Anda di halaman 1dari 15

Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS)

Volume 05 Nomor 01 Tahun 2021 (Hal : 38-53)


DOI : (https://doi.org/10.35310/accruals.v5i01.606)
https://ojs.stiesa.ac.id/index.php/accruals/index
ISSN 2614-5286 (Print) ISSN 2615-0409 (Online)

The Effect of Financial Constraints and Institutional Ownership


on Tax Agressiveness
Ana Fitriana1 Nurul Aisyah Rachmawati2
1 Universitas Trilogi Jakarta, Indonesia 1
2 Universitas Trilogi Jakarta, Indonesia 2
nurulaisyah@universitas-trilogi.co.id

INFO ARTIKEL ABSTRAK/ABSTRACT


Histori Artikel : Tax aggressiveness is an action taken by companies in
Tgl. Masuk : 14-09-2020 reducing taxable income through tax planning, either legally
Tgl. Diterima : 02-03-2021 done by tax avoidance or illegally by tax evasion. This
Tersedia Online : 31-03-2021
research examined the effect of financial constraints and
Keywords:
institutional ownership on tax aggressiveness. The
Financial Constraint, Institutional
population in this research were manufacturing companies
Ownership, Tax Agressiveness
listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2016-
2018. The sampling method used in this research is
purposive sampling and took 56 companies. The analytical
tool used is classic assumption test, multiple linear
regression test, model test and hypothesis test. The results
of this research indicated that (1) financial constraints has a
positive effect on tax aggressiveness, (2) institutional
ownership has a positive effect on tax aggressiveness, (3)
institutional ownership weakens the relationship between
financial constraints and tax aggressiveness .

PENDAHULUAN kegiatan pemerintah untuk kesejahteraan


masyarakat (Welly, 2017). Pajak yang
Pajak merupakan salah satu sumber agresif merupakan suatu upaya
pendapatan bagi negara. Berdasarkan perusahaan untuk merekayasa laba kena
Undang-Undang (UU) No 28 Tahun 2007 pajak perusahaan dengan cara
mengenai Ketentuan Umum dan Tata perencanaan pajak, baik dengan cara
Cara Perpajakan, “Pajak adalah kontribusi yang legal (tax avoidance) maupun
wajib kepada negara yang terutang oleh dengan cara ilegal (tax evasion) (Frank et
orang pribadi atau badan yang bersifat al., 2009), penelitian yang dilakukan oleh
memaksa berdasarkan Undang-Undang Mustika (2017) dalam Fitria (2018) juga
dengan tidak mendapat timbal balik secara mengatakan bahwa agresivitas pajak
langsung dan digunakan untuk keperluan merupakan suatu keinginan perusahaan
negara bagi sebesar-besarnya untuk meminimalisir jumlah beban pajak
kemakmuran rakyat”. Menurut Darmawan yang harus dibayar baik dengan cara legal
dan Sukartha (2014), pemungutan pajak (tax avoidance) maupun secara ilegal (tax
tidak selalu mendapat respon yang baik evasion) dengan memanfaatkan celah-
dari wajib pajak. Terutama perusahaan celah yang terdapat dalam peraturan
sebagai wajib pajak badan yang berusaha perpajakan. Pajak penghasilan dari wajib
membayar pajak serendah mungkin untuk pajak badan memberikan kontribusi besar
memaksimalkan keuntungannya. Hal ini dalam penerimaan pajak negara. Untuk
berbanding terbalik dengan pemerintah memperoleh laba yang maksimal,
yang menginginkan penerimaan pajak perusahaan akan berusaha mengelola
setinggi mungkin guna membiayai beban pajaknya seminimum mungkin.
2021 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 39

Upaya meminimalkan pembayaran pajak manajemen dan pemegang saham. Oleh


dapat dilakukan secara legal (tax karena itu, masalah keagenan dan
avoidance) maupun secara ilegal (tax peluang terjadinya penghindaran pajak
evasion). dapat berkurang.
Salah satu faktor yang diprediksi Peneliti sebelumnya memproksikan
dapat memengaruhi perusahaan untuk kendala keuangan dengan Wu dan Whited
melakukan tindakan agresivitas pajak index (Firmansyah dan Bayuaji, 2019;
adalah kendala keuangan (financial Edwards, Schwab, dan Shevlin, 2013; Tao
constraint). Menurut Koh dan Lee (2015), dan Chen, 2015). Berbeda dengan
kendala keuangan yang dialami oleh penelitian sebelumnya, penelitian ini
perusahaan pada umumnya memiliki mengadopsi ukuran yang dikembangkan
pendanaan internal yang terbatas. oleh Rachmawati, et al., (2019), yaitu
Berdasarkan hasil penelitian yang dengan menggabungkan beberapa
dilakukan oleh Edwards, Schwab, & ukuran kendala keuangan yang sering
Shevlin (2013), kendala keuangan digunakan dalam penelitian sebelumnya,
memberikan pengaruh positif signifikan yaitu rasio utang bersih, rasio cakupan
terhadap perilaku penghindaran pajak. bunga, dan rasio pembayaran deviden.
Perusahaan yang mengalami kendala Menurut Rachmawati, et al., (2019)
keuangan cenderung untuk melakukan langkah-langkah ini dikombinasikan
agresivitas pajak karena tingkat kas yang menggunakan analisis faktor konfirmatori,
dimiliki oleh perusahaan lebih rendah sehingga bobot masing-masing ukuran
dibandingkan dengan beban pajak yang lebih tepat, sesuai dengan kontribusinya
harus ditanggung. Hal tersebut dapat dalam mengukur kendala keuangan
disimpulkan bahwa perusahaan yang perusahaan. Penelitian ini juga
mengalami kendala keuangan akan menambahkan variabel kepemilikan
memanfaatkan kondisi tersebut untuk institusional sebagai variabel independen
kepentingan pelaporan pajak. untuk mengetahui apakah kepemilikan
Namun, dengan adanya institusional berpengaruh negatif terhadap
pengawasan dan monitoring dari tata agresivitas pajak. Selain itu, dalam
kelola perusahaan (corporate governance) penelitian ini kepemilikan institusional juga
dapat menekan tindakan praktik digunakan sebagai variabel moderasi.
agresivitas pajak tersebut. Tata kelola Berbeda dengan penelitian sebelumnya
perusahaan adalah sistem dan struktur yang dilakukan oleh Fadillah (2019),
yang mengatur hubungan antara pihak kepemilikan institusional digunakan untuk
manajemen dengan pemilik, baik yang memoderasi pengaruh nilai perusahaan
memiliki saham mayoritas maupun saham terhadap penghindaran pajak, dalam
minoritas disuatu perusahaan. Penelitian penelitian Aprianto dan Dwimulyani
ini, memproksikan tata kelola perusahaan (2019), kepemilikan institusional
dengan kepemilikan institusional. Menurut digunakan untuk memoderasi pengaruh
Dewi dan Jati (2014), kepemilikan variabel leverage terhadap penghindaran
institusional merupakan kepemilikan pajak. Dalam penelitian ini variabel
saham yang dimiliki oleh pemerintah, kepemilikan institusional digunakan untuk
perusahaan asuransi, investor luar negeri, memoderasi pengaruh kendala keuangan
bank atau institusi lainnya. Upaya terhadap agresivitas pajak, tujuan nya
penghindaran pajak seharusnya tidak adalah untuk mengetahui apakah
dilakukan oleh manajemen perusahaan kepemilikan institusional dapat
karena kepemilikan institusional memiliki memperlemah atau memperkuat
peranan penting dalam memantau, pengaruh antara kendala keuangan dan
mendisiplinkan dan memengaruhi manajer agresivitas pajak.
(Maharani dan Suardana, 2014). Semakin Penelitian ini menggunakan
tingginya tingkat kepemilikan institusional, perusahaan manufaktur sebagai sampel
maka semakin besar tingkat pengawasan karena memiliki berbagai sub sektor
pada manajer. Sehingga, dapat industri, serta tidak termasuk dalam jenis
mengurangi konflik kepentingan antara perusahaan yang diatur khusus dalam
40 Volume 05 No. 01 – Maret 2021

