LISTRIK
1. UMUM
1.3. B E B E R A PA A L AT U K U R , B E R D A S A R K A N A R U S
YA N G D I U K U R :
1.3.1. ARUS SEARAH
1.3.2. ARUS BOLAK BALIK
1.3.3. ARUS SEARAH DAN ARUS BOLAK
BALIK
2. PEMBACAAN ALAT UKUR
MAGNIT
Tidak dapat dipisahkan
LISTRIK
Generator
Magnit : Mesin listrik Motor
Transformator
7.1. Alat Ukur mempunyai type penunjukan
a. Pengukuran kuat medan
b. Penentuan kurva B-H dari suatu matrial Ferro Magnit
c. Penentuan rugi-rugi Hysterisis dan Eddy Current
d. Pengetesan magnit permanen
Lanjutan 7.1.
Contoh :
a. Mencari letak putusnya kabel tanah
b. Mengukur permitivitas suatu bahan dielektrik.
7.3. Pengukuran Induktansi (L)
Pengukuran ini pada umumnya digunakan pada rangkaian arus
bolak-balik (AC)
Contoh :
a. Kumparan (belitan)
b. Induksi sendiri (Self Inductance/L. Henry)
c. Induktansi bersama (Mutual Inductance)
Lanjutan 7.3.
A
I IR
R
Sumber DC
Iv
V V
VA R V V R
• Metode Substitusi
• Metode Jembatan Wheatstone
Lanjutan 7.4.2.
- Metode pengukuran :
➢ Refleksi (Volt Meter – Micro ampere Meter)
➢ Pelepasan muatan (Lost of Charge Methode)
➢ Jembatan mega ohm (megger)
- Klasifikasi Tahanan :
➢ Tahanan kecil = < 1 ohm
➢ Tahanan sedang = 1 ohm sampai dengan 100.000 ohm
➢ Tahanan besar = > 100.000 ohm
Lanjutan 7.4.2.
Tegangan (V)
Arus (I)
Impendansi (Z)
Induktif
Kapasitif
Lanjutan 7.5.3.
I (Arus)
Pengukuran langsung :
❑ Untuk KWH satu phasa dua kawat
❑ Meter KWH tiga phasa empat kawat
Klas 1 untuk pengukuran tidak langsung
Klas 2 untuk pengukuran langsung
8.1.2. Pengukuran Tegangan menengah
Metode pengukuran tidak langsung, yaitu:
menggunakan alat bantu PT dan CT klas 0.5
Kwh meter fase Tiga 3 kawat digunakan untuk jaringan tegangan menengah
sistem fase Tiga 3 kawat atau dengan tahanan tinggi
Meter kwh fase Tiga 4 kawat digunakan untuk jaringan tegangan menengah
sistem fase tiga 4 kawat
Lanjutan 8.1.2.
RANGKAIAN CT
P1 500 / 5 P2
SINGLE RATIO K L
k l
s1 s2
500 - 1000 / 5
P1 P2
DOUBLE RATIO K L
k1 k2 l
s1 s2 s3
P1 500 - 1000 / 5 - 5 P2
DOUBLE RATIO K L
1k 1l 2k 2l
(1 s1) (1 s2) (2 s1) (2 s2)
CL 1 CL 5 P10
Lanjutan 8.1.3.
RANGKAIAN PT
3 PHASE U
V
3 WIRE
W
U V W
U V W
V V
U
3 PHASE
V
4 WIRE
W
V V
U V W n
9. CARA PENYAMBUNGAN / DIAGRAM PENGAWATAN
DIAGRAM PENGAWATAN
METER KWH 1 FASE
1 3 4 6 7 9 10 12
R
S
T
N
MENENTUKAN PEMBATAS ( ZEKRING )
Daya tersambung = 33 kVA A= VA = 33.000 = 50,19 A
Tegangan = 220/ 380 V VPP x V3 380 x 1,73
Besar Arus = …… A DIPILIH = 50 A
Lanjutan 9.1.a.
b. DIAGRAM PENGAWATAN KWH METER TARIF GANDA DAN KVARH METER
kWh Meter kVarh Meter
1 3 4 6 7 9 10 12 13 15 1 3 4 6 7 9
R
S
T
N
Time Switch
M
7 8 1 2 3
Lanjutan 9.1.b.
P P
Sumber
~
Sumber
daya Hz beban ~ daya
beban Hz
W
P P
~
Sumber
daya
beban ~ Sumber
daya
beban
W
Jenis lain dari watt meter adalah
- KW meter ( kilo watt meter )
- MW meter ( mega watt meter
Lanjutan 9.3.
46
PENGUKURAN DAR
DAR singkatan dari Dielectric Absorption Ratio
Merupakan tes tentang kelembaban atau tingkat kekotoran dari
belitan pada suatu trafo, motor listrik, generator dll
51
5. Teknologi kelima (paling modern sampai saat ini) adalah
“Partial Discharge (PD) Test”:
Untuk Tegangan Menengah keatas.
52
Lanjutan 9.4.
Phasa Squence
R Sumber daya/
S tegangan
RS T
T
7. TEMPERATURE CONTROL
8. VIBRATION TESTER
9. ROTATION (RPM) TESTER
(TACHOMETER)
10. LIGHT METER LUMINOUS
FLUX/LUMEN CAHAYA
11. SOUND METER
10. BATAS UKUR PADA ALAT- ALAT UKUR LISTRIK
Setiap alat ukur mempunyai batus ukur tertentu, artinya alat ukur tersebut
hanya mampu mengukur sampai harga maksimum tertentu, dimana jarum
petunjuk akan menyimpang penuh sampai pada batas maximal dari pada skala
yang tersedia.
Pada alat ukur cermat yang dipakai untuk mengukur bermacam-macam
rangkaian , biasanya dilengkapi dengan dua, tiga atau lebih batas ukur
11.2. Pengujian dilakukan per sirkit antara titik pasok sampai dengan PHB
utama, PHB utama dengan PHB cabang PHB cabang dengan PHB cabang
berikutnya sampai sirkit akhir.
11.3. Nilai resistans minimum adalah 1 kilo ohm untuk setiap 1 volt
tegangan perencanaan.
Earth Resistance Meter/ Earth Tester
CLAMP ON EARTH TESTER