Anda di halaman 1dari 41

Konsep

Rekonsiliasi

1
Hakikat Rekonsiliasi

Pelaksanaa
n Penyesuaian
Perbedaan diperlukan agar
pembukuan
timbul laba yang
berdasar
terkait diperhitungkan
kebijakan
pengakuan secara akuntansi
akuntansi
pendapatan dapat
perusahaan
dan beban diperlakukan
menyimpan
di laporan sebagai laba atau
g dari
laba rugi. penghasilan kena
ketentuan
perpajakan. pajak.
Rekonsilias Teknik Rekonsiliasi

Rekonsiliasi Pembenaran

Koreksi
melakukan dilakukan
pembenaran terhadap laba
atas setiap item akuntansi,
pendapatan dengan
dan beban melakukan
sehingga sesuai penambahan
i

dengan atau (koreksi


ketentuan positif)
perpajakan.
Di dunia pengurangan
praktik, teknik rekonsiliasi yang lebih
Metode ini (koreksi
banyak digunakan. Untuk memenuhi
memudahkan negatif), hanya
kebutuhan Catatan Atas Laporan
proses Keuangan,
berdasar
Trade Off Akuntansi -
Perpajakan
Di sisi akuntansi bersifat
menguntungkan, sebab
akan menarik minat
pemegang saham
potensial.
Perusahaan terbuka
akan memprioritaskan
kepentingan ini.
Tingginya
Laba
Di sisi perpajakan
bersifat tidak
menguntungkan, sebab
meningkatkan beban
pajak yang harus
dibayar.
Latar Belakang Perbedaan
Akuntansi dan pajak ditetapkan oleh
otoritas yang berbeda dan dengan tujuan
yang berbeda. Perbedaan antara akuntansi
dan pajak tidak hanya terjadi di Indonesia
namun juga terjadi di negara lain.
Penelitian pajak terkait Book Tax Gap.
Apa penyebab BTG.
Apa akibat terjadinya BTG Persistensi laba,
persistensi return, nilai informasi dari BTG.
Apakah BTG dapat dianggap sebagai alat untuk
Kerangka Perbedaan

Undang-
PSAK
Undang

Akuntansi Pajak

Perbedaa
n
Perma Tempor
nen Pajak er
Penelitian:
Book Tax Tangguhan:
Aktiva/
Gap
Effective Utang
Beban/
Tax Rate
Macam Perbedaan

Berdasar Sifat

Positif, bersifat meningkatkan


Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Negatif, bersifat mengurangi PKP.
Berdasar Jangka Waktu

Temporer, merupakan akibat


berbedanya waktu pengakuan,
namun akan berujung pada hasil
akhir serupa.
Permanen, merupakan perbedaan
Langkah Penyesuaian
Perbedaan
Dikuran
Ditamba
gi
h Ditamba
penghas
Laba penghas h biaya
ilan
akuntan ilan non
yang
si yang deducti
bukan
belum ble.
objek
diakui.
pajak.
Dikuran Dikuran
Ditamba
Penghas gi gi biaya
h biaya
ilan penghas deducti
3M
Kena ilan ble yang
penghas
Pajak dikenai belum
ilan
(PKP) PPh dibeban
final.
final. kan.
Rincian Item
Rekonsiliasi

9
Penghasilan Bukan Objek Pajak (1)
Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

a. Bantuan atau sumbangan, zakat yang diterima


oleh badan/ lembaga amil zakat yang disahkan
oleh pemerintah dan yang diterima oleh
penerima zakat yang berhak atau sumbangan
keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk
agama yang diakui di Indonesia, yang diterima
oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau
disahkan oleh pemerintah dan yang diterima
oleh penerima sumbangan yang berhak, yang
ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Pemerintah;
b. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga
sedarah garis keturunan lurus satu derajat,
badan keagamaan, badan pendidikan,
10
sosial
Penghasilan Bukan Objek Pajak (2)
Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

c. Warisan;
d. Harta, termasuk setoran tunai, sebagai
pengganti saham atau sebagai pengganti
penyertaan modal;
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh
dalam bentuk natura dan/ atau kenikmatan dari
Wajib Pajak atau pemerintah, kecuali yang
diberikan oleh bukan WP, WP yang dikenakan
pajak secara final atau WP dengan Norma
Penghitungan Khusus (deemed profit);
f. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada
orang pribadi sehubungan dengan asuransi
kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi
11
jiwa,
Penghasilan Bukan Objek Pajak (3)
Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

g. Dividen atau bagian laba yang diterima atau


diperoleh PT sebagai WP dalam negeri, koperasi,
badan usaha milik negara, atau badan usaha
milik daerah, dari penyertaan modal pada badan
usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan
di Indonesia dengan syarat:
Dividen berasal dari cadangan laba yang
ditahan; dan
Bagi perseroan terbatas, badan usaha milik
negara dan badan usaha milik daerah yang
menerima dividen, kepemilikan saham pada badan
yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua
puluh lima persen) dari jumlah modal yang
disetor; 12
Penghasilan Bukan Objek Pajak (4)
Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

i. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh


dana pensiun dalam bidang-bidang tertentu
yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Keuangan;
j. Bagian laba yang diterima atau diperoleh
anggota dari perseroan komanditer yang
modalnya tidak terbagi atas saham-saham,
persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi,
termasuk pemegang unit penyertaan kontrak
investasi kolektif;
k. Penghasilan yang diterima atau diperoleh
perusahaan modal ventura berupa bagian laba
dari badan pasangan usaha yang didirikan dan
menjalankan usaha di Indonesia, dengan
13
syarat
Penghasilan Bukan Objek Pajak (5)
Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

l. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu


yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan
atau berdasarkan PMK;
m. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan
atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam
bidang pendidikan dan/ atau bidang penelitian
dan pengembangan, yang telah terdaftar pada
instansi yang membidanginya, yang ditanamkan
kembali dalam bentuk sarana dan prasarana
kegiatan pendidikan dan/ atau penelitian dan
pengembangan, dalam jangka waktu paling
lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa
lebih tersebut, yang ketentuannya diatur lebih
lanjut dengan atau berdasarkan14 Peraturan
Non Deductible Expenses (1)
Pasal 9 Ayat (1) UU PPh

Biaya yang tidak dapat dikurangkan (non


deductible) atas penghasilan bruto, meliputi:
a. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk
apapun;
b. Biaya yang dibebankan untuk kepentingan
pribadi pemegang saham, sekutu, anggota atau
anggota;
c. Pembentukan dana cadangan, kecuali:
Cadangan untuk jenis usaha tertentu yang
ditetapkan KMK;
Cadangan untuk usaha asuransi;
Cadangan jaminan sosial dibentuk BPJS;
Cadangan penjaminan yang dibentuk LPS;
Cadangan biaya reklamasi untuk
15
usaha
Non Deductible Expenses (2)
Pasal 9 Ayat (1) UU PPh

d. Premi asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa,


dwiguna, dan asuransi beasiswa yang dibayar
oleh WP orang pribadi;
e. Penggantian/ imbalan atas pekerjaan/jasa yang
diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan,
kecuali:
Penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh
pegawai ;
Diberikan di daerah tertentu atau diberikan
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
sebagaimana ditetapkan KMK;
f. Jumlah yang melebihi kewajaran yang
dibayarkan kepada pemegang saham atau pihak
yang mempunyai hubungan istimewa; 16
Non Deductible Expenses (3)
Pasal 9 Ayat (1) UU PPh

i. Biaya yang dibebankan/ dikeluarkan untuk


kepentingan pribadi WP atau orang yang
menjadi tanggungan;
j. Gaji anggota persekutuan, firma, atau
perseroan komanditer yang modalnya tidak
terbagi atas saham;
k. Sanksi administrasi dan pidana di bidang
perpajakan.

17
Non Deductible Expenses Lain
Non
Deductibl
Deductibl
e
ePengobatan secara Penggantian biaya
cuma cuma bagi
pengobatan.
pegawai.
Makan siang bagi Makan siang bagi
sebagian pegawai. seluruh pegawai.
PPh 21 ditanggung
Tunjangan PPh 21.
perusahaan.
Biaya jamuan
Biaya jamuan tanpa
dilengkapi daftar
daftar nominatif.
nominatif.

18
a. Penghasilan
Penghasilan berupa Dikenai
bunga PPh Finaldan
deposito
Pasal 4 Ayat (2) UU PPh
tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat
utang negara, dan bunga simpanan yang
dibayarkan oleh koperasi kepada anggota
koperasi orang pribadi;
b. Penghasilan berupa hadiah undian;
c. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas
lainnya, transaksi derivatif yang
diperdagangkan di bursa, dan transaksi
penjualan saham atau pengalihan penyertaan
modal pada perusahaan pasangannya yang
diterima oleh perusahaan modal ventura;
d. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta
berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa
konstruksi, usaha real estate, dan persewaan
tanah dan/atau bangunan; dan
e. Penghasilan tertentu lainnya, yang 19 diatur
Kasus dan
Ilustrasi

20
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (1)

PT. Arkeikum merupakan perusahaan yang bergerak


di bidang wholesaling dan retailing bagi segmen
konsumen bisnis maupun segmen konsumen akhir. PT.
Arkeikum merupakan perusahaan yang 45% sahamnya
dimiliki oleh publik dan diperdagangkan di bursa efek di
Indonesia. Perusahaan melaksanakan pembukuan
terkait kegiatan akuntansinya. Berikut merupakan data
yang diperoleh atas laporan keuangan PT. Arkeikum di
tahun 2012.

21
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (2)
Soal :

22
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (3)
Soal :

23
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (4)
Soal :

24
Berikut merupakan keterangan yang menjelaskan
Ilustrasi 6.1
perincian berbagai elemen yang terdapat di laporan
Perseroan Terbatas (5)
keuangan PT. Arkeikum.
a. Perusahaan mencatat penjualan berdasar prinsip akrual.
Atas jumlah tercantum, terdapat nilai pendapatan sebesar
Rp 650.000.000,00 atas penjualan merchandise Olimpiade
2012 yang diharapkan hanya akan terjadi di tahun
penyelenggaraan event olahraga tersebut.
b. Retur dan diskon penjualan dicatat ketika serah terima
barang telah dilakukan.
c. Persediaan barang dagangan dicatat dengan metode FIFO.
d. Atas gaji dan bonus pegawai tetap bidang pemasaran, Rp
1.300.000.000,00 diberikan dalam bentuk gaji bulanan
dan sisanya dalam bentuk bonus tahunan.
e. Atas tunjangan pajak penghasilan, Rp 32.500.000,00
diberikan bagi pegawai dengan level supervisor,
sedangkan sisanya diberikan bagi pegawai dengan level
manajer dan direktur.
f. Atas biaya pendidikan karyawan bidang pemasaran, Rp
175.000.000,00 diberikan sebagai tunjangan
25 cuti
h. Atas biaya jamuan makan, Rp 180.000.000 telah
Ilustrasi 6.1
dilengkapi daftar nominatif penerima secara lengkap.
Perseroan Terbatas (6)
i. Atas biaya telepon, air, dan listrik bidang pemasaran,
meliputi Rp 334.250.000,00 untuk biaya air dan listrik.
Seperempat dari biaya telepon dianggarkan dalam bentuk
penyediaan pulsa bagi Direktur Pemasaran, seperempat
lain dianggarkan atas pembelian perangkat PDA baru bagi
salesperson.
j. Atas biaya penyusutan bidang pemasaran, meliputi
penyusutan dengan metode garis lurus atas:
i. Telepon genggam direktur, dibeli tahun 2011 dengan
nilai tercatat Rp 25.000.000, disusutkan selama 5
tahun. Sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok
1.
ii. Smartphone bagi salesperson yang berdinas di luar
lapangan, dibeli tahun 2009 dan disusutkan selama 4
tahun dan sesuai peraturan pajak termasuk aset
kelompok 1.
iii.PDA baru bagi salesperson yang dibeli di akhir Juni
tahun 2012, disusutkan dengan masa manfaat
26 2 tahun,
l. Atas honorarium dan komisi pegawai tidak tetap,
Ilustrasi 6.1
termasuk pembayaran senilai Rp 786.542.000,00 kepada
Perseroan Terbatas (7)
mantan pegawai yang masih dimanfaatkan jasanya secara
lepas.
m.Atas biaya sewa kantor, meliputi pembayaran bagi kurun
30 bulan dan dibayarkan di bulan Januari 2012.
n. Biaya penyusutan bidang G&A meliputi penyusutan
dengan metode garis lurus atas:
i. Gedung pabrik lama dengan nilai kapitalisasi awal Rp
13.850.000.000,00 yang diperoleh tahun 1990 dan
disusutkan dengan masa manfaat 25 tahun.
ii. Kendaraan niaga bagi keperluan distribusi dengan nilai
kapitalisasi awal Rp 6.000.000.000,00 yang diperoleh
tahun 2008 dan disusutkan dengan masa manfaat 10
tahun. Peraturan perpajakan menggolongkan aset ke
dalam kelompok 2.
iii.Kendaraan dinas bagi Direktur Utama dengan nilai
kapitalisasi awal Rp 2.400.000.000,00 yang diperoleh
akhir September 2012 dan disusutkan dengan masa
manfaat 6 tahun. Peraturan perpajakan menggolongkan
27
p. Atas biaya penghapusan piutang, senilai Rp
Ilustrasi 6.1
3.763.480.000,00 telah diberitahukan kepada Ditjen Pajak,
Perseroan Terbatas (8)
namun Rp 500.000.000,00 di antara jumlah terlapor
tersebut belum didaftarkan ke BUPLN.
q. Atas biaya pemeliharaan kendaraan, Rp 10.000.000,00
merupakan biaya pemasangan sistem keamanan di
kendaraan Direktur Utama.
r. Atas biaya bahan bakar dan tol bidang G&A, 15% di
antaranya dialokasikan bagi Direktur Utama.
s. Atas biaya riset, 50% di antaranya ditenderkan dan
dilaksanakan di luar Indonesia.
t. Atas dividen PT. Negarakertagama, separuhnya berasal
dari laba ditahan. PT. Arkeikum memiliki proporsi
kepemilikan 35%.
u. Atas dividen PT. Sutasoma, seluruhnya diberikan dalam
bentuk instrumen investasi. PT. Arkeikum memiliki
proporsi kepemilikan 15%.
v. Atas dividen dari Bremen Ag., PT. Arkeikum telah
mencatatnya secara netto terhadap pajak di luar negeri
dengan tarif 30%. 28
Ilustrasi 6.1
x. Bunga pinjaman sebesar 12% p.a. dibayarkan di akhir
Perseroan Terbatas (9)
tahun, dengan nilai pokok pinjaman bernilai tetap
sepanjang tahun.
y. Sumbangan diberikan untuk pembangunan panti asuhan
rubuh di sekitar perusahaan dan pengadaan sarana
bermain di dalamnya.
z. Biaya lain lain tidak memenuhi ketentuan perpajakan
sebagai deductible expense.
aa.Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:
i. PPh 22 atas impor dengan DPP PPN Rp
21.750.000.000,00. Perusahaan telah memiliki API atas
impor tersebut.
ii. PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp
631.250.000,00.
iii.Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp
855.750.000,00.
iv.STP PPh 25 sebesar Rp 451.500.000,00 termasuk
denda Rp 35.500.000,00.
29
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (10)

Pertanyaan :
a.Bagaimanakah rekonsiliasi fiskal ditetapkan atas
PT. Arkeikum?
b.Berapakah besar PPh terutang dan kredit pajak di
periode berjalan?
c.Berapakah pajak kurang (lebih) bayar di periode
berjalan?
d.Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang
seharusnya dibayarkan di periode mendatang?

30
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (11)
Jawaban :
a.

31
Ilustrasi 6.1
Perseroan
Keterangan : Terbatas (12)
Koreksi positif atas biaya telepon, air, dan listrik
bidang pemasaran
= 50% Biaya pulsa direktur + Pembelian PDA yang
seharusnya dikapitalisasi
= 50% * * 400.000.000 + * 400.000.000
= 50.000.000 + 100.000.000
= 150.000.000

Penyusutan bidang pemasaran menurut akuntansi


= 20% * 25.000.000 + Penyusutan smartphone + 6/12 *
50% * 100.000.000
= 5.000.000 + Penyusutan smartphone +
25.000.000
= 30.000.000 + Penyusutan smartphone
32
Ilustrasi 6.1
Perseroan
Keterangan : Terbatas (13)
Penyusutan bidang pemasaran menurut fiskal
= 50% * 25% * 25.000.000 + Penyusutan
smartphone + 6/12 * 25% * 100.000.000
= 3.125.000 + Penyusutan smartphone +
12.500.000
= 15.625.000 + Penyusutan smartphone

Koreksi positif atas penyusutan bidang pemasaran


= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan
menurut fiskal
= (30.000.000 + Penyusutan smartphone) -
(15.625.000 + Penyusutan smartphone)
= 14.375.000

33
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (14)
Jawaban :
a.

34
Ilustrasi 6.1
Perseroan
Keterangan :
Terbatas (15)
Koreksi positif atas biaya sewa kantor
= Proporsi biaya sewa dibayar di mukan
= 18/30 * 1.633.500.000
= 980.100.000

Penyusutan bidang G&A menurut fiskal


= Penyusutan kendaraan niaga + Penyusutan
kendaraan direktur
= 12,5% *6.000.000.000 + 50% * 3/12 * 12,5% *
2.400.000.000
= 750.000.000 + 37.500.000
= 787.500.000
Gedung pabrik lama tidak disusutkan menurut fiskal,
sebab telah melewati batas masa manfaat fiskal
selama 20 tahun. 35
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (16)
Keterangan :
Koreksi positif atas penyusutan bidang G&A
= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan
menurut fiskal
= 1.254.000.000 - 787.500.000
= 466.500.000

Koreksi positif atas biaya royalti


= Beban PPh 26 yang tidak boleh dibebankan
= 20% / 120% * 660.000.000
= 110.000.000

36
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (17)
Jawaban :
a.

37
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (18)
Keterangan :
Koreksi positif atas dividen dari Bremen Ag.
= Beban pajak luar negeri yang seharusnya tidak di-
netto-kan
= 30% / 70% * 276.500.000
= 118.500.000

Pokok deposito
= 100% / 80% * 34.280.000 / 8%
= 535.625.000
Pokok pinjaman
= 100% / 12% * 76.275.000
= 635.625.000

38
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (19)
Keterangan :
Bunga pinjaman yang boleh dibebankan
= Selisih pokok pinjaman dan pokok deposito *
Tingkat bunga pinjaman
= (635.625.000 - 535.625.000) * 12%
= 12.000.000

Koreksi positif atas bunga pinjaman


= Bunga pinjaman menurut akuntansi - Bunga
pinjaman menurut fiskal
= 76.275.000 12.000.000
= 64.275.000

39
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (20)

Jawaban :
b.
c.

40
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (21)
Jawaban :
d.

41

Anda mungkin juga menyukai