Dari silsilah ibunya, leluhur Sandi Uno berasal dari Demak, Jawa Tengah.[11] Sandi pun
merupakan keponakan dari tokoh pendidikan nasional, Arief Rachman.
Pada masa bakti Oktober 2017 - September 2018, Sandi Uno pernah mengemban tugas sebagai
Wakil Gubernur DKI Jakarta ke-14 bersama dengan Gubernur terpilih, Anies Rasyid Baswedan.
Selanjutnya, Sandiaga Uno kembali ke tanah air dan memilih bekerja di perusahaan swasta
yaitu Bank Summa. Yang mana bank swasta milik salah satu konglomerat Indonesia yaitu William
Soeryadjaya pada tahun 1990. Berkat peforma dan pencapaian kinerja yang sangat baik di bank
tersebut, ia berhasil mendapatkan bantuan beasiswa pendidikan dalam kurun waktu satu tahun.
Sandiaga Uno mendapat beasiswa itu untuk mengambil kuliah di salah satu kampus ternama,
di luar negeri yaitu George Washington University, Amerika Serikat. Ia kembali menorehkan
prestasi pendidikan dengan lulus di gelar master atau M.B.A. dengan nilai IPK sempurna yaitu
4.00.
2. Pernikahan
Sandiaga Uno menikah dengan Nur Asia pada 28 Juli 1996 di Singapura. Keduanya berjumpa
saat Sandi masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) 12 Wijaya, Jakarta Selatan.
Sedangkan Nur Asia tengah menempuh pendidikan di SMP Al Azhar. Pernikahan mereka
dikaruniai tiga orang anak, yaitu Anneesha Atheera Uno, Amyra Athefaa, dan Sulaiman Saladdin
Uno.
3. Karir
a. Perjalanan karir
Karir Sandiaga Uno dimulai pada tahun 1993, ia mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan
investasi yaitu Seapower Asia Invesment Limited dengan menempati posisi manajer investasi di
Singapura.
Sandiaga bekerja disana selama kurang lebih 1 tahun hingga tahun 1994 ia pindah ke MP
Holding Limited Group di Singapura. Kemudian di tahun 1995, ia memutuskan untuk pindah
pekerjaan lagi ke Kanada sebagai seorang Executive Vice President, di perusahaan NTI Resources
Ltd.
Sandiaga Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika
perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut.[19] Ia banting setir untuk bangkit dari nol, menjalani
awal kariernya menjadi seorang pengusaha.[20]
Masa-masa puncak karirnya sebagai pekerja, saat itu bisa mengantongi gaji sebesar 8.000
dollar perbulan. Yang pada akhirnya harus kandas karena gelombang krisis moneter global di tahun
1997. Hal itu berdampak pada perusahaan yang mempekerjakannya, hingga membuat perusahaan
asing tersebut bangkrut. Bahkan banyak yang di PHK (pemutusan hubungan kerja) termasuk
Sandiaga. Ia terpaksa menerima ‘pil pahit’ tersebut dan memilih pulang ke Indonesia dengan status
jobless atau pengangguran.
Setelah sampai di tanah air, Sandiaga mencoba melamar pekerjaan untuk mengisi hari-hari
menganggurnya. Akan tetapi, penolakan demi penolakan ia harus hadapi, meskipun ia memiliki
pengalaman kerja secara luas di luar negeri.
Hal ini tidak mudah bagi dirinya saat itu, bahkan ia telah melamar ke 25 perusahaan dan
semua menolak lamarannya. Pengalaman pahit susah mencari kerja inilah, menjadi titik awal untuk
Sandiaga mengubah cara pandang dan berpikir dari pekerja menjadi seorang pengusaha atau
pebisnis.
Berbekal pengalaman kerja di berbagai tempat, saat di luar negeri dan modal tabungan
pribadi. Dia mulai memberanikan diri untuk memulai bisnis atau usaha dengan membuat jasa
konsultan keuangan, yang didirikannya. Dimana nama perusahaan tersebut yaitu PT Recapital
Advisor pada tahun 1997. Sandiaga Uno mendirikan perusahaan itu, dengan mengajak seorang
teman semasa SMA yang bernama Rosan Perkasa Roeslani.
Sebuah kesuksesan memang membutuhkan sebuah proses panjang, itu juga yang dirasakan
oleh Sandiaga Uno ketika menjalankan PT Recapital Advisor. Pada masa awal perusahaan itu
berjalan ternyata tidak semulus dan semudah yang dibayangkan oleh Sandiaga.
c. Kesuksesan
Sandiaga Uno semakin sukses dalam menjalankan usahanya di PT Recapital Advisor hingga
satu tahun setengah. Kemudia ia bertemu dengan sosok Edwin Soeryadjaya yang merupakan putra
dari mentor dan guru bisnisnya. Yang pada saat itu, di Bank Summa bernama William Soeryadjaya
atau biasa dipanggil ‘Om William’.
