Anda di halaman 1dari 10

Review journal Akuntansi Manajemen: Manajemen Laba

Nam Khothibul Umam Hasssan


a
NPM 2111031100

Review 1: Pengaruh Perencanaan Pajak terhadap Manajemen Laba

A. Identitas jurnal

1. Judul: Pengaruh Perencanaan Pajak terhadap Manajemen Laba


2. Lingkup Penelitian: Perushaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2015-2017
3. E-ISSN: 2541-6111
4. Penulis: Fathan Achyani dan Susi Lestari
5. Instansi: Universitas Muhammadiyah
6. Jumlah Halaman: 12
7. Tahun Terbit: 2019

B. Pendahuluan

Jurnal ini menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi


manajemen laba yang sekaligus akan dibahas dalam jurnal ini yaitu Perencanaan pajak,
beban pajak, aset pajak tangguhan, kepemilikan manajerial, maupun arus kas bebas.

C. Kajian Literatur dan Hipotesis

1. Teori Keagenan: adalah teori yang menyatakan bahwa masing masing pihak, yaitu
pihak manjemen dan pihak investor memiliki kepentingan dan keinginan yang
berbeda-beda, di mana pihak manajemen memiliki kepentingan untuk membuat
kinerjanya selalu terlihat baik, dan pihak investor yang memiliki kepentingan untuk
selalu meningkatkan kekayaan dirinya sendiri.
2. Teori Akuntansi Positif: Teori ini mengakui 3 hubungan keagenan, yaitu antara
manajemen dengan pemilik, manajemen dengan kreditur, dan manajemen dengan
pemerintah.
D. Pengembangan Hipotesis

Terdapat 5 Hipotesis beserta alasannya yang dikemukakan di dalam jurnal ini, yaitu:

1. Perencanaan Pajak berpengaruh terhadap manajemen laba: alasannya adalah


karena perencanaan pajak bertujuan untuk membuat jumlah pajak yang dibayarkan
seminim mungkin agar memperoleh laba yang tinggi, sedangkan tindakan ini
merupakan tindakan manajemen laba.
2. Beban Pajak Tangguhan berpengaruh terhadap manajemen laba: Beban pajak
tangguhan adalah beban pajak yang tertunda pembayarannya, hal ini terjadi karena
adanya perbedaan waktu yang menyebabkan laba menurut komersial atau yang
sebenarnya berbeda dengan laba menurut fiskal. Beban pajak tangguhan
menyebabkan beban pajak ditanggung di masa yang akan datang sehingga laba
perusahaan yang dilaporkan akan menjadi lebih besar. Tindakan tersebut termasuk
manajemen laba
3. Aset Pajak tangguhan berpengaruh terhadap manajemen laba: aset pajak
tangguhan terjadi karena koreksi positif atau lebih bayar, sehingga pembayaran di
periode selanjutnya dapat menjadi lebih rendah, hal ini tentunya dapat menaikkan
laba perusahaan. Tindakan tersebut termasuk tindkan manajemen laba
4. Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap manajemen laba: di dalam jurna
disebutkan bahwa karena pihak manajemen juga berperan sebagai pemilik sekaligus
manajer, maka manajer akan melaporkan keuangan yang lebih baik
5. Free Cash Flow Berpengaruh terhadap manajemen laba: jumlah free cash flow yang
tinggi menandakan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang kurang baik dalam
mengelola keuntungan berupa kas yang diperoleh, sehingga hal ini dapat membuat
pihak manajemen akan melakukan manajemen laba sehingga angka free cashflow
yang tertera dapat menunjukkan angka yang “sehat”.

E. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sumber data: penelitian Kuantitatif dengan menggunakan data sekunder
2. Populasi, Sample, dan Tehnik pengambilan sample:
a. Populasi: Perusahaan manufaktu yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017
b. Sample: diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria (1)
perusahaan manufaktur yang merilis laporan keuangan audited dari 2015-
2017 (2) perusahaan yang tidak di-delisting selama periode pengamatan (3)
laporan keuangan menggunakan Rp (4) menghasilkan laba positif

F. Pengukuran Variable

Pada jurnal ini, masing-masing variable akan dihitung menggunakan rumusnya


masing-masing.

1. Variabel manajemen laba akan diukur dengan mengukur discretionary accrual


dengan menggunakan modified jones model dan diproksi dengan discretionary
accrual dan dihitung dengan modified jones model.
2. Perencanaan pajak akan dihitung dnegan menggunakan rumus tax retention rate,
yang menganalisis suatu ukuran dari efektivitas manajemen pajak pada laporan
keuangan perusahaan tahun berjalan.
3. Beban pajak tangguhan akan dihitung dengan menggunakan indikator membobot
beban pajak tangguhan dengan total aktiva atau total aset.
4. Aset Pajak Tangguhan, berperan sebagai variable bebas yang diukur dengan
perubahan nilai aset pajak tangguhan pada akhir periode t-1 dibagi dengan nilai aset
pajak tangguhan pada akhir periode t
5. Kepemilikan Manajerial. Berperan sebagai variabel dummy (variabel yang digunakan
untuk mengkuantitatifkan variabel yang bersifat kualitatif) di mana jika terdapat
kepemilikan saham oleh pihak manajemen maka akan diberikan nilai 1 dan akan
diberikan nilai 0 jika tidak.
6. Free Cash Flow, didapatkan melalui selisih antara arus kas aktivitas operasi dan
aktivitas investasi. Di mana hasilnya akan dibagi dengan total aset pada periode yang
sama.
7. Ke-6 data tersebut diuji menggunakan metode analisis regresi linear berganda
dengan persamaan sebagai berikut:
G. Pembahasan

1. Pengaruh Perencanaan pajak terhadap manajemen laba:


a. Kuantitatif: karena variable perencanaan pajak menunjukkan koefisien
regresi negatif sebesar -0,013 dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,445,
atau lebih besar dari α=5%, maka Hipotesis 1 ditolak
b. Kualitatif: Perencanaan pajak tidak berpengaruh terhadap manajemen laba
karena di dalam perusahaan manufaktur terdapat beberapa divisi atau
departemen dengan masing-masing manajemen. Hal ini karena pada
dasarnya manajemen akan mementingkan kepentingannya sendiri demi
mendapat reward, di mana hal ini bertentangan dengan prinsip kepentingan
perencanaan pajak yang berorientasi pada kepentingan perusahaan.
2. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan terhadap Manajemen laba:
a. Kuantitatif: Variabel beban pajak tangguhan menunjukkan koefisien regresi
negatif yang lebih besar dari α=5% maka Hipotesis 2 ditolak
b. Kualitatif: Hasil penelitian ini tidak berpengaruh dikarenakan perpajakan
hanya mengakui pendapatan atau biaya pada saat perusahaan sudah
menerimanya sebagai dasar dalam perhitungan laba. Sehingga beban pajak
yang diakui oleh perpajakan adalah beban pada periode terkait saja dan tidak
mengakui beban pajak tangguhan dari hal yang belum terjadi.
3. Pengaruh Aset Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen Laba:
a. Kuantitatif: Variabel Aset pajak tangguhan menunjukkan koefisien regresi
negatif yang lebih besar dari α=5% maka Hipotesis 3 ditolak
b. Kualitatif: hasil penelitian tidak berpengaruh karena praktik ini dapat
menimbulkan risiko menggantungnya pajak yang lebih bayar sehingga jika hal
ini terus berlanjut secara terus menerus maka akan membuat laporan
keuangan tidak kredibel dan diragukan
4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba:
a. Kuantitatif: Kepemilikan Manajerial menunjukkan koefisien regresi negatif
yang lebih besar dari α=5% maka Hipotesis 3 ditolak
b. Kualitatif: Hasil penelitian tidak berpengaruh karena pada dasarnya jika
manajer juga memiliki saham pada perusahaan yang dikelolanya, maka
manajemen akan memanajemen laba dari sudut pandang investor, dengan
kata lain manajer juga menginginkan laba yang sebesar-besarnya.
5. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Manajemen laba:
a. Kuantitatif: Karena varibel free cash flow menunjukkan angka α < 5% yaitu
nilai koefisien regresi -0,0405 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,0000
maka Hipotesis 5 diterima
b. Kualitatif: Variabel ini berpengaruh karena free cash flow adalah salah satu
komponen yang akan dijadikan penilaian para investor/analis laporan
keungan, sehingga jumlah free cash flow akan menjadi bahan pertimbangan
bagi para manajer untuk melakukan manajemen laba.

H. Kesimpulan

Hasil penelitian di dalam jurnal ini menghasilkan kesimpulan bahwa hipotesis 1-4
tidak ditolak karena variabel pada hipotesis 1-4 merupakan variabel yang prinsip
kepentingannya berpihak untuk para investor yang berorientasi pada laba, sedangkan
variabel pada hipotesis 5 adalah satu-satunya variabel yang berorientasi pada kepentingan
manajer.
Review 2: Pengaruh Corporate Governance terhadap Return Saham melalui Manajemen
Laba
A. Identitas Jurnal

1. Judul: Pengaruh Corporate Governance terhadap Return Saham melalui Manajemen


Laba
2. Lingkup Penelitian: Perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI Tahun 2015-
2017
3. E-ISSN: 2656-4505
4. Penulis: Robert Jao, Ana Mardiana, dan Chintia Jimmiawan
5. Instansi: Universitas Atma Jaya Makassar
6. Jumlah Halaman: 23
7. Tahun Terbit: 2019

B. Pendahuluan

Jurnal ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tambahan pada penelitian
terdahulu yang dinilai tidak konsisten, terhadap pengaruh antar variabel yaitu pengaruh
manajemen laba terhadap return saham serta pengaruh Corporate governance terhadap
manajemen laba, di mana pengukuran corporate governance akan menggunakan corporate
governace index dari ASEAN Corporate Governace Scoreecard.

C. Tinjauan Literatur

1. Teori Sinyal (Signaling Theory): Teori ini mengatakan bahwa dengan memberikan
suatu sinyal, pihak pemilik informasi berusahan memberikan informasi yang dapat
dimanfaatkan oleh pihak penerima informasi.
2. Teori Keagenan (Agency Therory): adalah teori yang menyatakan bahwa masing
masing pihak, yaitu pihak manjemen dan pihak investor memiliki kepentingan dan
keinginan yang berbeda-beda, di mana pihak manajemen memiliki kepentingan
untuk membuat kinerjanya selalu terlihat baik, dan pihak investor yang memiliki
kepentingan untuk selalu meningkatkan kekayaan dirinya sendiri.

D. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis


Penjelasan: Manajemen memberikan informasi untuk memberi keyakinan kepada investor
mengenai kondisi kinerja perusahaan. Dalam teori sinyal, perusahaan memberikan
informasii kepada pihak yang memerlukan untuk menyajikan gambaran kondisi perusahaan
di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.

Dari kerangka pikiran yang ada, jurnal ini dapat menghasilkan 4 Hipotesis, yaitu:

1. Corporate Governace berpengaruh positif terhadap return saham: alasan yang


mendasari hipotesis ini adalah karena keprofesionalan manajemen dalam
pengelolaan serta pengendalian dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan, hal
ini akan membuat informasi yang disajikan semakin baik dan berkualitas yang mana
hal ini akan dapat membuat investor merasa puas terhadap informasi yang
diberikan.
2. Corporate Governace berpengaruh negatif terhadap manajemen laba: hipotesis ini
muncul karena di dalam praktik CGC terdapat prinsip pengungkapan dan
transparansi yang dapat meminimalisir manajemen laba.
3. Manajemen Laba Berpengaruh Negatif terhadap Return saham: alasan munculnya
hipotesis ini adalah karena investor tidak ingin menanggung risiko dari praktik
manajemen laba yang dilakukan perusahaan, sehingga jika manajemen laba
dilakukan, maka para investor akan menarik dana yang mereka miliki dan menjual
sahamnya.
4. Manajemen Laba Memediasi pengaruh Corporate Governance terhadap return
saham: Hipotesis ini dilatarbelakangi alasan bahwa perusahaan yang menerapkan
corporate governance yang baik akan memberikan keyakinan kepada investor bahwa
perusahaan tidak melakukan tindakan manajemen laba sehingga mendorong
investor untuk melakukan investasi saham.

E. Metode Penelitian
1. Populasi: Perushaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2015-2017 dengan
kriteria
a. Perusahaan non keuangan
b. Perusahaan yang mengungkapakan corporate governance
c. Perusahaan yang memperdagangkan sahamnya secara aktif
d. Laporan Keuangan menggunakan mata uang Rupiah
2. Jenis dan sumber data: data dokumenter berupa laporan tahunan dan laporan
keuangan yang diperoleh dari web www.idx.co.id
3. Metode Analisis data: Metode analisis jalur

F. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil pengujian pengaruh corporate governance terhadap Return Saham secara


parsial menunjukkan angka 0,011, di mana nilai probabilitas signifikansi tersebut
lebih kecil dari 0,05. Sehingga Hipotesis 1 diterima
2. Hasil pengujian pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba secara
parsial menunjukkan angka 0,044, di mana nilai probabilitas signifikansi tersebut
lebih kecil dari 0,05. Sehingga Hipotesis 2 diterima
3. Hasil pengujian pengaruh manajemen laba terhadap return saham secara parsial
menunjukkan angka 0,512, di mana nilai probabilitas signifikansi tersebut lebih kecil
dari 0,05. Sehingga Hipotesis 3 ditolak
4. Hasil uji Sobel memperoleh nilai two tailed probability dari hubungan corporate
governance terhadap return saham yang dimediasi oleh manajemen laba sebesar
0,88 yang mana angka ini lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Hipotesis 4 ditolak

G. Kesimpulan

1. Hipotesis 1: Corporate Governace berpengaruh positif terhadap return saham.


Diterima
2. Hipotesis 2: Corporate Governace berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.
Diterima
3. Hipotesis 3 Manajemen Laba Berpengaruh Negatif terhadap Return saham. Ditolak
4. Hipotesis 4: Manajemen Laba Memediasi pengaruh Corporate Governance terhadap
return saham. Ditolak

Anda mungkin juga menyukai