METODE PEMBELAJARAN
(HADIST TARBAWI)
DOSEN PEMBIMBING :
PROF. DR. HASYIMSAH NST, MA
DISUSUN OLEH :
NURLIZA DEWI ROKAN (2101020040)
ULFA TSANIA (2101020041)
HAMIDAH N.B GIRSANG (2101020044)
2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah- Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata kuliah
Hadist Tarbawi yang membahas tentang “ Metode Pembelajaran “ dapat diselesaikan dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Prof. Dr.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Hasyimsah Nst, Ma, selaku dosen mata
kuliah Hadist Tarbawi yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan
Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, untuk itu di harapkan berbahai masukan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….……..iii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………..1
A . LATAR BELAKANG………………………………………………………………..1
B . RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………..1
C . TUJUAN………………………………………………………………………………1
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………2
A . PENGERTIAN METODE……………………………………………………………2
C . METODE DRAMA…………………………………………………………………..4
D . METODE EKSPERIMEN……………………………………………………………6
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………………..8
a . Kesimpulan……………………………………………………………………………8
DAFTAR PUSAKA………………………………………………………………………9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Tidaklah berlebihan jika ada sebuah ungkapan “aththariqah ahammu minal maddah”, bahwa
metode jauh lebih penting disbanding materi, karena sebaik apapun tujuan pendidikan, jika tidak
didukung oleh metode yang tepat, tujuan tersebut sangat sulit untuk dapat tercapai dengan baik.
Sebuah metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap atau tidak.. Oleh
sebab itu pemilihan metode pendidikan harus dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai
faktor terkait, sehingga hasil pendidikan dapat memuaskan. Apa yang dilakukan Rasulullah SAW
saat menyampaikan wahyu Allah kepada para sahabatnya bisa kita teladani, karena Rasul saw. sejak
awal sudah mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat terhadap para sahabatnya. Strategi
pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat dalam menyampaikan ajaran Islam. Rasul saw.
sangat memperhatikan situasi, kondisi dan karakter seseorang, sehingga nilai-nilai Islami dapat
ditransfer dengan baik. Rasulullah saw. juga sangat memahami naluri dan kondisi setiap orang,
sehingga beliau mampu menjadikan mereka suka cita, baik meterial maupun spiritual, beliau
senantiasa mengajak orang untuk mendekati Allah swt. dan syari’at-Nya.
B . Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A . Pengertian Metode
Kata metode berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata metode berasal dari dari dua
suku perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti “melalui dan hodos berrti “jalan” atau “cara”.
Dalam Bahasa Arab metode dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis
yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan dalam bahasa Inggris metode
Sedangkan menurut terminologi (istilah) para ahli memberikan definisi yang beragam tentang metode,
terlebih jika metode itu sudah disandingkan dengan kata pendidikan atau pengajaran diantaranya :
1. Winarno Surakhmad mendefinisikan bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya
2. Abu Ahmadi mendefinisikan bahwa metode adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara
3. Ramayulis mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru
dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses
pembelajaran. Dengan demikian metode mengajar merupaka alat untuk menciptakan proses
pembelajaran.
4. Omar Mohammad mendefinisikan bahwa metode mengajar bermakna segala kegiatan yang
terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-kemestian mata pelajaran yang
diajarkannya, cirri-ciri perkembangan muridnya, dan suasana alam sekitarnya dan tujuan
menolong murid-muridnya untuk mencapai proses belajar yang diinginkan dan perubahan
2
HADIST TENTANG METODE-METODE PENDIDIKAN
ٌ ِصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم كَافِ ُل اليَتِي ِْم لَهُ َأوْ لِ َغي ِْر ِه َأنَا َوهُ َو َكهَاتَ ْي ِن فِي ال َجنَّ ِة َوَأشَا َر َمال
ك بِال َّسبَّابَ ِة َ َع َْن َأبِي ه َُري َْرةَ قَا َل ق
َ ِ ال َرسُوْ ُل هَّللا
Dari Abu Hurairah r.a , Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : orang yang menanggung hidup anak
yatim atau yang lainnya, maka saya ( Nabi) dan dia seperti ini di dalam syurga dan Imam Malik
Metode Tanya Jawab adalah suatu metode di mana guru menggunakan/memberi pernyataan
kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab
pertanyaan murid itu. Metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru
mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan
atau bacaan yang telah mereka baca sambil memperhatikan proses berfikir di antara peserta didik.
