Anda di halaman 1dari 16

Tugas Teori Akuntansi

Jumat, 18 Maret 2016

IFRS dan GAAP

http://lisapurnamylullaby.blogspot.co.id/2012/03/sejarah-dan-pengertian-ifrs.html
Sejarah dan Pengertian IFRS

Di era zaman yang semakin hari semakin modern, masyarakat di berbagai belahan dunia
begitu mudahnya untuk berinteraksi, termasuk dalam interaksi dagang dan berinvestasi.  Karena
kemajuan teknologi tersebut mendorong kemudahan manusia di seluruh dunia untuk berkomunikasi
tanpa ada batas wilayah Negara atau biasa kita sebut globalisasi.

Dampak globalisasi yang semakin kuat dan berimbas kepada pasar pasar investasi membuat
pihak yang terlibat berupaya untuk mempermudah dan menyeragamkan bahasa dalam berinvestasi
(bahsa pelaporan keuangan dan standar keuangan). Standar pelaporan keuangan dan standar
akuntansi haruslah standar yang dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat global. Sehingga
diperlukan standar yang sama di seluruh dunia.

1970’a Inggris, Kanada, US membentuk Accounting International Study


n Group (AISG)

1973 Organisasi professional akuntansi dr Belanda, Kanada, Australia,


Meksiko, Jepang, Prancis dan Selandia Baru membentuk
International Accounting Standard Committee (IASC) dan
menghasilkan International Accounting Standard (IAS)

2000 IASC restrukturisasi kelembagaan dan dibentuk IASC Foundation


(IASCF) yg membawahi International Accounting Standard Board
(IASB) dan International Financial Reporting Intepretation
Committee (IIFRIC). IASB mengeluarkan International Financial
Reporting Standards (IFRS).

International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan standar pelaporan keuangan


internasional yang menjadi  rujukan atau sumber konvergensi bagi standar-standar akuntansi di
Negara-negara di dunia yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) pada 1
April 2001. Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh
empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi
Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi
Internasioanal (IFAC).

Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi :

1.         Definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan.

Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus
dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.

2.      Pengukuran dan penilaian.

Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada
saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal
neraca).

3.      Pengakuan

Merupakan kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen
tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan.

4.      Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan

Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi
tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam
badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan
keuangan

Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berdasar IFRS

·      Elemen Laporan Keuangan

1.         Neraca

2.         Laporan Laba Komperhensif


3.         Laporan Perubahan Ekuitas

4.         Laporan Arus Kas

5.         Catatan Atas Laporan Keuangan

6.         Laporan Posisi Keuangan pada Perioda Komparatif

·      Pemakai Laporan Keuangan.

Pemakai Kepentingan

Internal Melihat besar kecilnya laba dan mengevaluasi kinerja


(Manajemen) keuangan perusahaan. Dan Informasi dalam laporan
keuangan dapat digunakan untuk menentukan plan dan
strategi perusahaan.

Eksternal Menilai prospek tidaknya perusahaan tersebut (Mengukur


(Investor) resiko-resiko investasinya)

Pemberi Pinjaman Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi


(Biasanya Bank) pinjamannya.

Pemerintah dan Untuk menganalisa CAR perusahaan, sebagai pertimbangan


Badan Regulator kebijakan pajak, menghitung statistic pendapatan nasional.
Lain

Supplier Untuk menentukan kebijakan kredit terhadap perusahaan.

Pelanggan Mengetahui kelangsungan hidup perusahaan.

Karyawan Mengetahui kelangsungan hidup perusahaan serta


mengetahui perusahaan untuk memberikan balas jasa.

Masayarakat Sebagai bahan pembelajaran dan ilmu pengetahuan. Selain


(termasuk itu dapat menjadi bahan dalam membuat tugas akhir, artikel,
akademisi) makalah, dan presentasi-presentasi.

·      Basis Pengukuran

1.    Biaya Perolehan

2.      Biaya Kini

3.      Nilai Realisasi dan Penyelesaian


4.      Nilai Sekarang.

IFRS di Berbagai Negara

IFRS dianggap sebagai “prinsip-prinsip berdasarkan” peraturan luas terdiri dari:

1.      Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) – standar yang dikeluarkan setelah tahun 2001.

