3C AKUNTANSI
Disusun Oleh :
1.Magdalena Elva
2.Dyah ayu P.
3.Arya Wira Saputra
4.Lailatun Nafiah
5.Ahmad fadli Nur H
(201512117)
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena makalah ini
yang berjudul Depresiasi, Impairment, dan Deplesi telah kami selesaikan sesuai dengan
jadwal yang ditentukan. Terimakasih kami ucpakan kepada dosen kami yang telah
membimbing untuk menyelesaikan baguan dari makalah ini dan pelajaran lain yang
berhubungan dengan makalah ini.
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan secara sederhana mengenai penyusutan,
penurunan nilai .
Selanjutnya makalah ini juga untuk mennyelesaikan baguian dari tugas- tugas pada
mata kuliah Akuntansi Keuangan. Terima kasih khusu kami sampaikan kepada dosen kami,
Mam Cathy yang dari awal telah membimbing kami hingga akhir semester inni. Kepada
teman- teman kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kontribusi
dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam memahami bagian dari
mata kuliah Akuntansi Keuangan. Segala kekurangan yang masih ada dalam makalah ini
hendaknya dapat disempurnakan dalam kesempatan lain.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................3-4
BAB II
2.1 DEPRESIASI................................................................................................................5-11
2.2 IMPAIRMENTS.......................................................................................................11-15
2.3 DEPLESI...................................................................................................................16-18
2.4 REVALUASI..............................................................................................................18-20
BAB III PENUTUP........................................................................................................21-22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Krisis yang terjadi di awal tahun 2008 telah berdampak pada banyak sektor institusi
keungan maupun bukan keuangan. Bursa saham berjatuhan baik di dalam negeri maupun
diluar negeri. Walaupun beberapa perbaikan telah dilakukan tetpi pertumbuhan ekinomi
secara global menunujkan pertumbuhan yang rendah. Hal ini mengakibatkan banyak
pertanyaan yang berhubungan dengan pencatatan akuntansi. Pada aset tidak lancar seperti
perumahan, perkebunan, dan peralatan berat dan banyaj lagi tipe- tipe aset tidak lancar
lainnya. Salah satu issue yang paling sulit sehubungan dengan penurunan aset tersebut
adalah penghapusan daripada aset tersebut bila diperlukan. Dalam hal ini perusahaan
harus memiliki metode penilaian aset yang tepat dan ini menjadi masalah bila penilaian
aset tersebut termasuk penyusutan salah diterapkan.
1.2 TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan yang tepat mengenai konsep
penyusutan, mengidentifikasi faktor- faktor yang terlibat dalam proses penyusutan,
membandingkan aktifitas dan beberapa metode penyusutan, serta menjelaskan komponen
penyusutan. Masalah- masalah akuntansi yang berhubungan dengan penurunan nilai juga
dapat disimoulkan dari makalah ini. Selanjutnya diharapkan bahwa makalah ini dapat
menjelaskan prosedur- prosedur akuntansi mengenai penyusutan pada perusahaan mineral
atau perusahaan Sumber Daya Alam dan juga menjelaskan bagaimana melaporkan dan
menganalisa perusahaan- perusahaan Sumber Daya Alam, Properti, Perkebunan, dan
Peralatan.
1.3 MASALAH
Seperti diketahui bahwa banyak perusahaan yang mengalami dampak dari krisis
diatas maka perusahaan- perusahaan tersebut akan menghadapi masalah dengan
penurunan nilai dari aset- aset mereka, mereka perlu mengkondisikan aset- asetnya untuk
dihapuskan. Makalah ini nutk menguji proses depresiasi dan metode- metode yang
dipakai untuk menghapuskan biaya- biaya yang terjadi pada saat asset tidak lancar
daripada perusahaan. Secara garis besar akan disimpulkan ke dalam lima bagian,
penyusutan, penurunan nilai, penyusutan pada perusahaan.
BAB II
DEPRESIASI,PENURUNAN NILAI, DAN DEPLESI
2.1 DEPRESIASI
Depresiasi adalah pengalokasian biaya, proses akuntansi mengalokasikan biaya
daripada aset nyata(tangible asset) ke expense(diexpense) dalam sistematik dan cara rasional
untuk periode selama aset tersebut digunakan. Depresiasi digunakan karena asset nilai fair
value berubah-ubah setiap waktu,sehingga susah untuk mengukur secara objektif. Karena itu
perusahaan mengalikasikannya.
Depresiasi digunakan untuk asset jangka panjang lebih dari 1 periode.Menggunakan
deplesi
untuk
memperkirakan
pengurangan
sumber
daya
alam(mineral,
minyak
bumi,gas,emas,dll) lebih dari 1 periode jangka panjang. Untuk aset tidak nyata(intangible
asset) seperti paten atau hak cipta, disebut amortisasi.
2.1.1 FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUTAN
2.1.1.1 Dasar Penyusutan Aset
Penetapan dasar untuk penyusutan merupakan fungsi dari dua faktor:
1) Harga Perolehan
2) Nilai sisa
Contoh: perusahaan mempunyai asset senilai Rp 10.000.000,00, dan menetapkan nilai
sisa Rp 100.000,00 sehingga dasar penyusutan aset tersebut sebesar Rp 9.900.000,00.
Harga Perolehan
Dikurangi: Nilai sisa
Dasar Penyusutan
Rp 10.000.000,00
Rp
100.000,00
Rp 9.900.000,00
1. Hasil yang tidak mencukupi ketika sebuah aset digunakan perusahaan karena
perusahaan telah berubah,contoh kebutuhan gedung yang lebih besar untuk
kebutuhan produksi, walaupun sebenarnya gedung tua masih layak digunakan
tapi sudah tidak sesuai dengan tujuan perusahaan.
2. Penggantian dari sebuah aset dengan aset kain yang lebih efisien dan ekonomis,
contoh penggantian mainframe komputer dengan pc komputer atau penggantian
boeing 767 dengan boeing 787.
3. Bila tidak termasuk seperti diatas maka disebut obsolescence.
2.1.1.3 Metode Penyusutan
Metode penyusutan dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Metode aktivitas( unit atau produksi)
2. Metode garis lurus
3. Metode Pengurangan Nilai:
a. Jumlah angka tahun
b. Metode saldo menurun
2.1.1.3.1 Metode Aktifitas
Metode aktifitas mengasumsikan bahwa depresiasi adalah sebuah fungsi
penggunaan atau produksi, menggantikan bagian dari waktu. Sebuah perusahaan
memutuskan usia manfaat aset dalam waktu tertentu sesuai dengan aset tersebut
menghasilkan output selama bekerja, contoh jam mesin, jam kerja, dan lain- lain.
Perhitungan metode aktifitas:
2.1.1.3.2
depresiasi
2.1.1.3.3
mengizinkan untuk nilai yang lebih tinggi dibandingkan metode garis lurus, maka
disebut metode penyusutan dipercepat( accelerated depreciation methods). Nilai
depresiasi lebih tinggi di awal tahun karena asset lebih banyak dipakai di awal
tahun. Umumnya perusahaan menggunakan dua metode penurunan penyusutan,
yaitu: Jumlah angka tahun dan metode saldo menurun.
A. Jumlah Angka Tahun
Biaya penyusutan dihasilkan bedasarkan fraksi penurunan biaya
disusutkan.
Penyebut
yang
digunakan
dalam
jumlah
angka
Nilai
$ 60,000,000
Engine components
Komponen lainnya
$ 32,000,000
$ 8,000,000
8 tahun
5 tahun
Beban Depresia
Beban depresiasi untuk Air Asia selama 2011
Komponen
Nilai
Usia Manfaat
Penyusutan Komponen
Airframe
$ 60,000,000
20 tahun
$ 3,000,000
Engine components
$ 32,000,000
8 tahun
$ 4,000,000
Komponen lainnya
$ 8,000,000
5 tahun
$ 1,600,000
Total
$ 100,000,000
$ 8,600,000
Beban Depresiasi Air Asia dicatat sebesar $ 8,600,000 pada tahun 2010.
Beban Depresiasi
$ 8,600,000
Akumulasi Depresiasi-Airframe
$ 8,600,000
2.2.2
Membalik impairments
Setelah mencatat kerugian impairment, recovarable amounts menjadi dasar
asset impair. Apa yang terjadi jika review dalam satu tahun mendatang menunjukkan
bahwa
nilai
tersebut
kembali(recovarable
tidak
amounts)
lagi
dari
terganggu
aset
karena
tersebut
lebih
jumlah
tinggi
diperoleh
dari
nilai
tercatat(carrrying amount).
Ilustrasi, Tan Co. Membeli peralatan pada 1 Januari 2010 sebesar $ 300,000, masa
manfaat 3 tahun dan tidak mempunyai nilai sisa.Depresiasi sebagai berikut:
20,000
Accumulated Depreciation-Equipment
20,000
Pada, akhir tahun 2011, tan menetapkan bahwa recovarable amount adalah $ 96,000, lebih
tinggi dibandingkan carrying amount. Maka Tan membalik kerugian impairment dengan
jurnal:
Accumulated Depreciation-Equipment
6,000
6,000
Sehingga carrying amount peralatan Tan pada 31 Desember 2011 sebesar $ 96,000 ( 96,00090,000)
2.2.3
2.3 DEPLESI
Sumber Daya Alam sering disebut wasting asset , termasuk petroleum, mineral, dan
temberland. Sumber daya alam dapat dibagi menjadi dua kategori (1) Biologis asset seperti
temberland (2) kekeyaan mineral seperti oli, gas, dan mineral lainnya. Kita akan fokus
membahas tentang kekayaan mineral yang mempunyai dua fitur utama (1) Penghapusan
aktiva yang lengkap (2) penggantian aset hanya dengan tindakan alam.
2.3.1
Dasar Deplesi
Bagaimana cara menetapkan dasar deplesi?Perhitungan deplesi melibatkan tiga
pengeluaran, yaitu:
1. Biaya Pre- exploratory
Adalah biaya yang dikeluarkan sebelum perusahaan telah memperoleh hak hukum
untuk mengeksplorasi wilayah tertentu.
2. Biaya Exploratory dan evaluasi
3. Contoh jenis- jenis biaya exploratory dan evaluasi:
Perolehan hak untuk mengeksplorasi
Topographical, geological, geochemical, dan geophysical
Biaya pengeboran eksplorasi
Pemberian contoh(sample)
kegiatan yang berkaitan dengan mengevaluasi kelayakan teknis dan kelayakan
akan
menguntungkan.
Perusahaan
membagi
biaya
2.3.2
Jika diekstrasi 25,000 ons pada tahun pertama , lalu deplesi untuk tahun adalah
$250,000 (25,000 ons x $10) dan dicatat sebagai berikut:
Inventory
Accumulated Depletion
2.3.3
$250,000
$250,000
Likuidasi Dividend
Sebuah perusahaan seringkali hanya memiliki sebagai aset utama sebuah properti
dari yang bermaksud untuk mengambil sumber daya mineral. Jika perusahaan tidak
berharap properti membeli tambahan, secara bertahap dapat mendistribusikan kepada
pemegang saham investasi modal mereka dengan membayar dividen likuidasi.
Masalah utama akuntansi adalah membedakan antara dividen kembali modal dan
mereka yang tidak. Karena dividen adalah kembali kontribusi asli investor,
perusahaan yang menerbitkan dividen likuidasi harus debet Share Premium- Ordinary,
untuk yang bagian yang berhubungan dengan investasi asli, bukannya atau mendebit
Retained Earnings.
Ilustrasi, di akhir tahun, Callahan mempunyai Retained Earnings $ 1,650,000 ,
akumulasi deplesi mineral $ 2,100,000 dan share- premium $ 5,435,493. Callahan
mengumumkan dividen sebesar $ 3/ share pada $ 1,000,000 shares outstanding. Itu
dicatat $ 3,000,000 kas dividen sbb:
Retained Earnings
Share-Premium-Ordinary
Cash
2.3.4
1,650,000
1,350,000
3,000,000
2.4.1
Pengenalan Revaluasi
Ketika perusahaan memilih aset jangka hidup mereka nyata setelah perolehan
awal, mereka mencatat perubahan nilai wajar dengan menyesuaikan akun aktiva dan
membentuk sebuah keuntungan yang belum direalisasi atas aktiva yang dinilai
kembali berwujud berumur panjang. Keuntungan tidak nyata ini dikaitkan sebagai
pengenalan revaluasi.
Contoh Revaluasi Tanah
Ilistrasi, Siemens membeli tanah sebesar $ 1,000,000 pada 5 Januari 2010.
Perusahaan memilih menggunakan akuntan revauasi untuk tanah pada periode
mendatang. Pada 31 Desember 2010, harga pasar tanah adalah $ 1,200,000. Dan
dicatat sebagai berikut:
Land
200,000
Unrealized Gain on Revaluation- Land
2.4.2
200,000
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penyusutan baik aktiva maupun sumber daya alam adalah sebagian dari harga
perolehan yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode akuntansi.
Penyusutan pun mempunyai beberapa metode yaitu:
1.Metode aktivitas( unit atau produksi)
2.Metode garis lurus
3.Metode Pengurangan Nilai:
a.Jumlah angka tahun
b.Metode saldo menurun
metode tersebut digunakan oleh aktiva maupun sumber daya alam, tetapi biasanya untuk
sumber daya alam menggunakan metode aktivitas.
Sedangkan impairments adalah penurunan aktiva karena mengikuti nilai pasar,
walaupun perusahaan mempunyai hak pilih untuk memakai nilai pasar atau tetap
menggunakan carrying amount, tetapi ada sesuatu keadaan yang memaksa aktiva
perusahaan harus diimpair, biasanya perusahaan tidak mau mengimpair aktivanya bila
bukan keadaan memaksa. Tetapi berbeda dengan revaluasi, revaluasi biasanya dipilih
perusahaan karena biasanya hrga aktiva ternyata lebih besar dari carrying amountnya.
3.2 SARAN
Setiap perusahaan sudah memakai IFRS dan menggunakan metode- metode dan
pembahasan yang sudah diterangkan. Tetapi masih perlu melakukan tinjauan kembali
untuk aktiva yang masih dapat dipakai tetapi usia manfaatnya sudah habis.