AKUNTANSI INTERNASIONAL
(INTERNATIONAL ACCOUNTING)
Latar belakang
Akuntansi internasional telah mencapai posisi yang penting dalam bidang akuntansi secara
umum, sebagai upaya untuk menanggapi tuntutan globalisasi ekonomi, meningkatnya jumlah
perusahaan multinasional dan para pengguna informasi bertaraf internasional. Selama belum ada
keseragaman, bidang akuntansi internasional merupakan subyek peningkatan penelitian yang
mendalam baik secara empiris maupun teoritis untuk menyelidiki banyaknya isu-isu akuntansi
internasional yang berhubungan dengan keuangan maupun manajerial. Penyelidikan yang dilakukan
adalah sama halnya dengan penyelidikan terhadap isu penyusunan standar baik di negara berkembang
maupun negara maju.
Fungsi akuntansi yang demikian penting dalam kehidupan bisnis dan keuangan, menunjukkan
bahwa akuntansi dalam masyarakat bisnis/internasional melakukan fungsi jasa. Akuntansi harus
tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan harus mencerminkan kondisi budaya,
ekonomi, hukum, sosial dan politik dari masyarakat tempat dia beroperasi. Dengan demikian akuntansi
harus berada tetap dalam kedudukannya yang berguna secara teknis dan sosial.
Sampai saat sekarang ini, negara barat masih gencar mempromosikan perlunya harmonisasi
standar akuntansi internasional. Tujuan utama upaya tersebut adalah untuk meningkatkan daya
banding (comparability) laporan keuangan terutama bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di
berbagai belahan dunia. Tidak mengherankan jika pihak barat membentuk suatu badan yang
dinamakan International Accounting Standard Committee (IASC), yang sekarang berubah namanya
menjadi International Accounting Standard Board (IASB). Badan ini bertugas menghasilkan standar
akuntansi internasional (International Financial Reporting Standards-IFRS).
Tujuan
Tujuan Akuntansi Internasional yaitu menjadi suatu alat yang efektif untuk tercapainya kondisi
perekonomian yang stabil serta menjembatani segala macam perssoalan akuntansi antar Negara-negara
di dunia dengan cara mengadakan kerjasama-kerjasama yang dibatasi dengan perjanjian yang saling
menguntungakan diantara kedua belah pihak.
Manfaat
Manfaat Akuntansi Internasional yaitu untuk membangun suatu standar dan struktur akuntansi
internasional dimana hal tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan maupun keadaan, yang
dimaksudkan untuk membantu mereka yang ingin membangun sistem pengendalian universal dengan
tujuan membatasi aktivitas perusahaan-perusahaan multinasional yang aa di masing-masing Negara.
Definisi
Arti dari akuntansi internasional Merupakan literatur-literatur dari berbagai cakupan berbeda yang
mengarah pada suatu bukti dengan asumsi bahwa setiap kegiatan yang menyangkut masalah akuntansi
harus dijelaskan secara lebih rinci pada tiap masalahnya. Adapun cakupan klasifikasi dari definisi
diatas yaitu:
1. Akuntansi untuk perusahaan induk dan anak perusahaan yang berada di Negara lain.
2. Akuntansi komparatif atau akuntansi internasional.
3. Akuntansi dunia atau akuntansi bersifat umum.
Akuntansi untuk perusahaan induk dan anak perusahaan di negara lain, mungkin dapat diterapkan
dengan merujuk praktik-praktik akuntansi di negara/domisili tertentu. Dan munculnya masalah
perbedaan akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansiyang akan digunakan, tergantung pada prinsip
akuntansi negara mana yang akan diikuti sebagai referensi tujuan pengubahan dan penyesuaian.
Konvergensi dan Harmonisasi
Pada dasarnya standar akuntansi merupakan pengumuman atau ketentuan resmi yang dikeluarkan
badan berwenang di lingkungan tertentu tentang pedoman umum yang dapat digunakan manajemen
untuk menghasilkan laporan keuangan. Dengan adanya standar akuntansi, laporan keuangan
diharapkan dapat menyajikan informasi yang relevan dan dapat dipercaya kebenarannya. Standar
akuntansi juga digunakan oleh pemakai laporan keuangan seperti investor, kreditor, pemerintah, dan
masyarakat umum sebagai acuan untuk memahami dan menganalisis laporan keuangan sehingga
memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan yang benar. Dengan demikian, standar akuntansi
memiliki peranan penting bagi pihak penyusun dan pemakai laporan keuangan sehingga timbul
keseragaman atau kesamaan interpretasi atas informasi yang terdapat dalam laporan keuangan.
Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang pertama berkaitan
dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan
dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan
ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Yang kedua adalah pengukuran dan penilaian.
Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat
terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca).
Hal ketiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk
mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan.
Yang terakhir adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini
digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan
diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan (Neraca,
Laporan Laba/Rugi).
IFRS ( International Financial Reporting Standards )
Tidak mengherankan jika pihak barat membentuk suatu badan yang dinamakan International
Accounting Standard Committee (IASC), yang sekarang berubah namanya menjadi International
Accounting Standard Board (IASB). Badan ini bertugas menghasilkan standar akuntansi internasional
(International Financial Reporting Standards-IFRS).
Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Implementasi Dan Adopsi IFRS di indonesia, yaitu:
Translasi Standar Internasional
Terdapat kesulitan dalam penerjemahan IFRS (bahasa Inggris) ke bahasa masing-masing negara
1. Penggunaan kalimat bahasa Inggris yang panjang
2. Ketidakkonsistenan dalam penggunaan istilah
3. Penggunaan istilah yang sama untuk menerapkan konsep yang berbeda
4. Penggunaan istilah yang tidak terdapat padanan dalam terjemahannya
5. Keterbatasan pendanaan untuk penterjemahan
Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional
Pada beberapa negara, standar akuntansi sebagai bagian dari hukum nasional dan ditulis dalam bahasa
hukum. Disisi lain, standar akuntansi internasional tidak ditulis dengan bahasa hukum sehingga harus
diubah oleh dewan standar masing-masing negara Terdapat transaksi-transaksi yang diatur hukum
nasional berbeda dengan yang diatur standar internasional. Misal: transaksi ekuitas untuk perusahaan
di Indonesia berbeda perlakuan untuk PT, Koperasi atau badan hukum lainnya.
Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional
Adanya kekhawatiran bahwa standar internasional akan semakin kompleks dan rules-based approach.
Standar mengatur secara detil setiap transaksi sehingga penyusun LK harus mengikuti setiap langkah
pencatatan. Penerapan standar sebaiknya menggunakan principles-based approach. Standar hanya
mengatur prinsip pengakuan, pengukuran, dan pencatatan suatu transaksi
Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional
Standar akuntansi internasional perlu dipahami secara jelas sebelum diterapkan. Tentunya butuh
cukup waktu bagi penyusun laporan keuangan, auditor, dan pengguna laporan keuangan untuk
memahami suatu standar akuntansi. Bila standar akuntansi sering berubah-ubah maka akan sangat
sulit dipahami apalagi diterapkan.
Sumber :
1. http://staff.undip.ac.id/akuntansi/anis/2009/05/26/harmonisasi-standar-akuntansi-internasionalanalisis-kritis-dari-perspektif-islam/
2. http://one.indoskripsi.com/node/9039