DESA
DISUSUN OLEH :
1. Lahera perni iridar
2. Nabila mahesa
3. Saskia putry
4. Rio naldo
5. M. Reva
Kelas : XII IPA 1
Mapel : Geografi
Guru Pembimbing : Pepi ,S.Pd
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“dhesi’’ yang artinya tanah lahir. Desa terbentuk dari kumpulan unit pemukiman
kecil, yaitu kampung atau dusun. Selain desa ada juga istilah kota yang
berbeda, baik dari kondisi fisik maupun kondisi sosialnya. Pola keruangan antara
desa dan kota pun berbeda. kondisi penggunaan tanah di desa sebagian besar
berupa lahan pertanian. Adapun penggunaan tanah di wilayah kota lebih beragam,
wilayah tersebut memiliki hubungan interaksi yang kuat. Tujuannya adalah untuk
B. Tujuan Penulisan
b. Sebagai acuan seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar pada materi
PEMBAHASAN
A. Pengertian Desa
Desa adalah suatu perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik,
dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara
timbal balik dengan daerah lain, sedangkan masyarakat pedesaan ditandai dengan
pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap
warga atau anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang
merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di mana ia hidup
dicintai serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakat pedesaan memiliki ciri – ciri sebagai berikut : Gaya hidup masyarakat
pedesaan sangat sederhana, Orang – orang pedesaan umumnya solid, rukun, kompak dan
kehidupan, Sebagian besar orang – orang di desa hidup bergantung dari hasil bumi,
Masyarakat pedesaan biasanya memiliki sifat yang ramah, sopan dan peduli terhadap
lingkungan, Lapangan pekerjaan di desa sangat minim dan jarangnya di buka lapangan
pekerjaan baru.
Pola perilaku masyarakat kota dan desa tentunya berbeda namun dengan
perbedaan itulah yang menjadikan keduanya saling bergantungan. Oleh karena itu
masyarakat kota dan desa memiliki hubungan yang sangat erat, dengan ini masyarakat
yang tinggal di kota bergantung pada hasil bumu dan ternak yang diolah di desa yang
berupa bahan panganan, seperti : besar, susu, dan gandum. Karena lapangan pekerjaan
dan fasilitas umum lebih banyak terdapat di kota – kota besar. Masyarakat desa juga
banyak yang datang ke kota (urbanisasi) untuk mencari lapangan pekerjaan, karena di
desa dangat nimin dengan lapangan pekerjaan. Selain itu di kota juga mamproduksi barag
desa. Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat kota dan desa saling membutuhkan satu
sama lain.
Pada masyarakat kota cara berfikir yang memiliki sifat yang memintingkan diri
sendiri dan materi atau kebutuhan mereka sendiri, kedua sikap tersebut tidak sepenuhnya
buruk tetapi memiliki dampak yang positif dan juga negatif. Karena bagi masyarakat kota
memiliki hidup yang cukup untuk diri sendiri dan keluarga sudah lebih baik dari pada
mengurusi hidup orang lain. tetapi sikap tersebut kurang baik di pandang oleh sebagian
masyarakat yang memiliki nilai kehidupan sosial yang tiggi contohnya yaitu masyarakat
desa, cara berfikir masyarakat kota cenderung kompetitif juga dan tidak jarang
masyarakat kota mereka secara tidak sengaja atau sengaja membangun rumah yang
bertembok pagar tinggi, dengan alasan takut di masukin maling atau rampok sudah
tembok pagar besi juga masih pelihara anjing untuk menjaga keamaan di rumah. Padahal
dengan tembok pagar yang tinggi dan hanya dijaga oleh seekor anjing ini bahkan akan
rawan dengan kemalingan, seorang maling akan mudah masuk rumah dengan cara
mengasih makanan untuk anjing kemudian maling akan mudah masuk ke dalam rumah
dan tidak diketahui oleh tetangga sebelah dikarenakan pagar tembok yang sangat tinggi
tersebut sehingga tidak kelihatan dari luar pagar tembok. Berbeda dengan orang desa
mereka bikin rumah kebanyakan tidak berpagar tembok tetapi juga jarang dimasukin oleh
maling mereka saling percaya terhadap tetangg, sehingga jika tejadi hal – hal yang tidak
di ingginkan mereka saling mengetahui dan mengingatkan. Dengan ini kita perlu saling
percaya dengan tetangga tidak hanya memfokuskan menjaga rumah dengan seekor
anjing.
C. Pembangunan desa
yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
wilayah yang dihuni oleh masyarakat yang mempunyai sistem pemerintahannya sendiri.
Total desa di Indonesia yaitu 73.670 desa. Tak heran jika Menteri Desa, Pembangunan
Indonesia.
Desa berbeda dengan kota yang dinilai lebih maju dan berkembang. desa
memiliki permasalahan yang lebih besar. Mulai dari kemiskinan yang lebih tinggi,
kesehatan yang rendah, konsumsi masyarakat rendah, SDM rendah, sarana dan prasarana
yang lebih sulit dibandingkan kota, dan tingkat pendidikan rendah. Saat ini di Indonesia
terdapat 5.559 (7,55%) Desa Mandiri, 54.879 (74,49%) Desa Berkembang, dan 13.232
(17,96%) Desa Tertinggal. Permasalahan yang ada ini dapat diatasi dengan adanya
dari esai ini adalah untuk mendeskripsikan pentingnya pembangunan desa dalam
pembangunan nasional.
1) Perencanaan
pemerintah desa yang didalamnya ikut terlibat Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
serta masyarakat secara partisipatif untuk memanfaatkan semua sumber daya Desa
dengan Kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul dan kewenangan berskala lokal
Pembangunan Desa dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan unsur dari
masyarakat Desa dan juga boleh didampingi oleh perangkat daerah kabupaten/kota,
pihak lainnya.
Dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak pelantikan kepala
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes), disusun pada bulan Juli tahun berjalan
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan Pembangunan Desa merupakan semua kegiatan yang dilaksanakan
secara swakelola oleh Pemerintah Desa dan/atau kerja sama antar Desa kecuali
Pembangunan Desa dilaksanakan melalui dua tahapan yaitu persiapan dan pelaksanaan
pembangunan.
Dalam hal desa melaksanakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dan jasa
konstruksi melibatkan jasa pihak ketiga sesuai dengan ketentuan Peraturan Lembaga
administrasi, pembentukan tim pengadaan barang dan jasa, pengadaan tenaga kerja,
3) Pengawasan
dilakukan oleh masyarakat secara partisipatif, hasil pengawasan dan pemantauan ini
4) Pertanggungjawaban
kepada Bupati/Wali Kota melalui camat setelah disetujui oleh BPD setiap akhir tahun
anggaran yang disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun anggaran
PENUTUP
Kesimpulan
Desa adalah suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan
lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu ujud atau kenampakan di muka bumi yang di
timbulkan oleh unsure-unsur fisiografi, social, ekonomi, politik, dan cultural yang saling
berinteraksi antar unsure tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah-daerah lain. Kota
dapat diartikan sebagai suatu system jaringan kehidupan manusia yang di tandai dengan
kepadatan penduduk yang tinggi dan di warnai dengan strata social-ekonomi yang hiterogen dan
coraknya materialistis, atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang di timbulkan oleh
unsure-unsur alami dan nonalami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar
dan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistik di bandingkan dengan daerah
belakannya.