Disusun Oleh :
Moch. Hafidz Nur Ramadhan(21507334043)
1. Mengidentifikasi jenis dan fungsi alat alat ukur listrik dan elektronik
2. Mengidentifikasi merk dan seri pada alat ukur
3. Mengidentifikasi klasifikasi alat ukur
4. Mengidentifikasi satuan pengukuran
5. Mampu memaknai simbol-simbol dalam alat ukur
B. DASAR TEORI
Alat ukur listrik adalah alat untuk mengukur besaran-besaran listrik.Dibawah ini
penjelasan mengenai beberapa alat ukur listrik yaitu
1. CRO ( Cathode Ray Oscilooscope) : Merupakan alat ukur yang dapat
digunakan untuk memperlihatkan bentuk gelombang listrik, mengukur tegangan
listrik dc maupun ac, mengukur frekuensi gelombang listrik, dan mengukur beda
fase gelombang listrik.
2. ( Audio Frequency Generator) : Adalah alat tes elektronik yang berfungsi
sebagai pembangkit sinyal atau gelombang listrik. Bentuk gelombang pada
umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu sinusoida, persegi, dan segitiga.
3. Power Supply : Sebuah perangkat yang memasok energi listrik untuk satu atau
lebih beban listrik atau alat atau system yang berfungsi untuk menyalurkan
energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk
menyalurkan energi listrik.
4. Voltmeter : adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik.
Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus.
Gaya magnetik tersebut akan mampu membuat jarum alat
pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik.
5. U Ampere Meter : adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik. mempunyai
hambatan dalam yang sangat kecil, pemakaiannya harus dihubungkan secara
seri pada rangkaian yang diukur.
6. Ohm Meter : alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan
mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang
diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan
galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu
hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
7. Multimeter : adalah suatu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tiga
jenis besaran listrik yaitu arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan
listrik. Sebutan lain untuk multimeter adalah AVO-meter yang merupakan
singkatan dari satuan Ampere, Volt, dan Ohm. Selain itu, multimeter juga
disebut dengan nama multitester.
C. HASIL PENGAMATAN
D. Pembahasan
1. CRO(Chatode Ray Osciloscop)
Osiloskop merupakan alat ukur elektronika yang fungsinya memproyeksikan bentuk
sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Pada Osiloskop dilengkapi
dengan tabung sinar katode. Kemudian peranti pemancar elektron akan
memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron
tersebut membekas pada layar. Rangkaian khusus dalam osiloskop akan menyebabkan
sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Proses pengulangan ini
menyebabkan bentuk sinyal yang berkelanjutan sehingga dapat dipelajari.Osiloskop
dapat digunakan untuk merekam sinyal tegangan dari waktu ke waktu. Penganalisisan
logika akan merekam hingga 16 sinyal logika independen untuk sinyal digital.
Serangkaian komponen masukan dan keluaran logika yang disederhanakan tersebut
dapat mempermudah penyidikan rangkaian digital.
Osiloskop digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik.
Osiloskop selain dapat enunjukkan amplitudo sinyal, dapat juga menunjukkan distorsi,
waktu antara dua peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan waktu
relatif dari dua sinyal yang saling berkaitan. Semua alat ukur elektronik bekerja
berdasarkan sampel data, yang mana jika semakin tinggi sampel data, maka semakin
akurat peralatan elektronik tersebut. Osiloskop juga mempunyai sampel data yang
sangat tinggi, oleh sebab itu osiloskop merupakan alat ukur elektronik yang mahal.
Apabila sebuah osiloskop mempunyai sampel rate 10 Ks/s (10 kilo sample/second =
10.000 data per detik), maka Osiloskop akan melakukan pembacaan sebanyak 10.000
kali dalam sedetik. Apabila yang diukur adalah sebuah gelombang
dengan frekuensi 2500 Hz, maka setiap sampelnya akan memuat data 1/4 dari
sebuah gelombang penuh yang selanjutnya akan ditampilkan dalam layar monitir
dengan grafik skala XY. Osiloskop juga dapat digunakan untuk melihat osilasi arus
bolak-balik. Pada Osiloskop, kita dapat melihat gambar tegangan yang berosilasi
hingga frekuensi beberapa megahertz. Pada Osiloskop polanya yang tampil pada layar
akan tampak diam. Dari gambar tersebut maka kita dapat menentukan frekuensi
tegangan maupun amplitudonya. Osiloskop dapat menampilkan pendeteksian
gelombang pada sebuah mikrofon, yang dihasilkan dari dua pengeras suara untuk dapat
ditampilkan di osiloskop sehingga bentuk gelombangnya tampil di layar
Fungsi dari alat ukur osiloskop ini yaitu:
3. Power supply
power supply adalah alat elektronika yang menyimpan dan menyalurkan energi listrik
untuk perangkat elektronika lainnya. Dalam istilah bahasa Indonesia power supply
sering juga disebut dengan Catu Daya.
Pada dasarnya prinsip kerja dari power supply adalah menangkap sumber energi listrik
yang kemudian menyalurkan energi listrik tersebut pada alat alat elektronika yang
tersambung pada power supply tersebut. Sebagai contoh adalah power supply pada CPU
komputer yang dapat menghidupkan seluruh perangkat yang ada didalam CPU tersebut.
4. Multimeter
multimeter adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan pengukuran ganda,
dikatakan pengukuran ganda karena mampu mengukur lebih dari satu varibel.
Fungsi Multimeter :
1. Mengukur tegangan DC
2. Mengukur tegangan AC
3. Mengukur kuat arus DC
4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5. Mengecek hubung-singkat / koneksi
6. Mengecek transistor
7. Mengecek kapasitor elektrolit
8. Mengecek dioda, led dan dioda zener
9. Mengecek induktor
10. Mengukur HFE transistor (type tertentu)
11. Mengukur suhu (type tertentu)
5. Voltmeter
Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besara tegangan atau beda
potensial listrik antara dua titik pada suatu rangkaian listrik yang dialiri arus listrik.
Pada alat ukur voltmeter ini biasanya ditemukan tulisan voltmeter (V), milivoltmeter
(mV), mikrovoltmeter, dan kilovolt (kV). Sekarang ini, voltmeter ditemukan dalam dua
jenis yaitu voltmeter analog (jarum penunjuk) dan voltmeter digital. Voltmeter memiliki
batas ukur tertentu, yakni nilai tegangan maksimum yang dapat diukur oleh voltmeter
tersebut. Jika tegangan yang diukur oleh voltmeter melebihi batas ukurnya, voltmeter
akan rusak.
6. ohmmeter
Ohmmeter merupakan alat perangkat yang digunakan sebagai pengukur jumlah
hambatan listrik. Dalam hal ini jumlah listrik baru dihasilkan dari pergeseran.
Adapun contoh dari pergeseran yakni alat elektron melewati peralatan konduktor
maupun penghantar arus listrik. Satuan hambatan listrik terukur tersebut dinamai
dengan satuan Ohm.
7. Amperemeter
Amperemeter adalah alat ukur arus listrik yang digunakan untuk mengukur besarnya
kuat arus listrik yang terdapat dalam sebuah rangkaian tertutup. Amperemeter terdiri
dari sebuah galvanometer yang terdiri atas arus, sebuah magnet, sebuah kumparan
kawat, sebuah pegas spiral, sebuah jarum penunjuk, dan sebuah skala kalibrasi. Sebuah
amperemeter mempunyai batas ukur tertentu. Agar amperemeter dapat digunakan untuk
mengukur kuat arus yang lebih besar daripada batas ukurnya, maka harus ditambahkan
suatu hambatan yang dipasang paralel dengan amperemeter yang disebut hambatan
Shunt.
Amperemeter bisa dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang fungsinya
yaitu untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus
yang besar ditambahkan dengan menggunakan hambatan shunt. Kinerja Amperemeter
sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang
diselimuti dengan medan magnet akan menimbulkan sebuah gaya lorentz yang bisa
menggerakkan jarum yang terdapat dalam amperemeter. Jika arus yang mengalir
semakin besar maka semakin besar pula simpangannya.
Amperemeter yang ideal yaitu amperemeter yang mempunyai hambatan dalam yang
sangat kecil, sehingga kuat arus yang terukur oleh amperemeter sama dengan kuat arus
yang melewati rangkaian. Amperemeter mempunyai batas ukur tertentu, tetapi dalam
penggunaannya batas ukur tersebut bisa diperbesar dengan merangkainya secara pararel
bersama resistansi yang disebut dengan Rsh (resistansi shunt)
Biasanya alat ini digunakan oleh seorang teknisi elaktronik. Cara menggunakannya
yaitu dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian. Caranya dengan
menghubungkan kutub positif rangkaian dengan kutub positif amperemeter dan kutub
negatif rangkaian dengan kutub negatif amperemeter. Pada amperemeter biasanya akan
ditemukan tulisan amperemeter (A), miliamperemeter (mA), atau mikroamperemeter.
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Osiloskop
http://cariilmuberguna.blogspot.com/2014/12/osciloskop-dan-afg.html
https://wikielektronika.com/power-supply-adalah/
https://www.webstudi.site/2019/09/multimeter-adalah.html
https://www.alatuji.com/article/detail/556/fungsi-dan-cara-penggunaan-multimeter-
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-voltmeter-apa-itu-voltmeter/
https://teknikece.com/ohmmeter/
https://www.temukanpengertian.com/2015/09/pengertian-amperemeter.html