UNIVERSITAS TADULAKO
2014
kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia yang
telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah berjudul
“ arsitektur dan ilmu lingkungan “sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
nilai mata kuliah ilmu lingkungan.
Untuk kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
pihak pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan karya tulis ini belumlah sempurna oleh karenanya saran dan
kritik yang membangun dari dosen maupun teman teman sangat diharapkan
demi penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………..
Daftar isi………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Perumahan
B. Pengertian dan Karakteristik Kumuh
C. Pengertian Perumahan Kumuh
D. Pengertian dan Karakteristik Kawasan Kumuh
E. Sebab dan Proses Terbentuknya Pemukiman Kumuh
F. Masalah-masalah Akibat Pemukiman Kumuh
BAB 3
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Hasil penelitian
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB 5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat kita pisahkan dan berkaitan
erat dengan aktivitas ekonomi, industrialisasi dan pembangunan. Pemukiman dapat diartikan
sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang
ada di dalam pemukiman. Pemukiman dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika
pembangunan perumahan sesuai dengan standar yang berlaku, salah satunya dengan
menerapkan persyaratan rumah sehat. Dalam pengertian yang luas, rumah tinggal bukan hanya sebuah
bangunan(struktural), melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syaratkehidupan yang
layak, dipandang dari berbagai segi kehidupan.
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak memenuhi
persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis. Suatu pemukiman kumuh dapat
dikatan sebagai pengejawantahan dari kemiskinan, karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah
masyarakat miskin tinggal dan banyak kita jumpai di kawasan perkotaan.
Kemiskinan merupakan salah satu penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan
perkotaan. Pada dasarnya kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang
tinggi dan pemerataan, peningkatan lapangan pekerjaan, dan pendapatan kelompok miskin serta
peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin. Peningkatan pelayanan dasar ini dapat
diwujudkan dengan peningkatan air bersih, sanitasi, penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut diantaranya
meliputi :
Pertumbuhan kepadatan penduduk yang makin tinggi dapat menyebabkan
kondisi fisik lingkungan semakin menurun, sedangkan kemampuan masyarakat
untuk memperbaiki kualitas lingkungan bila terjadi kerusakan adalah kecil sekali.
Keadaan sosial ekonomi yang relatif rendah diduga merupakan penyebab timbulnya
berbagaimacam penyakit sosial yang berkembang di masyarakat.
Kecilnya pengawasan dari aparat pemerintah dalam hal menangani lingkungan permukiman
kumuh yang sesuai dengan kondisi dan perubahan kota.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan kajian ini adalah untuk menghasilkan rumusan kebijakan yang diharapkan dapat
menjadi landasan penanganan kawasan permukiman rumah kumuh di Kota Palu, tepatnya di berbagai
wilayah kota palu untuk mewujudkanwilayah yang nyaman secara fisik, aman dari bencana, dan layak
untuk hidup (Livable), serta berkelanjutan secara lingkungan. Secara teknis tujuan kajian
penataan perumahan kumuh ini adalah sebagai berikut :
Mengetahui pengertian dan karakteristik pemukiman kumuh.
Mengetahui sebab dan proses terbentuknya pemukiman kumuh.
Mengetahui masalah-masalah yang timbul akibat pemukiman kumuh.
Memperoleh gambaran terstruktur tentang adanya perumahankumuh.
Mengetahui permasalahan keberadaan perumahan kumuh.
Diperolehnya rekomendasi dan model penataan perumahan kumuh mendatang di wilayah
Kota Palu.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari kajian Penataan Rumah Kumuh di Kota Palu ini adalah :
Bagi pemerintah Kota Palu diharapkan hasil studi ini dapat merupakan masukan dalam
menentukan kebijakan perkotaan, terutama dalam rangka mengatasi masalah penanganan dan
penataan rumah kumuh yang semakin meningkat jumlahnya karena bila dibiarkan akan
menambah permasalahan kota, sedangkan cara pemecahan yang paling baik dan bijaksana
sangat sulit dilakukanakarena ini menyangkut kelangsungan hidup masyarakat
bawah,kerawanan sosial, dan tentunya memerlukan biaya yang sangat mahal.
