Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENGENALAN INSTRUMENTASI

LABORATORIUM

SEMESTER GENAP TA.2021

DILAPORKAN OLEH:

NUR KIRANA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
MODUL 01 PENGENALAN INSTRUMENTASI LABORATORIUM
Abstrak Pengukuran resistansi dilakukan dengan mengatur
untuk resistansi. Kemudian anoda dan katoda
Instrumentasi pengukuran merupakan hal yang multimeter dihubungkan kepada resistor yang
wajib dikuasai oleh mahasiswa teknik karena akan akan diukur tanpa dialiri arus listrik.
digunakan pada saat dunia keprofesiannya.
Multimeter dan osiloskop merupakan peralatan Namun dalam penggunaan, multimeter tidak bisa
dasar yang dipelajari. Disini akan dilakukan digunakan untuk mengukur besaran dalam
pengukuran tegangan AC/DC ,arus AC, dan berbagai kondisi. Hal ini dikarenakan multimeter
memiliki spesifikasi yang terbatas. Spesifikasi ini
hambatan. Dengan melakukan percobaan ini
berhubungan dengan nilai minimal dan nilai
mahasiswa dapat menggunakan dan menganalisa
maksimal yang dapat diukur oleh multimeter.
kelebihan dan kelemahan masing-masing
Spesifikasi tidak hanya menunjukan batasan
peralatan dalam kebutuhannya kelak. pengukuran yang dapat diukur, tapi juga batasan
Kata kunci: Multimeter,Osiloskop, Generator kuat arus yang dapat ditanggung oleh multimeter
Sinyal. sehingga tidak mengalami kerusakan.
Untuk multimeter yang digunakan dalam
1. PENDAHULUAN praktikum digunakan 2 macam multimeter. Yaitu,
Data merupakan hal yang menjadi dasar dari multimeter analog dan multimeter digital.
semua ilmu keteknikan yang wajib dikuasai. 2.2. Osiloskop
Untuk memperoleh data diperlukan pengukuran.
Dalam pengukuran diperlukan pemahaman Osiloskop merupakan alat ukur dimana bentuk
mengenai instrumen laboratorium. gelombang sinyal listrik yang diukur akan
tergambar pada layer tabung sinar katoda.
Tujuan dari praktikum Modul 01, Pengenalan Oskiloskop berfungsi untuk mengukur tegangan
Instrumentasi Laboratorium : dan mengukur frekuensi. Dalam praktikum
- Mengenal multimeter sebagai pengukur pengenalan instrument laboratorium ini, osiloskop
tegangan,arus, dan resistansi. dikombinasikan dengan power supply dan
generator sinyal sehingga menghasilkan data.
- Memahami keterbatasan alat ukur dalam
pengukuran tegangan jatuh DC dan AC 2.3. Generator Sinyal
pada resistansi. Generator sinyal adalah instumen yang
- Memahami keterbatasan alat ukur pada menghasilkan berbagai bentuk gelombang.
pengukuran AC dengan frekuensi tinggi. Gelombang itu antara lain : sinus, kotak, dan
gergaji. Dalam generator sinyal dapat diatur
- Dapat menggunakan generator sinyal frekuensi gelombang dan nilai tegangan output.
sebagai umber berbagai bentuk
gelombang. 2.4. Power Supply dc

- Dapat menggunakan osiloskop sebagai Power supply adalah instrument tegangan dan
pengukur tegangan dan sebagai pengukur sumber arus. Power supply berfungsi untuk
frekuensi dari berbagai bentuk gelombang. menurunkan voltase tegangan ac dari saluran
listrik laboratorium menjadi tegangan dc yang
- Dapat membaca nilai resistor dan dapat dipakai oleh peralatan laboratorium dengan
mengukurnya. aman.

