Anda di halaman 1dari 8

STANDART

AUDITING
Nama Kelompok :
1. MARTAFIKA FADILLAH (19110003)
2. MEFTAHUL JANNAH (19110004)
3. SINTIA ZALMIDA (19110005)
Pengertian Standart Auditing
◦ Standar auditing adalah standar/aturan/kriteria yang ditetapkan dan disahkan
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) terdiri atas sepuluh standar yang
telah dikelompokkan menjadi tiga bagian. Standar auditing merupakan pedoman
audit atas laporan keuangan historis.
◦ Standar auditing terdiri dari 10 standar yang dirinci dalam bentuk Pernyataan
Standar Auditing (PSA). PSA memberikan penjelasan lebih lanjut masing-
masing standar yang tercantum dalam standar auditing.
◦ Sedangkan menurut Mulyadi (2002:33) Standar auditing merupakan pedoman
audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri dari 10 standar dan
dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA).
Pernyataan Standar Auditing (PSA)
◦ Standar audit dapat diterapkan pada setiap audit laporan keuangan
oleh seorang auditor independen tanpa memandang skala ukuran
kegiatan klien, bentuk organisasi bisnis, jenis industri atau apakah
tujuan entitas adalah mencari laba atau nirlaba. Konsep materialitas
dan risiko akan mempengaruhi aplikasi seluruh standar, khususnya
pada standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.
Materialitas berkaitan dengan arti penting relatif sesuatu hal.
Sedangkan risiko berkaitan dengan kemungkinan hal itu tidak
benar.
Kelompok Standar Auditing
◦ Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia
terdiri atas sepuluh standar yang telah dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu :
◦ A. Standar Umum
◦ Standar umum bersifat pribadi dan berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu
pekerjaannya. Standar umum ini mencakup tiga bagian, yaitu:
◦ Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memilki keahlian dan pelatihan
teknis yang cukup sebagai auditor
◦ Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental
harus dipertahankan oleh auditor
◦ Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama
◦ B. Standar Pekerjaan Lapangan
◦ Standar pekerjaan lapangan terdiri dari tiga bagian, yaitu :
◦ Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan
asisten harus disupervisi semestinya
◦ Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, taat, dan
lingkup pengujian yang akan dilakukan
◦ Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
inpeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi
sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat, atas laporan
keuangan yang diaudit
◦ C. Standar Pelaporan
◦ Standar pelaporan terdiri dari empat item, yaitu :
◦ Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun dengan
standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
◦ Laporan auditor harus menunjukan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan
penerapan standar akuntansi dalam penyusunan laporan periode berjalan
dibandingkan dengan penerapan standar akuntansi tersebut dalam periode
sebelumnya
◦ Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai
kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor
◦ Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau secara asersi bahwa pernyataan demikian tidak
dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka
alasannya harus dinyatakan.
Thank You
Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai