Anda di halaman 1dari 30

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1

EARLY ARMEIN, SE., MM


RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

• 1. Akuntansi Penggabungan Usaha dan Investasi dalam Saham


• 2. Laporan Keuangan Konsolidasi – Pengantar
• 3. Laporan Keuangan Konsolidasi – Metode Equity
• 4. Laporan Keuangan Konsolidasi – Metode Harga Perolehan
• 5. Laporan Keuangan Konsolidasi – Masalah Khusus
• 6. Konsolidasi – Perubahan Kepemilikan
• 7. Konsolidasi – Pemilikan Tidak Langsung dan Saling Memiliki Saham
• 8. Laporan Keuangan yang Dikonsolidasi
(Laporan Laba-Rugi, Laporan Laba yang Ditahan, Neraca)
• 9. Laporan Keuangan yang Dikonsolidasi – Perusahaan Anak di Luar Negeri
SUMBER MATERI
• Drebin, Allan R., Advance Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan), Edisi Kelima, Jakarta : Erlangga, 1994.

• Floyd A. Beams – Amir Abadi Yusuf, Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia, Buku Satu, Jakarta : Salemba

Empat, , 2000.

• Jeter, Advanced Accounting, John Wiley, 2001

• Pahler, Advanced Accounting : Concepts & Practice, 7 th Edition, Harcourt, 2000.

• Utoyo Widayat, Akuntansi Keuangan Lanjutan : Ikhtisar Teori dan Soal, Edisi Revisi, Jakarta : Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 1999.

• Wiratno, Dwi Haryono, Seri Diktat Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan 2, Jakarta : Penerbit Gunadarma, 1993.

• Yunus, Hadori – Harnanto, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE, 1994
METODE PENGAJARAN
1. MINGGU 1 – 3 ZOOM MEETING
2. MINGGU 4 – 10 VCLASS
3. MINGGU 11-14 ZOOM MEETING
MATERI PERTAMA

PENGGABUNGAN USAHA

BUSINESS COMBINATIONS
PENGEMBANGAN USAHA

Dilakukan hanya dengan melibatkan unit-unit yang


berada dalam organisasi perusahaan, contohnya :

1. Mengembangkan atau menambah jenis produk


baru.
2. Membuka daerah pemasaran baru.
3. Megembangkan proses produksi baru.
PENGEMBANGAN USAHA

Perusahaan melibatkan unit-unit diluar organisasi


perusahaan. Unit-unit yang dilibatkan berupa
pesaing, rekanan, perusahaan sejenis maupun
perusahaan yang tidak mempunyai hubungan
operasional.
• Penggabungan Horizontal

Terjadi apabila perusahaan yang melakukan penggabungan


badan usaha tersebut mempunyai usaha yang sama,

Keuntungannya :
1. Menghilangkan terjadinya persaingan di antara mereka.
2. Meningkatkan daya saing
3. Menurunkan biaya produksi
• Penggabungan Vertikal

Terjadi apabila perusahaan yang melakukan penggabungan badan


usaha tersebut mempunyai kegiatan yang berbeda akan tetapi saling
berhubungan, yaitu sebagai rekanan dan langganan,

Keuntungannya :
1. Resiko terjadinya kesulitan dalam memperoleh bahan baku.
2. Mutu produksi lebih baik.
3. Biaya produksi per unit turun , karena proses produksi terintegrasi.
4. Pembayaran PPN ditunda.
• Penggabungan Konglomerasi

Penggabungan ini dapat berbentuk


penggabungan vertikal maupun horisontal,
keuntungannya adalah menurunkan resiko yang
diperoleh melalui diversifikasi.

Lippo Karawaci ini merupakan contoh perusahaan merger yang terdiri dari 8 perusahaan. Diantaranya
yaitu Siloam Health Care, Ardyaduta Hotel. Lippo Land Development, Lippo Karawaci, Kartika Abadi
Sejahtera, Sumber Waluyo, Ananggadipa Berkat Mulia, dan Metropolitan Tatanugraha.
HOLDING COMPANY
HOLDING COMPANY
The Legal Form of Business Combinations

A B

Merger

Penggabungan badan usaha dimana salah satu perusahaan yang bergabung akan terus
hidup dan mengambil alih semua aktiva dan hutang perusahaan lain.
The Legal Form of Business Combinations

A B

Consolidation
C

Didirikan sebuah perusahaan baru untuk mengambil alih semua aktiva dan hutang perusahaan
yang telah ada sebelumnya yang bergabung.
The Legal Form of Business Combinations

A B

Acquisitions

A B

Masing-masing perusahaan masih tetap hidup dan tetap menjalankan kegiatan operasional,
akan tetapi salah satu akan menguasai perusahaan yang lain ( Hubungan Induk dan Anak
Perusahaan ).
Ditinjau dari segi akuntansinya, penggabungan badan usaha menimbukan
2 masalah :
1. Penentuan dan pembagian modal saham.
2. Akuntansi penggabungan badan usaha

Penentuan dan Pembagian Modal Saham

Penentuan Jenis Modal Saham


Untuk menentukan jenis modal saham yang akan diterbitkan sebaiknya
memperhatikan tingkat keuntungan masing-masing perusahaan yang
melakukan penggabungan badan usaha. Tingkat keuntungan masing-
masing perusahaan ini ada 2 kemungkinan :
• Tingkat keuntungan relatif sama.
Jika tingkat keuntungan masing-masing perusahaan sama maka sebaiknya
diterbitkan 1 jenis saham saja
• Tingkat keuntungan relatif berbeda.
Jika tingkat keuntungan masing-masing perusahaan berbeda maka
sebaiknya diterbitkan lebih dari 1 jenis saham
Lanjutan
Penentuan Jumlah Modal Saham
Untuk menentukan jumlah nilai modal saham sebaiknya memperhatikan
tingkat keuntungan relatif masing-masing. Dasar penentuan jumlah dan
pembagian modal saham yang dapat dipergunakan ada 3, yaitu :
1) Kontribusi aktiva bersih, 2) Kontribusi laba, 3). Gabungan
kontribusi aktiva bersih dan laba.

1. Kontribusi aktiva bersih.


Jumlah modal saham yang diterbitkan akan sama jumlahnya dengan jumlah
aktiva bersih. Yang diterima secara proporsional dengan kontribusi aktiva
bersihnya.

2. Kontribusi laba.
Nilai modal saham diterbitkan akan ditentukan dengan mengkapitalisasi laba
perusahaan dengan tingkat kapitalisasi tertentu tingkat laba normal.
Prosedur penentuan modal sahamnya :
1. Menentukan kontribusi laba masing-masing perusahaan.
2. Menentukan tingkat kapitalisasi yang dipakai. Sebaiknya tingkat
kapitalisasi TIDAK melebihi tingkat laba terendah dari perusahaan yang
bergabung.
3. Menghitung jumlah modal saham, sama dengan jumlah kontribusi laba
dibagi dengan tingkat kapitalisasi yang telah ditentukan
3. Gabungan kontribusi aktiva bersih dan laba. Lanjutan
Cara ini merupakan penggabungan dari cara Kontribusi Aktiva Bersih dan
Kontribusi Laba, untuk menghidari kelemahan yang terdapat dari cara (1)
dan (2). Jadi tujuannya adalah untuk menghilangkan terjadinya
ketidakadilan pembagian laba atau pembagian kas.

Prosedur penentuan jumlah modal sahamnya :


1. Menentukan kontribusi laba masing-masing perusahaan.
2. Menentukan tingkat kapitalisasi.
3. Menghitung jumlah modal saham secara keseluruhan.

Agar tujuan tersebut dapat dicapai diperlukan syarat-syarat berikut :


1. Tingkat kapitalisasi tidak melebihi tingkat laba terendah dari perusahaan
yang bergabung.
2. Diterbitkan 2 jenis saham (Saham Biasa dan Istimewa). Besarnya
masing-masing jenis saham tergantung pada hak prioritas saham
Istimewa, yang dalam hal ini ada 2 kemungkinan :
a. Saham Istimewa mempunyai hak prioritas di dalam pembagian laba.
b. Saham Istimewa mempunyai hak prioritas di dalam pembagian aktiva
di saat dilikuidasi
Pada awal tahun 2019 PT. A, PT. B, PT. C, sepakat melakukan
penggabungan badan usaha membentuk PT. ABC. Ikhtisar Neraca masing-
masing sebelum penggabungan (dalam jutaan rupiah) :

Keterangan PT. A PT. B PT. C Total


Aktiva 300 450 600 1.350
Hutang 50 100 200 350
Modal (Aktiva bersih) 250 350 400 1.000
Kontribusi aktiva bersih 25% 35% 40% 100%
Laba 50 70 80 200
Kontribusi Laba 25% 35% 40% 100%

Jurnalnya : Aktiva 1.350.000.000


Hutang 350.000.000
Modal Saham 1.000.000.0000
Pada awal tahun 2020 PT. A, PT. B, PT. C, sepakat melakukan
penggabungan badan usaha membentuk PT. ABC. Ikhtisar Neraca masing-
masing sebelum penggabungan (dalam jutaan rupiah) :

Keterangan PT. A PT. B PT. C Total

Aktiva 250 400 700 1.350

Hutang 50 100 200 350

Modal (Aktiva bersih) 200 300 500 1.000

Kontribusi relatif 20% 30% 50% 100%

Laba 60 60 80 200

Kontribusi Laba 30% 30% 40% 100%


Keterangan A B C Total
1 Setoran Aktiva Neto 200.000 300.000 500.000 1.000.000
% Setoran aktiva 20% 30% 50% 100%
2 Setoran Laba 30.000 30.000 40.000 100.000
% Setoran Laba 30% 30% 40% 100%

Problema:
• Dasar aktiva jika laba terealisasi, A rugi, C untung
• Dasar laba jika likuidasi, A untung, C rugi

Pemecahan Masalah
1. Dasar aktiva neto
2. Ditambah goodwill

Contoh:
• Laba normal/wajar 6% dari aktiva
• Goodwill, berdasar kapitalisasi 20%, kelebihan laba di atas laba normal
A B C Total
Akt neto 200.000 300.000 500.000 1.000.000

Goodwill:
*Laba rata2 30.000 30.000 40.000
-Lb normal 6% (12.000) (18.000) (30.000)
Kelebihan lb
18.000 12.000 10.000
Kapitalisasi
(Kelebihan laba / 60.000 50.000 200.000
20 persen ) 90.000
290.000 360.000 550.000 1.200.000
24% 30% 46% 100%
Lanjutan

Perbandingan hak: A B C TOTAL


• Setoran Aktiva neto 20 30 50 100%
• Setoran laba Neto 30 30 40 100%
• Hak atas aktiva & laba 24 30 46 100%

Misalnya: Saham dikeluarkan 25.000 lembar

• A memperoleh: 29/120 x 25.000 = 6.042 lembar


• B memperoleh: 36/120 x 25.000 = 7.500 lembar

• C memperoleh: 55/120 x 25.000 = 11.458 lembar


Lanjutan

Untuk mengatasi ketidakadilan, jika diterbitkan satu jenis saham atau


lebih dari satu jenis saham
Cara alokasi:
1. Jumlah saham ditentukan berdasar kapitalisasi laba relatif dengan %
tertentu
• % kapitalisasi laba ≤ % laba perusahaan yg paling rendah
2. Jml Saham preferen ditentukan berdasar kekayaan riil
• Bagian dividen < % kapitalisasi laba poin 1
• Partisipasi penuh thd saham biasa
3. Jml Saham biasa ditentukan berdasar poin 1 dikurangi poin 2 atau
(goodwill)
Lanjutan

A B C Total
% % % %
Akt neto 200.000 20 300.000 30 500.000 50 1.000.000 100
Laba 30.000 30 30.000 30 40.000 40 100.000 100
% laba
atas 15% 10% 8%
aktiva
Saham A B C Total
Laba proyeksian 30.000 30.000 40.000 100.000
Rentabilitas aktva neto
A: 6% x 200.000 (12.000) (12.000)
B: 6% x 300.000 (18.000) (18.000)
C: 6% x 500.000 (30.000 ) (30.000)

Rentabilitas goodwill 18.000 12.000 10.000 40.000


Shm yg dikeluarkan 200.000 300.000 500.000 1.000.000
Preferen 6% (=aktiva riil) (2.000 lbr) (3.000 lbr) (5.000 lbr)

Shm biasa sebesar goodwill


300.000 (12.000)
A: 18.000 : 6% =
(3000 lbr) (18.000)
B: 12.000 : 6% = 200.000
(2000 lbr) 166.667 (30.000)
C: 10.000 : 6% = (1.667 lbr)

Jml shm dikeluarkan 500.000 500.000 666.667 1.666.667


A. Alokasi modal saham: Tingkat kapitalisasi 6% (=prioritas preferen)
• Shm preferen partisipasi 6% @ 100
• Shm biasa @ 100

Saham A A B C Total
1. Shm yg dikeluarkan (=6%) 500.000 500.000 666.667
2. Shm preferen (kekayaan bersih 200.000 300.000 1.666.667
dikurangkan (2.000 lbr) (3.000 lbr) 500.000
1.000.000
3. Shm biasa (goodwill) 300.000 200.000 166.667 666.667
(5.000 lbr)
(3.000 lbr) (2.000 lbr) (1.667 lbr)
Pembagian laba
• Atas shm preferen 6% 12.000 18.000 30.000 60.000
• Atas shm biasa 18.000 12.000 10.000 40.000
30.000 30.000 40.000 100.000
Lihat setoran laba sbl bergabung = 30% = 30% = 40% = 100%
B. Alokasi modal saham, Tingkat kapitalisasi 8% (> prioritas preferen)
• Shm preferen partisipasi 6% @ 100
• Shm biasa @ 100

B
Saham A B C Total
1. Shm yg dikeluarkan (=8%) 375.000 375.000 500.000
2. Shm preferen 200.000 300.000 1.250.000
dikurangkan (2.000 lbr) (3.000 lbr) 500.000
1.000.000
3. Shm biasa 175.000 75.000 0
(5.000 lbr)
(1.750 lbr) (750 lbr) (0 lbr) 250.000
Pembagian laba
• Atas shm preferen 6% (sbsr 8%) 16.000 24.000 40.000 80.000
• Atas shm biasa (8%) 14.000 6.000 0 20.000
30.000 30.000 40.000
Lihat setoran laba sbl bergabung = 30% 100.000
= 30%
= 40% = 100%
C. Alokasi modal saham, Tingkat kapitalisasi 5% (< prioritas preferen)
• Shm preferen partisipasi 5% @ 100
• Shm biasa @ 100

C
Saham A B C Total
1. Shm yg dikeluarkan (=5%) 600.000 600.000 800.000
2. Shm preferen 6% 200.000 300.000 2.000.000
dikurangkan (2.000 lbr) (3.000 lbr) 500.000
1.000.000
3. Shm biasa 400.000 300.000 300.000
(5.000 lbr)
(4.000 lbr) 1.000.000
Pembagian laba (3.000 lbr) (3.000 lbr)
• Atas shm preferen 6% (sbsr 5%) 10.000 15.000 25.000 50.000
• Atas shm biasa (5%) 20.000 15.000 15.000 50.000
30.000 30.000 40.000
Lihat setoran laba sbl bergabung = 30% 100.000
= 30%
= 40% = 100%
D. Alokasi modal saham, Tingkat kapitalisasi 10% (> 8% tkt laba paling
rendah persh tergabung)
• Shm preferen partisipasi 10% @ 100
• Shm biasa @ 100

D
Saham A B C Total
1. Shm yg dikeluarkan (=10%) 300.000 300.000 400.000
2. Shm preferen 6% 200.000 300.000 1.000.000
dikurangkan (2.000 lbr) (3.000 lbr) 500.000
1.000.000
3. Shm biasa 100.000 0 0
(5.000 lbr)
Tidak memenuhi kriteria semula (1.000 lbr) (0 lbr) (100.000)
(-100 lbr)
Pembagian laba
• Atas shm preferen 6% (sbsr 20.000 30.000 50.000
10%) 100.000
• Atas shm biasa (10%) 10.000 0 (10.000) 50.000
30.000 30.000 40.000
Lihat setoran laba sbl bergabung = 30% = 30% 100.000

= 40% = 100%

Anda mungkin juga menyukai