Anda di halaman 1dari 21

BAGIAN II

STANDAR AUDIT

1
FUNGSI STANDAR AUDIT 13 -5

Standar audit = pedoman umum pelaksanaan audit untuk


membantu auditor dalam memenuhi tanggungjawab
profesionalnya dalam audit laporan keuangan.

Standar audit mencakup aturan tentang:


1. Kualitas profesional, seperti kompetensi dan
independensi
2. Pelaporan hasil audit, dan
3. Bukti audit
CONTOH STANDAR AUDIT

1. International Standards on Auditing (ISA)


2. AICPA Auditing Standards
3. PCAOB Auditing Standards
4. Di Indonesia (SPAP – Standar Profesional Akuntan
Publik – Diterbitkan oleh IAPI – Ikatan Akuntan Publik
Indonesia).

Catatan:
AICPA = the American Institute of Certified Public Accountants.
PCAOB = Public Company Accounting Oversight Board

3
International Standards on Auditing
(ISA)
ISA diterbitkan oleh IAASB (the International Auditing
and Assurance Standards Board), yaitu badan yang
dibentuk oleh IFAC (the International Federation of
Accountants).
IAASB bertugas meningkatkan keseragaman praktik audit
di seluruh dunia.

ISA tidak sepenuhnya mengatur (override) standar audit


yang berlaku di suatu negara, oleh sebab itu tetap
dimungkinkan pemberlakuan standar audit sesuai dengan
kententuan dan undang-undang masing-masing negara.
4
AICPA – Auditing Standards

Di Amerika nama standar audit yang berlaku adalah


SASs (Statements on Auditing Standards), diterbitkan
oleh ASB (the Auditing Standards Board), sebuah
badan di bawah AICPA (the American Institute of
Certified Public Accountants).

Karena ASB telah melakukan harmonisasi dengan


IAASB, maka AICPA Auditing Standards isinya hampir
sama dengan ISA, tidak ada perbedaan signifikan.

5
PCAOB – Auditing Standards

PCAOB (Public Company Accounting Oversight


Board) adalah badan yang dibentuk berdasarkan The
Sarbanes – Oxly Act (SOX), yaitu undang-undang
tentang reformasi praktik akuntansi perusahaan publik
serta perlindungan investor.

SOX juga dikenal dengan nama "Public Company


Accounting Reform and Investor Protection Act“ atau
 "Corporate and Auditing Accountability and
Responsibility Act”.

6
PCAOB – Auditing Standards

PCAOB ditunjuk dan diawasi oleh SEC


(Securities and Exchange Commission).
PCAOB bertugas:
1. Mengawasi praktik audit perusahaan
publik.
2. Menentukan standar audit dan standar
pengendalian mutu KAP.
3. Melakukan inspeksi pengendalian mutu
KAP melalui asesmen atas tingkat
kepatuhan terhadap aturan PCAOB dan
SEC.
7
PCAOB – Auditing Standards

Pada awalnya standar audit PCAOB mengacu pada


standar audit ASB, tetapi selanjutnya mengacu pada
standar audit ISA.
Sebelum SOX, ASB menetapkan standar audit untuk
perusahaan privat dan perusahaan publik, tetapi paska
SOX, standar audit perusahaan publik ditetapkan oleh
PCAOB.

Standar Audit yang ditetapkan PCAOB selanjutnya


dikenal dengan PCAOB Auditing Standards.

8
Hubungan Antar Standar Audit
di US
ISA  Diterapkan untuk entitas di luar Amerika.
AICPA Auditing Standards  Diterapkan pada
perusahaan privat di Amerika.
PCAOB Auditing Standards  Diterapkan pada
perusahaan publik di Amerika.

Catatan:
Perusahaan publik adalah perusahaan yang menjual
sahamnya di bursa efek.

9
STANDAR AUDIT AICPA DAN
PCAOB
AICPA menetapkan standar audit berdasarkan
empat prinsip, yaitu:
1. Purpose of Audit (Purpose)
2. Personal responsibilities of the auditor
(Responsibilities)
3. Auditor actions in performing the audit
(Performance).
4. Reporting (Reporting)

10
STANDAR AUDIT AICPA DAN
PCAOB
PCAOB menetapkan standar audit berdasarkan
empat kelompok standar, yaitu:

1. Standar Umum (General Standards)


2. Standar Pekerjaan Lapangan (Standards
of Field Work)
3. Standar Pelaporan (Standards of
Reporting)

11
PRINSIP STANDAR AUDIT -
AICPA
1. Tujuan Audit (Purpose of an Audit)
Memberikan opini atas laporan keuangan.
2. Tanggungjawab (Responsibilities)
a. Memiliki kompetensi dan kapabilitas yang tepat
b. Mematuhi persyaratan etika
c. Menjaga skeptisme profesional dan menerapkan
pertimbangan profesional secara tepat

12
PRINSIP STANDAR AUDIT AICPA

3. Pelaksanaan audit (Performance)


a. Mendapatkan keyakinan memadai tentang
apakah laporan keuangan bebas dari
salah saji material.
b. Membuat perencanaan audit dan
melakukan supervisi terhadap asisten
auditor.
c. Menentuan dan menerapkan tingkat
materialitas (salah saji).

13
PRINSIP STANDAR AUDIT AICPA

d. Mengidentifikasi dan melakukan asesmen atas


risiko salah saji material berdasarkan
pemahaman entitas dan lingkungan bisnisnya,
serta pengendalian internal yang berlaku.
e. Mendapatkan bukti audit dalam jumlah yang
cukup dan kompeten atau tepat (appropriate).

4. Pelaporan (Reporting)
Memberikan opini/pendapat atas laporan
keuangan dalam bentuk laporan tertulis, tentang
apakah laporan keuangan disajikan sesuai
dengan framework pelaporan keuangan.

14
STANDAR AUDIT PCAOB

Standar audit PCAOB dikenal dengan Generally Accepted Auditing


Standards (GAAS), didasarkan pada 3 kelompok utama standar audit
dengan 10 elemen Standar audit, yaitu:

A. Standar Umum (General Standards)


1. Audit dilakukan oleh auditor atau beberapa auditor yang
telah mendapatkan pelatihan teknis secara memadai dan
memiliki keahlian sebagai auditor.
2. Dalam segala hal yang berhubungan dengan penugasan
audit, auditor harus menjaga independensi sikap dan
mental.
3. Menerapkan kehati-hatian profesional dalam melaksanakan
penugasan audit dan dalam membuat laporan hasil audit.
15
STANDAR AUDIT PCAOB

B. Standar Pekerjaan Lapangan (Standards of Field Work)


1. Audit direncanakan secara cukup dan asisten aditor, jika ada,
disupervisi secara tepat.
2. Mendapatkan pemahaman secara cukup terhadap sistem pengendalian
internal, sebagai dasar perencanaan audit dan penentuan sifat, saat,
serta luas audit.
3. Mendapatkan bukti yang cukup dan tepat (kompeten) melalui inspeksi,
observasi, pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar dalam memberikan
opini atas laporan keuangan yang diaudit.
C. Standar Pelaporan (Standards of Reporting)
4. Laporan menyatakan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip
akuntansi yang berterima umum (framework pelaporan keuangan)
5. Laporan menjelaskan keadaan pada saat prinsip akuntansi tidak
diterapkan secara konsisten dengan laporan periode sebelumnya.

16
STANDAR AUDIT AICPA vs PCAOB
PCAOB
Principles in AICPA Auditing Standards
Generally Accepted Auditing Standards

Purpose of an Audit
• Provide an opinion about the
financial satements

Responsibilities
• Possess appropriate competence General Standards
and capabilities • Adequate training and proficiency
• Comply with ethical requirements • Independence in mental attitude
• Maintain professional skepticism • Due professional care
and exercise professional judgment

Standards of Field Work


Performance • Proper planning and supervision
• Obtain reasonable assurance about • Sufficient understanding of internal
whether financial statements are control
free of material misstatement • Sufficient appropriate evidence

17
STANDAR AUDIT AICPA vs PCAOB
PCAOB
Principles in AICPA Auditing Standards
Generally Accepted Auditing Standards

• Plan work and supervise assistants


• Determine and apply materiality
level or levels
• Identify and assess risks of material
misstatement based on understan-
ding of entity and its environment,
including internal controls
• Obtain sufficient appropriate audit
evidence Standards of Reporting
• Whether statements were prepared
in accordance with GAAP
Reporting • Circumstances when GAAP not
• Express opinion on financial consistently applied
statements in a written report • Adequacy of informative
• Whether financial statements were disclosures
presented fairly in accordance with • Expression of opinion in written
financial reporting framework report

18
PENGENDALIAN MUTU KAP
Pengendalian Mutu KAP terdiri dari berbagai metode yang digunakan
untuk memastikan KAP mampu memenuhi tanggungjawab
profesionalnya kepada klien dan pihak lain yang relevan.
Elemen pengendalian mutu KAP terdiri dari:
1. Tanggungjawab kepemimpinan untuk mutu KAP (leadership
responsibilities for quality within the firm), seperti
pengembangan budaya mutu melalui berbagai program
pendidikan dan pelatihan serta penetapan kebijakan dan
prosedur untuk pengendalian mutu.
2. Pemenuhan persyaratan etika profesional (relevant
ethical requirement), seperti penerapan prinsip
independence in fact (independensi secara faktual) dan
independence in appearance (independensi dalam
pandangan publik), serta penerapan prinsip integritas
dan objektivitas.
19
PENGENDALIAN MUTU KAP
3. Penerimaan penugasan audit (acceptance and continuation of
clients and engagements), seperti penetapan kebijakan dan
prosedur untuk menerima dan atau melanjutkan hubungan
penugasan audit dengan klien.
4. Sumber daya manusia (human resources), seperti kebijakan dan
prosedur untuk menjamin kompetensi SDM, mulai dari
rekrutment, pendidikan dan pelatihan, hingga ke pemberian
tugas dan tanggungjawab.
5. Kinerja pelaksanaan tugas (engagement performance), seperti
penetapan kebijakan dan prosedur untuk memastikan
penugasan personel memenuhi standar profesional, persyaratan
peraturan, serta standar mutu KAP.
6. Monitoring, seperti evaluasi periodik terhadap relevansi dan
efektifitas implementasi kebijakan dan prosedur pengendalian
mutu.

20
TERIMA KASIH

73

Anda mungkin juga menyukai