Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Pengertian Belanja dan Beban


Menurut Accounting Principal Board (APB) Statement Nomor 4, belanja
didefinisikan sebagai jumlah, yang diukur dalam uang, dari kas yang dikeluarkan
atau properti lain yang ditransfer, modal saham yang dikeluarkan, jasa yang
diberikan, atau kewajiban yang terjadi dalam hubungannya dengan barang atau
jasa yang telah atau akan diterima. Belanja di lingkungan akuntansi komersial ini
dapat didefinisikan sebagai arus keluar dari aset atau segala bentuk penggunaan
aset yang terjadi selama periode tertentu yang berasal dari produksi barang,
penyerahan jasa, atau aktivitas lain yang terjadi. Dari definisi tersebut, dapat
dilihat bahwa belanja terjadi dikarenakan penggunaan aset (dalam segala bentuk)
untuk kegiatan operasional entitas, sehingga belanja dapat diakui walaupun tidak
terjadi arus keluar kas. Definisi tersebut diterapkan untuk lingkungan akuntansi di
sektor swasta yang menggunakan basis akrual dalam pelaporannya.
Adapun untuk akuntansi pemerintahan, perlu adanya definisi yang
disesuaikan dengan lingkungan pemerintahan yang menggunakan basis kas
menuju akrual (cash toward accrual). Belanja di lingkungan akuntansi
pemerintahan di Indonesia diartikan sebagai semua pengeluaran bendahara umum
negara/daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh kembali pembayarannya oleh
pemerintah.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Laporan Realisasi
Anggaran (LRA) menyebutnya dengan belanja, sedangkan Laporan Operasional
(LO) menyebutnya dengan beban. LRA disusun dan disajikan dengan
menggunakan anggaran berbasis kas, sedangkan LO disajikan dengan prinsip
akrual yang disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis
akrual (full accrual accounting cycle). Beban disini didefinisikan sebagai
penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang
menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau
timbulnya kewajiban. Jadi, belanja diukur dan diakui dengan basis akuntansi kas,
sedangkan beban diukur dan diakui dengan basis akuntansi akrual. Belanja
merupakan unsur pembentuk Laporan Realisasi Anggaran (LRA), sementara
beban merupakan unsur pembentuk Laporan Operasional (LO).
2.2 Klasifikasi Belanja dan Beban

Dalam akuntansi komersial, belanja (beban) umumnya diklasifikasikan


menjadi dua, yaitu beban langsung dan beban tidak langsung. Beban langsung
adalah beban yang timbul terkait penjualan barang dan jasa. Beban ini umumnya
dikenal sebagai beban pokok penjualan (cost of good sold) untuk perusahaan yang
menjual barang atau beban jasa (cost of services) untuk perusahaan yang
menyediakan jasa. Sedangkan beban tidak langsung adalah beban yang tidak
berhubungan secara langsung dengan proses penjualan. Beban ini dikenal dengan
nama beban umum dan administrasi (general and administrative expense).
Kemudian berdasarkan PP 24 Tahun 2005, belanja dapat diklasifikasikan
menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi. Klasifikasi
ekonomi adalah pengelompokkan belanja yang didasarkan pada jenis belanja
untuk melaksanakan suatu aktivitas. Klasifikasi ekonomi pada pemerintah pusat
meliputi belanja pegawai, barang, modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial,
dan lain-lain. Sementara pada pemerintah daerah meliputi belanja pegawai,
barang, modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja tak terduga.
Klasifikasi organisasi adalah klasifikasi berdasarkan unit organisasi pengguna
anggaran. Untuk pemerintah pusat, belanja per kementerian negara/lembaga
beserta unit organisasi di bawahnya. Sedangkan untuk pemerintah daerah, belanja
sekretariat DPRD, belanja sekretariat daerah kabupaten, belanja dinas pemerintah
tingkat kabupaten dan lembaga teknis daerah tingkat kabupaten. Klasifikasi
menurut fungsi adalah klasifikasi yang didasarkan pada fungsi-fungsi utama
pemerintah pusat/daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Contoh klasifikasi berdasarkan fungsi adalah belanja pelayanan umum,
pertahanan, ketertiban dan keamanan, ekonomi, perlindungan lingkungan hidup,
perumahan dan pemukiman, kesehatan, pariwisata dan budaya, agama dan
pendidikan.
Klasifikasi belanja dalam LRA menurut PSAP Nomor 2 Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan kewenangan atas belanja dapat dilihat
pada tabel berikut ini :

Belanja Kewenangan
Beban Operasi

Belanja Pegawai SKPD

Belanja Barang SKPD

Bunga PPKD

Subsidi PPKD

Hibah (uang, barang dan jasa) PPKD & SKPD

Bantuan Sosial (uang dan barang) PPKD & SKPD

Belanja Modal

Belanja Tanah SKPD

Belanja Peralatan dan Mesin SKPD

Belanja Gedung dan Bangunan SKPD

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan SKPD

Belanja Aset Tetap Lainnya SKPD

Belanja Aset Lainnya SKPD

Belanja Tak Terduga

Belanja Tak Terduga PPKD

Sedangkan berdasarkan PSAP Nomor 12 tentang Laporan Operasional


(LO), beban hanya diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi yang pada
prinsipnya mengelompokkan berdasarkan jenis beban. Klasifikasi beban dalam
LO menurut PSAP Nomor 12 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan
kewenangan atas beban tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Beban Kewenangan

Beban Operasi - LO

Beban Pegawai SKPD

Beban Barang dan Jasa SKPD

Beban Bunga PPKD

Beban Subsidi PPKD


Beban Hibah PPKD & SKPD

Beban Bantuan Sosial PPKD

Beban Penyusutan dan Amortisasi SKPD

Beban Penyisihan Piutang SKPD

Beban Lain-Lain SKPD

Beban Transfer

Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah PPKD

Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya PPKD

Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah PPKD


Daerah Lainnya

Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa PPKD

Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya PPKD

Beban Transfer Dana Otonomi Khusus PPKD

Defisit Non Operasional PPKD

Beban Luar Biasa PPKD

Daftar Pustaka
Hasanah, Nurmalia dan Achmad Fauzi. 2017. Akuntansi Pemerintahan. Bogor:
Penerbit IN MEDIA.
Kebijakan Akuntansi dan Belanja. Lampiran II Peraturan Bupati Pangkajene dan
Kepulauan Nomor 34 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis
Akrual. [online].
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/99698/02.%20KEBIJAKAN
%20AKUNTANSI%20BEBAN%20DAN%20BELANJA.pdf [diakses 20
November 2022].

Anda mungkin juga menyukai