Anda di halaman 1dari 4

BAB III

Akuntansi Keuangan dipengaruhi oleh lingkungan tempatnya diterapkan. Setiap negara memiliki
perbedaan sejarah, nilai, budaya, sistem politik dan ekonomi, serta juga berada pada berbagai tahap
perkembangan ekonomi. Perbedaan tersebut memberikan pengaruh terhadap penerapan praktik
akuntansi keuangan dan prosedur pelaporannya. Oleh karena itu, pada tahun 2002 Financial
Accounting Standards Board (FASB) dan International Accounting Standards Board (IASB) dituntut
dengan adanya perbedaan tersebut antar negara untuk membuat suatu proyek yaitu Proyek untuk
mengembangkan kerangka konseptual umum yang lebih baik dan Proyek untuk menetapkan standar
umum yang sangat berkualitas bagi penyajian informasi dalam laporan keuangan.

Masalah – Masalah Akuntansi Bisnis Internasional :

Suatu perusahaan yang memiliki kerjasama internasional dengan entitas asing yang melakukan
pembelian atau penjualan unit barang dagangnya seringkali mendapatkan permasalahan yaitu adanya
kemungkinan keuntungan dan kerugian valuta asing diantara waktu suatu pesanan dibuat atau
diterima dan pada saat waktu pembayarannya. Keuntungan dan kerugian valuta asing disebabkan atas
perubahan dalam nilai mata uang secara relatif. Selain itu, sulit memperoleh informasi kredit
internasional, serta mengevaluasi likuiditas dan solvabilitas suatu perusahaan dari laporan
keuangannya yang disebabkan karena adanya perbedaan penggunaan Bahasa dan/ atau prinsip
akuntansi.

Pekembangan Sistem Akuntansi :

Perbedaan suatu budaya suatu negara tidak hanya memengaruhi praktik bisnis yang dijalankannya,
tetapi juga prosedur akuntansi yang digunakannya. Tingkat perkembengan sistem akuntansi suatu
negara juga dipengaruhi oleh kekuatan lingkungan, seperti :

- Tingkat Pendidikan : Karakteristik yang menjadi bagian dari faktor lingkungan antara lain
literasi di suatu negara, persentase populasi penduduk yang memiliki Pendidikan akan
menyesuaikan dengan kebutuhan ekonomi dan sosial suatu negara. Negara dengan populasi
yang berpendidikan lebih baik akan memiliki sistem akuntansi yang lebih maju.
- Sistem Politik : Tipe sistem politik (sosialis, demokratis, totaliter, dll) dapat memengaruhi
perkembangan standar dan prosedur akuntansi. Sistem akuntansi di suatu negara dengan
perekonomian yang dikendalikan secara terpusat akan berbeda dengan sistem akuntansi di
negara yang sistem perekonomiannya berorientasi pasar.
- Sistem Hukum : UU di suatu negara menentukan praktik akuntansi yang akan memengaruhi
kekuatan profesi akuntansi di negara tersebut. Pemerintah yang menentukan praktik dan
prosedur akuntansi, maka otoritas profesi akuntan biasanya lemah. Sebaliknya, negara yang
menetapkan kebijakan akuntansi tanpa melalui proses hukum oleh organisasi professional
maka negara tersebut menganut hukum common law.
- Perkembangan Ekonomi : Negara yang tingkat perkembangan ekonominya rendah secara
relatif akan kurang membutuhkan sistem akuntansi yang kompleks dibandingkan dengan
negara yang tingkat perkembangan ekonominya lebih tinggi.

Penyusunan Laporan Keuangan Bagi Para Pengguna Asing :

Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan bagi para penggunanya di luar negeri dapat
mengambil salah satu dari beberapa pendekatan dalam penyusunan laporan keuangan :

1. Mengirimkan serangkaian laporan keuangan yang sama ke semua pengguna (baik domestic
maupun asing).
2. Menerjemahkan laporan keuangan yang dikirimkan ke pengguna di luar negeri dalam Bahasa
nasional dan mata uang yang digunakan oleh negara yang dituju.
3. Menyusun dua rangkaian laporan keuangan, satu laporan menggunakan Bahasa, mata uang,
dan prinsip akuntansi di negara domisili perusahaan, dan laporan kedua menggunakan
Bahasa, mata uang, dan prinsip akuntansi di negara pengguna yang dituju.
4. Menyusun serangkaian laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsip akuntansi yang
diterima di seluruh dunia.

International Accounting Standards Committee:

International Accounting Standards Committee (IASC) dibentuk pada tahun 1973 yang bertujuan
untuk mengembangkan standar akuntansi di seluruh dunia agar mencapai keseragaman dalam prinsip
akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan. IASC memiliki peran utama sebagai
pengharmonisasi badan yang memilih perlakuan akuntansi yang sudah ada pada tingkat nasional di
beberapa negara, kemudian mengupayakan penerimaan perlakuan tersebut diseluruh dunia,, mungkin
dengan beberapa modifikasi.

Pada tahun 2001, IASC digantikan oleh IASB. Tujuan IASB dibentuk adalah merumuskan dan
memublikasikan standar akuntansi yang akan dapat teramati dalam penyajian laporan keuangan, serta
mendorong penerimaan dan ketaatan terhadap standar tersebut di seluruh dunia. Selanjutnya, IASC
dan IASB mulai menggabungkan peran tersebut dengan perannya sebagai katalis koordinator dari
gagasan nasional dan inisiator bagi pekerjaan baru ditingkat nasional.

IFRS Foundation Constitution :

IFRS Foundation merupakan pengelolal atas IASB dan memiliki tujuan yaitu mengembangkan
dengan mempertimbangkan kepentingan public, serangkaian standar pelaporan keuangan yang sangat
berkualitas, dapat dipahami dan dapat dilaksanakan, dan diterima secara global.
Dewan Pemantau (Monitoring Board) :

Dewan Pemantau memiliki wewenang untuk menunjuk para pengurus dan secara umum mengawasi
kinerja pengurus IFRS Foundation.

Kegunaan International Accounting Standards:

Standar akuntansi internasional (IAS-International Accounting Standards) dapat digunakan dalam


berbagai cara. IASB mencatat bahwa standar – standarnya yang akan digunakan sebagai berikut :

1. Sebagai ketentuan nasional


2. Sebagai dasar bagi beberapa atau seluruh ketentuan nasional
3. Sebagai tolak ukur (benchmark) internasional bagi negara yang mengembangkan
ketentuannya sendiri
4. Oleh pihak yang berwenang untuk perusahaan domestic dan asing.
5. Oleh perusahaan itu sendiri.

Konvergensi IASB – FASB

Tujuan Konvergensi Internasional Jangka Pendek FASB ini adalah menghilangkan berbagai
perbedaan di antara GAAP AS dan IFRS yang tidak berada dalam cakupan proyek besar lainnya.
FASB bermaksud menganalisis setiap perbedaan di dalam cakupan tersebut dan mengubah literatur
GAAP AS yang berlaku untuk mengurangi atau menghilangkan perbedaan yang ada..

Kerangka Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Pada tahun 1989 IASC menerbitkan kerangka konseptualnya yang berjudul “Kerangka Penyusunan
dan Penyajian Laporan Keuangan” .

Kerangka konseptual awal menunjukkan bahwa perusahaan yang menyusun laporan keuangan
bertujuan umum diarahkan bagi kebutuhan informasi berbagai pengguna, termasuk investor,
karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, dan kreditur perdagangan lain, serta pelanggan, pemerintah,
Lembaga, dan masyarakat umum. Pengukuran elemen laporan keuangan menggunakan biaya
histroris, biaya kini, nilai realisasi bersih, atau nilai sekarang. Setelah banyaknya revisi yang
dilakukan, pada tahun 2016 IASB melakukan revisi atas kerangka konseptual yang memiliki tujuan
untuk membuat perbaikan yang signifikan terhadap Kerangka Konseptual yang ada secepat mungkin.
Draf Eksposur Kerangka Konseptual berisi sebagai berikut :

- Pendahuluan
- Bab I : Sasaran Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum
- Bab II : Karakteristik Kualitatif dari Informasi Keuangan yang Berguna
- Bab III : Laporan Keuangan dan Entitas Pelaporan
- Bab IV : Elemen – Elemen Laporan Keuangan
- Bab V : Pengakuan dan Pengehentian Pengakuan
- Bab VI : Pengukuran
- Bab VII : Penyajian dan Pengungkapan
- Bab VIII : Konsep – Konsep terkait Modal dan Pengelolaan Modal

Anda mungkin juga menyukai