Bagi masyarakat diharapkan akan tercipta suatu tempat bermukim yang bersih, sehat, teratur
dan menciptakan suatu kelangsungan hidup yang aman, hijau dan bermartabat sesuai dengan
visi Kota Palu.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dari Kajian Penataan Rumah di Kota Palu, tepatnya di Berbagai
wilayah akan meliputi hal-hal sebagai berikut :
Mengidentifikasi tentang pengertian perumahan kumuh, serta membatasi kawasan-
kawasan mana yang dikategorikan rumah kumuh.
Survei dilakukan untuk memperoleh data primer dan sekunder tentang lingkungan kawasan
rumah kumuh di Kota Palu dengan melalui survei lapangan.
Melakukan analisis kendala dan hambatan dalam melakukan penataan rumah kumuh selama
ini.
Menyusun saran konsep penataan rumah kumuh Kota Palu dimasa mendatang secara
bertahap.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Perumahan
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
hunian yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan,
misalnya penyediaan air minum, pembuangan sampah, tersedianya listrik, telepon, jalan, yang
memungkinkan lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana mestinya. Menurut WHO, rumah
adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk
kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu
(Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001).
Pemukiman sering disebut perumahan dan atau sebaliknya. Perumahan memberikan kesan
tentang rumah beserta prasarana dan sarana lingkungannya. Perumahan mnitikberatkan pada fisik,
atau benda mati yaitu houses dan land settlement. Pemukiman yang berasal dari kata ‘to settle’ atau
berarti menempati atau mendiami ini berkembang menjadi sebuah proses yang berkelanjutan, yaitu
pemukiman tidak menetap, semi menetap dengan pemukiman sementara atau musiman. Perumahan
didefinisikan pula sebagai satu siri rumah yang disatukan di sebuah kawasan petempatan. Di dalam
satu unsur perumahan terdapat beberapa sub unsur rumah-rumah dengan segala kemudahan fizikal
seperti kedai-kedai, sekolah dan lain-lain. Di kawasan perumahan, masyarakat hidup berkelompok
dan bersosialisasi antara satu sama yang lain. (Suparno, 2006).
Soedarsono, staf Ahli Menteri Negara Peruamhan Rakyat Bidang Hukum mengemukakan, jika
suatu daerah telah tumbuh dan berkembang, rumah-rumah sebagai suatu proses bermukim yaitu
kehadiran manusia dalam menciptakan ruang dalam lingkungan masyarakat dan alam sekitarnya
dinamakan perumahan. Jadi, dapat dikatakan bahwa perumahan adalah kumpulan rumah-rumah
sebagai tempat bermukim manusia dalam melangsungkan kehidupannya Rumah juga dijadikan
sebagai tempat berlindung dan merupakan keperluan peringkat ke dua yang mesti dicapai untuk
tujuan keselamatan sebelum keperluan-keperluan dalam peringkat yang lebih tinggi dipenuhi. Rumah
sebagai keperluan diri dan keluarga yang memisahkan satu keluarga dengan keluarga yang lain.
(Ridho, 2001 : 18).
Kriteria :
Pemandangan yang tidak enak untuk di pandang karena nilai estetikanya sudah tidak ada lagi
Tingkat kesehatan masyarakatnya kurang
Penataan ruangnya tidak beraturan
Tingkat keamanan dan kenyamanan sangat kurang
Indikator :
Lokasi kumuh biasanya di daerah pinggiran
Di lingkungan kumuh kondisi bangunannya kurang handal
Penataan ruangnya tidak beraturan dan sangat rapat
Kualitas bangunan yang sangat rendah serta sarana dan prasarana lingkungan tidak memenuhi
syarat
Karena kepadatan yang sangat tinggi, maka mengakibatkan peredaran udara di dalam dan
diluar rumah terasa kurang
Sarana jalan sangat terbatas dan umumnya banyak yang digenagi air kotor
Saluran air buangan tidak berfungsi
Banyak tumpukan sampah
Karena kepadatan bangunannya yang terlalu rapat dan padat, mengakibatkan daerah tersebut
rawan bahaya kebakaran
Kehidupan social masyarakatnya sangat beragam
Parameter :
Kepadatan penduduknya lebih dari 100 Jiwa/Ha.
