Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan

Indonesia terletak di antara 2 Benua yaitu Benua Asia dan Australia serta diapit oleh 2
Samudera yaitu samudera Hindia dan Pasifik. Selain itu, Indonesia terletak di garis Khatulistiwa
yang memiliki dampak positif terhadap Indonesia. Dampak positif tersebut adalah banyak Flora
dan Fauna yang hidup di Indonesia karena sinar matahari tersedia selama sepanjang tahun. Selain
itu bentang alam yang bermacam mulai dari pegunungan, dataran rendah, pesisir pantai sehingga
menyebabkan keberagaman adat istiadat, suku, budaya dan Bahasa. Hal ini menjadi aset bagi
bangsa Indonesia untuk kemajuan bangsa, contohnya adalah bisa dijadikan sebagai objek wisata.
Wisata di Indonesia menjadi daya tarik bagi wisatawan karena keasrian alamnya dan tidak ada
yang sama di belahan dunia lain.1

Sesuatu yang ada di negara ini adalah aset. Mulai dari kekayaan sumber daya alam,
keadaan sosial budaya, sumber daya manusia, kekayaan ekonomi dan kekayaan fisik. Aset
tersebut akan menjadi bermanfaat bagi negara maupun masyarakat jika dikelola dan
dikembangkan dengan optimal dan baik. Teori ABCD adalah memanfaatkan aset untuk
pengembangan masyarakat.2 Aset dalam teori ABCD dibagi menjadi 5 macam yaitu aset
individu, aset sosial, aset fisik, aset sumber daya alam, aset agama dan budaya dan aset ekonomi.
Di setiap wilayah di Indonesia pasti memiliki aset. Aset tersebut dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan masyarakat di daerah tersebut. dapat Contohnya adalah pengembangan aset
wisata untuk memajukan ekonomi masyarakat. Hal tersebut dapat menjadi optimal jika
melibatkan masyarakat.

Desa Sabrang kecamatan Ambulu adalah sebuah desa yang terletak di kabupaten jember
provinsi Jawa timur. Semua aset yang terdapat di teori ABCD semua ada di Desa Sabrang. Aset
tersebut dapat dikembangkan untuk pemberdayaan masyarakat, namun peneliti hanya fokus
untuk mengembangkan 1 aset saja untuk lebih fokus dan lebih optimal hasilnya. Aset yang
dikembangkan oleh peneliti adalah aset sumber daya alam. Di Desa Sabrang terdapat banyak
kekayaan alam salah satunya adalah Rowo Gabus. Rowo Gabus merupakan wisata keramba ikan
dan udang yang ada di Kabupaten Jember. Ikan yang dipelihara adalah jenis ikan nila. Hal ini
menjadi keunikan tersendiri karena wisatawan lokal maupun mancanegara belum mengetahui
terkait wisata rowo gabus. Selain itu, rowo gabus memiliki tempat yang sangat sejuk karena
banyak pohon yang tumbuh disana, diantaranya adalah pohon waru pantai, mangrove, dan
berbagai jenis pohon lainnya yang tergolong unik dan jarang ditemui di daerah lain. Rowo gabus
dikelola oleh kelompok tani hutan sosial.

1
nadia faradiba, “Letak Geografis Indonesia dan Pengaruhnya,” KOMPAS.com, last modified October 29, 2022,
accessed July 24, 2023, https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/26/120000423/letak-geografis-indonesia-
dan-pengaruhnya.
2
Achmad Room Fitrianto et al., “Pendampingan Dan Sosialisasi Pada Usaha Toko Kelontong Dengan Metode ABCD
(Asset Based Community Development) Sebagai Upaya Pemberdayaan Ekonomi Dan Peningkatan Literasi Usaha
Toko Kelontong,” Jurnal Abdidas 1, no. 6 (November 9, 2020): 579–591.
Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh wisata Rowo Gabus harus dikembangkan
dan dapat teratasi jika melibatkan masyarakat dan pemerintah desa. Pengembangan wisata harus
berbasis masyarakat. Pariwisata berbasis masyarakat merupakan pariwisata yang melibatkan
masyarakat untuk pengembangan wisata tersebut dan pemerintah desa sebagai pendukung.
masyarakat mendapatkan manfaat dari adanya wisata tersebut serta mendapat dukungan dari
pemerintah atau swasta (johnson,2010), karena wisata tersebut akan memberikan dampak yang
bermanfaat bagi masyarakat. Masyarakat sebagai pengembang wisata dapat meningkatkan
pendapatan ekonomi. Sehingga daya beli masyarakat di desa sabrang dapat meningkat.
Pemerintah desa harus mendukung masyarakat dalam mengembangkan wisata rowo gabus.
Konsep pariwisata berbasis masyarakat.

Selain memiliki kelebihan, Rowo Gabus juga memiliki kekurangan dalam hal
infrastruktur. Infrastruktur atau akses menuju wisata masih tanah. Wisatawan kesulitan untuk
menuju ke Rowo Gabus karena akses yang sulit. Selain infrastruktur yang kurang memadai
terdapat beberapa permasalahan dengan pemerintah desa yaitu pengelola wisata termasuk
kelompok tani hutan sosial yang belum berkoordinasi dengan pokdarwis sebagai perwakilan desa
untuk mengkoordinir seluruh wisata yang ada di desa. Sehingga terjadi tumpang tindih dalam
pengelolaan, hal ini mengakibatkan wisata kurang berkembang karena belum mendapatkan
dukungan secara penuh dari pemerintah. Agar wisata Rowo Gabus dapat berkembang dan
dikenal oleh wisatawan lokal maupun negara serta mendapatkan penghargaan ADWI (Anugerah
Desa Wisata Indonesia), maka pemerintah harus menyusun strategi pengembangan wisata Rowo
Gabus.

Alasan memilih pendampingan dan pengabdian wisata rowo gabus desa sabrang adalah
belom terkoordinasinya wisata rowo gabus dengan pemerintah desa, dan belum adanya
dukungan dari pemerintah desa terhadap wisata rowo gabus.

Tujuan pengabdian ini adalah mengidentifikasi dan mensosialisasikan aset desa untuk
mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat di Desa Sabrang yang berkelanjutan sehingga
konsep pariwisata berbasis masyarakat akan terlaksana.

Metode

Metode pengabdian ini adalah pendekatan ABCD (Asset Based Comunity Development).
Menurut (Ahmad 2007) ABCD adalah pendeketan yang bertujuan mengbangkan masyarakat
yang memanfaatkan potensi atau aset di wilayah tersebut. Terdapat 5 aset dalam metode ABCD
yaitu aset individu, aset fisik, aset Subyek pengabdian ini adalah pengelola wisata rowo gabus
dan pokdarwis desa sabrang. Sedangkan tempat lokasi pengabdian adalah rowo gabus yang
berada di desa sabrang kecamatan ambulu. Sementara pokdarwis desa sabrang sebagai
coordinator wisata yang ada di desa sabrang.

Tahapan-tahapan dalam pemberdayaan di wisata rowo gabus sesaui dengan Langkah


Langkah pemberdayaan metode ABCD yaitu 5 D. pertama adalah Define (menentuan).
Pendamping melakukan pemilihan topik yang ada di yang ada di desa sabrang. Kedau adalah
Discovery (penemuan mendalam). Pendamping melakukan proses pencarian aset yang ada di des
sabrang serta melakukan pemetaan, penetuan program yang akan dilakukan. Ketiga adalah
Dream (impian). Menentukan tujuan atau keinginan untuk mengembangkan aset desa tersebut.
Yang ke empat adalah design (merancang). Pendamping melakukan menentukan strategi, proses
dan membagi peran untuk mewujudkan impian yang sudah dibuat. Kelima adalah Deliver atau
Destiny (melaksanakan atau mengevaluasi). Pada tahap ini adalah pelaksanaan dari dream dan
design serta mengevaluasi yang program yang telah dikerjakan.

observasi aset pengembangan


mengidentifikasi sosialisasi
desa wisata

Gambar 1. Proses pengabdian

C. hasil

B. Sosialisasi Asset Desa Untuk Pengembangan Wisata Berbasis Masyarakat

Menurut undang-undang no 6 tahun 2014 Asset desa adalah segala hal yang dimiliki desa
yang berupa kekayaan asli desa. Asset desa dapat dimanfaatkan sebagai PAD dan pengembangan
masyarakat desa. Menurut robinson pengembagan masyarakat adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk meningkatkan kemampaun, kreatifitas, dan kritis yang dilakukan secara pribadi
atau berkelompok. Pengembangan masyarakat sering disebut juga pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan memanfaatkan asset desa. 3 Tujuannya adalah
untuk memberdayakan masyarakat sehingga masyarakat dapat mengelola asset desa tersebut dan
dapat meningkakan pendapatan asli desa.

Aset desa yang dapat dikembangkan adalah aset sumber daya alam. Aset SDA dapat
dijadikan sebagai objek wisata. partisipasi Masyarakat dalam mengelola objek wisata tersebut
adalah untuk pemberdayaan masyarakat. Masyarakat dapat memanfaatkan wisata tersebut untuk
meningkatkan ekonomi. Menurut nurhidayati (2012) pariwisata berbasis masyarakat adalah
menempatkan masyarakat dalam mengelola wisata. Sementara menurut purnamasari (2011)
prinsip pariwisata berbasis masyarakat dalam segi ekonomi adalah membuka lapangan kerja
baru, terciptanya hubungan ekonomi antar sector, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di
sekitar wisata tersebut.

Setiap wilayah di Indonesia pasti memiliki aset wisata desa termasuk di Desa Sabrang
Kecamatan Ambulu Kabupatan Jember. Salah satu aset wisata desa yang ada di Desa Sabrang
adalah Rowo gabus. Rowo gabus adalah wisata keramba ikan dan udang satu-satunya yang ada
di Kabupaten Jember. Rowo gabus sudah memiliki pengenlola yaitu kelompok tani hutan social.
Selain itu rowo gabus memiliki tempat yang asri dikarenakan banyak pohon diataranya adalah
pohon waru pantai, mangrove, dan berbagai jenis pohon lainnya yang tergolong unik dan jarang
ditemui di daerah lain. Selain kelebihan, wisata rowo gabus memiliki kekurangan yaitu akses
menuju wisata yang masih kurang memadai karena jalan yang masih berbentuk tanah. Sehingga
Ketika musim hujan jalan menjadi licin dan becek. Serta belum adanya penunjuk jalan menuju
ke wisata rowo gabus sehingga menyulitkan bagi wisatawan untuk berkunjung. Selain memiliki
kekurangan dalam infrastruktur rowo gabus dalam hal pengelolaan.

Pengelola di rowo gabus adalah kelompok tani hutan social yang sudah memiliki surat
keputusan dari bupati jember untuk mengelola dan memanfaatkan hutan. Tetapi dalam
pengelolaan wisata rowo gabus tidak ada pemberitahuan kepada pemerintah desa sabrang. 4
Pemerintah desa sabrang mengutus pokdarwis untuk mengkoordinir seluruh wisata yang ada di
desa sabrang termasuk wisata rowo gabus. Akan tetapi respon dari pengelola rowo gabus adalah
pokdarwis akan mengabil alih wisata tersebut. 5 Oleh karena itu, rowo gabus kekurangan
dukungan dari pemerintah desa seperti dukungan dana dan perlindungan hukum.

Dari masalah ini, mahasiswa kkn yang melakukan pengabdian di desa sabrang
melaksanakan FGD atau Forum Group Discusion. FGD adalah kelompok diskusi yang
dilaksanakan oleh beberapa orang.6 tujuan diadakannya FGD adalah mensosialisasikan seluruh
aset yang ada di desa sabrang termasuk aset soisal, budaya, individi, fisik, sumber daya alam,
dan ekonomi. Dan juga melakukan mediasi antara pengelola rowo gabus yaitu kelompok hutan
3
Moh Rizki Pratama, ‘Penerapan “Asset Based Community Development” (ABCD) Di Wilayah Agropolitan
Kecamatan Bungku Utara Kabupaten Morowali Utara’, 2019, 2016.
4
Wawancara dengan ketua pokdarwis desa sabrang, tanggal 7 juli 2023 di balai desa sabrang
5
Wawancara dengan ketua kelopok tani hutan social, tanggal 10 juli 2023 di rowo gabus
6
social dan juga pemerintah desa. Tujuannya adalah rowo gabus dapat berkembang menjadi
wisata yang terkenal ke luar negeri dan melaksanakan konsep pariwisata berbasis masyarakat
yang dapat bermanfaat terhadap masyarakat. Sosialisasi dilaksanakan di balai desa sabrang pada
tanggal juli 2023.

Ketika sosialisasi sudah dilaksanakan maka pokdarwis dan pengelola wisata rowo gabus
yaitu kelompok huan social dapat melakukan kerja sama dalam mengembangkan wisata yang
ada di desa sabrang khususnya wisata rowo gabus. Pokdarwis selaku perwakilan pemerintah desa
akan melakukan dukungan berupa dana, promosi dan perlindungan hukum terhadap wisata rowo
gabus. Sementara pengelola mendapatkan manfaat berkembangnya wisata rowo gabus yaitu
bertambahnya pendapatan pengelola. Selain itu, wisata rowo gabus harus memakai konsep
pariwisata berbasis masyarakat. Masyarakat dapat terbantu dengan adanya kunjungan wisatawan
local maupun mancanegara. Ekonomi masyarakat akan membaik dan daya beli masyarakat akan
meningkat. Sehingga terciptanya masyarakat yang sejahtera tanpa adanya kemiskinan lagi.

Selain tujuan diatas sosialisasi tersebut bertujuan mengembangkan melalui program


kerja. Program kerja yang disepakati adalah edukasi. Edukasi dalam program ini meliputi
menjelaskan tentang sejarah rowo gabus, ikan dan udang yang ada di rowo gabus, dan
pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga alam. Pemahaman tentang rowo gabus
kepada wisatawan bertujuan untuk mengedukasi dan lebih mengetahui tentang asal usul rowo
gabus. Selainn itu, program tersebut dapat mengenalkan kepada masyarakat umum dengan
tujuan untuk menjadikan wisata rowo gabus menjadi terkenal.

Program kedua yaitu pemahaman atau edukasi tentang pentingnya menjaga alam.
Program ini bertujuan untuk melestarikan dan menjaga alam. Tujuan menjaga alam agar
terhindar dari bencana alam di desa sabrang dan juga menjaga keasrian di rowo gabus.

Anda mungkin juga menyukai