Hbungan antara jasa assurance, jasa atestasi, dan jasa non assurance
Auditing adalah Pengumpulan dan pengevaluasian bukti informasi yang dilakukan oleh
seorang atau sekelompok orang yang independen dan berkompeten untuk
menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi yang didapat
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Jenis-jenis audit :
a. Financial Statement Audit; untuk menentukan apakah laporan keuangan
secara keseluruhan telah dilaporkan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
b. Operational Audit; review terhadap bagian-bagian dari prosedur dan
metode operasi perusahaan dengan tujuan untuk mengevaluasi efektifitas dan
efisiensi kegiatan operasional perusahaan.
c. Compliance Audit; atau audit kepatuhan adalah untuk menentukan
apakah auditee (pihak yang diaudit) telah mengikuti prosedur, aturan dan regulasi
spesifik yang telah ditentukan oleh badan/otoritas yang lebih tinggi.
Jenis-jenis auditor :
a. Akuntan Publik/Auditor Independen
Hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya kamu pasti mati. Cintai siapa saja yang
kamu senangi, sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya. Lakukan
apa saja yang kamu kehendaki, sesungguhnya kamu pasti akan memperoleh
balasannya
Auditing 115
Standar Umum
• Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
• Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam
sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
• Auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan
seksama dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya.
Standar Pelaporan
• Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
• Laporan audit harus menunjukkan keadaan yang didalamnya prinsip akuntansi
tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode
berjalan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan pada
periode sebelumnya.
• Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,
kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.
• Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak
dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka
alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal yang mana auditor dihubungkan
dengan laporan keuangan, laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas
mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada, dan tingkat tanggungjawab yang
dipikulnya.
Hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya kamu pasti mati. Cintai siapa saja yang
kamu senangi, sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya. Lakukan
apa saja yang kamu kehendaki, sesungguhnya kamu pasti akan memperoleh
balasannya
Auditing 116
Kondisi-kondisi :
a) Ruang lingkup dibatasi, baik dilaukan oleh klien maupun di luar kendali klien
• Tidak material WTP
• Cukup material tetapi tidak mengganggu keseluruhan laporan keuangan
WDP
• Sangat material Disclaimer
b) Tidak sesuai dengan PSAK
• Tidak material WTP
Hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya kamu pasti mati. Cintai siapa saja yang
kamu senangi, sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya. Lakukan
apa saja yang kamu kehendaki, sesungguhnya kamu pasti akan memperoleh
balasannya
Auditing 117
Independensi auditor
Auditor harus independen dalam melaksanakan tugasnya, tidak mudah terpengaruhi,
karena auditor eksternal melakukan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Oleh
karena itu, ia tidak dibenarkan memihak pada kepentingan siapa pun (dalam hal ini
harus dibedakan dengan auditor intern yang melaksanakan tugasnya semata-mata
untuk kepentingan perusahaan yang bersangkutan).
Jenis Independensi :
a. Independence in fact: auditor benar-benar secara aktual dapat
mempertahankan sikap yang independen dan tidak bias dalam proses audit.
b. Independence in appearance : hasil interpretasi masyarakat terhadap
independensi auditor tersebut.
Hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya kamu pasti mati. Cintai siapa saja yang
kamu senangi, sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya. Lakukan
apa saja yang kamu kehendaki, sesungguhnya kamu pasti akan memperoleh
balasannya
Auditing 118
Tujuan audit adalah untuk memberikan opini atas kewajaran dan penyajian yang fair,
dalam semua hal yang material atas suatu posisi keuangan, hasil operasi, dan arus
kas dibandingkan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya kamu pasti mati. Cintai siapa saja yang
kamu senangi, sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya. Lakukan
apa saja yang kamu kehendaki, sesungguhnya kamu pasti akan memperoleh
balasannya
Auditing 119
Bukti audit adalah semua informasi yang dapat digunakan oleh auditor untuk
menentukan apakah informasi keuangan yang diaudit telah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
Kriterianya:
a. Relevan bukti haru ada kaitannya dengan tujuan pengujian auditor
b. Kompetensi derajat dapat dipercayainya bahan bukti
c. Sufficiency (kecukupan)
d. Timeliness (ketepatan waktu)
Macam-macam bukti ( P C D O I R A )
(a) Physical examination/pemeriksaan fisik, adalah inspeksi atau penghitungan aktiva
berwujud oleh auditor. Biasanya dilakukan untuk persediaan dan kas.
