PERTEMUAN 3
OLEH:
1306305091
UNIVERSITAS UDAYANA
REGULER
2015
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KONSEP DASAR AKUNTANSI
2
produk akhir. Nilai tambahan baru (additional utility)yang dikandung produk yang
tidak dicatat.
e) Upaya dan capaian atau hasil
Konsep ini menyatakan bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh
hasil berupa pendapatan. Tidak ada hasil (pendapatan) tanpa upaya (biaya).
Pendapatan timbul karena biaya bukan sebaliknya pendapatan menanggung biaya.
Artinya, begitu kesatuan usaha melakukan kegiatan produktif(yang direpresentasi
dengan terhimpunnya kos) maka pendaptan dapat dikatakan telah terbentuk
walaupun belum terrealisasi.
f) Bukti terverifikasi dan objektif
Konsep ini menyatakan bahwa informasi keuangan akan mempunyai tingkat
kebermanfaatan dan tingkat keterandalanyang cupuk tinggi apabila terjadinya data
keuangan didukung oleh bukti-bukti yang obyektif dan dapat diuji
kebenarannya(keabsahannya/keautentikannya). Objektifitas bukti harus dievaluasi
atas dasar kondisi yang melindungi penciptaan, pengukuran, dan penangkapan atau
pengakuan data akuntansi. Jadi , akuntansi tidak mendasarkan diri pada objektifitas
mutlak melainkan pada objektifitas relative yaitu objektifitas yang paling tinggi pada
waktu transaksi terjadi dengan mempertimbangkan keadaan dan tersedianya informasi
pada waktu tersebut.
g) Asumsi
Asumsi dalam daftar konsep dasar P&L sebenarnya bukan merupakan konsep dasar
tetapi lebih merupakan penjelasan bahwa keenam konsep dasar sebelumnya
merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi tertentu dengan segala
keterbatasanya.
Beberapa daftar diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tentang apa yang
dimasukkan sebagai konsep dasar oleh berbagai sumber diatas. Perbedaan dapat terjadi
karena perbedaan persepsi berbagai sumber tentang faktor lingkungan atau karena perbedaan
pendefinisian makna atau status suatu konsep sebagai konsep dasar.
Konsep – konsep yang diuraikan oleh P&L cukup lengkap karena dapat menjelaskan
tentang faktor lingkungan dan praktik akuntansi yang berjalan pada jamannya. P&L juga
menunjukkan kaitan antara konsep dasar yang satu dengan yang lain secara koheren, oleh
karen itu, konsep dasar P&L dijadikan bahan bahasan utama karena menjelaskan konsep
dasar lain yang merupakan turunannya dengan menunjukkan hubungan dengan konsep dasar
3
P&L. Pembahasan konsep dasar terhadap standar atau praktik akuntansi, dan hal – hal
penting yang berkaitan dengan konseep dasar bersangkutan.
5
mereka dalam, atau dari pinjaman yang telah mereka berikan ke entitas bisnis. Pada
akhirnya, tujuan berfokus pada laporan keuangan yang menyediakan informasi yang
berguna untuk menilai prospek arus kas yang akan diterima entitas bisnis yaitu arus kas
yang menjadi harapan investor dan kreditor. Pendekatan ini dikenal sebagai kegunaan
keputusan (decision usefulness).
Dalam menyediakan informasi kepada pemakai laporan keuangan, profesi akuntan
mengandalkan laporan keuangan bertujuan-umum(general-purpose financial statement),
yaitu menyediakan informasi paling bermanfaat dengan biaya minimal kepada berbagai
kelompok pemakai
Kualitas Sekunder
Kualitas sekunder yang harus dimiliki informasi akuntansi adalah
keberdayabandingan (comparability) dan konsistensi (consistency).
1) Keberdayabandingan. Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat
dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu
industri (perbandingan horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama
untuk periode yang berbeda (perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan
ukuran tertentu.
2) Konsistensi. Sebuah entitas dikatakan konsisten dalam menggunakan standar
akuntansi apabila mengaplikasikan perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang
sama untuk kejadian-kejadian serupa, dari periode ke periode.
Kendala-kendala.
Terdapat dua kendala yang mempengaruhi tercapainya kualitas informasi
seperti yang telah dijelaskan, yaitu pertimbangan manfaat-biaya dan tingkat materialitas. Dua
7
kendala lainnya yang kurang dominan tapi merupakan bagian dari lingkungan pelaporan
adalah praktek industri dan konservatisme.
1) Pertimbangan manfaat-biaya (cost-effectiveness). Untuk menghasilkan informasi
yang relevan,andal, berdaya banding, dan konsisten dibutuhkan biaya yang mahal.
Oleh karena biaya dan terutama manfaat tidak mudah diukur, maka
mempertimbangkan hubungan manfaat-biaya menjadi masalah
2) Materialitas (materiality) berhubungan dengan dampak suatu item terhadap operasi
keuangan perusahaan secara keseluruhan. Suatu item akan dianggap material jika
pencantuman atau pengabaian item tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian
seorang pemakai laporan keuangan. Baik faktor-faktor kuantitatif maupun kualitatif
harus dipertimbangkan dalam menentukan apakan suatu item material atau tidak.
3) Praktik industri.(industry practices) Sifat unik dari sejumlah industri dan
perusahaan terkadang memerlukan penyimpangan dari teori dasar.
4) Konservatisme (conservatism) berarti jika ragu, maka pilihlah solusi yang sangat
kecil kemungkinannya dalam menghasilkan penetapan laba dan aktiva yang terlalu
tinggi. Tujuan dari konvensi ini, jika diaplikasikan secara tepat adalah menyediakan
pedoman yang paling rasional dalam situasi sulit : jangan menyajikan angka laba
bersih dan aktiva bersih yang terlalu tinggi.
8
Asumsi-Asumsi Dasar.
Asumsi-asumsi menyediakan satu landasan bagi profesi akuntansi. Jadi, asumsi dasar
akuntansi adalah anggapan-anggapan yang digunakan oleh para akuntan agar akuntansi dapat
dipraktikkan.
a. Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption). Akuntansi memandang
bahwa perusahaan merupakan unit yang berdiri sendiri dan terpisah dari pihak-
pihak yang memiliki kepentingan (pemilik, kreditor, karyawan, dan lainnya).
b. Kesinambungan (going concern). Sebagian besar metode akuntansi di dasarkan
pada asumsi kelangsungan hidup yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur
yang panjang.pengalaman mengindikasikan bahwa, meskipun banyak mengalami
kegagalan bisnis, perusahaan dapat memiliki kelangsungan hidup yang panjang
c. Asumsi unit moneter ( monetary unit assumption). Akuntansi menggunakan unit
moneter sebagai alat pengukur suatu obyek atau aktivitas perusahaan dan
menganggap nilai uang adalah stabil dari waktu ke waktu.
d. Asumsi periodisitas (periodicity assumption). Cara yang paling akurat untuk
mengukur hasil operasi perusahaan adalah dengan mengukurnya pada saat
perusahaan tersebut di likuidasi. Namun, pengambil keputusan tidak bisa
menunggu selama itu untuk menerima informasi semacam itu. Asumsi
periodisitas (periodicity assumption) atau periode waktu menyiratkan bahwa
aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat di pisahkan dalam periode waktu
artifisial periode waktu ini bervariasi, tetapi yang paling umum yaitu secara
bulanan, kuartalan dan tahunan
9
Þ jika terdapat hubungan langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau
penyerahan jasa,
Þ pada periode terjadinya, yakni pada saat kas dikeluarkan jika tidak terdapat hub.
Langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau jasa,
Þ dengan alokasi yang sistematis dan rasional, jika butir 1 dan 2 tidak terpenuhi.
Contoh: depresiasi.
d. Prinsip Pengungkapan Penuh (full disclosure principle)
Mengakui sifat dan jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan
mencerminkan trade off penilaian, seperti :
Þ Hal-hal yang harus diungkapkan karena mempengaruhi keputusan pemakai
Þ Kebutuhan untuk menyajikan secara penuh agar informasi dapat dipahami.
Catatan atas laporan keuangan umumnya ditujukan untuk memperkuat atau
memperjelas pos-pos yang disajikan dalam bagian utama laporan keuangan.
10
Mengurangi beban administrasi pada MNE yang saat ini diperlukan untuk
menyiapkanlaporan keuangan dalam beberapa metode akunting
Memungkinkan perusahaan untuk mengakses pasar modal di luar Amerika
Serikat tanpamemerlukan pertimbangan pelaporan keuangan standar
internasional US GAAP
3. Karena kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan
pemakailaporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan
komparabilitas antar laporankeuangan
4. Cross/cutting issue adalah isu/isu yang berdampak lebih dari suatu bidang,
karena kekayaansuatu negara umumnya dipengaruhi oleh serangkaian faktor yang
saling berhubungan. Cross/cutting issue yang ditetapkan dalam sejumlah konvensi
internasional deklarasi, dan perjanjian pembangunan yang mengikat negara/negara
terkait.
11
DAFTAR PUSTAKA
Astika, Dr. I.B Putra, SE, M.Si, Ak. 2010. Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Keuangan.
Denpasar: Udayana University Press
http://www.erwinnomic.com/2013/11/konsep-dasar-akuntansi.html
http://bujang4lawang.blogspot.co.id/2013/05/konsep-dasar.html
https://dindaituchdindhoet.wordpress.com/2010/10/19/kerangka-konseptual-fasb/
https://www.scribd.com/doc/233650077/Joint-Project-Fasb
12