Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siti Nurjannah Hasibuan

Nim : 7203520029
Matkul : Seminar Akuntansi Keuangan

CJR 1
A. Judul : Corporate Governance and Earnings Management in a Nordic Perspective: Evidence
from the Oslo Stock Exchange
B. Penulis : Frode Kjaerland, Ane Tolnes Haugdal, Anna Sondergaard, Anne Vagslid
C. Fenomena Masalah :
1. Meningkatkan laba yang dilaporkan dengan mengurangi penelitian dan pengembangan,
menjual aset yang seharusnya dapat dipertahankan, dan mengurangi pengembangan karyawan.
2. Mengubah tingkat akrual untuk memperoleh tingkat pendapatan yang diinginkan.
D. Tujuan : membahas interaksi segitiga antara pemegang saham perusahaan, dewan direksi
dan manajemen dalam lingkungan, Nordik serta memberikan wawasan bagaimana konsep dan
teori hubungan antara praktik tata kelola perusahaan Nordik dan manajemen laba.
E. Teori-teori yang digunakan : Manajemen laba terjadi ketika manajer dengan sengaja
menggunakan penilaian dalam pelaporan keuangan dan dalam menyusun transaksi keuangan
untuk mengubah laporan keuangan untuk menyesatkan beberapa pemangku kepentingan
tentang kinerja ekonomi yang mendasari perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil kontrak
yang bergantung pada angka akuntansi yang dilaporkan.
F. Variabel Independen :
1. Independensi Dewan
2. Perwakilan Karyawan
3. Kepemilikan Saham
4. Aktivitas Dewan
5. Komite Audit
G. Metodologi Penelitian :
1. Menguji dan mendeteksi laba dengan memeriksa akrual munggunakan pendekatan arus kas
selisih antara pendapatan suatu entitas dan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi.
2. Melihat bagaimana hubungan antara manajemen laba dan praktik tata kelola perusahaan.
H. Pembahasan :
1. Analisis regresi panel memberikan hubungan positif signifikan antara proporsi anggota
dewan independen dan manajemen laba, memberikan bukti bahwa terjadinya manajemen laba
meningkat seiring dengan persentase independensi dewan
2. Hasil regresi menunjukkan bahwa representasi karyawan berpengaruh negatif langsung
terhadap manajemen laba.
3. Analisis regresi menunjukkan adanya hubungan positif signifikan antara kepemilikan saham
oleh direksi dengan manajemen laba, hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif langsung
antara peningkatan persentase direksi yang memiliki saham pada perusahaan dengan luasnya
manajemen laba.
4. Lebih lanjut analisis regresi menunjukkan bahwa komite audit yang mengawasi pelaporan
dan pengungkapan keuangan berpengaruh negatif terhadap terjadinya manajemen laba.
I. Kesimpulan :
Temuan pada jurnal ini mungkin menunjukkan bahwa perwakilan karyawan menyediakan saluran
informasi yang kredibel, berkontribusi terhadap lingkungan informasi yang lebih kaya. Hal ini
dapat memitigasi biaya keagenan dan manajemen laba dan dapat menyiratkan bahwa ada aspek
independensi penting lainnya yang harus dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas direksi.
Mengenai hasil kepemilikan saham oleh direksi, temuan menunjukkan bahwa sebagian besar
pemegang saham minoritas di dewan dapat memberikan insentif kepada direksi untuk
menerapkan strategi berisiko tinggi guna menghasilkan keuntungan finansial yang lebih besar.

CJR 2
A. Judul : The impact of financial distress on tax avoidance: An empirical analysis of the
Vietnamese listed companies
B. Penulis : Van Cuong Dang & Xuan Hang Tran
C. Fenomena Masalah :
-Kita dapat mengetahui financial distress dengan mengukur rasio keuangan seperti rasio profitabilitas, solvabilitas,
dan sebagainya.
-Fenomena selanjutnya adalah terkait dengan pajak, hal ini dalam akuntansi keuangan termasuk salah satu cabang
ilmu akuntansi.
-Jika terjadi financial distress pada perusahaan, penghindaran pajak pun dapat dilakukan.
D. Tujuan : Memaksimalkan keuntungan merupakan sasaran tiap perusahaan, salah satu cara memaksimalkan
keuntungan adalah dengan meminimalkan pajak penghasilan badan. Tindakan ini tidak melanggar hukum, maka
dunia usaha selalu termotivasi untuk meminimalkan pajak penghasilan badan melalui penghindaran pajak.
E. Teori yang digunakan :
Konsep teori yang dikembangkan pada jurnal sudah disajikan dengan teori yang relevan dengan hipotesis dan
metode penelitian. Dan juga sudah mampu mengartikulasikan asumsi teoritis yaitu untuk menjawab mengapa dan
bagaimana financial distress berdampak pada penghindaran pajak, pengalihan risiko, dan sebagainya. Penulis
melakukan transisi secara intelektual dengan menggambarkan suatu fenomena yang telah diamati untuk
menggeneralisasi tentang berbagai aspek dari fenomena tersebut.
F. Variabel :
a. Variabel Independen (bebas) : Financial Distress
Financial distress termasuk variabel independen karena mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan dari
variabel dependen (Penghindaran pajak)
b. Variabel dependen (terikat) : Penghindaran Pajak
Penghindaran pajak termasuk variabel dependen karena Penghindaran pajak akan berubah tergantung pada
variabel independen (Financial distress)
G. Metodologi Penelitian :
variabel dependen (TA) diwakili oleh penghindaran pajak penghasilan badan. TA ditentukan berdasarkan tarif
pajak efektif, yang mencerminkan gagasan bahwa manajer memandang perencanaan pajak yang efektif sebagai
kemampuan untuk meminimalkan utang pajak tunai (Dyreng et al.,2008). Sedangkan untuk mengukur financial
distress, penulis menerapkan indeks Zscore yang dibuat oleh Altman et al. (2017) sebagai ukuran proksi untuk
kesulitan keuangan.
H. Pemabahsan
a. variabel Z score mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara statistik. Secara spesifik, semakin besar
nilai Z score maka nilai TA juga semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa financial distress berdampak
terhadap penghindaran pajak pada perusahaan survei.
b. Variabel SIZE juga bernilai positif, yang menunjukkan bahwa perusahaan yang lebih besar cenderung tidak
melakukan penghindaran pajak.
c. Variabel LEV yang bernilai negatif menunjukkan adanya hubungan positif antara leverage perusahaan
dengan penghindaran pajak.
H. Kesimpualan :
Hasil uji coba menunjukkan adanya hubungan positif antara financial distress dan penghindaran pajak pada
perusahaan yang disurvei. Secara khusus, semakin tinggi rasio kecukupan modal yang dimiliki perusahaan,
semakin kecil kemungkinan mereka melakukan penghindaran pajak. Dan sebaliknya, semakin perusahaan berada
dalam bahaya permodalan, maka akan semakin banyak pula tindakan penghindaran pajak yang dilakukan.

CJR 3
A. Judul : Organizational Factors and Quality of Accounting Information System in Vietnam
B. Penulis : Luong Duc Thuan , Truong Thi Thu Huong
1 2

C. Fenomena Masalah : kesulitan dalam menerapkan sistem informasi akuntansi dan manajemen yang kurang
efektif di perusahaan kecil dan menengah di Vietnam dapat mengakibatkan pelaporan keuangan yang kurang
akurat dan kemampuan yang terbatas untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat.
D. Tujuan : Pengetahuan akan sistem informasi akuntansi dan manajemen keuangan yang baik sangat penting
untuk menjalankan akuntansi keuangan yang akurat dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik
E. Teori yang digunakan : Komitmen Organisasional adalah bentuk kesetiaan seorang pegawai untuk turut
terlibat dalam mencapai tujuan dan bertahan dalam organisasi. Tujuan penerapan sistem informasi dapat lebih
efektif ketika orang-orang dalam organisasi menerapkan komitmen (Lucey, 2005).
F. Variabel :
-Variabel Independen (X):Komitmen Organisasional dan Struktur Organisasi
-Variabel Dependen (Y) : Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
G. Metodologi Penelitian : Peneliti menggunakan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif untuk menguji
hipotesis. Penelitian ini dilakukan dengan mengirimkan kuesioner. Isi penelitian kuantitatif adalah kuesioner
dengan isi utama berupa skala-skala yang berkaitan dengan pengukuran faktor komitmen organisasi menurut
Porter (1974) dan Luthans (2008) skala 7 variabel yang diamati (OCO1 sampai OCO7), struktur organisasi yang
digunakan Robbins & Coulter (2009) terdiri dari 5 variabel yang diamati (OST1 hingga OST5).
H. Pembahasan :
Perusahaan di Vietnam, sebagian besar dari mereka adalah usaha kecil dan menengah dengan kemampuan
terbatas dalam mengelola kegiatan, pembatasan dalam menyediakan informasi yang berguna, pembatasan
ini dapat menghambat perkembangan dunia usaha dan memaksa perusahaan untuk terus berinovasi guna
meningkatkan daya saing dalam lingkungan globalisasi dengan perusahaan asing lainnya, karena akan ada banyak
jenis perusahaan yang berinvestasi dan beroperasi di Vietnam di masa depan. Hal ini menunjukkan perlunya dan
kesesuaian dalam studi kualitas SIA. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan lebih banyak buktiempiris
mengenai faktor organisasi, yaitu komitmen organisasi dan struktur organisasi yang mempengaruhi kualitas
SIA di perusahaan Vietnam.
I. Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas SIA dipengaruhi oleh komitmen organisasi dan
struktur organisasi. Dalam hal ini, faktor struktur organisasi lebih berpengaruh. Implikasi bagi perusahaan untuk
memperhatikan dan meningkatkan kualitas SIA serta mempertimbangkan faktor organisasi dalam pengoperasian
SIA.

CJR 4
A. Judul : Developing a Strategy Map For Forensic Accounting With Fraud Risk Management: An
Integrated Balanced Scorecard – Based Model
B. Penulis : Chih-Hao Yanga and Kuen-Chang Leeb
C. Fenomena Masalah : Fenomena masalah yang diungkap oleh jurnal tersebut yaitu, membahas pengembangan
model yang mengintegrasikan Balanced Scorecard dengan akuntansi forensik dan manajemen risiko penipuan.
Model ini mungkin bertujuan untuk menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengukur, mencegah,
dan menangani risiko penipuan dalam konteks akuntansi forensik.
D. Tujuan : memberikan wawasan yang berguna bagi praktisi akuntansi forensik, manajer risiko, dan
profesional di bidang akuntansi dan keuangan yang tertarik dalam pengembangan strategi, manajemen risiko
penipuan, dan penerapan model Balanced Scorecard dalam konteks akuntansi forensik.
E. Teori yang digunakan : Teori Balanced Scorecard: Konsep teori Balanced Scorecard dapat relevan dalam
jurnal ini karena jurnal ini didasarkan pada pengembangan model Balanced Scorecard yang terintegrasi dengan
akuntansi forensik dan manajemen risiko penipuan. Teori Balanced Scorecard dapat memberikan landasan
konseptual dan metodologi untuk merancang dan mengimplementasikan model tersebut.
F. Variabel : variabel-variabel tersebut mungkin termasuk pengukuran kinerja keuangan dan non-keuangan
dalam konteks akuntansi forensik, identifikasi dan analisis risiko penipuan yang relevan, pengembangan strategi
pencegahan dan deteksi penipuan, serta evaluasi efektivitas program akuntansi forensik dalam mengelola risiko
penipuan.
G. Metodologi Penelitian : Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan menjelaskan beberapa literature
review yang disertakan beberapa pendapat para ahli lalu menyajikan metodologi terpadu dalam penerapan
akuntansi forensik untuk meningkatkan identifikasi hubungan peta strategi antara Balanced
Scorecard (BSC) - perspektif dan kriteria berbasis, dengan menggabungkan multiplecriteria decision
making (MCDM) dengan the Decision Making Trial and Evaluation Laboratory ( DEMATEL) dan
teknik Analytic Network Process (ANP).
H. Pembahasan : mengetahui hubungan sebab-akibat dari peta strategi berbasis BSC
untuk implementasi akuntansi forensik dan untuk menguji peta strategi
optimal pengambilan keputusan akuntansi forensik dengan menerapkan metodologi gabunganMCD
Pembaca dapat mengidentifikasi hubungan sebab-akibat dari peta strategi berbasis BSC untuk implementasi
akuntansi forensik dan untuk menguji peta strategi optimal pengambilan keputusan akuntansi forensik dengan
menerapkan metodologi gabungan MCDM.
I. Kesimpulan : Penelitian ini menguji hubungan timbal balik dalam peta strategi optimal pengambilan
keputusan akuntansi forensik dengan menerapkan metodologi gabungan MCDM. Selanjutnya, prioritas
pemeringkatan indikator-indikator utama yang terkait dengan perspektif BSC diperoleh untuk mengekstrak
kepentingan kriteria.

Anda mungkin juga menyukai