1 2
Aji Abimanyu (2118301), Akhmad Iqbal (2118269),
3
Yusuf Aditya Wibowo (202116373)
ABSTRAK
Pendahuluan
1
Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter ( Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2013 ), 27
larang, kecuali beliau orang yang paling jauh darinya.2
Metode Penelitian
2
1Rahmat Hidayat, Muhammad Saw The Super Teacher ( Jakarta: Zaytuna Ufuk
Abadi, 2015),108.
3
Nik Hariyati, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam (Bandung
:Alfabeta,2011),
kat seperti kata al-thoriqoh, al-manhaj, dan alwashilah. Al-thariqoh berarti
jalan, al-manhaj berarti system, dan al-washilah berarti mediator atau
perantara. Sedangkan secara terminology metode adalah suatu jalan yang
ditempuh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu baik dalam
lingkungan ataupun dalam perniagaan maupun dalam kaitan ilmu
4
pengetahuan dan lainya. Ada pula yang mendefinisikan bahwa metode
adalah suatu cara kerja yang sistematis seperti cara kerja ilmu
pengetahuan.5
Yang pertama, Metode Bercerita (kisah) dalam Surat Huud ayat 120
َ ﺟۤﺎَء
ك َ ك َو
َ ﺖ ِﺑٖﻪ ُﻓَﺆاَد
ُ ﻞ َﻣﺎ ُﻧَﺜِّﺒ
ِ ﺳ
ُ ﻦ َاْۢﻧَﺒۤﺎِء اﻟُّﺮ
ْ ﻚ ِﻣ
َ ﻋَﻠْﻴ
َ ﺺ
ُّ َوُﻛًّﻠﺎ َّﻧُﻘ
َ ﻈٌﺔ َّوِذْﻛٰﺮى ِﻟْﻠُﻤْﺆِﻣِﻨْﻴ
ﻦ َ ﻋ
ِ ﻖ َوَﻣْﻮ
ُّ ﺤ
َ ﻫِﺬِه اْﻟ
ٰ ﻲ
ْ ِﻓ
”Dan semua kisah dari rasul-rasul kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-
4
2 Ismail SM, Strategi Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail Media
Group, 2008), hlm. 7
5
3 Zakiah Darajat, Metodik Khusus …, hlm. 1
6
Ahmad Munib, dkk, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Semarang UPK MKK Unnes.
2004), hlm. 28
kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu; dan dalam surat Ini Telah
datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-
orang yang beriman.”
Ibnu Katsir mengenai ayat ini menjelaskan bahwa segala cerita yang
diceritakan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw, seperti cerita para
Rasul yang terdahulu beserta umat mereka, bagaimana peristiwa
perdebatan dan permusuhan, ketabahan para Nabi menahan pendustaan
dan penderitaan, bagaimana Allah menolong orang-orang mukmin sebagai
tentara allah dan menghinakan orang-orang kafir sebagai musuh-Nya,
semua itu untuk memantapkan hati Nabi Muhammad saw, supaya mereka
para Rasul terdahulu menjadi tauladan bagi Nabi Muhammad saw.7
8
Muhamad al-Alusy Abu Fadl, Ruhul Ma’ani, (al-Maktabah ats-Tsamilah, tt), juz. 2,
hlm. 71.
9
Al-Maraghy, Tafsir Al-Maraghy. Terj. Hery Noer Ali, dkk., (Semarang : Toha Putra,
1974) hlm. 161-162
mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu".
ل َوُأ۟وِﻟﻰ ٱْﻟَﺄْﻣِﺮ
َ ﺳﻮ
ُ ﻃﻴُﻌﻮ۟ا ٱﻟَّﺮ
ِ ﻃﻴُﻌﻮ۟ا ٱﻟَّﻠَﻪ َوَأ
ِ ﻦ َءاَﻣُﻨٓﻮ۟ا َأ
َ َٰٓﻳَﺄُّﻳَﻬﺎ ٱَّﻟِﺬﻳ
ْ ل ِإن ُﻛﻨُﺘ
ﻢ ِ ﺳﻮ
ُ ﻰٍء َﻓُﺮُّدوُه ِإَﻟﻰ ٱﻟَّﻠِﻪ َوٱﻟَّﺮ
ْ ﺷ
َ ﻢ ِﻓﻰ
ْ ﻋُﺘ
ْ ۖ َﻓِﺈن َﺗَٰﻨَﺰ ْ ِﻣﻨُﻜ
ﻢ
ﻦ َﺗْﺄِوﻳًﻠﺎ
ُ ﺴ
َ ﺣ
ْ ﺧْﻴٌﺮ َوَأ
َ ﻚ
َ ۚ َٰذِﻟ ﺧِﺮ
ِ لَءا
ْ ن ِﺑﭑﻟَّﻠِﻪ َوٱْﻟَﻴْﻮِم ٱ
َ ُﺗْﺆِﻣُﻨﻮ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
10
Ja’far Muhmaad ibn Jarir Ath-Thobarii, Tafsir Ath-Thobari ; Jami’ul BAyan
Ta’wilul Qur’an, ( Bairut-Libanon : Darul kutubul Ilmiuah, 1996), hlm. 663.
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.”
11
SYAHRAINI TAMBAK, Metode Bercerita dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni 2016 hlm.4
perspektif pendidikan Islam adalah metode influentif yang paling
meyakinkan bagi keberhasilan pembentukan aspek moral, spiritual dan
etos sosial peserta didik. Kurangnya teladan dari para pendidik dalam
mengamalkan nilai-nilai Islam menjadi salah satu faktor penyebab
terjadinya krisis moral.
َ ﻫَﺬا ٱْﻟُﻘْﺮَءا
ن َٰ ﻚ
َ ﺣْﻴَﻨٓﺎ ِإَﻟْﻴ
َ ﺺ ِﺑَﻤٓﺎ َأْو
ِ ﺼ َ ﻦ ٱْﻟَﻘ َ ﺴَ ﺣ ْ ﻚ َأ
َ ﻋَﻠْﻴ
َ ﺺُّ ﻦ َﻧُﻘ
ُ ﺤ
ْ َﻧ
َ ﻦ ٱْﻟَٰﻐِﻔِﻠﻴ
ﻦ َ ﺖ ِﻣﻦ َﻗْﺒِﻠِﻪۦ َﻟِﻤَ َوِإن ُﻛﻨ
“Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum
(Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum
mengetahui.”
Allah menurunkan ayat ini dan sesudahnya ketika sekelompok orang
yahudi meminta nabi Muhammad menceritakan kisah nabi yusuf dan nabi
yakub, lalu turunlah ayat berikut ini. Kami akan menceritakan kepadamu
wahai nabi Muhammad suatu kisah umat-umat terdahulu untuk
menguatkan hatimu dan menjadi pelajaran bagi umatmu. Kisah ini adalah
kisah yang paling baik karena sarat dengan pesan, nasihat, dan pelajaran
yang diuraikan dengan susunan bahasa yang indah dan menarik. Kisah itu
kami turunkan dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan
sesungguhnya engkau sebelum kami mewahyukannya itu termasuk orang
yang tidak mengetahui tentang kisah-kisah umat terdahulu. Kisah-kisah
para nabi dan orang-orang saleh yang dipaparkan dalam Al-Qur'an adalah
menjadi pelajaran bagi umat nabi Muhammad, karena sarat dengan pesan-
pesan moral serta nasihat. Setelah dijelaskan bahwa di antara wahyu Al-
Qur'an yang diturunkan Allah berupa kisah-kisah umat terdahulu yang
belum diketahui secara jelas oleh nabi Muhammad dan umatnya, ayat ini
menjelaskan tentang salah satu kisah tersebut, yaitu kisah nabi yusuf.
Allah memulai kisah nabi yusuf dengan menceritakan perihal mimpinya.
Ketika yusuf putra nabi yakub berkata kepada ayahnya, wahai ayahku!
sungguh, aku bermimpi melihat sebelas bintang, yakni saudaranya yang
berjumlah sebelas, matahari, yakni ayahnya dan bulan, yakni ibunya;
kulihat semuanya sujud atau mengarahkan pandangannya dan hormat
kepadaku.12
Simpulan
Metode bercerita merupakan salah satu metode yang telah
diajarkan oleh al-Qur’an dan Sunnah. Pada zaman dahulu Rasulullah SAW
sering menggunakan metode ini sebagai bagian dari dakwah dengan
menceritakan kisah-kisah orang terdahulu,khususnya Nabi dan Rasul
terdahulu. Metode ini jugaterdapat dalam penggalan al-Qur’an diantaranya
dalam Qur’an Surat Hudayat 120
13
SYAHRAINI TAMBAK, Metode Bercerita … hlm.7-8
hendaknya memiliki nilai-nilai teladan mengingat minimnya suri tauladan
dalam beberapa kasus di lingkungan peserta didik.
Daftar Pustaka
ad-Dimisqi, Ismail bin Umar bin Katsir. 1999. Tafsir al-Quran al-Adzim. al-
Maktabah ats-Tsamilah.
Al-Maraghy, Tafsir Al-Maraghy. Terj. Hery Noer Ali, dkk., 1974 Semarang :
Toha Putra.
Ath-Thobarii, Ja’far Muhmaad ibn Jarir. 1996 Tafsir Ath-Thobari ; Jami’ul
BAyan Ta’wilul Qur’an. Bairut-Libanon : Darul kutubul Ilmiuah.
Fadl, Muhamad al-Alusy Abu, Ruhul Ma’ani, tt. al-Maktabah ats-Tsamilah,
Hariyati, Nik. 2011. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam (Bandung
:Alfabeta.
Hidayat, Rahmat. 2015 Muhammad Saw The Super Teacher. Jakarta:
Zaytuna Ufuk Abadi.
Ismail SM, 2008. Strategi Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang:
Rasail Media Group.
Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-ruzz
Media.
Munib, Ahmad dkk, 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan, Semarang UPK MKK
Unnes. 2004
Tambak, Syahraini. 2016. Metode Bercerita dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni
2016
Tafsir ringkas Kemenag https://tafsirweb.com/3741-surat-yusuf-ayat-
3.html diakses pada 17 Oktober 2022 Pukul 15.35