Puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas segala rahmat-Nya
diberikan-Nya sehingga tugas makalah Kelompok 1 Hasil Hutan Bukan Kayu
dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat sebagai kewajiban
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hasil Hutan Bukan Kayu
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu : Dr. Ir.
Rosmarlinasiah, MP. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Hasil Hutan Bukan
Kayu yang membimbing penulis dalam pengerjaan tugas makalah ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pemnuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, Penulis menerima kritik dan
saran dari pembaca untuk membantu penyempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Hasil hutan bukan kayu terdiri dari benda-benda hayati yang berasal
dari flora dan fauna. Selain itu termasuk jugas jasa air, udara, dan manfaat
tidak langsung daru hutan (UU No. 41 Tahun 1999). Hasil hutan bukan kayu
(HHBK) adalah hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta produk
turunannya dan budidaya kecuali kayu yang berasal dari hutan (Permenhut
No. 35 Tahun 2007).
bagi berbagai satwa liar, termasuk ikan dan burung. Selain itu,
tumbuhan HHBK juga berperan dalam penyimpanan karbon,
membantu mengatasi perubahan iklim global.
Keberagaman HHBK di Indonesia juga mencakup jenis-
jenis yang mungkin tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Ini
termasuk tanaman endemik, herba obat tradisional, dan satwa liar
langka. Dengan pelestarian HHBK, kita dapat menjaga warisan
alam yang berharga ini dan memahaminya lebih dalam dalam
penelitian ilmiah.
b. Potensi Jenis-Jenis Unik yang Dapat Ditemukan di Indonesia
Indonesia memiliki beragam jenis HHBK yang unik dan
berpotensi dalam berbagai bidang. Misalnya, tanaman seperti
durian, manggis, dan rambutan adalah buah-buahan tropis yang
sangat dicari dan memiliki citarasa istimewa. Rempah-rempah
seperti cengkeh, lada, dan kayu manis juga berasal dari Indonesia
dan digunakan secara luas dalam industri makanan dan minuman.
Selain itu, hutan bakau di Indonesia adalah rumah bagi
berbagai jenis satwa liar seperti burung, kera ekor panjang, dan
berbagai jenis ikan air tawar yang langka. Madu bakau yang
dihasilkan oleh lebah madu di hutan bakau memiliki rasa yang unik
dan manfaat kesehatan yang tinggi. Di samping itu, berbagai
tanaman obat tradisional tumbuh subur di seluruh negeri, menjadi
bahan dasar dalam pengobatan alternatif yang banyak digunakan.
Potensi jenis-jenis unik ini menciptakan peluang ekonomi,
ilmiah, dan konservasi yang signifikan. Pelestarian
keanekaragaman HHBK adalah kunci untuk menjaga semua
manfaat ini, baik bagi masyarakat Indonesia maupun dunia.
B. Pemanfaatan HHBK dalam Berbagai Sektor
1. Sektor Pangan
11
2. Sektor Kesehatan
a. Pemanfaatan Herba dan Tanaman Obat-Obatan Tradisional:
Indonesia memiliki warisan panjang dalam penggunaan herba
dan tanaman obat-obatan tradisional untuk tujuan pengobatan.
Berbagai jenis tanaman obat tumbuh subur di berbagai wilayah
Indonesia, dan mereka telah digunakan oleh masyarakat lokal selama
berabad-abad. Contohnya, jahe dan kunyit digunakan sebagai
antiinflamasi alami, daun jambu biji digunakan untuk mengatasi diare,
dan temulawak memiliki sifat antioksidan.
Praktik pengobatan tradisional ini masih sangat relevan dalam
masyarakat Indonesia. Banyak orang mengandalkan herba dan
tanaman obat-obatan tradisional untuk mengatasi berbagai masalah
kesehatan, mulai dari penyakit ringan hingga penyembuhan luka.