Besarnya KDB dan KLB dari bangunannya hampir mendekati atau sama dengan 100 %.
Ventilasi rumah < 4 m2
Sumber air minum atau mandi : kali selokan, danau, mata air, sumur dangkal tanpa dinding
semen jarak dengan sungai/limbah < 5-8 m, sumur dengan dinding semen jaraknya < 8-10 M.
Sumur pompa jarak dengan limbah < 10 m.
Untuk kawaasan kumuh yang berada di pinggir sungai, besarnya garis sempadan sungainya <
50 m untuk sungai kecil dan < 100 m untuk sungai besar atau tidak ada sama sekali garis
sempadan sungainya.
Klasifikasi dari kumuh, dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasinya, yaitu :
Dipinggiran sungai
Di pinggir jalan
C. Pengertian Perumahan Kumuh
Perumahan kumuh atau pemukiman kumuh adalah lingkungan hunian atau tempat
tinggal/rumah beserta lingkungannya, yang berfungsi sebagai rumah tinggal dan sebagai sarana
pembinaan keluarga, tetapi tidak layak huni ditinjau dari tingkat kepadatan penduduk, sarana dan
prasarananya, fasilitas pendidikan, kesehatan serta sarana dan prasarana sosial budaya masyarakat.
A. Hasil Penelitian
1) Observasi Lapangan
a. Kondisi permukiman di bawah jembatan di Jl. Sisingamangaraja Kel. Mantikolore Kec. Palu Timur
Saat terjadi banjir pada 2013 Silam.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dipaparkan, maka kesimpulan yang dapat diambil antara
lain bahwa Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal
atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan, salah satu permasalahan lingkungan
perumahan yaitu perumahan kumuh. Perumahan kumuh atau pemukiman kumuh adalah lingkungan
hunian atau tempat tinggal/rumah beserta lingkungannya yang dilihat dari segala aspek penunjang
kehidupan yang tidak memadai sehingga menjadikan lingkungan perumahan tersebut menjadi tidak
layak huni.
Di kota Palu sendiri masih banyak lingkungan perumahan kumuh sehingga perlu menjadi
perhatian pemerintah dan masyarakat demi terciptanya lingkungan hidup yang memadai sehingga
layak untuk dihuni.
Berdasarkan analisis observasi di lapangan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pemukiman
wilayah Kota Palu dapat dikatakan pemukiman kumuh dan pencemaran. Dari hasil penelitian, hal-hal
yang dapat dijadikan suatu patokan untuk mengukur tingkat kekumuhan dari suatu pemukiman dapat
dilihat dari :
Faktor ekonomi dan kemiskinan
Jumlah penduduk
Kondisi jalan
Kondisi bangunan
Kerapatan bangunan
Sanitasi
Drainase
Ruang terbuka hijau
Kebersihan lingkungan
Rehabilitasi lingkungan dan masyarakat.
B. Saran
Dari permasalaham di atas dapat disarankan pemerintah harusnya lebih peduli dengan
masyarakat miskin khususnya yang tinggal di pemukiman kumuh yang tidak layak huni dikawasan
perkotaan dengan melakukan beberapa inovasi seperti melakukan perbaikan pemukiman, adanya
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan, peningkatan lapangan pekerjaan, dan pendapatan
kelompok miskin serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin. Peningkatan pelayanan
dasar ini dapat diwujudkan dengan peningkatan air bersih, sanitasi, penyediaan serta usaha perbaikan
perumahan dan lingkungan pemukiman pada umumnya.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA