Anda di halaman 1dari 13

Certified Public

Accountant (CPA)
Oleh Kelompok 1
Our team

Dewi Trisa
Ika Maulani
Murtasimah Anggraeni
2008205015 2008205019 2008205036
Kantor Akuntan Publik dan Kegiatannya
Menurut SK. Menkeu No. 470/KMK.017/1999 tertanggal 4 Oktober 1999, Kantor Akuntan
Publik (KAP) adalah lembaga yang memiliki izin dari Mentri Keuangan sebagai wadah bagi
Akuntan Publik dalam menjalankan pekerjaannya.
Jasa akuntan publik biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan
beberapa tugas, seperti analisis laporan keuangan, audit laporan keuangan, audit pajak, dan
sebagainya.
Bersumber dari Accountingcoach perusahaan Big 4 KAP yaitu :
1. Ernst & Young (EY)
2. Deloitte
3. Price waterhouse Coopers ( PWC)
4. KPMG
Beberapa perusahaan ini disebut sebagai Big 4 didasarkan pada besaran penetrasi
pasar yang dilakukan, revenue yang dihasilkan, serta reputasi yang mereka miliki.
Kantor Akuntan Publik dan Kegiatannya
Kegiatan yang dilakukan Kantor Akuntan Publik adalah pemberian
jasa profesional kepada klien yang dapat berupa, antara lain:

Proses kumulatif dalam mengevaluasi apakah laporan keuangan telah disajikan


Jasa Audit secara wajar

Pengumpulan, penggolongan, peringkasan, dan pengkomunikasian informasi


Jasa Atestasi data dalam jumlah besar menjadi data yang lebih muda dipahami

Pelaksaan prosedur permintaan keterangan dan analisis yang menghasilkan


Jasa Akuntansi dan Review dasar yang memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas

Meliputi jasa konsultasi umum perpajakan, perencanaan pajak, review jenis


Jasa Perpajakan pajak, pengisisan SPT dan penyelesaian masalah perpajakan

Perencanaan Keuangan
Membantu pengembangan perencaan keuangan pribadi klien
Pribadi

Jasa Konsultasi Konsultasi rencana bisnis, sistem akuntansi, kepailitan dan lainnya.
Sifat KAP dan Akuntan Publik
KAP sebagai basis dan Memeriksa laporan Membantu penyusunan
akuntan publik sebagai keuangan klien dan laporan keuangan
pemberi layanan memberi masukan untuk perusahaan untuk
penyempurnaan laporan keperluan perpajakan dan
keuangan periode perkreditan
selanjutnya

Menyusun metode
Akuntan bersifat
akuntansi yang sesuai
independen
bagi perusahaan klien
SOX, PCAOB, SEC DAN AIPCA

Sabanes-Oxley SEC
(SOX) Badan independen
Aturan di AS yang pemerintah Amerika yang
mengahruskan setiap bertanggung jawab
perusaan publik membuat mengawasi pelaksanaan
laporan keuangan yang peraturan-peraturan dibidang
mendetail perdagangan efek dan
mengatur pasarnya
PCAOB
Dewan pengawas akuntansi
AIPCA
perusahaan publik (PCAOB) Organisasi profesional
yaitu organisasi nirlaba yang akuntan publik yang
mengatur auditor perusahaan terdaftar certified publk
accountants (CPA)
publik
Standar Audit yang Berlaku Umum

Standar auditing merupakan pedoman bagi auditor dalam menjalankan


taunggung jawab profesinya. Standar-standar ini meliputi pertimbangan
mengenai kualitas profesional mereka seperti keahlian dan independensi,
persyaratan dan pelaporan serta bahan bukti.
Pedoman utama auditing yaitu sepuluh standar auditing atau 10 generally
auditing standards. Sejak disusun oleh American Institute of Certified Public
Accountant (AICPA) tahun 1947 dan diadaptasi oleh IAI di Indonesia sejak
1973 dan sekarang disebut Standar Auditing yang ditetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (SA-IAI) kecuali untuk perubahan-perubahan kecil, namun
bentuknya tetap sama. Ke 10 standar tersebut dibagi menjadi 3 bagian yaitu
standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.
Standar Umum

1. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki


keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh
auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor
wajib menggunakan kemahiran profesionalisnya dalam cermat
dan seksama.
Standar Pekerjaan Lapangan

1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan


, asisten harus disupervisi dengan semestinya.
2. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern
harus diperoleh untk merencanakan audit dan menentukan sifat,
saat, dan lingkup pengujian yang harus dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi
sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan yang diaudit.
Standar Pelaporan

1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah


disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Laporan audit harus menunjukkkan keadaan yang didalamnya prinsip
akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dalam hubungannya dengan
prinsip akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnya.
3. Pengungkapan informative dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.
4. Laporan audit harus memuat suatu pendapat mengenai laporan
keuangan secara menyeluruh atau suatu asersi bahwa pernyataan
demikian tidak dapat diterima.
Pengendalian Mutu
Dalam menjaga kualitas kinerja sumber daya yang dimilikinya
kantor akuntan publik menerapkan sistem pengendalian mutu, hal ini
agar jasa yang dimiliki sesuai dengan standar mutu yang telah
ditetapkan sehingga dapat bersaing dengan kantor akuntan publik
lainnya. Penerapan kebijakan pengendalian mutu tiap kantor akuntan
publik berbeda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
yaitu ukuran, sifat dan coorporat value yang telah ditetapkan dalam
organisasi bisnisnya.
Tujuan KAP menetapkan dan memelihara suatu sistem
pengendalian mutu adalah untuk memberikan assurans yang layak
bahwa KAP dan personalianya mematuhi standar profesional serta
kewajiban hukum/ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan
kewajiban yang ditetapkan regulator dan juga laporan yang
diterbitkan KAP atau patnernya sudah tepat sesuai situasi yang
dihadapi.
Salah satu cara untuk mengimplementasikan dan memantau
pengendalian mutu ialah dengan melakukan proses yang dikenal
dengan proses PDCA. Penjelasan terkait proses PDCA yang
dimaksud adalah sebagai berikut:.
1. Plan (merencanakan) : menetapkan tujuan dan proses TC yang
diperlukan agar KAP dapat memberikan Output yang
diharapkan.
2. Do (Melakukan) : implementasi proses baru yang telah
ditetapkan.
3. Check (memeriksa) : ukur proses baru tersebut lalu bandingkan
hasilnya dengan yang diharapkan, hal ini untuk memastikan ada
atau tidaknya perbedaan.
4. Act (menindaklanjuti) : analisis perbedaan yang ada serta
jelaskan perbedaannya. Tentukan dimana perubahan harus
diterapkan agar tercapai perbaikan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai