Anda di halaman 1dari 12

METODE AL QUR’AN DALAM PENDIDIKAN

(METODE KISAH SEBAGAI SURI TAULADAN)

1 2
Aji Abimanyu (2118301), Akhmad Iqbal (2118269),
3
Yusuf Aditya Wibowo (202116373)

Email : ajiabimanyu3@gmail.com, elkhaq24@gmail.com,


yusufaditya008@gmail.com

Pendidikan Agama Islam

Universitas Islam Negeri K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan

ABSTRAK

Metode adalah seperangkat jalan atau cara yang digunakan pendidik


dalam proses pembelajaran agar peserta didik bisa mencapai tujuan
pembelajaran dan kompetensi tertentu. Banyak ayat Al-Qur’an yang
menggambarkan penggunaan metode dalam pendidikan. Dintaranya
dapat kita temukan dalam Surat Huud (120), Surat Al- Baqarah (189),
Surat An-Nahl (125), dan Surat Al-Kahfi (77)Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif deskriptif dengan kajian literatur kepustakaan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji metode pembelajaran atau pendidikan dalam
al-Qur’an. Berdasarkan pembahasan ditemukan metode pendidikan dalam
al-Qur’an di antaranya metode Bercerita, Tanya Jawab, Hikmah dan
Ceramah.
Kata Kunci: metode, pendidikan, Al-Qur’an

Pendahuluan

Pendidikan adalah menumbuhkan kepribadian serta menanamkan


rasa tanggung jawab sehingga pendidikan terhadap manusia adalah
laksana makanan yang berfungsi memberi kekuatan, kesehatan, dan
pertumbuhan, untuk mempersiapkan generasi yang menjalankan
kehidupan guna memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien.1

Dalam bahasa Arab, para pakar pendidikan pada umumnya


menggunakan kata tarbiyah untuk arti pendidikan.

Dalam pelaksanaannya, pendidikan memerlukan metode


pembelajaran yang tepat untuk menghantarkan kegiatan pendidikannya ke
arah tujuan yang dicita-citakan. Bagaimanapun baik dan sempurnanya
suatu kurikulum pendidikan Islam, tidak akan berarti apa-apa apabila tidak
memiliki metode atau cara yang tepat dalam mentransformasikannya
kepada peserta didik. Ketidaktepatan dalam penerapan metode secara
praktis akan menghambat proses belajar mengajar. Mengingat pentingnya
hal tersebut, Nabi SAW adalah contoh hidup (teladan) yang baik dari apa
yang beliau ajarkan kepada para sahabatnya. Tidak ada satu keutamaan
yang dianjurkan kecuali beliau lakukan, bahkan mendahului yang lain
dalam mengamalkannya. Sebaliknya, tidak ada kejelekan yang beliau

1
Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter ( Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2013 ), 27
larang, kecuali beliau orang yang paling jauh darinya.2

Metode keteladanan dalam pendidikan Islam adalah metode yang


paling efektif dan efisien dalam membentuk kepribadian anak. Posisi
pendidik sebagai teladan yang baik pada anak-anaknya akan ditirunya
dalam berbagai ucapan dan prilaku. Keteladanan menjadi faktor
menentukan baik buruknya sifat anak. Jika pendidik jujur, dapat dipercaya
berakhlak mulia, berani, menjauhkan diri dari perbuatan yang bertentangan
dengan ajaran agama, maka si anak akan tumbuh kejujuran, terbentuk
dengan akhlak yang mulia dan lain-lain.3.

Metode Penelitian

Kajian dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan


studi kepustakaan. Yaitu dengan menyajikan dan menganalisis ayat
AlQur’an beserta tafsirnya kemudian ditarik relevansinya ke dalam dunia
pendidikan dengan “mengekstrak” penggunaan metode pembelajaran
yang terkandung dalam ayat tersebut.

Metode Pendidikan dalam Al-Qur’an

Perkataan “metode” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “methodos”.


Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu“metha” yang berarti melalui atau
melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki
arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Inggris
dikenal dengan term method dan way yang diterjemahkan sebagai cara.
Sedangkan dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai

2
1Rahmat Hidayat, Muhammad Saw The Super Teacher ( Jakarta: Zaytuna Ufuk
Abadi, 2015),108.
3
Nik Hariyati, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam (Bandung
:Alfabeta,2011),
kat seperti kata al-thoriqoh, al-manhaj, dan alwashilah. Al-thariqoh berarti
jalan, al-manhaj berarti system, dan al-washilah berarti mediator atau
perantara. Sedangkan secara terminology metode adalah suatu jalan yang
ditempuh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu baik dalam
lingkungan ataupun dalam perniagaan maupun dalam kaitan ilmu
4
pengetahuan dan lainya. Ada pula yang mendefinisikan bahwa metode
adalah suatu cara kerja yang sistematis seperti cara kerja ilmu
pengetahuan.5

Sedangkan pendidikan atau pembelajaran itu dalam arti luas adalah


suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia,
yang mencakup pengetahuanya, nilai dan sikapnya serta ketrampilanya.
Semua itu bertujuan untuk mencapai kepribadian individu yang lebih baik6.
Jadi, berdasarkan masing-masing pengertian dari metode dan
pembelajaran tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
metode pembelajaran adalah suatu cara kerja yang sistematis untuk
mengembangkan semua aspek kepribadian manusia yang mencakup
pengetahuanya, nilai serta sikapnya, dan ketrampilanya yang bertujuan
untuk mencapai kepribadian individu yang lebih baik.

Ada beberapa ayat dalam Qur’an yang berfokus pada beberapa


metode dalam pendidikan, antara lain :

Yang pertama, Metode Bercerita (kisah) dalam Surat Huud ayat 120

َ ‫ﺟۤﺎَء‬
‫ك‬ َ ‫ك َو‬
َ ‫ﺖ ِﺑٖﻪ ُﻓَﺆاَد‬
ُ ‫ﻞ َﻣﺎ ُﻧَﺜِّﺒ‬
ِ ‫ﺳ‬
ُ ‫ﻦ َاْۢﻧَﺒۤﺎِء اﻟُّﺮ‬
ْ ‫ﻚ ِﻣ‬
َ ‫ﻋَﻠْﻴ‬
َ ‫ﺺ‬
ُّ ‫َوُﻛًّﻠﺎ َّﻧُﻘ‬
َ ‫ﻈٌﺔ َّوِذْﻛٰﺮى ِﻟْﻠُﻤْﺆِﻣِﻨْﻴ‬
‫ﻦ‬ َ ‫ﻋ‬
ِ ‫ﻖ َوَﻣْﻮ‬
ُّ ‫ﺤ‬
َ ‫ﻫِﺬِه اْﻟ‬
ٰ ‫ﻲ‬
ْ ‫ِﻓ‬
”Dan semua kisah dari rasul-rasul kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-

4
2 Ismail SM, Strategi Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail Media
Group, 2008), hlm. 7
5
3 Zakiah Darajat, Metodik Khusus …, hlm. 1
6
Ahmad Munib, dkk, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Semarang UPK MKK Unnes.
2004), hlm. 28
kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu; dan dalam surat Ini Telah
datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-
orang yang beriman.”

Ibnu Katsir mengenai ayat ini menjelaskan bahwa segala cerita yang
diceritakan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw, seperti cerita para
Rasul yang terdahulu beserta umat mereka, bagaimana peristiwa
perdebatan dan permusuhan, ketabahan para Nabi menahan pendustaan
dan penderitaan, bagaimana Allah menolong orang-orang mukmin sebagai
tentara allah dan menghinakan orang-orang kafir sebagai musuh-Nya,
semua itu untuk memantapkan hati Nabi Muhammad saw, supaya mereka
para Rasul terdahulu menjadi tauladan bagi Nabi Muhammad saw.7

Kedua, Metode Tanya Jawab dalam Surat al-Baqarah ayat 189

”Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit


itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; dan
bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi
kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. dan masuklah ke
rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar
kamu beruntung.”

Pada ayat tersebut terdapat tiga keterangan, yaitu tentang pertanyaan


sahabat tentang hilal beserta jawabannya, keterangan tentang memasuki
rumah melalui pintunya, dan perintah bertakwa kepada Allah. Mengenai
masalah yang pertama dijelaskan pada kalimat pertama dalam ayat ini,
yaitu ‫ ﯾﺴﺌﻠﻮﻧﻚ ﻋﻦ اﻷﮬﻠﺔ‬yang artinya mereka bertanya tentang bulan sabit.
Dari hal ini kita mengetahui terjadi tanya jawab antara sahabat dengan
Nabi Muhammad saw. Mengenai sebab turunya ayat ini Muhamad al-Alusy
Abu Fadl menerangkan dalam kitabnya bahwa Ibnu Asakir menceritakan
dengan sanad dhoif bahwa Mu’ad bin Jabbal dan Tsa’labah bin Ghanam
bertanya kepada Rasul : Ya Rasulallah Bagaimana keadaan hilal yang
7
5 Ismail bin Umar bin Katsir ad-Dimisqi, Tafsir al-Quran al-Adzim, (al-Maktabah
ats-Tsamilah, 1999), juz. 4, hlm. 363.
nampak dan muncul kecil seperti benang, kemudian bertambah besar, rata
dan bulat, kemudian terus menerus berkurang dan mengecil sehingga
kembali seperti semula, bulan itu tidak menetapi pada bentuk yang tetap
8
(satu bentuk)? Kemudian turunlah ayat tersebut.

Ketiga, Metode Hikmah dalam Surat an-Nahl ayat 125

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran


yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.”

Tentang ayat ini al-Maraghi menerangkan bahwa : Hai Rasul, serulah


orangorang yang kau diutus kepada mereka dengan cara menyeru mereka
kepada syari’at yang telah digariskan Allah bagi makhluk-Nya melalui
wahyu yang diberikan kepadaMu, dan memberi mereka pelajaran dan
peringatan yang diletakkan di dalam kitab-Nya sebagai hujah atas mereka,
serta selalu diingatkan kepada mereka, seperti diulang-ulang dalam surat
ini. Dan bantahlah mereka dengan bantahan yang lebih baik daripada
bantahan lainnya seperti memberi maaf kepada mereka jika mereka
mengotori kehormatanmu serta bersikaplah lemah lembut terhadap
mereka dengan menyampaikan kata-kata yang baik.9

Keempat, Metode Ceramah dalam Surat al-Kahfi ayat 77

“Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada


penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu,
tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, Kemudian
keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir
roboh, Maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu

8
Muhamad al-Alusy Abu Fadl, Ruhul Ma’ani, (al-Maktabah ats-Tsamilah, tt), juz. 2,
hlm. 71.
9
Al-Maraghy, Tafsir Al-Maraghy. Terj. Hery Noer Ali, dkk., (Semarang : Toha Putra,
1974) hlm. 161-162
mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu".

Kata Maudzah hasanah (‫( اﻟﻤﻮﻋﻈﺔ اﻟﺤﺴﻨﺔ‬dapat diartikan dengan


nasehat, wejangan, pengajaran, pendidikan yang baik. Para mufasir
berbeda-beda dalam menjelaskan kata mauidzah hasanah tersebut. Al-
Imam Jalaludin Asy-Syuyuti mengartikan kata “Al-Mauidzah” itu dengan
kalimat ‫ ﻣﻮاﻋﻈﮫ أو اﻟﻘﻮل اﻟﺮﻗﯿﻖ‬artinya perkataan yang lembut.23 Ibnu Katsir
menafsiri Al-mauidzah al-hasanah sebagai pemberian peringatan kepada
manusia, mencegah dan menjauhi larangan sehingga dengan proses ini
mereka akan mengingat kepada Allah.24 At-Thobari mengartikan
mauidzah hasanah dengan “Al-ibr al-jamilah” yaitu perumpamaan yang
indah bersal dari kitab Allah sebagai hujjah, argumentasi dalam proses
penyampaian10. Metode ini jika dikaitakn dengan pendidikan merasuk
dalam kategori sebagai metode ceramah yang disampaikan dengan tutur
kata yang lemah lebut.

Metode Kisah Sebagai Suri Tauladan

Dasar-dasar pendidikan Islam secara prinsipil diletakkan pada ajaran


Islam dan seluruh perangkat kebudayaannya. Dasar-dasar pembentukan
dan pengembangan pendidikan Islam yang pertama dan utama adalah al-
Qur’an dan Sunnah. Yang mana hal ini sejalan dengan perintah Allah dalam
surat an-Nisa ayat 59