Sosok William Soeryadjaya diketahui, seorang tokoh bisnis yang nantinya mendirikan PT
Astra Internasional. Pada saat itu Edwin sedang mengalami masalah keuangan dan menawarkan
Sandiaga untuk bergabung dengan dirinya, dalam mendirikan usaha investasi di Indonesia.
Akhirnya Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya resmi mendirikan sebuah perusahaan
investasi dengan nama PT Saratoga Investama Sedaya. Perusahaan ini mengucurkan dana investasi
di berbagai bidang seperti pertambangan, produk kehutanan, dan telekomunikasi.
Berkat kemampuan dan jaringan relasi bisnis secara luas, Sandiaga dan Edwin dengan sukses
menjalankan usaha perusahaan investasi tersebut. Cara kerja dan mekanisme bisnis PT Saratoga
Investama Sedaya, ialah mengumpulkan dan menghimpun modal dari para investor yang bermina.
Kemudian melakukan akuisisi pada perusahaan-perusahaan bermasalah secara finance atau
keuangan.
Sampai tahun 2009, ada terdapat 12 perusahaan yang diakuisisi dan diperbaiki oleh PT
Saratoga Investama dan beberapa dari perusahaan tersebut. Lalu dijual kembali seperti, PT Bank
Tabungan Pensiun Nasional (BTPN), PT Astra Microtonics, dan PT Dipasena Citra Darmaja.
Di tahun ini, PT Saratoga Investama fokus dalam 3 bidang bisnis yaitu konsumer, sumber daya
alam, dan infrastruktur. Perusahaan ini terus berkembang dan menghasilkan pundi-pundi sumber
kekayaan bagi Sandiaga Uno.
4. Politik
Perjalanan karir politik seorang Sandiaga Salahudin Uno diawali dengan bersandar kepada Partai
Gerindra. Ia menempati posisi sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Ketertarikannya
pada dunia politik didasarkan keinginannya untuk membantu masyarakat, agar memiliki kehidupan
lebih baik dengan berbagai gebrakan yang dibawanya.
Selain itu dunia politik dalam keluarganya juga terlihat melalui sang kakek, Raden Abdullah
Rachman merupakan seorang pendiri partai politik di Gorontalo, bernama Gerakan Kebangsaan
Indonesia (Gerkindo).
Dalam ranah politik nasional, nama Sandiaga Uno menjadi dikenal dan ramai diperbincangkan. Itu
setelah dirinya masuk dalam politik praktis dengan mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur DKI
Jakarta bersama Anies Baswedan. Yang mewakili Partai Gerindra dan Partai PKS di Pilkada DKI
tahun 2017.
Sosoknya yang supel, tampan, dan awet muda menjadi daya tarik tertentu di kalangan ibu-ibu.
Serta kesuksesan dan pemikiran untuk kemajuan dunia UMKM, menjadi daya tarik bagi kaum muda
dan milenial.
Dia dan Anies Baswedan berhasil mengungguli pasangan bertahan DKI yaitu Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Sandiaga dan Anies memperoleh suara sebanyak 57,96
persen di putaran kedua Pilkada DKI tahun 2017 tersebut.
Akhir tahun 2018, nama Sandiaga Uno kembali mencuat dan ramai diberitakan secara nasional.
Karena terpilih untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai wakil presiden di pilpres (pemilihan
Presiden), pada tahun 2019.
Ketika itu dirinya masih menjabat dan berstatus sebagai Wakil Gubernur DKI, saat namanya
ditunjuk. Kemudian keputusan tersebut membuat Sandiaga harus rela melepas jabatannya di DKI, agar
bisa maju menjadi calon wakil presiden di pilpres 2019.
Akan tetapi, dalam ajang politik paling bergengsi di tanah air tersebut. Pasangan calon Sandiaga
Uno dan Prabowo Subianto harus mengakui kekalahan dari pasangan Joko Widodo dan KH Ma’ruf
Amin. Berdasarkan hasil keputusan resmi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memperoleh suara
sebanyak 44,50 %. Sementara rivalnya memperoleh 55,50 % suara.
Pada akhir tahun 2020 bulan desember, Sandiaga Uno kembali hadir di ranah nasional. Dimana
Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle pada Kabinet Indonesia Maju, serta mengumumkan nama
dan menunjuk Sandiaga sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Yang mana, menggantikan
Menteri sebelumnya yaitu Wishnutama Kusubandio.
5. Kesimpulan
Sebagai sosok pengusaha yang sukses dan kaya raya, Sandiaga Uno memiliki
kemampuan yang sangat dibutuhkan sebagai seorang pengusaha seperti supel dalam
bergaul, membangun relasi jaringan yang luas, berani mengambil resiko, serta berani
mengubah mindset awal seorang pekerja hingga menjadi mindset seorang pengusaha.