2. STUDI PUSTAKA 3. METODOLOGI


2.1. Multimeter 3.1. Alat dan Komponen
Multimeter adalah alat yang dapat digunakan Alat-alat yang dipakai dalam praktikum kali ini :
untuk mengukur tegangan searah,tegangan bolak-
balik, resistansi, dan arus searah. Dalam 1 Multimeter digital 1 buah
penggunaannya multimeter dihubungkan dengan
rangkaian elektrik sesuai dengan besaran elektrik. 2 Multimeter analog 1 buah
Untuk pengukuran tegangan searah, multimeter
diatur untuk tegangan DC dan kemudian 3 Power supply dc 1 buah
dihubungkan secara paralel dengan hambatan
yang dialiri listrik pada rangkaian atau langsung 4 Generator sinyal 1 buah
pada sumber arus listrik. Pengukuran arus searah
dilakukan dengan mengatur untuk arus DC dan 5 Osiloskop 1 buah
kemudian dihubungkan dengan secara seri dengan
hambatan pada rangkaian. 6 Kit multimeter 1 buah
7 Kit osiloskop & generator sinyal 1 buah

8 Kit box osilator 1 buah

9 Kabel 4 mm - 4mm 5 buah

10 Kabel BNC 3 buah

11 Kabel BNC – BNC 1 buah

12 Konektor BNC 1 buah

3.2. Langkah Kerja


Dalam melakukan praktikum dilakukan beberapa 120
a
pengambilan data dengan langkah kerja berbeda 1 ,5 k

yang dijabarkan sebagai berikut. 1 ,5 M


R1

3.2.1. Mengukur Arus Searah +


Vs V

1,5 M
1,5 k
120
R2
-

3.2.3. Mengukur Tegangan Bolak-balik

120
1,5 K
1,5 M
R1 120
a
1 ,5 k
+
1,5 K
1,5 M

1 ,5 M
120

R2
Vs R1

+
- + Vs V
1,5 M
1,5 k

I
120

R2
mA -

3.2.2. Mengukur Tegangan Searah


3.2.4. Membaca dan Mengukur Nilai Resistansi
3.2.5. Kalibrasi Osiloskop
4. HASIL DAN ANALISIS
4.1. Spesifikasi Teknik I
Data Spesifikasi Multimeter Analog
No. Keterangan Keterangan
Batas ukur skala Nilai maksimum yang
diperbolehkan
1 Tegangan DC: max. 1 000 V
multimeter agar fuse
Tegangan AC: max. 750 V tidak putus
Sensitivitas: Nilai sensitivitas,
20 kΩ/V untuk DCV ≤ 50 V hambatan dalam yang
2
9 kΩ/V untuk DCV ≥ 250 V mempengaruhi
9 kΩ/V untuk ACV pembacaan tegangan.

Daerah frekuensi ACV Selang frekuensi


yang mampu diukur tegangan AC agar
3
multimeter dapat
30 Hz – 100 kHz bekerja dengan baik
3.2.6. Mengukur Tegangan Searah dengan Ketelitian mengukur
Osiloskop resistansi Diambil dari studi
literatur
Dibawah 200MΩ, ketelitian
4 Ketelitian multimeter
±3%
ketika mengukur besar
Diatas 200MΩ, ketelitian resistansi resistor
±5%

Data Spesifikasi Multimeter Digital

3.2.7. Mengukur Tegangan Bolak-balik dengan


Osiloskop
No. Spesifikasi Keterangan 04
DCV, range 1500 1500 0,
400m/4/40/400/600V, Jangka pengukuran 6 000 000 10 20000 6 2,815
1 resolusi 0,1 mV tegangan DC Analisis :
Pada Pengukuran dengan multimeter analog
ACV, range 4/40/400/600V, Jangka pengukuran dengan hambatan R1=R2=1,5 M tegangan yang
2 resolusi 1 mV tegangan AC menunjukkan perbedaan dari yang diperhitungkan
dan pengukuran dengan multimeter digital. Hal ini
DCA, range 40m/400mA, Jangka pengukuran dikarenakan perbedaan yang mencolok antara
3 resolusi 0,01 mA tegangan DC hambatan beban R2=1,5M dengan hambatan
dalam multimeter analog sebesar 20k yang
dihubungkan secara paralel.
ACA, range 40m/400mA, Jangka pengukuran
4 resolusi 0,01 mA tegangan AC 4.1.3. Data Pengukuran Tegangan Bolak-balik
Frekuensi ideal Vab (V)
Frekuensi
5 Bandwidth 40 - 400Hz untuk pengukuran No. Multimeter Multimeter
Resistance, range
(Hz)
analog digital
400/4k/40K/400k/4M/40M
1 50 2,6 2,961
6 ohm, resolusi 0,1 ohm
2 500 2,6 2,961
4.1.1. Data Pengukuran Arus Searah 3 5000 2,64 2,963
Multimeter Multimete 4 50000 2,64 2,960
Parameter
Rangkaian Analog r Digital 5 500000 2,64 2,962
yang Nilai
digunakan Arus Bat
Nilai Analisis :
V Terhi as Nilai Arus
Arus Terjadi kejanggalan dalam pengukuran baik
s R1 R2 tung Uku Terukur
Teruk dengan multimeter digital maupun multimeter
( ( ( (A) r (mA)
ur (A) analog. Hal ini terlihat pada hasil pengukuran
V ) ) (A) yang tetap meskipun pada frekuensi tinggi.
) Padahaldari spesifikasi dari analog yaitu frekuensi
12 12 yang diterima antara 30Hz – 100kHz. Sedangakan
6 0 0 0,025 25 0,035 25,55 Multimeter digital menghasilkan pengukuran yang
1,5 1,5 akurat pada 40 Hz-400 Hz. Ini tidak sesuai dengan
6 k k 2·10-3 2,5 1,9 1,94 yang dimiliki oleh instrumen tapi data tidak
mengalami perubahan/distraksi.
1,5 1,5 5·1 tidak
6 M M 2·10-6 0-2 2·10-3 terbaca 4.1.4. Data Pengukuran Nilai Resistansi

Analisis : Nilai Nilai Resistansi Terukur


Nilai
Resistansi (W )
Warna Gelang Toleran
Pada pengukuran arus ac dengan hambatan Tertulis Multimeter Multimeter
s (%)
R1=R2=1,5M multimeter digital tidak terbaca. (W ) Analog Digital
Hal ini dikarenakan multimeter digital tidak bisa merah-merah-
membaca nilai arus dc dibawah 0,01 mA karena 220k kuning-emas 5 230k 229,3k
skalanya terlalu kecil. coklat-hijau-
1,5 kuning-emas 5 1 1,5
4.1.2. Data Pengukuran Tegangan Searah coklat-hitam-
10 hitam-emas 5 8 10
Parameter Multimeter Multimete jingga-jingga-
Rangkaian yang Analog r Digital 30k jingga-emas 5 34k 33,77k
digunakan merah-merah-
Ba 2,2k merah-emas 5 2,1k 2,204k
V
tas Sensiti
s Va Vab
R1 R2 Uk vitas
( b (V) Analisis :
() () ur (/V)
V (V
(V) Berdasarkan pengukuran menggunakan
) )
multimeter digital dan analog hasil pengukuran
6 120 120 10 20000 3 2,963 berbeda dengan yang harga hambatan tertulis dan
6 1500 1500 10 20000 3, 3,002 jika dibandingkan antara multimeter digital dan
analog. Hal ini masih bisa diterima karena Perbedaan pengkuran antara multimeter dan
penyimpangan nilai ini masih dalam batas osiloskop ini disebabkan oleh impedansi yang
toleransi yaitu 5%. berbeda antara multimeter dan osiloskop.
4.2. Spesififikasi Teknik II
Data Spesifikasi Generator Sinyal 4.2.3. Data Pengukuran Tegangan Bolak-balik
No Spesifikasi Keterangan Frekuensi Tegangan Terukur
Frequency range for sine, frekuensi (Hz) Multimeter Osiloskop
1 square: 0.1 Hz - 10 MHz gelombang sinus 100 2,005 2,001
1000 2,005 2,02
Frequency range for frekuensi 10000 2,004 3,5
2 triangle: 0.1 Hz - 1 MHz gelombang segitiga
Analisis :
Frequency resolution: 0.1 nilai frekuensi
3 Hz yang paling kecil Terjadi perbedaan hasil antara multimeter dan
impedansi osiloskop yang dikarenakan multimeter
mengukur tegangan efektif sedangkan osiloskop
4 Impedance: 50 Ω ±10% generator sinyal mengukur tegangan peak-to-peak. Namun terjadi
Amplitude range: 2 mV - 10 jangkauan keanehan karena pada frekuensi 100 Hz dan 1000
5 Vp-p into 50 Ω amplitudo output Hz nilai tegangan efektif lebih besar nilainya
dibandingkan tegangan peak-to-peak osiloskop. Hal
Data Spesifikasi Osiloskop ini dikarenakan kesalahan paralaks.Sedangkan
No Spesifikasi Keterangan pada frekuensi 10kHz hasil pengukuran mendekati
frekuensi maksimal teori yaitu
1 Bandwidth 60Mhz yang dapat diukur
Vertical sensitivity jangkauan
2 2mV/div ~ 5V/div pengaturan "V/div"
3 Vertical accuracy ± 3% akurasi "V/div"
5. KESIMPULAN
Time base range 1ns/div ~ jangkauan
4 10s/div pengaturan "s/div" Dalam pengukuran dengan multimeter analog dan
Internal coupling 1ns/div ~ digital mempunyai beberapa kelebihan dan
5 10s/div - kelemahan masing. Hal ini dapat dilihat dari
ketelitian dari hasil pengukuran dengan hasil yang
Max Voltage 300V ( DC+AC Tegangan maksimal
didapatkan dari penghitungan teori dan batasan
6 peak ), CATII yang dapat diterima
nilai yang dapat diukur dengan menggunakan
4.2.1. Kalibrasi Osiloskop multimeter digital dan multimeter analog. Batasan
nilai ini berhubungan dengan spesifikasi yang
Harga Kalibrator Skala Pembacaan Hasil Pengukuran
berbeda dari kedua alat. Selain itu, khusus untuk
No. Tegangan Frekuensi Vert. Hors. Tegangan Periode Frekuens
multimeter analog akan menghasilkan data yang
(V) (Hz) (V/div) (s/div) (V) (s) i (Hz)
1 2 1000 0,5 5x10-3 1,98 1·10-3 1000
tidak valid untuk beberapa kasus umum karena
2 2 1000 1 2,5x10-3 2 1·10-3 1000 hambatan dalam multimeter analog akan
menghasilkan data yang berbeda apabila
Analisis : diparalelkan dengan rangkaian dengan hambatan
Osiloskop dapat terkalibrasi dengan baik. Hal ini yang lebih besar.
dapat diamati bahwa osiloskop tidak mengalami Hasil pengukuran yang didapatkan melalui
perbedaan hasil pengukuran yang signifikan meski multimeter dan osiloskop juga menunjukan
nilai “V/div” dan “s/div” diubah. perbedaan. Hal ini dikarenakan perbedaan
4.2.2. Data Pengukuran Tegangan Searah impedansi alat ukur. Perbedaan juga dikarenakan
multimeter mengukur tegangan efektif sedangkan
Tegangan Terukur (V) osiloskop mengukur tegangan peak-to-peak.
Multimeter Osiloskop
2,008 1,96 DAFTAR PUSTAKA
[1] Hutabarat, T Mervin, Praktikum Rangkaian
Elektrik, Halaman 1-18 91-119,
Laboratorium Dasar Teknik Elektro,
Analisis : Bandung, 2014
[2] http://www.gwinstek.com/en/product/produc
tdetail.aspx?pid=5&mid=72&id=92, 12
September 2014, pukul 07:21
[3] http://www.gwinstek.com/en/product/produc
tdetail.aspx?pid=5&mid=72&id=92, 12
September 2014, pukul 07:30

Anda mungkin juga menyukai