‫ل َوُأ۟وِﻟﻰ ٱْﻟَﺄْﻣِﺮ‬
َ ‫ﺳﻮ‬
ُ ‫ﻃﻴُﻌﻮ۟ا ٱﻟَّﺮ‬
ِ ‫ﻃﻴُﻌﻮ۟ا ٱﻟَّﻠَﻪ َوَأ‬
ِ ‫ﻦ َءاَﻣُﻨٓﻮ۟ا َأ‬
َ ‫َٰٓﻳَﺄُّﻳَﻬﺎ ٱَّﻟِﺬﻳ‬
ْ ‫ل ِإن ُﻛﻨُﺘ‬
‫ﻢ‬ ِ ‫ﺳﻮ‬
ُ ‫ﻰٍء َﻓُﺮُّدوُه ِإَﻟﻰ ٱﻟَّﻠِﻪ َوٱﻟَّﺮ‬
ْ ‫ﺷ‬
َ ‫ﻢ ِﻓﻰ‬
ْ ‫ﻋُﺘ‬
ْ ‫ۖ َﻓِﺈن َﺗَٰﻨَﺰ‬ ْ ‫ِﻣﻨُﻜ‬
‫ﻢ‬
‫ﻦ َﺗْﺄِوﻳًﻠﺎ‬
ُ ‫ﺴ‬
َ ‫ﺣ‬
ْ ‫ﺧْﻴٌﺮ َوَأ‬
َ ‫ﻚ‬
َ ‫ۚ َٰذِﻟ‬ ‫ﺧِﺮ‬
ِ ‫لَءا‬
ْ ‫ن ِﺑﭑﻟَّﻠِﻪ َوٱْﻟَﻴْﻮِم ٱ‬
َ ‫ُﺗْﺆِﻣُﻨﻮ‬
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan

10
Ja’far Muhmaad ibn Jarir Ath-Thobarii, Tafsir Ath-Thobari ; Jami’ul BAyan
Ta’wilul Qur’an, ( Bairut-Libanon : Darul kutubul Ilmiuah, 1996), hlm. 663.
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.”

Taat kepada Allah SWT. Sebagaimana disebutkan pada ayat di atas,


memiliki pengertian yang luas, yaitu bukan hanya sekedar mengikuti
hukumhukum Allah yang ada di dalam al-Qur’an atau melaksanakan rukun
Islam yang lima, dan sebagainya, melainkan juga melaksanakan perintah-
Nya dalam melakukan kegiatan pendidikan, pengajaran dan penelitian.
Taat kepada Allah juga berarti menaati hukum-hukum Tuhan yang
terdapat dalam alam jagat raya, yang selanjutnya disebut sebagai
sunnatullah. Setiap perbuatan atau kegiatan dalam semua bidang yang
tidak sesuai dengan petunjuk Tuhan, pasti akan gagal.

As-Sunnah kadang dikenal juga sebagai hadits adalah segala


ketentuan hukum maupun petunjuk dalam ajaran Islam yang bersumber
dari setiap ucapan, prilaku, pemikiran, pengajaran, maupun perbuatan yang
dilakukan Nabi Muhammad SAW, dan para sahabat terhadap suatu
perkara. Fungsi utama hadits adalah menjelaskan syariat maupun
ketentuan hukum yang tidak dijelaskan secara detail dalam al-Qur’an. As -
Sunnah juga menjelaskan beberapa perkara lain yang tidak disebutkan
dalam dalam al-Qur’an. Dengan demikian as-Sunnah berperan ganda,
sebagai klarifikator (pembenaran) dan sebagai interprater.

Bercerita adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru


pendidikan agama Islam secara lisan kepada peserta didik dengan alat
atau tanpa alat tentang materi pendidikan agama Islam yang diajarkan
dalam bentuk pesan, informasi, atau dongeng untuk diperdengarkan
dengan rasa menyenangkan.11 Sedangkan metode keteladanan dalam

11
SYAHRAINI TAMBAK, Metode Bercerita dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni 2016 hlm.4
perspektif pendidikan Islam adalah metode influentif yang paling
meyakinkan bagi keberhasilan pembentukan aspek moral, spiritual dan
etos sosial peserta didik. Kurangnya teladan dari para pendidik dalam
mengamalkan nilai-nilai Islam menjadi salah satu faktor penyebab
terjadinya krisis moral.

Allah SWT dalam memberikan pelajaran pada manusia banyak


menggunakan metode bercerita yakni menceritakan kisah-kisah yang baik
untuk diteladani dan menceritakan kisah-kisah yang buruk untuk
dihindarkan. Hal ini misalnya dapat dilihat pada sebuah ayat yang
menggambarkan nilai pedagogis dalam sejarah diungkapkan oleh Allah
SWT dan ini sekaligus sebagai landasan metode berserita dalam al-Qur’an
sebagai berikut:

َ ‫ﻫَﺬا ٱْﻟُﻘْﺮَءا‬
‫ن‬ َٰ ‫ﻚ‬
َ ‫ﺣْﻴَﻨٓﺎ ِإَﻟْﻴ‬
َ ‫ﺺ ِﺑَﻤٓﺎ َأْو‬
ِ ‫ﺼ‬ َ ‫ﻦ ٱْﻟَﻘ‬ َ ‫ﺴ‬َ ‫ﺣ‬ ْ ‫ﻚ َأ‬
َ ‫ﻋَﻠْﻴ‬
َ ‫ﺺ‬ُّ ‫ﻦ َﻧُﻘ‬
ُ ‫ﺤ‬
ْ ‫َﻧ‬
َ ‫ﻦ ٱْﻟَٰﻐِﻔِﻠﻴ‬
‫ﻦ‬ َ ‫ﺖ ِﻣﻦ َﻗْﺒِﻠِﻪۦ َﻟِﻤ‬َ ‫َوِإن ُﻛﻨ‬
“Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum
(Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum
mengetahui.”
Allah menurunkan ayat ini dan sesudahnya ketika sekelompok orang
yahudi meminta nabi Muhammad menceritakan kisah nabi yusuf dan nabi
yakub, lalu turunlah ayat berikut ini. Kami akan menceritakan kepadamu
wahai nabi Muhammad suatu kisah umat-umat terdahulu untuk
menguatkan hatimu dan menjadi pelajaran bagi umatmu. Kisah ini adalah
kisah yang paling baik karena sarat dengan pesan, nasihat, dan pelajaran
yang diuraikan dengan susunan bahasa yang indah dan menarik. Kisah itu
kami turunkan dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan
sesungguhnya engkau sebelum kami mewahyukannya itu termasuk orang
yang tidak mengetahui tentang kisah-kisah umat terdahulu. Kisah-kisah
para nabi dan orang-orang saleh yang dipaparkan dalam Al-Qur'an adalah
menjadi pelajaran bagi umat nabi Muhammad, karena sarat dengan pesan-
pesan moral serta nasihat. Setelah dijelaskan bahwa di antara wahyu Al-
Qur'an yang diturunkan Allah berupa kisah-kisah umat terdahulu yang
belum diketahui secara jelas oleh nabi Muhammad dan umatnya, ayat ini
menjelaskan tentang salah satu kisah tersebut, yaitu kisah nabi yusuf.
Allah memulai kisah nabi yusuf dengan menceritakan perihal mimpinya.
Ketika yusuf putra nabi yakub berkata kepada ayahnya, wahai ayahku!
sungguh, aku bermimpi melihat sebelas bintang, yakni saudaranya yang
berjumlah sebelas, matahari, yakni ayahnya dan bulan, yakni ibunya;
kulihat semuanya sujud atau mengarahkan pandangannya dan hormat
kepadaku.12

Di bawah ini dapat diketengahkan situasi penggunaan metode


bercerita dalam pembelajaran. Yang pertama pendidikan keteladanan.
Anda sebagai seorang guru atau calon guru harus jeli melihat materi yang
akan diajarkan pada peserta didik. Apabila materi yang diajarkan memang
untuk menggiring peserta didik pada penguasaan akhlak dan moral maka
metode bercerita sangat tepat untuk digunakan. Sebab dengan
menceritakan sebuah kisah yang sesuai dengan pembelajaran biasanya
peserta didik lebih terikat dan mengikuti ide cerita sembari
membandingkan dengan dirinya hari ini. Bila demikian halnya maka
keteladanan yang ada dalam cerita diharapkan dapat diresapi oleh peserta
didik dalam kehidupan seharihari.

Kedua,menarik perhatian dan merangsang otak. Cerita tentang kisah-


kisah yang mengandung hikmah sangat efektif untuk menarik perhatian
anak dan merangsang otaknya agar bekerja dengan baik, bahkan metode
ini dianggap yang terbaik dari cara-cara yang lain dalam mempengaruhi
pola bantu anak. Karena dengan mendengarkan cerita, anak didik akan
merasakan senang sekaligus menyerap nilai-nilai pendidikan agama Islam
12
Tafsir ringkas Kemenag https://tafsirweb.com/3741-surat-yusuf-ayat-3.html
diakses pada 17 Oktober 2022 Pukul 15.35
tanpa merasa dipaksakan. Cara seperti ini, menurut telah dicontohkan
oleh Rasulullah SAW sejak dahulu. Beliau sering bercerita tentang kisah-
kisah kaum terdahulu agar mengambil hikmah dan pelajaran darinya.

Ketiga, menanamkan nilai akhlak dan emosional. Dalam menanamkan


nilai akhlak dan emosional Rasulullah SAW menggunakan metode cerita
ini, menurut Yusuf al-Qardawi, dalam menjelaskan nilai-nilai dan
maknamakna tertentu serta menegaskannya, seperti penjelasan tentang
nilai-nilai keikhlasan dalam menyelamatkan manusia dari kehancuran,
yang tersebut dalam kisah tiga orang penghuni syurga, yaitu orang buta,
cacat, dan berpenyakit. Penjelasan tentang rahmat Allah SWT yang
meliputi seluruh alam sampai binatang, yang beliau umpamakan dengan
kisah seseorang yang memberikan minuman kepada anjing yang
menjulurkan lidahnya karena kehausan, lalu berterima kasih kepada Allah
SWT dan diampuni dosanya. Metode bercerita dapat mengungkapkan
peristiwa yang mengandung nilai-nilai pendidikan moral, rohani, dan sosial
untuk anak didik baik cerita bersifat kebaikan, maupun kezaliman, atau
juga ketimpangan jasmani-rohani.13

Simpulan
Metode bercerita merupakan salah satu metode yang telah
diajarkan oleh al-Qur’an dan Sunnah. Pada zaman dahulu Rasulullah SAW
sering menggunakan metode ini sebagai bagian dari dakwah dengan
menceritakan kisah-kisah orang terdahulu,khususnya Nabi dan Rasul
terdahulu. Metode ini jugaterdapat dalam penggalan al-Qur’an diantaranya
dalam Qur’an Surat Hudayat 120

Metode ini dirasa cukup relevan bagi pendidik terutamapendidik di


sekolah maupun madrasah. Hal ini berdasar bahwa bercerita merupakan
kegiatan yang lumrah dilakukan olehn seorang pendidik dalam
kesehariannya kepada peserta didik. Namun materi yang diceritakan

13
SYAHRAINI TAMBAK, Metode Bercerita … hlm.7-8
hendaknya memiliki nilai-nilai teladan mengingat minimnya suri tauladan
dalam beberapa kasus di lingkungan peserta didik.

Metodeini juga memiliki beberapa nilai plus yang dapat menjadi


sarana pendidikan keteladanan. Dengan bercerita juga dapat merangsang
otak serta menarik perhatian orang yang sedang kita ajak berbicara. Selain
itu kita juga dapat menanamkan akhlak yang baik secara emosional
melalui kisah-kisah terdahulu.

Daftar Pustaka

ad-Dimisqi, Ismail bin Umar bin Katsir. 1999. Tafsir al-Quran al-Adzim. al-
Maktabah ats-Tsamilah.
Al-Maraghy, Tafsir Al-Maraghy. Terj. Hery Noer Ali, dkk., 1974 Semarang :
Toha Putra.
Ath-Thobarii, Ja’far Muhmaad ibn Jarir. 1996 Tafsir Ath-Thobari ; Jami’ul
BAyan Ta’wilul Qur’an. Bairut-Libanon : Darul kutubul Ilmiuah.
Fadl, Muhamad al-Alusy Abu, Ruhul Ma’ani, tt. al-Maktabah ats-Tsamilah,
Hariyati, Nik. 2011. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam (Bandung
:Alfabeta.
Hidayat, Rahmat. 2015 Muhammad Saw The Super Teacher. Jakarta:
Zaytuna Ufuk Abadi.
Ismail SM, 2008. Strategi Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang:
Rasail Media Group.
Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-ruzz
Media.
Munib, Ahmad dkk, 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan, Semarang UPK MKK
Unnes. 2004
Tambak, Syahraini. 2016. Metode Bercerita dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-Thariqah Vol. 1, No. 1, Juni
2016
Tafsir ringkas Kemenag https://tafsirweb.com/3741-surat-yusuf-ayat-
3.html diakses pada 17 Oktober 2022 Pukul 15.35

Anda mungkin juga menyukai