peraturan perpajakan, seperti industri pertimbangan bagi investor dalam


property, real estate, konstruksi, membuat keputusan investasi yang tepat.
pertambangan, agrikultur dan keuangan. Secara garis besar, penelitian ini
Sehingga, perusahaan lebih rentan dalam terdiri dari pendahuluan, kerangka teoritis
melakukan agresivitas pelaporan dan pengembangan hipotesis, metodologi
keuangan dan agresivitas pajak dari pada penelitian, hasi dan pembahasan,
perusahaan yang termasuk kedalam kesimpulan, serta implikasi dan
industri yang diatur khusus dalam keterbatasan.
perpajakan. KERANGKA TEORITIS DAN
Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka rumusan masalah penelitian ini
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
adalah sebagai berikut: 1) apakah kendala Pajak
keuangan berpengaruh positif terhadap Menurut Undang-Undang No 28
agresivitas pajak?, 2) apakah kepemilikan tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan
institusional berpengaruh negatif terhadap tata cara perpajakan. Pajak adalah
agresivitas pajak?, 3) apakah kepemilikan kontribusi wajib kepada negara yang
institusional memperlemah pengaruh terutang oleh orang pribadi atau badan
positif kendala keuangan terhadap yang bersifat memaksa berdasarkan
agresivitas pajak?. Undang-Undang, dengan tidak medapat
Adapun tujuan dari penelitian ini timbal balik secara langsung dan
adalah: 1) Menganalisis apakah kendala digunakan untuk keperluan negara bagi
keuangan berpengaruh positif terhadap sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
agresivitas pajak. 2) Menganalisis apakah Sementara, menurut Prof. Dr. Rochmat
kepemilikan institusional berpengaruh Soemitro, SH dalam Mardiasmo (2016),
negatif terhadap agresivitas pajak. 3) pajak adalah iuran rakyat kepada kas
Menganalisis apakah kepemilikan negara berdasarkan Undang-Undang
institusional memperlemah pengaruh (yang dapat dipaksakan) dengan tidak
positif kendala keuangan terhadap mendapat jasa timbal (kontraprestasi)
agresivitas pajak. yang langsung dapat ditunjukkan dan
Manfaat dari penelitian ini secara digunakan untuk membayar pengeluaran
teori adalah dapat dijadikan sebagai salah umum.
satu literatur untuk melakukan penelitian
berikutnya. Secara praktis manfaat dari Teori Keagenan (Agency Teory)
penelitian ini adalah: 1) bagi perusahaan, Teori keagenan merupakan suatu
diharapkan dapat memberikan informasi perjanjian kontrak antara manajemen
yang dapat digunakan sebagai tumpuan perusahaan (agent) dan pemilik
dalam membuat kebijakan manajemen perusahaan (principal). Para manajer
dan perusahaan dapat diberi wewenang dalam membuat
mempertimbangkan pengawasan dari keputusan oleh pemilik perusahaan. Hal
kepemilikan institusional sebelum ini menciptakan potensi konflik
melakukan tindakan agresivitas pajak kepentingan atau dikenal dengan teori
terutama pada perusahaan yang keagenan. Menurut Hendriyani dan Tahar
mengalami kendala keuangan, 2) bagi (2015), principal cenderung berusaha
regulator, diharapkan dapat memberikan untuk memaksimalkan laba (risk takers),
informasi kepada pihak regulator agar sedangkan agent sebagai pelaksana
dapat meningkatkan pengawasan dan aktivitas cenderung tidak menyukai risiko
monitoring terhadap perusahaan yang yang terlalu besar (risk adverse). Ketika
memiliki kendala keuangan, karena principal dan agent memiliki kepentingan
perusahaan yang mengalami kendala untuk memaksimalkan kepentingannya
keuangan lebih cenderung untuk masing-masing, maka terdapat
melakukan agresivitas pajak. 3) bagi kemungkinan bahwa agent bertindak tidak
investor, dapat memberikan informasi untuk kepentingan principal. Hanum
tentang agresivitas pajak, sehingga (2013) dalam Mulyani, Wijayanti, dan
diharapkan dapat menjadi bahan
2021 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 41

