Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL REVIEW ATAS JURNAL INTERNASIONAL

NAMA : PUTRA PANJAITAN


Judul The Influence of Transfer Pricing, Corporate Governance, CSR,
and Earning Management on Tax Agressiveness
Penulis Robin, Nagian Toni, Enda Noviyanti Simorangkir
Tahun Terbit 2022
Edisi -
Link 222-Article Text-642-1-10-20211103.pdf
Abstract Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis
agresivitas pajak di berbagai sektor industri Bursa Efek
Indonesia Perusahaan manufaktur bursa (BEI). Variabel yang
diuji antara lain Transfer Pricing, Corporate Governance,
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Manajemen Laba dan
Agresivitas Pajak. Penelitian ini melibatkan berbagai sektor
industri perusahaan manufaktur Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2017-2019.

Pendahuluan Pajak merupakan sumber pendapatan penting bagi sebagian


besar pemerintah, yang digunakan untuk mendanai infrastruktur,
kesehatan, pendidikan, dan pelayanan publik lainnya. Hal ini
ditunjukkan dengan 82,85% penerimaan negara yang berasal
dari penerimaan pajak di
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021.
Jika terjadi penurunanrealisasi penerimaan pajak akan
menghambat pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.
Namun, peran penting pajak bukanlah diimbangi dengan
kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajibannya di bidang
perpajakan. Hal ini tercermin di Indonesia 2018 Tax Ratio yang
hanya 11,9% dan merupakan yang terendah dibandingkan
negara-negara dari OECD (Organization for Economic
Cooperation and Development) yang rata-rata memiliki Tax
Ratio 34,3%
Teori Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan SmartPLS untuk
menganalisis Partial Persamaan Least Square (PLS) dalam
menilai hubungan antar variabel, mengevaluasi inner model,
bootstrap untuk pengujian hipotesis, dan analisis mediasi.
Metode Penelitian Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling. Menurut Yusuf (2016), purposive
Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu. Untuk penelitian ini, peneliti
menggunakan data dari 16 perusahaan manufaktur yang terdaftar
di berbagai sektor industri yang meliputi: periode 2017-2019.
Data tiga tahun dikumpulkan dari laporan tahunan berbagai
sektor industri manufaktur yang terdaftar
perusahaan untuk menganalisis hasil statistik.
Hasil dan Temuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Governance dan
Manajemen Laba berpengaruh dengan arah hubungan positif
terhadap Agresivitas Pajak, Transfer Pricing dan Corporate
Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap Agresivitas
Pajak, Transfer Pricing berpengaruh dengan arah hubungan
positif terhadap Manajemen Laba, Corporate Governance dan
Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap
Manajemen Laba

Kesimpulan Penelitian ini menemukan bahwa Agresivitas Pajak dapat


dipengaruhi oleh Corporate Governance dan Manajemen Laba
dengan arah hubungan positif yang mendukung teori Scott
(2011) dan Aditama (2013). Transfer pricing dapat
mempengaruhi Manajemen Laba yang mendukung Hidayah &
Nuzula. (2019) teori. Itu Hasil eksplorasi ini dapat digunakan
oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam menentukan perusahaan
mana yang membutuhkan diaudit untuk pelaporan pajak dan
bagi perusahaan untuk mengevaluasi kegiatan pengelolaan pajak
yang dilakukan untuk menghindari pajak sanksi. Penelitian ini
memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dipertimbangkan
sebagai jalan untuk penelitian masa depan. Studi ini
berkonsentrasi hanya di berbagai sektor industri perusahaan
manufaktur Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan hanya 16
perusahaan. Selanjutnya penelitian selanjutnya juga dapat
menambah sektor perusahaan lain sehingga jumlah sampel juga
bertambah dan diinginkan
LAPORAN HASIL REVIEW JOURNAL INTERNATIONAL
NAMA : PUTRA PANJAITAN
Judul Ethical Perception of Tax Evasion : Determinants and
Consequences of Voluntary Tax Compliance
Penulis Arfah Habib Saragih, I Dewa Nyoman Suartama Putra
Tahun Terbit 2021
Edisi -
Link https://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/view/23447

abstract Penelitian ini menyelidiki faktor-faktor persepsi etis penghindaran


pajak. Kami juga menyelidiki pengaruh persepsi etis terhadap
kepatuhan pajak. Survei dilakukan dengan 291 peserta terdiri dari
mahasiswa, dosen, profesional, dan pemilik usaha dari berbagai
latar belakang dan jurusan di Indonesia. Data tersebut kemudian
diolah dengan PLS-SEM metode. Analisis kami menunjukkan
pengaruh yang negatif dan signifikan dari idealisme, pengetahuan
pajak terhadap persepsi etis penghindaran pajak, pengaruh positif
dan signifikan relativisme terhadap persepsi etika penghindaran
pajak, dan tidak ada pengaruh signifikan religiusitas dan tingkat
pendidikan terhadap persepsi etika penggelapan pajak.

Pendahuluan Penggelapan pajak telah menjadi salah satu yang diperdebatkan


topik sejak pemungutan pajak, terutama mengenai aspek etika dari
praktik yang sampai sekarang belum disepakati oleh para ahli.
menemukan bahwa aspek etika penghindaran pajak adalah
terbentuk dari penilaian atau persepsi moral. Berbagai studi empiris
telah dilakukan untuk temukan berbagai pendapat tentang persepsi
pajak penghindaran dari sudut pandang etika. Riset dilakukan di
Haiti, India, dan Estonia menemukan bahwa ada berbagai alasan
yang membenarkan pajak penghindaran sebagai tindakan etis.
Penelitian di Haiti menemukan bahwa alasan terkuat mengapa
responden menganggap penghindaran pajak etis adalah tarif pajak
tinggi, sedangkan di India yang terkuat alasannya adalah ketika
sebagian besar pajak terbuang sia-sia biaya . Sebuah penelitian di
Estonia menemukan bahwa alasan membenarkan penggelapan
pajak adalah pemerintahan yang korup serta pelanggaran hak asasi
manusia

Teori Di dalam penelitian, kami menggunakan penilaian moral untuk


mendefinisikan teori Kohlberg. dalam pandangan neo-Kohlberg
mendefinisikan perkembangan moral atau penilaian moral sebagai
konsep psikologis yang menggambarkan proses seorang individu
menentukan suatu tindakan, apakah itu secara moral? benar atau
salah

Metode Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dan menggunakan data primer
yang diperoleh dari survei. Survei dilakukan pada bulan September
2020. Kedua individu wajib pajak dan bukan wajib pajak dipilih
menjadi responden survei. Sampling kenyamanan metode yang
digunakan untuk memilih responden. Metode ini memudahkan
peneliti untuk memilih yang terdekat sampel dan bersedia untuk
mengisi survei. Convenience sampling dipilih karena keterbatasan
waktu dan biaya. Namun, hasil penelitian ini tidak dapat mewakili
populasi.

Hasil dan Temuan Analisis kami menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan
idealisme, pengetahuan pajak terhadap persepsi etika penghindaran
pajak, pengaruh positif dan signifikan relativisme terhadap persepsi
etika penghindaran pajak, dan tidak ada pengaruh signifikan
religiositas dan tingkat pendidikan terhadap persepsi etika
penggelapan pajak, Temuan tersebut dapat membantu otoritas pajak
untuk meningkatkan kepatuhan pajak sukarela dengan membentuk
persepsi penghindaran pajak dan mempertimbangkan faktor apa
yang mempengaruhi mereka

Kesimpulan Karena sebagian besar alasan untuk membenarkan penghindaran


pajak berasal dari faktor eksternal, maka
pemerintah dapat memperbaiki sistem perpajakan,
pengeluaran pemerintah, dan menghambat korupsi untuk mencegah
niat orang untuk menghindari pajak. Itu strategi dapat membantu
membentuk persepsi yang lebih baik yang akan mempengaruhi
kepatuhan sukarela

Anda mungkin juga menyukai