• Floyd A. Beams – Amir Abadi Yusuf, Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia, Buku Satu, Jakarta : Salemba
Empat, , 2000.
• Utoyo Widayat, Akuntansi Keuangan Lanjutan : Ikhtisar Teori dan Soal, Edisi Revisi, Jakarta : Fakultas
• Wiratno, Dwi Haryono, Seri Diktat Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan 2, Jakarta : Penerbit Gunadarma, 1993.
• Yunus, Hadori – Harnanto, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE, 1994
METODE PENGAJARAN
1. MINGGU 1 – 3 ZOOM MEETING
2. MINGGU 4 – 10 VCLASS
3. MINGGU 11-14 ZOOM MEETING
MATERI PERTAMA
PENGGABUNGAN USAHA
BUSINESS COMBINATIONS
PENGEMBANGAN USAHA
Keuntungannya :
1. Menghilangkan terjadinya persaingan di antara mereka.
2. Meningkatkan daya saing
3. Menurunkan biaya produksi
• Penggabungan Vertikal
Keuntungannya :
1. Resiko terjadinya kesulitan dalam memperoleh bahan baku.
2. Mutu produksi lebih baik.
3. Biaya produksi per unit turun , karena proses produksi terintegrasi.
4. Pembayaran PPN ditunda.
• Penggabungan Konglomerasi
Lippo Karawaci ini merupakan contoh perusahaan merger yang terdiri dari 8 perusahaan. Diantaranya
yaitu Siloam Health Care, Ardyaduta Hotel. Lippo Land Development, Lippo Karawaci, Kartika Abadi
Sejahtera, Sumber Waluyo, Ananggadipa Berkat Mulia, dan Metropolitan Tatanugraha.
HOLDING COMPANY
HOLDING COMPANY
The Legal Form of Business Combinations
A B
Merger
Penggabungan badan usaha dimana salah satu perusahaan yang bergabung akan terus
hidup dan mengambil alih semua aktiva dan hutang perusahaan lain.
The Legal Form of Business Combinations
A B
Consolidation
C
Didirikan sebuah perusahaan baru untuk mengambil alih semua aktiva dan hutang perusahaan
yang telah ada sebelumnya yang bergabung.
The Legal Form of Business Combinations
A B
Acquisitions
A B
Masing-masing perusahaan masih tetap hidup dan tetap menjalankan kegiatan operasional,
akan tetapi salah satu akan menguasai perusahaan yang lain ( Hubungan Induk dan Anak
Perusahaan ).
Ditinjau dari segi akuntansinya, penggabungan badan usaha menimbukan
2 masalah :
1. Penentuan dan pembagian modal saham.
2. Akuntansi penggabungan badan usaha
2. Kontribusi laba.
Nilai modal saham diterbitkan akan ditentukan dengan mengkapitalisasi laba
perusahaan dengan tingkat kapitalisasi tertentu tingkat laba normal.
Prosedur penentuan modal sahamnya :
1. Menentukan kontribusi laba masing-masing perusahaan.
2. Menentukan tingkat kapitalisasi yang dipakai. Sebaiknya tingkat
kapitalisasi TIDAK melebihi tingkat laba terendah dari perusahaan yang
bergabung.
3. Menghitung jumlah modal saham, sama dengan jumlah kontribusi laba
dibagi dengan tingkat kapitalisasi yang telah ditentukan
3. Gabungan kontribusi aktiva bersih dan laba. Lanjutan
Cara ini merupakan penggabungan dari cara Kontribusi Aktiva Bersih dan
Kontribusi Laba, untuk menghidari kelemahan yang terdapat dari cara (1)
dan (2). Jadi tujuannya adalah untuk menghilangkan terjadinya
ketidakadilan pembagian laba atau pembagian kas.
Laba 60 60 80 200
Problema:
• Dasar aktiva jika laba terealisasi, A rugi, C untung
• Dasar laba jika likuidasi, A untung, C rugi
Pemecahan Masalah
1. Dasar aktiva neto
2. Ditambah goodwill
Contoh:
• Laba normal/wajar 6% dari aktiva
• Goodwill, berdasar kapitalisasi 20%, kelebihan laba di atas laba normal
A B C Total
Akt neto 200.000 300.000 500.000 1.000.000
Goodwill:
*Laba rata2 30.000 30.000 40.000
-Lb normal 6% (12.000) (18.000) (30.000)
Kelebihan lb
18.000 12.000 10.000
Kapitalisasi
(Kelebihan laba / 60.000 50.000 200.000
20 persen ) 90.000
290.000 360.000 550.000 1.200.000
24% 30% 46% 100%
Lanjutan
A B C Total
% % % %
Akt neto 200.000 20 300.000 30 500.000 50 1.000.000 100
Laba 30.000 30 30.000 30 40.000 40 100.000 100
% laba
atas 15% 10% 8%
aktiva
Saham A B C Total
Laba proyeksian 30.000 30.000 40.000 100.000
Rentabilitas aktva neto
A: 6% x 200.000 (12.000) (12.000)
B: 6% x 300.000 (18.000) (18.000)
C: 6% x 500.000 (30.000 ) (30.000)
Saham A A B C Total
1. Shm yg dikeluarkan (=6%) 500.000 500.000 666.667
2. Shm preferen (kekayaan bersih 200.000 300.000 1.666.667
dikurangkan (2.000 lbr) (3.000 lbr) 500.000
1.000.000
3. Shm biasa (goodwill) 300.000 200.000 166.667 666.667
(5.000 lbr)
(3.000 lbr) (2.000 lbr) (1.667 lbr)
Pembagian laba
• Atas shm preferen 6% 12.000 18.000 30.000 60.000
• Atas shm biasa 18.000 12.000 10.000 40.000
30.000 30.000 40.000 100.000
Lihat setoran laba sbl bergabung = 30% = 30% = 40% = 100%
B. Alokasi modal saham, Tingkat kapitalisasi 8% (> prioritas preferen)
• Shm preferen partisipasi 6% @ 100
• Shm biasa @ 100
B
Saham A B C Total
1. Shm yg dikeluarkan (=8%) 375.000 375.000 500.000
2. Shm preferen 200.000 300.000 1.250.000
dikurangkan (2.000 lbr) (3.000 lbr) 500.000
1.000.000
3. Shm biasa 175.000 75.000 0
(5.000 lbr)
(1.750 lbr) (750 lbr) (0 lbr) 250.000
Pembagian laba
• Atas shm preferen 6% (sbsr 8%) 16.000 24.000 40.000 80.000
• Atas shm biasa (8%) 14.000 6.000 0 20.000
30.000 30.000 40.000
Lihat setoran laba sbl bergabung = 30% 100.000
= 30%
= 40% = 100%
C. Alokasi modal saham, Tingkat kapitalisasi 5% (< prioritas preferen)
• Shm preferen partisipasi 5% @ 100
• Shm biasa @ 100
C
Saham A B C Total
1. Shm yg dikeluarkan (=5%) 600.000 600.000 800.000
2. Shm preferen 6% 200.000 300.000 2.000.000
dikurangkan (2.000 lbr) (3.000 lbr) 500.000
1.000.000
3. Shm biasa 400.000 300.000 300.000
(5.000 lbr)
(4.000 lbr) 1.000.000
Pembagian laba (3.000 lbr) (3.000 lbr)
• Atas shm preferen 6% (sbsr 5%) 10.000 15.000 25.000 50.000
• Atas shm biasa (5%) 20.000 15.000 15.000 50.000
30.000 30.000 40.000
Lihat setoran laba sbl bergabung = 30% 100.000
= 30%
= 40% = 100%
D. Alokasi modal saham, Tingkat kapitalisasi 10% (> 8% tkt laba paling
rendah persh tergabung)
• Shm preferen partisipasi 10% @ 100
• Shm biasa @ 100
D
Saham A B C Total
1. Shm yg dikeluarkan (=10%) 300.000 300.000 400.000
2. Shm preferen 6% 200.000 300.000 1.000.000
dikurangkan (2.000 lbr) (3.000 lbr) 500.000
1.000.000
3. Shm biasa 100.000 0 0
(5.000 lbr)
Tidak memenuhi kriteria semula (1.000 lbr) (0 lbr) (100.000)
(-100 lbr)
Pembagian laba
• Atas shm preferen 6% (sbsr 20.000 30.000 50.000
10%) 100.000
• Atas shm biasa (10%) 10.000 0 (10.000) 50.000
30.000 30.000 40.000
Lihat setoran laba sbl bergabung = 30% = 30% 100.000
= 40% = 100%