Anda di halaman 1dari 35

BALANCED

SCORECARD
AHMAD FAUZI
KASRIANI
Tahun 1990
Robert
Kaplan dan
David Norton

Di Publikasikan awal tahun 1992


dalam Harvad Business Review
disebut Balanced ScoreCard (BSC)
Pengertian
Menurut Para Ahli
Kaplan dan Norton (1997:7)
01 Suatu Metode 02 Seperti :
Pengertian Alternatif yang Persektif
BCS digunakan Pelanggan
perusahaan untuk Proses Bisnis
mengukur kinerja internal
perusahaan secara Pembelajauran
lebih komprehensif, pertumbuhan
tidak hanya terbatas
pada kinerja
keuangan, namun
meluas ke kinerja
Non Keuangan
Mulyadi (2007:3) Luis dan Biromo (2007:16)
Terdiri daru 2 kata yaitu Balanced Suatu slat manajemen
dan ScoreCard kinerja yang dapat
ScoreCard : kartu skor  kartu
membantu organisasi
skor yang digunakan untuk
merencanakan skor yang untuk menerjemahkan
diwujudkan dimasa yang akan visi dan startegi ke
dating dalam aksi dengan
Balanced : berimbang  mengukur memanfaatkan
kinerja eksekutif secara berimbang sekumpulan inidkator
dari berbagai dimensi yaitu
finansial, non finansial
keuangan dan non keuangan
jangka pendek dan jangka panjang yang kesemuanya
intern dan ekstern terjalin dalan suatu
hubungan sebab akibat
Tunggal (2001:3)
Laporan akuantasi yang dalamnya
terdapat empat factor dari perusahaan
agar perusahaan itu sukses yang
pertama adalah kinerja finansial,
kepuasaan pelanggan, proses bisnis
interbal, inovasi dan pembelajaran
Pengertian Balanced Scorecard

Sebuah system manajemen untuk


mengukur kinerja perusahaan secara
komprehensif.
Balanced Scorecard diciptakan untuk
mengatasi masalah tentang
kelemahan system pengukuran
kinerja eksekutif yang hanya berfokus
pada perspektif keuangan saja dan
cendrung mengabaikan prespektif
non keuangan
Fungsi Balanced Scoredcard
Alat penting
Memberikan sebagai key
Mengukur kinerja gambaran untuk performance
prusahaan prusahaan indikator
mengenai visi menenai
misi analisis SWOT

06 05 04 03 02 01

Panduan yang
Berperan
paling tepat
sebagai alat Feedback untuk
dalam
informasi, Shareholder
melakukan
komunikasi dan
bisnis atau
analisis
usaha
Tujuan Balanced Scorecard (Lasdi, 2002)

Mengklarifikasi kerangka
kerja bagi pelaksanaan
Memberi pedoman dalam
dan proses manajemen
penentuan tujuan-tujuan
yang harus dilaksanakan
dan ukuran scorecard setelah penyusunan
scorecard awal

Mendapatkan komitmen
dari partisipan proyek
Karakteristik Balanced Scorecard

Komprehensif Koheren Seimbang Terukur


Balanced Scorecard
Memperluas Balanced Scorecard Keseimbangan antara mengukur sasaran
perspektif yang mewajibkan tiap keempat perspektif strategis yang sulit diukur.
dicakup dalam personel untuk balanced scorecard Sasaran strategik di
pengukuran kinerja, membangun hubungan yang dihasilkan oleh perspektif pelanggan,
dari yang sebab akibat dari sistem perencanaan proses bisnis internal dan
sebelumnya hanya berbagai sasaran strategis, sangat juga pembelajaran dan
terbatas pada strategis yang penting untuk
prespektif 01 dihasilkan dalam
perencanaan strategis.
02 menghasilkan kinerja 03 pertumbuhan merupakan
sasaran yang tidak 04
pelanggan, proses keuangan berjangka mudah terukur, tapi dalam
bisnis internal, Setiap sasaran yang panjang. Bobot balanced scorecard
prespektif ditetapkan dalam keempat perspektif ketiga perspektif non
pembelajaran dan perspektif non dalam Balanced keuangan tersebut
pertumbuhan  keuangan harus Scorecard seimbang, ditentukan ukurannya
menghasilkan mempunyai hubungan dimana perspektif sehingga bisa diwujudkan
manfaat bagi kausal dengan sasaran yang satu tidak untuk mengukur kinerja
prusahaan yang keuangan, baik secara melebihi perspektif perusahaan
berlipat ganda atau langsung maupun tidak yang lain
berjangka panjang langsung
Setiap Perspektif memiliki 4
komponen penting :
Tujuan (Objectivies)

Ukuran/Indikator
(Measures)

Target

Inisiatif / Langkah/upaya
(initiatives)
Perspektif Balanced Scorecard

sebagai gambaran apakah Perbaikan ini bisa berupa return of


perencanaan, investement, gross operating
pelaksanaan dan
Perspektif implementasi serta strategi
income dan economic value added.
BSC mampu menjelaskan mengenai
yang dilakukan sudah
keuangan mampu melakukan
pencapaian visi yang memiliki peran
penting untuk keuntungan finansial,
perbaikan secara yaitu :
mendasar

Peningkatan kemampuan
Peningkatan kepuasan Peningkatan produktifitas yang dimiliki perusahaan
dalam menciptakan financial
pelanggan
melalui revenue
pegawai melalui cost
effctiveness sehingga return yaitu dengan cara ALLPPT Layout
mengurangi jumlah modal
berpengaruh terhadap
meningkatnya laba dan berinvetasi untuk proyek Text Slide
yang berpotensi
menghasilkan return tinggi
Perseptif Balanced Scorecard

perusahaan diharuskan memilih segmen


pelanggan dan pasar yang akan dijadikan Ada dua kelompok yang menjadi tolak
sebagai target. Kemudian manajer
Perspektif bertugas untuk memilih salah satu alat
ukur pelanggan, yaitu kelompok
penunjang dan kelompok inti. Untuk
ukur yang tepat untuk mengukur
Pelanggan bagaimana kinerja unit operasi dalam
kelompok inti terbagi lagi menjadi
beberapa bagian, yaitu:
mencapai target finansial.

Proses inovasi Proses operasi Layanan purna jual


Proses inovasi merupakan salah mencerminkan aktivitas yang perusahaan berusaha
memberikan manfaat tambahan
satu kritikal proses, dimana
efisiensi, efektivitas dan juga
dilakukan perusahaan mulai dari
penerimaan order dari konsumen, terhadap para pelanggan yang ALLPPT Layout
telah menggunakan produk/jasa
ketetapan waktu dari proses ini
akan mendorong terjadinya
pembuatan produk/jasa hingga
pengiriman produk/jasa tersebut yang dihasilkan perusahaan. Hal Text Slide
efiesiensi biaya pada proses kepada konsumen. Pada tahap ini tersebut dilakukan agar para
penciptaan nilai tambah bagi pengukuran kinerjanya bisa customer memiliki loyalitas
konsumen dilakukan dengan tiga cara yaitu terhadap perusahaan.
kualitas, biaya, dan waktu.
Perseptif Balanced Scorecard

Perspektif proses bisnis internal menampilkan


proses kritis yang memungkinkan unit bisnis untuk Ada 3 prinsip dasar dalam proses
memberi value proposition yang mampu menarik
Perspektif dan mempertahankan pelanggannya di segmen
bisnis internal, diantaranya:

pasar yang diinginkan dan memuaskan harapan


Proses Bisnis para pemegang saham melalui flnancial retums
(Simon, 1999).
Internal

Kelompok Inti : Kelompok Penunjang :


1. Pangsa pasar 1. Berbagai macam atribut produk mulai
dari mutu, harga, dan fungsi
2. Kemampuan untuk mempertahankan
pelanggan lama 2. Reputasi dan citra perusahaan ALLPPT Layout
3. Hubungan antar perusahaan dengan
3. Tingkatan untuk mendapat pelanggan baru
4. Layanan kepuasan pelanggan pelanggan Text Slide
5. Profitabilitas pelanggan
Perseptif Balanced Scorecard

Perspektif Perspektif ini sangat


berpengaruh terhadap
Beberapa hal yang menjadi tolak ukur
dalam perspektif ini adalah:
Pertumbuhan pencapaian ketiga perspektif
yang sebelumnya. Selain itu,

dan juga berguna untuk


memberikan hasil

Pembelajaran pertumbuhan dan perbaikan


dalam jangka panjang

Dorongan, motivasi dan


Kemampuan dan Kemampuan dalam tanggung jawab
kapabilitas pekerja pengelolaan sistem
operasi
Tahapan implementasi BCS dalam Manstra
1. Visi dan Misi

2 Tujuan
11. Rekomendasi Kebijakan
Organisasi (RKO)

3. Peta Stategis 10. Skor Pengukur Kinerja

9. Realisasi
4. Bobot Perspektif

8. Target

5. Sasaran Startegis

7. Program Kerja, Rencana


Kerja/kinerja tahunan
6. Indikator Kinerja Utama (IKU) (RKT)/menurut jangka waktu
tertentu lainnya (strategic
Initiativies)
Tahap 1 : Visi dan Misi
Tahap 2 : Tujuan
Tujuan dalam
Tujuan organisasi public
Hasil yang ingin dicapai. tergambar dalam
tujuan Perseptif
Pelanggan
Tujuan dalam BSC
berlandaskan 4
perspektif sebagai
bagian factor Tujuan dalam
lingkungan strategis organisasi bisnis
uang berpengaruh tergambar dalam
kuat tujuan perseptif
keuangan
Tahapan 3 : Peta Strategi
Peta startegis
menggambarkan hubungan
kausal anatara tujuan
sebagai suatu kesatuan

Peta startegi merupakan


peta jalan (Roadmap) agar
pelaksanaan kegiatan
berhasil dengan sebaik
baiknya

BCS sebagai perangkat


strategis dengan ke empat
persepktif tergambar dalam
kerangka hubungan kausal
Linier
Tahap 4 : Pemberian Bobot
Perspektif
perspektif yang dibobot (%) :
a. Perspektif keuangan :
focus pada hasil tertinggi
Sejauh ini kriteria penentuan
yang dapat diberikan kepada
bobot tidak ada standar yang .
pemegang saham.
baku.

b. Perspektif pelanggan :
Kriteria penentuan bobot bisa focus terhadap kebutuhan,
ditentukan berdasarkan : kepuasan pelanggan
a. Tingkat kesulitan untuk termasuk pangsa pasar
mencapai target KPI. Setiap
sasaran makin sulit maka c. Perseptif internal : focus
bobot semakin tinggi pada kinerja proses internal

d. Pembelajara dan
b. Derajat kepentingan sasaran pertumbuhan : focus pada
stratregis dan KPI terhadap masa produktivitas, keterampilan
depan organisasi atau unit kerja pegawai dan
 semakin penting da strategis infrastruktur/sarana kerja
maka bobot semakin tinggi
Tahap 6 : 1.Tolak ukur dalam BSC menggunakan Indikator Utama
Tolak Ukur (IKU)
2.indicator dari tiap sasaran strategis terdiri dari indicator
Kinerja hasil/outcome dan indicator pendorong atau pemicu kinerja
3.Ukuran perspektif keuangan menindikasikan
pertumbuhan, efisien (bertahan) dan Harvest(panen)
4.Ukuran perspektif pelanggan menindikasikan tingkat
kepuasan pelanggan, tingkat profitabilitas pelanggan,
pelanggan baru, loyalitas pelanggan, citra dan reputasi
organisasi
5.Ukuran perspektif proses bisnis internal : mengindikasikan
proses inovasi, proses operasi, dan proses penyampaian
produk atau jasa
6.Ukuran perspektif pembelajaran dan pertumbuhan:
mengindikasikan tingkat produktiviyas, tingkat kompetensi
pegawai, kemampuan system informasi
Tahap 11 : rekomendasi Kebijakan Organisasi (RKO)

Berdasarkan hasil
pengukuran realisasi sasarn
strategis menunjukan bahwa Peningkatan skor total yang lebih
pencapaian sasaran strategis besar terutama untuk bagian target
organisasi menunjukan tertentu yang masih dapat dipacu
“score Hijau”

Hijau : Baik (score 80-100)


Mempertahankan tingkat
Kuning = sedang (score 60 – 80)
pencapaian target kinerja Merah : kurang (score <60)
Kelebihan BSC
1. BSC merupakan suatu turunan
dari strategi dan misi
perusahan secara Top Down
2. Memandang kedepan
( Forward looking )
3. Mengintegrasikan pengukuran
internal dan eksternal
4. Membantu perusahan lebih 8. Mampu menghasilkan
fokus rencana strategis yang
5. Memberikan pengukuran yang memiliki karakteristik
lebih komprenhensif dan
seimbang dengan memasukan sebagai berikut :
perspektif non keuangan
6. Memiliki perspektif yang 1. komprehensif
koheren
7. Memberikan perspektif yang 2. koheren
semuanya terukur. 3. seimbang
4. terukur
Kekurangan BSC
Terlalu banyak pengukuran
yang dipakai oleh suatu
perusahaan (measurement
1. korelasi yang buruk overload)
antara ukuran perspektif non Kekurangan
finansial dan hasil nya Kesulitan dalam
menetapkan trade-off pada
sebuah perusahaan (difficult
2. Terpaku pada hasil Kekurangan in estabilishing trade off).
keuangan .

Balanced Scorecard belum


Kekurangan bisa menetapkan sistem
3. Tidak ada mekanisme
perbaikan kompensasi secara tepat
sebagai tindak lanjut dari
4. Tidak ada Kekurangan hasil penilaian kinerja.
Perbaharuan Ukuran Belum adanya standar ukuran
yang baku terhadap kinerja
perusahaan jika memakai
metode BCS
Yang sudah menggunakan

8. Target
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai