TEORI AKUNTANSI
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi
oleh :
Kelompok 9
1. Mukit 12160021
2. Suhalludin Khadromi 12160145
3. Rolina Octavia Siahaan 12160208
4. Desmita Siregar 12160202
5. Damayanti Siahaan 12160248
6. Suci Wulan Sawitri (7F) 12160058
AKUNTANSI
2019/2020
AKUNTANSI INTERNASIONAL
A. Definisi
1. Relativisme budaya;
2. Relativisme bahasa;
3. Relativisme politik dan sipil;
4. Relativisme ekonomi dan penduduk;
5. Relativisme hukum dan pajak.
Saat ini dunia masih belum memiliki suatu standar akuntansi yang diakui
semua negara, masing-masing negara memiliki standar akuntansinya sendiri-
sendiri, USA, UK, Indonesia, Australia, dan lain sebagainya. Karena semakin
menyatunya berbagai kegiatan ekonomi khususnya pasar modal dan semakin
majunya teknologi komunikasi, internet, komputer, semakin terasa perlunya
standar akuntansi dunia, satu untuk semua. Inilah salah satu tujuan dari IFAC
maupun IASC, syukurnya saat ini banyak lembaga-lembaga internasional yang
telah mengenal SIASC selaku perumus standar akuntasi internasional. Terakhir
Bule Committe, organisasi pengawas Bank Internasional dan international
organization of securities commission (IOSC) juga telah mengenal penggunaan
standar akuntansi yang dikeluarkan oleh IASC.
Organisasi ini didirikan oleh tiga negara: Amerika, Inggris, dan Kanada. Grup
ini berupaya untuk mengkaji praktik akuntansi dan auditing di ketiga negara
tersebut. Sampai saat ini grup ini elah melahirkan berbagai studi yang sangat
bermanfaat bagi perkembangan akuntansi internasional.
Sampai pada tahun 1985 jumlah anggota IFAC telah mencapai 65 negara.
Dalam federasi ini terdapat tujuh standing committe sebagai berikut: Komite
Pendidikan, Kode Etik, Norma Pemeriksaan Akuntansi Internasional,
International Congress, Akuntansi Manajemen, Perencanaan, Organisasi
Regional, Komite International Auditing Practices Comitte (IAPC) merupakan
komite yang paling aktif. Pada tahun 1973 kemudian dibentuk International
Accounting Standard Committe (IASC).
C. The International Accounting Standar Committee (IASC) Sebagai Embrio
IFRS
IASC didiriksn 29 juni 1973 oleh IFAC. Dewan IASC bertemu tiga sampe
empat kali setahun. Program pertama adalah mengakui praktik akuntansi di
berbagai Negara. Pada tahun 1988 IASC berusaha mengeliminasi alternative
tersebut dan kemudian dibuat satu benchmark standar akuntansi internasional dan
dibolehkan menggunakan alternative standar akuntansi. Pada tahun 1993 dibuat
rencana oleh IASC sehingga untuk menjadi satu standar untuk seluruh dunia.
Proyek ini disebut juga Comparability Project. Sejauh ini tahun 2005, 65 negara
tetap mewajibkan International Financial Reporting Standard (IFRS) untuk
perusahaan yang terdaftar di bursa.
Steering Committe terdiri dari 1 orang Chairman dan 6 orang Part Time
Member. Technical Staff terdiri dari Technical Director dan seorang Secretary
General dengan 4 – 6 part time project manajer. IASC juga akan menjadi
berbentuk yayasan yang lebih independen. FASB yang di Amerika itu Full Time
sehingga posisinya lebih independen. Bayangkan gaji member FASB itu saja
sebesar US 500.000 per tahun. Untuk menerapkan struktur baru itu maka pada
tahun 2000, IASC telah menunjuk 7 Profil Naminating Committee yang akan
memilih Board Of Truster di antaranya yaitu:
Eropa 6 orang
Board of Trustee ini telah diresmikan bulan Mei 2000 mereka bertugas
untuk menunjuk Board of IASC dan pada bulan Juni telah terpilih Sir David
Tweedie selaku chairman yang baru . anggota Board ini berjumlah 14 orang, 12
anggota full time dan 2 lagi anggota part time. Komposisi Board inidirencanakan
sebagai berikut :
Jumlah 14 orang
D. Core Standard
Tujuan dari Core Standard itu adalah untuk mreyusun of Standard lengkap
untuk digunakan dalam penawaran saham internasional cross border securty
offering. IOSCO ( International Organzation of Securty Comission) sendiri telah
menyusun 40 standar tahun 1993 .
Namun, yang menjadi permasalahan yang dihadapi oleh IASC adalah ,asalah
hubungan antara IASC dengan semua National accounting standard setter, dengan
Regulator (Enforcement ), dan dengan independent auditor ( Assurance ). Di
samping itu, permasalahan lainnya adalah sebagai berikut :
2. Transaksi Hedging
3. Transaksi spekulasi
1. Transaction Exposure
2. Economic Exposure
3. Translation Exposure
a. Single rate method, menurut metode ini nilai dilaporkan menurut kurs tunggal
yang berlaku pada tanggal neraca.
b. Current-non-current method, menurut metode ini pos pos valas dibagi dua
yaitu:
- Akun lancar (current) , dilaporkan menurut kurs yang berlaku saat itu
(current rate).
- Akun nonlancar (non-current), dilaporkan menurut kurs historis.
- Akun laba rugi dijabarkan dengan kurs rata-rata (average rate), kecuali
untuk penyusutan dan amortisasi dinilai dengan kurs historis (historical
rate).
c. Monetary dan non-monetary method, dalam metode ini akun-akun valuta
asing perusahaan dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
pos moneter, yaitu pos yang nilai aslinya tidak berubah dan dinilai
dengan kurs saat itu (current rate).
Pos non moneter, yaitu pos-pos yang nilai historinya berubah-ubah
tergantung harga pasar dan untuk itu dinilai dengan historical rate.
d. Temporal method, yang merupakan modifikasi dari monetary dan non-
monetary method. Dalam hal ini penentuan kurs didasarkan pada metode
pemilihan yang digunakan apakah market value atau historical value.
e. Hybrid method, yaitu campuran dari beberapa metode di atas dengan syarat
harus dilaksanakan dengan konsisten.
1. Semua aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs
yang berlaku pada tanggal neraca.
2. Selisih kurs akibat transaksi dalam mata uang asing harus diperhitungkan
dalam penentuan rugi laba periode tertentu. Tidak ada perbedaan antara
yang normal dan devaluasi.
1. The Spot rate, yaitu rate yang digunakan untuk transaksi valuta asing pada
hari itu dan dikirim paling lama dua hari kemudian.
2. The Forward rate adalah rate yang digunakan untuk transaksi atau kontrak
valuta asing dikemudian hari antara langganan dengan pedagang valuta, bank
atau pihak lain sejumlah tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan
datang. Transaksi Forward ini dilakukan untuk maksud:
a. transaksi hedging atau melindungi risiko perubahan kurs;
b. spekulasi terhadap perubahan atau fluktuasi kurs;
c. meng-hedge investasi di negara lain;
d. meng-hedge komitmen atas transaksi valuta asing.
Kurs antara spot dan forward bisa saja berbeda tergantung pada estimasi,
pengharapan pelaku pasar. Perbedaan itu disebut spread. Jika kurs forward lebih
besar dari kurs spot, disebut penjualan pada tingkat premium sebaliknya, jika kurs
forward lebih rendah dari pada kurs spot, disebut penjualan pada tingkat discount.
Untuk menghitung persentasi tahunan dapat dilakukan sebagai berikut.
Premium (Discount) = FR – SR x 12
SR N
Berdasarkan rumus di atas maka dapat dihitung tingkat bunga di Negara lokal
dan tingkat bunga di luar negeri.
rLC – rFC = FR – SR x 12
SR N
12
Di mana:
Penjualan US $ 500.000
Laba ini akan dimasukkan dalam laporan laba rugi tahun 2005
Sementara itu, pada 20 januari 2001 eksekusi transaksi maka dijurnal:
Kas US $ 450.000
Kas US $ 500.000
Tidak ada laba rugi di laporan keuangan tahun 2005, yang ada hanyalah jumlah
yang dimasukkan dalam penentuan penyesuaian kurs sebesar US $ 50.000 atau
dihitung dari FC 1.000.000 x (US $ 0.55 – 0.50).
1. Laporan keuangan dari suatu kegiatan usaha luar negeri yang merupakan
bagian integral dari perusahaan dijabarkan sebagai berikut.
a. Biaya perolehan dan beban penyusutan aktiva tetap berwujud dijabarkan
dengan kurs tanggal transaksi atau jika aktiva dinilai dengan nilai wajar
menggunakan kurs pada tanggal penilaian.
b. Persediaan dijabarkan dengan menggunakan kurs pada saat biaya terjadi.
c. Jumlah yang recoverable amount atau yang dapat direalisasi dari suatau
aktiva dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat
penilaian.
d. Jika kurs yang sebenarnya tidak dapat diketahui maka sering kali
digunakan kurs rata-rata selama periode tertentu (periode penjabaran).
2. Entitas Asing
a. Aktiva dan kewajiban asing baik moneter maupun non-moneter
dijabarkan dengan kurs penutup (closing rate).
b. Pendapatan dan beban entitas asing dijabarkan dengan menggunakan kurs
yang berlaku pada tanggal transaksi.
c. Beda nilai tukar yang terjadi disajikan sebagai “selisih kurs karena
penjabaran laporan keuangan” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas
sampai pelepasan investasi netto yang bersangkutan.