2.      Standar Akuntansi Internasional (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum 2001.

3.      Interpretasi berasal dari interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional Komite (IFRIC) – yang
diterbitkan setelah tahun 2001.

4.      Berdiri Interpretasi Committee (SIC) – yang diterbitkan sebelum 2001.

5.      Kerangka Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan.

IFRS digunakan di banyak bagian dunia, termasuk Uni Eropa, Hong Kong, Australia, Malaysia,
Pakistan, negara-negara GCC, Rusia, Afrika Selatan, Singapura, dan Turki. Sejak 27 Agustus 2008,
lebih dari 113 negara di seluruh dunia, termasuk seluruh Eropa, saat ini membutuhkan atau
mengizinkan pelaporan berdasarkan IFRS. Sekitar 85 negara-negara membutuhkan IFRS pelaporan
untuk semua, perusahaan domestik yang terdaftar. Sedangkan di Indonesia sendiri baru akan
diadopsi mulai tahun 2012 mendatang.

Standar Akuntansi yang menjadi dua kekuatan besar dunia :

1.    Amerika = FASB dan US GAAP

2.    Internasional = Eropa = dibentuk IASC yang kemudian berubah IFRS

 IFRS di Amerika, terdapat standar yang terbagi dalam tiga era :

1.    Standar ditentukan / disusun oleh manajemen, Standar ditentukan / disusun oleh manajemen
karena yang membutuhkan adalah pihak manajemen.

2.    Standar ditentukan / disusun oleh profesi, Standar ditentukan / disusun oleh profesi karena profesi
yang bertugas untuk menyusun dan mengaudit laporan keuangan.

3.    Financial Accounting Standard World (FASW), FASW lahir setelah orang menilai pihak kreditur terlalu
dominant dalam menyusun standar akuntansi keuangan.

IFRS di Indonesia
1.    Di Indonesia selama dalam penjajahan Belanda, tidak ada standar Akuntansi yang dipakai. Indonesia
memakai standar (Sound Business Practices) gaya Belanda.

2.    Sampai Thn. 1955 = Indonesia belum mempunyai undang – undang resmi / peraturan tentang
standar keuangan.

3.    Thn. 1974 = Indonesia mengikuti standar Akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI yang disebut
dengan prinsip Akuntansi.

4.    Thn. 1984 = Prinsip Akuntansi di Indonesia ditetapkan menjadi standar Akuntansi.

5.    Akhir Thn. 1984 = Standar Akuntansi di Indonesia mengikuti standar yang bersumber dari IASC.

6.    Sejak Thn. 1994 = IAI sudah committed mengikuti IASC / IFRS.

7.    Thn. 2008 = diharapkan perbedaan PSAK dengan IFRS akan dapat diselesaikan.

8.    Thn. 2012 = Ikut IFRS sepenuhnya?

Upaya untuk memperkuat Arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang
terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan, membuat International Accounting Standard
Boards (IASB) melakukan percepatan harmonisasi standar Akuntansi internasional khususnya
International Financial Reporting Standard (IFRS) yang dibuat oleh IASB dan Financial Accounting
Standard Boards (badan pembuat standar Akuntansi di Amerika Serikat).

IFRS di Uni Eropa :

1.    1982 = IFAC mengendors IASC sebagai Global Accounting Standard.

2. 1989 = Federasi Akuntansi Eropa mengendors IASC.


3. 1994 = IASC Advisory Council Approved selaku oversight and finance.
4. 1995 = IASC & IOSCO menandatangani perjanjian agar negara – negara Uni Eropa harus
mengikuti IASs.
5. 1996 = US SEC endors IASC to initiate the dev of global accounting standards.
6. 1997 = IASC Forms SIC Standing Interpretation Committee, Forms SWP (Strategy Working
Party).
7. 1998 = IFAC / IASC memperluas kenggotaan menjadi 140 bodies di 101 negara.
8. 1999 = G7 Finance Ministers and IMF Support IASs Strengthen International Financial
Structure.
9. 2000 = IASB new chairman Sir David Tweedie appointed.
10. 2001 = IASB dilahirkan sebagai pengganti IASC. Isinya untuk melakukan convergensi ke global
Accounting standards dengan kualitas :
³    Single Set and High Quality.

³    Transparant dan komparabel Laporan Keuangan.

³    Berguna bagi pemain Pasar Modal dunia.

Perkembangan Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) di


Indonesia

International Financial Reporting Standards (IFRS) menjadi trend topic yang hangat bagi akuntan dan
top manajemen pada perusahaan-perusahaan yang sudah terjun di Bursa Efek global dan juga para
akademisi serta para Auditor yang akan melakukan pemeriksaan pada perusahaan-perusahaan yang
sudah menerapkan IFRS tersebut. Maka pada tanggal 17-22 Januari 2011 telah diadakan Pelatihan
Internasional “TOT” untuk IFRS dan Penyusunan Kamus Akuntansi Indonesia yang diselenggarakan
oleh Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.

Pada pelatihan tersebut ada banyak hal menarik yang disampaikan oleh para pembicara dari anggota
DSAK IAI dan akademisi UGM yaitu Dr. Setiyono, Kantor Akuntan Publik PWC Djohan Pinnarwan, SE.,
BAP, dari Akademisi UGM yaitu Prof. Dr. Slamet Sugiri, MBA dan Prof. Dr. Suwardjono, M Sc. Pada
Pelatihan tersebut secara umum peserta yang berpartisipasi sebagian besar adalah para akademisi
dan staf akuntansi dan Auditor.

Sebelum membahas lebih detail tentang perkembangan di Indonesia, tentu kita akan bertanya
kenapa di Indonesia harus melakukan konvergensi IFRS? Untuk menjawab pertanyaan tersebut
tentu tidak lepas dengan kepentingan global yaitu agar dapat meningkatkan daya informasi dari
laporan keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia disamping itu Konvergensi IFRS adalah salah
satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 forum, Hasil dari pertemuan pemimpin
negara G20 forum di Washington DC, 15 November 2008 secara prinsip-prinsip G20 yang
dicanangkan sebagai berikut:

1.              Strengthening Transparency and Accountability

2.              Enhancing Sound Regulation

3.              Promoting integrity in Financial Markets

4.              Reinforcing International Cooperation

5.       Reforming International Financial Institutions

1. Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia.

Pada periode 1973-1984, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah  membentuk Komite Prinsip-prinsip
Akuntansi Indonesia untuk menetapkan standar-standar akuntansi, yang kemudian dikenal dengan
Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).  Pada periode 1984-1994, komite PAI melakukan revisi
secara mendasar PAI 1973 dan kemudian menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984).
Menjelang akhir 1994, Komite standar akuntansi memulai suatu revisi besar atas prinsip-prinsip
akuntansi Indonesia dengan mengumumkan pernyataan-pernyataan standar akuntansi tambahan
dan menerbitkan interpretasi atas standar tersebut. Revisi tersebut menghasilkan 35 pernyataan
standar akuntansi keuangan, yang sebagian besar harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh IASB.

Pada periode 1994-2004, ada perubahan Kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini ditunjukkan. Sejak
tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite Standar Akuntansi Keuangan untuk
menggunakan International Accounting Standards sebagai dasar untuk membangun standar
akuntansi keuangan Indonesia.  Dan pada tahun 1995, IAI melakukan revisi besar untuk menerapkan
standar-standar akuntansi baru, yang kebanyakan konsisten dengan IAS. Beberapa standar diadopsi
dari US GAAP dan lainnya dibuat sendiri.

Pada periode 2006-2008, merupakan konvergensi IFRS Tahap 1, Sejak tahun 1995 sampai tahun
2010, buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terus direvisi secara berkesinambungan, baik berupa
penyempurnaan maupun penambahan standar baru.  Proses revisi dilakukan sebanyak enam kali
yakni pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, 1 Juni 2006, 1
September 2007, dan versi 1 Juli 2009. Pada tahun 2006 dalam kongres IAI (Cek Lagi nanti) X di
Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Target ketika
itu adalah taat penuh dengan semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun dalam perjalanannya
ternyata tidak mudah. Sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang diadopsi baru mencapai 10 standar
IFRS dari total 33 standar.

PSAK disahkan 23 Desember 2009:

1.       PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan

2.       PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas

3.       PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan KeuanganTersendiri

4.       PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi

5.       PSAK 12 (revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

6.       PSAK 15 (revisi 2009): Investasi Pada Entitas Asosiasi

7.       PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

8.       PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset

9.       PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

10.   10.PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Interpretasi disahkan 23 Desember 2009:

1.       ISAK 7 (revisi 2009): Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

2.       ISAK 9: Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa

3.       ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan

4.       ISAK 11: Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik

5.       ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

PSAK disahkan sepanjang 2009 yang berlaku efektif tahun 2010:

1.       PPSAK 1: Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan,  PSAK 35: Akuntansi Pendapatan Jasa
Telekomunikasi, dan PSAK 37: Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol

2.       PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang

3.       PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang bermasalah

4.       PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan
Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana

5.       PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang
Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing

PSAK  yang disahkan 19 Februari 2010:

1.       PSAK 19 (2010): Aset tidak berwujud

2.       PSAK 14 (2010): Biaya Situs Web

3.       PSAK 23 (2010): Pendapatan

4.       PSAK 7 (2010): Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Berelasi

5.       PSAK 22 (2010): Kombinasi Bisnis (disahkan 3 Maret 2010)6. PSAK 10 (2010): Transaksi Mata Uang
Asing (disahkan 23 Maret 2010

6.       ISAK 13 (2010): Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

Exposure Draft  Public Hearing 27 April 2010

1.       ED PSAK 24 (2010): Imbalan Kerja


2.       ED PSAK 18 (2010): Program Manfaat Purnakarya

3.       ED ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa (IFRIC 12)

4.       ED ISAK 15:  Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya.

5.       ED PSAK 3: Laporan Keuangan Interim

6.       ED ISAK 17: Laporan Keuangan Interim dan  Penurunan Nilai

Exposure Draft  PSAK Public Hearing 14 Juli 2010

1.       ED PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan

2.       ED PSAK 50 (R 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian

3.       ED PSAK 8 (R 2010): Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

4.       ED PSAK 53 (R 2010): Pembayaran Berbasis Saham

Exposure Draft  PSAK Public Hearing 30 Agustus 2010

1.       ED PSAK 46 (Revisi 2010) Pajak Pendapatan

2.       ED PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah Dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

3.       ED PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 4. ED ISAK 18: Bantuan Pemerintah-
Tidak Ada Relasi Specifik dengan Aktivitas Operasi

4.       ED ISAK 20: Pajak Penghasilan-Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya

Kendala dalam harmonisasi PSAK ke dalam IFRS

1.       Dewan Standar Akuntansi yang kekurangan sumber daya

2.       IFRS berganti terlalu cepat sehingga ketika proses adopsi suatu standar IFRS masih dilakukan, pihak
IASB sudah dalam proses mengganti IFRS tersebut.

3.       Kendala bahasa, karena setiap standar IFRS harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan
acapkali ini tidaklah mudah.

4.       Infrastuktur profesi akuntan yang belum siap. Untuk mengadopsi IFRS banyak metode akuntansi
yang baru yang harus dipelajari lagi oleh para akuntan.
5.       Kesiapan perguruan tinggi dan akuntan pendidik untuk berganti kiblat ke IFRS.

6.       Support pemerintah terhadap  issue konvergensi.

Manfaat Konvergensi IFRS secara umum adalah:

a.              Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan
yang dikenal secara internasional (enhance comparability).

b.             Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.

c.              Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modalsecara global.

d.             Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.

e.             Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan antara lain, mengurangi kesempatan untuk
melakukan  earning management

1.       Reklasifikasi antar kelompok surat berharga (securities) dibatasi cenderung dilarang.

2.       Reklasifikasi dari dan ke FVTPL, DILARANG

3.       Reklasifikasi dari L&R ke AFS, DILARANG

4.       Tidak ada lagi extraordinary items

DAFTAR PUSTAKA
http://www.sai.ugm.ac.id/site/images/pdf/ifrs.pdf

http://www.iaiglobal.or.id/berita/detail.php?catid=&id=98

http://dicilala.blogspot.com/2011/11/ifrs-di-berbagai-negara.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Standar_Pelaporan_Keuangan_Internasional

Apa itu GAAP?  GAAP adalah singkatan dari Generally Accepted Accounting

Principles atau Prinsif-prinsif  Standar Akuntansi Keuangan berlaku umum. GAAP

adalah  standar umum akuntansi dan perusahaan go public yang telah dikembangkan

selama bertahun-tahun, dan yang digunakan oleh bisnis untuk mengatur informasi
keuangan mereka menjadi catatan transaksi akuntansi yang ringkas dalam pelaporan

keuangan, serta mengungkapkan informasi pendukung tertentu.

        Salah satu alasan untuk menggunakan GAAP adalah agar pembaca laporan keuangan

dibeberapa perusahaan memiliki dasar yang memadai untuk perbandingan, karena semua

perusahaan yang menggunakan GAAP telah membuat laporan keuangan dengan

menggunakan aturan yang sama.  

yang termasuk susunan GAAP yaitu :

1. Laporan keuangan

2. Aktiva

3. Kewajiban

4. Keadilan

5. Pendapatan

6. Beban

7. Penggabungan usaha

8. Derivatif dan lindung nilai

9. Nilai wajar

10. Mata uang asing

11. Sewa

12. Non moneter transaksi

13. Kejadian setelah tanggal neraca

   Khusus industri akuntansi, seperti maskapai penerbangan, kegiatan ekstraktif, dan

perawatan kesehatan GAAP berasal dari pernyataan dari serangkaian disponsori

pemerintah entitas akuntansi, di mana Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB)

adalah yang terbaru. Komisi Sekuritas dan Bursa juga masalah pernyataan akuntansi

melalui Buletin Akuntansi Staf dan pengumuman lain yang hanya berlaku untuk

perusahaan publik yang diadakan, dan yang dianggap sebagai bagian dari GAAP. GAAP
dikodifikasikan ke dalam Kodifikasi Standar Akuntansi (ASC), yang tersedia online dan

(lebih terbaca) dalam bentuk cetakan.

   GAAP digunakan terutama oleh perusahaan melaporkan hasil keuangan mereka di

Amerika Serikat. International Financial Reporting Standards, atau IFRS, adalah

kerangka akuntansi yang digunakan di sebagian besar negara . GAAP jauh lebih dari

aturan berbasis dari IFRS. IFRS lebih berfokus pada prinsip-prinsip umum dari GAAP,

yang membuat IFRS kerja jauh lebih kecil, bersih, dan lebih mudah dipahami daripada

GAAP.

    Ada beberapa kelompok kerja yang secara bertahap mengurangi perbedaan antara

GAAP dan kerangka kerja akuntansi IFRS, sehingga akhirnya harus ada perbedaan kecil

dalam hasil yang dilaporkan bisnis jika beralih antara dua kerangka kerja. 

Diposkan 23rd May 2012 oleh Aade Riidwan

Perbedaan Spesifik antara IFRS dengan US GAAP

Perbedaan terbesar antara US GAAP dan IFRS adalah bahwa keseluruhan menyediakan kurang
detail. panduan tentang pengakuan pendapatan, misalnya, secara signifikan lebih kecil dari GAAP
luas. IFRS juga mengandung relatif sedikit instruksi spesifik industri.

Karena proyek yang sudah berjalan lama konvergensi antara IASB dan FASB, sejauh mana perbedaan
spesifik antara IFRS dan GAAP telah mengecil.. Namun perbedaan yang signifikan lakukan tetap,
paling salah satu dari yang dapat menghasilkan hasil yang dilaporkan sangat berbeda, tergantung
pada perusahaan industri dan individu fakta-fakta dan keadaan.

Contoh: 

 IFRS tidak mengizinkan Last In, First Out (LIFO). 


 IFRS menggunakan metode langkah tunggal untuk write-downs kerusakan daripada langkah
kedua metode yang digunakan dalam US GAAP, membuat write-downs lebih mungkin. 
 IFRS memiliki batas probabilitas yang berbeda dan pengukuran objektif untuk kemungkinan.
 IFRS tidak mengizinkan utang untuk pelanggaran perjanjian yang telah terjadi harus
diklasifikasikan sebagai non-arus pengabaian kecuali kreditur diperoleh sebelum tanggal neraca.