(b) Confirmation/Konfirmasi
(c) Documentation, disebut juga pemeriksaana dokumen (vouching).
(d)Observation
(e) Inquires of the client/tanya jawab dengan klien
Hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya kamu pasti mati. Cintai siapa saja yang
kamu senangi, sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya. Lakukan
apa saja yang kamu kehendaki, sesungguhnya kamu pasti akan memperoleh
balasannya
Auditing 120
Konfirmasi adalah jawaban tertulis atau lisan yang diterima auditor dari pihak ketiga
yang independen dalam menverifikasi keakuratan informasi yang diminta oleh
auditor. Yang jadi masalah adalah konfirmasi belum tentu selalu dijawab. Kalo
konfirmasi tidak dijawab, kirimkan lagi konfirmasi sampe ada jawaban trus kalo masih
tidak ada tanggapan, gunakan prosedur audit yang lain atau kerjasama dengan
auditor lain yang kebetulan memeriksa penerima konfirmasi tersebut.
Tindak lanjut bagi konfirmasi yang tidak dijawab :
Memeriksa penerimaan kas pada periode setelah tanggal neraca
Memeriksa copy faktur penjualan untuk menentukan existence
Memeriksa shipping document untuk menentukan existence dan cutoff
Korespondensi dengan klien
Auditor boleh tidak melakukan konfirmasi jika terjadi salah satu keadaan ini :
AR merupakan jumlah yang tidak material
Penggunaan konfirmasi dianggap tidak efektif
Gabungan inherent risk dan control risk yang ditetapkan auditor rendah
Yang terdapat dalam working paper adalah summary dari temuan-temuan dan
langkah-langkah audit yang dilakukan oleh auditor. Yang berhak untuk memiliki dan
menggunakan working paper adalah auditor, tetapi bisa juga digunakan pihak lain
atas permintaan pengadilan atau oleh klien jika ada permasalahan sebelumnya.
Perencanaan Audit
a. Menerima klien dan melakukan perencanaan awal audit
• Investigasi klien baru atau melanjutkan klienb lama
• Mengidentifikasi alasan klien untuk diaudit
• Mendapatkan pemahaman bersama klien pemahaman atas kondisi dan
syarat-syarat penugasan dituangkan dalam engagement letter (surat tugas)
• Staf untuk penugasan
Hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya kamu pasti mati. Cintai siapa saja yang
kamu senangi, sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya. Lakukan
apa saja yang kamu kehendaki, sesungguhnya kamu pasti akan memperoleh
balasannya
Auditing 121
Prosedur analitis
Jenis prosedur audit untuk mengumpulkan bukti yaitu dengan membandingkan
informasi keuangan masa lalu dan masa sekarang, atau antara informasi keuangan
sekarang berupa rasio-rasio atau perbandingan analisis yang lain serta turut
memperhatikan informasi non keuangan juga untuk menentukan apakah saldo akun
tersaji secara layak.
Prosedur analitis dilakukan selama 3 kali :
• pada tahap perencanaan, bertujuan membantu dalam perencanaan sifat, saat
dan luas prosedur audit yang akan digunakan. Juga membantu mengidentifikasi
masalah signifikan yang memerlukan pertimbangan khusus.
• selama tahap pengujian bersama-sama dengan prosedur audit lainnya; dan
• selama tahap penyelesaian audit, sebagai final review atas salah saji atau
masalah keuangan yg material, dan membantu auditor mengambil ‘pandangan
objektif’ terkakhir atas laporan keuangan yg telah diaudit.
Jenis-jenis risiko :
a. PDR (planned detection risk) or risiko penemuan yang direncanakan
Adalah resiko bahwa bahan saji yang dikumpulkan dalam segmen gagal
menemukan misstatement (salah saji) yang melewati jumlah yang ditoleransi,
kalau salah saji semacam itu timbul.
Hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya kamu pasti mati. Cintai siapa saja yang
kamu senangi, sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya. Lakukan
apa saja yang kamu kehendaki, sesungguhnya kamu pasti akan memperoleh
balasannya
Auditing 122
b. IR (inherent risk)
Adalah penetapan auditor akan kemungkinan adanya salah saji dalam segmen
audit yang melewati batas toleransi, sebelum memperhitungkan efektifitas
pengendalian internal.
c. CR (control risk)
Adalah ukuran penetapan auditor akan kemungkinan adanya kekeliruan (salah saji)
dalam segmen audit yang melewati batas toleransi, yang tidak terdeteksi tercegah
oleh struktur pengendalian internal klien.
d. AAR (acceptable audit risk)
Adalah ukuran ketersedian auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan salah
saji secara material walaupun audit telah selesai dan pendapat wajar tanpa
pengecualian (unqualified opinion) telah diberikan.
PDR = AAR
IR x CR
Pengendalian intern menjadi penting karena berhubungan dengan luasnya scope audit
dan banyaknya bukti audit yang dikumpulkan. Yang diperlukan adalah :
a. Adanya atau tidaknya system pengendalian internal untuk suatu
transaksi (biasanya ada standar tertentu)
b. Efektif atau tidaknya system pengendalian internal yang ada tersebut.
Sehingga jika kedua syarat tersebut :
a. Terpenuhi maka scope dan banyaknya buku audit menjadi rendah/sedikit
untuk menghemat cost of auditing
b. Tidak terpenuhinya maka scope dan banyaknya audit menjadi naik/tinggi
dan cost of auditing tinggi
Penyelesaian audit :
1. menelaah kewajiban bersyarat
2. menelaah Subsequent event
3. pengumpulan bahan bukti akhir
Hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya kamu pasti mati. Cintai siapa saja yang
kamu senangi, sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya. Lakukan
apa saja yang kamu kehendaki, sesungguhnya kamu pasti akan memperoleh
balasannya
Auditing 123
Subsequent event adalah peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum
laporan audit dikeluarkan. Pengaruh subsequent event adalah bahwa audit yang
dilakukan hanya sebatas sampai tanggal neraca harus diperbarui dengan
memperhatikan kejadian-kejadian sesudah tanggal neraca dan apa pengaruhnya
terhadap laporan keuangan pada tanggal neraca.
Terdapat 2 jenis Subsequent event :
• Subsequent event yang mempunyai dampak langsung terhadap laporan
keuangan dan memerlukan penyesuaian
• Subsequent event yang mempunyai tidak dampak langsung terhadap laporan
keuangan tetapi pengungkapan dianjurkan.
Jika auditor menyadari seteah lapuran audited diterbitkan ada beberapa infortmasi
yang misleading secra material, auditor berkewajiban untuk menyakinkan pembaca
laporan keuangan diinformasikan mengenai hal tersebut. Auditor meminta klien
segera mengeluarkan revisi laporan keuangan. Hal ini timbul dari kejadian bisnis yang
sudah ada pada tanggal laporan audit bukan setelah tanggal laporan audit.
Hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya kamu pasti mati. Cintai siapa saja yang
kamu senangi, sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya. Lakukan
apa saja yang kamu kehendaki, sesungguhnya kamu pasti akan memperoleh
balasannya
Auditing 124
Hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya kamu pasti mati. Cintai siapa saja yang
kamu senangi, sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya. Lakukan
apa saja yang kamu kehendaki, sesungguhnya kamu pasti akan memperoleh
balasannya