Anda di halaman 1dari 89

PENGUKURAN

LISTRIK
1. UMUM

1.1. SEBELUM PELAKSANAAN PENGUKURAN HARUS


T E R L E B I H DA H U L U D I K E TA H U I K A R A K T E R I ST I K
O BY E K YA N G A K A N D I U K U R .

1.2. PILIHLAH A L AT UKUR YA N G T E PAT DAN


GUNAKAN METODE YA N G BENAR, AGAR
TIDAK TERJADI KESALAHAN DAN DIPEROLEH
HASIL PENGUKURAN DENGAN AKURASI DAN
OPTIMASI YA N G T I N G G I .

1.3. B E B E R A PA A L AT U K U R , B E R D A S A R K A N A R U S
YA N G D I U K U R :
1.3.1. ARUS SEARAH
1.3.2. ARUS BOLAK BALIK
1.3.3. ARUS SEARAH DAN ARUS BOLAK
BALIK
2. PEMBACAAN ALAT UKUR

2.1. TIPE JARUM PETUNJUK


Harga yang dibaca adalah yang ditunjuk oleh jarum petunjuk,
harga tersebut adalah harga sesaat pada saat meter tersebut
dialiri arus listrik.

2.2. TIPE RECORDER


Harga yang dibaca adalah harga yang tertulis/tercatat pada
kertas , pencatatan ini dilakukan secara otomatis dan terus
menerus selama meter tersebut dialiri arus listrik.

2.3. TIPE INTEGRATOR


Harga yang dibaca adalah harga dari hasil penjumlahan yang
dicatat pada selang waktu tertentu selama alat tersebut
digunakan (misal : KWH meter).

2.4. TIPE DIGITAL : harga yang dibaca adalah harga sesaat.


4. BEBERAPA DEFINISI

4.1. Pengukuran ialah :


Untuk menentukan pemakaian daya dan
energi listrik.
Dalam pengukuran ini alat pengukur yang
dipakai meliputi Meter Kwh, Meter
KVArh dan Meter KVA maksimum.
4.2. Pembatas ialah :
Untuk menentukan batas pemakaian daya
sesuai dengan daya yang tersedia.
Alat pembatas yang dipakai adalah
pemutus mini (MCB), pelebur, relai yang
dimaksud dengan arus minimal pembatas
(pemutus mini, pelebur, relai) ialah:
LANJUTAN 4.2

4.3. Dipasangnya Alat Pengukur dan Pembatas (APP), sehingga


dapat berfungsi sesuai dengan yang diisyaratkan,
perlengkapan yang dimaksud meliputi kotak
Alat Pengukur dan Pembatas, trafo arus dan trafo tegangan.

4.4. Yang dimaksud dengan Sakelar Waktu (timer) ialah :


Suatu peralatan yang digunakan untuk membuka dan menutup
kontak pada selang waktu yang telah ditentukan terlebih
dahulu. Kontak- kontak ini digunakan antara lain untuk
mengaktifkan meter KVA maksimum dan meter Kwh
tarip ganda.

4.5. Yang dimaksud dengan APP adalah :


Suatu kotak dengan ukuran-ukuran tertentu yang didalamnya
dapat berisi pelebur, trafo arus dan blok penjepit (clamp
block), untuk menghubungkan terminal-terminal APP dengan
instalasi konsumen.
5. PENGGUNAAN ALAT UKUR

5.1. Penggunaan alat ukur listrik yang dimaksud


adalah penggunaan yang biasa dan umum
digunakan pada jaringan listrik PLN.

5.2. Menurut sifat penggunaan :


5.2.1. Portable : alat ini mudah dipergunakan
dan dibawa kemana-mana sesuai
kebutuhan.
5.2.2. Papan penghubung / panel :
Alat ini dipasang pada panel atau tempat-
tempat tertentu secara permanen.
PERALATAN
UKUR LISTRIK
6. BEBERAPA MACAM ALAT UKUR

Nama Alat Besaran Yg Tanda Rangkaian Keterangan


Ukur Diukur Satuan Penggunaan

Ampere Meter Arus A AC / DC U/R


Volt Meter Tegangan E AC / DC I.R
Watt Meter Daya W AC / DC U.R , U.I
kWH Meter kWH AC / DC cos Q
Energi
kVARH Meter kVARH AC / DC U.I.t, U.I.t
Energi
cos
Frek Meter Getaran Hz AC
Dan sbg nya - - -
Cos Phi meter banyak digunakan dan terpasang pada :
Panel pengukur mesin pembagkit , Panel gardu induk , Gardu Induk, Alat pengujian , Penerangan dll
1920s Pocket Multimeter
Early version of the AVO meter
Analog Multi meter
Display face of an analog
multimeter
Digital Multi meter
Digital Multi meter
7. PENGUKURAN BIDANG KELISTRIKAN

MAGNIT
Tidak dapat dipisahkan
LISTRIK
Generator
Magnit : Mesin listrik Motor

Transformator
7.1. Alat Ukur mempunyai type penunjukan
a. Pengukuran kuat medan
b. Penentuan kurva B-H dari suatu matrial Ferro Magnit
c. Penentuan rugi-rugi Hysterisis dan Eddy Current
d. Pengetesan magnit permanen
Lanjutan 7.1.

7.2. Pengukuran Kapasitansi ( C )


Dilakukan untuk pengukuran kapasitansi suatu kapasitor (Farad
micro farad) atau suatu sistem yang mempunyai efek kapasitif

Contoh :
a. Mencari letak putusnya kabel tanah
b. Mengukur permitivitas suatu bahan dielektrik.
7.3. Pengukuran Induktansi (L)
Pengukuran ini pada umumnya digunakan pada rangkaian arus
bolak-balik (AC)
Contoh :
a. Kumparan (belitan)
b. Induksi sendiri (Self Inductance/L. Henry)
c. Induktansi bersama (Mutual Inductance)
Lanjutan 7.3.

7.4. Pengukuran Tahanan (R)


Tahanan Kecil : Digunakan untuk mengukur
Tahanan-tahanan kontak
Penghantar
Konektor
7.4.1. Metode Pengukuran Tahanan Kecil
• Metode VoltMeter – Ampere Meter
V
Iv

A
I IR
R

Sumber DC

• Metode Jembatan Thomson


Lanjutan 7.4.1.

7.4.2. Pengukuran Tahanan Sedang


Resistor
Digunakan untuk mengukur Semikonduktor

Metode yang digunakan : Tahanan Tanah


• Volt Meter – Ampere Meter (Pentanahan)
I I
A A

Iv

V V
VA R V V R

• Metode Substitusi
• Metode Jembatan Wheatstone
Lanjutan 7.4.2.

7.4.3. Pengukuran Tahanan Besar


Pengukuran tahanan besar ini pada umumnya dilakukan untuk
mengetahui tahanan isolasi suatu Isolator, Isolasi kabel.

- Metode pengukuran :
➢ Refleksi (Volt Meter – Micro ampere Meter)
➢ Pelepasan muatan (Lost of Charge Methode)
➢ Jembatan mega ohm (megger)

- Klasifikasi Tahanan :
➢ Tahanan kecil = < 1 ohm
➢ Tahanan sedang = 1 ohm sampai dengan 100.000 ohm
➢ Tahanan besar = > 100.000 ohm
Lanjutan 7.4.2.

7.5. Pengukuran Daya


7.5.1. Pembatasan Daya
Yang dimaksud dengan pembatasan daya untuk menentukan
batas pemakaian daya sesuai dengan daya tersambung.
Alat yang dipakai meliputi: Pemutus arus , Pelebur dan Relay
Arus searah (DC)
Daya

Arus bolak-balik (AC)


Daya arus bolak-balik (AC)

Daya bolak-balik 1 phasa Daya bolak-balik 3 phasa


Lanjutan 7.5.

