Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH POTENSI DI DESA KARANGANOM “SOSIOLOGI PERTANIAN”

MAKALAH POTENSI DI DESA KARANGANOM”\


“SOSIOLOGI PERTANIAN”

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Sosiologi Pertanian
Dosen Pengampu : Ibu Dewi Hastuti, S.PT.,MP.

Di susun oleh :
ANGGY RAHMA YUNITA (20104011035)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN DAN ILMU SOSIOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“POTENSI PERTANIAN DI DESA KARANGANOM”. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pertanian.
Makalah ini berisi tentang :
a.    Potensi apa saja yang ada di Desa Karanganom ?.
b.    Bagaimana perkembangan perekonomian yang ada di Desa Karanganom ?.
c.    Apa saja permasalahan yang ada di Desa Karanganom?.
d.   Bagaimana solusi dari permasalahan yang ada di Desa Karanganom?.
e.    Bagaimana konsep pengembangan dari Desa Karanganom?.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada :
1.  Yth. Ibu Dewi Hastuti, S.PT.,MP. selaku Dosen mata kuliah Sosiologi Pertanian, yang
telah banyak membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
2.    Orang tua saya, yang telah membesarkan dan mendidik saya. Saya mutlak berterima kaih
dan sekaligus meminta maaf kepada beliau berdua, karena hanya dengan dukungan
mereka berdualah saya dapat melanjutkan pendidikan saya hingga perguruan tinggi.
Penulis menyadari, tanpa beliau berdua, mustahil penulis bisa menjadi seperti sekarang.
Begitu banyak pengorbanan yang beliau berikan kepada penulis, dari kecil hingga saat ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bearmanfaat bagi pembaca sekalian.

Weleri, 27 Mei 2021

Penulis

 
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................5
C. Tujuan dan Manfaat....................................................................................5
BAB II DASAR TEORI............................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN
A. Desa Balapulang.........................................................................................9
B. Potensi Desa................................................................................................9
C. Perekonomian............................................................................................12
D. Permasalahan Yang Dihadapi....................................................................13
E. Cara Pemecahan atau Solusi......................................................................14
F. Konsep Pengembangan..............................................................................15
BAB IV PENUTUP................................................................................................17
A. Kesimpulan................................................................................................17
B. Saran..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................18
LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang


Desa, atau udik, menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi
permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian
wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala
Desa, sedangkan di Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut Kepala Kampung atau
Petinggi. Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan nama
lain, misalnya di Sumatera Barat disebut dengan istilah nagari, dan di Papua dan Kutai
Barat, Kalimantan Timur disebut dengan istilah kampung. Begitu pula segala istilah dan
institusi di desa dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat
desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah
terhadap asal usul dan adat istiadat setempat. menurut Sutardjo Kartodikusuma
mengemukakan sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat
tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri. Menurut Bintaro, desa merupakan
perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat
ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik
dengan daerah lain.
Sedang menurut Paul H. Landis : Desa adalah penduduknya kurang dari 2.500
jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut :
a) Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
c) Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat.
d) dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan
yang bukan agraris adalah bersifat sambilan. Dari defenisi tersebut, sebetulnya desa
merupakan bagian vital bagi keberadaan bangsa Indonesia. Vital karena desa
merupakan satuan terkecil dari bangsa ini yang menunjukkan keragaman Indonesia.
Selama ini terbukti keragaman tersebut telah menjadi kekuatan penyokong bagi tegak
dan eksisnya bangsa. Dengan demikian penguatan desa menjadi hal yang tak bisa
ditawar dan tak bisa dipisahkan dari pembangunan bangsa ini secara menyeluruh.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut:
 Apa itu Desa Karanganom dan letak Desa Karanganom ?
 Potensi apa saja yang ada di Desa Karanganom ?
 Bagaimana perkembangan perekonomian di Desa Karanganom ?
 Apa saja permasalahan yang ada di Desa Karanganom ?
 Bagaimana solusi dari permasalahan yang ada di Desa Karanganom ?
 Bagaimana konsep pengembangan dari Desa Karanganom ?

C.      Tujuan dan Manfaat


1.    Tujuan
o Untuk mengetahui apa itu Desa Karanganom dan letak Desa Karanganom.
o Untuk mengetahui potensi apa saja yang ada di Desa Karanganom.
o Untuk mengetahui bagaimana perkembangan perekonomian yang ada di Desa
Karanganom.
o Untuk mengetahui apa saja permasalahan yang ada di Desa Karanganom.
o Untuk mengetahui bagaimana solusi dari permasalahan yang ada di Desa
Karanganom.
o Untuk mengetahui bagaimana konsep pengembangan yang ada di Desa
Karanganom.
2.    Manfaat
o Dapat mengetahui apa itu Desa Karanganom.
o Dapat mengetahui potensi apa saja yang ada di Desa Karanganom.
o Dapat mengetahui bagaimana perkembangan perekonomian yang ada di Desa
Karanganom.
o Dapat mengetahui apa saja permasalahan yang ada di Desa Karangnom.
o Dapat mengetahui bagaimana solusi dari permasalahan yang ada di Desa
Karanganom.
o Dapat mengetahui bagaimana konsep pengembangan yang ada di Desa
Karanganom.
BAB II
DASAR TEORI

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebut bahwa Desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul
dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian dari perangkat
daerah kabupaten/kota, dan desa bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. Berbeda
dengan Kelurahan, Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas. Namun dalam
perkembangannya, sebuah desa dapat dirubah statusnya menjadi kelurahan.
Kewenangan desa adalah :

 Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul
desa
 Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota
yang diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni urusan pemerintahan yang secara
langsung dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.
 Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
 Urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan kepada desa.

Menurut Bintarto dalam bukunya Pengantar Geografi Desa (1977) menulis bahwa desa
yaitu perwujudan geografis, sosial, ekonomis, politis, dan cultural yang ada di situ, dalam
hubungannya dan pengaruh timbal balik dengan daerah lainnya.
 Ciri-ciri desa :
 Perbandingan lahan dengan manusia cukup besar
 Lapangan kerja agraris
 Antar warga akrab
 Masyarakat memegang tradisi
 Masyarakat religius
 Sifat gotong royong masih kental

 Unsur - unsur desa :


 Daerah meliputi ; lokasi, keadaan air, luas, keadaan tanah, bentuk lahan dan
sebagainya.
 Penduduk meliputi : jumlah, komposisi, kepadatan, tingkat kelahiran atau
kematian, dan sebagainya.
 Tata kehidupan meliputi : adat istiadat, sistem pergaulan, pola-pola budaya dan
sebagainya.

 Fungsi desa sebagai berikut :


1. Desa sebagai Hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota)
2. Desa merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan
3. Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota
4. Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik
Indonesia.

 Klasifikasi desa
1) Berdasarkan potensinya, wilayah pedesaan dalam garis besarnya dapat di bagi
menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Wilayah desa yang berpotensi tinggi, menempati lahan pertanian yang subur
dan topografi yang datar atau agak miring, di lengkapi dengan fasilitas irigasi
teknis.
b. Wilayah desa yang berpotensi sedang, menempati lahan pertanian yang agak
subur dengan topografi yang tidak merata, dengan fasilitas irigasinya sebagian
teknis dan sebagian semiteknis.
c. Wilayah desa yang berpotensi rendah, menempati lahan yang tidak subur
dengan relief atau topografi berbukit, kesulitan mendapatkan air.
2) Berdasarkan tingkat kemampuan potensi-potensi yang di miliki, desa dapat di
klasifikasikan sebagai berikut:
a. Desa swadaya ( tradisional )
Yaitu wilayah pedesaan yang hampir seluruh masyarakatnya memenuhi
kebutuhan dengan mengusahakan sendiri, bahkan jarang atau tidak pernah
kontak dengan masyarakat luar, sehingga proses kemajuan lamban. Potensi
sumber daya tidak berkembang. Kondisi sedemikian dialami desa-desa
terpencil di pedalaman.
b. Desa Swakarya ( transisi )
Yaitu desa yang dapat mengembangkan potensi yang ada dan dapat
memenuhi kebutuhan sendiri, kelebihan produksi yang di hasilkan dapat di jual
ke daerah lain dan dapat mengembangkan potensi alam, walaupun belum maju.
c. Desa swasembada ( maju )
Yaitu desa yang dapat mengembangkan potensi secara optimal dan dapat
menerapkan teknologi baru untuk memenfaatkan sumber daya yang di miliki,
sehingga proses pembangunan dapat berjalan dengan baik.

 Pola persebaran dan pemukiman desa menurut R Bintarto (1977) sebagai berikut:
1) Pola Radial
2) Pola Tersebar
3) Pola memanjang sepanjang pantai
4) Pola memanjang sepanjang sungai
5) Pola memanjang sepanjang jalan
6) Pola memanjang sejajar dengan jalan kereta api
BAB III
PEMBAHASAN

A. Desa Karanganom
Karanganom adalah salah satu desa di Kecamatan Weleri, Kendal, Jawa Tengah,
Indonesia dan merupakan ibu kota dari kecamatan tersebut. Pada zaman penjajahan
Belanda wilayah ini merupakan salah satu penghasil Padi, namun sekarang produk Padi
tersebut penghasilannya per tahun meningkat.
Karanganom merupakan kota kecamatan yang memiliki sarana dan prasarana yang
memadai, salah satunya sarana transportasi yang menghubungkan desa/kecamatan satu
dengan yang lain.contohnya angkutan umum pasar weleri sampai tawang. dengan
bertambahnya koperasi angkutan umum, kegiatan masyarakat di kecamatan karanganom
sekitarnya terasa aman,lancar,dan efisien.
Letak geografis
Luas wilayah kecamatan weleri mencapai 30,29 km persegi , yang sebagian besar
digunakan sebagailahan pertanian (tanah sawah dan tanah tegalan) yaitu mencapai
66,4% dan sisanya 33,6% digunakan untuk tambak atau kolam dan pekarangan ( lahan
untuk bangunan halaman sekitar ) dan lain lain. Rata- rata curah hujan di wilayah
kecamatan weleri tahun 2015 sekitar 116 mm dengan rata- rata hari hujan adalah 8 hari.
Batas batas sebelah utara kecamatan rowosari, sebelah selatan kecamatan pageruyung ,
sebelah barat kecamatan gringsing , sebelah timur kecamatan rowosari / kecamatan
gemuh.
karanganom
Negara Indonesia
Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Kendal
Kecamatan Weleri
Kodepos 51355
Kode kemendragi 33.24.12.2012
Luas 3,5 km
Jumlah penduduk 3.650 jiwa
Kepadatan 360 jiwa
Desa / kelurahan 16

B. Potensi Desa
Potensi desa adalah kemampuan yang dapat dikembangkan dalam pembangunan
suatu desa. Potensi desa mencakup keadaan alam dan manusia yang ada di dalamnya
beserta hasil-hasil kerja manusianya. Potensi suatu desa terdiri atas komponen alam da
komponen manusia.
Program pembangunan desa merupakan salah satu usaha pemerintah dalam
meningkatkan taraf hidup dan kesehjateraan masyarakat di lingkungan pedesaan.
Adapun tujuannya yaitu sebagai berikut :
1) Meletakkan landasan yang kokoh bagi mansyarakat.
2) Berkembang atas kekuatan dan kemampuan sendiri di dalam melaksanakan
pembangunan desanya.
Berdasarkan potensi dan masalah-masalah yang diteui dalam pembangunan
pedesaan, maka pembangunan pedesaan dilaksanakan dengan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
a) Dinamis dan berkelanjutan
b) Menyeluruh , terpadu dan terkoordnasi
c) Terdapat keseimbangan yang serasi antara kewajiban pemerintah dan kewajiban
masyarakat
Berdasarkan prinsip-prinsip pembagunan desa tersebut, maka kebijaksanaan
pembangunan desa disususn berdasarkan pokok-pokok kebijaksanaan sebagai berikut:
a. Pemgembangan tata desa yang teratur dan serasi
b. Peningkatana kehidupan ekonomi yang kooperatif.
c. Pemanfaatan sumber daya manusia dan ponetis alam yang ada
d. Pemenuhan kebutuhan masyarakat yang esesnial
e. Peningkatan prakarsa dan swadaya gotong royong masyarakat.

1. SDA (Sumber Daya Alam)


Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah potensi sumber daya yang
terkandung dalam bumi (tanah), air, dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia. Sumber daya alam di antaranya
yaitu:

a. Air
Air merupakan kebutuhan utama makhluk hidup. Air yang ada telah di
manfaatkan sebaik mungkin, di antaranya di gunakan untuk minum, mandi dan
mencuci. air bermanfaat juga:
1. sebagai sarana transportasi
2. sebagai sarana wisata/rekreasi
3. sebagai sarana irigasi/pengairan
4. sebagai PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Tetapi di Desa Karanganom air hanya dimanfaatkan untuk minum, mandi,
mencuci dan irigasi atau pengairan.
b. Udara
Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Lapisan udara yang
menyelimuti bumi disebut atmosfer. Lapisan Ozon berfungsi untuk melindungi
bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari. Angin dapat
dimanfaatkan juga sebagai sumber energi dengan menggunakan pembangkit
listrik kincir angin.
c. Tanah
Tanah adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan
batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah. Tanah banyak
dimanfaatkan untuk menanam sumber daya alam pertanian. Pertanian meliputi
tanaman untuk makanan pokok, seperti padi. Palawija terdiri dari ubi-ubian dan
kacang-kacangan; dan holtikultura yang meliputi berbagai jenis sayuran dan buah-
buahan. Dan sebagian lainnya digunakan untuk lahan pemukiman.
d. Hewan
Oleh masyarakat Desa Karanganom, hewan telah di manfaatkan sebaik
mungkin yaitu dengan cara di ternak. Hewan yang di ternakan di desa
Karanganom di antaranya, sapi, kambing, Bebek dan ayam.
e. Tumbuhan
 Pertanian
Pertanian di Desa Karanganom menghasilkan berbagai macam tumbuhan,
antara lain padi, jagung, palawija ( kacang-kacangan dan cabai ), dan Buah-
buahan (semangka, melon, timun suri, papaya, jambu, mangga, rambutan dan
lain-lain).

 Perkebunan
Jenis tanaman yang ada di desa balapulang yaitu sengon.

2. SDM (Sumber Daya Manusia)


Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang
terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial
yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh
potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam
tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Menurut sensus 2015, Di kecamatan Weleri berpenduduk 57,362 jiwa, jumlah
laki-laki 50,23 orang, jumlah perempuan 49,77 orang.
Sedangkan di desa Karanganom sendiri penduduk berjumlah sekitar 3.650 jiwa.

C. Perekonomian

Jenis utama tanaman yang diusahakan di Kecamatan Weleria adalah padi sawah.
Pada tahun 2015, luas areal tanaman padi sawah mencapai 2.631 Ha dengan produksi
sebesar 18.198 ton. Selain itu Kecamatan Weleri juga merupakan daerah potensi
tanaman Jagung yang pada tahun 2015 produksinya mencapai 7.926 ton. Luas panen
terbesar ada di Desa Karanganom dengan luas 296 Ha yang menghasilkan produksi padi
sawah sebesar 2.047 ton. Sedangkan untuk tanaman jagung luas panen hanya ada di
Desa Sidomukti dengan luas 316 Ha yang menghasilkan produksi sebesar 2.1688 ton
jagung.

Kondisi perekonomian di Kecamatan Weleri tahun 2015 tidak mengalami


peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya (masih tetap seperti tahun 2014).
Bank Umum di Kecamatan Weleri berjumlah 13 unit. Jumlah Bank Syariah di
Kecamatan Weleri sebanyak 1 unit dan BPR sebanyak 11 unit. Sedangkan lembaga
keuangan yang bukan bank masing-masing juga tidak mengalami peningkatan secara
signifikan. Sarana lain yang menunjang perputaran uang yang ada di Kecamatan Weleri
adalah minimarket sebanyak 15 unit dan koperasi simpan pinjam sejumlah 10 unit.
Perdagangan di Kecamatan Weleri terdiri dari :

 Pasar Induk Weleri


 Pasar Weleri 2
 Pasar Hewan
 Pasar Pagi Condong
 Pasar Kayu
 Pusat Perdagangan HP
 Pasar Modern ( Swalayan, Minimarket, & Grosir )

D. Permasalahan Yang Dihadapi

1.    Kesehatan
Masyarakat di Desa Karanganom ini masih belum memperhatikan kesehatan
mereka masing-masing. Tapi tidak semua masyarakat Desa Karanganom belum
memperhatikan kesehatan. Mereka tidak berpikiran atau tidak mempedulikan
kesehatannya. Tapi ada juga yang sudah memperhatikan kesehatan tapi hanya
segelintir orang saja. Masyarakat yang belum memperhatikan kesehatan umumnya
mereka yang berpendidikan rendah dan yang kurang mampu. Sebenarnya mereka
mengetahui tentang pentingnya kesehatan. Masyarakat biasanya berobat ke
puskesmas atau rumah sakit, apabila sakit yang di alami sudah mulai parah. Padahal
menjaga kesehatan sangatlah mudah daripada mengobati.

2. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan merupakan suatu ilmu yang kita pelajari. Dengan adanya pendidikan
kita dapat mempelajari dan mengetahui tentang ilmu-ilmu yang penting. Pendidikan
sangat penting kita dapatkan, karena jika kita tidak mengetahui dan mendapatkan ilmu
kita akan mudah di tipu dan dipermainkan oleh orang. Pendidikan merupakan hal
yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia berhak
mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan.
Tapi pendidikan di Desa Karanganom sudah lumayan baik, sudah ada
peningkatan mutu pendidikan. namun ada sebagian masyarakat yang menganggap
kalau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi itu hanya membuang waktu saja,
toh akhirnya juga akan bekerja. Semua itu karena para masyarakat tidak mengetahui
betapa pentingnya pendidikan dalam menjalani kehidupan.

3.    Teknologi
Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh
penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan
melalui industri. Oleh sebab itu, tepat momentumnya jika kita merenungkan
masalah teknologi, menginventarisasi yang kita miliki, memperkirakan apa yang
ingin kita capai dan bagaimana caranya memperoleh teknologi yang kita perlukan
itu, serta mengamati betapa besar dampaknya terhadap transformasi budaya
kita.Sebagian dari kita beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru.
padahal, kalau kita membaca sejarah, teknologi itu telah berumur sangat panjang
dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya
sendiri.
Pada zaman sekarang teknologi sudah sangat modern bagi masyarakat,
semua orang telah dimudahkan dengan teknologi yang ada. Di Desa Karanganom
ini, teknologi yang dipunyai yaitu semi modern (menuju ke modern). Karena
masyarakat di Desa Karanganom ini pendidikannya sedikit ada yang masih rendah
sehingga masyarakat tidak mengetahui bagaimana cara memanfaatkan teknologi
itu, tapi ada juga masyarakat yang sudah memanfaatkan teknologi, diantaranya
oleh para petani yang dulunya membajak sawah dengan memanfaatkan hewan
sekarang telah ada yang menggunakan traktor sehingga dapat menyingkat waktu.
Selain itu, teknologi komunikasi juga sudah dimanfaatkan sebaik mungkin, rata-
rata masyarakat Sumingkir sudah mempunyai handphone. Ada pula orang yang
bisa teknologi tapi menyalah gunakan teknologi tersebut.
4.    Pekerjaan
Rata-rata masyarakat di Desa Karanganom bermata pencaharian sebagai
Masyarakatnya sebagian berprofesi menjadi petani, peternak, pengrajin furniture
kayu jati, pedagang, pegawai negeri / TNI / Polisi / swasta dan sebagian merantau ke
kota besar lainnya di Indonesia. Ada juga yang menjadi buruh,baik buruh tani atau
pun sebagai buruh di Industri kompos. Itu dikarenakan mereka berpendidikan rendah
sehingga cuma ada mereka berpendidikan rendah sehingga cuma ada lapangan
mereka sebagai buruh saja yang mau menerima mereka. Selain karena
berpendidikan rendah, juga mereka tidak mempunyai modal untuk membuat
lapangan usaha sendiri.

E.       Cara Pemecahaan Atau Solusi


Semua desa baik itu maju maupun berkembang pastilah mempunyai permasalahan
yang harus diatasi dan diberikan solusi, tidak ada permasalahan yang mempunyai
solusi.
o Kesehatan
Masyarakat di Desa Balapulang masih belum memperhatikan kesehatan.
Agar mereka memperhatikan kesehatan. Sebaiknya ada penyuluhan dan sosialisasai
yang dilakukan oleh suatu lembaga tentang pentingnya menjaga kesehatan.
Sosialisasi itu tidak hanya menerangkan bagaimana cara memperhatikan kesehatan
tapi didalam sosialisasi ini harus ada yang memberikan contoh bagaimana cara
memperhatikan kesehatan.

o Pendidikan
Tidak hanya tentang kesehatan, tentang Pendidikan yang masih rendah di Desa
Balapulang perlu di adakan sosialisasi yang menerangkan bahwa pendidikan
sangatlah penting.dan bahwa pemerintah telah mewajibkan belajar 9 tahun dengan
biaya gratis. Masyarakat harus memanfaat peraturan pemerintah ini.

o Teknologi
Di Desa Balapulang belum semua masyarakat dapat memanfaatkan teknologi
dengan baik.Dengan masalah ini desa harus memberi pelatihan tentang teknologi
yang sudah modern. Sehingga masyarakat Desa Balapulang mampu memanfaatkan
teknologi dengan sebaik mungkin.
o Pekerjaan
Sebagian besar penduduk Desa Balapulang bermata pencaharian sebagai petani.
Karena tidak semua petani dapat memanfaatkan teknologi,maka perlu diadakan
pelatihan tentang teknologi pertanian agar para buruh bisa bekerja dengan waktu
yang singkat dan tidak mengeluarkan biaya yang mahal.

F.       Konsep Pengembangan


Desa Karanganom merupakan desa yang tergolong sebagai desa sedang
berkembang karena untuk menjadikan Desa Karanganom menjadi desa yang maju,
maka pemerintah desa harus memikirkan bagaimana agar desa Karanganom ini bisa
menjadi maju dengan cara memanfaatkan potensi desa yang ada. Dan perlu diadakan
sosialisasi, pendampingan serta konsultasi agar benar dan tepat. Dan pemerintah desa
harus membuat koperasi yang mampu memberikan permodalan kepada orang yang
tidak mempunyai modal.
 Peternakan
Umumya mereka berternak hanya untuk simpanan-simpanan saja, berternak hanya
untuk simpanan saja, bukan untuk dimanfaatkan sebaik mungkin. Dalam hal ini
pemerintah desa harus mengadakan sosialisssi pendampingan dan konsultasi tentang
bagaimana cara memanfaatkan ternak yang mereka punya dan bagaimana cara
berternak yang baik, agar ternak yang mereka kelola dapat bernilai mahal
dipasaran.
 Pertanian
Di Desa Karanganom ini sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai
petani.umunya para petani menanam padi, untuk meningkatkan semangat para
petani. Pemerintah desa perlu melakukan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu
dengan melakukan sosialisasi, pendampingan serta konsultasi tentang teknologi
yang dapat membantu dalam urusan pertanian, seperti traktor dapat membantu
petani dalam membajak sawah sehingga menghemat waktu, serta memperkenalkan
bibit yang unggul serta pupuk yang tepat dan benar, serta diberi pengarahan
tentang bagaimana cara mengairi sawah agar tidak terjadi konflik antara petani
yang satu dengan yang lain.
BAB IV
PENUTUP

A.      Kesimpulan
 Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial,
ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam
hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
 Potensi desa adalah kemampuan yang dapat dikembangkan dalam pembangunan
suatu desa. Potensi desa mencakup keadaan alam dan manusia yang ada di
dalamnya beserta hasil-hasil kerja manusianya. Potensi suatu desa terdiri atas
komponen alam da komponen manusia.
 Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah potensi sumber daya yang
terkandung dalam bumi (tanah), air, dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia
 Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung
dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang
adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh
potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan
dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
 Karanganom merupakan kota kecamatan yang memiliki sarana dan prasarana yang
memadai,salah satunya sarana transportasi yang menghubungkan desa/kecamatan
satu dengan yang lain
 Jadi apabila masyarakat desa sudah mengetahui potensi apa saja yang ada di desa
mereka maka masyarakat akan lebih mudah. Mengetahui bagaimana cara
memanfaatkan potensi yang ada di desa mereka sebaik mungkin.

B.       Saran
 Saran yang saya ajukan adalah sebaiknya pemerintah daerah harus bisa lebih cermat
dalam menghadapi situasi yang ada di daerahnya.
 Setelah membaca dan menghayati makalah tersebut diharapkan para pembaca
senantiasa mau memanfaatkan potensi yang ada di desa mereka sebaik mungkin
sehingga dapat menguntungkan desa mereka.
 Potensi desa bisa memajukan desa itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org/wiki/Desa diakses pada tanggal 27Mei 2021

id.wikipedia.org/wiki/Karanganom,_weleri diakses pada tanggal 27 Mei 2021

www.bps.go.id/hasilSP2021/jateng/3328.pdf 27 Mei 2021

http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam 27 Mei 2021


LAMPIRAN – LAMPIRAN

KEPALA DESA
BAPAK AKHMAD TUJU TRIONO

PERSAWAHAN DESA KARANGANOM


LADANG SEMANGKA DESA KARANGANOM

LADANG MELON DESA KARANGANOM


IKAN PINDANG DESA KARANGANOM

LADANG JAGUNG DESA KARANGANOM

Anda mungkin juga menyukai