ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh berbagai rasio keuangan
terhadap penghindaran pajak. Rasio keuangan tersebut adalah rasio
likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas, pertumbuhan, dan nilai
perusahaan. Penelitian ini menggunakan populasi seluruh
perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2016-2020. Pemilihan sampel menggunakan metode
purposive sampling yang terdiri dari 84 perusahaan selama 5 tahun
dengan jumlah data (n) sebanyak 410 data. Pengujian hipotesis
penelitian menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan
aplikasi IBM SPPS 26. Penelitian menghasilkan simpulan bahwa
profitabilitas berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak,
sedangkan nilai perusahaan berpengaruh negatif terhadap
penghindaran pajak. Likuiditas, leverage, aktivitas, dan
pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
Profitabilitas memiliki pengaruh paling dominan terhadap
penghindaran pajak dibanding variabel independen lainnya.
Halaman | 45
DETERMINAN PENGHINDARAN PAJAK: LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, Jurnal Pajak Indonesia Vol.7, No.1, (2023), Hal.45-56
PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN, DAN NILAI PERUSAHAAN Halaman | 46
Danardhito A, et.al
pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak dan perusahaan melalui data yang diambil dari laporan
untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan keuangan (Kim & Im, 2017). Dari analisis tersebut,
ketentuan peraturan perundang-undangan dapat diketahui berbagai rasio keuangan. Di antaranya
perpajakan.” ialah rasio likuiditas (liquidity), leverage, aktivitas
Kepatuhan pajak dapat ditentukan dengan (activity), profitabilitas (profitability), pertumbuhan
membandingkan antara tingkat kepuasan Wajib Pajak (growth), dan nilai perusahaan (firm value).
antara memilih untuk taat pajak atau melakukan Analisis laporan keuangan dapat membantu
penggelapan pajak. Kepatuhan pajak tersebut dapat perusahaan untuk mengantisipasi kondisi masa depan
dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu besarnya yang tidak menentu (Brigham & Houston, 2010).
penghasilan, tarif pajak, ketakutan akan risiko Laporan keuangan juga dapat memberikan sinyal
pemeriksaan, dan sanksi (deterrence factor) (Allingham mengenai harapan dan tujuan perusahaan pada masa
& Sandmo, 1972). Berkaitan dengan hal tersebut, salah mendatang (signalling theory). Menurut teori ini, jika
satu cara yang dapat ditempuh oleh pemerintah untuk manajer memperkirakan tingkat pertumbuhan yang
meningkatkan kepatuhan pajak ialah dengan tinggi pada masa mendatang, mereka akan memberi
meningkatkan kuantitas atau rasio cakupan sinyal positif kepada investor melalui informasi
pemeriksaan (audit coverage ratio). Rasio tersebut akuntansi tersebut (Godfrey et al., 2010). Rasio
dihitung dengan menghitung jumlah Wajib Pajak Badan keuangan dalam laporan keuangan perusahaan juga
maupun Orang Pribadi yang diperiksa dibagi dengan dapat memberikan sinyal adanya indikasi
jumlah Wajib Pajak terdaftar yang wajib penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan (Kim &
menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan Im, 2017).
(Direktorat Jenderal Pajak, 2020). Penelitian mengenai berbagai rasio keuangan
Selain peningkatan kuantitas pemeriksaan, yang memengaruhi penghindaran pajak telah banyak
tentunya harus diiringi dengan peningkatan kualitas dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan memberikan
juga. Untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan pajak, hasil yang beragam. Rasio yang pertama yaitu rasio
Direktorat Jenderal Pajak telah menerbitkan Surat likuiditas. Likuiditas memiliki pengaruh positif terhadap
Edaran Nomor SE-15/PJ/2018 tentang Kebijakan penghindaran pajak. Semakin tinggi kemampuan
Pemeriksaan. Kebijakan tersebut mengatur terkait perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
penentuan prioritas Wajib Pajak yang akan dilakukan pendek terhadap aset lancar, maka akan semakin tinggi
pemeriksaan. Hal tersebut dimaksudkan agar pula indikasi penghindaran pajaknya (Budianti & Curry,
pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa pajak 2018). Penelitian yang dilakukan Rahman & Leqi (2021)
dilakukan melalui mekanisme tertentu dengan alasan mempunyai hasil yang berbeda. Perusahaan yang
yang jelas dan memiliki dasar yang kuat. Terdapat mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi (high liqudity)
beberapa kriteria Wajib Pajak yang masuk ke dalam cenderung tidak terlibat dalam aktivitas penghindaran
Daftar Sasaran Prioritas Pemeriksaan (DSPP), salah pajak.
satunya ialah kriteria indikasi ketidakpatuhan pajak Kebijakan pendanaan (leverage) perusahaan
yang tinggi (tax gap), yaitu perbedaan antara laporan akan memengaruhi penghindaran pajak karena pajak
perpajakan yang dilaporkan dalam Surat mempunyai perlakuan khusus terkait struktur modal
Pemberitahuan Tahunan (SPT) dengan kondisi perusahaan. Sesuai dengan peraturan pajak, biaya
ekonomi yang sebenarnya. bunga dapat dikurangkan untuk mengurangi pajak
Untuk mengukur indikasi ketidakpatuhan sehingga perusahaan dengan leverage yang lebih tinggi
pajak ataupun tindakan penghindaran pajak yang akan membayar pajak lebih rendah atau semakin tinggi
dilakukan Wajib Pajak, dapat juga dilihat dari nilai tingkat penghindaran pajaknya (Gupta & Newberry,
effective tax rate (ETR) perusahaan yang rendah. Nilai 1997). Berdasarkan teori akuntansi positif, semakin
ETR dihitung dengan menghitung beban pajak dibagi erat hubungan antara perusahaan dengan pihak
dengan laba sebelum pajak. Nilai ETR berbanding kreditur maka perusahaan akan menjaga tingkat laba
terbalik dengan penghindaran pajak. Dengan kata lain, periode berjalan dengan mengalokasikan laba periode
semakin tinggi nilai ETR, maka tingkat penghindaran di masa mendatang ke laba periode berjalan. Dengan
pajak semakin rendah (Dyreng et al., 2008; Hanlon & kata lain, semakin tinggi tingkat utang perusahaan
Heitzman, 2010). Idealnya, nilai ETR selalu mendekati maka tingkat penghindaran pajak akan lebih rendah
tarif pajak menurut undang-undang (statutory tax rate) (Novriyanti & Dalam, 2020).
(Schaffer & Turley, 2000; Turley, 2006). Di Indonesia Current asset turnover (activity) memiliki
sendiri, menurut Undang-undang Pajak Penghasilan pengaruh positif terhadap penghindaran pajak
(PPh), tarif PPh badan ditetapkan sebesar 25% yang perusahaan (J. Kim & Im, 2017). Hal tersebut berbeda
efektif berlaku sejak tahun pajak 2010. Sejak terbitnya dari hasil penelitian Putri (2020) yang menyatakan
UU nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi bahwa rasio aktivitas memiliki pengaruh negatif
Peraturan Pajak tarif tersebut turun menjadi 22% yang terhadap penghindaran pajak. Semakin efektif
berlaku sejak tahun pajak 2022. perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki,
Selain menghitung nilai ETR, Direktorat akan semakin sedikit beban pajak yang dibayarkan,
Jenderal Pajak dapat mengukur indikasi penghindaran karena aset yang dimiliki oleh perusahaan akan
pajak dengan melakukan analisis rasio keuangan menimbulkan beban depresiasi yang dapat dijadikan
perusahaan (Salihu et al., 2015; Kurniawan et al., 2020). sebagai pengurang pajak.
Analisis rasio keuangan adalah metodologi analisis Manajer cenderung menerapkan manfaat
yang mengevaluasi berbagai rasio keuangan pajak untuk mengurangi penghasilan kena pajak.
DETERMINAN PENGHINDARAN PAJAK: LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, Jurnal Pajak Indonesia Vol.7, No.1, (2023), Hal.45-56
PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN, DAN NILAI PERUSAHAAN Halaman | 48
Danardhito A, et.al
Perusahaan dengan profitabilitas tinggi mampu perusahaan daripada pihak prinsipal sehingga, akan
menerapkan pengurangan pajak untuk mengurangi memunculkan asymmetric information (Jensen &
pengeluaran pajak, atau dengan kata lain tingkat Meckling, 1976). Pemegang saham selalu menuntut
penghindaran pajaknya akan semakin tinggi (Manzon & manajer untuk memaksimalkan keuntungan
Plesko, 2002). Berlawanan dengan hal tersebut, perusahaan sekaligus memaksimalkan kesejahteraan
semakin profitable suatu perusahaan maka tarif pajak pemegang saham. Hal tersebut dapat mengakibatkan
marginal (marginal tax rate) perusahaan tersebut akan kecenderungan manajer untuk melakukan investasi
semakin besar, atau dengan kata lain tingkat ataupun mengambil keputusan perusahaan yang
penghindaran pajaknya semakin kecil (Gupta & hanya menghasilkan laba dalam jangka pendek saja
Newberry, 1997). sehingga, manajer akan diganjar bonus atas
Sales growth mempunyai pengaruh positif pencapaian tersebut. Padahal, hal tersebut justru
terhadap penghindaran pajak. Perusahaan yang dapat mengakibatkan fokus laba perusahaan jangka
memiliki nilai sales growth positif, mereka mungkin panjang menjadi terabaikan (Jensen & Meckling, 1976).
melakukan penghindaran pajak secara aktif untuk 2.2. Signalling Theory
mengurangi arus kas keluar (Rahman & Leqi, 2021). Signalling theory berbicara mengenai manajer
Berbeda dengan hal tersebut, common equity growth yang menggunakan informasi akuntansi untuk
memiliki pengaruh negatif terhadap penghindaran memberikan sinyal mengenai harapan dan tujuan
pajak perusahaan. Growth mempunyai pengaruh perusahaan di masa mendatang kepada stakeholder.
paling dominan terhadap penghindaran pajak, Signalling Theory menyatakan bahwa perusahaan akan
daripada rasio keuangan lainnya (profitabilitas, cenderung mengungkapkan informasi lebih banyak
leverage, likuiditas, aktivitas, arus kas, dan likuiditas) (J. daripada yang diminta. Jika manajer memperkirakan
Kim & Im, 2017). perusahaan akan memiliki tingkat pertumbuhan yang
Perusahaan yang memiliki kinerja dan nilai tinggi pada masa mendatang, mereka akan memberi
perusahaan (firm value) yang baik, tingkat sinyal positif kepada investor melalui informasi
penghindaran pajaknya akan lebih rendah daripada akuntansi dalam laporan keuangan. Kemudian investor
daripada perusahaan yang mempunyai kinerja relatif akan merespon sinyal tersebut dengan membeli saham
kurang baik (Pohan, 2009). Berbanding terbalik dengan perusahaan, yang akan dapat meningkatkan nilai
hal tersebut, nilai perusahaan mempunyai pengaruh perusahaan (Godfrey et al., 2010). Signalling theory
positif terhadap penghindaran pajak pada perusahaan menyatakan bahwa kualitas informasi menjadi
yang terdaftar dalam indeks LQ45 untuk periode 2012- perhatian utama ketika terdapat dua pihak yang
2016 (Ichsani & Susanti, 2019). memperoleh informasi yang asimetris. Informasi
Penelitian ini penting untuk dilakukan karena asimetris terjadi apabila orang yang berbeda
dapat memberikan informasi bagi pemerintah dalam mengetahui hal yang berbeda. Beberapa informasi
mendeteksi indikasi penghindaran pajak yang perusahaan bersifat privat dan tidak sembarangan bisa
dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, dapat diketahui oleh publik sehingga, asimetris informasi
memberikan tambahan literatur yang dapat digunakan dapat muncul pada pihak tertentu yang mendapat
peneliti selanjutnya dalam meneliti determinan atau informasi lebih baik dibandingkan pihak lain. Hal
faktor-faktor apa saja yang memengaruhi tersebut tentunya dapat berimbas dalam pengambilan
penghindaran pajak. keputusan (Stiglitz, 2022).
Penelitian ini berbeda dengan penelitian- 2.3. Tax Avoidance
penelitian sebelumnya. Dari penelitian sebelumnya Tax avoidance atau penghindaran pajak dapat
yang telah dilakukan, masih jarang penelitian yang didefinisikan sebagai segala bentuk kegiatan atau
khusus berfokus menggunakan rasio keuangan secara aktivitas untuk mengurangi pajak terutang sepanjang
menyeluruh atau komprehensif untuk menguji hal tersebut tidak melanggar ketentuan perpajakan
pengaruh berbagai rasio keuangan terhadap (Dyreng et al., 2008). Hal tersebut berbeda dengan
penghindaran pajak. Kebaruan dari penelitian ini pada definisi dari tax evasion atau pengelakan pajak.
penambahan variabel nilai perusahaan ke dalam rasio Pengurangan pajak dilakukan melalui aktivitas yang
keuangan. ilegal (unlawful) dan melanggar ketentuan perpajakan.
Biasanya tax avoidance dilakukan secara legal karena
2. KERANGKA TEORI DAN memanfaatkan celah hukum pajak (Xynas, 2011).
PENGEMBANGAN HIPOTESIS Indikasi adanya tax avoidance dapat tercermin pada
2.1. Agency Theory nilai effective tax rate (ETR) yang rendah. Nilai ETR
Dalam agency theory, Jensen dan Meckling dihitung dengan menghitung beban pajak dibagi
(1976) mengistilahkan manajer sebagai “agent” dan dengan laba sebelum pajak. Nilai ETR berbanding
pemegang saham sebagai “principal”. Manajer sebagai terbalik dengan penghindaran pajak. Dengan kata lain,
pemegang delegasi dari pemegang saham untuk semakin tinggi nilai ETR, maka menunjukkan tingkat
mengelola perusahaan, mempunyai keterikatan dan penghindaran pajak yang semakin rendah (Dyreng et
tanggung jawab kepada pemegang saham untuk al., 2008).
memaksimalkan keuntungan perusahaan sekaligus 2.4. Pengaruh Likuiditas terhadap
memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Penghindaran Pajak
Manajer yang menjalankan kegiatan operasional Rasio likuiditas merupakan indikator yang
perusahaan sehari-hari tentunya memiliki informasi dapat digunakan untuk menilai kemampuan
lebih banyak mengenai kondisi aktual internal perusahaan melunasi kewajiban lancar dengan cara
DETERMINAN PENGHINDARAN PAJAK: LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, Jurnal Pajak Indonesia Vol.7, No.1, (2023), Hal.45-56
PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN, DAN NILAI PERUSAHAAN Halaman | 49
Danardhito A, et.al
mengubah aset perusahaan menjadi uang tunai dalam 2.8. Pengaruh Pertumbuhan terhadap
waktu singkat. Likuiditas berpengaruh positif terhadap Penghindaran Pajak
penghindaran pajak (Kim & Im, 2017). Manajemen Perusahaan yang sedang berkembang
perlu mengalokasikan saldo kas pada tingkat yang umumnya memiliki lebih banyak peluang perencanaan
dapat memaksimalkan kekayaan dan manfaat marjinal pajak (Gupta & Newberry, 1997). Perusahaan besar
dari penyimpanan kas. Perusahaan yang dapat cenderung memiliki book-tax differences (BTD) lebih
mengelola jumlah kasnya dengan baik, tidak akan besar, sementara perusahaan yang tumbuh cepat lebih
mengalami kesulitan dalam pembiayaan dan dapat memiliki lebih banyak investasi yang menghasilkan BTD
menyediakan dana untuk keperluan investasi (Khurana & Moser, 2011). Rasio pertumbuhan
(Kristanto et al., 2020). Current rasio berpengaruh menunjukkan daya saing perusahaan dan kapasitas
positif terhadap penghindaran pajak. Hal tersebut perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
berarti bahwa semakin tinggi tingkat utang jangka berkelanjutan. Pertumbuhan memiliki pengaruh positif
pendek perusahaan, maka akan semakin tinggi pula dengan penghindaran pajak, karena perusahaan
tingkat penghindaran pajak yang dilakukan oleh dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi mempunyai
perusahaan (Budianti & Curry, 2018). motivasi untuk mengurangi arus kas keluar.
2.5. Pengaruh Leverage terhadap Penghindaran Pertumbuhan mempunyai pengaruh paling dominan
Pajak terhadap penghindaran pajak, daripada rasio keuangan
Kebijakan pendanaan (leverage) suatu lainnya (Kim & Im, 2017).
perusahaan akan memengaruhi tarif pajak efektif 2.9. Pengaruh Nilai Perusahaan terhadap
karena pajak memiliki perlakuan yang khusus terkait Penghindaran Pajak
dengan struktur modal perusahaan (Gupta & Stakeholder yang ingin mengetahui faktor-
Newberry, 1997). Sesuai dengan ketentuan pajak, faktor yang memengaruhi penghindaran pajak perlu
biaya bunga dapat dikurangkan untuk tujuan pajak mempertimbangkan nilai perusahaan. Nilai
sehingga perusahaan dengan leverage yang lebih tinggi perusahaan berpengaruh positif terhadap
akan memiliki tarif pajak efektif yang lebih rendah. penghindaran pajak (Ichsani & Susanti, 2019).
Rasio leverage yang tinggi pada perusahaan erat Perusahaan dengan kinerja dan nilai perusahaan (firm
kaitannya dengan biaya bunga yang dapat value) yang lebih baik cenderung untuk menurunkan
memperkecil nilai laba kena pajak. Jadi, semakin kecil tingkat penghindaran pajaknya daripada perusahaan
tingkat utang, tingkat penghindaran pajak perusahaan yang mempunyai kinerja yang relatif kurang baik. Nilai
akan semakin kecil (Novriyanti & Dalam, 2020). perusahaan dapat dihitung dengan proxy rasio Tobin’s
2.6. Pengaruh Aktivitas terhadap Penghindaran Q. Tobin’s Q dirumuskan oleh James Tobin, salah satu
Pajak ekonom peraih Nobel. Ia merumuskan rate of
Tingkat rasio aktivitas yang tinggi investment dengan mengukur harga pasar saham
menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengurangi dibanding dengan nilai aset yang didasarkan pada
biaya operasional, yang akan berdampak pada replacement cost dikurangi dengan utang. Rasio Tobin's
peningkatan pajaknya. Oleh karena itu, rasio aktivitas Q ini menggunakan pendekatan harga pasar dengan
akan mempunyai pengaruh positif terhadap nilai buku perusahaan (price to book value ratio)
penghindaran pajak (Kim & Im, 2017). Hal tersebut (Pohan, 2009).
sejalan dengan hasil penelitian Rahman & Leqi (2021) 2.10. Hipotesis Penelitian
yang menyatakan bahwa rasio aktivitas yang dihitung Berdasarkan kerangka teori dan
menggunakan current asset turnover berpengaruh pengembangan hipotesis, maka hipotesis dalam
positif pada book-tax differences (BTD). Book-tax penelitian ini adalah:
differences adalah satu proxy yang sering digunakan
dalam menghitung tax avoidance, selain effective tax Gambar 2. Model Pengembangan Penelitian
rate (Hanlon & Heitzman, 2010).
Desain penelitian yang digunakan adalah Pertumbuhan 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ Kasmir (2008)
penelitian korelasional. Penelitian ini merupakan =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 − 𝑃𝑟𝑒𝑣𝑖𝑜𝑢𝑠 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk 𝑃𝑟𝑒𝑣𝑖𝑜𝑢𝑠 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
mendeteksi ada atau tidaknya korelasi antarvariabel Nilai 𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛! 𝑠 Q Pohan (2009),
dengan menggunakan analisis statistik (Sekaran & perusahaan
=
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙𝑖𝑧𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 + 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡 Chen, Cheok &
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 Rasiah (2016)
Bougie, 2016). Pengujian statistic dilakukan
menggunakan aplikasi IBM SPSS 26. Penghindaran Effective Tax Rate Dyreng et al.
𝑇𝑎𝑥 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒
3.2. Obyek Penelitian dan Sumber Data Pajak
=
(2008), Hanlon &
𝑃𝑟𝑒𝑡𝑎𝑥 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 Heitzman (2010)
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah
data-data laporan keuangan seluruh perusahaan yang Sumber: Diolah oleh Penulis
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-
2020. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode 4. HASIL PENELITIAN
purposive sampling yang merupakan bagian dari Dalam penelitian ini, teknik analisis data
metode non-probability sampling, yaitu pemilihan dilakukan melalui berbagai tahap, yaitu melakukan
sampel berdasarkan kriteria tertentu (Sekaran & prosedur statistik deskriptif, statistik inferensial, uji
Bougie, 2016). asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian
Ruang lingkup penelitian dilakukan terhadap tersebut dilakukan menggunakan aplikasi IBM SPSS 26.
laporan keuangan seluruh perusahaan yang terdaftar Terdapat asumsi utama yang mendasari suatu
di BEI tahun 2016-2020 dengan kriteria seleksi sampel model regresi linear klasik. Asumsi ini disebut sebagai
sebagai berikut: asumsi klasik. Untuk memberikan hasil yang Best Linear
1) perusahaan yang listing di BEI sebelum tahun 2015; Unbiased Estimator (BLUE), maka persamaan regresi
2) perusahaan yang laporan keuangannya lengkap; harus memenuhi ketentuan asumsi klasik (Widarjono,
3) perusahaan yang tidak masuk dalam sektor 2014). Uji asumsi klasik yang digunakan terdiri atas uji
keuangan dan asuransi, karena memiliki kebijakan normalitas, heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan
dan estimasi akuntansi yang berbeda dengan autokorelasi.
perusahaan pada umumnya (Richardson et al., Dari hasil pengujian tahap awal, diketahui
2013); bahwa model tidak lulus uji autokorelasi. Atas
4) perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah permasalahan tersebut, perlu dilakukan perbaikan.
dalam penyajian laporan keuangannya; Autokorelasi terjadi karena data observasi yang
5) perusahaan yang memiliki profitabilitas positif berurutan sepanjang waktu berkorelasi atau berkaitan
antara tahun 2016-2020, karena perusahaan yang antara satu variabel dengan variabel lainnya.
profitabilitasnya negatif/merugi tidak terdapat Autokorelasi menyebabkan dua variabel yang tidak
beban pajak untuk menghitung effective tax rate; berhubungan menjadi berhubungan (Ghozali, 2016).
6) perusahaan dengan pendapatan operasional yang Dalam menangani permasalahan tersebut,
dikenakan Pajak Penghasilan Final dikecualikan; penulis menghapus beberapa data outlier dan
7) perusahaan yang memiliki nilai ETR kurang dari 0 melakukan regresi ulang dengan mengurutkan data
(nol) atau lebih dari 1 (satu) dikecualikan, agar tidak penelitian menjadi data pooling per tahun. Pemilihan
menimbulkan masalah dalam melakukan estimasi data outlier yang akan dihapus dilakukan dengan
model penelitian (Gupta & Newberry, 1997). screening terhadap extreme value . Dari data awal
Variabel independen dari penelitian ini yaitu sejumlah 410 data observasi, berkurang 30 data
likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas, sehingga tersisa sebanyak 380 data observasi dan
pertumbuhan, dan nilai perusahaan. Berikut ialah tabel kemudian dilakukan uji asumsi klasik kembali. Hasil uji
rumus untuk mengukur variabel tersebut: asumsi klasik akhir didapatkan bahwa model penelitian
sudah terbebas dari masalah asumsi klasik
sebagaimana disajikan dalam Tabel 2 berikut:
DETERMINAN PENGHINDARAN PAJAK: LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, Jurnal Pajak Indonesia Vol.7, No.1, (2023), Hal.45-56
PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN, DAN NILAI PERUSAHAAN Halaman | 51
Danardhito A, et.al
Tabel 2. Tabel Uji Asumsi Klasik Hasil pengujian menunjukkan bahwa likuiditas
Hasil Keterangan/ Hasil tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
Asumsi Klasik Uji
Awal Penanganan Akhir Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
Normalitas Kolmogorov Tidak Central limit theorem: Lulus uji jangka pendeknya terhadap aset lancar, ternyata tidak
-Smirnov lulus uji Data sampel > 100 dapat cukup signifikan berpengaruh terhadap tindakan
diasumsikan data sudah
normal (Gujarati, 2004) penghindaran pajak perusahaan. Hasil tersebut sejalan
dengan hasil penelitian Cahyanti et al. (2018) dan Putri
Heteroskedastisitas Scatterplot Lulus uji - Lulus uji
(2020).
Multikolinearitas Tollerance Lulus uji - Lulus uji Kemampuan perusahaan untuk mengubah
& VIF
aset perusahaan menjadi uang tunai dalam waktu
Autokorelasi Durbin- Tidak Dilakukan penanganan: Lulus uji singkat akan membuat perusahaan memegang uang
Watson lulus uji hapus outlier dan regresi kas yang cukup. Atas dasar tersebut, perusahaan dapat
ulang dengan data
pooling per tahun memenuhi pengeluaran terkait biaya operasional dari
kantong sendiri tanpa perlu sumber pendanaan dari
Sumber: Diolah oleh Penulis
luar, atau mengupayakan penghematan dari biaya.
Biaya yang dikeluarkan tersebut juga termasuk biaya
Pengujian hipotesis dalam penelitian
pajak.
dilakukan menggunakan analisis regresi berganda.
Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas
Setelah melewati serangkaian uji asumsi klasik, dapat
tinggi memberikan sinyal bahwa perusahaan dapat
diketahui bahwa model regresi memiliki karakteristik
mengelola keuangannya dengan baik. Manajemen
BLUE sehingga, dapat dilanjutkan dengan analisis
tentunya tidak ingin pengelolaan yang baik tersebut
regresi berganda. Untuk menilai apakah perusahaan
melakukan penghindaran pajak, dapat dilihat dari kemudian menjadi buruk. Perusahaan yang memiliki
saldo kas tinggi akan lebih berhati-hati dalam
variabel ETR. Nilai ETR berbanding terbalik dengan
mengelola pajaknya sehingga, perusahaan akan
penghindaran pajak. Semakin tinggi penghindaran
cenderung membayar pajak tanpa melakukan
pajak yang dilakukan, maka nilai ETR semakin rendah.
penghindaran pajak ataupun pengelakan pajak.
Dari hasil analisis regresi dapat diketahui hasil
Hasil penelitian tersebut bertentangan
pengujian hipotesis sebagai berikut:
dengan hasil yang diperoleh Rahman & Leqi (2021)
Tabel 3. Rekapitulasi Hipotesis dengan Hasil Penelitian yang menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai
Hasil Rasio tingkat likuiditas yang tinggi (high liquidity) cenderung
Pengujian Hipotesis
Rasio terhadap ETR
Keuangan tidak terlibat dalam aktivitas penghindaran pajak.
Variabel terhadap
Keuangan Effective Penghindaran Penghindaran Perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas rendah,
t sig
Tax Rate Pajak Pajak akan mempunyai permasalahan terkait likuiditas
Current Tidak
Likuiditas
Ratio
-0.055 0.957 Negatif Positif
berpengaruh
asetnya, dan cenderung untuk memanipulasi labanya.
Debt to Tidak 4.3. Leverage terhadap Penghindaran Pajak.
Leverage 1.425 0.155 Positif Negatif
Equity Ratio berpengaruh Hasil pengujian menunjukkan bahwa leverage
Total Assets Tidak
Aktivitas
Turnover
-0.027 0.978 Negatif Positif
berpengaruh tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hasil
Profitabilitas
Return on
-4.565 0.000 Negatif Positif
Positif tersebut sejalan dengan hasil penelitian Darmawan &
Assets signifikan
Sales Tidak
Sukartha (2014), Puspita & Febrianti (2018) dan
Pertumbuhan
Growth
-0.185 0.854 Negatif Positif
berpengaruh Cahyanti et al. (2018).
Nilai
Tobin’s Q 2.418 0.016 Positif Negatif
Negatif Sesuai teori yang digunakan dalam hipotesis,
Perusahaan signifikan
a. Dependent Variable = ETR
semakin tinggi rasio leverage pada perusahaan akan
b. N = 380
mengurangi biaya pajak karena leverage erat kaitannya
dengan biaya bunga. Semakin banyak perusahaan
c. R Square = 0,99 atau 9,9%
mengelola utang, maka akan semakin besar pula biaya
d. F hitung/F sig = 6,839 / 0,000b
bunga yang dapat digunakan untuk memperkecil nilai
Sumber: Diolah oleh Penulis laba kena pajak (Novriyanti & Dalam, 2020). Dari hasil
4.1. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Aktivitas, penelitian, dapat diketahui bahwa tingkat utang
Profitabilitas, Pertumbuhan, dan Nilai perusahaan yang semakin tinggi ataupun rendah,
Perusahaan Secara Bersama-sama ternyata tidak cukup memengaruhi tingkat
terhadap Penghindaran Pajak. penghindaran pajak perusahaan. Perusahaan berutang
Hasil pengujian menunjukkan bahwa ternyata untuk tujuan memperoleh sumber pendanaan
likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas, yang digunakan untuk membiaya berbagai
pertumbuhan, dan nilai perusahaan berpengaruh pengeluaran perusahaan, bukan ditujukan untuk
secara bersama-sama terhadap penghindaran pajak. tujuan penghindaran pajak.
Hal tersebut diketahui dari hasil uji F pada Tabel 3 Penggunaan utang (leverage) akan lebih
menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji F sebesar menguntungkan bagi perusahaan karena biaya utang
0,000 yang artinya nilai tersebut lebih rendah dari 0,05 nilainya lebih kecil dari biaya saham, dan juga ada
sehingga, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel pengurangan pajak dari biaya bunga utang. Namun
independen berpengaruh secara bersama-sama demikian, perusahaan harus memerhatikan bahwa
terhadap penghindaran pajak. semakin tinggi penggunaan utang maka akan
4.2. Pengaruh Likuiditas terhadap mendorong peningkatan biaya bunga dan angsuran
Penghindaran Pajak. kredit, yang dapat berdampak pada peningkatan risiko
DETERMINAN PENGHINDARAN PAJAK: LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, Jurnal Pajak Indonesia Vol.7, No.1, (2023), Hal.45-56
PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN, DAN NILAI PERUSAHAAN Halaman | 52
Danardhito A, et.al
ketidakmampuan arus kas guna menutupi utang hasil penelitian Kim & Im (2017), Cahyanti et al. (2018),
(Widjanarko, 2005). Novriyanti & Dalam (2020) dan Rahman & Leqi, (2021).
Sampel penelitian ini memiliki nilai rata-rata Berdasarkan rasio return on assets (ROA) yang
sebesar 93,38% atau 0,93 : 1. Berdasarkan Peraturan digunakan dalam penelitian, net income atau earning
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor after tax (EAT) diperoleh dari penghitungan earning
169/PMK.010/2015 tentang Penentuan Besarnya before interest and tax (EBIT) dikurangi dengan interest
Antara Utang dan Modal Perusahaan untuk Keperluan (bunga) dan tax (pajak). Semakin besar nilai net income
Penghitungan Pajak Penghasilan, rasio DER ditetapkan atau EAT, maka semakin tinggi penghindaran pajaknya.
sebesar empat banding satu (4:1). Apabila rasio DER Hal tersebut terjadi karena perusahaan membayar
perusahaan lebih dari 4:1 tersebut, selisih pajak dengan jumlah yang kecil meskipun net income-
kelebihannya akan dilakukan koreksi fiskal positif untuk nya besar, akibat dari kegiatan perencanaan pajak atau
menghitung pajak terutang. Hal tersebut menunjukkan manajemen laba.
bahwa sampel perusahaan yang diteliti mempunyai Keuntungan yang diperoleh perusahaan
nilai rata-rata DER jauh lebih kecil daripada ketentuan memungkinkan manajemen untuk melakukan
DER dalam perpajakan. Biaya bunga yang muncul atas manajemen laba. Dalam konsep agency theory,
transaksi utang, tidak semata-mata digunakan oleh prinsipal memberikan wewenang kepada manajemen
perusahaan untuk tujuan penghindaran pajak sehingga untuk mengelola keuangan perusahaan. Dengan
memang benar apabila leverage tidak berpengaruh menerapkan strategi yang tepat untuk melakukan
terhadap penghindaran pajak. penghindaran pajak, perusahaan dapat memperoleh
4.4. Pengaruh Aktivitas terhadap penghematan biaya pajak. Salah satunya yaitu dengan
Penghindaran Pajak. membebankan biaya penyusutan dan biaya bunga
Hasil pengujian menunjukkan aktivitas tidak untuk mengurangi nilai EAT.
berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Rasio Selain memasrahkan urusan pengelolaan
aktivitas dalam penelitian ini diukur menggunakan keuangan perusahaan kepada manajemen, prinsipal
total assets turnover (TATO), yang diperoleh dari juga dapat memilih untuk menggunakan jasa akuntan
penghitungan total sales dibagi dengan total assets. publik atau konsultan pajak. Apabila perusahaan
Apabila dari tahun ke tahun nilai penjualan dan aset memilih untuk menggunakan jasa mereka, perlu
mengalami rasio kenaikan atau penurunan dengan nilai dipertimbangkan atau dilakukan trade-off antara
yang sama, maka rasio TATO tidak akan mengalami penghematan biaya pajak yang mungkin dapat
perubahan. Di sisi lain ternyata nilai ETR perusahaan diperoleh dibandingkan dengan biaya yang dibayarkan
mengalami perubahan sehingga perubahan nilai TATO kepada tenaga ahli tersebut.
tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai ETR. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan
Nilai penjualan merupakan nilai omzet hasil penelitian Budianti & Curry (2018) serta Gupta &
sebelum dikurangi dengan harga pokok penjualan Newberry (1997). Semakin profitable suatu
(HPP) dan biaya-biaya. Setelah penjualan dikurangi perusahaan maka tarif pajak marginal (marginal tax
dengan HPP dan biaya-biaya, diperoleh nilai net income rate) perusahaan tersebut akan semakin besar atau
untuk menghitung pajak terutang. Nilai net income dari dengan kata lain tingkat penghindaran pajaknya
tahun ke tahun akan berbeda tergantung berapa nilai semakin kecil.
HPP dan biaya yang dikeluarkan sehingga semakin 4.6. Pengaruh Pertumbuhan terhadap
tinggi atau rendahnya penjualan terhadap aset tidak Penghindaran Pajak.
dapat serta merta menentukan bagaimana Hasil pengujian menunjukkan bahwa
pengaruhnya terhadap perilaku penghindaran pajak pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap
perusahaan. penghindaran pajak. Hasil tersebut sejalan dengan
Hasil tersebut tidak sejalan dengan hasil hasil penelitian yang diperoleh Novriyanti & Dalam
penelitian Rahman & Leqi (2021) yang menyatakan (2020). Pertumbuhan penjualan perusahaan rupanya
bahwa rasio aktivitas yang dihitung menggunakan tidak dapat dijadikan tolak ukur untuk menentukan
current asset turnover berpengaruh pada book-tax tingkat penghindaran pajak. Semakin tinggi
differences (BTD). Rasio aktivitas yang tinggi pertumbuhan penjualan perusahaan, maka akan
menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengurangi semakin mendapat perhatian dari Direktorat Jenderal
biaya, yang akan menyebabkan peningkatan Pajak. Pemenuhan kewajiban pajak akan semakin
pendapatan kena pajak (Kim & Im, 2017). diawasi oleh petugas pajak sehingga, perusahaan akan
4.5. Pengaruh Profitabilitas terhadap lebih berhati-hati dalam melakukan manajemen pajak.
Penghindaran Pajak. Perusahaan yang sudah berkembang,
Hasil pengujian menunjukkan profitabilitas memiliki kemampuan untuk mengelola keuangannya
berpengaruh positif signifikan terhadap penghindaran dengan baik dan akan lebih patuh terhadap ketentuan
pajak. Hal tersebut sesuai dengan dasar teori yang hukum, termasuk peraturan perpajakan. Wajib Pajak
digunakan dalam hipotesis. Perusahaan cenderung akan memenuhi kewajibannya terkait pembayaran
ingin mengurangi arus kas keluar dari peningkatan laba pelunasan utang kreditur maupun kewajiban
mereka. Semakin profitable suatu perusahaan maka pemenuhan perpajakan sehingga perusahaan yang
perusahaan akan cenderung menerapkan manfaat bertumbuh dengan baik tidak akan memengaruhi
pajak untuk mengurangi penghasilan kena pajak kebijakan perusahaan terkait penghindaran pajak.
(Manzon & Plesko, 2002). Penelitian ini sejalan dengan Hasil tersebut tidak sesuai dengan beberapa
penelitian terdahulu. Perusahaan yang sedang
DETERMINAN PENGHINDARAN PAJAK: LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, Jurnal Pajak Indonesia Vol.7, No.1, (2023), Hal.45-56
PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN, DAN NILAI PERUSAHAAN Halaman | 53
Danardhito A, et.al
berkembang umumnya memiliki lebih banyak peluang Berdasarkan Tabel Rekapitulasi Hipotesis
perencanaan pajak (Gupta & Newberry, 1997). dengan Hasil Penelitian, diketahui bahwa nilai
Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang signifikansi tiap variabel independen yang tertinggi
lebih tinggi lebih mungkin untuk melakukan yaitu return on assets (ROA) dengan nilai signifikansi
penghindaran pajak (Rahman & Leqi, 2021). sebesar 0,000. Nilai signifikansi tertinggi kedua yaitu
Perusahaan besar cenderung memiliki book-tax Rasio Tobins’Q dengan nilai signifikansi sebesar 0,016,
differences lebih besar, sementara perusahaan yang sedangkan Pertumbuhan yang diukur menggunakan
tumbuh cepat lebih memiliki lebih banyak investasi Sales Growth (SG) mempunyai signifikansi 0,854 yang
yang menghasilkan book-tax differences (Khurana & jauh dari tingkat signifikansi 0,05.
Moser, 2011). Rasio profitabilitas adalah rasio yang
4.7. Pengaruh Nilai Perusahaan terhadap digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
Penghindaran Pajak. mencari laba dari aktivitas penjualan ataupun dari
Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai investasi (Kasmir, 2008). Semakin tinggi laba
perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap perusahaan, maka akan semakin besar pajak
penghindaran pajak. Hal tersebut sesuai dengan teori terutangnya. Hal tersebut tentunya akan mendapat
yang digunakan dalam hipotesis. Tobin’s Q yang perhatian khusus dari manajemen. Manajemen akan
digunakan untuk mengukur nilai perusahaan, berusaha untuk membayar pajak lebih rendah,
menggambarkan rasio nilai pasar dari utang dan meskipun mempunyai laba perusahaan semakin
ekuitas terhadap total aset akhir perusahaan. tinggi. Kegiatan tersebut dilakukan dengan melakukan
Perusahaan yang memiliki kinerja dan nilai perusahaan penghindaran pajak dengan memanfaatkan loopholes
(firm value) yang baik, tingkat penghindaran pajaknya hukum pajak. Oleh karena itu sangat tepat apabila
akan lebih rendah daripada perusahaan yang profitabilitas merupakan variabel yang paling
mempunyai kinerja dan nilai perusahaan yang relatif dominan berpengaruh terhadap penghindaran pajak,
kurang baik (Pohan, 2009). karena laba sangat erat hubungannya dengan beban
Perusahaan yang memiliki nilai perusahaan pajak
tinggi mencerminkan bahwa manajemen berhasil
mengelola perusahaan dengan baik. Hal tersebut juga 5. KESIMPULAN DAN SARAN
berarti bahwa manajemen telah mampu memenuhi Berdasarkan hasil penelitian yang telah
harapan prinsipal atau pemegang saham untuk dilakukan, beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu
mengelola perusahaan berkaitan dengan agency sebagai berikut:
theory. 1. Likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas,
Nilai perusahaan juga mencerminkan persepsi pertumbuhan, dan nilai perusahaan berpengaruh
investor terhadap perusahaan. Semakin baik nilai secara bersama-sama terhadap penghindaran
perusahaan maka mempunyai citra yang semakin baik pajak.
di mata investor. Investor akan lebih yakin untuk 2. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap
menempatkan dananya pada perusahaan yang penghindaran pajak.
mempunyai kinerja dan nilai perusahaan yang baik 3. Leverage tidak berpengaruh terhadap
daripada perusahaan yang belum mencapai level penghindaran pajak.
tersebut. Dengan nilai perusahaan yang tinggi 4. Aktivitas tidak berpengaruh terhadap
tersebut, perusahaan akan berusaha untuk menjaga penghindaran pajak.
image baik tersebut. Perusahaan akan sangat aware 5. Profitabilitas berpengaruh positif signifikan
atas masalah yang terjadi di lapangan, baik itu terhadap penghindaran pajak.
permasalahan yang berkaitan dengan konsumen, 6. Pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap
supplier, distributor, maupun dengan pemerintah. penghindaran pajak.
Terkait hubungan perusahaan dengan 7. Nilai perusahaan berpengaruh negatif signifikan
pemerintah, tindakan penghindaran pajak yang terhadap penghindaran pajak.
dilakukan perusahaan mencerminkan bahwa 8. Pertumbuhan tidak memiliki pengaruh paling
perusahaan tidak taat pada ketentuan peraturan dominan terhadap penghindaran pajak. Variabel
perpajakan, meskipun penghindaran pajak tersebut yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap
sebenarnya hanya memanfaatkan loopholes atau celah penghindaran pajak adalah profitabilitas.
hukum saja dan tidak melanggar aturan pajak. Oleh Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
karena itu, dapat dipahami bahwa semakin tinggi nilai saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut:
perusahaan, maka semakin rendah tendensi 1. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan rasio
perusahaan untuk melakukan penghindaran pajak. keuangan yang lain untuk mengukur berbagai
4.8. Pengaruh Dominan Pertumbuhan rasio keuangan dengan merujuk dari rasio
terhadap Penghindaran Pajak keuangan yang disusun oleh Kasmir (2008) serta
Hasil pengujian menunjukkan bahwa Brigham & Houston (2010).
pertumbuhan tidak menjadi variabel yang memiliki 2. Peneliti selanjutnya dapat mengombinasikan
pengaruh paling dominan terhadap penghindaran penelitian menggunakan faktor keuangan dan
pajak. Hasil tersebut tidak sejalan dengan hasil non-keuangan. Baik itu terkait susunan direksi,
penelitian yang diperoleh Kim & Im (2017). Variabel good corporate governance, corporate social
yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap responsibility, dan lain sebagainya.
penghindaran pajak adalah profitabilitas.
DETERMINAN PENGHINDARAN PAJAK: LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, Jurnal Pajak Indonesia Vol.7, No.1, (2023), Hal.45-56
PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN, DAN NILAI PERUSAHAAN Halaman | 54
Danardhito A, et.al
https://www.worldfinance.com/strategy/the-
true-costs-of-tax-avoidance
Turley, G. (2006). Transition, Taxation and the State.
Journal of Sustainable Tourism, 14(4), 416–418.
https://doi.org/10.2167/jost186b.0
Wahyuni, M. A. (2011). Tax Evasion: Dampak dari Self
Assessment System. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan
Humanika, 1(1).
Widjanarko, H. (2005). An Analysis of Corporate
Financial Policy and Its Influence on the
Corporate Value. Universitas Pembangunan
Nasional "Veteran".
http://repository.upnyk.ac.id/4909
Widarjono, A. (2014). Ekonometrika: Pengantar dan
Aplikasinya. Ekonosia.
Xynas, L. (2011). Tax Planning, Avoidance and Evasion
in Australia 1970-2010: The Regulatory
Responses and Taxpayer Compliance. Revenue
Law Journal: Vol. 20 : Iss. 1 , Article 2.
http://epublications.bond.edu.au/rlj/vol20/iss1/
2