Kerangka konseptual pelaporan keuangan yang kita kenal selama ini sebagaimana yang diadopsi
dalam buku ajar di kampus-kampus adalah kerangka konseptual berdasarkan USGAAP. Sejalan
dengan konvergensi International Financial Reporting Standar (IFRS) kedalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK), mau tidak mau kita harus merubah mindset kita mengikuti kerangka
konseptual IFRS tersebut.
Ada beberapa perbedaan dasar antara kedua standar tersebut sebagaimana dijelaskan dalam tabel-
tabel dibawah ini. Pada dasarnya batang tubuh kerangka konseptual tersebut masih sama, yaitu
level 1: tujuan laporan keuangan, level 2: karakteristik kualitatif dan element laporan keuangan, dan
level 3: Asumsi dasar, Prinsip dan kendala.

Berikut adalah Perbedaan keduanya:

Level 1: Tujuan Laporan Keuangan:

US GAAP IFRS

 Menyediakan informasi  Menyediakan informasi yang menyangkut


yang berguna untuk pengambilan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keputusan investasi dan kredit. keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagisejumlah besar pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
 Menyediakan informasi yang berguna untuk
memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus
kas masa depan perusahaan
 Pengguna adalah investor, karyawan, pemberi
pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya,
pelanggan, pemerintah dan masyarakat.
 Menyediakan informasi tentang sumber
dayaekonomi, klaim terhadap sumber daya
tersebut, dan perubahan terhadap keduanya.

Level 2: Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi


US GAAP IFRS

Relevan – terdiri dari:  Relevan – terdiri dari: 

 Nilai prediksi – membantu pengguna  Nilai prediksi


memprediksi hasil dari kejadian masa lalu, saat  Nilai konfirmasi
ini dan masa depan.
 Materialitas
 Nilai umpan balik – membantu pengguna
mengkonfirmasi dan membetulkan nilai prediksi
sebelumnya.
 Tepat waktu – tersedia sebelum
kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi
keputusan
Dapat dipercaya – terdiri dari:  Dapat dipercaya – terdiri dari: 

 Disajikan dengan jujur  Disajikan dengan jujur


 Netral  Netral
 Dapat diferivikasi  Substansi mengungguli bentuk
 Kehati-hatian (dimana ada ketidakpastian,
kesalahan dalam menyediakn informasi dan menjamin
adanya konservatisme.
 Kelengkapan
Dapat dibandingkan Dapat dibandingkan

Konsisten

Level 2: Element Laporan Keuangan

US GAAP IFRS

Aset  Aset 

Kewajiban Kewajiban

Ekuitas Ekuitas

Investasi pemilik Pemeliharaan modal  (diperoleh dari revaluasi asset


dan kewajiban)
Distribusi kepada pemilik
Laba komprehensif Laba (Pendapatan dan keuntungan)

Pendapatan Beban (beban dan kerugian)

Keuntungan

Beban

Kerugian

Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Asumsi dasar

US GAAP IFRS

1. Kelangsungan usaha
2. Entitas ekonomi
3. Unit moneter
4. Periodisitas
5. Kelangsungan usaha
6. Basis akrual

Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Prinsip

US GAAP IFRS

1. Biaya historis 1. Biaya historis


2. Pengakuan pendapatan 2. Biaya sekarang (apa yang harus dibayar hari
3. Kesesuaian ini untuk mendapatkan aset. Ini sering diperoleh
dalam penilaian yang sama dengan nilai wajar)
4. Pengungkapan penuh
3. Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat
diperoleh saat ini jika asset dilepas
4. Nilai wajar
5. Pengakuan pendapatan
6. Pengakuan beban
7. Pengungkapan penuh
Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Kendala

US GAAP IFRS

1. Biaya dan manfaat  1. Keseimbangan antara biaya dan manfaat


2. Tepat waktu
2. Materialitas
3. Praktik Industri 3. Keseimbangan antara karakteristik kualitatif

4. Konservatisme

 Sumber: Akuntansi Keuangan I; Dwi Martani

Unknown di 06.44
Berbagi

Tidak ada komentar:


Posting Komentar


Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai