Anda di halaman 1dari 8

lOMoARcPSD|11325908

Perkembangan Standar Audit

Accounting (Universitas Brawijaya)

StuDocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Aninda Puji Adila (anindaadek@gmail.com)
lOMoARcPSD|11325908

1. Perkembangan Standar Audit


Tahun 1972 Ikatan Akuntan Indonesia berhasil menerbitkan Norma
Pemeriksaan Akuntan, yang disahkan di dalam Kongres ke III Ikatan Akuntan
Indonesia. Pada tanggal 19 April 1986, Norma Pemeriksaan Akuntan yang telah
diteliti dan disempurnakan oleh Tim Pengesahan, serta disahkan oleh Pengurus Pusat
Ikatan Akuntan Indonesia sebagai norma pemeriksaan yang berlaku efektif selambat-
lambatnya untuk penugasan pemeriksaan atas laporan keuangan yang diterima setelah
tanggal 31 Desember 1986. Tahun 1992, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan
Norma Pemeriksaan Akuntan, Edisi revisi yang memasukkan suplemen No.1 sampai
dengan No.12 dan interpretasi No.1 sampai dengan Nomor.2. Indonesia merubah
nama Komite Norma Pemeriksaan Akuntan menjadi Dewan Standar Profesional
Akuntan Publik. Selama tahun 1999 Dewan melakukan perubahan atas Standar
Profesional Akuntan Publik per 1 Agustus 1994 dan menerbitkannya dalam buku yang
diberi judul “Standar ProfesionalAkuntan Publik per 1 Januari 2001”.

Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001 terdiri dari lima standar, yaitu:

1. Pernyataan Standar Auditing (PSA) yang dilengkapi dengan


InterpretasiPernyataan Standar Auditing (IPSA).
2. Pernyataan Standar Atestasi (PSAT) yang dilengkapi dengan
InterpretasiPernyataan Standar Atestasi (IPSAT).
3. Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR) yang dilengkapi
dengan Interpretasi Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (IPSAR).
4. Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (PSJK) yang dilengkapi
denganInterpretasi Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (IPSJK).
5. Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM) yang dilengkapi
denganInterpretasi Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (IPSM)

2. Audit atas kinerja sangat penting dilakukan, karena keinginan dan tuntukan
masyarakat belum sepenuhnya terwujud apabila hanya mengandalkan audit laporan
keuangan dan kepatuhan saja
3. Standar auditing terbagi menjadi 3 bagian diantaranya Standar Umum, Standar
Pekerjaan Lapangan dan Standar Pelaporan.

Standar Umum

Downloaded by Aninda Puji Adila (anindaadek@gmail.com)


lOMoARcPSD|11325908

Standar umum berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya sehingga
bersifat pribadi. Standar ini mencakup tiga bagian diantaranya:

1. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang mempunyai keahlian dan
pelatihan teknis yang memadai sebagai auditor.

2. Auditor harus mempertahankan mental dari segala hal yang berhubungan dengan
perikatan, independensi.

3. Auditor wajib menggunakan keahlian profesionalnya dalam melaksanakan


pelaksanaan audit dan pelaporan dengan cermat dan seksama.

Standar Pekerjaan Lapangan

Standar ini terdiri dari 3 point diantaranya:

4. Sebagai tenaga professional maka seharusnya seluruh pekerjaan dapat direncanakan


dengan sebaik-baiknya dan apabila menggunakan asisten maka harus disupervisi
dengan semestinya.

5. Tak hanya memperhatikan standar auditing saja, pemahaman yang memadai atas
pengendalin intern sangat dibutuhkan untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat

6. Bukti audit yang kompeten harus diperoleh melalui inspeksi pengamatan,


permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk dapat
memberikan pernyataan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

Standar Pelaporan

Standar pelaporan terdiri dari empat item, diantaranya:

7. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Downloaded by Aninda Puji Adila (anindaadek@gmail.com)


lOMoARcPSD|11325908

8. Hasil Laporan auditor harus menunjukkan, apabila ada ketidak konsistenan


penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dengan penerapan pada periode sebelumnya.

9. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,


kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

10. Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan
secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan yang demikian tidak bisa
diberikan.

4. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (disingkat SPKN) adalah patokan untuk


melakukan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar
Pemeriksaan (PSP). Standar Pemeriksaan Keuangan Negara digunakan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan sebagai pedoman dalam pemeriksaan Laporan Keuangan.
5. Membandingkan laporan keuangan pada dua periode atau lebih adalah contoh analisis
horizontal. Analisis horizontal bersifat dinamis, yang mana dari hasil analisis laporan
keuangannya dapat diketahui tendensi perubahan yang dialami perusahaan, performa
perusahaan pada periode yang telah lalu, dan bagaimana prospek ke depannya.

Perbandingan-perbandingan ini dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu horizontal


dan vertikal.

Perbandingan horizontal adalah perbandingan laporan keuangan suatu perusahaan


dengan perusahaan lain untuk periode yang sama.

Perbandingan vetikal adalah perbandingan laporan keuangan dari suatu perusahaan


dengan laporan keuangan yang sama untuk periode-periode sebelumnya.

6. Beberapa contoh “kondisi yang dapat dilaporkan” tersebut seperti yangdirumuskan


dalam SPAP antar lain:
1. Tidak ada pemisahan tugas yang memadai sesuai dengan tujuan pengendalianyang
layak.
2. Tidak ada reviu dan persetujuan yang memadai untuk transaksi pencatatanakuntansi
atauoutputdari suatu sistem.

Downloaded by Aninda Puji Adila (anindaadek@gmail.com)


lOMoARcPSD|11325908

3. Tidak memadainya berbagai persyaratan untuk pengamanan aktiva.


4. Bukti kelalaian yang mengakibatkan kerugian, kerusakan, atau penggelapanaktiva.
5. Bukti bahwa suatu sistem gagal menghasilkanoutputyang lengkap dan cermatsesuai
dengantujuan pengendalian yang ditentukan oleh entitas yang diperiksa,karena
kesalahan penerapan prosedur pengendalian.
6. Bukti adanya kesengajaan mengabaikan pengendalianinternaloleh orang-orang
yang mempunyai wewenang, sehingga menyebabkan kegagalan tujuanmenyeluruh
sistem tersebut.
7. Bukti kegagalan untuk menjalankan tugas yang menjadi bagian
daripengendalianinternal, seperti tidak dibuatnya rekonsiliasi atau
pembuatanrekonsiliasi tidak tepat waktu.
8. Kelemahan dalam lingkungan pengendalian, seperti tidak adanya tingkatkesadaran
yang memadai tentang pengendalian dalam organisasi tersebut.
9. Kelemahan yang signifikan dalam disain atau pelaksanaan
pengendalianinternalyang dapat mengakibatkan pelanggaran ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berdampak langsung dan material atas laporan keuangan.
10. Kegagalan untuk melakukan tindak lanjut dan membentuk sistem
informasipemantauan tindak lanjut untuk secara sistematis dan tepat waktu
memperbaikikekurangan-kekurangan dalam pengendalianinternalyang sebelumnya
telahdiketahui.

7. Cara yang paling efektif untuk menjamin bahwa suatu laporan hasil pemeriksaan
telah dibuat secara wajar, lengkap dan obyektif adalah dengan mendapatkan reviu
dan tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab pada entitas yang diperiksa.
Tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab tidak hanya mencakup temuan dan
simpulan yang dibuat oleh pemeriksa, tetapi juga tindakan perbaikan yang
direncanakan. Pemeriksa harus memuat tanggapan pejabat tersebut dalam laporan
hasil pemeriksaannya. Pemeriksa harus meminta pejabat yang bertanggung jawab
untuk memberikan tanggapan tertulis terhadap temuan dan simpulan termasuk
mengungkapkan tindakan perbaikan yang direncanakan oleh manajemen entitas yang
diperiksa.
Tanggapan yang diperoleh harus dievaluasi secara seimbang dan obyektif. Tanggapan
yang berupa suatu janji atau rencana untuk tindakan perbaikan tidak boleh diterima

Downloaded by Aninda Puji Adila (anindaadek@gmail.com)


lOMoARcPSD|11325908

sebagai alasan untuk menghilangkan temuan yang signifikan atau simpulan yang
diambil.
Apabila tanggapan dari entitas yang diperiksa bertentangan dengan temuan dan
simpulan dalam laporan hasil pemeriksaan dan menurut pemeriksa, tanggapan
tersebut tidak benar atau apabila rencana tindakan perbaikannya tidak sesuai dengan
temuan dan simpulan, maka pemeriksa harus menyampaikan ketidaksetujuannya atas
tanggapan dan rencana tindakan perbaikan tersebut beserta alasannya.
Ketidaksetujuan tersebut harus disampaikan secara seimbang dan obyektif.
Sebaliknya, pemeriksa harus memperbaiki laporannya apabila pemeriksa berpendapat
bahwa tanggapan tersebut benar.

8. Manfaat audit dibagi menjadi tiga bagian dasar yang menikmati manfaat audit, yakni:

A. Bagi Pihak yang diaudit

1. Menambah integritas laporan keuangannya sehingga laporan tersebut bisa


dipercaya untuk kepentingan pihak luar entitas seperti pemegang saham, kreditor,
pemerintah, dan lain-lain.
2. Mencegah dan menemukan fraud yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang
diaudit.
3. Memberikan dasar yang dapat lebih dipercaya untuk penyiapan Surat
Pemberitahuan Pajak yang diserahkan kepaada Pemerintah.
4. Membuka pintu bagi masuknya sumber- pembiayaan dari luar.
5. Menyingkap kesalahan dan penyimpangan moneter dalam catatan keuangan.

B. Bagi anggota lain dalam dunia usaha

1. Memberikan dasar yang lebih meyakinkan para kreditur atau para rekanan untuk
mengambil keputusan pemberian kredit.
2. Memberikan dasar yang lebih meyakinkan kepada perusahaan asuransi untuk
menyelesaikan klaim atas
kerugian yang diasuransikan.
3. Memberikan dasar yang terpercaya kepada para investor dan calon investor untuk

Downloaded by Aninda Puji Adila (anindaadek@gmail.com)


lOMoARcPSD|11325908

menilai prestasi investasi dan kepengurusan manajemen


4. Memberikan dasar yang objektif kepada serikat buruh dan pihak yang diaudit untuk
menyelesaikan sengketa mengenai upah dan tunjangan.
5. Memberikan dasar yang independen kepada pembeli maupun penjual untuk
menentukan syarat penjualan, pembelian atau penggabungan perusahaan.
6. Memberikan dasar yang lebih baik, meyakinkan kepada para langganan atau klien
untuk menilai profitabilitas atau Audit Finansial, Audit Manajemen, Dan Sistem
Pengendalian Intern 45 rentabilitas perusahaan itu, efisiensi operasionalnya, dan
keadaan keuangannya.

C. Bagi badan pemerintah dan orang-orang yang bergerak di bidang hukum

1. Memberikan tambahan kejelasan yang independen tentang ketelitian dan jaminan


laporan keuangan.
2. Memberikan dasar yang independen kepada mereka yang bergerak di bidang
hukum untuk mengurus harta warisan dan harta titipan, menyelesaikan masalah dalam
kebangkrutan dan insolvensi, dan menentukan pelaksanaan perjanjian persekutuan
dengan cara semestinya.
3. Memegang peranan yang menentukan dalam mencapai tujuan Undang-Undang
Keamanan Sosial.

9.
10. Laporan yang ringkas adalah dalam penulisan laporan, hanyalah hal-hal yang sifatnya
pokok saja yang ditulis. Dari hal-hal pokok tersebut diringkas, dikualifikasikan
manakah hal-hal yang berkaitan dengan tema kegiatan ataupun tugasnya. Dengan
begitu maka pimpinan atau penerima dapat mengetehui langsung dengan jelas tentang
laporan itu.

Downloaded by Aninda Puji Adila (anindaadek@gmail.com)


lOMoARcPSD|11325908

Downloaded by Aninda Puji Adila (anindaadek@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai