Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN
(HADIST TARBAWI)

DOSEN PEMBIMBING :
PROF. DR. HASYIMSAH NST, MA

DISUSUN OLEH :
NURLIZA DEWI ROKAN (2101020040)
ULFA TSANIA (2101020041)
HAMIDAH N.B GIRSANG (2101020044)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah- Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata kuliah

Hadist Tarbawi yang membahas tentang “ Metode Pembelajaran “ dapat diselesaikan dengan baik.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Prof. Dr.

Hasyimsah Nst, MA, pada mata kuliah Hadist Tarbawi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Hasyimsah Nst, Ma, selaku dosen mata

kuliah Hadist Tarbawi yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan

wawasan kami sesuai dengan bidang studi ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, untuk itu di harapkan berbahai masukan

yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.

Akhir kata, semoga makalah ini membawa manfaat bagi pembaca.

Medan, 18 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN………………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….……..iii

BAB I

PENDAHULUAN………………………………………………………………………..1

A . LATAR BELAKANG………………………………………………………………..1

B . RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………..1

C . TUJUAN………………………………………………………………………………1

BAB II

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………2

A . PENGERTIAN METODE……………………………………………………………2

B . METODE TANYA JAWAB………………………………………………………….3

C . METODE DRAMA…………………………………………………………………..4

D . METODE EKSPERIMEN……………………………………………………………6

BAB III

PENUTUP………………………………………………………………………………..8

a . Kesimpulan……………………………………………………………………………8

DAFTAR PUSAKA………………………………………………………………………9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Tidaklah berlebihan jika ada sebuah ungkapan “aththariqah ahammu minal maddah”, bahwa
metode jauh lebih penting disbanding materi, karena sebaik apapun tujuan pendidikan, jika tidak
didukung oleh metode yang tepat, tujuan tersebut sangat sulit untuk dapat tercapai dengan baik.
Sebuah metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap atau tidak.. Oleh
sebab itu pemilihan metode pendidikan harus dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai
faktor terkait, sehingga hasil pendidikan dapat memuaskan. Apa yang dilakukan Rasulullah SAW
saat menyampaikan wahyu Allah kepada para sahabatnya bisa kita teladani, karena Rasul saw. sejak
awal sudah mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat terhadap para sahabatnya. Strategi
pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat dalam menyampaikan ajaran Islam. Rasul saw.
sangat memperhatikan situasi, kondisi dan karakter seseorang, sehingga nilai-nilai Islami dapat
ditransfer dengan baik. Rasulullah saw. juga sangat memahami naluri dan kondisi setiap orang,
sehingga beliau mampu menjadikan mereka suka cita, baik meterial maupun spiritual, beliau
senantiasa mengajak orang untuk mendekati Allah swt. dan syari’at-Nya.

B . Rumusan Masalah

1 . Apa pengertian Metode Pembelajaran

2 . Jelaskan pengertian Metode Tanya Jawab

3 . Jelaskan pengertia Metode Drama

4 . Jelaskan pengertian Metode Eksperimen

C. Tujuan Masalah

1 . Mendeskripsikan pengertian Metode Pembelajaran

2 . Mendeskripsikan pengertian Metode Tanya Jawab

3 . Mendeskripsikan pengertian Metode Drama

4 . Mendeskripsikan pengertian Metode Eksperimen

1
BAB II

PEMBAHASAN

A . Pengertian Metode

Kata metode berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata metode berasal dari dari dua

suku perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti “melalui dan hodos berrti “jalan” atau “cara”.

Dalam Bahasa Arab metode dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis

yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan dalam bahasa Inggris metode

disebut method yang berarti cara dalam bahasa Indonesia.

Sedangkan menurut terminologi (istilah) para ahli memberikan definisi yang beragam tentang metode,

terlebih jika metode itu sudah disandingkan dengan kata pendidikan atau pengajaran diantaranya :

1. Winarno Surakhmad mendefinisikan bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya

merupakan alat untuk mencapai tujuan.

2. Abu Ahmadi mendefinisikan bahwa metode adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara

mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur.

3. Ramayulis mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru

dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses

pembelajaran. Dengan demikian metode mengajar merupaka alat untuk menciptakan proses

pembelajaran.

4. Omar Mohammad mendefinisikan bahwa metode mengajar bermakna segala kegiatan yang

terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-kemestian mata pelajaran yang

diajarkannya, cirri-ciri perkembangan muridnya, dan suasana alam sekitarnya dan tujuan

menolong murid-muridnya untuk mencapai proses belajar yang diinginkan dan perubahan

yang dikehendaki pada tingkah laku mereka.

2
HADIST TENTANG METODE-METODE PENDIDIKAN

1. Metode peragaan dan demonstrasi

ٌ ِ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم كَافِ ُل اليَتِي ِْم لَهُ َأوْ لِ َغي ِْر ِه َأنَا َوهُ َو َكهَاتَ ْي ِن فِي ال َجنَّ ِة َوَأشَا َر َمال‬
‫ك بِال َّسبَّابَ ِة‬ َ َ‫ع َْن َأبِي ه َُري َْرةَ قَا َل ق‬
َ ِ ‫ال َرسُوْ ُل هَّللا‬

‫َوال ُو ْسطَى )رواه مسل‬

Dari Abu Hurairah r.a , Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : orang yang menanggung hidup anak

yatim atau yang lainnya, maka saya ( Nabi) dan dia seperti ini di dalam syurga dan Imam Malik

mengisyaratkan seperti jari telenjuk dan tengah (HR. Imam Muslim).

B . Pengertian Metode Tanya Jawab

Metode Tanya Jawab adalah suatu metode di mana guru menggunakan/memberi pernyataan

kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab

pertanyaan murid itu. Metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru

mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan

atau bacaan yang telah mereka baca sambil memperhatikan proses berfikir di antara peserta didik.

Metode tanya jawab merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan-

kekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Ini disebabkan karena guru dapat memperoleh

gambaran sejauh mana murid dapat mengerti dan dapat mengungkapkan apa yang telah

diceramahkan. Adapun hadits yang berkaitan dengan metode tanya jawab, yaitu:

َ ‫" َكانَ النَّبِ ِّي‬،‫َح َدثَنَا ِإ ْس َما ِعيْل بْن ِإب َْرا ِهي ِْم َأ ْخبَ َرنَا َأبُوا خَ يَان التَّ ِم ِم ْي ع َْن َأبِى زَ رْ َع ْة ع َْن َأبِ ْي هُ َر ْي َرةَ قَا َل‬
ِ َ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَ َم يَوْ ًما ب‬
‫ار ًزا‬

•"‫" َماِْإل سْاَل ُم؟‬،‫" قَا َل‬.‫ث‬


ِ ‫ ْاِإل ْي َمانُ َأ ْن تُْؤ ِمنُ بِاهللاِ َو َماَل ِئ َكتِ ِه َوبِلِقَاِئ ِه َو َرسُولِ ِه َوتُْؤ ِمنُ بِاْلبَ ْع‬،‫ال‬
َ َ‫ َم ْااِإل ْي َمانُ ؟ ق‬،‫ال‬ ِ َّ‫لِلن‬
َ َ‫اس فَاَتَاهُ َر ُج ٌل فَق‬

َ‫ َأ ْن تَ ْعبُ ُد هللا‬،‫ال‬
َ َ‫" َم ْااِإل حْ َسا ِن؟"• ق‬،‫ قَا َل‬. َ‫ َوتَصُوْ ُم َر َمضَان‬،َ‫ضة‬
َ ْ‫ي ال َّزكَاةَ ْال َم ْفرُو‬
َ ‫وتُْؤ ِد‬،َ ُ ‫"اِإل سْاَل ُم َأ ْن تَ ْعبُ ُد هللاِ َواَل تَ ْش ِر‬،
َّ ‫ َوتُقِ ْي ُم ال‬،‫ك بِ ِه‬
َ ‫صاَل ة‬ ْ ‫قَا َل‬

ُ ‫ت ْاآل َم‬
‫ت‬ ِ ‫ ِإ َذا َولَ َد‬:‫ك ع َْن َأ ْش َرا ِطهَا‬
َ ‫ َو َسَأ ْخبَ َر‬،‫ " َم ْال َم ْسُئوْ ُل َع ْنهَا َأ ْعلَ ُم ِمنَ السَّاِئ ِل‬:‫ال‬
َ َ‫ ُمنَى السَّا َع ِة؟ ق‬:‫َكَأنَّكَ ت ََراهُ فَِإلَّ ْم تَ ُك ْن تَ َراهُ فَِإنَّهَ يَ َراكز قَا َل‬

‫"ِإ َّن هللاُ ِع ْن َدهُ ِع ْل َم‬:‫صلَّى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَ َم‬ َ ‫ فِى َخ ْم‬،‫ َوِإ َذا تَطَاو ََّل َرعَاةُ ْاِإل ب ِْل ْالبِهَ ِم فِى البُ ْنيَا ِن‬،‫ِرهًا‬
َ ‫ ثُ َّم تَاَل النَّبِ ُّي‬،‫س اَل يَ ْعلَ ْمه َُّن ِإاَّل هللا‬

َ َّ‫ "هَ َذا ِجب ِْريْل َجا َء يَ ْعلَ ُم الن‬،‫ فَلَ ْم يَ َروْ َش ْيًئا فَقَا َل‬،ُ‫ فَقَا َل َر ُدوْ ه‬،‫ ثُ َّم اَ ْدبَ َر‬،‫) اَأليَة‬34:‫لقمان‬:...‫(ال َساعَة‬
‫" )رواه البخاري‬.‫اس ِد ْينَهُ ْم‬

3
Artinya :

Menceritakan kepada kami Ismail ibn Ibrahim, memberitakan kepada kami Abu Hayyan al-

Tamimi dari Abi Zar’at dari Abu Hurairah, ia berkata, “pada suatu hari ketika Nabi SAW sedang

dudk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang laki-laki dan bertanya, “Apakah iman itu?” Jawab

Nabi, “Iman adalah percaya kepada Allah, para malaikat-Nya, dan pertemuan denganNya,para

rasulNya, dan percaya pada hari berbangkit dari kubur. Lalu laki-laki itu bertanya kembali. Apakah

islam itu? Jawab Nabi SAW, “Islam ialah menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya

dengan sesuatu apapun, mendirikan salat, menunaikan zakat yang di fardhukan, dan berpuasa di bulan

Ramadhan.” Lalu laki-laki itu bertanya lagi, “Apakah Ihsan itu? Jawab Nabi SAW, Ihsan ialah

menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, ketahuilah bahwa

Allah melihatmu.” Lalu laki-laki itu bertanya lagi: “Apakah hari kiamat itu?” Nabi SAW menjawab,

Allah, yaitu tersebut dalam ayat: “sesungguhnya Allah hanya pada sisinya sajalah yang mengetahui

hari kiamat, dan Dia pula yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim ibu, dan

tidak seorang pun yang mengetahui di manakah ia akan mati.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui yang sedalam-dalamnya.” Kemudian pergilah oarang itu.

Lalu Nabi SAW menyuruh sahabat, “Antarkanlah orang itu. Akan tetapi, sahabat tidak melihat bekas

orang itu. Maka Nabi SAW bersabda, Itu adalah Malaikat Jibril AS yang datang mengajarkan agama

bagimu.”(H.R Bukhari)

C . Pengertian Metode Drama

Dari Abu Hurairah radhiyallahu Anhu ia berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah

mewakilkan padaku untuk menjaga zakat Romadhon atau zakat fitrah Lalu ada seseorang yang datang

dan menumpahkan makanan dan mengambilnya aku pun mengatakan demi Allah aku benar-benar

akan mengadukanmu pada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lalu ia berkata aku ini benar-benar

dalam keadaan butuh Aku memiliki keluarga dan aku pun sangat membutuhkan ini.

4
Abu Hurairah berkata aku membiarkannya lantas di pagi hari Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam

berkata kepadaku wahai Abu Hurairah Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam aku pun

menjawab wahai Rasulullah dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya

keluarga Oleh karena itu aku begitu kasihan padanya sehingga Aku melepaskannya Nabi Shallallahu

Alaihi Wasallam bersabda dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.

Aku pun tahu bahwasanya ia akan kembali sebagaimana yang Rasulullah Shallallahu Alaihi

Wasallam katakan aku pun mengawasinya ternyata Ia pun datang dan menumpahkan makanan lalu ia

mengambilnya aku pun mengatakan Aku benar-benar akan memadukanmu kepada Rasulullah

Shallallahu Alaihi Wasallam lalu ia berkata Biarkanlah aku Aku ini benar-benar dalam keadaan butuh

Aku memiliki keluarga aku tidak akan kembali setelah itu Abu Hurairah berkata aku pun menaruh

kasihan padanya aku membiarkannya lantas di pagi hari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berkata

padaku wahai Abu Hurairah Apa yang dilakukan oleh tanganmu aku belum jawab wahai Rasulullah

dia mengadukan bahwa dia dalam dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga Oleh karena itu

aku butuh pasien panas sehingga melepaskannya pergi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dia telah

bersedia dan pada meninggalkan kembali lagi.

Pada hari ketiga aku terus mengawasinya Ia pun datang dan menumpahkan makanan lalu

mengambilnya. aku pun mengatakan Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah

Shallallahu Alaihi Wasallam, ini sudah kali ketiga engkau katakan tidak akan kembali namun ternyata

masih kembali, Ia pun berkata biarkan aku aku akan mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat

untukmu. Abu Hurairah bertanya apa itu?. ia pun menjawab jika engkau hendak tidur di ranjangmu

bacalah Ayat Kursi "Allahu La ilaha illa huwal hayyul qoyyum" Hingga engkau menyelesaikan Ayat

tersebut. faedahnya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi

hari. Abu Hurairah berkata aku pun melepaskan dirinya dan ketika pagi hari Rasulullah Shallallahu

Alaihi Wasallam bertanya padaku apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?. Abu Hurairah

menjawab wahai Rasulullah ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah memberi

manfaat padaku jika membacanya hingga aku pun melepaskan dirinya.

5
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya, "apa kalimat tersebut? " Abu Hurairah menjawab, "ia

mengatakan padaku jika aku hendak pergi tidur di ranjang hendaklah membaca ayat kursi hingga

selesai yaitu bacaan Allahu La ilaha illa huwal hayyul qoyyum", lalu ia mengatakan padaku bahwa

Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para

sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda

"Adapun dia kalau itu berkata benar namun asalnya dia Pendusta, engkau tahu siapa yang bercakap

denganmu sampai tiga malam itu wahai Abu Hurairah? ", "tidak", jawab Abu Hurairah. Nabi

Shallallahu Alaihi Wasallam berkata Dia adalah setan. (Hadits Riwayat Bukhari nomor 2311).

D . Pengertian Metode Eksperimen

Metote eksperiman ialah cara pembelajaran dengan melakukan percobaan terhadap materi yang

sedang dipelajari, setiap proses dan hasil percobaan itu diamati dengan seksama. Metode ini biasanya

dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu seperti ilmu alam, ilmu kimia, dan yang sejenisnya. Adapun

hadits yang berkaitan dengan metode eksperiman, yaitu:

‫ ع َْن ُموْ َسى‬،‫اك‬ ْ ‫ ع َْن ِس َم‬،‫ " َح َدثَنَا َأبُوا َع َوانَ ْة‬،‫ْث قُتَ ْيبَة قَا َل‬
ُ ‫ َوهَ َذا َح ِدي‬.‫ب فِ ْي اللَ ْف ِظ‬ ِ ‫َح َدثَنَا قُتَ ْيبَ ِة بْن َس ِعيْد اَ ْلثَقَفِ ْي َو َأبُو كَا ِملْ اَ ْل َجحْ د‬
َ ‫ َوتَقَا َر‬- ْ‫َري‬
،ُ‫"يَ ْلقِحُوْ نَه‬،‫" َمايَصْ نَ ُح هَُؤاَل ِء؟ فَقَالُوْ ا‬،‫ فَقَا َل‬.‫س النَّ ْخ ِل‬
ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَ َم بِقَوْ ٍم َعلَى ال َرْؤ‬ َ ِ‫ت َم َح َرسُو ُل هللا‬ ُ ْ‫" َم َرر‬،‫ال‬ َ َ‫ ق‬.‫ ع َْن َأبِ ْي ِه‬،َ‫بْن طَ ْل َحة‬
‫ فََأ ْخبَ َر‬،ُ‫ك فَتَ َر ُكوْ ه‬ َ ِ‫"فََأ ْخبَرُوْ ا بِ َذ ل‬،‫ال‬
َ َ‫ ق‬." ‫ك َش ْيَئ‬َ ِ‫" َما َأظُ ُّن يَ ْعنِي َذل‬،‫ "فَقَا َل َرسُوْ ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم‬. ْ‫ فَتَلَقَح‬،‫يَجْ َعلُوْ نَ ال َذ َك َرفِ ْي ْاُأل ْنثَى‬
‫ َولَ ِك ْن ِإ َذا َحد َْثتَ ُك ْم ع َِن‬، ِّ‫ فَاَل تََؤ ا ِخ ُذونِي بِالظَن‬،‫ت ظَنَّا‬ ُ ‫ فَِإنَّ َما ظَنَ ْن‬،ُ‫ "ِإ ْن َكانَ يُ ْنفَ ُعهُ ْم َذلِكَ فَ ْليَصْ نَعُوه‬،‫ال‬
َ َ‫َرسُو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم بِ َذ لِكَ فَق‬
َ ‫ فَِإنِّ ْي لَ ْن ُأ َك ِّذ‬،‫(هللاُ َش ْيًئا فَ ُخ ُذوْ ابِ ِه‬
‫" )رواه مسلم‬.ِ‫ب َعلَى هللا‬

Artinya :

Menceritakan kepada kami Qutaibah ibn Sa’id al-Tsaqafi dan Abu Kamil al-Jahdari dan pada satu

lafaz, Qutaibah berkata, “Menceritakan kepada kami Abu Awanat, dari Sima, dari Musa ibn Thalhah,

dari ayahnya RA, katanya, “Aku berjalan bersama-sama Rasulullah SAW, maka di tengah jalan kami

bertemu dengan sekelompok orang yang sedang diatas pohon kurma. Beliau bertanya, “Apa yang

sedang kalian perbuat?” Jawab mereka, “Kami sedang mencangkok pohon kurma.” Kata Rasulullah

SAW, “Menurut dugaanku, pekerjaan itu tidak ada gunanya.” Lalu mereka hentikan pekerjaan

mereka. Tetapi kemudian dikabarkan orang kepada beliau bahwa pekerjaan mereka itu berhasil baik.

6
Maka Rasulullah SAW bersabda, “Jika pekerjaan itu ternyata bermanfaat bagi mereka, teruskanlah!

Aku hanya menduga-duga. Maka janganlah di ambil peduli duga-dugaan itu. Tetapi jika aku berbicara

mengenai agama Allah, maka pegang teguhlah itu, karena aku sekali-kali tidak akan berdusta terhadap

Allah.”(H.R Muslim)

a. Penjelasan Hadits

Hadits diatas diriwayatkan oleh tujuh orang perawi, adapun urutan para perawi tersebut adalah

sebagai berikut: sebagai periwayat ke-1 (sanad 6) adalah ayahnya Musa ibn Thalhah, sebagai

periwayat ke-2 (sanad 5) adalah Musa ibn Thalhah, sebagai periwayat ke-3 (sanad 4) adalah Sima,

sebagai periwayat ke-4 (sanad 3) adalah Abu ‘Awanat, sebagai periwayat ke-5 (sanad 2) adalah Abu

Kamil al-Jahdari, sebagai periwayat ke-6 (sanad 1) adalah Qutaibah ibn Sa’id al-Tsaqafi, dan sebagai

periwayat ke-7 (Mukharij) adalah Muslim.

Hadits tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah memutuskan suatu perkara hanya dengan menduga-

duga seperti mencangkok pohon kurma. Namun setelah dikabarkan orang kepada Beliau bahwa hal

tersebut menghasilkan (berhasil baik). Maka Rasulullah bersabda “jika pekarjaan itu bermanfaat maka

teruskanlah, dan jangan memperdulikan dugaan-dugaan itu”

7
BAB III

PENUTUP

a . Kesimpulan

Metode sangat di perlukan dalam sebuah ranah pendidikan karna ia akan menghantarkan

pemahaman dari ke peserta didiknya, pendidikan yang baik dapat di hasilkan dengan metode-metode

yang baik, metode-metode yang baik itu akan mebuat sebuah pendikan menjadi efektif dan efisien.

Metode-metode yang di jabarkan oleh Rasulullah patut di contoh karna beliau adalah pengajar handal

sedunia, banyak contoh yang di ajarkan oleh beliau terkait dengan metode-metode pendidikan yaitu:

metode keteladanan,kebiasaan dan hukuman, dialog atau tanya jawab, perumpamaan, ceramah,

targhib dan tarhib, pengulangan dan latihan, metode muizhah dan masih banyak lagi metode-metode

yang di ajarkan oleh Rasulullah kepada kita semua melalui hadist-hadist beliau baik qauli, pi`li dan

taqriri.

Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan pendidik dalam menyampaikan bahan pelajaran

kepada peserta didik, sehingga dengan metode yang tepat dan sesuai, bahan pelajaran dapat dikuasai

dengan baik oleh peserta didik.

Beberapa metode pendidikan yang dikemukakan dalam makalah ini, terdiri dari metode ceramah,

metode diskusi, metode eksperimen, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode pujian, dan

metode pemberian hukuman.

8
DAFTAR PUSAKA

Http://Www.Findmystudies.Tk/2015/11/Makalah-Hadits-Tentang-Metode.Html (Di Akses Pada Hari

Minggu 15 Mei 2016)

Http://Antariksamuhammad.Blogspot.Co.Id/2015/03/Makalah-Hadits-Tarbawi-Tentang-Metode.Html

(Di Akses Pada Hari Minggu 15 Mei 2016)

Http://Dillanazaly.Blogspot.Co.Id/2013/10/Hadist-Tentang-Metode-Pendidikan.Html (Di Akses Pada

Hari Minggu 15 Mei 2016)

Bukhari Umar,Hadist Tarbawi, 13220,Februari 2015 Amzah Jakarta.

Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia

Darajat, Zakiah. 1995.Metodek Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Yusuf, Tayar dan Anwar, Syaiful. 1997. Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. Jakarta:

PT. RajaGrafindo Persada

Nizar, Samsul dan Hasibuan, Zainal Efendi. 2011. Hadis Tarbawi; Membangun Kerangka Pendidikan

Ideal Perspektif Rasulullah. Jakarta: Kalam Mulia

Nawawi, Abu Zakaria Yahya ibn Syaraf ibn Maria. Syarah an-Nawāwi ‘ala Shahih Muslim. Beirut:

Dar al-Fikri, 1401 H.

Ibnu Hajar Al Asqalani, Al Imam Al Hafizh. 1997. Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhari. Riyadh:

Maktabah Darussalam

Anda mungkin juga menyukai