Pemanfaatan ini menciptakan peluang untuk mengembangkan obat-
obatan herbal dan suplemen kesehatan berbasis tumbuhan, yang
semakin diminati di pasar kesehatan global.
b. Madu sebagai Produk Alami untuk Kesehatan:
Madu adalah salah satu produk HHBK yang memiliki
manfaat kesehatan yang sangat dihargai. Lebah madu di Indonesia
menghasilkan madu dengan berbagai rasa dan karakteristik unik,
tergantung pada jenis bunga yang digunakan dalam proses
pengumpulan nektar. Madu mengandung sejumlah nutrisi penting,
seperti antioksidan, enzim, dan senyawa antimikroba.
Madu digunakan dalam pengobatan tradisional Indonesia
sebagai obat batuk, penambah stamina, dan bahkan untuk mengobati
luka bakar. Selain itu, madu juga menjadi bahan baku dalam produk
perawatan kulit dan produk kesehatan seperti suplemen vitamin.
Kandungan nutrisi yang tinggi dan sifat antimikroba dalam madu
13
3. Sektor Industri
a. Bahan Baku dalam Industri Kosmetik, Farmasi, dan Bahan
Kimia Alami
HHBK menjadi sumber bahan baku yang berharga dalam
industri kosmetik, farmasi, dan bahan kimia alami. Di sektor
farmasi, berbagai tanaman obat tradisional yang tumbuh subur di
Indonesia, seperti jamu, jahe, dan kunyit, digunakan dalam
pembuatan obat-obatan herbal dan suplemen kesehatan. Ini
menciptakan peluang bagi industri farmasi untuk mengembangkan
produk-produk yang berbasis pada pengetahuan tradisional yang
kaya akan tanaman obat-obatan.
Selain itu, berbagai tumbuhan dan bahan HHBK juga
digunakan dalam industri kosmetik. Minyak kelapa, lidah buaya,
dan madu adalah contoh bahan alami yang digunakan dalam
pembuatan produk perawatan kulit dan rambut. Mereka
menawarkan alternatif alami yang semakin diminati oleh konsumen
yang lebih peduli dengan bahan-bahan yang mereka gunakan pada
tubuh dan kulit mereka.
Di sektor bahan kimia alami, ekstrak tumbuhan dan
bahan-bahan HHBK digunakan dalam produksi bahan kimia alami
untuk berbagai keperluan, termasuk bahan pelunak, pewarna alami,
dan bahan tambahan makanan. Ini merupakan contoh bagaimana
14
yang sudah dapat diusahakan pada skala menengah (rotan, pinus, kayu putih,
arwana, walet) tetapi komoditas lainnya masih sangat kental dengan bentuk
skala usaha rumah tangga, kelompok, dan skala usaha kecil.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
3.2 Saran
1. Pemerintah perlu mempertimbangkan kebijakan yang mendukung
pengelolaan dan pemanfaatan HHBK yang berkelanjutan.
20
Gakkum. (2019). Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Diakses pada tanggal 12
September 2023, dari
http://sulawesi.gakkum.menlhk.go.id/index.php/2019/11/06/hasil-hutan-
bukan-kayu-hhbk/
Satriadi, Trisnu, Siti Hamidah, Gusri Abdul R. T., 2022. Buku Ajar Pengelolaan
Hasil Hutan Bukan Kayu. Banjarbaru: CV Banyubening Cipta Sejahtera.
Silalahi, R. H., Sihombing, B. H., & Sinaga, P. S. (2019). Potensi Hasil Hutan
Bukan Kayu (HHBK) di Hutan Lindung Raya Humala Kabupaten
Simalungun. Akar, 1(1), 38-51.
Senoaji, G., & Hidayat, M. F. (2022). Inventarisasi Hasil Hutan Bukan Kayu
Lebah Tanpa Sengat (Stingless Bee) Di Kawasan Stasiun Percobaan
Universitas Bengkulu Tahura Bengkulu Tengah. Journal of Global Forest
and Environmental Science, 2(3), 42-51.
Tata, M. Hesti Lestari. 2019. Bunga Rampai Pengembangan Hasil Hutan Bukan
Kayu Indonesia Untuk Mendukung Sustainable Development Goals.
Bogor: IPB Press.