Anda di halaman 1dari 8

KAPITA SELEKTA

“KECELAKAAN KERJA DAN PENCEGAHAN”

KASRIANI HAFIL
AHMAD FAUZI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR HAMKA


“DEFINISI KECELAKAAN KERJA”
1. Frank E. Bird (1989), kejadian yang tidak diinginkan yang dapat mengakibatkan cedera pada manusia atau kerusakan
harta.
2. Bird and Germain (1990), kejadian tidak diharapkan yang mengakibatkan kesakitan (cedera,penyakit atau korban jiwa)
Pada orang, kerusakan pada properti dan kerugian dalam proses yang terjadi saat pekerjaan dilakukan.
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970, kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.
4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, pengertian dari kecelakaan kerja adalah
kecelakaan yang terjadi dalam pekerjaan sejak berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah
melalui jalan yang biasa dilalui.
5. Permenaker No.04/MEN/1993 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja, adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan
hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam
perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa / wajar dilalui.
6. PERMENAKER No.3 Tahun1998 tentang tata Cara Pelaporan Pemeriksaan Kecelakaan, adalah kejadian yang tidak
dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia maupun harta Benda.
Teori Heinrich (Domino)
Sebuah Teori yang memandang kecelakaan terjadi dari suatu rangkaian kejadian. Terdapat lima
factor yang terkait dalam rangkaian kejadian tersebut yaitu lingkungan, kesalahan manusia,
perbuatan atau kondisi yang tidak aman, kecelakaan dan cidera atau kerugian.

Teori Multi Causation


Kemungkinan ada lebih dari satu penyebab terjadi kecelakaan. Penyebab ini mewakili perbuatan,
kondisi atau situasi yang tidak aman .

Teori Gordon
Kecelakaan adalah akibat dari interaksi korban kecelakaan, perantara terjadinya kecelakaan, dan
lingkungan yang kompleks yang tidak dapat dijelaskan dengan hanya mempertimbangkan salah satu
factor yang terlibat.
“PENYEBAB KECELAKAAN KERJA”

Faktor resiko dominan yang disebabkan faktor manusia adalah :


- Kurang disiplinnya para tenaga kerja dalam mematuhi ketentuan mengenai K3 yang antara lain
pemakaian alat pelindung diri kecelakaan kerja.
- Kurangnya pengetahuan tenaga kerja terhadap pekerjaan yang akan dilakukan
- Kurangnya pengalaman dan keahlian dalam bekerja
- Kurangnya kordinasi / komunikasi diantara para pekerja maupun juga pekerja dengan atasannya

Faktor resiko dominan yang disebabkan peralatan adalah :


- Peralatan yang rusak
- Kurang memadainya baik dalam kualitas dan kuantitas ketersediaanperalatan pelindung diri (apd).
“PENYEBAB KECELAKAAN KERJA”

Faktor risiko dominan yang disebabkan faktor bahaya adalah:


- Pengangkatan material tidak aman/overloading pada alat pengangkut.

Faktor risiko dominan yang disebabkan faktor konstruksi adalah :


- Salah menggunakan metode kerja

Faktor risiko dominan yang disebabkan lingkungan adalah:


- Kurangnya penerangan
- Faktor Alam angin, banjir, petir
“PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA”

• Melakukan pembinaan K3 pada proses awal perekrutan tenaga kerja baru untuk memperhatikan tentang
pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Serta dilakukan pelatihan terhadap K3 dan ditingkatkan agar
pekerja yang direkrut sadar terhadap K3 dalam melaksanakan pekerjaannya serta dapat mencegah terjadinya
kecelakaan kerja.
• Pemeriksaan dan inspeksi terhadap material dan peralatan yang akan digunakan perlu dilaksanakan dengan
seksama dan teliti agar tidak menimbulkan potensi terjadinya kecelakaan kerja padasaat digunakan.
• Penetapan metode kerja harus berdsarkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pekerjaan dan telah
memperhitungkan hal-hal yang berkaitan dengan risiko konstruksi, bahaya kecelakaan dan Kesehatan, serta
lingkungan sesuai safety plan.
• Untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari potensi bahaya kecelakaan kerja, maka perlu
dilakukan upaya budaya kerja yang tertib olehpara pekerja, serta pengawasan yang tinggi terhadap potensi
bahaya kecelakaan kerja, khususnya pada daerah/ proses pelaksanaan pekerjaan yang telah diidentifikasi
memiliki potensi bahaya dengan tingkat risiko yang tinggi. Lingkungan kerja yang diciptakan sedemikian rupa
sehingga mengikuti standar K3 akan mendukung peningkatan produktivitas tenaga kerja.
“MANFAAT KESEHATAN KERJA”
1. Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian kerugian akibat kematian dan kecelakaan
di tempat kerja dan kerugian menderita penyakit - penyakit yang berkaitan dengan kondisi pekerjaan.
Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan – kecelakaan yang menjadi sebab sakit, cacat
dan kematian dikurangi dan ditekan sekecil kecilnya sehingga pembiayaan yang tidak perlu dapat
dihindari
2. Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan
mesin yag produktif dan efesien juga berkaitan dengan tingakt produksi dan produktivitas yang tinggi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai