Anda di halaman 1dari 28

Akuntansi Keuangan 1 1

Chapter 2 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI

Kerangka konseptual adalah sistem yang koheren dari tujuan-tujuan dan dasar
yang saling terhubung yang dapat mengarah pada standar yang konsisten dan dapat
menjelaskan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan
keuangan.

Kerangka kerja konseptual diperlukan :


1. Kerangka kerja yang baik akan memunginkan FASB urtuk menerbitkan
standard-standard yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke waktu.
2. Masalah yang baru muncul akan dapat diselesaikan dengan cepat jika mengacu
pada kerangka teori dasar yang sudah ada.

Terdapat tiga tingkat dalam kerangka kerja konseptual:


(1) tujuan, mengidentifikasi tujuan dan sasaran dari akuntansi serta merupakan
bangunan inti dari kerangka kerja konseptual;
(2) karakteristik kualitatif, yang membuat informasi akuntansi berguna dan unsur-
unsur laporan keuangan, jembatan antara tingkat 1 dan tingkat 2
(3) konsep pengukuran dan pengakuan, yang diugunakan dalam mengaplikasikan
standar akuntansi.

Tingkat Pertama, Tujuan pelaporan keuangan :



Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan investasi
dan kredit

Membantu current dan potential investor dalam menilai jumlah,
waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan

Menyediakan informasi tentang sumber daya ekonom, klaim
terhadap sumber daya tersebut, dan perubahannnya.

Tingkat Kedua, Konsep-Konsep Fundamental


Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi
1. Kualitas primer : Relevansi dan Reliabilitas
Relevansi : informasi akuntansi mampu untuk mempengaruhi keputusan ekonomi
pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini
atau
masa depan.
 Predictive value; membantu membuat prediksi tentang hasil akhir dari
masa lalu, kini, dan depan.
 Feed-back value; menjustifikasi atau mengoreksi harapan masa lalu
 Timeliness; harus tersedia sebelum informasi tsb kehilangan kapasitas
untuk mempengaruhi keputusan
Reliabilitas : jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan
dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan.
 Verifiability ; hasil yang serupa akan dihasilkan jika digunakan metode
pemgukuran yang sama oleh pengukur-pengukur independen
 Representational faithfulness : angka-angka dan penjelalan mewakili apa
yang betul-betul ada dan terjadi
 Neutrality : informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan kelompok
tertentu

Key word

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 2

Relevansi  sesuai dengan kondisi yang sebenarnya (nyata).contoh akunnya : Kas,


AR, inventory
Reliabilitas  tidak bias. Contoh akunnya : Fixed asset

2. Kualitas Sekunder :
 Komparabilitas : bisa diperbandingkan dengan informasi serupa menyangkut
perusahaan lain.
 Konsistensi : mengaplikasikan perlakuan akuntansi yang sama untuk kejadian yang
serupa setiap periode. Perusahaan dapat mengganti satu metode ke metode
lainnya asalkan dapat menunjukkan bahwa metode yang baru lebih baik daripada
metode sebelumnya.

Tingkat Kedua, Unsur Laporan Keuangan


 Aktiva, manfaat ekonomi yang mungkin terjadi pada masa depan
 Kewajiban, pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi pada masa depan
 Ekuitas, kepentingan residu aktiva setelah dikurangi kewajiban
 Investasi oleh pemilik
 Distribusi kepada pemilik
 Laba komprehensif, semua perubahan ekuitas kecuali yang diakibatkan oleh
Investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik. Laba komprehensif dibagi
menjadi Net Income dan Laba komprehensif lainnya (Other Comprehensiv Income).
 Pendapatan
 Beban
 Keuntungan
 Kerugian

FASB mengklasifikasikan unsur di atas menjadi dua kelompok yang berbeda, yaitu tiga
kelompok pertama menjelaskan jumlah sumber daya dan klaim terhadap sumber daya
tersebut pada waktu tertentu, sedangkan tujuh unsur lainnya menjelaskan transaksi
yang mempengaruhi perusahaan selama periode waktu tertentu.

Tingkat Ketiga; Konsep-Konsep Pengakuan dan Pengukuran


Asumsi (EMGP):
1. Economic Entity
2. Monetary Unit
3. Going concern
4. Periodicity : Semakin pendek periode laporan keuangan maka semakin tidak
reliable karena kurangnya bukti-bukti yang mendukung. Tapi L/K tersebut relevan.

Asumsi, dianggap berlaku walaupun kenyataannya bisa berlaku bisa tidak :


1. economic entity; aktivitas ekonomi dapat diidentifikasi dengan unit
pertanggungjawaban terpisah dari pemilik. Konsep entitas tidak selalu mengacu
pada entitas legal karena perusahaan induk dan anak yang merupakan entitas
legal yang terpisah tetapi penggabungan aktivitas untuk tujaun akuntansi dan
pelaporan tidak melanggar asunsi entitas ekonomi.
2. going concern; perusahaan akan memiliki umur tak terbatas.
Implikasinya : (1) penggunaan nilai historis untuk menilai aktiva tetap dimana jika
perusahaan dalam proses likuidasi maka aktiva tetap harus dinilai berdasarkan
nilai likuidasi; (2) kebijakan penyusutan dan amotisasi hanya dibenarkan jira kita
mengasumsikan perusahaan memiliki usia panjang; (3) klasifikasi aktiva dan

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 3

kewajiban lancar karena jika dalam proses likuidasi, yang lebih sesuai adalah
penyajian kewajiban berdasarkan prioritas likuidasi.
3. monetary unit; uang merupakan dasar yang tepat bagi pengukuran dan
analisis akuntansi.
4. periodicity; aktivitas ekonomi perusahaan dapat dipisahkan ke dalam
periode waktu artificial walaupun nilai perusahaan baru dapt diketahui setelah
perusahaan tersebut ditutup. Implikasinya adalah timbul masalah kapan
pendapatan dan beban harus diakui. Terdapat trade off dimana investor
menginginkan informasi akuntansi disebarkan secara cepat tetapi semakin pendek
periode penerbitan informasi semakin tinggi ketidakakuratannya.

Prinsip-prinsip :
Prinsip (HiReMaFu)  semua standar yang dihasilkan harus sesuai dengan prinsip,
tapi dapat terjadi penyimpangan (constraint).

1. historical cost  lebih andal.


2. revenue recognition; pendapatan diakui jika realized/realizable dan earned.
 Pengakuan pendapatan selama produksi
 Pengakuan pendapatan akhir produksi, jika harga jual dan jumlah
penjualan dapat dipastikan. Contoh emas / barang mineral yang telah
memiliki pasar dan harga standar.
 Pengakuan pendapatan saat penjualan
 Pengakuan pendapatan saat penerimaan kas
3. matching principle; beban diakui ketika jasa atau produk yang dihasilkan
memberikan kontribusi kepada pendapatan. Terdapat masalah dimana prinsip
penandingan memungkinkan biaya tertentu ditangguhkan dan diperlakukan
sebagai aktiva meskipun dalam kenyataannya biaya ini tidak memiliki manfaat di
masa depan.
4. full disclosure; menyediakan informasi yang mencukupi yang dapat
mempengaruhi penilaian dan keputusan pemakai. Terdapat trade off prinsip
penyajian : (1) kebutuhan untuk mengungkapkan secara rinci hal-hal yang
mempengaruhi pengambilan keputusan dengan kebutuhan untuk memadatkan
informasi agar mudah dipahami; (2) biaya pembuatan dan penggunaan laboran
keuangan.

Kendala-kendala
Kendala (CoMIC)  sesuatu yang membatasi prinsip
1. cost-benefit relationship, biaya penyediaan informasi harus ditimbang
terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari pemakaian informasi itu.
2. materiality; dianggap material jika pencantuman atau pengabaian hal
tersebut, baik kualitatif maupun kuantatif mempengaruhi penilaian terhadap
laporan keuangan.
3. industry practice; sifat unik dari sejumlah industri dan perusahaan
kadang-kadang memerlukan penyimpangan dari teori dasar. Contohnya adalah
preusan utilitas pabrik dimana aktiva tidak lancar dilaporkan terlebih dahulu
dalam neraca untuk menunjukka karakteristik indutri utilitas yang padat modal.
Tanaman pertanian dilaporkan pada nilai pasar.
4. conservatism; jika ragu dipilih solusi yang sangat kecil kemungkinan akan
menghasilkan penetapan aktiva dan laba yang terlalu tinggi.

PSAK menyatakan :

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 4

Asumsi dasar
 Dasar Akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar)  LK
disusun atas dasar ini kecuali laporan arus kas.
 Kelangsungan Usaha  Harus disusun dgn asumsi ini. Jika tidak,
kenyataan harus diungkapkan beserta dasar lain yang digunakan dalam
penyusunan L/K dan alasan mengapa asumsi kelangsungan usaha perusahaan
tidak dapat digunakan. Manajemenlah yang mempertimbangkan apakah asumsi ini
dapat digunakan atau tidak.

Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan


 Dapat Dipahami
 Relevan
 Materialitas, Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai

 Keandalan
 Penyajian Jujur
 Substansi mengungguli bentuk, peristiwa tersebut perlu dicatat dan
disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya
bentuk hukumnya
• Capital Lease, walaupun secara bentuk merupakan sewa menyewa
namun dicatat sebagai penjualan karena secara substansi telah terjadi
transfer risiko dan manfaat aktiva.
• Sales with buyback agreement, penjualan dengan perjanjian dibeli
kembali bukan dicatat sebagai penjulalan melainkan hutang-piutang karena
secara substansi merupakan hutang piutang dengan jaminan.
 Netralitas, Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai,
dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
 Pertimbangan Sehat, Ketidakpastian diakui dengan mengungkapkan
hakekat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat
(prudence) dalam penyusunan laporan keuangan  mencerminkan kehati-
hatian
 Kelengkapan, laporan keuangan harus lengkap dalam batasan
materialitas dan biaya
 Dapat dibandingkan, Kebutuhan terhadap daya banding jangan
dikacaukan dengan keseragaman semata-mata dan tidak seharusnya menjadi
hambatan dalam memperkenalkan standar akuntansi keuangan yang lebih baik

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal


 Tepat Waktu
 Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat, Manfaat yang dihasilkan
informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya
 Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitaitif, tujuannya mencapai
suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk memenuhi
tujuan laporan keuangan. Misalnya adalah Account Receivanle yang relevan karena
menyajikannya sebedsar Net Reliazable Value namun tidak reliable karena
berdasarkan estimasi. Sebaliknya pencatatan aktiva tetap dengan historical cost
memenuhi prinsip relilable namun tidak relevan. Tidak semua akun selalu terjadi
trade-off, misalnya investasi saham dan kas.

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 5

 Penyajian Wajar

Chapter 3 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Akuntansi adalah Proses yang meliputi aktivitas; pengidentifikasian, pencatatan, dan


pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan
yang jelas bagi pemakai L/K. Laporan Keuangan adalah Laporan yang memberikan
informasi kepada para penggunanya dalam mengambil keputusan ekonomi.

Perbedaan akuntansi dan bookkeeping:


Akun : catatan yang memperlihatkan pengaruh dari transaksi dan kejadian.
Bookkeeping adalah part of accounting. Bookkeeping hanya pencatatannya saja.

Persamaan Dasar

Assets = Liability + Stockholder’ Equity

Divide Revenu
Assets = Liability + C/S + R/E - + - Expense
n e

Siklus Akuntansi :

1. Mengidentifikasi dan Mencatat Transaksi serta Kejadian Lainnya


Perbedaan kejadian dengan transaksi  kejadian umumnya merupakan sumber
atau penyebab perubahan aktiva, kewajiban atau ekuitas yang bersifat internal
maupun eksternal, sedangkan transaksi adalah kejadian eksternal yang melibatkan
tansfer atau pertukaran dua entitas atau lebih.

2. Pembuatan Jurnal, buku pencatatan awal tansaksi dan kejadian lainnya.


 Jurnal Umum
 Jurnal Khusus  Jurnal Pembelian, Penjualan, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas.
Jurnal khusus dibuat karena banyaknya dan seringnya transaksi terjadi.
Gunanya untuk mempermudah posting.

3. Pemindahbukuan (Posting) ke Buku Besar Umum dan Buku Besar Pembantu

4. Pembuatan Neraca Saldo, daftar akun beserta saldonya pada suatu waktu tertentu.
Tujuan utamanya dalah membuktikan kesamaan matematis debet kredit setelah
posting dilakukan.

5. Jurnal Penyesuaian, agar pendapatan dicatat pada periode dimana pendapatran


dihasilkan dan beban dicatat pada perode terjadinya  memastikan bahwa prinsip-
prinsip pengakuan pendapatan dan penandingan (matching) tidak dilanggar.
Yang perlu disesuaikan:
 pembayaran di muka (prepayment)  kas duluan
Bisa dicatat dengan pendekatan aktiva/kewajiban atau pendekatan
pendapatan/beban.
a. beban dibayar dimuka, ex : asuransi dibayar dimuka (beban asuransi)

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 6

b. pendapatan diterima dimuka, ex : Unearned Revenue (service


revenue)
 akrual  kas belakangan
a. beban akrual, ex : beban gaji, listrik
b. pendapatan akrual, ex : interest receivable
 estimated items, ex : piutang tak tertagih.

Jurnal Penyesuaian dibuat karena 3 kondisi :


a. Ada transaksi yang tidak dijurnal tiap hari. Misal supplies expense atau wages
expense
b. Ada beberapa biaya tidak dijurnal selama periode akuntansi karena biaya ini
berakhir dengan berlalunya waktu. Misal beban depresiasi, asuransi, sewa.
c. Beberapa transaksi tidak dicatat karena baru muncul di akhir periode.

6. Neraca Saldo yang disesuaikan, tujuannya dalah memperlihatkan pengaruh dari


semua kejadian keuangan yang telah terjadi selam periode akuntansi.

7. Pembuatan Laporan Keuangan


a. Neraca, Laporan yang menggambarkan posisi keuangan yang
menunjukkan aktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada tanggal tertentu.
b. Laporan laba rugi, Ringkasan aktivitas suatu perusahaan untuk periode
tertentu, yang melaporkan hasil usaha bersih/kerugian yang timbul dari
kegiatan usaha dan aktivitas lainnya.
c. Laporan arus kas, melaporakan kas yang disediakan dan digunakan
oleh aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan selama suatu periode.
d. Laporan laba ditahan, merekonsiliasi saldo laba ditahan awal periode
sampai akhir periode.

8. Jurnal Penutup, jurnal untuk mengurangi saldo akun nominal menjadi nol.
Jurnal penutup adalah proses me-nolkan nilai dari nominal account (temporary
account) yang biasanya berada pada I/S dan dividen. Harus ditutup karena L/K tsb
menyajikan kinerja perusahaan dalam 1 siklus operasi maka harus dimulai dari nol
(bukan akun yang terus dibawa ke periode berikutnya). Jurnal penutup dibuat untuk
memenuhi asumsi periodicity dan going concern.

9. Neraca Saldo setelah penutupan

10. Ayat Jurnal Pembalik, bersifat opsional, dibuat pada awal periode berikutnya dan
merupakan kebalikan dari ayat jurnal penyesuaian terkait. Tujuannya adalah
menyederhanakan pencatatan transaksi pada periode berikutnya. Dibuat untuk
transaksi akrual dan prepayment dengan pendekatan beban. Namun ketika
berkaitan dengan konsistensi pencatatan, jurnal pembalik menjadi wajib untuk
dilakukan.

Manfaat dibuatnya L/K interim :


1. Timely information
2. Performance measurement-standard
3. Decision making
4. Membantu pelaksanaan audit

Double entry dan single entry system:


Double entry : sistem transaksi dicatat pada sisi debet dan kredit equally

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 7

Single entry : Pencatatan transaksi tidak menggunakan sisi debet/kredit, hanya


menampilkan deskripsi dari suatu transaksi. Digunakan pada kegiatan
usaha yang sederhana.

Sistem pencatatan akuntansi :


Cash Basis  pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kas atau setara
kas diterima atau dibayar
Accrual Basis  pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian.

Chapter 4 LAPORAN LABA RUGI

Kegunaan :
a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan.
b. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan 
perbedaan cash flow from operating dan nilai net income dapat memperlihatkan
resiko yang akan terjadi pada perusahaan.
c. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapain arus kas masa
depan  Sebagai predictive future performance

Batasan :
a. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam
laporan laba rugi.
b. Laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan
c. Pengukuran laba melibatkan pertimbangan

Elemen :
a. Pendapatan, arus masuk atau penambahan lainnya pd aktiva suatu satuan
usaha atau penyelesaian kewajiban2nya (atau kombinasi keduanya) dr pengiriman
atau produksi brg, pemberian jasa, atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan
utama atau pusat dr satuan usaha yang berkesinambungan.
b. Beban, arus keluar atau penggunaan lain aktiva terjadinya kewajiban (atau
keduanya) dr penyerahan atau produksi barang, pembertian jasa, atau pelaksaan
kegiatan lain yang merupakan opersai terbesar atau utama yang berkelanjuatan dr
prsh tersebut.
c. Keuntungan (gain), peningkatan pada ekuitas atau aktiva bersih yang terjadi
dari transaksi atau kejadian yang periferal atau insidental bg operasi prsh selain
hasil dari pendapatan operasi dan investasi dr pemilik.
d. Kerugian (loss), penurunan pada ekuitas atau aktiva bersih yang terjadi dari
transaksi atau kejadian yang periferal atau insidental bg operasi prsh selain arus
keluar utk beban operasi dan distribusi ke pemilik.

Format Laporan Laba Rugi:


a. Single step income statement: hanya ada dua kelompok yatitu
pendapatan dan beban, hasil pengurangan kelompok pendapatan dan beban
merupakan laba atau rugi bersih. Keunggulannya dalah kesederhanaan dan tidak
ada implikasi satu jenis pendapatan atau beban lebih diprioritaskan dari yang lain.
b. Multiple step income statement: Adanya pemisahan antara kegiatan
operasional dan nonoperasional perusahaan dan adanya klasifikasi atas beban
berdasarkan fungsi dalam perusahaan misal admininstrasi, penjualan, dan
produksi.

Pelaporan Pos-pos yang tidak biasa :

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 8

 Pendekatan kinerja operasi berjalan (current operating performance


approach), bahwa ukuran laba yang paling berguna hanya unsur pendapatan dan
beban yang biasa serta berulang. Pos-pos tidak biasa tidak akan mencerminkan
kemapuan peorusahaan untuk menghasilkan laba di masa depan.
 All inclusive, sebagian besar pos termasuk pos tidak biasa dicatat
sebagai laba rugi karena jika perusahaan hanya berfokus pada laba operasi, maka
akan berpotensi menghilangkan informasi penting mengenai kinerja perusahaan.
 Modified All inclusive

Irregular Items:
Tipe situasi Kriteria Contoh Penyajian pada Laporan
Keuangan
Discontinued Penjualan atau Penjualan salah Disajikan pd bagian terpisah
operations pemberhentian satu divisi pada laporan laba rugi yaitu
dari suatu unit perusahaan setelah laba (rugi) dr kegiatan
bisinis operasi yang berlanjut tapi
perusahaan sebelum extraordinary item.
Disajikan net of tax.
Extraordinary Material, bukan Kerugian Disajikan pd bagian terpisah
item hal yang normal karena terjadi pada laporan laba rugi yaitu
dan tidak sering kebakaran setelah discontinued
terjadi pabrik operations.
Disajikan net of tax.
Unusual gain Material, bukan Kerugian Dilaporkan pada pendapatan
or loss hal yang normal Penghapusan atau beban lain2 pada laporan
atau tidak sering piutang laba rugi
terjadi
Perubahan Perubahan dari Perubahan Disajikan pd bagian terpisah
prinsip satu metode ke metode pada laporan laba rugi yaitu
akuntansi metode yang depresiasi setelah extraordinary items
lain Disajikan net of tax.
Perubahan Normal, Perubahan Pebyesuiaan hanya dilakukan
estimasi menimbulkan persentase pada laporan laba rugi
koreksi dan penyisihan terhadap akun2 terkait saja
penyesuaian piutang tak pd periode terjadinya
tertagih perubahan.

Notes : Comprehensive Income


Comprehensive income meliputi semua perubahan ekuitas selama satu periode
kecuali perubahan akibat investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik
(dividen).

Penyajian other comprehensive income :


 Laporan laba rugi kedua yang terpisah
 Laporan laba rugi dan laba komprehensif gabungan
 Bagian dari laporan ekuitas pemegang saham

Chapter 5 NERACA

Kegunaan :
a. Untuk mengevaluasi struktur modal perusahaan

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 9

b. Untuk menghitung rates of return


c. Untuk menganalisa likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan
perusahaan.
 Likuiditas : Waktu yang diperkirakan akan dibutuhkan sampai suatu aktiva
terealisasi atau menjadi kas atau sampai kewajiban dibayar.
 Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
lancarnya pada saat jatuh tempo
 Mengevaluasi kemungkinan dividen tunai di masa depan atau
pembelian kembali dividen
 Solvency : kemampuan perusahaan membayar hutang-hutangnya pada saat
jatuh tempo.
 Financial Flexibility : respon perusahaan terhadap kesempatan investasi dan
kebutuhan pengeluaran yang tak terduga

Batasan :
1. Banyak harta dan kewajiban yang disajikan dengan menggunakan historical
costnya.
2. Adanya pertimbangan dan estimasi manajemen
3. Neraca tidak menyajikan hal penting dalam perusahaan namun tidak dapat
secara objektif ditentukan, misal nilai karyawan.
4. Neraca tidak melaporkan informasi2 tentang off-balance sheet financing.

Klasifikasi:
A. Harta Lancar yaitu harta yang diharapkan akan dikonsumsi, dijual
atau dikonversi menjadi kas dlm waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasi
perusahaan, yang mana yang lebih panjang. Siklus operasi adalah waktu rata-rata
antara pembelian bahan dan perlengkapan dengan realisasi kas melalui penjualan
produk. Disusun berdasarkan tingkat likuiditas akun.
 Kas
 Investasi jangka pendek
 Piutang usaha
 Persediaan
 Beban dibayar dimuka  seandainya tidak dibayar dimuka maka
akan diperlukan penggunaan aktiva lancar selama sikus operasi.

B. Investasi Jangka Panjang terdiri dari:


 investasi pada securitas ( mis: obligasi & saham)
 investasi pada harta tetap berwujud, mis: tanah yang tidak digunakan utk
kegiatan operasi
 investasi yang diperuntukkan pada dana khusus (mis: sinking fund)
 investasi pada anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi atau perusahaaan
afiliasi
C. Property, Pabrik dan Peralatan
adalah alat yang digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan berwujud, nilainya
material,dan digunakan dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun atau 1 siklus
akuntansi, mana yang lebih panjang dan dimiliki oleh perusahaan.
D. Aktiva tak berwujud
adalah harta yang tidak terlihat secara fisik, biasanya bernilai tinggi dan
menghasilkan keuntungan dimasa depan.
E. Aktiva lainnya
Contoh : - long term prepaid expense

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 10

- deffered income taxes


- property held for sale
- advance to subsidiaries

F. Kewajiban Lancar yaitu kewajiban yang akan dilunasi atau


dilikuidasi dengan menggunakan harta lancar atau dengan menciptakan kewajiban
lancar lainnya.
G. Kewajiban Jk Panjang yaitu kewajiban yang tidak diharapkan untuk
dilunasi dalam satu siklus operasi perusahaan.
H. Ekuitas pemiilk

Format neraca :
 Format akun
 Format laporan

Tambahan informasi yang disajikan adalah Informasi yang tidak disajikan di laporan
keuangan lainnya, atau Informasi yang menjelaskan akun-akun neraca. Informasi
tambahan tsb yaitu:
• Kontijensi, kejadian material namun memilki ketidakpastian terjadinya
• penjelasan tentang kebijakan akuntansi
• situasi kontraktual, penjelasan ttg restriksi atas pinjaman yang dilakukan
perusahaan terhadap akun-akun atau rasio yang terkait neraca

Teknik penyajian neraca:


• Parenthetical explanations
• Notes to the balance sheet atau informasi pada catatan atas laporan
keuangan thdp akun2 yang disajikan pada neraca
• Cross references and contra items
• Skedul pendukung, tabel yang terkait akun-akun neraca (ex: tabel
depresiasi aktiva tetap berwujud)

Chapter 7 CASH AND RECEIVABLES

Disebut kas jika : dapat segera digunakan untuk membayar kewajiban lancar dan
harus bebas dari restriksi kontraktual yang membatasi pemakaian dalam melunasi
hutang.

Klasifikasi Kas :

No POS KLASIFIKASI KETERANGAN


1 kas kas - tidak dibatasi, dilaporkan sebagai
kas
- dibatasi, diklasifikasikan sebagai
aktiva lancar dan tidak lancar
(tergantung penggunaan)
2 kas kecil&dana kas --
pertukaran
3 surat berharga jk ekuivalen kas* jatuh tempo kurang dari 3 bln
pendek
investasi jatuh tempo 3-12 bln
sementara

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 11

4 cek mundur dan bon piutang diasumsikan dapat tertagih


hutang
5 uang muka piutang diasumsikan dapat tertagih dari
perjalanan gaji karyawan atau dikurangi dari
gaji mereka
6 prangko beban dibayar dapat diklasifikasi sbg persediaan
dimuka perlengkapan kantor
7 bank overdraft* kewajiban lancar jika bank overdraft terjadi pada
bank yang sama  offset kas
8 compensating
balance*
- dibatasi scr legal kas terpisah diklasifikasikan sbg aktiva lancar
sebagai deposito atau tidak lancar
yang disimpan
- kesepakatan tanpa kas dengan diungkapan terpisah dlm catatan
restriksi legal pengungkapan

Restricted Cash, jika tidak material penyajian tidak dipisahkan dari kas dan jika
material, disajikan sebagai current asset atau long term asset tergantung pada
tanggal pengeluaran. Saldo kompensasi (compensating balance) adalah saldo kas
minimum yang wajib dipertahankan oleh debitur.

Bank overdraft terjadi jika cek melebihi rekening kas. FASB menyatakan harus
disajikan sebagai current liabilities namun jika tidak material penyajiannya digabung
dengan account payable. Jika pada bank tersebut, perusahaan mempunyai akun lain,
saldo bank overdraft langsung mengoffset kas.

Ekuivalen kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang (1) segera
bisa dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui (2) dekat jatuh temponya shg
risiko perubahan bunga tidak signifikan.

Rekening bank imprest digunakan untuk membuat sejumlah kas tertentu tersedia
bagi tujuan yang terbatas. Rekonsiliasi bank adalah skedul yang menjelaskan setiap
perbedaan antara catatan kas bank dengan catatan kas perusahaan. Pos-pos
rekonsiliasi :
a. Deposito dalam perjalanan
b. Outstanding cek
c. Beban bank
d. Penagian oleh bank
e. Error

PIUTANG
Jenis piutang :
1. piutang lancar
2. piutang tak lancar
3. piutang dagang : - piutang usaha
- wesel tagih
4. piutang non dagang

Jenis diskon :
1. diskon dagang, digunakan untuk (1) menghindari perubahan harga yang sering
terjadi (2) mengutip harga yang berbeda (3) menyembunyikan harga. Mencatatnya
sebesar harga yang telah didiskon.

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 12

2. diskon penjualan (sales discount), sebagai perangsang agar pembeli


meyelesakan pembayaran lebih cepat. Metode :
a. Metode kotor, diskon penjulaan hanya diakui bila pembayaran diterima
dalam periode diskon dan ditunjukkan dalam I/S sbg pengurang penjualan.
b. Metode bersih, menganggap diskon penjualan yang tak diambil
merupakan denda yang ditambahkan pada harga. Maka penjualan dan piutang
dicatat pada harga bersih, setiap diskon yang tidak diambil didebet ke piutang
usaha dan dikredit ke diskon penjualan yang tidak diambil (other revenue and
gain).
Pengakuan diskon penjulalan yang tidak diambil (metode bersih) lebih tepat karena
piutang dilaporkan lebih dekat ke NRV, namun metode ini kurang praktis  cost-
benefit relationship

Piutang jangka pendek dinilai pada net realizable value yaitu jumlah bersih yang
diperkirakan akan diterima dalam bentuk kas  memerlukan estimasi piutang tak
tertagih maupun retur penjualan.

Metode pencatatan piutang tak tertagih :


1. Metode penghapusan langsung, mencatat piutang tak tertagih pada tahun
dimana diputuskan bahwa piutang tertentu tidak dapat ditagih. Metode ini
berpendapat bahwa yang dicatat haruslah fakta, bukan estimasi. Kelemahannya
adalah tidak menandingkan biaya dengan pendapatan pada periode bersangkutan.
2. metode penyisihan, mencatat beban atas dasar estimasi dalam periode
akuntansi dimana penjualan kredit dilakukan. Jadi beban piutang tak tertagih harus
dicatat pada periode yang sama seperti penjualan untuk mendapatkan
penandingan yang tetap atas beban dan pendapatan serta untuk mendapatkan
nilai tercatat yang tepat atas piutang usaha  estimasi tetapi dapat diramalkan
dari pengalaman masa lalu.
Dasar estimasi :
 pendekatan persentase penjualan, menandingkan biaya dengan pendapatan
pada periode dimana penjualan dicatat (matching principle). Disebut juga
pendekatan laba rugi (income statement approach) karena berhubungan
dengan akun nominal dan saldo dalam akun penyisihan diabaikan.
 Pendekatan persentase piutang (neraca), mengestimasi ketertagihan
berdasarkan umur piutang. Tujuannya adalah melaporkan nilai realisasi bersih
piutang dalam neraca walaupun tidak sesuai dengan prinsip penandingan biaya
dan pendapatan.

NOTES : dalam dunia akuntansi dikenal adanya dua kubu yaitu pihak historikus dan
pihak futuris. Dimana pihak historikus (revenue-expense) cenderung mendukung
biaya histories karena dapat menceritakan kisah perushaan lebih baik, menempatkan
penghasilan sebagai masalah sentral dan neraca adalah laporan jumlah residual yang
akan dibawa ke masa depan. Sebaliknya pihak futuris (asset-liability) cenderung
mendukung biaya masa berjalan karena biaya masa berjalan mencerminkan masa
depan perusahaan lebih baik, menempatkan neraca sebagai focus sentral. Contohnya
adalah pemakaian pendekatan persentase penjualan dan metode LIFO dalam
persediaan yang lebih disukai pihak historikus dan pendekatan persentase piutang
dan metode FIFO lebih disukai pihak futuris.

Dalam rangka mempercepat penerimaan kas dari piutang, pemilik dapat mentransfer
piutang usaha/wesel tagih. Transfer piutang pada pihak ketiga :

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 13

1. peminjaman yang dijamin, piutang sering digunakan sebagai jaminan dalam


transaksi peminjaman. Jika pinjaman tidak dibayar maka kreditor memiki hak untuk
mengkonversi jaminan menjadi kas.
2. penjualan piutang
penjual mencatat Due from Factor untuk mencatat hasil yang ditahan factor untuk
menutupi diskon penjulaan, retur penjualan dan pengurangan harga.
 without recourse, pembeli menanggung risiko ketertagihan piutang
setiap kerugian kredit. Artinya telah terjadi transfer risiko dan manfaat dalam
penjualan piutang.
 With recourse, penjual menjamin pembayaran kepada pembeli
seandainya debitor tidak mampu mambayar. Setiap pihak yang terlibat
mengakui aktiva dan kewajiban yang mereka kendalikan setelah penjualan dan
tidak mengakui aktiva dan kewajiban yang telah dijual.
Penjualan piutang  biasanya pembeli adalah bank. Akan timbul akun recourse
liability (perkiraan penyisihan dari total piutang yang dijual) dan akun due from
factor (retur dan diskon)
company borrower

a) with recourse
Cash xxx AR xxx
Due from fac xxx Due to PT A xxx
Loss on sale rec xxx Financing Rev xxx
AR xxx Cash xxx

b) without recourse
Cash xxx AR xxx
Due from fac xxx Due to PT A xxx
Loss on sale rec xxx Financing Rev xxx
AR xxx Cash xxx
Recourse liab xxx

Factoring diatur dalam PSAK 43

Peminjaman yang dijamin atau penjualan ?


Syarat penjualan :
1. aktiva yang ditransfer telah dipisahkan dari pelaku transfer
2. penerima transfer telah mendapat hak untuk menggadaikan atau menjual aktiva
3. pelaku transfer tidak lagi memiliki kendali melalui kesepakatan pembelian-kembali

Chapter 8 dan 9 PENILAIAN PERSEDIAAN

Inventory merupakan item yang dimiliki oleh perusahaan untuk kemudian dijual
kembali sebagai bagian dari aktivitas bisnis normal perusahaan.

Ciri-ciri persediaan :
1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha mormal
2. Dalam proses produksi dan (atau) dalam perjalanan
3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa

Cara pencatatan inventory :

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 14

1. Perpetual system, pada sistem ini setiap perubahan pada nilai inventory
langsung dicatat pada akun inventory sehingga saldo persediaan dan harga pokok
penjualan selalu up to date. Tetap diperlukan stock opname. Perbedaan saldo
inventori dengan stock opname masuk inventory short and over (other revenue
and gain / other expenses and losses)
2. Periodic system, pada sistem ini kuantitas inventory hanya diketahui pada akhir
periode, saat melakukan stock opname. Harga poko penjualan adalah jumalh
residu yang tergantung hasil perhitungan persediaan akhir secara fisik.

Perpetual Inventory System Periodic Inventory System


1. Beginning inventory, 100 unit @ $6
akun inventory menunjukkan bahwa akun inventory menunjukkan bahwa
jumlah inventory yang dimiliki $600 jumlah inventory yang dimiliki $600
2. Purchase 900 unit @ $6
Dr. Inventory 5.400 Dr. Purchase 5.400
Cr. A/P 5.400 Cr. A/P 5.400
3. Sale of 600 unit @ $12
Dr. A/R 7.200 Dr. A/R 7.200
Cr. Sales 7.200 Cr. Sales 7.200
Dr. COGS (600@ $6) 3.600
Cr. Inventory 3.600
4. End of Period, inventory acc 400 unit @
$6 Dr. Inventory-end by count 2.400
No entry Dr. COGS 3.600
Akun inventory menunjukkan ending Cr. Purchase 5.400
balance $2.400 ($600 + $5.400 - $3.600) Cr. Inventory-beg 600

Pengakuan inventory :
1. Pada barang dalam perjalanan (goods in transit)
Pada barang2 dalam perjalanan, dimana inventory belum diterima, maka
pencatatannya tergantung pada perjanjian antara buyer dan seller. Jika :
a) f.o.b shipping point, inventory diakui sebagai milik buyer ketika keluar dari
gudang penjual, shg biaya2 yang timbul (seperti ongkos angkut, asuransi, dll)
menjadi tanggungjawab pembeli/buyer.
b) f.o.b destination point, inventory diakui sebagai milik buyer jika sudah sampai ke
gudang pembeli/buyer, ketika masih diperjalanan masih merupakan inventory
milik seller shg biaya2 yang timbul menjadi tanggungjawab seller.

2. Pada barang konsinyasi


Barang konsinyasi bisa disebut juga sebagai barang titipan. Karena itu pada
barang2 konsinyasi inventory yang ada diakui sebagai milik consignor (pemilik
barang/yang menitipkan barang), bukan milik consignee karena consignee hanya
dititipi barang oleh consignor.

3. Pada special sale agreement


Walaupun sudah ada transfer legal, tapi pada prakteknya ada beberapa kondisi
yang menyebabkan perbedaan pada pengakuan inventory :
a) Sales with buyback agreement, dimana inventory dijual oleh seller untuk
kemudian dibeli kembali pada harga tertentu di masa yang akan datang. Disebut
juga parking transaction karena seller ‘menitipkan’ inventory-nya pada neraca
buyer untuk periode tertentu. Saat repurchase agreement terjadi, maka harus
dicatat pada pancatatan seller. Pada prinsipnya bukan penjualan tetapi transaksi
hutang piutang.

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 15

b) Sales with high rates of return, dimana jika inventory yang dijual mempunyai
kemungkinan yang tinggi untuk dikembalikan. Perlakuannya bisa (1) mencatat
penjualan pada full amount dan membuat akun estimated sales return and
allowances; (2) tidak mencatat penjualan sampai ada kondisi yang
mengindikasikan jumlah inventory yang akan dikembalikan oleh buyer.
c) Sales on installment, merupakan barang2 yang dijual secara cicilan pada suatu
rentang waktu tertentu. Resiko tidak tertagih pada installment sales biasanya
tinggi. Karena itu, barang harus dikeluarkan dari nilai persediaan penjual jika
persentase bad debts (tidak tertagih) bisa dipastikan secara wajar.

Efek dari inventory errors :

 Ending inventory misstated


Balance Sheet Income Statement
Inventory Understated COGS Overstated
Retained Understated
earnings
Working capital Understated Net income Understated
Current ratio Understated

 Purchase & inventory misstated


Balance Sheet Income Statement
Inventory Understated Purchase Understated
Retained No affect COGS No affect
Earnings
Account Payable Understated Net Income Understated
Working Capital No affect Inventory (end) Understated
Current ratio Overstated

Cost included in inventory :


1) Product cost, biaya2 yang berhub dengan inventory dan dicatat dalam akun
inventory.
2) Period cost, seperti selling expense, general & adm expense tidak dimasukkan
sebagai bagian dari inventory karena biaya2 tersebut tidak berhubungan langsung
dengan inventory yang belum terjual. Interest cost yang b’hub dengan perolehan
inventory tidak dimasukkan sebagai bagian dari inventory. Karena itu ada dua
pendapat dalam perlakuannya (1) dianggap sebagai beban karena dianggap
sebagai cost of financing, (2) dikapitalisasi, karena dianggap sama dengan biaya2
yang dikeluarkan agar inventory siap dijual.
3) Purchase discount. Ada dua cara dalam pencatatan diskon pembelian :
• Net method
• Gross method
Net method dianggap lebih baik dibandingkan gross method, karena :
− Menyediakan pelaporan yang benar atas biaya2 dari aset dan kewajiban terkait
− Memperlihatkan kesempatan dalam mengukur inefisiensi manajemen jika diskon
tersebut tidak diambil.

Metode penilaian persediaan berdasarkan Cost Flow Assumption, tujuannya adalah


memilih asumsi yang paling menerminkan laba periodic. Tidak ada keharusan asumsi
arus biaya konsisten dengan pergerakan fisik barang.
1) Specific Identification Method, digunakan untuk mengidentifikasikan item apa saja
yang terjual dan item-item apa saja dalam inventory. Secara konseptual ideal

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 16

karena biaya actual ditandingkan dengan pendapatan actual dan persediaan akhir
dilaporkan pada biaya actual.
Kelemahan :
• Memungkinkan melakukan manipulasi laba bersih karena perusahaan bebas
memilih persediaan yang mau dijual, apakah persediaan dengan biaya tinggi
atau dengan biaya rendah.
• Alokasi biaya (ex : biaya transportasi, penyimpanan, dll) arbiter yang sulit
• Sulit diterapkan pada perusahaan multi product

2) Average Cost Method, cara menilai inventory dengan m’gunakan cost rata2 dari
seluruh barang serupa yang tersedia selama periode tersebut.
− Weighted Average Method, klo p’catatan persediaan m’gunakan periodic system
− Moving Average Method, klo p’catatan persediaan m’gunakan perpetual system
Secara praktek, metode average mudah digunakan, lebih objektif, dan bukan
merupakan subjek untuk melakukan income manipulation walapun tidak punya
landasan konseptual.

3) FIFO (First In First Out) Method, cara menilai inventory dengan cara cost dari
inventory yang pertama dibeli merupakan cost untuk inventory pertama yang
dijual. Pada semua kasus dimana FIFO diterapkan, maka nilai inventory dan COGS
akan sama pada akhir periode walaupun menggunakan metode pencatatan yang
berbeda.
Keuntungan :
• menyamakan arus biaya dengan arus barang
• tidak memungkikan manipulasi laba karena perusahaan tidak bebas memilih
item biaya
• mendekatkan nilai persediaan akhir dengan biaya berjalan
Kelemahannya adalah biaya berjalan tidak ditandingkan dengan pendapatan
berjalan pada laporan laba rugi.

4) LIFO (Last In First Out) Method, dimana cost dari inventory yang terjual
menggunakan cost dari inventory yang baru dibeli.
Keuntungan :
• Memenuhi prinsip matching  penggunaan current cost dan current revenue
• Tax benefit  dengan adanya inflasi, harga barang semakin naik, COGS yang
digunakan besar, income turun, tax kecil.
• Memperbaiki cash flow  dgn kecilnya kas yang dikeluarkan untuk pajak,
maka perush dapat memperbaiki kinerja cash flow-nya.
• Future earnings hedge, persediaan yang tersedia tidak rentan terhadap
penurunan harga karena inventori yang ada adalah yang berbiaya rendah
(periode inflasi).
Kelemahan :
• Reduced earnings  dalam periode inflasi
• Inventory understated
• Tidak menyamakan arus biaya dengan Physical flow
• Tidak terukurnya current cost (replacement cost) income
• Involuntary liquidation  Poor buying habits, sebagai akibat dari LIFO
Liquidation

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 17

Banyak perusahaan yang menggunakan LIFO untuk tujuan pajak dan external
reporting, tetapi mereka tetap menggunakan FIFO, Average, atau metode penilaian
lainnya untuk tujuan internal reporting. Alasannya adalah :
 Perush biasanya menggunakan dasar FIFO, Average, atau metode penilaian lainnya
untuk pricing decision.
 Metode selain LIFO mudah digunakan, karena LFO method tidak seiring dgn arus
fisik produk.
 Profit sharing & bonus biasanya tidak didasarkan pada LIFO assumption
 Bermasalah untuk penggunaan pada interim period dimana estimasi harus dibuat
untuk kuantitas dan harga pada akhir tahun.

Metode Penilaian Persediaan :


1) LOWER OF COST OR MARKET (LOCOM)
Penyimpangan dari biaya histories dibenarkan karena hilangnya manfaat harus
dibebankan terhadap pendapatan periode dimana kehilangan itu terjadi, bukan
pada periode penjualan.
Pada LOCOM, inventory dinilai pada tingkat harga terendah antara cost dan market,
hanya saja nilai market dibatasi tidak boleh melebihi net realizable value (NRV)
atau lebih rendah dari NRV dikurangi normal profit margin. NRV adalah estimsi
harga jual dalam keadaan bisnis normal dikurangi dengan estimasi biaya
penyelesaian dan penjualan yang dapat diprediksi secara layak.

Metode aplikasi LCM :


 Barang  menyajikan penilaian yang paling konservatif
 Kategori
 Total persediaan

Evaluasi atas LOCOM :


 Menyebabkan distorsi pada income data, karena penurunan pada nilai aset akan
di-charge ke expense pada periode dimana ada loss in utility, tidak pada saat
periode penjualan. Sedangkan kenaikan nilai aset akan diakui pada saat
penjualan.
 Menyebabkan inkonsistensi, karena pada tahun ini perush bisa menggunakan
nilai cost sedangkan tahun berikutnya m’gunakan nilai market.
 LOCOM menilai inventory di B/S secara konservatif, tetapi efeknya pada I/S tidak
konservatif.
 LOCOM menilai inventory dengan menggunakan “normal profit”. Sedangkan
normal profit itu sendiri merupakan estimasi berdasarkan past experience
(sehingga mungkin tidak dapat diterapkan di masa depan), karena itu bersifat
tidak objektif dan memungkinkan adanya income manipulation.

Menurut PSAK 14
Persediaan dalam L/K harus disediakan sebesar mana yang lebih rendah antara
biaya (cost of inventory) dan nilai realisasi bersih (NRV) atau disebut juga metode
The lower cost and net realizable value.

2) VALUATION BASES
a) At Realizable Value
Biasanya inventories dicatat berdasarkan LOCOM, tetapi banyak yang
berpendapat bahwa market seharusnya menggunakan NRV (daripada
replacement cost) dengan tujuan untuk penerapan LOCOM rule. Mereka
beralasan bahwa NRV merupakan jumlah yang akan diterima dari inventory di
masa yang akan datang. Ada beberapa kondisi tertentu dimana mendukung

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 18

pencatatan inventory pada nilai NRV (harga jual dikurangi estimasi biaya untuk
menyelesaikan dan menjual produk) walaupun jumlah tersebut melebihi cost
yang ada. Kondisi tersebut adalah :
 Terdapat controlled market dengan tersedianya quoted price untuk
semua kuantitas
 Tidak ada significant cost of disposal.

b) Using Relative Sales Value


Ada beberapa permasalahan khusus yang timbul jika suatu grup dari
bermacam unit dibeli secara single lump sum price (basket purchase). Relative
sales value method biasanya digunakan pada industri petrolium untuk menilai
(at cost) bermacam produk dan by-product yang diperoleh dari satu barel
crude oil.

c)Purchase Commitment
Terjadi ketika perush melakukan perjanjian kontrak dgn pihak lain untuk
membeli sejumlah barang dengan harga yang telah disepakati bersama. Bila
Purchase Commitment tersebut non cancancelable, perusahaan harus
mencatat unrealized holdin gain or loss karena bisa saja cost dari perjanjian
pembelian tersebut lebih rendah/lebih tinggi dari harga beli barang tersebut di
masa yang akan datang. Walaupun tidak ada aktiva atau kewajiban yang
diakui.
3) GROSS PROFIT METHOD
Metode ini digunakan untuk memverifikasi keakuratan pencatatan perpetual atas
inventory. Metode ini juga biasa digunakan oleh auditor dalam memeriksa laporan
interim, untuk mengetahui estimasi nilai inventory. Atau metode ini juga bisa
digunakan jika perusahaan mengalami kebakaran/ bencana lainnya sehingga
inventory atau pencatatan inventory perush hilang/musnah. Metode ini mencari
nilai persediaan dengan men-trace ulang mulai dari gross profit lalu ke atas untuk
mencari nilai COGS.

Evaluasi atas gross profit method :


 Gross profit method hanya mencari nilai persediaan berdasarkan estimasi,
karena itu tetap diperlukan pemeriksaan fisik atas inventory untuk memverifikasi
inventory yang benar2 on hand
 Gross profit method menggunakan past percentage dalam menentukan
besarnya mark-up.
 Teliti dalam menerapkan blanket gross profit rate karena seperti pada
perusahaan merchandise, pasti memiliki rate yang berbeda untuk tiap item yang
dimiliki.
 Metode ini tidak dapat diterapkan pada pelaporan keuangan karena hanya
merupakan penyajian yang berdasarkan estimasi.
 Gross profit method dapat digunakan untuk menentukan ending inventory
pada laporan interim
 Metode ini mirip dengan metode penilaian seperti FIFO, LIFO, dan Average
Cost karena sama2 berdasarkan historical records.

4) RETAIL INVENTORY METHOD


Retailers dengan tipe inventory yang berbeda-beda tentunya akan menggunakan
metode spesific identification untuk menilai inventory mereka. Retail inventory
method memerlukan adanya :
 Total cost & retaile value dari barang yang dibeli
 Total cost & ritel value dari goods available for sale

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 19

 Penjualan pada periode tersebut

Metode ini digunakan secara luas :


• Untuk memungkinkan perhitungan net income tanpa perhitungan fisik atas
inventory
• Sebagai pengendali ukuran dalam menentukan inventory shortage
• Dalam mengatur kuantitas merchandise on hand
• Untuk insurance information

Chapter 10 AKUISISI DAN DISPOSISI AKTIVA TETAP

Karakteristik utama dari property, pabrik dan peralatan adalah:


1. aktiva tersebut diperoleh untuk digunakan dalam operasi dan bukan untuk
dijual kembali.
2. aktiva tersebut bersifat jangka panjang dan merupakan subjek penyusutan.
3. aktiva tersebut substansi fisik.
4. nilainya material.

Akuisisi Property, Pabrik, Dan Peralatan


Biaya histories merupakan dasar yang biasa digunakan untuk menilai property, pabrik
dan peralatan. Biaya histories diukur oleh kas atau harga ekivalen kas untuk
memperoleh aktiva dan membanwanya ke lokasi serta kondisi yang diperlukan untuk
tujuan penggunaanya. Setiap biaya terkait yang muncul setelah akuisisi aktiva hanya
akan ditambahkan ke biaya aktiva jika hal itu memberikan jasa potensial di masa
depan.

Biaya Tanah, Mencakup semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh


tanah dan untuk mempersiapkannya hingga dapat dipergunakan. Apabila tanah dibeli
untuk tujuan membangun sebuah bangunan, maka semua biaya yang diperlukan
untuk mendirikan bangunan baru itu dianggap sebagai biaya tanah. Penghancuran
bangunan lama dianggap sebagai biaya tanah karena biaya-biaya ini diperlukan agar
tanah berada pada kondisi yang siap digunakan. Dalam hal tanah dibeli untuk tujuan
investasi, semua biaya yang dikeluarkan selama mengelola tanah harus dikapitalisasi
karena pendaptan dari investsi belum diterima (matching principle), kecuali tanah
tersebut menghasilkan pendapatan.

Aktiva Yang Dibuat Sendiri, Pembebanan biaya manufaktur tidak langsung tidak
dapat ditelusuri secara langsung ke pekerjaan dan pesanan bahan yang berhubungan
dengan aktiva tetap yang dibuat. Biaya-biaya ini dapat diperlakukan dengan salah
satu dari tiga cara berikut :
1. tidak membebankan overhead tetap ke biaya aktiva yang dibuat, karena
biasanya overhead tidak langsung bersifat tetap dan tidak meningkat akibat
pembangunan sendiri. Atau mengasumsikan bahwa perusahaan akan
mengeluarkan biaya yang sama tanpa memperhatikan apakah perusahaan
membuat aktiva sendiri atau tidak.
2. membebankan sebagian dari total overhead ke proses konstruksi,
membebankan biaya overhead ke kontruksi seperti pada produksi normal.
3. mengalokasikan atas dasar kerugian produksi.

Biaya Bunga Selama Konstruksi, terdapat tiga pendekatan :


1. tidak mengkapitalisai beban bunga selama periode kontruksi, bunga
dianggap sebagai biaya pendanaan dan bukan biaya kontruksi. Karena jika dibiayai

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 20

dengan saham, biaya tadi tidak terjadi. Argumentasi yang menentang adalah
terdapat biaya bunga implicit dari penggunaan kas termasuk pemegang saham
walaupun klaim kontraktual tidak ada.
2. membebankan semua biaya yang dugunakan, baik yang dapat diidentifikasi
maupun tidak. Kritiknya dalah pengaitan biaya modal (imputed) adalah subjektif.
3. hanya mengkapitalisasi biaya bunga actual yang terjadi.

Hanya bunga actual (dengan modifikasi) yang harus dikapitalisasi. Dasar pemikiran
untuk pendekatan ini adalah selama konstruksi, aktiva tidak menghasilkan
pendapatan dan oleh karena itu biaya bunga harus ditangguhkan (dikapitalisasi);
setelah konstruksi diselesaikan, aktiva siap untuk digunakan dan pendapatan dapat
dihasilkan. Biaya bunga yang muncul dalam pembelian suatu aktiva yang siap
digunakan harus dianggap sebagai beban.

Pertukaran Aktiva Non Moneter, didasakan pada nilai wajar aktiva yang diberikan
(jika tidak jelas menggunakan nilai wajar aktiva yang diterima).
a. aktiva tidak sama, mengakui keuntungan dan kerugian dengan segera
b. aktiva sama, tidak ada kas yang diterima, menangguhkan keuntungan dan
mengakui kerugian dengan segera. Hal ini disebakan proses earning belum selesai
dikarenakan perbedaan yang timbul hanya karena perbedaan metode akuntansi.
c. aktiva sama, ada kas yang diterima, mengakui sebsagian keuntungan dan
mengakui kerugian dengan segera, proses pencarian laba telah selesai. Jika kas
25% atau lebih dari nilai wajar, maka keuntungan boleh diakui segera karena
proses pencarian laba telah selesai.

Akuntansi konribusi, merupakan nonreciprocal transfer, karena perusahaan


mentranfer atau menerima aktiva pada satu arah. Pada sisi aktiva, nilai wajar aktiva
harus digunakan sedangkan pada sisi kredit ada dua pendekatan. Beberapa
berpendapat kredit harus ditempatkan pada Donated Capital (akun PIC). Pihak lainnya
berpendapat bahwa modal hanya disetor oleh pemilik bisnis dan donasi merupakan
manfaat bagi perusahaan yang harus dilaporkan sebagai pendapatan dari kontribusi.
Masalahnya adalah apakah pendapatan itu harus dilaporkan dengan segera atau
seam periode aktiva tersebut digunakan.

Secra umum FASB menyatakan bahwa kontribusi yang diterima harus diakui sebagai
pendapatan dalam periode pendapatannya. Sedangkan PSAK 16 menyatakan harus
dicatat sebagai modal donasi.

Biaya setelah akuisisi, Secara umum, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
manfaat masa depan yang lebih besar harus dikapitalisasi, sememtara pengeluaran
yang hanya ditujukan untuk mempertahankan tingkat pelayanan tertentu harus
dianggap sebagai beban.

Jenis-jenis pengeluaran :
a. penambahan, setiap penambahan aktiva tetap akan dikapitalisasi karena aktiva
baru telah diciptakan dan ditandingkan dengan pendaptan yang akan dihasilkan di
periode masa depan.
b. perbaikan dan penggantian, perbaikan adalah penggantian aktiva yang
sekarang digunakan dengan aktiva yang lebih baik sedangkan penggantian adalah
substirusi dari aktiva yang sama. Pertanyaannya adaah apakah pengeluaran ini
meningkatkan potensi jasa masa depan dari aktiva (kapitalisasi) atau hanya
mempertahankan tingkat pelayanan yang sudah ada (expense).
Metode kapitalisasi :

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 21

 pendekatan substitusi
 kapitalisasi biaya baru
 membebankan ke akumulasi penyusutan, jika kuantitas atau kualitas
aktiva tidak dapat ditingkatkan tetapi umur aktivanya dapat diperpanjang.
c. penyusunan dan pemasangan kembali
d. reparasi, pengeluaran untuk mempertahankan aktiva tetap siap operasi,
dibebankan pada periode terjadinya mengingat periode tersebut merupakan
periode yang paling banyak menerima manfaat.

Disposisi Aktiva Tetap


Biasanya disposisi aktiva tetap menimbulkan keuntungan dan kerugian. Keuntungan
dan kerugian tersebut sebenarnya merupakan koreksi laba bersih untuk tahun selama
aktiva tersebut digunakan. Mekanisme disposisi :
a. penjualan aktiva tetap
b. konversi terpaksa, seringkali dilaporkan dalam bagian pos luar biasa pada
laporan rugi laba.
c. cara lainnya

Chapter 11 PENYUSUTAN, PENURUNAN NILAI, DAN DEPLESI

Menurut PSAK 17 penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat
disusutkan sepanjang estimasi masa manfaatnya.

Penyusutan menurut Hendriksen (TAK) :


1. Penurunan nilai aktiva
2. Alokasi harga perolehan berdasarkan manfaat yang diperoleh pada tiap
periode.

Kelemahan konsep kedua (konsep yang digunakan dalam AK) diatas :


a. Tidak memiliki arti dalam dunia nyata karena tidak dihubungkan dengan
penurunan nilai aktiva tetap
b. Keraguan bahwa aktiva tetap akan dipakai sepanjang masa manfaat
c. Tidak menggambarkan penurunan fisik
d. Income Statement jadi tidak matching karena revenue menggunakan
nilai sekarang sedangkan beban depresiasi menggunakan nilai historis sehingga
Net Income overstated.

Perbedaan antara PSAK 17 dan IAS terletak pada perlakuan atas perubahan
metode penyusutan. IAS mengatur bahwa perubahan metode diperlukan secara
cummulative effect approach atau retroactive approach. Sementara PSAK
menyebutkan bahwa perubahan metode depresiasi harus diperlakukan secara
retroaktif dengan menghitung ulang laba ditahan (Retained Earnings) akhir tahun.
Perubahan masa manfaat dianggap sebagai perubahan estimasi dan efek
perubahannya diperlakukan secara prospektif.
Notes : Repair and maintanance tidak boleh dikapitalisasi

Perbedaan PSAK 48 dan IAS 36 ttg Impairment


TOPIK IAS 36 PSAK 48
Impairment terhadap Kerugian akibat Impairment Tidak ada perlakukan
asset yang direvaluasi dialokasikan dahulu khusus
terhadap keuntungan

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 22

revaluasi

Revaluasi Aktiva
Syarat dapat dilakukannya Revaluasi Aktiva adalah berdasarkan ketentuan
pemerintah. Dalam hal ini L/K harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari
konsep harga perolehan di dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh
penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan. Selisih antara nilai
revaluasi dengan nilai buku aktiva tetap dibukuka dalam akun modal dengan naman
“Selisih penilaian kembali aktiva tetap”. Sebaliknya, apabila manfaat keekonomian
suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatat, maka aktiva tersebut harus
dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat keekonomian yang
tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tetap tersebut dilaporkan sebagai kerugian
sebagaimana yang diatur dalam PSAK 48 tentang penurunan nilai aktiva.

Perbandingan IAS 16 dan PSAK 16


Tidak terdapat perbedaan perlakuan kecuali perlakuan mengenai revaluasi :

Topik IAS 16 PSAK 16


Revaluasi aktiva Diperbolehkan Tidak diperbolehkan kecuali
tetap memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Pemerintah
Perlakuan terhadap Dicatat sebagai Revaluation Dicatat sebagai Revaluation
Surplus yang terjadi Reserve di bagian Equity Reserve di bagian Equity
akibat Revaluasi (Modal) melalui Statement (modal)
Of Recognized gains and
losses
Frekuensi Harus secara terus menerus Tidak terus menerus
dilakukannya
Revaluasi

Penyusutan-Metode Alokasi Biaya


Penyusutan bukan merupakan masalah penilaian tetapi merupakan alat untuk alokasi
biaya. Jadi penyusutan dapat didefinisikan sebagai proses akuntansi dalam
mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara sistematis dan rasional
selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut.
Istilah penyusutan untuk aktiva tetap berwujud, deplesi untuk sumber daya alam,
sedangkan amortisasi untuk aktiva tidak terwujud.

 Faktor-Faktor Yang Terlibat Dalam Proses


 Dasar penyusutan aktiva
Dasar penyusutan aktiva adalah biaya awal dan nilai sisa(salvage value).
Salvage value merupakan estimasi jumlah yang akan diterima pada saat
aktiva itu dijual atau ditarik dari penggunaanya.
 Estimasi umur pelayanan atau jasa
Umur pelayanan ≠ umur fisik

 Metode penyusutan/metode pengalokasian biaya


 Activity method
 Straight-line method
 Decreasing charge methods
• Sum of the years digits method

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 23

• Declining balance method

 Metode Penyusutan Khusus


 Metode kelompok dan gabungan
 Metode campuran atau kombinasi

 Memilih Metode Penyusutan


Metode yang paling baik adalah metode yang dapat menandingkan pendapatan
dengan beban.

 Masalah Penyusutan Khusus


 Penyusutan dan periode parsial atau sebagian
• Kecuali dinyatakan lain, penyusutan biasanya dihitung atas dasar bulan
penuh terdekat
 Penyusutan dan penggantian aktiva tetap
• Penyusutan tidak melibatkan arus kas keluar periode berjalan
 Revisi tariff penyusutan
• Perubahan estimasi harus ditangani dalam periode berjalan dan periode
mendatang.

Ï Penurunan Nilai
Metode penilaian LOCOM untuk persediaan tidak dapat diaplikasikan pada
property, pabrik dan peralatan.
Impairment adalah write off (penurunan nilai) yang dilakukan terhadap nilai
aktiva tetap karena carrying amount-nya tidak dapat dipulihkan (not recoverable).
Kejadian Loss On Impairment dicatat oleh perusahaan sebagai bagian dari income
from continuing operations, biasanya pada bagian other expenses and losses
section.

 Pengakuan Penurunan Nilai (impairment),


 Jika terjadi peristiwa yang menyebabkan jumlah tercatat aktiva tidak dapat
dipulihkan, maka akuntan harus melakukan pengujian atas kemampuan
pemulihan (recoverability test), yaitu :
• Jika estimasi arus kas bersih masa depan yang diharapkan dari
penggunaan aktiva dan disposal lebih kecil dari jumlah tercatat aktiva 
nilai aktiva dianggap telah turun
• Jika estimasi arus kas bersih masa depan yang diharapkan dari
penggunaan aktiva dan disposal sama dengan atau lebih besar dari
jumlah tercatat aktiva  nilai aktiva dianggap tidak turun

 Pengukuran Penurunan Nilai


Kerugian penurunan nilai adalah jumlah di mana jumlah tercatat aktiva melebihi
nilai wajarnya. Nilai wajar aktiva diukur menurut nilai pasarnya jika ada pasar
aktif untuk aktiva itu. Kerugian ini tidak boleh dilaporkan sebagai pos luar biasa
 Restorasi Kerugian Penurunan Nilai
Kerugian penurunan nilai tidak dapat direstorasi atas aktiva yang ditahan untuk
digunakan.
 Aktiva Yang Akan Dilepaskan
Aktiva yang ditahan untuk dilepaskan seperti persediaan harus dilaporkan
dimana yang terendah antara biaya atau nilai realisasi bersih.

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 24

Suatu aktiva yang ditahan untuk dilepaskan dapat dicatat pada periode
mendatang, selama pencatatan itu tidak pernah lebih besar dari nilai tercatat
aktiva sebelum penurunan nilai.

Ï Deplesi
 Penetapan Dasar Deplesi
 Biaya akuisisi
Biaya akuisisi adalah harga yang dibayarkan guna memperoleh hak property
untuk mencari dan menemukan sumber daya alam yang belum ditemukan
atau harga yang harus dibayar untuk sumber daya alam yang telah
ditemukan.
Biaya akuisisi dicatat pada akun Properti yang Belum Dikembangkan dan
dibebankan ke sumber daya alam jika usaha eksplorasi berhasil. Dan jika
tidak berhasil, maka biaya itu dihapus sebagai suatu kerugian.
 Biaya eksplorasi
Yaitu biaya yang diperlukan untuk menemukan sumber daya alam. Biaya
dibebankan ketika terjadi.
 Biaya pengembangan
• Peralatan berwujud  tidak diperhitungkan dalam dasar deplesi.
• Biaya pengembangan tidak berwujud  bagian dari dasar deplesi.
 Biaya restorasi
Biaya restorasi harus ditambahkan ke dasar deplesi untuk tujuan
perhitungan biaya deplesi per unit.

 Penghapusan biaya Sumber Daya


Deplesi dihitung dengan metode unit produksi.

Total biaya - nilai sisa = biaya deplesi per unit


Total estimasi unit yang tersedia

Chapter 12 AKTIVA TAK BERWUJUD

Menurut PSAK 19 definisi aktiva tak berwujud :


a. Keteridentifikasian
b. Adanya pengendalian sumber daya
c. Adanya manfaat ekonomis di masa depan

Karakteristik aktiva Tak Berwujud :


o Tidak mempunya bentuk fisik
o Bukan sebuah instrument Keuangan
o Dia memiliki manfaat dalam jangka panjang dan harus diamortisasi.
o Tidak tersedianya penggunaan alternatif
o Tidak dapat dipisahkan dengan aktiva berwujud lainnya
o Ketidakpastian mengenai nilai dari manfaatnya dikemudian hari

Penilaian :
o Pembelian Aktiva tak berwujud
Pembelian aktiva tak berwujud, aktiva tak berwujud dicatat sesuai cost pada
saat transaksi pembelian. Cost tersebut terdiri dari biaya yang dikeluarkan pada
saat pembelian dan biaya-biaya lain yang mengikuti proses pembelian tersebut.

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 25

o Aktiva tak berwujud yang timbul akibat pembuatan sendiri oleh internal
perusahaan
Biasanya untuk kasus ini aktiva tak berwujud yang timbul akibat dari research
and development dan yang boleh diakui dan dikapitalisasi hanya Direct cost
saja.

Berikut bagan aktiva tak berwujud :


Manner acquired
Tipe aktiva Tak Berwujud Purchased Internally Created

a. Specifically Identifiable Intagibles Capitalized Expense, except certain


cost

b. Goodwill-type Intagible Capitalized Expense

Jenis aktiva tak berwujud antara lain :


o Patent
Suatu hak yang boleh digunakan oleh orang yang telah membeli dari yang
memiliki atau sudah membuat hak paten tersebut
Hak tersebut berupa pembuatan sebuah produk dan penjualan atas produk
tetentu.
Sebagai contoh : Microsoft.
Periode amortisasi selama 20 tahun.
o Copyright
Hak atas sebuah karya dan sebuah ekpresi biasanya diberikan kepada artis,
musikus, pelukis.
Diamortisasi selama 50 tahun.
o Trademark and trade names
Adalah sebuah kata, kalimat, frase atau simbol yang mengidentikkan suatu
produk
Diamortisasi selama 20 tahun
o Leaseholds
Sebuah perjanjian yang dibuat oleh lesor dan lesee dimana lesor memberikan
hak kepada lesee untuk menggunakan suatu aktiva dengan periode sesuai
perjanjian dan lesee membayar sejumlah uang kas sesuai perjanjian.
o Franchises and Licenses
Sebuah perjanjian yang memberikan hak untuk menjual produk, memproduksi
produk dan dan menggunakan trade names atau trade mark dari suatu
perusahaan tertentu.

GOODWILL
Goodwill merupakan suatu aktiva yang tak berwujud yang unik, karena aktiva tak
berwujud ini timbul akibat dari penggabungan usaha atau pembelian terhadap suatu
perusahaan bisa akibat dari merger atau akuisisi yang menggunakan pencatatan
berdasarkan market value terjadi karena adanya perbedaan antara market value dan
book value.
Penilaian berdasarkan atas perbedaan nilai dari market value dan book value, Jika
nilai market value lebih besar dari book value maka selisihnya merupakan goodwill
yang diamortisasi.

Jika kebalikannya nilai market value lebih kecil dari book value maka selisihnya
disebut badwill nah nilai ini akan mengurangi secara proposional nilai dari fixed asset.

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 26

Sementara itu pencatatan terjadi ketika penggabungan perusahaan terjadi yaitu


ketika transaksi pembelian perusaahan terjadi.
Tiga pendekatan untuk pengamortisasian goodwill :
1. Charge goodwill off immediately to stockholders’ equity
2. Retain Goodwill indefinitely unless reduction in value occurs
3. Amortize goodwill over useful life

RESEARCH AND DEVELOPMENT


R & D bisa didefinisikan :
1. Mengidentifikasi biaya yang berhubungan dengan biaya khusus, proyek khusus
dan prestasi atas penemuan sebuah produk.
2. Rancangan atas sesuatu yang memberikan keuntungan dimasa datang dalam
jangka waktu dimana keuntungan tersebut dapat direalisasikan.
Aktivitas R & D terdiri dari :
1. material, peralatan dan fasilitas lain yang dapat memberikan manfaat dimasa
datang.
2. Personel, yaitu gaji, upah dan biaya lain yang berhubungan dengan karyawan
yang bekerja di bagian R & D
3. Pembelian atas aktiva tak berwujud
4. Contract Services
5. Indirect cost
Biaya lain yang berhubungan dengan R & D :
1. Start-up cost for a new operation
2. Initial operating losses
3. Advertising cost
4. Computer software cost
Pengakuan R & D
FASB : R & D tidak boleh dikapitalisasi tetapi harus dibebankan
PSAK : R & D yang boleh dikapitalisasi adalah R & D yang menghasilkan produk baru
dan dapat dipasarkan.

Notes : Menurut PSAK 20 :


o Riset dibebankan pada periode berjalan
o Pengembangan dikapitalisasi, dengan syarat memiliki pasar,
kelayakan teknis dan dapat diukur.

Chapter 13 KEWAJIBAN LANCAR DAN KONTIJENSI

Kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan masa depan atas manfaat ekonomi


yang muncul dari kewajiban saat ini untuk mentransfer aktiva atau menyediakan
kepada entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari transaksi masa lalu.
Karakter kewajiban :
1. kewajiban ini harus dipenuhi dengan pembayaran atau pengarbanan masa
depan
2. pengorbanan tersebut tidak dapat dihindari
3. hasil dari transaksi lalu.

Kewajiban Lancar adalah kewajiban yang likuidasinya diperkirakan memerlukan


penggunaan sumber daya yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau penciptaan
kewajiban lancar yang lain.

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 27

Siklus operasi adalah waktu yang diperlukan antara akuisisi barang dan jasa serta
realisasi kas yang dihasilkan dari penjualan dan penagihan.

Jenis kewajiban lancar :


1. hutang usaha
2. wesel bayar
 dengan bunga
 tanpa bunga (zero interest bearing notes), bunga tetap dibebankan dan
peminjam menerima kas sebesar nilai sekarang wesel, perbedaan antara kas
yang diterima dan nilai nomnal wesel didebet ke diskonto atas wesel bayar
(akun kontra wesel bayar)
3. current portion on long term debt, kecuali (1) ditarik/dilunasi dengan aktiva
yang dikumpulkan untuk pelunasan dan tidak ditunjukkan sbg aktiva lancar (2)
didanai kembali/dilunasi dengan penerbitan hutang baru (3) dikonversi menjadi
saham.
4. hutang dividen tunai, menjadi kewajiban saat diumumkan.
5. deposito yang dapat dikembalikan
6. pendapat diterima dimuka
7. hutang pajak penjulaan, property dan penghasilan
8. kewajiban yang berhubungan dengan karyawan.

Kewajiban jangka pendek harus keluar dari kewajiban lancar jika :


 memiliki rencana mendanai kembali kewajiban atas dasar jangka panjang
 menujukkan kemampuan untuk melaksanakan pendanaan
• mendanai kembali secara actual, dengan menerbitkan kewajiban jangka
panjang/sekuritas ekuitas setelah tanggal neraca tetapi sblm neraca
diterbitkan.
• Melakukan perjanjian pendanaan

Kontinjensi, serangkaian situasi yang melibatkan ketidakpastian mengenai


keuntungan atau kerugian yang pada akhirnya akan diselesaikan apabila satu atau
lebih kejadian di masa depan terjadi/tidak terjadi.
 Keuntungan kontijensi  tidak dicatat, jika kemungkinannya tinggi
diungkapkan
 Kerugian kontijensi :
a. Probable  dibebankan dan kewajiban dicatat jika (1)
kemungkinan besar kejadian telah terjadi (2) kerugian dapat diestimasi dengan
layak. Selain itu kewajiban kontinjen diungkapkan
b. reasonable possible  diungkapkan
c. remote  tidak perlu diungkapkan

Contoh kewajiban kontinjensi :


1. perkara pengadilan dan klaim
2. biaya jaminan dan garansi, janji yang dibuat penjual untuk memperbaiki
produk
 dasar kas, biaya jaminan dicatat sebagai beban pada saat dikeluarkan
 dasar akrual, biaya jaminan dibebankan ke beban operasi pada tahun
berjalan
i. warranty expense approach, jika jaminan merupakan bagian
integral dari penjualan serta dipandang sebagai kerugian kontinjensi.
ii. Sales warranty approach, jika jaminan dijual terpisah dari produk.
Pendapatan akan ditangguhkan dan diakui selama umur kontrak

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)
Akuntansi Keuangan 1 28

3. premi dan kupon


4. kewajiban lingkungan
5. risiko asuransi sendiri

“Dan ( Ingatlah ) , Ketika Tuhanmu Mengeluarkan Keturunan Anak - Anak Adam


Dari Sulbi Mereka Dan Allah Mengambil Kesaksian Terhadap Jiwa Mereka
( Seraya Berfirman ) : " Bukankah Aku Ini Tuhanmu ? "
Mereka Menjawab : " Betul ( Engkau Tuhan Kami ), Kami Menjadi Saksi " . (Qs Al A’raaf : 172)

Anda mungkin juga menyukai