Disusun Oleh
KELOMPOK 1
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan,
maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan
semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan Makalah ini
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan fungsi dari 5 skema perhutanan sosial....................
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................
3.2 Saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
memanfaatkan potensi yang ada di sekitar hutan. Sebagai sarana utama peningkatan
Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Rakyat, Hutan Adat, dan Kemitraan Kehutanan,
perhutanan sosial mengacu pada sistem hutan lestari yang dilaksanakan di dalam kawasan.
kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat yang dilakukan oleh masyarakat setempat
(KLHK, 2018). Penerapan ekowisata sebagai salah satu program sosialisasi skema hutan desa
yang diawasi oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Akebalanda wilayah kerja
Ternate-Tidore akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Pemanfaatan hutan desa
oleh masyarakat tidak hanya sekedar menjual hasil panen dari hutan tersebut secara diam-
diam; Sebaliknya, memanfaatkan potensi lahan sebagai lokasi wisata dengan menyediakan
berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh para tamu atau pendatang. Oleh karena itu,
penelitian ini akan mencakup 310 topik terkait pengembangan masyarakat dengan
menggunakan ekowisata sebagai salah satu cara utama untuk mendukung pengembangan
Di Indonesia, perhutanan sosial telah berkembang cukup lama dengan beragam fitur
dan potensi sosial (Awang, 2000). Diskusi yang mendalam mengenai implikasi finansial dari
rencana pemberian keuntungan ekonomi kepada masyarakat lokal dari pengelolaan hutan
terjadi selama pelaksanaannya, selain tantangan teknis dalam proses legalisasi yang relatif
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk menganalisis dan menguraikan lima skema terkait
perhutanan sosial, termasuk pengertian, fungsi, dan tujuan masing-masing skema,.
BAB II
5 SKEMA PERHUTANAN SOSIAL
belum dibebani izin/hak, serta dimanfaatkan untuk mensejahterakan desa. (Burhan, Z. 2019).
3. Fungsi Ekonomi, menjadi sumber yang dapat menghasilkan barang dan jasa seperti
Hutan Kemasyarakatan (HKm) adalah hutan negara yang dikelola terutama untuk
Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kemandirian masyarakat untuk
memperoleh manfaat yang adil dan optimal dari sumber daya hutan. Salah satu inisiatif
HKm.
Hutan tananam rakyat yaitu hutan tanaman pada hutan produksi yang dilakukan
kelompok masyarakat dengan tujuan meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi
melalui penerapan sistem silvikultur sehingga menjamin kelestarian sumber daya hutan.
pendapatan.
Menurut UU No. 41 Tahun 1999 dapat disimpulkan bahwa Hutan Adat adalah hutan
negara dimana hutan adat merupakan hutan yang tidak dibebani pada hak.
Adapun fungsi pokok dari hutan adat sebagaimana diatur pasal 62 ayat (1) antara lain
kawasan hutan serta menyediakan akses bagi masyarakat untuk mengelola hutan yang telah
berkelanjutan.
masyarakat langsung.