Anda di halaman 1dari 119

OLEH:

LELIANA MARIA A., SE, M.Sc., Ak., CA


SILABUS
TEMU MATERI KET
1 • Penjelasan Silabus
•Persekutuan: Pembentukan dan Usahanya

2 Persekutuan: Pembubaran karena Perubahan Kuis


Pemilik Tugas
3, 4 Likuidasi persekutuan Kuis

5, 6 Likuidasi berangsur dalam persekutuan Kuis


Tugas
7 Joint Venture Kuis
UTS
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 2
SILABUS
REFERENSI:
 Hadori Yunus dan Harnanto, 2009, Akuntansi Keuangan
Lanjutan, BPFE, Yogyakarta.

PENILAIAN:
 Tugas 20%
 UTS 30%
 UAS 50%
 Kuis 10%

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 3


OLEH:
LELIANA MARIA A., SE, M.Sc., Ak., CA
PENGERTIAN
 Persekutuan (partnership):
suatu penggabungan antara dua orang (badan) atau
lebih untuk memiliki bersama-sama & menjalankan
suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau
laba.
 Pemisahan antara pemilik dengan manajemen hampir tidak
ada.
 Penyelenggaraan akuntansi tetap berpedoman pada PABU
(prinsip-prinsip akuntansi berterima umum).
 Dari segi akuntansi, Persekutuan sebagai unit usaha harus
dianggap mempunyai kedudukan terpisah dengan
pemiliknya.
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 5
KARAKTERISTIK
1. Berusaha bersama-sama (mutual agent)
Setiap anggota merupakan agen untuk mencapai tujuan
usahanya.
2. Jangka waktu terbatas (limited life)
Persekutuan tetap ada selama orang-orang (badan-badan) yang
mengadakan persekutuan itu ada dan masing-masing tetap
menghendakinya. Penarikan modal atau kematian seorang
anggota secara otomatis membubarkan persekutuan.
3. Tanggung jawab tidak terbatas (unlimited liability)
Tanggung jawab anggota tidak terbatas pada jumlah yang
ditanam di dalam persekutuan.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 6


KARAKTERISTIK
4. Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (ownership of an
interest in a partnership)
Anggota yang menanamkan kekayaannya ke dalam persekutuan
berarti menyerahkan haknya untuk mengusahakan dan menggunakan
kekayaannya itu dan sepenuhnya rela untuk dipakai guna mencapai
tujuan-tujuan persekutuan.
Hak yang diberikan kepada persekutuan ini memberikan hak yang
sama dengan anggota lainnya untuk memimpin dan menjalankan
usaha persekutuan.
5. Pengambilan bagian keuntungan persekutuan
Setiap anggota mendapat bagian dari keuntungan persekutuan.
Besarnya bagian keuntungan bagi masing-masing anggota bergantung
pada perjanjian yang dibuat di antara anggota sendiri.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 7


MACAM-MACAM PERSEKUTUAN
 Pengelompokkan 1
 Persekutuan perdagangan: persekutuan dengan usaha pokok
berupa pembuatan, pembelian dan penjualan barang-barang.
 Persekutuan jasa-jasa: persekutuan yang bertujuan
memberikan jasa-jasa karena keahliannya.
 Pengelompokkan 2
 Persekutuan Umum
 Persekutuan Terbatas
 Joint-stock companies

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 8


ISI PERJANJIAN
 Nama persekutuan
 Nama anggota
 Tanggal berdiri
 Sifat & bidang usaha
 Besarnya investasi dari masing-masing anggota
 Hak dan kewajiban anggota
 Buku-buku catatan & laporan-laporan keuangan
 Pembagian keuntungan
 Asuransi jiwa
 Hal-hal khusus yg menyangkut masalah pembebanan & penerimaan
imbalan jasa tertentu di antara para anggota, penarikan kembali modal
yang disetor
 Penyelesaian apabila ada perselisihan di antara para anggota
 dll
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 9
AKUNTANSI ATAS MODAL PENYERTAAN
 Hak dari para anggota diikhtisarkan di dalam rekening
Modal masing-masing, yang terdiri dari penanaman mula-
mula, penanaman tambahan dan prive, serta bagian dari
keuntungan atau kerugian usaha.

 Bila tidak ada persetujuan tertentu terkait dengan


keuntungan dan kerugian maka keuntungan dan kerugian
harus dibagi sama di antara para anggota.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 10


CONTOH 1
 Tuan A, B, dan C mendirikan persekutuan dengan investasi
masing-masing Rp75 juta, Rp25 juta, dan Rp50 juta. Mereka
setuju untuk membagi keuntungan/kerugian dengan
perbandingan yang sama.
a. Jika persekutuan mendapatkan laba Rp90 juta, berapa
modal masing-masing anggota?
b. Jika persekutuan merugi Rp90 juta, berapa modal masing-
masing anggota?

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 11


CONTOH 1 (lanjutan)
Kekayaan Tn. A Tn. B Tn. C
Bersih
Investasi 150.000.000 75.000.000 25.000.000 50.000.000
Awal
Laba 90.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000
bersih
Jumlah 240.000.000 105.000.000 55.000.000 80.000.000

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 12


CONTOH 1 (lanjutan)
Kekayaan Tn. A Tn. B Tn. C
Bersih
Investasi 150.000.000 75.000.000 25.000.000 50.000.000
Awal
Laba (90.000.000) (30.000.000) (30.000.000) (30.000.000)
bersih
Jumlah 60.000.000 45.000.000 (5.000.000) 20.000.000

Tn. B harus menyetor kepada persekutuan sebesar defisit saldo


modalnya, yaitu Rp5.000.000. Penerimaan dari Tn. B ini akan menjadi
hak Tn. A & Tn. C.
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 13
PENGGABUNGAN BEBERAPA
PERUSAHAAN YG SUDAH BERJALAN
 Jika persekutuan didirikan dengan menggabungkan
beberapa perusahaan yang sudah berjalan, beberapa
persoalan yang mungkin timbul antara lain:
1. Pembukuan persekutuan akan melanjutkan catatan
pembukuan dari salah satu perusahaan terdahulu atau
membentuk pembukuan tersendiri yang baru.
2. Apakah perubahan atau penilaian tertentu terhadap posisi
aktiva, hutang, dan modal dari masing-masing perusahaan
yang akan digabungkan perlu diadakan atau tidak.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 14


Contoh 2
 Pada 1 Januari 2010 Tn. D dan Tn. E sepakat untuk membentuk
persekutuan. Tn. D memiliki perusahaan yang sudah berjalan. Tn. E
bermaksud menanamkan modalnya dalam persekutuan sebanyak Rp100
juta.
 Tn. D meminta beberapa syarat utk mengubah posisi keuangan yang
dilaporkan per 31 Desember 2009 sebagai berikut:
 Uang kas yang ada diambil seluruhnya oleh Tn. D
 Piutang Dagang sebesar Rp4.000.000 dianggap tidak tertagih dan harus
dihapus. CKP ditetapkan 4% dari saldo piutang yang baru
 Barang dagang yang telah dinilai atas dasar “Harga Pokok” yang dihitung
dengan menggunakan metoda LIFO dinilai kembali berdasarkan Harga Pasar
sehingga nilainya menjadi Rp106.400.000
 Nilai pengganti sebesar Rp60.000.000 atas meubel & peralatan kantor telah
disusut sebesar 50% dan dicatat sebesar nilai sehat Rp30.000.000.
 Kepada Tn. D diberikan goodwill atas reputasi perusahaannya sebesar
Rp40.000.000

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 15


AKUNTANSI TERHADAP KEGIATAN
USAHA
 Persekutuan harus dianggap sebagai unit usaha yang
terpisah dari pemiliknya.
 Harus ditentukan kriteria untuk membedakan gaji yang
dibayarkan kepada pemilik sebagai karyawan dengan gaji
yang diperhitungkan untuk tujuan pembagian laba.
 Bunga modal untuk tujuan pembagian laba dibedakan
dengan bunga pinjaman dari pemilik.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 16


AKUNTANSI TERHADAP KEGIATAN
USAHA (cont…)
 Masalah akuntansi yang terjadi a.l:
1. Penentuan jumlah hak pemilikan relatif dari para anggota
2. Pembagian laba (rugi) kepada para anggota
3. Penyajian LK (neraca, laporan L/R, laporan perubahan
modal)

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 17


KARAKTERISTIK & JUMLAH RELATIF
HAK PEMILIKAN
 Dasar kriteria hak pemilikan:
1. Hubungan sebagai kreditur – debitur
Penerimaan sejumlah uang dari pemilik yang harus dibayar
kembali oleh persekutuan dicatat sebagai “Hutang kepada
Pemilik”
Penyerahan sejumlah uang kepada pemilik yang harus
dibayar kembali oleh pemilik dicatat sebagai “Piutang kepada
Pemilik”

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 18


KARAKTERISTIK & JUMLAH RELATIF
HAK PEMILIKAN (cont…)
2. Hak pemilikan dan/atau defisit modal
MODAL = AKTIVA – HUTANG
Modal persekutuan diklasifikasikan berdasarkan
asal/sumbernya. Untuk masing-masing anggota/pemilik
diselenggarakan satu akun “Modal Pemilik” dan satu akun
“Prive Pemilik”
Akun “Modal Pemilik” dipakai untuk menampung:
 Penanaman modal mula-mula
 Penanaman modal tambahan dan penarikan modal yang
bersifat relatif permanen

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 19


KARAKTERISTIK & JUMLAH RELATIF
HAK PEMILIKAN (cont…)
2. Hak pemilikan dan/atau defisit modal
MODAL = AKTIVA – HUTANG
Modal persekutuan diklasifikasikan berdasarkan
asal/sumbernya. Untuk masing-masing anggota/pemilik
diselenggarakan satu akun “Modal Pemilik” dan satu akun
“Prive Pemilik”
Akun “Modal Pemilik” dipakai untuk menampung:
 Penanaman modal mula-mula
 Penanaman modal tambahan dan penarikan modal yang
bersifat relatif permanen

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 20


KARAKTERISTIK & JUMLAH RELATIF
HAK PEMILIKAN (cont…)
Akun “Prive Pemilik” dipakai untuk menampung:
 Pengambilan kas atau aktiva lain dalam jumlah yang
diperkirakan atas bagian laba dalam perioda akuntansi yang
bersangkutan.
Pemindahan saldo Prive ke akun Modal harus dilakukan
secara periodik. Akibatnya: adanya kapitalisasi terhadap
selisih lebih antara hak atas pembagian laba dengan jumlah
pengambilan privenya menjadi modal yang ditanamkan
dalam perusahaan.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 21


PEMBAGIAN LABA (RUGI)
 Beberapa cara pembagian laba (rugi):
1. Dibagi sama
2. Dengan perbandingan atas dasar perjanjian
3. Dengan perbandingan penyertaan modal
4. Mula-mula ditentukan bunga modal dari masing-masing
anggota, selebihnya dibagi atas dasar perjanjian
5. Mula-mula diberikan gaji sebagai pemilik dan bonus kepada
anggota yang aktif bekerja, sisanya dibagi atas dasar
perjanjian
6. Mula-mula diterapkan bunga untuk modal dari anggota,
kemudian gaji sebagai pemilik dan bonus untuk anggota
yang berjasa dan sisanya dibagi atas dasas perjanjian.
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 22
CONTOH 3
 Tn. F, G, dan H telah mendirikan sebuah persekutuan. Pada
tahun 2008 mendapat laba Rp150 juta. Pada akhir tahun
2008 diketahui posisi akun Prive dan Modal masing-masing
sebagai berikut:

Tanggal D K Saldo D/K


Prive Tn. F 7 Mei’08 20.000 20.000 D
Prive Tn. G 31 Mei’08 35.000 35.000 D
Prive Tn. H 15 Mei’08 45.000 45.000 D

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 23


CONTOH 3 (cont)
Tanggal D K Saldo D/K
Modal Tn. F 2 Jan’08 300.000 300.000 K
1 Apr’08 100.000 400.000 K
Modal Tn. G 2 Jan’08 400.000 400.000 K
1 Jun’08 100.000 500.000 K
Modal Tn. H 2 Jan’08 500.000 500.000 K
1 Apr’08 875.000 1.375.000 K
1 Agt’08 775.000 600.000 K

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 24


CONTOH 3 (cont)
1. Laba dibagi sama
31 Des'08 Laba 150,000,000
Prive Tn. F 50,000,000
Prive Tn. G 50,000,000
Prive Tn. H 50,000,000
2. Laba dibagi dengan perbandingan atas dasar perjanjian

31 Des'08 Laba 150,000,000


Prive Tn. F 30,000,000
Prive Tn. G 50,000,000
Prive Tn. H 70,000,000
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 25
CONTOH 3 (cont)
3. Laba dibagi dengan perbandingan penyertaan modal
a. Modal Awal
31 Des'08 Laba 150,000,000
Prive Tn. F 37,500,000
Prive Tn. G 50,000,000
Prive Tn. H 62,500,000
b. Modal Akhir
31 Des'08 Laba 150,000,000
Prive Tn. F 40,000,000
Prive Tn. G 50,000,000
Prive Tn. H 60,000,000

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 26


CONTOH 3 (cont)
3. Laba dibagi dengan perbandingan penyertaan modal
c. Modal Rata-rata
31 Des'08 Laba 150,000,000
Prive Tn. F 33,750,000
Prive Tn. G 41,250,000
Prive Tn. H 75,000,000
4. Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal terlebih
dahulu, lalu sisa laba dibagi sesuai perjanjian
31 Des'08 Laba 150,000,000
Prive Tn. F 42,500,000
Prive Tn. G 47,500,000
Prive Tn. H 60,000,000
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 27
CONTOH 3 (cont)
5. Laba dibagi dengan memperhitungkan gaji pemilik, bonus
bagi anggota aktif, lalu sisa laba dibagi sesuai perjanjian
31 Des'08 Laba 150,000,000
Prive Tn. F 49,000,000
Prive Tn. G 50,000,000
Prive Tn. H 51,000,000
6. Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal, gaji
pemilik, bonus utk anggota aktif, lalu sisa laba dibagi sesuai
perjanjian
31 Des'08 Laba 150,000,000
Prive Tn. F 55,500,000
Prive Tn. G 40,500,000
Prive Tn. H
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA
54,000,00028
MASALAH GAJI PEMILIK &
BUNGA MODAL
 Secara teoritis gaji pemilik dan bunga atas modal (sendiri)
merupakan biaya bagi persekutuan dan bukan pembagian
laba.
 Dalam akuntansi, gaji pemilik dan bunga modal (sendiri)
tidak diakui sebagai biaya (usaha) karena pada umumnya
jumlah-jumlah tersebut ditentukan secara sepihak dan
bukan atas dasar transaksi yang obyektif.
Jika gaji dapat diidentifikasikan dengan jasa yang diberikan
dan bunga modal (sendiri) yang diperhitungkan tersebut
untuk pinjaman-pinjaman yang diberikan, maka jumlah-
jumlah tersebut harus diperlakukan sebagai biaya
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 29
MASALAH GAJI PEMILIK &
BUNGA MODAL
 Jika kepada pemilik diberikan hak untuk mendapatkan
pembayaran gaji & bunga atas modal (sendiri) secara reguler
maka harus ditegaskan dalam perjanjian persekutuan
mengenai status pembayaran tersebut.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 30


