Oleh :
Ni Wayan Sri Wahyuni (202222121023)
PENDAHULUAN
Selama ini Desa Adat Penglipuran dan Pengelola Wisata telah melakukan tugasnya dengan
baik, namun besar kemungkinan terjadi kesalahpahaman dalam proses pengelolaan wisata Desa
Wisata Penglipuran, karena menurut Kepala Adat Desa Penglipuran, Desa Adat Penglipuran dan
Pengelola Wisata memiliki tanggung jawab dan kewenangan untuk mengelola kegiatan pariwisata di
Desa Penglipuran. Nah, untuk mengetahui tugas dan wewenang desa adat dan pengelola wisata
Penglipura serta kemungkinan terjadinya kesalahpahaman dalam menunaikan tugas dan wewenang
tersebut, menarik untuk dilakukan survey terhadap kondisi eksisting desa wisata Penglipura dan
sinerginya. Desa Adat dan Pengelola Wisata Penglipura dalam Pengembangan Wisata di Desa Wisata
Penglipura. Gelang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengelola wisata ini juga merupakan perpanjangan dari wisata desa adat Penglipura,
sehingga semua kegiatan yang dilakukan oleh operator wisata ini haruslah desa adat. Pengelola
Desa Penglipura melakukan evaluasi terhadap kegiatan wisata Desa Penglipura setiap bulan
dan hasilnya dilaporkan dalam Musyawarah Desa Adat sebagai penanggung jawab pengelolaan
Desa Adat. Staf Biro Pariwisata Penglipura direkrut di desa adat melalui forum desa biasa.
Masyarakat Desa Penglipura memilih staf pengelola wisata berdasarkan keahliannya dan
mengajukannya ke forum. Hal ini menunjukkan bahwa sistem yang digunakan biasanya
tradisional, karena perusahaan besar tidak memiliki persyaratan khusus untuk merekrut
karyawan, namun sistem tradisional ini juga menyebabkan karyawan berkinerja baik. Terlepas
dari kenyataan bahwa karyawan saling mengenal, mereka juga beradaptasi lebih baik dengan
karyawan lain. Para pekerja juga dibubarkan di rumah-rumah desa biasa. Sistem perekrutan dan
pemecatan karyawan ini dilaksanakan dalam sistem kekeluargaan yang mengedepankan
komunikasi dan saling pengertian. Dalam sistem pengupahan, hanya pekerja harian, seperti:
penjualan tiket, sedangkan manajer umum, wakil manajer umum, koordinator administrasi,
koordinator operasi, dan koordinator pengembangan tidak menerima gaji tetapi hanya
menerima biaya operasional. Kegiatan seperti: pertemuan
Peran Pengelola Wisata Penglipura sangat kompleks karena tour operator ini
mengelola semua aspek kepariwisataan. Pengelola Wisata Penglipura sebagai lembaga khusus
yang mengelola kepariwisataan Desa Wisata Penglipura bertanggung jawab atas pengelolaan
Wisata Penglipura baik dari segi operasional maupun pengembangan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan/pertanggungjawaban. Dalam perencanaan
wisata, setiap kegiatan yang direncanakan terlebih dahulu diajukan ke desa adat untuk
mendapat persetujuan, karena pengelola wisata berada di bawah naungan desa adat dalam
struktur organisasinya, dan dilaksanakan di Penglipura setelah mendapat persetujuan dari
pengelola wisata. Secara operasional, Penglipura Wisata membebankan biaya masuk kepada
pengunjung, 60% dari pendapatan pajak masuk ke pemerintah daerah, 20% ke kas desa biasa
dan 20% ke perusahaan pariwisata yang beroperasi. Penglipura Semua kegiatan wisata
dievaluasi setiap bulan dan dilaporkan secara berkala kepada Desa Sinergi Desa Adat dan
Pengelola Wisata Penglipura.
C. Sinergi Desa Adat dan Pengelola Pariwisata Penglipuran
Dalam pengembangan wisata desa wisata Penglipura, desa adat tidak dapat mengelola
sendiri wisata Penglipura, untuk memberikan kewenangan penuh kepada pengelola wisata
Penglipura. Pengelola Pariwisata Penglipura menjalankan tugas dan wewenangnya secara
mandiri dan mandiri tanpa campur tangan pihak luar. Desa adat harus mengetahui kegiatan apa
saja yang dilakukan atau direncanakan oleh Kepala Desa Penglipura, dan Kepala Suku harus
menginformasikan kepada seluruh warga Desa Penglipura.
Meskipun desa adat telah sepenuhnya menyerahkan pengelolaan pariwisata kepada
Penglipura Penglipura, namun desa adat tetap memiliki tanggung jawab dan kewenangan untuk
mengontrol seluruh kegiatan pariwisata dan operasional Penglipura Penglipura. Dalam
pengelolaan wisata Desa Wisata Penglipura, Pengelola Wisata Penglipura melaksanakan semua
kebijakan reguler yang telah ditegaskan dan disetujui oleh Musyawarah Desa, sedangkan Desa
Wisata Penglipura juga memiliki aspek pengelolaan wisata. Desa adat memiliki tugas dan
wewenang untuk mengontrol segala sesuatu yang berkaitan dengan pariwisata, bahkan jika ada
masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pengelola pariwisata, desa adat akan menyelesaikan
masalah tersebut. Dalam struktur organisasi saya, pengelola wisata berada di bawah desa adat,
sehingga setiap permasalahan dalam pengelolaan wisata diselesaikan terlebih dahulu oleh
pengelola wisata. Jika administrasi tidak dapat menyelesaikannya, desa biasa akan
melakukannya. Dalam pengembangan pariwisata di Penglipur, desa adat juga mengembangkan
kebijakan pariwisata, dimana mekanisme desa adat dan kepala desa wisata Penglipur menyusun
rencana kemudian mengajukannya ke musyawarah desa biasa setelah mendapat persetujuan.
dari desa adat. . . Rules dan Direktur Kawasan Pariwisata Penglipura sebagai moderator.
Hal terpenting dari sistem sosial Desa Wisata Penglipura adalah meskipun desa adat
biasanya memiliki kekayaan desa, namun anggota desa adat adalah seluruh warga Desa
Penglipura. Sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat setempat memiliki desa secara umum
dan industri pariwisata. Masyarakat setempat juga secara tidak langsung mengelola kekayaan
desa yang dimilikinya. Pengelola wisata desa adat juga berasal dari masyarakat desa Penglipura
setempat yang memiliki pengalaman pengelolaan wisata di industri pariwisata. Dalam hal ini,
masyarakat lokal secara keseluruhan ikut berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata di
Desa Wisata Penglipuran.
DAFTAR PUSTAKA