Anda di halaman 1dari 17

PAJAK PENGHASILAN

PASAL 24
Dosen Pengampu: Billy Dewantara, S. E., M. Si.
Anggota Kelompok

Desfika Ardera Meilynda Sari Vindi Levina


062130601471 062130601478 062130601486

Kelas 4NB
Definisi
DEFINISI PAJAK
Menurut ( Mardiasmo, 2016 : 3 ) Pajak adalah iuran yang dibayarkan oleh rakyat

1 kepada Negara yang masuk dalam kas Negara yang melaksanakan pada undang-
undang serta pelaksanaannya dapat dipaksaan tanpa adanya balas jasa. Iuran
tersebut digunakan oleh Negara untuk melakukan pembayaran atas kepentingan
umum

DEFINISI WAJIB PAJAK

Menurut Thomas Sumarsan ( 2017 : 19 ) menyatakan bahwa definisi wajib pajak


2 adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan
pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.

DEFINISI PAJAK PENGHASILAN

PPh merupakan kepanjangan dari Pajak Penghasilan. Dari kepanjangan tersebut, dapat

3 diketahui bahwa PPh merupakan pajak yang dikenakan pada wajib pajak ( dapat
berupa orang perseorangan maupun badan usaha) atas penghasilan yang mereka
terima dalam satu tahun pajak
Subjek dan Sebagaimana disebutkan pula
dalam UU 36 /2008 , subjek
Objek yang termasuk dalam PPh
Pasal 24 adalah wajib Pajak
dalam negeri yang terutang
pajak atas seluruh penghasilan
termasuk penghasilan yang
diterima atau di peroleh dari
luar negeri. Di sisi lain, yang
menjadi objek PPh Pasal 24
adalah penghasilan yang
berasal dari luar negeri.
Jenis-jenis 1
Penghasilan dari sahan dan surat beharga lainnya, serta
keuntungan dari pengalihan saham surat beharga
lainnya.

Sumber 2 Pengahasilan berupa bunga, royalty, dan sewa yang


berkaitan dengan penggunaan harta benda bergerak.

Penghasilan berupa sewa yang berkaitan dengan

Penghasilan 3 penggunaan harta benda tidak bergerak.

Penghasilan berupa imbalan yang berhubungan dengan


4
Jika sudah memahami pengertian
jasa, pekerjaan, serta kegiatan.

beserta subjek dan objek dalam 5 Pendapatan dari Bentuk Usaha Tetap (BUT) di luar
negeri.
PPh Pasal 24, maka alangkah
Penghasilan dari pengalihan sebagian atau seluruh hak
baiknya kita juga memahami 6 penambangan atau tanda keikutsertaan dalam pembiayaan
atau pemanfaatan di sebuah perusahaan pertambangan.
sumber penghasilan kena pajak
yang dapat dikreditkan di
7 Keuntungan dari pengalihan asset tetap.

Indonesia sebagaimana aturan Keuntungan dari pengalihan asset yang merupakan


8 bagian dari suatu bentuk usaha tetap.
perundang-undangan.
Permohonan
Kredit Pajak LN
1. Laporan keuangan dari penghasilan luar negeri.

2. Fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak (Tax Return) yang


disampaikan di luar negeri.

3. Dokumen pembayaran pajak di luar negeri, Penyampaian


permohonan kredit pajak yang terutang atau dibayar di luar
negeri tersebut dilakukan bersamaan dengan penyampaian
SPT Tahunan PPh.

4. Disampaikan bersamaan dengan penyampaian SPT PPh,


kecuali terjadi force
majeur.
Batas Maksimum Kredit Pajak
Untuk Setiap Negara (Per
Country Limitation)
Apabila penghasilan luar negeri berasal dari beberapa negara, maka
perhitungan batas maksimum kredit pajak dilakukan untuk masing-
masing negara. Berikut adalah batas maksimum kredit pajak diambil
yang terendah dari 3 unsur atau perhitungan yaitu:
Jumlah pajak yang terutang atau dibayar di Luar Negeri
(Penghasilan Luar Negeri: Seluruh Penghasilan Kena Pajak) × PPh
atas seluruh yang dikenakan tarif pasal 17. Jumlah pajak yang
terutang untuk seluruh penghasilan kena pajak (dalam hal
penghasilan kena pajak adalah lebih kecil daripada penghasilan luar
negeri).
Perlakuan Kredit Pajak
Terhadap Penghasilan Luar
Negeri
Kredit Pajak adalah memperhitungkan pajak penghasilan yang
telah dibayar atau dipungut di muka dengan jumlah pahak
yang terutang pada akhir tahun pajak. Wajib pajak dalam
negeri dikenakan pajak pada saat penghasilan diperoleh atau
diterima dan bersifat tidak final (sebagai kredit pajak) yang
berkaitan dengan PPh pasal 21, Pasal 22 dan Pasal 23.

Segala bentuk penghasilan yang sudah dikenakan pajak yang


bersifat final, tidak boleh diperlakukan sebagai kredit pajak.
Jika pajak penghasilan yang dipungut atau dibayar di luar
negeri oleh Wajib Pajak dalam negeri. Pajak penghasilan yang
telah dipungut di luar negeri dapat dikurangi dengan pajak
penghasilan yang terutang di Indonesia.
Agar Dapat Melakukan Kredit Pajak dengan
Baik Maka ada Hal yang Harus Diperhatikan
Penghasilan yang “ Pajak yang telah Batas kredit
diterima” dibayar atau ditentukan
mengindikasikan bahwa
terutang di luar
penghasilan diakui pada menurut undang-
negeri dapat
saat dibayar ( cash undang dan
basis), sedangkan
digunakan sebagai
pengurang ( kredit Besarnya
penghasilan “ diperoleh”
menunjukkan pajak) pajak yang kredit pajak
penghasilan diakui tertuang atas tidak boleh
pada saat terjadinya seluruh melebihi jumlah
walaupun uang belum penghasilan pada batas kredit
diterima, pajak
tahun pajak yang
penghasilan di luar pajak.

sama.

negeri ini bias jadi telah


dibayar atau belum
dibayar atau terutang
oleh Wajib Pajak.
PAJAK YANG BOLEH DIKREDITKAN HANYA PAJAK YANG LANGSUNGK
DIKENAKAN ATAS PENGHASILAN YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH
WAJIB PAJAK.
Perhitungan dan Penentuan
PENGURANGAN ATAU PENGEMBALIAN PAJAK ATAS PENGHASILAN YANG

DIBAYAR DI LUAR NEGERI

Apabila terjadi pengurangan atau pengembalian


pajak atas penghasilan yang dibayar di Luar
Negeri, sehingga besarnya pajak yang dapat
dikreditkan di Indonesia menjadi l ebih kecil dari
besarnya perhitungan semula, maka selisihnya
ditambahkan pada Pajak Penghasilan yang
menurut Undangundang ini. Misalnya, dalam tahun
2009 , Wajib Pajak mendapat pengurangan pajak
atas penghasilan Luar Negeri tahun 2008 sebesar
RP 5 .000 .000 , 00 tersebut ditambahkan pada
Pajak Penghasilan yang terutang pada tahun Pajak
2009 .
Perhitungan dan Penentuan
PERHITUNGAN PEMOTONGAN DAN LAPORAN DIVIDEN
Mengacu kepada Peraturan Pajak No.59 /PJ/2010 , dalam
pelaksanaan penghitungan dan pemotongan dan pelaporan dividen
baru harus memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1. Besarnya dividen yang wajib dihitung oleh Wajib Pajak
dalamnegeri adalah sebesar jumlah dividen yang menjadi haknya
terhadap laba setelah pajak yang sebanding dengan peryertaannya
pada badan usaha di Luar Negeri selain badan usaha yang menjual
sahamnya di bursa efek
2. Ketentuan ini tidak berlaku apabila sebelum batas waktu
sebagaimana dimaksud dalam butir 1 di atas, badan usaha di Luar
Negeri dimaksud sudah membagikan dividen yang menjadi hak Wajib
Pajak.
3 .Dalam hal Wajib Pajak dalam negeri menerima pembagian dividen
selain dividen badan usaha yang menjual sahamnya di bursa efek
dividen tersebut wajib dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan
Pajak Penghasilan
Perhitungan dan Penentuan
PENENTUAN SAAT DIPEROLEHNYA DIVIDEN OLEH WAJIB PAJAK DALAM NEGERI
ATAS PENYERTAAN MODAL PADA BADAN USAHA DI LUAR NEGERI

SELAIN BADAN USAHA YANG MENJUAL SAHAMNYA DI BURSA EFEK

Mengacu kepada Peraturan Menkeu No. 256/PMK.03.2009 serta PER-Dirjen Pajak No.59/PJ/2010,
penentuannya adalah sebagai berikut:

1. Saat diperolehnya dividen oleh Wajib Pajak dalam Negeri (WPDN) atas penyertaan modal pada
badan usaha di Luar Negeri selain badan usaha yang menjual sahamnya di bursa efek adalah:

a) Pada bulan keempat setelah berakhirnya batas waktu kewajibannya dalam penyampaian Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan badan usaha di luar negeri tersebut untuk tahun
pajak yang bersangkutan.

b) Pada bulan ketujuh setalah tahun pajak berakhir apabila badan usaha di luar negeri tersebut
tidak memiliki kewajiban untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan
atau tidak ada ketentuan batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan.
Objek Penggabungan
Penghasilan
1. Penghasilan dari usaha yaitu dilakukan dalam
tahun pajak diperolehnya penghasilan tersebut.

2. Pengahasilan lain yaitu dilakukan dalam


tahun pajak diterimanya penghasilan tersebut.

3.Penghasilan berupa dividen sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) UU PPh yaitu
dilakukan dalam tahun pajak pada saat
perolehan dividen tersebut ditetapkan sesuai
KMK.
Tata Cara Perhitungan
Kredit Pajak LN
1. Jumlah kredit pajak yang besarnya paling tinggi sama
dengan pajak yang dibayar atau terutang di LN tapi tidak
boleh lebih dari jumlah tertentu (Ordinary Credit Method).

2. Jumlah tertentu pada no 1 dihitung dengan perbandingan


penghasilan LN terhadap PKP dikalikan dengan pajak
terutang atas PKP jika PKP lebih kecil dari penghasilan LN.

3. Jika penghasilan LN dari beberapa LN, penghitungan kredit


pajak dilakukan untuk masing-masing negara.

4. PKP yang digunakan sebagai perbandingan tidak termasuk


ke dalam penghasilan yang dikenakan pajak final.

5. Bila PPh yang dibayar atau terutang di LN melebihi kredit


pajak yang diperbolehkan, kelebihan tidak dapat
dikompensasikan pada tahun berikutnya
KESIMPULAN
Pajak Penghasilan (PPh) merupakan pajak yang dikenakan pada wajib pajak (dapat berupa
orang perseorangan maupun badan usaha) atas penghasilan yang mereka terima dalam satu
tahun pajak. PPh dikenal sebagai pajak subjektif karena pajak ini dibebankan sesuai dengan
kondisi subjek yakni siwajib pajak. Adapun salah satu pasal yang berkaitan dengan pajak
penghasilan yaitu pasal 24 yang berhubungan dengan kredit pajak luar negeri.
Berdasarkan hal tesebut maka pajak yang terhutang akan dibayarkan
di luar negeri atas penghasilan yang diterima dan diperoleh dari luar
negeri yang boleh dikreditkan terhadap PPh yang terutang atas
seluruh penghasilan WP DN (Wajib Pajak Dalam Negeri).
Pengkreditan dilakukan dalam tahun pajak digabungkannya
penghasilannya dari luar negeri dengan penghasilan di Indonesia.
Tujuannya adalah menghidarkan pajak berganda dengan jumlah
yang dikreditkan tidak melebihi perhitungan pajak yang terhutang.
Indonesia menganut Tax Credit yang Ordinary Credit Method dengan
menerapkan per country limitation.
THANK
Y O U
Any question?

Anda mungkin juga menyukai