Metode tanya jawab merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan-
kekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Ini disebabkan karena guru dapat memperoleh
gambaran sejauh mana murid dapat mengerti dan dapat mengungkapkan apa yang telah
diceramahkan. Adapun hadits yang berkaitan dengan metode tanya jawab, yaitu:
َ " َكانَ النَّبِ ِّي،َح َدثَنَا ِإ ْس َما ِعيْل بْن ِإب َْرا ِهي ِْم َأ ْخبَ َرنَا َأبُوا خَ يَان التَّ ِم ِم ْي ع َْن َأبِى زَ رْ َع ْة ع َْن َأبِ ْي هُ َر ْي َرةَ قَا َل
ِ َصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَ َم يَوْ ًما ب
ار ًزا
َ َأ ْن تَ ْعبُ ُد هللا،ال
َ َ" َم ْااِإل حْ َسا ِن؟"• ق، قَا َل. َ َوتَصُوْ ُم َر َمضَان،َضة
َ ْي ال َّزكَاةَ ْال َم ْفرُو
َ وتُْؤ ِد،َ ُ "اِإل سْاَل ُم َأ ْن تَ ْعبُ ُد هللاِ َواَل تَ ْش ِر،
َّ َوتُقِ ْي ُم ال،ك بِ ِه
َ صاَل ة ْ قَا َل
ُ ت ْاآل َم
ت ِ ِإ َذا َولَ َد:ك ع َْن َأ ْش َرا ِطهَا
َ َو َسَأ ْخبَ َر، " َم ْال َم ْسُئوْ ُل َع ْنهَا َأ ْعلَ ُم ِمنَ السَّاِئ ِل:ال
َ َ ُمنَى السَّا َع ِة؟ ق:َكَأنَّكَ ت ََراهُ فَِإلَّ ْم تَ ُك ْن تَ َراهُ فَِإنَّهَ يَ َراكز قَا َل
"ِإ َّن هللاُ ِع ْن َدهُ ِع ْل َم:صلَّى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَ َم َ فِى َخ ْم، َوِإ َذا تَطَاو ََّل َرعَاةُ ْاِإل ب ِْل ْالبِهَ ِم فِى البُ ْنيَا ِن،ِرهًا
َ ثُ َّم تَاَل النَّبِ ُّي،س اَل يَ ْعلَ ْمه َُّن ِإاَّل هللا
َ َّ "هَ َذا ِجب ِْريْل َجا َء يَ ْعلَ ُم الن، فَلَ ْم يَ َروْ َش ْيًئا فَقَا َل،ُ فَقَا َل َر ُدوْ ه، ثُ َّم اَ ْدبَ َر،) اَأليَة34:لقمان:...(ال َساعَة
" )رواه البخاري.اس ِد ْينَهُ ْم
3
Artinya :
Menceritakan kepada kami Ismail ibn Ibrahim, memberitakan kepada kami Abu Hayyan al-
Tamimi dari Abi Zar’at dari Abu Hurairah, ia berkata, “pada suatu hari ketika Nabi SAW sedang
dudk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang laki-laki dan bertanya, “Apakah iman itu?” Jawab
Nabi, “Iman adalah percaya kepada Allah, para malaikat-Nya, dan pertemuan denganNya,para
rasulNya, dan percaya pada hari berbangkit dari kubur. Lalu laki-laki itu bertanya kembali. Apakah
islam itu? Jawab Nabi SAW, “Islam ialah menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun, mendirikan salat, menunaikan zakat yang di fardhukan, dan berpuasa di bulan
Ramadhan.” Lalu laki-laki itu bertanya lagi, “Apakah Ihsan itu? Jawab Nabi SAW, Ihsan ialah
menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, ketahuilah bahwa
Allah melihatmu.” Lalu laki-laki itu bertanya lagi: “Apakah hari kiamat itu?” Nabi SAW menjawab,
Allah, yaitu tersebut dalam ayat: “sesungguhnya Allah hanya pada sisinya sajalah yang mengetahui
hari kiamat, dan Dia pula yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim ibu, dan
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui yang sedalam-dalamnya.” Kemudian pergilah oarang itu.
Lalu Nabi SAW menyuruh sahabat, “Antarkanlah orang itu. Akan tetapi, sahabat tidak melihat bekas
orang itu. Maka Nabi SAW bersabda, Itu adalah Malaikat Jibril AS yang datang mengajarkan agama
bagimu.”(H.R Bukhari)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu Anhu ia berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah
mewakilkan padaku untuk menjaga zakat Romadhon atau zakat fitrah Lalu ada seseorang yang datang
dan menumpahkan makanan dan mengambilnya aku pun mengatakan demi Allah aku benar-benar
akan mengadukanmu pada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lalu ia berkata aku ini benar-benar
dalam keadaan butuh Aku memiliki keluarga dan aku pun sangat membutuhkan ini.
4
Abu Hurairah berkata aku membiarkannya lantas di pagi hari Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam
berkata kepadaku wahai Abu Hurairah Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam aku pun
menjawab wahai Rasulullah dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya
keluarga Oleh karena itu aku begitu kasihan padanya sehingga Aku melepaskannya Nabi Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.
Aku pun tahu bahwasanya ia akan kembali sebagaimana yang Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam katakan aku pun mengawasinya ternyata Ia pun datang dan menumpahkan makanan lalu ia
mengambilnya aku pun mengatakan Aku benar-benar akan memadukanmu kepada Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam lalu ia berkata Biarkanlah aku Aku ini benar-benar dalam keadaan butuh
Aku memiliki keluarga aku tidak akan kembali setelah itu Abu Hurairah berkata aku pun menaruh
kasihan padanya aku membiarkannya lantas di pagi hari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berkata
padaku wahai Abu Hurairah Apa yang dilakukan oleh tanganmu aku belum jawab wahai Rasulullah
dia mengadukan bahwa dia dalam dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga Oleh karena itu
aku butuh pasien panas sehingga melepaskannya pergi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dia telah
Pada hari ketiga aku terus mengawasinya Ia pun datang dan menumpahkan makanan lalu
mengambilnya. aku pun mengatakan Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam, ini sudah kali ketiga engkau katakan tidak akan kembali namun ternyata
masih kembali, Ia pun berkata biarkan aku aku akan mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat
untukmu. Abu Hurairah bertanya apa itu?. ia pun menjawab jika engkau hendak tidur di ranjangmu
bacalah Ayat Kursi "Allahu La ilaha illa huwal hayyul qoyyum" Hingga engkau menyelesaikan Ayat
tersebut. faedahnya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi
hari. Abu Hurairah berkata aku pun melepaskan dirinya dan ketika pagi hari Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam bertanya padaku apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?. Abu Hurairah
menjawab wahai Rasulullah ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah memberi
5
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya, "apa kalimat tersebut? " Abu Hurairah menjawab, "ia
mengatakan padaku jika aku hendak pergi tidur di ranjang hendaklah membaca ayat kursi hingga
selesai yaitu bacaan Allahu La ilaha illa huwal hayyul qoyyum", lalu ia mengatakan padaku bahwa
Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para
sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
"Adapun dia kalau itu berkata benar namun asalnya dia Pendusta, engkau tahu siapa yang bercakap
denganmu sampai tiga malam itu wahai Abu Hurairah? ", "tidak", jawab Abu Hurairah. Nabi
Shallallahu Alaihi Wasallam berkata Dia adalah setan. (Hadits Riwayat Bukhari nomor 2311).
Metote eksperiman ialah cara pembelajaran dengan melakukan percobaan terhadap materi yang
sedang dipelajari, setiap proses dan hasil percobaan itu diamati dengan seksama. Metode ini biasanya
dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu seperti ilmu alam, ilmu kimia, dan yang sejenisnya. Adapun
ع َْن ُموْ َسى،اك ْ ع َْن ِس َم، " َح َدثَنَا َأبُوا َع َوانَ ْة،ْث قُتَ ْيبَة قَا َل
ُ َوهَ َذا َح ِدي.ب فِ ْي اللَ ْف ِظ ِ َح َدثَنَا قُتَ ْيبَ ِة بْن َس ِعيْد اَ ْلثَقَفِ ْي َو َأبُو كَا ِملْ اَ ْل َجحْ د
َ َوتَقَا َر- َْري
،ُ"يَ ْلقِحُوْ نَه،" َمايَصْ نَ ُح هَُؤاَل ِء؟ فَقَالُوْ ا، فَقَا َل.س النَّ ْخ ِل
ِ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَ َم بِقَوْ ٍم َعلَى ال َرْؤ َ ِت َم َح َرسُو ُل هللا ُ ْ" َم َرر،ال َ َ ق. ع َْن َأبِ ْي ِه،َبْن طَ ْل َحة
فََأ ْخبَ َر،ُك فَتَ َر ُكوْ ه َ ِ"فََأ ْخبَرُوْ ا بِ َذ ل،ال
َ َ ق." ك َش ْيَئَ ِ" َما َأظُ ُّن يَ ْعنِي َذل، "فَقَا َل َرسُوْ ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم. ْ فَتَلَقَح،يَجْ َعلُوْ نَ ال َذ َك َرفِ ْي ْاُأل ْنثَى
َولَ ِك ْن ِإ َذا َحد َْثتَ ُك ْم ع َِن، ِّ فَاَل تََؤ ا ِخ ُذونِي بِالظَن،ت ظَنَّا ُ فَِإنَّ َما ظَنَ ْن،ُ "ِإ ْن َكانَ يُ ْنفَ ُعهُ ْم َذلِكَ فَ ْليَصْ نَعُوه،ال
َ ََرسُو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم بِ َذ لِكَ فَق
َ فَِإنِّ ْي لَ ْن ُأ َك ِّذ،(هللاُ َش ْيًئا فَ ُخ ُذوْ ابِ ِه
" )رواه مسلم.ِب َعلَى هللا
Artinya :
Menceritakan kepada kami Qutaibah ibn Sa’id al-Tsaqafi dan Abu Kamil al-Jahdari dan pada satu
lafaz, Qutaibah berkata, “Menceritakan kepada kami Abu Awanat, dari Sima, dari Musa ibn Thalhah,
dari ayahnya RA, katanya, “Aku berjalan bersama-sama Rasulullah SAW, maka di tengah jalan kami
bertemu dengan sekelompok orang yang sedang diatas pohon kurma. Beliau bertanya, “Apa yang
sedang kalian perbuat?” Jawab mereka, “Kami sedang mencangkok pohon kurma.” Kata Rasulullah
SAW, “Menurut dugaanku, pekerjaan itu tidak ada gunanya.” Lalu mereka hentikan pekerjaan
mereka. Tetapi kemudian dikabarkan orang kepada beliau bahwa pekerjaan mereka itu berhasil baik.
6
Maka Rasulullah SAW bersabda, “Jika pekerjaan itu ternyata bermanfaat bagi mereka, teruskanlah!
Aku hanya menduga-duga. Maka janganlah di ambil peduli duga-dugaan itu. Tetapi jika aku berbicara
mengenai agama Allah, maka pegang teguhlah itu, karena aku sekali-kali tidak akan berdusta terhadap
Allah.”(H.R Muslim)
a. Penjelasan Hadits
Hadits diatas diriwayatkan oleh tujuh orang perawi, adapun urutan para perawi tersebut adalah
sebagai berikut: sebagai periwayat ke-1 (sanad 6) adalah ayahnya Musa ibn Thalhah, sebagai
periwayat ke-2 (sanad 5) adalah Musa ibn Thalhah, sebagai periwayat ke-3 (sanad 4) adalah Sima,
sebagai periwayat ke-4 (sanad 3) adalah Abu ‘Awanat, sebagai periwayat ke-5 (sanad 2) adalah Abu
Kamil al-Jahdari, sebagai periwayat ke-6 (sanad 1) adalah Qutaibah ibn Sa’id al-Tsaqafi, dan sebagai
Hadits tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah memutuskan suatu perkara hanya dengan menduga-
duga seperti mencangkok pohon kurma. Namun setelah dikabarkan orang kepada Beliau bahwa hal
tersebut menghasilkan (berhasil baik). Maka Rasulullah bersabda “jika pekarjaan itu bermanfaat maka
7
BAB III
PENUTUP
a . Kesimpulan
Metode sangat di perlukan dalam sebuah ranah pendidikan karna ia akan menghantarkan
pemahaman dari ke peserta didiknya, pendidikan yang baik dapat di hasilkan dengan metode-metode
yang baik, metode-metode yang baik itu akan mebuat sebuah pendikan menjadi efektif dan efisien.
Metode-metode yang di jabarkan oleh Rasulullah patut di contoh karna beliau adalah pengajar handal
sedunia, banyak contoh yang di ajarkan oleh beliau terkait dengan metode-metode pendidikan yaitu:
metode keteladanan,kebiasaan dan hukuman, dialog atau tanya jawab, perumpamaan, ceramah,
targhib dan tarhib, pengulangan dan latihan, metode muizhah dan masih banyak lagi metode-metode
yang di ajarkan oleh Rasulullah kepada kita semua melalui hadist-hadist beliau baik qauli, pi`li dan
taqriri.
Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan pendidik dalam menyampaikan bahan pelajaran
kepada peserta didik, sehingga dengan metode yang tepat dan sesuai, bahan pelajaran dapat dikuasai
Beberapa metode pendidikan yang dikemukakan dalam makalah ini, terdiri dari metode ceramah,
metode diskusi, metode eksperimen, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode pujian, dan
8
DAFTAR PUSAKA
Http://Antariksamuhammad.Blogspot.Co.Id/2015/03/Makalah-Hadits-Tarbawi-Tentang-Metode.Html
Darajat, Zakiah. 1995.Metodek Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Yusuf, Tayar dan Anwar, Syaiful. 1997. Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. Jakarta:
Nizar, Samsul dan Hasibuan, Zainal Efendi. 2011. Hadis Tarbawi; Membangun Kerangka Pendidikan
Nawawi, Abu Zakaria Yahya ibn Syaraf ibn Maria. Syarah an-Nawāwi ‘ala Shahih Muslim. Beirut:
Ibnu Hajar Al Asqalani, Al Imam Al Hafizh. 1997. Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhari. Riyadh:
Maktabah Darussalam