Masitoh (2018), menjelaskan pemikiran utamanya adalah untuk menurunkan


mengenai corporate governance didasari kewajiban pajak perusahaan (Nugroho
oleh teori keagenan di mana dalam dan Firmansyah, 2017). Dengan demikian,
melakukan pengelolaan perusahaan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
harus diawasi dan dikendalikan untuk agresivitas pajak merupakan suatu
memastikan bahwa pengelolaan dilakukan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan
dengan penuh kepatuhan terhadap untuk mengurangi jumlah beban pajak
peraturan dan ketentuan yang berlaku. yang seharusnya dibayar oleh perusahaan
yang dilakukan baik secara legal maupun
Corporate Governance ilegal.
Menurut Peraturan Menteri Negara
BUMN, Nomor PER/01/MB4/2011 tentang Kendala Keuangan
good corporate governance secara definisi Platt dan Platt (2002) dalam
merupakan sistem yang mengatur serta Hermawan dan Riandoko (2018),
mengendalikan perusahaan agar tercipta berpendapat bahwa kendala keuangan
nilai tambah bagi semua stackholder. merupakan suatu kondisi dimana
Menurut Rizqiasih (2010), esensi dari keuangan perusahaan menurun sebelum
corporate governance adalah peningkatan mengalami kebangkrutan atau likuidasi.
kinerja perusahaan melalui pengawasan Menurut Koh dan Lee (2015), perusahaan
atau pemantauan kinerja manajemen dan yang mengalami kendala keuangan
adanya akuntabilitas manajemen terhadap umumnya memiliki pendanaan internal
stakeholders dan pemangku kepentingan yang terbatas. Chen dan Lai (2012),
lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan menjelaskan bahwa sumber pendanaan
peraturan yang berlaku. internal perusahaan yang mengalami
Berdasarkan beberapa pengertian kendala keuangan dapat dilakukan
mengenai corporate governance yang memalui praktik agresivitas pajak. Dengan
telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan terlibat dalam praktik penghindaran pajak
bahwa corporate governance atau tata yang agresif, perusahaan akan
kelola perusahaan merupakan sistem dan menghemat kas untuk membantu
struktur yang mengatur hubungan antara menyelesaikan masalah kekurangan
pihak manajemen dengan pemegang investasi yang dialami oleh perusahaan
saham untuk mengendalikan perusahaan yang mengalami kendala keuangan
melalui pengawasan dan pemantauan (Firmansyah dan Bayuaji, 2019).
kinerja manajemen.
Kepemilikan Institusional
Agresivitas Pajak Menurut Tarjo (2008), kepemilikan
Menurut Frank et al., (2009), institusinal merupakan kepemilikan saham
agresivitas pajak merupakan tindakan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga
yang dilakukan oleh perusahaan dalam seperti pemerintahan, perusahaan
mengurangi pendapatan kena pajak asuransi, bank, perusahaan investasi dan
melalui perencanaan pajak (tax planning), kepemilikan institusi lainnya (Nugroho dan
baik secara legal yang dilakukan dengan Firmansyah, 2017).Menurut Faisal (2004),
penghindaran pajak (tax avoidance) kepemilikan institusional merupakan pihak
maupun secara ilegal yang dilakukan yang mengawasi perusahaan yang
dengan penggelapan pajak (tax evasion). memiliki jumlah kepemilikan institusi di
Lanis dan Richardson (2013) mengatakan atas 5%, kepemilikan institusi tersebut
bahwa definisi agresivitas pajak adalah mampu memonitor manajemen lebih
semua upaya yang dilakukan oleh besar. Institusi yang dimaksud dapat
manajemen untuk menurunkan jumlah berupa pemerintah, yayasan, bank,
beban pajak dari yang seharusnya dibayar perusahaan asuransi, perusahaan
oleh perusahaan. Slemord (2004) investasi, dana pensiun, perusahaan
menjelaskan bahwa agresivitas pajak berbentuk perseroan (PT), dan institusi
merupakan kegiatan yang spesifik lainnya (Ngadiman dan Puspitasari, 2014).
mengarah kepada transaksi yang tujuan
42 Volume 05 No. 01 – Maret 2021

Pengaruh Kendala Keuangan terhadap pengawasan yang tinggi dari kepemilikan


Agresivitas Pajak institusional akan memberikan aspek
positif pada penghindaran pajak (Fadli,
Perusahaan yang mengalami Ratnawati, dan Kurnia, 2016). Dalam
kendala keuangan umumnya memiliki penelitian Amelia, Pratomo, dan Kurnia
pendanaan internal yang terbatas (Koh (2017), juga mengatakan bahwa dengan
dan Lee, 2015). Edwards, Schwab, dan adanya kepemilikan institusional pada
Shevlin (2013), juga menjelaskan bahwa suatu perusahaan akan mendorong
tax planning atau perencanaan pajak peningkatan pengawasan yang lebih
dapat dijadikan sebagai sumber optimal terhadap kinerja manajemen. Jadi
pembiayaan alternatif. Karena sumber semakin tinggi tingkat kepemilikan
pembiayaan seperti utang atau ekuitas institusional, maka akan semakin besar
menjadi lebih sulit diperoleh ketika tingkat pengawasan kepada manajerial
perusahaan mengalami kendala sehingga konflik kepentingan manajemen
keuangan. Oleh karena itu, perusahaan dapat dikurangi. Hasil penelitian ini sejalan
yang mengalami kendala keuangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
cenderung menyimpan dana melalui Nugroho dan Firmansyah (2017) yang
praktik penghindaran pajak untuk menyimpulkan bahwa dengan adanya
mempertahankan daya saing perusahaan peningkatan kepemilikan institusional
dan mengurangi masalah kurangnya akan mengurangi kepemilikan yang
investasi (Tao dan Chen, 2015). dimiliki oleh manajemen dan seharusnya
Badertscher, et al., (2009) dalam meningkatkan pengawasan terhadap
Koh dan Lee (2015) menyatakan bahwa manajemen perusahaan. Dengan adanya
perusahaan akan cenderung tidak pengawasan yang lebih dari institusi lain,
melakukan agresivitas pajak apabila manajemen akan lebih berhati-hati dalam
perusahaan tersebut memiliki arus kas mengambil keputusan yang
bebas yang relatif tinggi, karena mereka membahayakan pemegang saham seperti
memiliki kemampuan untuk membayar keputusan untuk meningkatkan
pajak. Sedangkan perusahaan yang agresivitas pajak. Putranti dan Setiawanta
memiliki arus kas terbatas umumnya (2015) dan Feranika (2016,) juga
mengalami kendala keuangan. Sehingga, menunjukan hasil yang sama, bahwa
lebih cenderung untuk melakukan kepemilikan institusional akan menekan
tindakan agresivitas pajak. Penelitian yang usaha perusahaan untuk mengurangi
dilakukan oleh Rachmawati, et al., (2019)’; beban pajak. Berdasarkan penelitian
Firmansyah dan Bayuaji (2019); dan Tao terdahulu, maka hipotesis dalam penelitian
dan Chen (2015), menunjukan bahwa ini adalah sebagai berikut.
kendala keuangan berpengaruh positif H2: Kepemilikan institusional
terhadap agresivitas pajak. Berdasarkan berpengaruh negatif terhadap agresivitas
penelitian terdahulu, maka hipotesis dalam pajak perusahaan.
penelitian ini adalah sebagai berikut.
H1 : Kendala keuangan berpengaruh Kepemilikan Institusional memoderasi
positif terhadap agresivitas pajak pengaruh Kendala Keuangan terhadap
perusahaan. Agresivitas Pajak

Pengaruh Kepemilikan institusional Kepemilikan institusional


terhadap Agresivitas Pajak merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari corporate governance. Corporate
Menurut Desai dan Dharmapala governance adalah seperangkat peraturan
(2009) kepemilikan institusional yang mengatur antara pemegang saham,
merupakan salah satu tolak ukur dalam pengurus (pengelola) perusahaan, pihak
corporate governance untuk menengahi kreditur, pemerintah, karyawan, serta para
tindakan penghindaran pajak yang dapat pemegang kepentingan internal dan
memengaruhi nilai perusahaan. Dengan eksternal (Ningsapiti dan Hidayat, 2010).
adanya pengendalian dan tingkat Menurut Rizqiasih (2010), esensi dari
2021 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 43

corporate governance adalah peningkatan tersebut telah mempublikasikan laporan


kinerja perusahaan melalui pengawasan keuangan tahunan selama periode tahun
atau pemantauan kinerja manajemen dan 2016-2018 yang berisi data informasi yang
adanya akuntabilitas manajemen terhadap lengkap dan laporan keuangan tersebut
stakeholders dan pemangku kepentingan telah diaudit yang disertai dengan laporan
lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan auditor independen; 3) Perusahaan tidak
peraturan yang berlaku. sedang mengalami kerugian selama
Berdasarkan literatur sebelumnya, periode 2016-2018; karena pada saat rugi
kendala keuangan merupakan suatu perusahaan tidak membayar pajak; 4)
kondisi dimana perusahaan memiliki Menghilangkan atau membuang data
pendanaan internal yang terbatas (Koh outlier.
dan Lee, 2015). Perusahaan yang Berdasarkan kriteria di atas
mengalami kendala keuangan cenderung diperoleh sampel sebanyak 56 perusahaan
untuk melakukan agresivitas pajak karena setiap tahunnya. Sehingga jumlah sampel
tingkat kas yang dimiliki oleh perusahaan secara keseluruhan untuk periode 3 2016-
lebih rendah dibandingkan dengan beban 2018 adalah sebanyak 168 perusahaan.
pajak yang harus ditanggung. Dengan Sumber data yang digunakan dalam
demikian penelitian ini menggunakan penelitian ini adalah data sekunder yang
variabel kepemilikan institusional sebagai diperoleh dari website Bursa Efek
variabel moderasi karena kepemilikan Indonesia, studi literatur dan pustaka yang
institusional memiliki peran pengawasan, berkaitan dengan masalah penelitian, dan
sehingga diharapkan dapat meminimalisir penelitian-penelitian terdahulu.
tindakan agresivitas pajak yang dilakukan Teknik pengumpulan data yang
oleh perusahaan yang mengalami kendala digunakan dalam penelitian ini adalah
keuangan. dengan demikian, hipotesis teknik dokumen berupa laporan keuangan
yang dirumuskan pada penelitian ini yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
adalah sebagai berikut. melalui website www.idx.co.id.
H3: Kepemilikan institusional
memperlemah pengaruh positif antara Analisis Data
kendala keuangan dan agresivitas pajak Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi
METODOLOGI PENELITIAN berganda (multiple regression), yang
dinyatakan dalam persamaan berikut:
Populasi yang digunakan dalam Model hipotesis H1, dan H2:
penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek NPMit = α0 + α1FCit + α2KIit + α3SIZEit +
Indonesia (BEI) periode 2016-2018, yaitu
tiga tahun terakhir dari masa penelitian. α4LEVit + α5GROWTHit + e
Hal tersebut juga didasarkan pada rasio
pajak selama 3 tahun terakhir masih Model Hiptesis H3:
berada di bawah 15 persen. Pada tahun
2018 hanya mencapai 11,5 persen NPMit = β0 + β1FCit + β2KIit + β3 FCit* KIit
meskipun naik cukup signifikan dari tahun
sebelumnya yang hanya sebesar 10,7 + β4SIZEit + β5LEVit + β6GROWTHit + e
persen dan di Tahun 2016 total SPT yang
dilaporkan WP badan hanya meningkat 1 Keterangan:
persen dari tahun sebelumnya, yakni dari NPMit :Agresivitas pajak
543.092 ribu menjadi 549.059 ribu SPT perusahaan i pada tahun t
(Siregar, 2019). Dalam penelitian ini FCit :Kendala keuangan
sampel yang diambil menggunakan teknik perusahaan i pada tahun t
purposive sampling dengan kriteria: 1) KIit :Kepemilikan institusional
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di perusahaan i pada tahun t
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama SIZEit :Ukuran perusahaan
periode 2016-2018; 2) Perusahaan perusahaan i pada tahun t
44 Volume 05 No. 01 – Maret 2021

LEVit :Leverage perusahaan i perusahaan cenderung akan menghadapi


pada tahun t kendala keuangan karena perusahaan
GROWTHit :Pertumbuhan penjualan tersebut memiliki keterbatasan pendanaan
perusahaan i pada tahun t internal. Rasio Utang Bersih atau Net Debt
e: error Ratio diukur dengan total utang dibagi
dengan total aktiva. (2) Rasio Cakupan
Bunga (Interest Coverage Ratio) Kendala
Definisi Operasionalisasi Variabel dan keuangan akan lebih memungkinkan
Pengukurannya dihadapi oleh perusahaan yang memiliki
Menurut (Frank at al, 2009), rasio cakupan bunga yang rendah
agresivitas pajak merupakan tindakan dibandingkan dengan perusahaan yang
yang dilakukan untuk menurunkan laba memiliki rasio cakupan bunga tinggi.
sehingga pajak yang dibayarkan rendah, Mengikuti Claessens, et al., 2006 dan
baik dengan cara yang sesuai atau tidak Rachmawati, et al., 2019, rasio cakupan
sesuai dengan peraturan perpajakan yang bunga diukur dengan laba sebelum bunga
berlaku. Mengadopsi penelitian dan pajak dibagi dengan biaya bunga.
sebelumnya yang dilakukan oleh Karena hubungan antara rasio cakupan
Adisamartha dan Noviari (2015) dan (Ni bunga dan kendala keuangan negatif,
Kadek & I Wayan, 2017) penelitian ini maka dikali dengan (-1) untuk
diproksikan dengan Net Profit Margin memfasilitasi interpretasi hasil. (3) Rasio
(NPM) index yang diperoleh dari NPM Pembayaran Deviden (Dividen Payout
perusahaan dibagi dengan NPM Industri. Ratio), Menurut Claessenset et al., (2006),
Apabila NPM perusahaan berada di perusahaan yang dapat membayar dividen
bawah NPM industri, terdapat indikasi berarti kurang memiliki kendala keuangan
bahwa perusahaan tersebut tidak dibandingkan dengan perusahaan yang
melaporkan laba yang sebenarnya. tidak membayar dividen (Rachmawati, et
Karena, perusahaan dapat memanipulasi al., 2019). Rasio pembayaran dividen
laporan keuangannya sedemikian rupa adalah dividend per share dibagi dengan
dengan berbagai tujuan, salah satunya earning per share, kemudian dikali dengan
adalah untuk penghindaran pajak (-1) untuk memfasilitasi interpretasi hasil,
(Adisamartha dan Noviari, 2015). karena hubungan antara rasio
pembayaran deviden dan kendala
NPMI = Net Profit Margin Perusahaan keuangan negatif.

