Anda di halaman 1dari 23

METODE PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

(TAFSIR DAN HADIS)

FITRIANI PRATIWI ( 11911223733(


M.HANOVER Z.P ( 11911213999﴿
M.LUKMAN HAKIM (11911213999﴿
Pengertian Metode

Kata metode berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata metode berasal
dari dari dua suku perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti “melalui dan hodos
berarti “jalan” atau “cara”. Dalam Bahasa Arab metode dikenal dengan istilah
thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk
melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan dalam bahasa Inggris metode disebut
method yang berarti cara dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan menurut terminologi (istilah) para ahli memberikan definisi yang
beragam tentang metode, terlebih jika metode itu sudah disandingkan dengan kata
pendidikan atau pengajaran diantaranya :
• Winarno Surakhmad mendefinisikan bahwa metode adalah cara yang di dalam
fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
• Abu Ahmadi mendefinisikan bahwa metode adalah suatu pengetahuan tentang cara-
cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur.
• Ramayulis mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang dipergunakan
guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya
proses pembelajaran. Dengan demikian metode mengajar merupaka alat untuk
menciptakan proses pembelajaran.
• Omar Mohammad mendefinisikan bahwa metode mengajar bermakna segala
kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-kemestian
mata pelajaran yang diajarkannya, cirri-ciri perkembangan muridnya, dan suasana
alam sekitarnya dan tujuan menolong murid-muridnya untuk mencapai proses
belajar yang diinginkan dan perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka.
Dasar Metode Pendidikan Islam

Dalam penerapannya, metode pendidikan Islam menyangkut


permasalahan individual atau social peserta didik dan pendidik itu sendiri.
Untuk itu dalam menggunakan metode seorang pendidik harus
memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan Islam. Sebab  metode
pendidikan merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga
segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada
dasar-dasar metode pendidikan tersebut. Dasar metode pendidikan Islam itu
diantaranya adalah
• Dasar Agamis, maksudnya bahwa metode yang digunakan dalam
pendidikan Islam haruslah berdasarkan pada Agama. Sementara Agama
Islam merujuk pada Al Qur’an dan Hadits. Untuk itu, dalam
pelaksanannya berbagai metode yang digunakan oleh pendidik hendaknya
disesuaikan dengan kebutuhan yang muncul secara efektif dan efesien
yang dilandasi nilai-nilai Al Qur’an dan Hadits.
• Dasar Biologis, Perkembangan biologis manusia mempunyai pengaruh
dalam perkembangan intelektualnya. Semakin dinamis perkembangan
biologis seseorang, maka dengan sendirinya makin meningkat pula daya
intelektualnya. Untuk itu dalam menggunakan metode pendidikan Islam
seorang guru harus memperhatikan perkembangan biologis peserta didik.
• Dasar Psikologis. Perkembangan dan kondisi psikologis peserta didik akan memberikan
pengaruh yang sangat besar terhadap penerimaan nilai pendidikan dan pengetahuan yang
dilaksanakan, dalam kondisi yang labil pemberian ilmu pengetahuan dan internalisasi nilai
akan berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh Karenanya Metode pendidikan
Islam baru dapat diterapkan secara efektif bila didasarkan pada perkembangan dan kondisi
psikologis peserta didiknya.
• Dasar sosiologis. Saat pembelajaran berlangsung ada interaksi antara pesrta didik dengan
peserta didik dan ada interaksi antara pendidik dengan peserta didik, atas dasar hal ini maka
pengguna metode dalam pendidikan Islam harus memperhatikan landasan atau dasar ini
Keempat dasar di atas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan harus
diperhatikan oleh para pengguna metode pendidikan Islam agar dalam mencapai tujuan tidak
mengunakan metode yang tidak tepat dan tidak cocok kondisi agamis, kondisi biologis,
kondisi psikologis, dan kondisi sosiologis peserta didik.
 
Macam-Macam Metode Pendidikan Islam

Sebagai ummat yang telah dianugerahi Allah Kitab AlQuran yang lengkap dengan petunjuk
yang meliputi seluruh aspek kehidupan dan bersifat universal sebaiknya menggunakan metode
mengajar dalam pendidikan Islam yang prinsip dasarnya dari Al Qur’an dan Hadits. Diantara
metode-  metode tersebut adalah :
• Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyampaian inforemasi melalui penuturan secara lisan oleh
pendidik kepada peserta didik. Prinsip dasar metode ini terdapat di dalam Q.S Yunus : 23 yang
berbunyi :
‫ق ٰۗيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّ َما بَ ْغيُ ُك ْم َع ٰلٓى اَ ْنفُ ِس ُك ْم َّمتَا َع ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَ ۖا ثُ َّم اِلَ ْينَا َمرْ ِج ُع ُك ْم فَنُنَبِّئُ ُك ْم ِب َما‬
ِّ ‫ض بِ َغي ِْر ْال َح‬
ِ ْ‫فَلَ َّمٓا اَ ْن ٰجىهُ ْم اِ َذا هُ ْم يَ ْب ُغ ْو َن فِى ااْل َر‬
‫ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُ ْو َن‬
Artinya : Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka
membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia,
Sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri (hasil
kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada
Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan (Q.S. Yunus : 23)
• Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian/ penyampaian bahan pelajaran dimana
pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik/ membicarakan dan
menganalisis secara ilmiyah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau
menyusun   berbagai alternative pemecahan atas sesuatu masalah. Abdurrahman
Anahlawi menyebut metode ini dengan sebutan hiwar (dialog). Di dalam Alquran
juga banyak terdapat prinsip metode diskusi diantaranya adalah firman Allah
terdapat dalam Q.S An-Nahl, ayat 125 :
 
‫ض َّل‬َ ‫ك هُ َو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬ َ َّ‫ك ِب ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّ ِت ْي ِه َي اَحْ َس ۗ ُن اِ َّن َرب‬
َ ِّ‫ع اِ ٰلى َسبِي ِْل َرب‬
ُ ‫• اُ ْد‬
‫َع ْن َسبِ ْي ِل ٖه َوهُ َو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِدي َْن‬
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk”.
• Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru memberikan
tugas-tugas tertentu kepada murid-murid, sedangkan hasil tersebut diperiksa oleh gur
dan murid harus mempertanggung jawabkannya
• Metode Demontrasi
Metode demontrasi adalah suatu cara mengajar dimana guru mempertunjukan tentang
proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu sedangkan murid memperhatikannya. Prinsip
dasarnya terdapat dalam hadits yang artinya:
Artinya: Hadis dari Muhammad ibn Muşanna, katanya hadis dari Abdul Wahhâb
katanya Ayyũb dari Abi Qilâbah katanya hadis dari Mâlik. Kami mendatangi
Rasulullah saw. dan kami pemuda yang sebaya. Kami tinggal bersama beliau selama
(dua puluh malam) 20 malam. Rasulullah saw  adalah seorang yang penyayang dan
memiliki sifat lembut. Ketika beliau menduga kami ingin pulang dan rindu pada
keluarga, beliau menanyakantentang orang-orang yang kami tinggalkan dan kami
memberitahukannya. Beliau bersabda; kembalilah bersama keluargamu dan tinggallah
bersama mereka, ajarilah mereka dan suruhlah mereka. Beliau menyebutkan hal-hal
yang saya hapal dan yang saya tidak hapal. Dan salatlah sebagaimana kalian melihat
aku salat. (al-Bukhari, I: 226)
• Metode eksperimen
Suatu cara mengajar dengan menyuruh murid melakukan suatu   percobaan, dan setiap
proses dan hasil percobaan itu diamati oleh setiap murid, sedangkan guru
memperhatikan yang dilakukan oleh murid sambil memberikan arahan. Prinsip dasar
metode ini ada dalam hadits yang artinya:
Artinya: Hadis Adam, katanya hadis Syu’bah ibn Abdurrahmân ibn Abzâ dari ayahnya,
katanya seorang laki-laki datang kepada Umar ibn Khattâb, maka katanya saya sedang
janabat dan tidak menemukan air, kata Ammar ibn Yasir kepada Umar ibn Khattâb,
tidakkah anda ingat ketika saya dan anda dalam sebuah perjalanan, ketika itu anda
belum salat, sedangkan saya berguling-guling di tanah, kemudian saya salat. Saya
menceritakannya kepada Rasul saw. kemudian Rasulullah saw. bersabda: ”Sebenarnya
anda cukup begini”. Rasul memukulkan kedua telapak tangannya ke tanah dan
meniupnya kemudian mengusapkan keduanya pada wajah.(al-Bukhari, I: 129)
• Metode Amsal/perumpamaan
Yaitu cara mengajar dimana guru menyampaikan materi pembelajaran melalui contoh
atau perumpamaan. Prinsip metode ini terdapat dalam Hadits yang artinya :
Hadis dari Muhammad ibn Mutsanna dan lafaz darinya, hadis dari Abdul Wahhâb
yakni as- Śaqafi, hadis Abdullah dari Nâfi’ dari ibn Umar, Nabi saw. bersabda:
Perumpamaan orang munafik dalam keraguan mereka adalah seperti kambing yang
kebingungan di tengah kambing-kambing yang lain. Ia bolak balik ke sana ke sini.
(Muslim, IV: 2146)
• Metode Targhib dan Tarhib
Yaitu cara mengajar dimana guru memberikan materi pembelajaran dengan
menggunakan ganjaran terhadap kebaikan dan hukuman terhadap keburukan agar
peserta didik melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan. Prinsip dasarnya terdapat
dalam hadits yang artinya :
Artinya : Hadis Abdul Aziz ibn Abdillah katanya menyampaikan padaku Sulaiman dari Umar ibn
Abi Umar dari Sâ’id ibn Abi Sa’id al-Makbârî dari Abu Hurairah, ia berkata: Ya Rasulullah,
siapakah yang paling bahagia mendapat syafa’atmu pada hari kiamat?, Rasulullah saw bersabda:
Saya sudah menyangka, wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada yang bertanya tentang hadis ini
seorangpun yang mendahului mu, karena saya melihat semangatmu untuk hadis. Orang yang
paling bahagia dengan syafaatku ada hari Kiamat adalah orang yang mengucapkan ”Lâilaha illa
Allah” dengan ikhlas dari hatinya atau dari dirinya.(al-Bukhari, t.t, I: 49)
• Metode pengulangan (tikror)
Yaitu cara mengajar dimana guru memberikan materi ajar dengan cara mengulang-ngulang
materi tersebut dengan harapan siswa bisa mengingat lebih lama materi yang disampaikan.
Prinsip dasarnya terdapat dalam hadits yang artinya :
Hadis Musaddad ibn Musarhad hadis Yahya dari Bahzâ ibn Hâkim, katanya hadis dari
ayahnya katanya ia mendengar Rasulullah saw bersabda: Celakalah bagi orang yang
berbicara dan berdusta agar orang-orang tertawa. Kecelakaan baginya, kecelakaan baginya.
(As-Sijistani, t.t, II: 716).
Ayat AI-Qur'an Mengenai Metode Pendidkan dan Penjelasannya

Ayat Al-Quran yang menjelaskan mengenai metode pendidikan diantaranya


adalah :
• Q.S AL-MAIDAH : 67
 
ِۗ َّ‫ك ِم َن الن‬ ‫هّٰللا‬ َ ‫ك َۗواِ ْن لَّ ْم تَ ْف َعلْ فَ َما بَلَّ ْغ‬ َ ‫• ۞ ٰيٓا َ ُّيهَا ال َّرس ُْو ُل بَلِّ ْغ َمٓا اُ ْن ِز َل اِلَ ْي‬
‫اس‬ َ ‫ْص ُم‬ِ ‫ت ِر ٰسلَتَ ٗه َۗو ُ يَع‬ َ ِّ‫ك ِم ْن َّرب‬
‫اِ َّن هّٰللا َ اَل يَ ْه ِدى ْالقَ ْو َم ْال ٰكفِ ِري َْن‬
Artinya: “Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti)
kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah SWT memelihara kamu dari
(gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah SWT tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang kafir”.
Surah Al-Maidah ayat 67; ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT menyuruh Nabi
Muhammad saw., supaya menyampaikan semua yang diturunkan Allah SWT kepada umat
manusia. Dan tidak boleh disembunyikan atau ditinggalkan satu ayatpun. Hal ini juga sesuai
dengan sabda Nabi saw: Sampaikanlah dari padaku, meskipun satu ayat. Artinya kita tidak
boleh menyerah dalam menyampaikan risalah kebaikan kepada seluruh manusia walaupun
halangan dan rintangan menghadang.
• Q. S AN-NAHL: 125
َ‫ض َّل ع َْن َسبِ ْيلِ ٖه َوهُ َو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين‬ َ َّ‫ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َس ۗ ُن اِ َّن َرب‬
َ ‫ك هُ َو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬ َ ِّ‫ع اِ ٰلى َسبِ ْي ِل َرب‬
ُ ‫اُ ْد‬ •
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Surah An-Nahl ayat 125; menurut ayat ini ada tiga hal dalam metode pendidikan, yaitu: Kesatu, kata "Hikmah"
itu kadang-kadang diartikan orang dengan Filsafat. Padahal dia adalah inti yang lebih halus dari filsafat. Filsafat
hanya dapat dipahamkan oleh orang-orang yang telah terlatih fikirannya dan tinggi pendapat logikanya. Tetapi
Hikmat dapat menarik orang yang belum maju kecerdasannya dan tidak dapat dibantah oleh orang yang lebih
pintar. Kebijaksanaan itu bukan saja dengan ucapan mulut, melainkan termasuk juga dengan tindakan dan sikap
hidup, kadang-kadang lebih berhikmat "diam" daripada "berkata". Kedua ialah Al-Mau'izhatul Hasanah, yang
diartikan pendidikan yang baik, atau pesan-pesan yang baik, yang disampaikan sebagai nasehat. Ketiga ialah
"Jadilhum billati hiya ahsan", bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Kalau telah terpaksa timbul
perbantahan atau pertukaran pikiran, yang di zaman kita ini disebut polemik, ayat ini menyuruh agar dalam
hal yang demikian, kalau sudah tidak dapat dielakan lagi pilihlah jalan yang sebaik-baiknya. Diantaranya ialah
memperbedakan pokok soal yang tengah dibicarakan dengan perasaan benci atau sayang kepada pribadi orang
yang tengah diajak berbantah.
• Q. S IBRAHIM: 24-27
Artinya:
• tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telahmembuat perumpamaan kalimat
yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke
langit,
• pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musimdengan seizin Tuhannya. Allah
membuat perumpamaanperumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu
ingat.
• dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohonyang buruk, yang telah
dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak)
sedikitpun.
• Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang berimandengan Ucapan yang teguh
itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang
yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.
Surah Ibrahim ayat 24-27; berdasarkan ayat ini ada dua metode yang digunakan, yaitu
1) Metode perumpamaan, membuat perumpamaan akan membantu memahamkan dan
mengingatkan peserta didik terhadap makna perkataan, karena hati lebih mudah di lunakkan
dengan perumpamaan-perumpamaan. Dengan perumpamaan, sesuatu yang rasional bisa
disesuaikan dengan sesuatu yang indrawi. Maka, tercapailah pengetahuan yang sempurna
tentang sesuatu yang diumpamakan. 2) Metode kontemplasi, memberikan gambaran kepada
kita untuk merenungi dan mentafakuri ciptaan Allah SWT agar dapat diambil hikmah dan
pelajarannya. Dengan metode kontemplasi, pendidik dapat mengambil hikmah dan
pelajaran dari kandungan ayatayat Allah SWT yang memiliki kandungan-kandungan makna
yang tersirat, sehingga dapat menyampaikannya kepada peserta didik.
• Q.S AL-A’RAF: 175-177
• Artinya:
• 175 “dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan
kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian Dia
melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu Dia diikuti oleh syaitan (sampai Dia
tergoda), Maka jadilah Dia Termasuk orang-orang yang sesat.
• 176. dan kalau Kami menghendaki, Sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya
dengan ayat-ayat itu, tetapi Dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa
nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu
menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya Dia
mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang
mendustakan ayatayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu
agar mereka berfikir.
• 177. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami
dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.
Surah Al-‘Araf ayat 175-177; menurut ayat ini metode yang digunakan dalam
pendidikan diantaranya dengan metode. Islam menyadari sifat alamiah manusia untuk
menyenangi cerita itu, dan menyadari pengaruhnya yang besar terhadap perasaan. Oleh
karena itu Islam mengeksploitasi cerita itu untuk dijadikan salah satu teknik pendidikan. Al-
Qur’an mempergunakan cerita sebagai alat pendidikan, seperti: cerita tentang Nabi atau
Rasul terdahulu, cerita kaum yang hidup terdahulu baik yang ingkar kepada Allah SWT
atau pun yang beriman kepada-Nya.
sekian

Anda mungkin juga menyukai