CONTOH 4
 Contoh 4:
A & B adalah anggota persekutuan yang membagi laba (rugi)
dengan perbandingan yang sama dan mendapatkan gaji
sebagai pemilik masing-masing Rp7,5 juta dan Rp10 juta
setiap bulan. Laporan Laba Rugi 2010 menunjukkan
perusahaan memperoleh laba Rp250 juta.
Evaluasi pengaruh perlakuan akuntansi pada pembagian
laba jika gaji diperlakukan sebagai biaya maupun sebagai
pembagian laba.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 31


CONTOH 4 (cont)
 Jika gaji diperlakukan sebagai faktor pembagian laba

Keterangan A B JUMLAH
Gaji Pemilik 90,000,000 120,000,000 210,000,000
Sisa Laba (dibagi sama) 20,000,000 20,000,000 40,000,000
Jumlah 110,000,000 140,000,000 250,000,000
 Jika gaji diperlakukan sebagai biaya usaha
A dan B masing-masing mendapatkan pembagian laba Rp125.000.000.
Simpulan:
B akan memilih memperlakukan gaji sebagai pembagian laba,
sedangkan A akan memilih memperlakukan gaji sebagai biaya usaha.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 32


Gaji Pemilik dan atau Bunga Modal di
atas Jumlah Laba Bersih
 Gaji pemilik dan atau bunga modal harus diperhitungkan
terlebih dahulu di dalam pembagian laba.
 Jika perusahaan merugi maka jumlah gaji pemilik dan atau
bunga modal harus ditambahkan dan jumlah kerugian
seluruhnya ditanggung oleh masing-masing anggota sesuai
dengan perjanjian.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 33


Contoh 5
 A & B adalah anggota persekutuan dan mempunyai saldo
modal masing-masing Rp100 juta untuk A dan Rp200 juta
untuk B. Pembagian laba diatur sebagai berikut: mula-mula
diperhitungkan bunga modal sebesar 6% p.a. lalu sisa laba
dibagi dengan perbandingan yang sama. Hitunglah
pembagian laba untuk A dan B jika pada tahun 2010:
a. Persekutuan mendapatkan laba Rp50 juta.
b. Persekutuan mendapatkan laba Rp10 juta
c. Persekutuan merugi Rp4 juta.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 34


Contoh 5 (cont)
a. Persekutuan laba Rp50 juta
Keterangan A B JUMLAH
Bunga Modal 6,000,000 12,000,000 18,000,000
Sisa Laba (dibagi sama) 16,000,000 16,000,000 32,000,000
Jumlah 22,000,000 28,000,000 50,000,000
b. Persekutuan laba Rp10 juta
Keterangan A B JUMLAH
Bunga Modal 6,000,000 12,000,000 18,000,000
Selisih lebih bunga
(4,000,000) (4,000,000) (8,000,000)
modal di atas laba (dibagi
Jumlah 2,000,000 8,000,000 10,000,000

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 35


Contoh 5 (cont)
c. Persekutuan rugi Rp4 juta
Keterangan A B JUMLAH
Bunga Modal 6,000,000 12,000,000 18,000,000
Sisa Laba (dibagi sama) (11,000,000) (11,000,000) (22,000,000)
Jumlah (5,000,000) 1,000,000 (4,000,000)
Perhitungan pembagian laba (rugi) dalam tahun yang
bersangkutan dibebankan langsung kepada saldo modal
masing-masing anggota.
Penurunan kekayaan persekutuan Rp22.000.000 akan
diikuti dengan berkurangnya saldo modal masing-masing
sekutu sebesar Rp11.000.000.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 36


Contoh 5 (cont)
Keterangan A B JUMLAH
So. Modal awal 1980 100,000,000 200,000,000 300,000,000
Bunga Modal (6,000,000) (12,000,000) (18,000,000)
Bagian Laba (rugi) (5,000,000) 1,000,000 (4,000,000)
So. Modal akhir 1980 89,000,000 189,000,000 278,000,000
 Alternatif pembagian laba: Laba di bawah jumlah minimum
yang ditetapkan atau jumlah kerugian harus dibagi
berdasarkan ketentuan lain yang ditetapkan dalam
perjanjian, misalnya kerugian dibagi dengan perbandingan
yang sama.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 37


Contoh 5 (cont)
Keterangan A B JUMLAH
So. Modal awal 1980 100,000,000 200,000,000 300,000,000
Bunga Modal (6,000,000) (12,000,000) (18,000,000)
Bagian Laba (rugi) (2,000,000) (2,000,000) (4,000,000)
So. Modal akhir 1980 92,000,000 186,000,000 278,000,000

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 38


Koreksi atas Laba (Rugi) Tahun-tahun
yang Lalu
 Koreksi atas laba (rugi) tahun-tahun yang lalu penting bagi
perusahaan karena berpengaruh pada:
 pelaporan keuangan dan hasil usaha perusahaan yang
sebenarnya,
 hak pemilikan dan bagian laba (rugi) untuk masing-masing
pribadi.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 39


Koreksi atas Laba (Rugi) Tahun-tahun
yang Lalu (cont)
 Jika identitas pemilik masih sama dengan tahun-tahun yang
bersangkutan dengan koreksi laba (rugi), terdapat
perubahan rasio pembagian laba (rugi), terdapat
pembatasan yang spesifik atas gaji pemilik atau bunga atas
modal yang ditanamkan maka terdapat 3 alternatif yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan penyesuaian alokasi
atas laba (rugi) tahun-tahun yang lalu:
a. Jumlah koreksi laba (rugi) yang relatif kecil cukup ditutup
atau dibebankan kepada laba (rugi) tahun yang berjalan,
asal tidak mempengaruhi secara material terhadap hak-hak
kepemilikan (saldo modal) dari masing-masing anggota
pemilik.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 40


Koreksi atas Laba (Rugi) Tahun-tahun
yang Lalu (cont)
b. Jika koreksi laba (rugi) cukup besar jumlahnya dan sulit
diidentifikasikan dengan tahun-tahun tertentu. Misal: koreksi
laba (rugi) sebagai akibat tidak cukupnya jumlah atau terlalu
besarnya jumlah CKP dalam tahun-tahun sebelumnya dapat
dibebankan seluruhnya kepada laba (rugi) tahun yang berjalan
atau dialokasikan sebagian kepada laba (rugi) tahun-tahun yang
lalu sesuai dengan kehendak para anggota pemilik.
c. Jika koreksi laba (rugi) cukup besar jumlahnya tetapi dapat
diidentifikasikan kepada tahun-tahun buku tertentu.
Perhitungan dan alokasi kembali laba (rugi) kepada masing-
masing pemilik harus dilakukan. Misal: kesalahan perhitungan
By. Depresiasi Aset Tetap atau perubahan taksiran umur aset
tetap.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 41


LAPORAN KEUANGAN
 Laporan Perhitungan Laba-Rugi
 Bunga atas pinjaman dan gaji karyawan → biaya → dikurangkan
atas pendapatan untuk menentukan nilai laba (rugi) perusahaan.
 Bunga atas modal & gaji pemilik → pembagian laba (rugi).
 Laporan Perubahan Modal
 Merupakan ikhtisar semua transaksi baik transaksi usaha maupun
transaksi modal yang mengakibatkan kenaikan atau penurunan
saldo modal masing-masing pemilik selama satu perioda tahun
buku.
 Neraca
 Penyajian pada sisi pasiva menggunakan dasar “konsep pemilik”
(proprietary concept) dengan menonjolkan hak pemilikan
masing-masing anggota melalui akun modalnya secara terpisah.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 42


SOAL LATIHAN
 Pada tanggal 1 Januari 2009 Gayus & Udin bekerja sama
membentuk persekutuan. Udin menyerahkan modal sebesar
Rp100.000.000. Gayus mempunyai perusahaan yang didirikan
awal tahun 2008 dengan posisi keuangan per 31 Desember 2008
sebagai berikut: (lihat file excel). Gayus dan Udin sepakat untuk
melanjutkan pembukuan perusahaan Gayus dengan melakukan
beberapa penyesuaian, yaitu:
 Kas yang diserahkan sebesar Rp40.000.000
 Cadangan kerugian piutang ditetapkan 15% dari saldo piutang
dagang
 Sebagian sediaan barang dagangan mengalami kerusakan senilai
Rp7.000.000 dan dihapuskan dari sediaan
 Meubel & Peralatan Kantor dinilai kembali dan ditaksir memiliki
umur ekonomis 10 tahun.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 43


SOAL LATIHAN
GAYUS
NERACA
PER 31 DESEMBER 2008

Kas 70.000.000 Hutang Dagang 100.000.000


Piutang Dagang 80.000.000
CKP 8.000.000 Modal Gayus 180.000.000
72.000.000
Sediaan Barang Dagang 82.000.000
Supplies Kantor 16.000.000
Meubel & Peralatan Kantor 50.000.000
Akum. Depr. Meubel & AK 10.000.000
40.000.000

TOTAL AKTIVA 280.000.000


Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA TOTAL PASIVA & MODAL 280.000.000
44
SOAL LATIHAN
 Pada tahun 2009 persekutuan beroperasi dan mendapatkan laba
Rp11.000.000. Perjanjian pembagian laba (rugi) sebagai berikut:
 Bunga modal ditetapkan sebesar 5% p.a. dari modal akhir.
 Sebagai pimpinan persekutuan diberikan bonus sebesar 10% dari laba setelah
dikurangi bonus untuknya. Udin diberikan bonus sebesar 50% dari bonus yang
diperoleh Gayus.
 Sisa laba dibagi sesuai dengan perbandingan modal awal.
 Diminta:
1. Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat pembentukan persekutuan.
2. Susunlah Neraca per 1 Januari 2009 sesaat setelah pembentukan persekutuan.
3. Hitunglah pembagian laba persekutuan tahun 2009 dan buatlah jurnal yang
diperlukan.
4. Susunlah Laporan Perubahan Modal untuk perioda yang berakhir pada 31
Desember 2009.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 45


OLEH:
LELIANA MARIA A., SE, M.Sc., Ak.
 Suatu persekutuan dinyatakan dibubarkan jika
perjanjian bersama yang semula diadakan untuk
menjalankan usaha bersama-sama telah berakhir.
 Keadaan-keadaan yang menyebabkan terjadinya
pembubaran persekutuan:
1. Pembubaran atas dasar perjanjian persekutuan
2. Pembubaran atas dasar bekerjanya undang-undang
3. Pembubaran atas dasar keputusan pengadilan

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 47


Penyebab:
1. Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan
dalam perjanjian atau tercapainya tujuan;
2. Persetujuan bersama
3. Pengunduran diri seorang anggota
persekutuan.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 48


Penyebab:
1. Kematian seorang atau beberapa anggota
persekutuan;
2. Bangkrutnya seorang atau lebih anggota atau
persekutuan;
3. Kejadian-kejadian tertentu yang mengakibatkan
tidak dapat bertindaknya perusahaan yang
disebabkan perbuatan individu anggota yang
membawa nama persekutuan

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 49


Penyebab:
1. Ketidakmampuan seorang anggota (ada beberapa hal)
untuk memenuhi kewajibannya terhadap perjanjian
persekutuan;
2. Tindakan seorang anggota yang mengakibatkan tidak ada
keserasian dalam usaha yang sedang berjalan;
3. Perselisihan intern di antara anggota;
4. Tidak mungkin lagi untuk mendapatkan keuntungan secara
kontinyu dari usaha persekutuan;
5. Alasan lainnya yang mengakibatkan pembubaran, misalnya
kecurangan atau penyajian yang keliru di dalam
pembentukan formasi persekutuan.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 50


A. Masalah masuknya seorang atau lebih anggota baru;
1. Pembelian sebagian hak penyertaan dari anggota
persekutuan
2. Penyertaan (investasi) dengan memberikan bonus &
goodwill kepada:
a. Anggota pemilik yang lama
b. Anggota pemilik yang baru
B. Pengunduran diri seorang anggota;
1. Pembayaran kepada anggota yang mengundurkan diri dng
jumlah > saldo modalnya
2. Pembayaran kepada anggota yang mengundurkan diri dng
jumlah < saldo modalnya
C. Kematian seorang anggota atau lebih;
D. Penyatuan dan atau perubahan bentuk badan usaha.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 51


 Jika seorang atau lebih anggota baru masuk maka
persekutuan yang baru telah dibentuk dan
persekutuan lama dibubarkan.
 Perjanjian persekutuan yang lama harus diubah atau
buat perjanjian persekutuan yang baru, termasuk
perjanjian mengenai pembagian laba.
 Masuknya anggota baru di dalam persekutuan harus
mendapatkan persetujuan anggota yang ada.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 52


 Seseorang
yang akan masuk ke dalam persekutuan
dapat memasukkan modal dengan cara:
a. Pembelian sebagian atau seluruhnya bagian modal
seorang atau lebih anggota lama (tidak ada kekayaan
baru yang diterima oleh persekutuan);
b. Menanamkan kekayaan pada persekutuan sehingga
kekayaan persekutuan bertambah.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 53


 Jikasalah satu anggota menjual hak penyertaan
modal dan pembagian laba (rugi) kepada pihak lain
→ pembukuan pemindahan saldo akun Modal pihak
penjual ke akun Modal pihak pembeli.
 Transaksi pembayaran antara pihak penjual dan
pembeli tidak perlu dicatat oleh persekutuan.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 54


A & B adalah anggota persekutuan yang membagi
laba (rugi) dengan perbandingan sama. Neraca
Persekutuan A & B pada akhir tahun buku 2007 sbb:

Persekutuan A & B
NERACA
Per 31 Desember 2007
Macam-macam Aset Rp 1,250,000 Macam-macam Liabilitas Rp 250,000
Modal A Rp 600,000
Modal B Rp 400,000
Jumlah Aset Rp 1,250,000 Jumlah Liabilitas & Modal Rp 1,250,000
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 55
 Padatgl 3 Jan’08 C ingin masuk dalam keanggotaan
persekutuan dengan membeli ¼ bagian penyertaan
hak A & B dengan membayar Rp250.000. Jurnal yang
diperlukan:

3 Jan'08 Modal A Rp 150,000


Modal B Rp 100,000
Modal C Rp 250,000

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 56


 Perbandingan
komposisi modal sebelum dan sesudah
masuknya anggota baru
Modal Sebelum C masuk Setelah C masuk
Modal A Rp 600,000 Rp 450,000
Modal B Rp 400,000 Rp 300,000
Modal C Rp 250,000
Jumlah Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
 Dengan masuknya C, jumlah modal persekutuan tidak
berubah, hanya komposisi nilai modal yang berubah.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 57


 Apabilasebuah persekutuan telah berjalan dengan
sukses maka biasanya kepada anggota baru yang
akan masuk dibebani kewajiban-kewajiban terhadap
a.l:
 Bagian penyertaan dari anggota baru harus dikurangi
dengan jumlah tertentu sebagai bonus kpd anggota
pemilik lama
 Goodwill persekutuan harus diadakan dan dikredit sebagai
penambahan modal anggota-anggota pemilik lama.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 58


1. Pemberian bonus kepada anggota pemilik lama
Contoh 2 :
Tuan L, M, dan N adalah anggota persekutuan
dengan modal & pembagian laba (rugi) sbb:
Saldo Modal Pembagian L/R
Tuan L Rp 50,000 45%
Tuan M Rp 30,000 35%
Tuan N Rp 20,000 20%
Jumlah Rp 100,000 100%
Pada saat itu Tuan C ingin masuk dan diterima oleh
anggota pemilik lama. Tuan O menyerahkan uang
sebesar Rp40.000 untuk penyertaan modal
sebanyak 25% dari modal persekutuan yang baru.
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 59
Contoh 2 (cont). Kelebihan setoran modal Tn O
merupakan bonus yang dibagikan kepada pemilik
lama sesuai dengan ketentuan pembagian laba (rugi)
yang ada.

2 Jan'09 Kas Rp 40,000


Modal L Rp 2,250
Modal M Rp 1,750
Modal N Rp 1,000
Modal O Rp 35,000

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 60


2. Pembentukan goodwill untuk anggota pemilik lama
Contoh 3:
Tuan L, M, dan N adalah anggota persekutuan dengan
modal & pembagian laba (rugi) sbb:
Saldo Modal Pembagian L/R
Tuan L Rp 50.000 45%
Tuan M Rp 30.000 35%
Tuan N Rp 20.000 20%
Jumlah Rp 100.000 100%
Pada tgl 3 Jan’08 Tuan O ingin masuk dan diterima oleh
anggota pemilik lama. Tuan O menyerahkan uang sebesar
Rp40.000 untuk penyertaan modal sebanyak 25% dari
modal persekutuan yang baru.
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 61
Contoh 3 (cont). Kelebihan perhitungan saldo modalnya
yang baru merupakan goodwill yang harus dibentuk
dalam persekutuan.

2 Jan'09 Goodwill Rp 20.000


Modal L Rp 9.000
Modal M Rp 7.000
Modal N Rp 4.000
2 Jan'09 Kas Rp 40.000
Modal O Rp 40.000

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 62


 Sistem bonus dan goodwill masing-masing
mempunyai akibat yang berbeda atas saldo modal
para anggota secara individual.
 Berdasarkan Contoh 2 dan 3 pengaruh dari sistem
bonus & goodwill terlihat sbb:
Macam2
Aset Goodwill Modal L Modal M Modal N Modal O
Sistem Rp 140.000 Rp - Rp 52.250 Rp 31.750 Rp 21.000 Rp 35.000
Bonus
Sistem
Goodwill Rp 140.000 Rp 20.000 Rp 59.000 Rp 37.000 Rp 24.000 Rp 40.000
Selisih Rp - Rp (20.000) Rp (6.750) Rp (5.250) Rp (3.000) Rp (5.000)

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 63


 Jikapersekutuan gagal merealisasikan goodwill
yang telah dibentuk (persekutuan mengalami
kerugian) maka goodwill dapat dihapus dengan
dibebankan kepada saldo modal masing-masing
anggota sesuai dengan perbandingan pembagian
laba (rugi).

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 64


 Jikaperbandingan pembagian L/R yang baru
memberikan hak atas L/R yang sama dengan saldo
modal
atau
hak penyertaannya kepada anggota yang baru dan
di antara pemilik lama tetap berlaku proporsional
dengan perbandingan pembagian L/R yang lama
maka
penggunaan sistem bonus maupun goodwill
mempunyai akibat yang sama.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 65


Contoh 4
Berdasarkan Contoh 3, jika Tn. O menerima bagian L/R sebesar
25% (saldo modal Rp40.000 adalah 25% dari modal persekutuan
yang baru). Sedang Tn. L, M, dan N menerima bagian L/R 75%
dengan perbandingan sama seperti pembagian laba yang semula.
Perbandingan pembagian L/R dalam persekutuan yang baru sbb:

Tn. L : 75% x 45% = 33,75%


Tn. M : 75% x 35% = 26,25%
Tn. N : 75% x 20% = 15,00%
Tn. O 25,00%
Jumlah 100%
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 66
Jika goodwill tidak bisa terealisasi dan atas persetujuan bersama
goodwill dihapuskan, pengaruh sistem bonus dan sistem
goodwill terhadap saldo modal masing-masing anggota
persekutuan sebagai berikut:

Keterangan Macam2 Aset Goodwill Modal L Modal M Modal N Modal O


Sistem Bonus Rp 140.000 Rp - Rp52.250 Rp31.750 Rp21.000 Rp35.000
Sistem Goodwill Rp 140.000 Rp 20.000 Rp59.000 Rp37.000 Rp24.000 Rp40.000
Dikurangi: penghapusan
goodwill (perbandingan
33,75% : 26,25% : 15% :
25%) Rp - Rp(20.000) Rp (6.750) Rp (5.250) Rp (3.000) Rp (5.000)
Sistem goodwill, tetapi
goodwill tidak dapat
direalisasi & dihapuskan Rp 140.000 Rp - Rp52.250 Rp31.750 Rp21.000 Rp35.000
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 67
 Apabila perusahaan dapat merealisasi bertambahnya
nilai kekayaan menjadi Rp160.000, sistem bonus
diperlakukan terhadap masuknya Tn. O maka terdapat
selisih lebih nilai kekayaan di atas nilai modal menurut
akun-akun pembukuan sebesar Rp20.000 (Rp160.000 -
Rp140.000)

 Selisih lebih nilai kekayaan tersebut akan dibagi kepada


para anggota lama dengan perbandingan pembagian L/R
sesuai dengan ketentuan pembagian L/R yang baru.
Perbandingan sistem bonus dan goodwill disajikan
sebagai berikut:

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 68


Keterangan Macam2 Aset Goodwill Modal L Modal M Modal N Modal O
Sistem Goodwill Rp 140.000 Rp 20.000 Rp59.000 Rp37.000 Rp24.000 Rp40.000
Sistem Bonus Rp 140.000 Rp - Rp52.250 Rp31.750 Rp21.000 Rp35.000
Ditambah: pengakuan
goodwill (perbandingan
33,75% : 26,25% : 15% :
25%) Rp - Rp 20.000 Rp 6.750 Rp 5.250 Rp 3.000 Rp 5.000
Sistem bonus, kenaikan
nilai kekayaan diakui
kemudian Rp 140.000 Rp 20.000 Rp59.000 Rp37.000 Rp24.000 Rp40.000

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 69


 Jika
perbandingan pembagian L/R dalam
persekutuan yang baru tidak sama dengan
perbandingan pembagian L/R sebelumnya, maka
akan berakibat lain bagi pemilik lama maupun
pemilik baru.
 Misal,
pembagian L/R yang baru di antara para
anggota ditentukan dengan perbandingan yang
sama dan persekutuan tidak dapat merealisasi
goodwill yang telah dibentuk dan harus
dihapuskan. Perbandingan sistem bonus dan
sistem goodwill atas saldo modal anggota sebagai
berikut:
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 70
Keterangan Macam2 Aset Goodwill Modal L Modal M Modal N Modal O
Sistem Bonus Rp 140.000 Rp - Rp52.250 Rp31.750 Rp21.000 Rp35.000
Sistem Goodwill Rp 140.000 Rp 20.000 Rp59.000 Rp37.000 Rp24.000 Rp40.000
Dikurangi: penghapusan
goodwill (perbandingan
dibagi sama) Rp - Rp 20.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000
Rp 140.000 Rp - Rp54.000 Rp32.000 Rp19.000 Rp35.000
Laba (rugi) dengan
sistem bonus Rp - Rp - Rp (1.750) Rp (250) Rp 2.000 Rp -

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 71


 Misal,pembagian L/R yang baru di antara para
anggota ditentukan dengan perbandingan yang
sama dan persekutuan dapat merealisasi goodwill
yang telah dibentuk. Perbandingan sistem bonus
dan sistem goodwill atas saldo modal anggota
sebagai berikut:

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 72


Keterangan Macam2 Aset Goodwill Modal L Modal M Modal N Modal O
Sistem Goodwill Rp 140.000 Rp 20.000 Rp59.000 Rp37.000 Rp24.000 Rp40.000
Sistem Bonus Rp 140.000 Rp - Rp52.250 Rp31.750 Rp21.000 Rp35.000
Ditambah: pengakuan
goodwill (perbandingan
dibagi sama) Rp - Rp 20.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000
Rp 140.000 Rp 20.000 Rp57.250 Rp36.750 Rp26.000 Rp40.000
Laba (rugi) dengan
sistem bonus Rp - Rp - Rp (1.750) Rp (250) Rp 2.000 Rp -

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 73


KESIMPULAN:
 Pertimbangan terhadap sistem bonus atau sistem
goodwill yang dipilih tergantung kepada faktor-faktor
berikut ini:
a. Tingkat kepastian tentang realisasi goodwill yang
diperhitungkan di kemudian hari
b. Ketentuan pembagian L/R yang baru

 Bagi anggota baru, selama hak atas L/R sama dengan


persentase hak penyertaannya maka sistem bonus
maupun sistem goodwill memberikan hasil yang
sama.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 74


KESIMPULAN:
 Sistem bonus umumnya berakibat menguntungkan
anggota pemilik lama yang mendapatkan kenaikan
hak atas L/R di dalam persekutuan yang baru dan
sebaliknya merugikan anggota pemilik lama yang
mendapatkan hak atas L/R kurang dari proporsi
pembagian L/R sebelum masuknya anggota baru.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 75


 Jikamasuknya anggota baru didasarkan pada
fakta bahwa:
 Nilai aset sebenarnya yang tercatat di dalam
pembukuan terlalu rendah → revaluasi untuk
menaikkan nilai aset.
 Nilai aset sebenarnya yang tercatat di dalam
pembukuan terlalu tinggi → revaluasi menurunkan
nilai aset.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 76


 Bonus atau goodwill yang diberikan kepada
anggota baru timbul karena persekutuan mungkin
mengharapkan adanya keuntungan yang lebih
besar apabila calon anggota tertentu masuk ke
dalam persekutuannya.
 Beberapa kemungkinan yang akan terjadi:
a. Bagian modal anggota pemilik lama dikurangi &
diberikan sebagai bonus kepada anggota baru; atau
b. Goodwill harus dibentuk dan dikredit pada rekening
modal anggota baru.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 77


CONTOH 5
Pada tanggal 3 Januari 2008 Persekutuan L, M, dan N
menyetujui Tn. O bergabung dengan Rp40.000 menyerahkan
uang sebesar untuk penyertaan 40% dari modal persekutuan
yang baru.
Diminta: buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tsb.

3 Jan'08 Kas Rp 40.000


Modal Tn. L Rp 7.200
Modal Tn. M Rp 5.600
Modal Tn. N Rp 3.200
Modal Tn. O Rp 56.000
(untuk mencatat masuknya Tn. O)
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 78
CONTOH 6
Saldo modal awal persekutuan L, M, dan N seperti yang
disajikan pada Contoh 5. Tn. L, M, dan N menyetujui masuknya
Tn. O dengan ketentuan bahwa Tn. O menyerahkan uang
sebesar Rp40.000 yang merupakan 37,50% dari modal
persekutuan yang baru. Tn. L, M, dan N tidak bersedia saldo
modalnya dikurangi.
Diminta: buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tsb.

3 Jan'08 Kas Rp 40.000


Goodwill Rp 20.000
Modal Tn. O Rp 60.000
(untuk mencatat masuknya Tn. O)
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 79
 Kriteria untuk menentukan ada tidaknya goodwill
atau bonus yang diberikan kepada anggota lama
maupun anggota baru sbb:

Bagian Saldo Setoran


< Setoran
penyertaan x
angg.baru ( modal
angg.lama
+ modal angg.
baru ) = modal angg.
>
baru

Jika > → terdapat goodwill atau bonus kepada


anggota baru.
Jika = → tidak terdapat goodwill atau bonus
kepada anggota baru.
Jika < → terdapat goodwill atau bonus kepada
anggota lama.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 80


 Penentuan apakah di dalam transaksi terjadi
pembentukan goodwill atau pemberian bonus
dipakai sebagai ukuran adalah:
besarnya jumlah modal dalam persekutuan yang
baru
vs
jumlah modal riil
CONTOH 7
Misal: Tn. P dan O mendirikan persekutuan dengan
modal masing-masing Rp100.000 dan Rp140.000.
Keuntungan dan kerugian dibagi sama. Tn. R
berkehendak masuk ke dalam persekutuan.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 81


 Pengunduran diri seorang anggota berarti
pembubaran persekutuan, tetapi tidak berarti
perusahaan juga bubar.
 Pengunduran diri seorang anggota atau lebih
penyelesaiannya dapat dilakukan dengan:
 Bagian penyertaan anggota yang mengundurkan diri
dijual kepada annggota lain atau anggota baru;
 Bagian penyertaan anggota yang mengundurkan diri
dikembalikan dalam bentuk uang tunai atau harta
kekayaan lainnya sesuai dengan perhitungan bagian
penyertaannya.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 82


 Penilaian kembali harta persekutuan biasanya
dilakukan untuk menentukan bagian penyertaan
yang harus dikembalikan kpd anggota yang
mengundurkan diri.
 Keuntungan atau kerugian penilaian kembali
dibagi sesuai dengan pembagian keuntungan atau
kerugian yang berlaku dan diperhitungkan ke
rekening modal masing-masing.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 83


 Kondisi ini terjadi ketika revaluasi menghasilkan
nilai kekayaan persekutuan > nilai buku. →
anggota yang meneruskan usaha berani
memberikan goodwill atau bonus kpd anggota yg
mengundurkan diri.
 Contoh 8 & 9

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 84


 Kondisi ini terjadi ketika revaluasi menghasilkan
nilai kekayaan persekutuan < nilai buku. →
anggota yang mengundurkan diri berani
memberikan bonus kpd anggota yg meneruskan
usaha atau goodwill yang sebelumnya telah
dibentuk akan dihapuskan.
 Contoh 10 & 11

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 85


 Kematian seorang anggota berarti membubarkan
persekutuan.
 L/R sampai dengan saat kematian seorang anggota
harus ditentukan.
 Bagian penyertaan anggota yang meninggal harus
ditentukan hingga saat kematiannya.
 Revaluasi aset, hutang & modal. L/R persekutuan
serta keuntungan (kerugian) karena revaluasi
semuanya diperhitungkan ke rekening modal
anggota yang bersangkutan.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 86


 Para anggota persekutuan dapat mengadakan
penyelesaian (yang disetujui) atas bagian penyertaan
modal anggota yang meninggal sebagai berikut:
1. Dengan pembayaran dari harta persekutuan;
2. Dengan pembayaran oleh salah seorang anggota
yang ada yang bersedia membeli bagian
penyertaan (modal) anggota yang meninggal;
3. Dengan pembayaran dari hasil asuransi
persekutuan dengan pembelian bagian
penyertaan anggota yang meninggal oleh anggota-
anggota yang ada. Apabila persekutuan diteruskan
oleh anggota yang ada maka kematian seorang
anggota berakibat pembubaran persekutuan
semula dan persekutuan baru dibentuk.
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 87
 Bagian penyertaan anggota yang meninggal
sebagaimana dinyatakan pada tanggal
kematiannya harus ditransfer ke akun Hutang.
 Pembayaran kepada ahli waris yang berhak
dicatat sebagai pengurangan terhadap saldo
hutang yang bersangkutan.
 Jika ahli waris atau beberapa orang yang diberi
kuasa akan melanjutkan tempat dari anggota yang
meninggal → perlu pencatatan untuk mentransfer
saldo modal anggota yang meninggal ke akun
modal anggota yang baru.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 88


 Jika suatu perjanjian telah disetujui untuk
menerima bentuk perseroan maka perseroan akan
bertindak untuk mengambil alih kekayaan bersih
persekutuan yang ditukar dengan saham-
sahamnya.
 Saham yang diterima persekutuan dibagikan
kepada anggota pemilik sesuai dengan bagian
penyertaan pada posisi yang terakhir.
 Masalah akuntansi:
1. Perseroan melanjutkan pembukuan persekutuan
2. Perseroan membuat pembukuan baru

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 89


 Pencatatan hendaknya menunjukkan:
1. Perubahan nilai aset, hutang dan bagian
penyertaan masing-masing anggota sebelumnya
kepada bentuk perseroan;
2. Perubahan di dalam bentuk kepemilikan.
Jika revaluasi aset dan hutang menimbulkan
keuntungan (kerugian) maka keuntungan
(kerugian) tersebut dibagi sesuai dengan
perbandingan pembagian laba dan dipindahkan ke
akun Modal masing-masing.

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 90


Perubahan nilai aset dan hutang dicatat melalui
akun antara yang dinamakan “Penyesuaian
Modal.”
Pencatatan pengeluaran saham-saham di dalam
pertukaran bagian penyertaan para anggota yang
telah disesuaikan sbb:
Modal Sekutu xxx
Modal Saham xxx

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 91


 Pencatatan yang harus dilakukan:
1. Penyesuaian aset dan bagian penyertaan anggota;
2. Pemindahan aset & hutang ke dalam perseroan;
3. Penerimaan saham-saham sebagai pembayaran
terhadap kekayaan bersih yang dipindahkan; dan
4. Pembagian saham kepada para anggota pemilik.
 Transaksi-transaksi
yang berhubungan dengan
penyelesaian pembubaran persekutuan pada
waktu membuka buku-buku perseroan tidak
dilaporkan.
 CONTOH 12

Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 92


Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 93
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 94
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA 95
LIKUIDASI PERSEKUTUAN
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
TEMU 3-4
Oleh:
Leliana Maria A., Se, M.Sc., Ak.
97

Leliana Maria Angela, S.E.,


M.Sc., Ak., CA

PENDAHULUAN
• Likuidasi: keadaan di mana baik persekutuan
maupun usaha perusahaannya dibubarkan semua.
• Proses likuidasi meliputi dua tahap, yaitu:
▫ Proses realisasi → mengubah harta kekayaan yang ada
menjadi uang tunai.
▫ Likuidasi → pembayaran kembali hutang-hutang
kepada para kreditur dan pembayaran kembali sisa
modal kepada para anggota.
• Dalam arti luas, likuidasi meliputi kedua proses di
atas.
98

Leliana Maria Angela, S.E.,


M.Sc., Ak., CA

PROSEDUR DALAM LIKUIDASI


1. Akun-akun pembukuan disesuaikan dan ditutup.
L/R bersih selama perioda terakhir diperhitungkan
ke akun Modal para pemilik.
2. Pengubahan aset menjadi uang tunai. Jika terdapat
perbedaan antara Nilai Buku dengan Nilai Realisasi
yang menunjukkan keuntungan (kerugian) harus
dibagi di antara anggota sesuai dengan perbandingan
pembagian L/R. Saldo Modal selanjutnya dipakai
sebagai dasar penyelesaian
99

Leliana Maria Angela, S.E.,


M.Sc., Ak., CA

PROSEDUR DALAM LIKUIDASI


3. Bagi anggota yang mempunyai saldo debit atas akun
modalnya dan mempunyai piutang kepada
persekutuan maka piutang tersebut digunakan untuk
menutup saldo debit akun modal. Jika seorang
anggota mengalami defisit maka anggota lainnya
wajib untuk menutupnya terlebih dahulu.
4. Jika uang tunai telah tersedia untuk dibagi maka
pertama-tama harus dibayarkan kepada kreditur
eksternal, lalu dibayarkan saldo modal masing-
masing anggota.
100

Leliana Maria Angela, S.E.,


M.Sc., Ak., CA

• Jumlah uang tunai tidak cukup untuk membayar utang


kepada kreditur, penyelesaiannya tergantung:
▫ Jika semua anggota secara pribadi mampu untuk
menutup kewajiban-kewajibannya
▫ Jika terdapat anggota-anggota tertentu yang
mempunyai defisit modalnya, secara pribadi dinyatakan
tidak mampu menutup kewajiban-kewajibannya.
101

Leliana Maria Angela, S.E.,


M.Sc., Ak., CA

• Jika semua anggota yang modalnya defisit secara


pribadi dinyatakan mampu untuk menutup
kewajibannya, maka penyelesaiannya:
▫ Anggota yang defisit → setor uang → gunakan untuk
bayar utang, sisanya kembalikan modal anggota
▫ Pelunasan sisa utang kepada kreditur oleh salah satu
anggota (bisa dilakukan baik oleh yang modalnya
surplus maupun defisit).
 Pelunasan kepada kreditur dianggap sebagai setoran
modal anggota ybs.
 Setoran modal kemudian oleh anggota yang defisit →
kembalikan modal anggota yang menanggung utang.
102

LIKUIDASI BERLANGSUNG SETELAH


Leliana Maria Angela, S.E.,
M.Sc., Ak., CA

PROSES REALISASI BERAKHIR


CONTOH 1
Persekutuan Tn. A, B, C dan D dinyatakan akan
dilikuidasi. Pembagian L/R dalam persekutuan diatur
dengan perbandingan 30% : 30% : 20% : 20%.
Neraca per 1 Mei 2010 disusun sesaat sebelum likuidasi
menunjukkan saldo-saldo sebagai berikut (lihat file
excel):
LIKUIDASI BERANGSUR DALAM
PERSEKUTUAN
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
TEMU 5-6
LELIANA MARIA ANGELA, S.E., M.Sc., Ak., CA
PENDAHULUAN
 Likuidasi berangsur:
 proses realisasi aset dilakukan secara bertahap, sehingga
 pembayaran kembali penyertaan para anggota dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan jumlah uang kas yang tersedia.
 Pembayaran kembali hak penyertaan para anggota dilakukan
sesudah semua kewajiban-kewajiban persekutuan dibayar lunas.
 Pembayaran kembali hak penyertaan kepada para anggota secara
bertahap dilakukan sebelum L/R likuidasi yang menjadi
tanggungan mereka dapat ditentukan dengan pasti.

104 Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA


PENDAHULUAN
 Pembayaran hanya dilakukan kepada anggota yang mempunyai
saldo kredit atas akun modalnya setelah mempertimbangkan
seluruh jumlah kemungkinan rugi yang akan terjadi.
 Pembayaran kepada anggota tersebut tidak boleh melampaui saldo
kredit akun modal yang bersangkutan.

105 Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA


PENDAHULUAN
 Dua kemungkinan rugi yang maksimum harus ditanggung
oleh setiap anggota:
1. Kemungkinan rugi sebagai akibat tidak dapat direalisasikannya
aset (non kas) yang ada;
2. Kemungkinan adanya anggota-anggota yang mengalami defisit
modalnya, sehingga tidak mampu menyelesaikan kewajiban-
kewajibannya kepada persekutuan.

106 Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA


PENDAHULUAN
 Dua metoda untuk menentukan besarnya setiap kali
pembayaran kembali hak penyertaan anggota:
1. Besarnya pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara
periodik atau setiap kali aset dapat direalisasikan;
2. Penyusunan rencana prioritas pembayaran kepada anggota
sebelum proses likuidasi berlangsung, → pembayaran dapat
segera dilakukan sesuai dengan jumlah uang yang tersedia.

107 Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA


1. Pembayaran Kembali Penyertaan Hak Secara
Periodik atau Setiap Kali Aset Terealisasi
 Tentukan besarnya jumlah pembayaran kembali hak penyertaan
kepada masing-masing anggota, sebelum L/R likuidasi dapat
ditentukan secara pasti (karena belum semua aset dapat
direalisasikan) → untuk menghindari kemungkinan terjadinya
pembayaran dalam jumlah yang berlebihan kepada anggota
tertentu dengan mengurangi hak dari anggota lainnya.
 Pembayaran kembali hak penyertaan kepada anggota secara
bertahap tidak akan menimbulkan persoalan jika hak-hak
penyertaan para anggota telah menunjukkan posisi yang sebanding
dengan perbandingan L/R pada saat menjelang likuidasi
berlangsung.
108 Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA
1. Pembayaran Kembali Penyertaan Hak Secara
Periodik atau Setiap Kali Aset Terealisasi
 Pembayaran kembali hak penyertaan kepada anggota
(sebelum saldo Modal masing-masing mencapai
perbandingan L/R-nya) harus dilakukan menuju ke arah
tercapainya keadaan tersebut. How?

Nilai Buku Aset yang belum dapat direalisasikan


diperlakukan sebagai kerugian yang harus ditanggung
oleh masing-masing anggota atas.

109 Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA


1. Pembayaran Kembali Penyertaan Hak Secara
Periodik atau Setiap Kali Aset Terealisasi
 Jika alokasi kerugian sebesar Nilai Buku Aset (yang belum
terealisasi) berakibat defisitnya saldo Modal salah satu atau
lebih anggota → maka defisit saldo modal anggota yang
bersangkutan harus ditanggung oleh anggota lainnya.
Anggota yg mempunyai saldo kredit atas akun Modal
mempunyai prioritas untuk menerima pembayaran terlebih
dahulu.

110 Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA


Contoh 1: So. Modal masing-masing angg. menunjukkan keadaan sesuai
perbandingan pembagian L/R setelah pembayaran tahap I dilakukan
 Tn. A, B, dan C adalah anggota persekutuan yang membagi L/R
dengan perbandingan 2:1:1. Proses likuidasi yang berlangsung
sejak 1 Sept’10 sbb:
• Pada pelelangan pertama dapat terjual Aset Lain-lain yang mempunyai
nilai buku Rp312.500.000 dengan harga Rp237.500.000.
• Pada Oktober’10 Aset Lain-lain dengan nilai buku Rp150.000.000 terjual
dengan harga Rp112.500.000.
• Pada November’10 sisa Aset Lain-lain sebesar nilai buku Rp37.500.000
terjual dengan harga Rp45.000.000.
 Neraca per 31 Agustus 2010 yang disusun sesaat sebelum likuidasi
adalah sebagai berikut:

111 Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA


Contoh 1: So. Modal masing-masing angg. menunjukkan keadaan sesuai
perbandingan pembagian L/R setelah pembayaran tahap I dilakukan
PERSEKUTUAN ABC
NERACA
PER 31 AGUSTUS 2010
ASET PASIVA
Kas Rp 25.000.000 Hutang Dagang Rp125.000.000
Aset Lain-lain Rp500.000.000 Modal – Tn. A Rp175.000.000
Modal – Tn. B Rp125.000.000
Modal – Tn. C Rp100.000.000

Jumlah Aset Rp525.000.000 Jumlah Pasiva Rp525.000.000

 Diminta: buatlah laporan dan jurnal likuidasi, serta perhitungan


kembali hak penyertaan
Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA
para anggota.
112
Contoh 2: So. Modal masing-masing angg. menunjukkan keadaan
sesuai perbandingan pembagian L/R setelah beberapa tahap
pembayaran dilakukan
 Tn. D, E, F, dan G adalah anggota persekutuan yang membagi L/R
dengan perbandingan 2:1:1:1. Neraca sebelum likuidasi sbb:
PERSEKUTUAN ABC
NERACA
PER 30 JUNI 2010
ASET PASIVA
Kas Rp 20.000.000 Hutang Dagang Rp200.000.000
Aset Lain-lain Rp580.000.000 Hutang kpd E Rp 18.000.000
Hutang kpd F Rp 10.000.000
Modal – Tn. D Rp180.000.000
Modal – Tn. E Rp 88.000.000
Modal – Tn. F Rp 64.000.000
Modal – Tn. G Rp 40.000.000
Jumlah
113 Aset
Leliana Rp600.000.000
Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA Jumlah Pasiva Rp600.000.000
Contoh 2: So. Modal masing-masing angg. menunjukkan keadaan
sesuai perbandingan pembagian L/R setelah beberapa tahap
pembayaran dilakukan
 Hasil realisasi Aset Lain-lain pada akhir tiap bulan sbb:
 31 Juli’10, NB Rp160.000.000 dijual dengan harga Rp120.000.000
 31 Agt’10, NB Rp160.000.000 dijual dengan harga Rp100.000.000
 30 Sept’10, NB Rp120.000.000 dijual dengan harga Rp80.000.000
 31 Okt’10, NB Rp100.000.000 dijual dengan harga Rp80.000.000
 30 Nov’10, NB Rp40.000.000 dijual dengan harga Rp20.000.000
 Diminta: buatlah perhitungan, laporan dan jurnal likuidasi atas
persekutuan tersebut di atas.

114 Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA


2. Penyusunan Rencana Prioritas Pembayaran kepada
Anggota Sebelum Proses Likuidasi Berlangsung
 Penyusunan rencana yang lengkap mengenai prioritas pembayaran kepada anggota
sesuai dengan uang yang ada selama proses likuidasi berlangsung mungkin saja
dilakukan.
 Tahapan:
1. Menentukan jumlah kerugian maksimal yang dapat dibebankan kepada saldo hak-hak
penyertaan masing-masing anggota.
Jumlah kemampuan masing-masing anggota untuk menanggung kerugian maksimal →
saldo kredit Modal (tms piutang kpd persekutuan) / (% pembagian L/R)
Susun prioritas pembayaran berdasarkan kemampuan menanggung
kerugian, dimulai dari anggota yg memiliki kemampuan tertinggi.
2. Menentukan besarnya hak prioritas pembayaran di antara anggota-anggota persekutuan.
(% pembagian L/R) x (jumlah selisih lebih kemampuan menanggung rugi)
3. Menyusun skedul pembayaran berdasarkan hak prioritas pembayaran yang telah
ditentukan dalam tahap kedua.

115 Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA


Contoh 3
 Persekutuan ABCD akan dilikuidasi. Pada saat itu perusahaan memiliki
aset (non kas) Rp885.000.000, hutang kepada kreditur Rp75.000.000,
dan modal masing-masing anggota dan rasio pembagian L/R sebagai
berikut:
Nama Modal dan Pembagian L/R
Anggota Saldo Modal Pembayaran L/R
A Rp255.000.000 40%
B Rp225.000.000 30%
C Rp210.000.000 10%
D Rp120.000.000 20%

 Diminta: susunlah prioritas pembayaran dan skedul pembayaran

116 Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA


Piutang kepada Persekutuan di dalam Rencana
Prioritas Pembayaran kepada Anggota
 Dalam likuidasi, tidak dibedakan antara status ‘piutang kepada
persekutuan’ dengan saldo modal anggota yang bersangkutan.
 Saldo piutang kepada persekutuan ikut dipertimbangkan dalam
menentukan jumlah kemampuan masing-masing anggota untuk menutup
kerugian yang maksimal.
 Adanya piutang kepada persekutuan tidak berarti bahwa anggota yang
bersangkutan dapat menuntut pembayaran terlebih dahulu, baik sebagian
maupun seluruh jumlah piutangnya.
 Prioritas pembayaran tetap ditentukan oleh kemampuan masing-masing
anggota di atas anggota lainnya untuk menutup kemungkinan rugi yang
terjadi.

117 Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA


Contoh 4
 Tn. J, K, dan L bersepakat untuk mengadakan likuidasi persekutuan.
Posisi keuangan setelah kewajiban kepada kreditur dibayar lunas sebagai
berikut:
PERSEKUTUAN JKL
NERACA
PER 31 AGUSTUS 2010
ASET PASIVA
Macam-macam Aset Rp 400.000.000 Hutang kpd Tn. K Rp 37.500.000
Modal – Tn. J Rp 50.000.000
Modal – Tn. K Rp 62.500.000
Modal – Tn. L Rp250.000.000
Jumlah
118
Aset
Leliana Rp525.000.000
Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA Jumlah Pasiva Rp400.000.000
Contoh 4
 Rasio pembagian L/R sesuai dgn perjanjian → J:K:L = 1:1:2.
 Diminta: susunlah rencana prioritas pembayaran kas kepada anggota.

119 Leliana Maria Angela, S.E., M.Sc., Ak., CA

Anda mungkin juga menyukai