Net Profit Margin Industri Kepemilikan Institusional (KI)


Kepemilikan institusional merupakan
Kendala Keuangan (FC) kepemilikan saham yang dimiliki oleh
Mengikuti penelitian sebelumnya pemerintah, investor luar negeri,
yang dilakukan oleh Rachmawati, et al., perusahaan asuransi, perseroan terbatas,
(2019) studi ini menggabungkan tiga maupun bank yang memiliki peranan lebih
ukuran kendala keuangan menggunakan besar dalam pengawasan terhadap
analisis faktor konfirmatori untuk manajemen perusahaan.
menghasilkan variabel kendala keuangan
baru (FC). Karena, dengan menggunakan Kepemilikan institusional =
model analisis faktor konfirmatori, dapat
mengevaluasi validitas konstruk secara Jumlah lembar saham yang dimiliki
tepat. Sehingga, ukuran baru dari kendala institusional
keuangan lebih komprehensif dan mampu
menyederhanakan interpretasi hasil. Total saham yang beredar
Tiga ukuran kendala keuangan
tersebut di antaranya: (1) Rasio Utang Ukuran Perusahaan (SIZE)
Bersih (Net Debt Ratio), Rachmawati, et Menurut Widjadja (2009),Ukuran
al., (2019) berpendapat bahwa tingginya perusahaan merupakan ukuran besar
rasio utang bersih yang dimiliki kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya
2021 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 45

nilai pasar saham, nilai penjulan atau nilai besar. Dengan demikian, hal tersebut
aktiva (Hadi dan Mangoting, 2014). dapat mendorong perusahaan untuk
Semakin besar perusahaan tersebut melakukan praktik agresivitas pajak
maka akan semakin banyak aset yang (Aprianto dan Dwimulyani, 2019). Hal ini
dimiliki sehingga biaya penyusutan sejalan dengan penelitian yang dilakukan
menjadi besar dan perusahaan membayar oleh Oktamawati (2017). Pertumbuhan
pajak dengan jumlah kecil. Artinya, penjualan dilambangkan dengan
semakin besar ukuran perusahaan GROWTH dan dihitung dengan
semakin agresif dalam praktik menggunakan rumus sebagai berikut:
penghindaran pajak. Hal tersebut sesuai
dengan peneltian yang telah dilakukan Pertumbuhan Penjualan =
oleh Hadi dan Mangoting (2014); Total Penjualan t – Total Penjualan t-1
Ngadiman dan Puspitasari (2014); dan
Jaya, Zirman, dan Ilham (2018). Ukuran Total Penjualan t-1
perusahaan dalam penelitian ini
diproksikan dengan total aset. HASIL DAN PEMBAHASAN
SIZE= Ln (Total Assets) Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dilakukan
Leverage (LEV) untuk melihat nilai rata-rata (mean), nilai
Menurut Ngadiman dan Puspitasari standar devasi, nilai median, nilai miimum
(2014), leverage adalah penggunaan dana dan maksimum dari masing-masing
yang berasal dari pihak eksternal berupa variabel penelitian. Pada tabel 1.
hutang untuk membiayai investasi dan
perusahaan. Pembiayaan melalui hutang Tabel 1
terutama hutang jangka panjang akan Deskripsi Variabel Penelitian
menimbulkan beban bunga yang dapat Tahun 2016-2018
mengurangi beban pajak yang harus Std.
Var N Mean Median Min Max
dibayar oleh perusahaan. semakin tinggi Dev
nilai leverage maka perusahaan semakin
agresif terhadap penghindaran pajak. Hal NPM
ini sejalan dengan penelitian yang 168 2,196 1,356 2,582 -0,109 11,137
index
dilakukan oleh Ariawan dan Setiawan
(2017); Zahirah, Nurazlina dan Rusli
(2017); Fitria (2018); Fadli, Ratnawati, dan FC 168 -0,000 0,166 0,999 -5,328 2,935
Kurnia (2016). Leverage dalam penelitian
ini diukur dengan rasio total kewajiban KI 168 0,794 0,888 0,213 0,051 0,999
(Fadli, Ratnawati, dan Kurnia, 2016).
LEV 168 0,512 0,413 0,496 0,001 3,734
Leverage = Total Kewajiban
SIZE 168 19,397 19,230 1,661 15,7 22,892
Total Aset
GROWTH 168 0,129 0,092 0,203 -0,5 0,993
Growth (Pertumbuhan Penjualan)
Menurut Budiman dan Setiyono
(2012), sales growth atau pertumbuhan Sumber: Data Olahan, 2020
penjualan dapat menunjukan
perkembangan tingkat penjualan dari Analisis Korelasi
tahun ke tahun. Oleh karena itu Berikut ini adalah hasil dari uji
perkembangan tersebut bisa meningkat Pairwise Correlation yang terdapat pada
atau menurun (Ridho, 2016). Jika Tabel 2. Tabel ini menjelaskan hubungan
pertumbuhan penjualan meningkat maka korelasi variabel independen dengan
profit akan meningkat, sehingga pajak variabel dependen. Berdasarkan hasil
yang harus dibayarkan perusahaan lebih pengujian pada tabel tersebut tidak
46 Volume 05 No. 01 – Maret 2021

terdapat masalah multikolinearitas karena Hasil Regresi Model Agresivitas


tidak terdapat koefisien korelasi antar Pajak setelah dilakukan Treatment
variabel yang melebihi 0.8. Robust
Prediksi
Tabel 2 Var Coef T P>[t]
Hasil Pengujian Tanda
Pearson Correlation
NPMI FCit KIit LEVit SIZEit GRO FCit + (H1) -0,436 -3,74 0,0315**
WTHit
KIit - (H2) -1,878 -3,6 0,0365**
NPMI 1,000

LEVit -0,004 -3,69 0,000***


FCit -0,181 1,000

SIZE 0,307 2,26 0,025**


KIit -0,098 -0,074 1,000
GROWTHit 0,416 0,51 0,609
LEVit -0,154 0,194 0,157 1,000

_cons -2,307 -0,93 0,355


SIZEit 0,194 -0,125 0,207 -0,147 1,000

R-Square 0,088
GRO 0,027 0,098 -0,053 -0,007 0,015 1,000
WTHit Adjusted R-square 0,060
Sumber: Data Olahan, 2020
Prob (F-Statistic) 0,000
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil uji VIF pada Sumber: Data Olahan, 2020
model agresivitas pajak baik dengan
moderasi maupun tanpa moderasi, Berdasarkan tabel 3 hasil pengujian
menunjukan tidak terdapat masalah pada variabel kendala keuangan
multikolinearitas. Karena tidak terdapat menunjukan nilai signifikansi 0,0315 lebih
variabel yang memiliki nilai tolerance kecil dari tingkat signifikansi yaitu 5%
kurang dari 0,1. dengan nilai koefisien -0,436. Variabel
kendala keuangan memiliki hubungan
Uji Hteroskedastisitas yang terbalik dengan variabel agresivitas
Berdasarkan hasil uji Breusch- pajak. Nilai koefisien negatif menunjukkan
Pagan/Cook-Weisberg pada model bahwa semakin tinggi nilai kendala
agresivitas pajak baik dengan moderasi keuangan suatu perusahaan maka nilai
maupun tanpa moderasi, menunjukan NPM index akan semakin rendah. Nilai
adanya masalah heteroskedastisitas NPM index yang rendah mengindikasikan
karena nilai Prob>chi2 berada di bawah bahwa NPM perusahaan lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian, dilakukan NPM industri. Artinya, terdapat indikasi
treatment robust untuk menghilangkan bahwa perusahaan tersebut tidak
masalah heteroskedastisitas tersebut. melaporkan laba yang sebenarnya karena
sedang berada di bawah NPM industri.
Hasil Analisis Data Sehingga semakin tinggi nilai kendala
Hasil dari analisis regresi data panel keuangan suatu perusahaan, semakin
pada tabel 2 bertujuan untuk mengetahui cenderung untuk melakukan agresivitas
pengaruh dari kendala keuangan dan pajak. Dengan demikian, kendala
kepemilikan institusional terhadap keuangan berpengaruh positif terhadap
agresivitas pajak serta untuk menentukan agresivitas pajak. Hal ini membuktikan
persamaan regresi. bahwa sumber pendanaan internal
perusahaan dalam kendala keuangan
Tabel 3 dapat dilakukan melalui praktik agresivitas
2021 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 47

pajak. Seingga hipotesis yang telah Hasil Regresi Model Agresivitas


dirumuskan pada H1 diterima. Penelitian Pajak dengan Moderasi Kepemilikan
ini sejalan dengan penelitian yang telah Institusional setelah dilakukan
dilakukan oleh Rachmawati et al.,(2019); Treatmen Robust
Firmansyah dan Bayuaji (2019); Edwards, Prediksi
Schwab, dan Shevlin (2013); Tao dan Variabel Coef T P>[t]
Tanda
Chen (2015). Penelitian ini juga
menunjukan bahwa ukuran kendala
FCit -0,556 -2.56 0,011**
keuangan yang dikembangkan oleh
Rachmawati et al.,(2019), lebih baik dalam
menjelaskan tingkat agresivitas pajak. KIit -1,939 -2,02 0,045**
Karena lebih komprehensif dan lebih
sederhana dalam menginterpretasikan FCit*KIit -(H3) 1,777 3,46 0,043**
hasil penelitian.
Hasil pada tabel 3 menunjukan LEVit -0,323 -0,79 0,429
bahwa pada variabel kepemilikan
institusional nilai signifikansi 0,036 lebih SIZEit 0,334 2,73 0,007*
kecil dari tingkat signifikansi yaitu 5%
dengan nilai koefisien -1,878. Nilai
GROWTHit 0,466 0,49 0,625
koefisien negatif menunjukan bahwa,
semakin tinggi nilai kepemilikan
institusional maka nilai NPM index _cons -4,165 -1,71 0,089
semakin rendah. Nilai NPM yang rendah
menunjukkan bahwa perusahaan semakin **signifikansi pada alpha 5%
cenderung dalam melakukan praktik
penghindaran pajak. Oleh karena itu, ***signifikansi pada alpha 1%
adanya kepemilikan institusional tidak
mampu menekan perusahaan dalam R-squared 0,107
melakukan praktik penghindaran pajak.
Artinya, kepemilikan institusional
Adjusted R-squared 0,074
berpengaruh positif terhadap agresivitas
pajak. Sehingga hipotesis yang telah
dirumuskan pada H2 ditolak. Prob (F-Statistic) 0,004
Penelitian ini membuktikan bahwa
kepemilikan institusional tidak bisa Sumber: Data Olahan, 2020
melakukan pengawasan secara langsung
terhadap praktik penghindaran pajak Berdasarkan hasil pada tabel 4
agresif yang dilakukan oleh perusahaan. variabel kepemilikan institusional
Persentase kepemilikan saham yang memoderasi hubungan kendala keuangan
dimiliki institusional pada penelitian ini dengan agresivitas pajak, menunjukkan
mayoritas dimiliki oleh perusahaan biasa nilai signifikansi sebesar 0,043 dengan
atau perseroan terbatas. Sehingga, fungsi nilai koefisien sebesar 1,776. Nilai
monitoring yang dimiliki oleh institusional koefisien yang positif menunjukkan bahwa
kurang kuat dalam meminimalisir atau semakin tinggi nilai kepemilikan
menekan tindakan penghindaran pajak. institusional maka semakin tinggi juga nilai
Penelitian ini sejalan dengan penelitian NPM Index, nilai NPM index yang tinggi
yang telah dilakukan oleh Putri dan Lawita menunjukkan bahwa perusahan semakin
(2019); Dewi N. M (2019); Ariawan dan tidak agresif terhadap penghindaran pajak.
Setiawan (2017), yang menunjukan bahwa Artinya, kepemilikan institusional dapat
kpemilikan institusional berpengaruh menekan tindakan agresivitas pajak pada
positif terhadap agresivitas pajak. perusahaan yang mengalami kendala
keuangan. Sehingga hipotesis yang telah
dirumuskan pada H3 diterima. Peran yang
dimiliki oleh kepemilikan institusional
Tabel 4
48 Volume 05 No. 01 – Maret 2021

dalam memantau, mendisiplinkan dan pajak. Penelitian ini sejalan dengan


memengaruhi manajer mendorong penelitian Ridho (2016); Aprianto dan
munculnya pengawasan yang lebih Dwimulyani (2019) yang menyatakan
optimal terhadap kinerja manajer terutama bahwa pertumbuhan penjualan tidak
pada perusahaan yang mengalami berpengaruh terhadap tindakan
kendala keuangan. Karena perusahaan agresivitas pajak. Artinya besar kecilnya
yang mengalami kendala keuangan pertumbuhan penjualan tidak dapat
cenderung lebih agresif dalam praktik memengaruhi keputusan perusahaan
penghindaran pajak. Sehingga, dengan untuk melakukan agresivitas pajak.
adanya pengawasan yang lebih dari
institusi lain, manajer akan lebih berhati- KESIMPULAN
hati dalam mengambil keputusan yang Kendala keuangan berpengaruh
membahayakan bagi pemegang saham positif dengan agresivitas pajak. Semakin
seperti keputusan untuk meningkatkan tinggi nilai kendala keuangan suatu
agresivitas pajak. perusahaan maka akan menurunkan nilai
Variabel leverage menunjukan nilai NPM index. NPM index yang rendah
koefisien -0,323 dengan nilai probabilitas mengindikasikan bahwa perusahaan
sebesar 0,429. hasil yang ditunjukan pada semakin cenderung untuk melakukan
tabel 4 mengindikasikan bahwa variabel tindakan agresivitas pajak. Hasil penelitian
leverage tidak memiliki pengaruh terhadap ini mendukung penelitian Rachmawati et
agresivitas pajak. Artinya perusahaan al.,(2019); Firmansyah dan Bayuaji (2019);
dengan tingkat leverage yang tinggi justru Edwards, Schwab, dan Shevlin (2013).
akan meningkatkan laba periode berjalan. kepemilikan institusional
Sehingga, perusahaan cenderung untuk berpengaruh positif terhadap agresivitas
tidak melakukan agresivitas pajak. pajak. Semakin tinggi nilai kepemilikan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian institusional maka perusahaan semakin
Savitri dan Rahmawati (2017); Andhari cenderung dalam melakukan praktik
dan Sukartha (2017); Adisamartha dan penghindaran pajak. Sehingga, fungsi
Noviari (2015) yang menyatakan bahwa monitoring yang dimiliki oleh kepemilikan
leverage tidak berpengaruh terhadap institusional tidak dapat berepengaruh
agresivitas pajak. secara langsung terhadap praktik
Variabel size atau ukuran penghindaran pajak agresif yang
perusahaan menunjukan nilai koefisien dilakukan oleh perusahaan. Hasil
0,334 dengan nilai probabilitas sebesar penelitian ini mendukung penelitian dari
0,007. hasil yang ditunjukan pada tabel 4 Putri dan Lawita (2019); Dewi N. M (2019);
mengindikasikan bahwa variabel size Ariawan dan Setiawan (2017).
berpengaruh signifikan terhadap Kepemilikan institusional dapat
agresivitas pajak dengan level signifikansi memperlemah hubungan antara kendala
5%. Artinya, semakin tinggi ukuran suatu keuangan dengan agresivitas pajak.
perusahaan maka cenderung lebih agresif Artinya, peran monitoring yang dimiliki
dalam melakukan praktik penghindaran oleh kepemilikan institusional dapat
pajak. Penelitian ini sejalan dengan berpengaruh pada perusahaan yang
penelitian yang dilakukan oleh Latifah mengalami kendala keuangan. Dengan
(2018); Andeswari (2018); dan Jaya, demikian, kepemilikan institusional dapat
Zirman, dan Ilham (2018) yang menekan praktik penghindaran pajak yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan agresif pada perusahaan yang mengalami
(size) berpengaruh terhadap agresivitas kendala keuangan.
pajak.
Variabel growth atau pertumbuhan
penjualan menunjukan nilai koefisien
IMPLIKASI DAN
0,466 dengan nilai probabilitas sebesar KETERBATASAN
0,625. hasil yang ditunjukan pada Tabel 4
mengindikasikan bahwa variabel growth Implikasi
tidak berpengaruh terhadap agresivitas
2021 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 49

Bagi perusahaan yang mengalami sehingga hasilnya dapat digeneralisasi.


kendala keuangan diharapkan dapat Menambahkan perode waktu pengamatan
mempertimbangkan pengawasan dan agar hasil yang diperoleh lebih berkualitas.
monitoring dari kepemilikan institusional Pada variabel kepemilikan institusional
sebelum melakukan agresivitas pajak. disarankan hanya menggunakan
Bagi regulator diharapkan dapat persentase kepemilikan saham yang
meningkatkan pengawasan terhadap dimiliki oleh perusahaan keuangan saja,
perusahaan yang mengalami kendala agar fungsi pengawasan yang dimiliki lebih
keuangan. Karena perusahaan yang kuat.
mengalami kendala keuangan cenderung
lebih agresif dalam melakukan praktik REFERENCES
penghindaran pajak. Bagi peneliti
selanjutnya diharapkan lebih memperluas
Adisamartha, I. P., & Noviari, N. (2015,
objek penelitian hingga seluruh
Desember). Pengaruh Likuiditas,
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Leverage, Intensitas Persediaan,
Indonesia dan memperpanjang periode
dan Intensitas Aset Tetap pada
penelitian sehingga hasil penelitian yang
Tingkat Agresivitas Wajib Pajak
diperoleh lebih komprehensif. Bagi
Badan. E-Jurnal Akuntansi
Investor diharapkan dapat berhati-hati
Universitas Udayana, 13(3), 973-
dalam berinvestasi pada perusahaan yang
1000.
mengalami kendala keuangan dan apabila
sudah terlanjur berinvestasi pada
Amelia, V. M., Pratomo, D., & Kurnia.
perusahaan yang mengalami kendala
(2017, Agustus). Pengaruh
keuangan, maka investor harus
Kepemilikan Institusional dan
melakukan pengawasan secara ketat agar
Kepemilikan Manajerial dengan
perusahaan tersebut tidak melakukan
Variabel Kontrol Ukuran
praktik penghindaran pajak.
Perusahaan dan Leverage
terhadap Penghindaran Pajak. e-
Keterbatasan
Proceeding of management, 4(2),
Adapun keterbatasan dalam
1510.
penelitian ini adalah sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah
Andeswari, D. A. (2018). Pengaruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Profitabilitas, Capital Intensity
Bursa Efek Indonesia, sehingga hasil
Ratio, Leverage, Pertumbuhan
penelitian ini tidak dapat digeneralisasi
Penjualan, Ukuran Perusahaan,
untuk sektor industri lainnya. Periode
Koneksi Politik dan Good
pengamatan yang digunakan dalam
Corporate Governance terhadap
penelitian ini adalah tahun 2017-2019. Tax Avoidance. In Skripsi.
Sehingga data penelitian tidak dapat
Yogyakarta: Universitas Islam
mewakili keseluruhan data yang ada di
Indonesia.
Bursa Efek Indonesia. Pada variabel
kepemilikan institusional persentase Andhari, P. A., & Sukartha, I. M. (2017,
kepemilikan saham mayoritas dimiliki oleh Maret). Pengaruh Pengungkapan
perusahaan biasa atau perseroan terbatas Corporate Social Responsibility,
(PT), sehingga fungsi pengawasan tidak Profitabilitas, Inventory Intensity,
kuat dan hasil menjadi bias. Capital Intensity dan Leverage
pada Agresivitas Pajak. E-Journal
Saran Akuntansi Universitas Udayana,
Berdasarkan keterbatasan 18(3), 2115-2142.
penelitian yang telah diuraikan
sebelumnya, terdapat saran-saran untuk Aprianto, M., & Dwimulyani, S. (2019).
peneliti selanjutnya, diantaranya: Peneliti Pengaruh Sales Growth dan
selanjutnya dapat menambahkan industri Leverage terhadap Tax
lain untuk dijadikan sampel penelitian,
50 Volume 05 No. 01 – Maret 2021

Avoidance dengan Kepemilikan Fakultas Ekonomi, 4(1), 117-


Institusional sebagai Variabel 133.
Moderasi. Prosiding Seminar
Nasional Pakar ke 2, 2. Fadli, I., Ratnawati, V., & Kurnia, P. (2016,
Februari). Pengaruh Likuiditas,
Ariawan, I. A., & Setiawan, P. E. (2017, Leverage, Komisaris Independen,
Maret). Pengaruh Dewan Manajemen Laba, dan
Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional
Kepemilikan Institusional, terhadap Agresivitas Pajak
Profitabilitas dan Leverage Perusahaan. JOM Fekon, 3(1).
terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana,
18(3), 1831-1859.
Firmansyah, A., & Bayuaji, R. (2019,
Dermawan, I. H., & Sukartha, I. (2014). October). Financial Constraint,
Pengaruh Penerapan Corporate Invesment Opportunity Set,
Governance, Leverage, Return on Financial Reporting
Assets dan Ukuran Perusahaan Aggressiveness, Tax
pada Penghindaran Pajak. E- Aggresiveness: Evidence From
Jurnal Akuntansi Universitas Indonesia Manufacturing
Udayana, 9(1), 143-161. Companies. Academy of
Accounting and Financial Studied
Dewi, N. K., & Jati, I. K. (2014). Pengaruh Journal, 23(5).
Karakter Eksekutif, Karakteristik
Perusahaan, dan Dimensi Tata Fitria, E. F. (2018, Mei). Pengaruh Capital
Kelola Perusahaan yang Baik Intensity, Inventory Intensity,
pada Tax Avoidance di Bursa Efek Profitabilitas dan Leverage
Indonesia. Jurnal Universitas terhadap Agresivitas Pajak. E-
Udayana . journal STIE Dewantara, 2(1).

Dewi, N. M. (2019). Pengaruh Kepemilikan Frank, M., L, L., & S, R. (2009). Tax
Institusional, Dewan Komisaris Reporting Aggressiveness and its
Independen dan Komite Audit Relation to Aggressive Financial
terhadap Penghindaran Pajak Reporting. Accounting Review,
pada Perusahaan Perbankan 84(2), 467-96. Retrieved from
yang terdaftar di Bursa Efek www.aaapubs.org
Indonesia Periode 2012-2016.
Maksimum Media Akuntansi Hadi, J., & Mangoting, Y. (2014).
Universitas Muhammdiyah Pengaruh Struktur Kepemilikan
Semarang, 9(2), 171-189. dan Karakteristik Dewan terhadap
Agresivitas Pajak. Tax and
Edwards, A., Schwab, C., & Shevlin, T. Accounting Review, 4(2).
(2013). Financial Constraint and
The Incentive for Tax Planning. Hermawan, J. P., & Riandoko, R. (2018,
American Taxation Association April). Do Firm Facing Increases in
Midyear Meeting. Financial Constraint Tend to
Generate Cash through Tax
Fadillah, H. (2018, Juni). Pengaruh Tax Avoidance? Empirical Evidence
Avoidance terhadap Nilai from Indonesia Publicly Listed
Perusahaan dengan Firms. Working Paper. Retrieved
Kepemilikan Institusional from
sebagai Vriabel Moderasi. https://www.researchgate.net/pub
Journal Ilmiah Akuntansi lication/329084849
2021 Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS) 51

Jaya, F., Zirman, & Ilham, E. (2018, Penghindaran Pajak (Tax


Januari-Juni). Pengaruh Avoidance). Jurnal Akuntansi,
Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran 18(3), 408-421.
perusahaan, Capital Intencity dan
Pengungkapan Corporate Social Ni Kadek , K. Y., & I Wayan, R. (2017,
Responsibility terhadap Oktober). Pengaruh Likuiditas dan
Agresivitas pajak. JOM Feb, 1(1). Corporate Social Responsibility
pada Agresivitas pajak dengan
Koh, Y., & Lee, H.-A. (2015, July). The Corporate Governance sebagai
Effect of Financial Factors on Variabel Pemoderasi. E-Jurnal
Firms' Financial and Tax Akuntansi Universitas Udayana,
Reporting Decisions. Asian 21(1), 730-759.
Review of Accounting, 23(2), 110-
138. Retrieved from Nugroho, A. S., & Firmansyah, A. (2017,
Https://www.researchgate.net/pub September). Pengaruh Financial
lication/281388923 Distress, Real Earnings
Management dan Corporate
Lanis, R., & Richardson, G. (2013). Governance terhadap Tax
Corporate Social Responsibility Aggressiveness. Journal of
and Tax Aggressiveness: a test of Business Administration, 1(2),
legitimacy theory. Accounting, 163-182.
Auditing and Accountability
Journal, 26(1), 75-100. Oktamawati, M. (2017, Maret). Pengaruh
Karakter Eksekutif, Komite Audit,
Latifah, U. N. (2018). Pengaruh Corporate Ukuran Perusahaan, Leverage,
Governance, Capital Intensity dan Pertumbuhan Penjualan, dan
Inventory Intensity terhadap Profitbilitas terhadap Tax
Agresivitas Pajak. In Skripsi. Avoidance. Jurnal Akuntansi
Surakarta: Institut Agama Islam Bisnis, 15(1).
Negeri Surakarta .
Putri, A. A., & Lawita, N. F. (2019, Juni).
Maharani, I. A., & Suardana, K. A. (2014). Pengaruh Kepemilikan
Pengaruh Corporate Governance, Institusional dan Kepemilikan
Profitabilitas, dan Karakter Manajerial terhadap
Eksekutif pada Tax Avoidance Penghindaran Pajak. Jurnal
Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi dan Ekonomika, 9(1).
Akuntansi Universitas Udayana,
9(2), 525-539. Rachmawati, N. A., Utama, S., Martani, D.,
& Wardhani, R. (2019).
Mardiasmo. (2016). Perpajakan. Bandung: Determinants of the
Andi. complementary level of financial
and tax aggresiveness: a cross-
Mulyani, S., Wijayanti, A., & Masitoh, E. country study. Int. J. Managerial
(2018). Pengaruh Corporate and Financial Accounting, 11(2),
Governance terhadap Tax 145-166.
Avoidance. Jurnal Riset Akuntansi
dan Bisnis Airlangga, 3(1), 322- Republik Indonesia. (2011). Peraturan
340. Retrieved from Menteri Negara BUMN
www.jraba.org PER/01/MB4/2011, tentang
Penerapan Tata Kelola
Ngadiman, & Puspitasari, C. (2014, Perusahaan.
September). Pengaruh Leverage,
Kepemilikan Institusional, dan Ridho, M. (2016). Pengaruh Ukuran
Ukuran Perusahaan terhadap Perusahaan, Leverage,
52 Volume 05 No. 01 – Maret 2021

Profitabilitas dan Sales Growth terhadap Agresivitas Pajak. Jurnal


terhadap Penghindaran Pajak Ilmu Manajemen dan Akuntansi
pada Perusahaan Manufaktur di Terapan (JIMAT), 8(2).
Bursa Efek Indonesia tahun 2010-
2014. In Skripsi. Jakarta: Tao, C., & Chen, L. (2015). Does
Universitas Islam Negeri Syarif Information Asymmetry Affect
Hidayatullah . Corporate Tax Aggressiveness?
International Conference on Asia-
Ririn, H., & Tahar, A. (2015, Maret). Pacific Financial Markets (CAFM).
Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Undang-Undang Republik Indonesia No
Pengungkapan Laporan 28 Tahun 2007. (n.d.). In
Keuangan Pemerintah Provinsi di Ketentuan Umum dan Tata Cara
Indonesia. Jurnal Bisnis dan Perpajakan.
Ekonomi, 22(1), 25-33.
Zahirah, A., Nurazlina, & Rusli. (2017,
Rizqiasih, P. D., & Prabowo, T. W. (2010). April). Pengaruh Leverage,
Pengaruh Struktur Governance Kepemilikan Institusional,
terhadap Fee Audit/Eksternal. Kepemilikan Manajerial, dan
Doctoral dissertation Universitas Ukuran Perusahaan terhadap
Diponegoro. Penghindaran Pajak. JOM Fekon,
4(1), 3548.
Savitri, D. A., & Rahmawati, I. N. (2017,
November). Pengaruh Leverage,
Intensitas Persediaan, Intensitas
Aset Tetap, dan Profitabilitas

Anda mungkin juga menyukai