Kerangka konseptual adalah sistem yang koheren dari tujuan-tujuan dan dasar
yang saling terhubung yang dapat mengarah pada standar yang konsisten dan dapat
menjelaskan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan
keuangan.
Key word
2. Kualitas Sekunder :
Komparabilitas : bisa diperbandingkan dengan informasi serupa menyangkut
perusahaan lain.
Konsistensi : mengaplikasikan perlakuan akuntansi yang sama untuk kejadian yang
serupa setiap periode. Perusahaan dapat mengganti satu metode ke metode
lainnya asalkan dapat menunjukkan bahwa metode yang baru lebih baik daripada
metode sebelumnya.
FASB mengklasifikasikan unsur di atas menjadi dua kelompok yang berbeda, yaitu tiga
kelompok pertama menjelaskan jumlah sumber daya dan klaim terhadap sumber daya
tersebut pada waktu tertentu, sedangkan tujuh unsur lainnya menjelaskan transaksi
yang mempengaruhi perusahaan selama periode waktu tertentu.
kewajiban lancar karena jika dalam proses likuidasi, yang lebih sesuai adalah
penyajian kewajiban berdasarkan prioritas likuidasi.
3. monetary unit; uang merupakan dasar yang tepat bagi pengukuran dan
analisis akuntansi.
4. periodicity; aktivitas ekonomi perusahaan dapat dipisahkan ke dalam
periode waktu artificial walaupun nilai perusahaan baru dapt diketahui setelah
perusahaan tersebut ditutup. Implikasinya adalah timbul masalah kapan
pendapatan dan beban harus diakui. Terdapat trade off dimana investor
menginginkan informasi akuntansi disebarkan secara cepat tetapi semakin pendek
periode penerbitan informasi semakin tinggi ketidakakuratannya.
Prinsip-prinsip :
Prinsip (HiReMaFu) semua standar yang dihasilkan harus sesuai dengan prinsip,
tapi dapat terjadi penyimpangan (constraint).
Kendala-kendala
Kendala (CoMIC) sesuatu yang membatasi prinsip
1. cost-benefit relationship, biaya penyediaan informasi harus ditimbang
terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari pemakaian informasi itu.
2. materiality; dianggap material jika pencantuman atau pengabaian hal
tersebut, baik kualitatif maupun kuantatif mempengaruhi penilaian terhadap
laporan keuangan.
3. industry practice; sifat unik dari sejumlah industri dan perusahaan
kadang-kadang memerlukan penyimpangan dari teori dasar. Contohnya adalah
preusan utilitas pabrik dimana aktiva tidak lancar dilaporkan terlebih dahulu
dalam neraca untuk menunjukka karakteristik indutri utilitas yang padat modal.
Tanaman pertanian dilaporkan pada nilai pasar.
4. conservatism; jika ragu dipilih solusi yang sangat kecil kemungkinan akan
menghasilkan penetapan aktiva dan laba yang terlalu tinggi.
PSAK menyatakan :
Asumsi dasar
Dasar Akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) LK
disusun atas dasar ini kecuali laporan arus kas.
Kelangsungan Usaha Harus disusun dgn asumsi ini. Jika tidak,
kenyataan harus diungkapkan beserta dasar lain yang digunakan dalam
penyusunan L/K dan alasan mengapa asumsi kelangsungan usaha perusahaan
tidak dapat digunakan. Manajemenlah yang mempertimbangkan apakah asumsi ini
dapat digunakan atau tidak.
Keandalan
Penyajian Jujur
Substansi mengungguli bentuk, peristiwa tersebut perlu dicatat dan
disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya
bentuk hukumnya
• Capital Lease, walaupun secara bentuk merupakan sewa menyewa
namun dicatat sebagai penjualan karena secara substansi telah terjadi
transfer risiko dan manfaat aktiva.
• Sales with buyback agreement, penjualan dengan perjanjian dibeli
kembali bukan dicatat sebagai penjulalan melainkan hutang-piutang karena
secara substansi merupakan hutang piutang dengan jaminan.
Netralitas, Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai,
dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
Pertimbangan Sehat, Ketidakpastian diakui dengan mengungkapkan
hakekat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat
(prudence) dalam penyusunan laporan keuangan mencerminkan kehati-
hatian
Kelengkapan, laporan keuangan harus lengkap dalam batasan
materialitas dan biaya
Dapat dibandingkan, Kebutuhan terhadap daya banding jangan
dikacaukan dengan keseragaman semata-mata dan tidak seharusnya menjadi
hambatan dalam memperkenalkan standar akuntansi keuangan yang lebih baik
Penyajian Wajar
Persamaan Dasar
Divide Revenu
Assets = Liability + C/S + R/E - + - Expense
n e
Siklus Akuntansi :
4. Pembuatan Neraca Saldo, daftar akun beserta saldonya pada suatu waktu tertentu.
Tujuan utamanya dalah membuktikan kesamaan matematis debet kredit setelah
posting dilakukan.
8. Jurnal Penutup, jurnal untuk mengurangi saldo akun nominal menjadi nol.
Jurnal penutup adalah proses me-nolkan nilai dari nominal account (temporary
account) yang biasanya berada pada I/S dan dividen. Harus ditutup karena L/K tsb
menyajikan kinerja perusahaan dalam 1 siklus operasi maka harus dimulai dari nol
(bukan akun yang terus dibawa ke periode berikutnya). Jurnal penutup dibuat untuk
memenuhi asumsi periodicity dan going concern.
10. Ayat Jurnal Pembalik, bersifat opsional, dibuat pada awal periode berikutnya dan
merupakan kebalikan dari ayat jurnal penyesuaian terkait. Tujuannya adalah
menyederhanakan pencatatan transaksi pada periode berikutnya. Dibuat untuk
transaksi akrual dan prepayment dengan pendekatan beban. Namun ketika
berkaitan dengan konsistensi pencatatan, jurnal pembalik menjadi wajib untuk
dilakukan.
Kegunaan :
a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan.
b. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan
perbedaan cash flow from operating dan nilai net income dapat memperlihatkan
resiko yang akan terjadi pada perusahaan.
c. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapain arus kas masa
depan Sebagai predictive future performance
Batasan :
a. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam
laporan laba rugi.
b. Laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan
c. Pengukuran laba melibatkan pertimbangan
Elemen :
a. Pendapatan, arus masuk atau penambahan lainnya pd aktiva suatu satuan
usaha atau penyelesaian kewajiban2nya (atau kombinasi keduanya) dr pengiriman
atau produksi brg, pemberian jasa, atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan
utama atau pusat dr satuan usaha yang berkesinambungan.
b. Beban, arus keluar atau penggunaan lain aktiva terjadinya kewajiban (atau
keduanya) dr penyerahan atau produksi barang, pembertian jasa, atau pelaksaan
kegiatan lain yang merupakan opersai terbesar atau utama yang berkelanjuatan dr
prsh tersebut.
c. Keuntungan (gain), peningkatan pada ekuitas atau aktiva bersih yang terjadi
dari transaksi atau kejadian yang periferal atau insidental bg operasi prsh selain
hasil dari pendapatan operasi dan investasi dr pemilik.
d. Kerugian (loss), penurunan pada ekuitas atau aktiva bersih yang terjadi dari
transaksi atau kejadian yang periferal atau insidental bg operasi prsh selain arus
keluar utk beban operasi dan distribusi ke pemilik.
Irregular Items:
Tipe situasi Kriteria Contoh Penyajian pada Laporan
Keuangan
Discontinued Penjualan atau Penjualan salah Disajikan pd bagian terpisah
operations pemberhentian satu divisi pada laporan laba rugi yaitu
dari suatu unit perusahaan setelah laba (rugi) dr kegiatan
bisinis operasi yang berlanjut tapi
perusahaan sebelum extraordinary item.
Disajikan net of tax.
Extraordinary Material, bukan Kerugian Disajikan pd bagian terpisah
item hal yang normal karena terjadi pada laporan laba rugi yaitu
dan tidak sering kebakaran setelah discontinued
terjadi pabrik operations.
Disajikan net of tax.
Unusual gain Material, bukan Kerugian Dilaporkan pada pendapatan
or loss hal yang normal Penghapusan atau beban lain2 pada laporan
atau tidak sering piutang laba rugi
terjadi
Perubahan Perubahan dari Perubahan Disajikan pd bagian terpisah
prinsip satu metode ke metode pada laporan laba rugi yaitu
akuntansi metode yang depresiasi setelah extraordinary items
lain Disajikan net of tax.
Perubahan Normal, Perubahan Pebyesuiaan hanya dilakukan
estimasi menimbulkan persentase pada laporan laba rugi
koreksi dan penyisihan terhadap akun2 terkait saja
penyesuaian piutang tak pd periode terjadinya
tertagih perubahan.
Chapter 5 NERACA
Kegunaan :
a. Untuk mengevaluasi struktur modal perusahaan
Batasan :
1. Banyak harta dan kewajiban yang disajikan dengan menggunakan historical
costnya.
2. Adanya pertimbangan dan estimasi manajemen
3. Neraca tidak menyajikan hal penting dalam perusahaan namun tidak dapat
secara objektif ditentukan, misal nilai karyawan.
4. Neraca tidak melaporkan informasi2 tentang off-balance sheet financing.
Klasifikasi:
A. Harta Lancar yaitu harta yang diharapkan akan dikonsumsi, dijual
atau dikonversi menjadi kas dlm waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasi
perusahaan, yang mana yang lebih panjang. Siklus operasi adalah waktu rata-rata
antara pembelian bahan dan perlengkapan dengan realisasi kas melalui penjualan
produk. Disusun berdasarkan tingkat likuiditas akun.
Kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Persediaan
Beban dibayar dimuka seandainya tidak dibayar dimuka maka
akan diperlukan penggunaan aktiva lancar selama sikus operasi.
Format neraca :
Format akun
Format laporan
Tambahan informasi yang disajikan adalah Informasi yang tidak disajikan di laporan
keuangan lainnya, atau Informasi yang menjelaskan akun-akun neraca. Informasi
tambahan tsb yaitu:
• Kontijensi, kejadian material namun memilki ketidakpastian terjadinya
• penjelasan tentang kebijakan akuntansi
• situasi kontraktual, penjelasan ttg restriksi atas pinjaman yang dilakukan
perusahaan terhadap akun-akun atau rasio yang terkait neraca
Disebut kas jika : dapat segera digunakan untuk membayar kewajiban lancar dan
harus bebas dari restriksi kontraktual yang membatasi pemakaian dalam melunasi
hutang.
Klasifikasi Kas :
Restricted Cash, jika tidak material penyajian tidak dipisahkan dari kas dan jika
material, disajikan sebagai current asset atau long term asset tergantung pada
tanggal pengeluaran. Saldo kompensasi (compensating balance) adalah saldo kas
minimum yang wajib dipertahankan oleh debitur.
Bank overdraft terjadi jika cek melebihi rekening kas. FASB menyatakan harus
disajikan sebagai current liabilities namun jika tidak material penyajiannya digabung
dengan account payable. Jika pada bank tersebut, perusahaan mempunyai akun lain,
saldo bank overdraft langsung mengoffset kas.
Ekuivalen kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang (1) segera
bisa dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui (2) dekat jatuh temponya shg
risiko perubahan bunga tidak signifikan.
Rekening bank imprest digunakan untuk membuat sejumlah kas tertentu tersedia
bagi tujuan yang terbatas. Rekonsiliasi bank adalah skedul yang menjelaskan setiap
perbedaan antara catatan kas bank dengan catatan kas perusahaan. Pos-pos
rekonsiliasi :
a. Deposito dalam perjalanan
b. Outstanding cek
c. Beban bank
d. Penagian oleh bank
e. Error
PIUTANG
Jenis piutang :
1. piutang lancar
2. piutang tak lancar
3. piutang dagang : - piutang usaha
- wesel tagih
4. piutang non dagang
Jenis diskon :
1. diskon dagang, digunakan untuk (1) menghindari perubahan harga yang sering
terjadi (2) mengutip harga yang berbeda (3) menyembunyikan harga. Mencatatnya
sebesar harga yang telah didiskon.
Piutang jangka pendek dinilai pada net realizable value yaitu jumlah bersih yang
diperkirakan akan diterima dalam bentuk kas memerlukan estimasi piutang tak
tertagih maupun retur penjualan.
NOTES : dalam dunia akuntansi dikenal adanya dua kubu yaitu pihak historikus dan
pihak futuris. Dimana pihak historikus (revenue-expense) cenderung mendukung
biaya histories karena dapat menceritakan kisah perushaan lebih baik, menempatkan
penghasilan sebagai masalah sentral dan neraca adalah laporan jumlah residual yang
akan dibawa ke masa depan. Sebaliknya pihak futuris (asset-liability) cenderung
mendukung biaya masa berjalan karena biaya masa berjalan mencerminkan masa
depan perusahaan lebih baik, menempatkan neraca sebagai focus sentral. Contohnya
adalah pemakaian pendekatan persentase penjualan dan metode LIFO dalam
persediaan yang lebih disukai pihak historikus dan pendekatan persentase piutang
dan metode FIFO lebih disukai pihak futuris.
Dalam rangka mempercepat penerimaan kas dari piutang, pemilik dapat mentransfer
piutang usaha/wesel tagih. Transfer piutang pada pihak ketiga :
a) with recourse
Cash xxx AR xxx
Due from fac xxx Due to PT A xxx
Loss on sale rec xxx Financing Rev xxx
AR xxx Cash xxx
b) without recourse
Cash xxx AR xxx
Due from fac xxx Due to PT A xxx
Loss on sale rec xxx Financing Rev xxx
AR xxx Cash xxx
Recourse liab xxx
Inventory merupakan item yang dimiliki oleh perusahaan untuk kemudian dijual
kembali sebagai bagian dari aktivitas bisnis normal perusahaan.
Ciri-ciri persediaan :
1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha mormal
2. Dalam proses produksi dan (atau) dalam perjalanan
3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa
1. Perpetual system, pada sistem ini setiap perubahan pada nilai inventory
langsung dicatat pada akun inventory sehingga saldo persediaan dan harga pokok
penjualan selalu up to date. Tetap diperlukan stock opname. Perbedaan saldo
inventori dengan stock opname masuk inventory short and over (other revenue
and gain / other expenses and losses)
2. Periodic system, pada sistem ini kuantitas inventory hanya diketahui pada akhir
periode, saat melakukan stock opname. Harga poko penjualan adalah jumalh
residu yang tergantung hasil perhitungan persediaan akhir secara fisik.
Pengakuan inventory :
1. Pada barang dalam perjalanan (goods in transit)
Pada barang2 dalam perjalanan, dimana inventory belum diterima, maka
pencatatannya tergantung pada perjanjian antara buyer dan seller. Jika :
a) f.o.b shipping point, inventory diakui sebagai milik buyer ketika keluar dari
gudang penjual, shg biaya2 yang timbul (seperti ongkos angkut, asuransi, dll)
menjadi tanggungjawab pembeli/buyer.
b) f.o.b destination point, inventory diakui sebagai milik buyer jika sudah sampai ke
gudang pembeli/buyer, ketika masih diperjalanan masih merupakan inventory
milik seller shg biaya2 yang timbul menjadi tanggungjawab seller.
b) Sales with high rates of return, dimana jika inventory yang dijual mempunyai
kemungkinan yang tinggi untuk dikembalikan. Perlakuannya bisa (1) mencatat
penjualan pada full amount dan membuat akun estimated sales return and
allowances; (2) tidak mencatat penjualan sampai ada kondisi yang
mengindikasikan jumlah inventory yang akan dikembalikan oleh buyer.
c) Sales on installment, merupakan barang2 yang dijual secara cicilan pada suatu
rentang waktu tertentu. Resiko tidak tertagih pada installment sales biasanya
tinggi. Karena itu, barang harus dikeluarkan dari nilai persediaan penjual jika
persentase bad debts (tidak tertagih) bisa dipastikan secara wajar.
karena biaya actual ditandingkan dengan pendapatan actual dan persediaan akhir
dilaporkan pada biaya actual.
Kelemahan :
• Memungkinkan melakukan manipulasi laba bersih karena perusahaan bebas
memilih persediaan yang mau dijual, apakah persediaan dengan biaya tinggi
atau dengan biaya rendah.
• Alokasi biaya (ex : biaya transportasi, penyimpanan, dll) arbiter yang sulit
• Sulit diterapkan pada perusahaan multi product
2) Average Cost Method, cara menilai inventory dengan m’gunakan cost rata2 dari
seluruh barang serupa yang tersedia selama periode tersebut.
− Weighted Average Method, klo p’catatan persediaan m’gunakan periodic system
− Moving Average Method, klo p’catatan persediaan m’gunakan perpetual system
Secara praktek, metode average mudah digunakan, lebih objektif, dan bukan
merupakan subjek untuk melakukan income manipulation walapun tidak punya
landasan konseptual.
3) FIFO (First In First Out) Method, cara menilai inventory dengan cara cost dari
inventory yang pertama dibeli merupakan cost untuk inventory pertama yang
dijual. Pada semua kasus dimana FIFO diterapkan, maka nilai inventory dan COGS
akan sama pada akhir periode walaupun menggunakan metode pencatatan yang
berbeda.
Keuntungan :
• menyamakan arus biaya dengan arus barang
• tidak memungkikan manipulasi laba karena perusahaan tidak bebas memilih
item biaya
• mendekatkan nilai persediaan akhir dengan biaya berjalan
Kelemahannya adalah biaya berjalan tidak ditandingkan dengan pendapatan
berjalan pada laporan laba rugi.
4) LIFO (Last In First Out) Method, dimana cost dari inventory yang terjual
menggunakan cost dari inventory yang baru dibeli.
Keuntungan :
• Memenuhi prinsip matching penggunaan current cost dan current revenue
• Tax benefit dengan adanya inflasi, harga barang semakin naik, COGS yang
digunakan besar, income turun, tax kecil.
• Memperbaiki cash flow dgn kecilnya kas yang dikeluarkan untuk pajak,
maka perush dapat memperbaiki kinerja cash flow-nya.
• Future earnings hedge, persediaan yang tersedia tidak rentan terhadap
penurunan harga karena inventori yang ada adalah yang berbiaya rendah
(periode inflasi).
Kelemahan :
• Reduced earnings dalam periode inflasi
• Inventory understated
• Tidak menyamakan arus biaya dengan Physical flow
• Tidak terukurnya current cost (replacement cost) income
• Involuntary liquidation Poor buying habits, sebagai akibat dari LIFO
Liquidation
Banyak perusahaan yang menggunakan LIFO untuk tujuan pajak dan external
reporting, tetapi mereka tetap menggunakan FIFO, Average, atau metode penilaian
lainnya untuk tujuan internal reporting. Alasannya adalah :
Perush biasanya menggunakan dasar FIFO, Average, atau metode penilaian lainnya
untuk pricing decision.
Metode selain LIFO mudah digunakan, karena LFO method tidak seiring dgn arus
fisik produk.
Profit sharing & bonus biasanya tidak didasarkan pada LIFO assumption
Bermasalah untuk penggunaan pada interim period dimana estimasi harus dibuat
untuk kuantitas dan harga pada akhir tahun.
Menurut PSAK 14
Persediaan dalam L/K harus disediakan sebesar mana yang lebih rendah antara
biaya (cost of inventory) dan nilai realisasi bersih (NRV) atau disebut juga metode
The lower cost and net realizable value.
2) VALUATION BASES
a) At Realizable Value
Biasanya inventories dicatat berdasarkan LOCOM, tetapi banyak yang
berpendapat bahwa market seharusnya menggunakan NRV (daripada
replacement cost) dengan tujuan untuk penerapan LOCOM rule. Mereka
beralasan bahwa NRV merupakan jumlah yang akan diterima dari inventory di
masa yang akan datang. Ada beberapa kondisi tertentu dimana mendukung
pencatatan inventory pada nilai NRV (harga jual dikurangi estimasi biaya untuk
menyelesaikan dan menjual produk) walaupun jumlah tersebut melebihi cost
yang ada. Kondisi tersebut adalah :
Terdapat controlled market dengan tersedianya quoted price untuk
semua kuantitas
Tidak ada significant cost of disposal.
c)Purchase Commitment
Terjadi ketika perush melakukan perjanjian kontrak dgn pihak lain untuk
membeli sejumlah barang dengan harga yang telah disepakati bersama. Bila
Purchase Commitment tersebut non cancancelable, perusahaan harus
mencatat unrealized holdin gain or loss karena bisa saja cost dari perjanjian
pembelian tersebut lebih rendah/lebih tinggi dari harga beli barang tersebut di
masa yang akan datang. Walaupun tidak ada aktiva atau kewajiban yang
diakui.
3) GROSS PROFIT METHOD
Metode ini digunakan untuk memverifikasi keakuratan pencatatan perpetual atas
inventory. Metode ini juga biasa digunakan oleh auditor dalam memeriksa laporan
interim, untuk mengetahui estimasi nilai inventory. Atau metode ini juga bisa
digunakan jika perusahaan mengalami kebakaran/ bencana lainnya sehingga
inventory atau pencatatan inventory perush hilang/musnah. Metode ini mencari
nilai persediaan dengan men-trace ulang mulai dari gross profit lalu ke atas untuk
mencari nilai COGS.
Aktiva Yang Dibuat Sendiri, Pembebanan biaya manufaktur tidak langsung tidak
dapat ditelusuri secara langsung ke pekerjaan dan pesanan bahan yang berhubungan
dengan aktiva tetap yang dibuat. Biaya-biaya ini dapat diperlakukan dengan salah
satu dari tiga cara berikut :
1. tidak membebankan overhead tetap ke biaya aktiva yang dibuat, karena
biasanya overhead tidak langsung bersifat tetap dan tidak meningkat akibat
pembangunan sendiri. Atau mengasumsikan bahwa perusahaan akan
mengeluarkan biaya yang sama tanpa memperhatikan apakah perusahaan
membuat aktiva sendiri atau tidak.
2. membebankan sebagian dari total overhead ke proses konstruksi,
membebankan biaya overhead ke kontruksi seperti pada produksi normal.
3. mengalokasikan atas dasar kerugian produksi.
dengan saham, biaya tadi tidak terjadi. Argumentasi yang menentang adalah
terdapat biaya bunga implicit dari penggunaan kas termasuk pemegang saham
walaupun klaim kontraktual tidak ada.
2. membebankan semua biaya yang dugunakan, baik yang dapat diidentifikasi
maupun tidak. Kritiknya dalah pengaitan biaya modal (imputed) adalah subjektif.
3. hanya mengkapitalisasi biaya bunga actual yang terjadi.
Hanya bunga actual (dengan modifikasi) yang harus dikapitalisasi. Dasar pemikiran
untuk pendekatan ini adalah selama konstruksi, aktiva tidak menghasilkan
pendapatan dan oleh karena itu biaya bunga harus ditangguhkan (dikapitalisasi);
setelah konstruksi diselesaikan, aktiva siap untuk digunakan dan pendapatan dapat
dihasilkan. Biaya bunga yang muncul dalam pembelian suatu aktiva yang siap
digunakan harus dianggap sebagai beban.
Pertukaran Aktiva Non Moneter, didasakan pada nilai wajar aktiva yang diberikan
(jika tidak jelas menggunakan nilai wajar aktiva yang diterima).
a. aktiva tidak sama, mengakui keuntungan dan kerugian dengan segera
b. aktiva sama, tidak ada kas yang diterima, menangguhkan keuntungan dan
mengakui kerugian dengan segera. Hal ini disebakan proses earning belum selesai
dikarenakan perbedaan yang timbul hanya karena perbedaan metode akuntansi.
c. aktiva sama, ada kas yang diterima, mengakui sebsagian keuntungan dan
mengakui kerugian dengan segera, proses pencarian laba telah selesai. Jika kas
25% atau lebih dari nilai wajar, maka keuntungan boleh diakui segera karena
proses pencarian laba telah selesai.
Secra umum FASB menyatakan bahwa kontribusi yang diterima harus diakui sebagai
pendapatan dalam periode pendapatannya. Sedangkan PSAK 16 menyatakan harus
dicatat sebagai modal donasi.
Biaya setelah akuisisi, Secara umum, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
manfaat masa depan yang lebih besar harus dikapitalisasi, sememtara pengeluaran
yang hanya ditujukan untuk mempertahankan tingkat pelayanan tertentu harus
dianggap sebagai beban.
Jenis-jenis pengeluaran :
a. penambahan, setiap penambahan aktiva tetap akan dikapitalisasi karena aktiva
baru telah diciptakan dan ditandingkan dengan pendaptan yang akan dihasilkan di
periode masa depan.
b. perbaikan dan penggantian, perbaikan adalah penggantian aktiva yang
sekarang digunakan dengan aktiva yang lebih baik sedangkan penggantian adalah
substirusi dari aktiva yang sama. Pertanyaannya adaah apakah pengeluaran ini
meningkatkan potensi jasa masa depan dari aktiva (kapitalisasi) atau hanya
mempertahankan tingkat pelayanan yang sudah ada (expense).
Metode kapitalisasi :
pendekatan substitusi
kapitalisasi biaya baru
membebankan ke akumulasi penyusutan, jika kuantitas atau kualitas
aktiva tidak dapat ditingkatkan tetapi umur aktivanya dapat diperpanjang.
c. penyusunan dan pemasangan kembali
d. reparasi, pengeluaran untuk mempertahankan aktiva tetap siap operasi,
dibebankan pada periode terjadinya mengingat periode tersebut merupakan
periode yang paling banyak menerima manfaat.
Menurut PSAK 17 penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat
disusutkan sepanjang estimasi masa manfaatnya.
Perbedaan antara PSAK 17 dan IAS terletak pada perlakuan atas perubahan
metode penyusutan. IAS mengatur bahwa perubahan metode diperlukan secara
cummulative effect approach atau retroactive approach. Sementara PSAK
menyebutkan bahwa perubahan metode depresiasi harus diperlakukan secara
retroaktif dengan menghitung ulang laba ditahan (Retained Earnings) akhir tahun.
Perubahan masa manfaat dianggap sebagai perubahan estimasi dan efek
perubahannya diperlakukan secara prospektif.
Notes : Repair and maintanance tidak boleh dikapitalisasi
revaluasi
Revaluasi Aktiva
Syarat dapat dilakukannya Revaluasi Aktiva adalah berdasarkan ketentuan
pemerintah. Dalam hal ini L/K harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari
konsep harga perolehan di dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh
penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan. Selisih antara nilai
revaluasi dengan nilai buku aktiva tetap dibukuka dalam akun modal dengan naman
“Selisih penilaian kembali aktiva tetap”. Sebaliknya, apabila manfaat keekonomian
suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatat, maka aktiva tersebut harus
dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat keekonomian yang
tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tetap tersebut dilaporkan sebagai kerugian
sebagaimana yang diatur dalam PSAK 48 tentang penurunan nilai aktiva.
Ï Penurunan Nilai
Metode penilaian LOCOM untuk persediaan tidak dapat diaplikasikan pada
property, pabrik dan peralatan.
Impairment adalah write off (penurunan nilai) yang dilakukan terhadap nilai
aktiva tetap karena carrying amount-nya tidak dapat dipulihkan (not recoverable).
Kejadian Loss On Impairment dicatat oleh perusahaan sebagai bagian dari income
from continuing operations, biasanya pada bagian other expenses and losses
section.
Suatu aktiva yang ditahan untuk dilepaskan dapat dicatat pada periode
mendatang, selama pencatatan itu tidak pernah lebih besar dari nilai tercatat
aktiva sebelum penurunan nilai.
Ï Deplesi
Penetapan Dasar Deplesi
Biaya akuisisi
Biaya akuisisi adalah harga yang dibayarkan guna memperoleh hak property
untuk mencari dan menemukan sumber daya alam yang belum ditemukan
atau harga yang harus dibayar untuk sumber daya alam yang telah
ditemukan.
Biaya akuisisi dicatat pada akun Properti yang Belum Dikembangkan dan
dibebankan ke sumber daya alam jika usaha eksplorasi berhasil. Dan jika
tidak berhasil, maka biaya itu dihapus sebagai suatu kerugian.
Biaya eksplorasi
Yaitu biaya yang diperlukan untuk menemukan sumber daya alam. Biaya
dibebankan ketika terjadi.
Biaya pengembangan
• Peralatan berwujud tidak diperhitungkan dalam dasar deplesi.
• Biaya pengembangan tidak berwujud bagian dari dasar deplesi.
Biaya restorasi
Biaya restorasi harus ditambahkan ke dasar deplesi untuk tujuan
perhitungan biaya deplesi per unit.
Penilaian :
o Pembelian Aktiva tak berwujud
Pembelian aktiva tak berwujud, aktiva tak berwujud dicatat sesuai cost pada
saat transaksi pembelian. Cost tersebut terdiri dari biaya yang dikeluarkan pada
saat pembelian dan biaya-biaya lain yang mengikuti proses pembelian tersebut.
o Aktiva tak berwujud yang timbul akibat pembuatan sendiri oleh internal
perusahaan
Biasanya untuk kasus ini aktiva tak berwujud yang timbul akibat dari research
and development dan yang boleh diakui dan dikapitalisasi hanya Direct cost
saja.
GOODWILL
Goodwill merupakan suatu aktiva yang tak berwujud yang unik, karena aktiva tak
berwujud ini timbul akibat dari penggabungan usaha atau pembelian terhadap suatu
perusahaan bisa akibat dari merger atau akuisisi yang menggunakan pencatatan
berdasarkan market value terjadi karena adanya perbedaan antara market value dan
book value.
Penilaian berdasarkan atas perbedaan nilai dari market value dan book value, Jika
nilai market value lebih besar dari book value maka selisihnya merupakan goodwill
yang diamortisasi.
Jika kebalikannya nilai market value lebih kecil dari book value maka selisihnya
disebut badwill nah nilai ini akan mengurangi secara proposional nilai dari fixed asset.
Siklus operasi adalah waktu yang diperlukan antara akuisisi barang dan jasa serta
realisasi kas yang dihasilkan dari penjualan dan penagihan.