Anda di halaman 1dari 11

PRINSIP AUDIT

LAPORAN AKUNTAN

Dosen Pengampu:
Hendri Nurardiansyah, SE.,M.Ak

Disusun Oleh:
1. Novia Sri Rahayu (22416262201018)
2. Sindi Mardiana (22416262201105)
3. Tiara Maulia (22416262201024)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menolong hambaNya menyelesaikan
makalah yang berjudul "Laporan Akuntan" ini dapat terselesaikan dengan penuh kemudahan.
Tanpa pertolonganNya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu yang penulis sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Walaupun makalah ini mungkin kurang
sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan dan manfaat yang lebih luas kepada pembaca. Penyusun sadar bahwa
makalah ini masih banyak memerlukan perbaikan. Untuk itu mohon saran dan
kritiknya. Terima kasih
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTRA ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembelajaran

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laporan Akuntan
2.2 Jenis-Jenis Pendapatan Akuntan
2.3 Jenis-Jenis Laporan Akuntan

BAB III PENUTUP


3.1 kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam suatu proses akuntansi yang
mempunyai peranan penting untuk mengukur dan menilai kinerja suatu perusahaan.
Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public diharuskan untuk
menyusun laporan keuangan setiap periodenya. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia laporan
keuangan mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja,
dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber- sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka.
Banyak pihak yang menggunakan laporan keuangan antara lain investor, manajemen, dan
pemerintah. Bagi pihak investor laporan keuangan berguna untuk membantu menentukan
apakah harus membeli,menahan, atau menjual investasi mereka. Bagi pihak manajemen
laporan keuangan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana
kegiatan perusahaan di periode yang akan datang. Bagi pihak pemerintah laporan keuangan
digunakan untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai
dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan lainnya.
Informasi yang dihasilkan laporan keuangan akan sangat bermanfaat bagi pengguna
laporan keuangan apabila informasi tersebut disajikan secara tepat waktu dan akurat. Hal ini
menunjukkan bahwa ketepatan waktu dalam penyajian laporan keuangan ke publik sangat
dibutuhkan dan oleh karena itu tiap-tiap perusahaan diharapkan tidak melakukan penundaan
dalam penyajian laporan keuangan. Asosiasi profesi akuntansi pada tahun 1974 telah
melakukan penelitiandan menyimpulkan bahwa ketepatan waktu pelaporan merupakan
elemen pokok bagi catatan laporan keuangan yang memadai (Dyer dan Mchugh dalam
Bandidan Hananto, 2000).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Laporan Akuntan?
2. Apa Jenis-jenis pendapatan Laporan Akuntan?
3. Apa Jenis-Jenis Laporan Akuntan?

1.3 Tujuan Pembelajaran


1. Untuk mengetahui pengertian Laporan Akuntan.
2. Untuk mengetahui Jenis-jenis pendapatan Laporan Akutan.
3. Untuk mengetahui Jenis-jenis Laporan Akuntan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Akuntan


Laporan merupakan suatu hal yang esensial dalam penugasan audit karena laporan
berfungsi untuk mengkomunikasikan temuan-temuan auditor sehingga dapat diketahui
tingkat kesesuaian dalam laporan tersebut dengan kinerja sebuah perusahaan. Para pengguna
laporan keuangan berpegangan pada laporan auditor untuk memperoleh informasi dari
laporan keuangan perusahaan. Agar para pengguna memahami laporan audit yang tersedia,
maka profesi auditor telah menyediakan standar kalimat yang digunakan dalam laporan
auditor tersebut.
Dalam suatu pemeriksaan umum, KAP akan memberikan suatu laporan akuntan yang terdiri
dari sebagai berikut:
1. Lembaran opini yang berisikan pendapat akuntan public yang terkait kewajaran laporan
keuangan yang disusun oleh manajemen dan merupakan tanggung jawab dari manajemen.
2. Laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan (yang berisi latar belakang
perusahaan, kebijakan akuntansi dan penjelasan atas pos-pos neraca dan laba rugi. informasi
tambahan yang berupa lampiran mengenai perincian pos-pos yang berisi perincian piutang,
aktiva tetap, hutang, beban umum dan administrasi serta beban penjualan.
Dalam hal ini, tanggal yang terdapat dalam laporan akuntan harus sama dengan
laporan selesainya pekerjaan lapangan dan tanggal surat pernyataan langganan, karena hal ini
menunjukkan sampai tanggal berapa akuntan bertanggung jawab untuk menjelaskan hal-hal
penting yang terjadi. Jika sesudah tanggal selesainya pekerjaan lapangan ini terjadi peristiwa
penting yang mempunyai pengaruh terhadap laporan keuangan yang diperiksa dan saat itu
audit belum dikeluarkan, maka auditor harus menjelaskan kejadian penting tersebut dalam
catatan atas laporan akuntan dengan mempunyai dua tanggal. Untuk ke-1 tanggal selesainya
pemeriksaan lapangan dan untuk ke-2 tanggal terjadinya peristiwa tersebut.

2.2 Jenis-Jenis Pendapatan Akuntan


Menurut Standar professional Akuntan Publik (PSA 29 SA Seksi 508), ada lima jenis
pendapat akuntan yaitu:
A. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified opinion) Pendapat ini dberikan dalam
keadaan bahwa:
1) Auditor telah melakukan pemeriksaan sesuai dengan Standar auditing seperti yang
tertera dalam Standar professional Akuntan Publik (SPAB).
2) Auditor telah mengumpulkan bukti-bukti yang cukup untuk mendukung
pendapatannya.
3) Laporan keuangan klien telah di susun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum (PABU).
4) Prinsip akuntansi yang berlaku umu telah diterapkan secara konsisten dengan tahun
sebelumnya.
5) Semua laporan keuangan telah diungkapkan secara cukup memadai.

B. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang di tambahkan pada
laporan audit bentuk baku
Pendapat ini diberikan dalam keadaan bahwa:
1) Pendapat wajar sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lainnya.
2) Diantara dua periode akuntansi,terdapat perubahan materi dalam penggunaan prinsip
akuntansi, dan penerapan metode akuntansi.

C. Pendapat wajar dengan pengecualian


Pendapat ini diberikan dalam keadaan bahwa:
1) Adanya pembatasan terhadap ruang lingkup pemeriksaan yang
sifatnya cukup material.
2) Adanya penyimpangan terhadap prinsip akuntansu yang berlaku umum di Indonesia
yang sifatnya cukup material.
3) Pemilihan kebiajakan akuntansi yang tidak tepat 4) Kurangnya pengungkapan
mengenai instrument keuangan.
D. Pendapat tidak wajar
Pendapat ini diberikan dalam keadaan bahwa:
1) Laporan keuangan secara keseluruhan menyajikan secara tidak wajar posisi
keuanganm hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan prinsip
akauntansi yang berlaku umu di Indonesia.
2) Laporan anak perusahaan tidak dikonsilidasikan.
3) Pengungkapan yang tidak cukup mengenai ketidakpastian yang material.

E. Pernyataan tidak memberikan pendapatan


Pendapat ini diberikan dalam keadaan bahwa:
1) Adanya pembatasan terhadap ruang lingkup pemeriksaan yang sifatnya sangat
material.
2) Adanya penyuimpanan terhadap penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia yang sifatnya sangat material.
3) Adanya ketidakpastian.
2.3 Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Adapun jenis-jenis laporan akuntan adalah sebagai berikut :
1. Laporan Auditor bentuk baku
Laporan auditor bentuk baku harus menyebutkan laporan keuangan yang diaudit dalam
paragraph pengantar, menggambarkan sifat audit dalam paragraph lingkungan audit, dan
menyatakan pendapat auditor dalam paragraf pendapat. Untuk laporan audit bentuk baku
dapat digunakan untuk satu kesatuan utuh laporan keuangan atau komparatif.
Unsur pokok dari laporan auditor bentuk baku adalah sebagai berikut:
a. Suatu judul yang memuat kata independent.
b. Suatu oernyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam laporan auditor
yang telah diaudit oleh auditor.
c. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan merupakan tanggung jawab dari
manajemen perusahaan dan tanggung jawab auditor yang terdapat pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan atas auditnya.
d. Audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntansi
Indonesia.
e. Standar Auditing mengharuskan auditor merencanakan dan melaksanakan auditnya
agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
material.
f. Audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung
jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan, penentuan prinsip
akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi signifikan yang dibuat manajemen.
dan penilaian penyajian laporan keuangan yang dibuat secara menyeluruh.
g. Auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan memberikan dasar yang memadai untuk
memberi pendapat.
h. Melihat apakah laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan perusahaan keuangan pada tanggal neraca dan hasil usaha
dan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
i. Tanda tanga, nama rekan, nomor izin akuntan public, nomor izin usaha kantor
akuntan public.
j. Tanggal laporan auditor
Contoh Laporan Auditor Bentuk beku.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Laporan merupakan hal yang esensial dalam penugasan audit karena laporan berfungsi
untuk mengkomunikasikan temuan-temuan auditor. Para pengguna laporan keuangan
berpegangan pada laporan auditor untuk memperoleh informasi dari laporan keuangan
perusahaan. Agar para pengguna memahami laporan audit yang tersedia, maka profesi auditor
telah menyediakan standar kalimat yang digunakan dalam laporan auditor tersebut.
Jenis-jenis pendapat akuntan :
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified opinion)
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang di tambahkan pada
laporan audit bentuk baku
3. Pendapat wajar dengan pengecualian
4. Pendapat tidak wajar
5. Pernyataan tidak memberikan pendapatan
Jenis-jenis laporan akuntan :
1. Laporan Auditor bentuk baku
Laporan auditor bentuk baku harus menyebutkan laporan keuangan yang diaudit
dalam paragraph pengantar, menggambarkan sifat audit dalam paragraph lingkungan audit,
dan menyatakan pendapat auditor dalam paragraf pendapat. Untuk laporan audit bentuk baku
dapat digunakan untuk satu kesatuan utuh laporan keuangan atau komparatif.
DAFTAR PUSTAKA
Indrayati. 2016. Pengauditan (Audit Laporan Keuangan). Yogyakarta: Aditya Media
Publishing.
http://clib.unikom.ac.id

Anda mungkin juga menyukai