7.5.2. Macam Pengukuran Daya Bolak-Balik ( AC )

 Daya Semu (APPARENT) = MVA ; KVA ; VA


 Daya Aktif (Real) = MW ; KW ; W
 Daya Reaktif = MVAR ; KVAR ; VAR
7.5.3. Parameter Pengukuran Daya:

 Tegangan (V)
 Arus (I)
 Impendansi (Z)
Induktif

Impendansi (Z) Resistif

Kapasitif
Lanjutan 7.5.3.

Daya semu = V.I (VA)


Daya aktif (Real) = V I cos j (watt)
Cos j = Faktor daya
V (Tegangan)
j

I (Arus)

Daya Reaktif = V.I sin j (VAR)


8. CARA PENGUKURAN DAN PEMBATASAN

8.1. Klasifikasi sambungan listrik


Berdasarkan golongan tarif cara penyambungan
sambungan listrik diklasifikasikan menjadi 3
golongan, yaitu:

- Sambungan tegangan rendah


- Sambungan tegangan menengah
- Sambungan tegangan tinggi
8.1.1. Pengukuran sambungan tegangan rendah
Meter kwh 1 phase 2 kawat
Meter kwh 3 phase 4 kawat

Pengukuran arus 100 A ke atas dilakukan menggunakan Trafo arus.


Pengukuran langsung menggunakan meter klas 2
Pengukuran tidak langsung menggunakan KWH meter klas
1, CT yang digunakan klas 1 atau lebih kecil
Lanjutan 8.1.1.

Meter KWH yang digunakan untuk pengukuran Tegangan


Rendah:

Pengukuran langsung :
❑ Untuk KWH satu phasa dua kawat
❑ Meter KWH tiga phasa empat kawat
Klas 1 untuk pengukuran tidak langsung
Klas 2 untuk pengukuran langsung
8.1.2. Pengukuran Tegangan menengah
Metode pengukuran tidak langsung, yaitu:
menggunakan alat bantu PT dan CT klas 0.5
Kwh meter fase Tiga 3 kawat digunakan untuk jaringan tegangan menengah
sistem fase Tiga 3 kawat atau dengan tahanan tinggi
Meter kwh fase Tiga 4 kawat digunakan untuk jaringan tegangan menengah
sistem fase tiga 4 kawat
Lanjutan 8.1.2.

8.1.3. Pengukuran Tegangan Tinggi


Pengukuran pada sambungan tegangan
tinggi menggunakan meter kwh fase Tiga - 3
kawat kelas 1 atau yang lebih teliti (1)

Alat bantu (CT dan PT) klas 0.5


Lanjutan 8.1.3.

RANGKAIAN CT

P1 500 / 5 P2
SINGLE RATIO K L
k l
s1 s2
500 - 1000 / 5
P1 P2
DOUBLE RATIO K L
k1 k2 l
s1 s2 s3

P1 500 - 1000 / 5 - 5 P2
DOUBLE RATIO K L
1k 1l 2k 2l
(1 s1) (1 s2) (2 s1) (2 s2)
CL 1 CL 5 P10
Lanjutan 8.1.3.

RANGKAIAN PT
3 PHASE U
V
3 WIRE
W

U V W

U V W
V V

U
3 PHASE
V
4 WIRE
W

V V
U V W n
9. CARA PENYAMBUNGAN / DIAGRAM PENGAWATAN

9.1. KWH METER


KWH meter dugunakan untuk mengukur energi listrik yang
menentukan besar kecilnya rekening listrik pemakai.
Mengingat sangat pentingnya arti kwh meter, baik bagi PLN maupun
sipemakai maka perlu diperhatikan benar² cara
penyambungannya.

DIAGRAM PENGAWATAN
METER KWH 1 FASE

Menentukan Pemabatas ( Zekring )

1 3 4 6 A = VA : V = 900 : 220 = 4,09A


L DIPILIH = 4 A
N
Lanjutan 9.1

a. DIAGRAM PENGAWATAN kWh METER 3 PHASA

1 3 4 6 7 9 10 12
R
S

T
N
MENENTUKAN PEMBATAS ( ZEKRING )
Daya tersambung = 33 kVA A= VA = 33.000 = 50,19 A
Tegangan = 220/ 380 V VPP x V3 380 x 1,73
Besar Arus = …… A DIPILIH = 50 A
Lanjutan 9.1.a.
b. DIAGRAM PENGAWATAN KWH METER TARIF GANDA DAN KVARH METER
kWh Meter kVarh Meter

1 3 4 6 7 9 10 12 13 15 1 3 4 6 7 9

R
S
T
N
Time Switch
M

7 8 1 2 3
Lanjutan 9.1.b.

9.2 FREKWENSI METER


Frekwensi meter digunakan untuk mengetahui frekwensi atau
gelombang sinusoida arus bolak balik yg merupakan jumlah
siklus gelombang sinusoida tersebut perdetiknya ( cycle /
second )
Cara penyambungannya :

P P
Sumber
~
Sumber
daya Hz beban ~ daya
beban Hz

Frekwensi meter mempunyai peranan cukup penting untuk mensin


kronisasikan ( paralelkan ) 2 unit mesin pembangkit dan stabilnya
frekwensi merupakan petunjuk kestabilan mesin pembangkit.
Lanjutan 9.2.

9.3. WATT METER


Alat ukur ini u/ mengetahui besarnya daya nyata ( daya aktif ) .
Pada watt meter terdapat spoel arus dan spoel tegangan ,
sehingga cara penyambungan watt pada umumnya
merupakan kombinasi dari volt meter dan ampere

W
P P

~
Sumber
daya
beban ~ Sumber
daya
beban

W
Jenis lain dari watt meter adalah
- KW meter ( kilo watt meter )
- MW meter ( mega watt meter
Lanjutan 9.3.

9.4. Insulation Tester (Megger)


Megger digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari
alat-alat listrik atau instalasi-instalasi tenaga
listrik misalnya: kabel, trafo, OCB, Jaring
SUTM dll.
Tegangan alat ukur ini umumnya tegangan tinggi arus
searah yang besarnya berkisar 500 s/d 10.000 Volt.
Tegangan megger dipilih berdasarkan tegangan kerja
daripada sistem tegangan kerja peralatan atau
instalasi yang akan diuji.
Hasil pengujian ditetapkan bahwa harga penahan
isolasi minimum = 1000 X tegangan kerja peralatan
yang akan diuji
Lanjutan 9.4.

GAMBAR RANGKAIAN DALAM MEGGER


A R
Ώ Cara kerjanya :

- D Penahan isolasi dipasang


X pada apitan A dan E
P + Tangkai generator D diputar
dengan cepat
E

Saklar P ditekan hingga jarum penunjuk menyimpang kekanan


ke angka Nol.
Bila kondisi ini sudah tercapai saklar P dilepas, sambil memutar
terus tangkai generator dengan kecepatan yang sama.
Maka jarum akan bergerak kembali dan berhenti pada suatu
harga penahan isolasi dengan satuan M.Ohm .
Insulation (isolasi) sangat berkaitan dengan terjadinya Short
Circuit yang menyebabkan Shock, Arc & Blast.

Teknologi untuk mengetahui kondisi isolasi :

1.Teknologi kesatu (paling awal) adalah dengan menggunakan


Insulation Resistance Tester (Meger) : Untuk Tegangan
Rendah s/d Tegangan Menengah
❑ Rule of Thumb : Insulation Resistance
minimum = 1000 Ohm/Volt.
Aplikasi didunia industri seringkali + 1
MOhm, sehingga menjadi (kV operasi
isolasi) + 1 MOhm.

Contoh : Jika tegangan operasi kabel


berisolasi 220 Volt (=0,22 kV), maka
Insulation Resistance minimum = 0,22
MOhm + 1 MOhm = 1,22 Mohm.
Insulation Resistance Test merupakan “Go
or No Go Test” 45
2. Teknologi kedua adalah “Polarization Index (P.I) Test” :
❑ Khusus untuk equipment yang ada winding-nya, misalnya
Motor, Generator, Transformator, dll.
❑ Untuk Tegangan Rendah s/d Tegangan Menengah.

Nilai PI menurut standar IEEE 43-2000 :

46
PENGUKURAN DAR
DAR singkatan dari Dielectric Absorption Ratio
Merupakan tes tentang kelembaban atau tingkat kekotoran dari
belitan pada suatu trafo, motor listrik, generator dll

DAR = Ris 1 menit/ Ris 15 detik

Kemudian hasilnya dibandingkan dengan table standar:

DAR INSULATION CONDITION


1,0 – 1,25 Questionable
1,25 – 1,6 Good
> 1,6 Excellent
HI-POT TEST
3. Teknologi ketiga adalah dengan “Hi Pot Test”.
The DC Hi-Pot withstand test is a
Pass/Fail test that has been applied to
many types of cable and accessories.

The DC Hi-Pot leakage current


technique is a diagnostic test which
involves the measurement of leakage
current when a high potential (above
nominal) is applied to the conductor
while the metallic shield of the cable is
grounded.

The behavioral characteristics of the


leakage current are evaluated to
determine the condition of the cable,
specifically the insulation.
50
4. Teknologi keempat adalah “Tangen Delta Test”:
Untuk Tegangan Menengah keatas.
“Tangen Delta Test” = Power Factor Test (American)
= Tan Delta Test (European)
= Loss Angle Test
= Dissipation Factor Test
= Capacitance Measurement
= Tan Delta Measurement
= Dielectric Loss Test

Standar ANSI C 57.12.90, interpretasi


hasil uji tangen deltanya sebagai
berikut :

51
5. Teknologi kelima (paling modern sampai saat ini) adalah
“Partial Discharge (PD) Test”:
Untuk Tegangan Menengah keatas.

52
Lanjutan 9.4.

9.5 PHASA SQUENCE


Alat ini untuk mengetahui benar/ tidaknya urutan phasa system tegangan
listrik 3 phasa. Ini sangat penting khususnya dalam penyambungan
gardu-gardu atau konsumen listrik, karena kesalahan urutan phasa dapat
menimbulkan :
▪ Kerusakan pada peralatan / mesin antara lain putaran motor terbalik
▪ Putaran piringan kWH meter menjadi lambat atau berhenti dll

Phasa Squence
R Sumber daya/
S tegangan
RS T
T
7. TEMPERATURE CONTROL
8. VIBRATION TESTER
9. ROTATION (RPM) TESTER
(TACHOMETER)
10. LIGHT METER LUMINOUS
FLUX/LUMEN CAHAYA
11. SOUND METER
10. BATAS UKUR PADA ALAT- ALAT UKUR LISTRIK

Setiap alat ukur mempunyai batus ukur tertentu, artinya alat ukur tersebut
hanya mampu mengukur sampai harga maksimum tertentu, dimana jarum
petunjuk akan menyimpang penuh sampai pada batas maximal dari pada skala
yang tersedia.
Pada alat ukur cermat yang dipakai untuk mengukur bermacam-macam
rangkaian , biasanya dilengkapi dengan dua, tiga atau lebih batas ukur

Contoh sebuah Volt Meter Angka penunjukan


Angka skala max
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Angka batas ukur
V
CARA MEMBACANYA
P
HS = X BU
0 2 5 10 15 SM
BU
11. PROSEDUR PENGUJIAN ISOLASI

11.1. Pengujian isolasi pada instalasi listrik dilakukan atas 3 hal :


a. Uji isolasi fasa-fasa
b. Uji isolasi fasa-netral
c. Uji isolasi fasa-pembumian (jika penghantar netral tidak dihubungkan ke
penghantar pembumian.

11.2. Pengujian dilakukan per sirkit antara titik pasok sampai dengan PHB
utama, PHB utama dengan PHB cabang PHB cabang dengan PHB cabang
berikutnya sampai sirkit akhir.

11.3. Nilai resistans minimum adalah 1 kilo ohm untuk setiap 1 volt
tegangan perencanaan.
Earth Resistance Meter/ Earth Tester
CLAMP ON EARTH TESTER

Anda mungkin juga menyukai