DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK
~“ VISI “ ~
~“ MISI “ ~
A. Gambaran Umum
KPP Pratama Yogyakarta terbentuk pada 31 Mei 2007 melalui Peraturan Menteri Keuangan
Nomor : 55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 132/KMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal di lingkungan DJP.
Reorganisasi tersebut ditandai dengan pemecahan KPP Yogyakarta Satu menjadi 2 (dua) yaitu KPP
Pratama Yogyakarta dan KPP Pratama Bantul. Selain dari pecahan KPP Yogyakarta Satu (KPP Induk),
KPP Pratama Yogyakarta juga merupakan penggabungan dari Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan
Bangunan (KPPBB) Yogyakarta dan fungsi pemeriksaan dari Karikpa Yogyakarta. Sistem Administrasi
Modern pada KPP Pratama Yogyakarta diterapkan sejak Saat Mulai Operasi (SMO) pada tanggal 30
Oktober 2007.
Wilayah kerja KPP Pratama Yogyakarta adalah keseluruhan wilayah Kota Yogyakarta, yang terdiri
dari 14 Kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Danurejan
2. Kecamatan Gedongtengen
3. Kecamatan Gondokusuman
4. Kecamatan Gondomanan
5. Kecamatan Jetis
6. Kecamatan Kotagede
7. Kecamatan Kraton
8. Kecamatan Mantrijeron
9. Kecamatan Mergangsan
10. Kecamatan Ngampilan
11. Kecamatan Pakualaman
12. Kecamatan Tegalrejo
13. Kecamatan Umbulharjo
14. Kecamatan Wirobrajan
Gambar 1. Peta Kota Yogyakarta
(sumber : jogjakota.bps.go.id)
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.2/PMK.01/2014 Tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, KPP Pratama mempunyai tugas
melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan,
Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya,
Pajak Bumi dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
a) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, KPP Pratama
menyelenggarakan fungsi a. pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan
potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak,
serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan;
b) penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;
c) pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat
Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya;
d) penyuluhan perpajakan;
e) pelayanan perpajakan
f) pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak
g) pelaksanaan ekstensifikasi;
h) penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak;
i) pelaksanaan pemeriksaan pajak
j) pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;
k) pelaksanaan konsultasi perpajakan;
l) pembetulan ketetapan pajak;
m) pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan; dan
n) pelaksanaan administrasi kantor.
a) Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal yang mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga, dan pengelolaan kinerja pegawai,
pemantauan pengendalian intern, pemantauan pengelolaan risiko, pemantauan kepatuhan
terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan, serta penyusunan
rekomendasi perbaikan proses bisnis.
b) Seksi Pengolahan Data dan Informasi yang mempunyai tugas melakukan pengumpulan,
pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi
perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan,
pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis komputer,
pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing, pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG, serta
pengelolaan kinerja organisasi;
c) Seksi Pelayanan yang mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk
hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, serta pelaksanaan
pendaftaran Wajib Pajak.
d) Seksi Penagihan yang mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak,
penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang
pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan;
e) Seksi Pemeriksaan yang mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan,
pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan, penyaluran Surat Perintah
Pemeriksaan Pajak, dan administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya, serta pelaksanaan
pemeriksaan oleh petugas pemeriksa pajak yang ditunjuk kepala kantor.;
f) Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan yang mempunyai tugas melakukan pengamatan
potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan pemutakhiran
basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi, bimbingan dan pengawasan
Wajib Pajak baru serta penyuluhan perpajakan;
g) Seksi Pengawasan dan Konsultasi I yang mempunyai tugas melakukan proses
penyelesaian permohonan Wajib Pajak, usulan pembetulan ketetapan pajak, bimbingan
dan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak, serta usulan pengurangan Pajak
Bumi dan Bangunan;
h) Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV yang masing-masing mempunyai tugas
melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, penyusunan profil
Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka
melakukan intensifikasi dan himbauan kepada Wajib Pajak.;
i) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Jumlah pegawai KPP Pratama Yogyakarta sebanyak 111 pegawai dengan komposisi sebagaimana
dalam diagram di bawah ini:
Golongan
21 12
53 Laki-Laki
58 Perempuan
78
IV III II
Pendidikan Jabatan
70 61
1
10
60 120 13
SMA 100
50 46
D1
80
DIII
40 60
S1 41
S2 40
30
20
17
20 12 14 0
1
7
10
Pelaksana Account Representative
0 Fungsional Pemeriksa Pejabat Eselon IV
1 Kepala Kantor
2. Perantara Keuangan
Tingginya perputaran uang di Kota Yogyakarta serta berkembangnya usaha-usaha mikro dan
kecil, akan berdampak pada berkembangnya sektor perantara keuangan. Dengan demikian
penggalian potensi perpajakan pada sektor Perantara Keuangan ini akan terus ditingkatkan.
3. Jasa Konstruksi
Sebagai bagian dari wilayah yang terkenal dengan kota pendidikan dan pariwisata, Kota
Yogyakarta terus menarik minat pelajar dan wisatawan dari luar provinsi untuk mendapatkan
pendidikan dan meningkatkan pariwisata Kota Yogyakarta. Hal ini akan meningkatkan usaha
persewaan kos dan pembangunan apartemen, walaupun ada moratarium atas pembangunan
penginapan dan hotel, dari Tahun 2014 sampai dengan sekarang. Jasa konstruksi diharapkan
dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi penerimaan pajak tahun anggaran berjalan
maupun tahun-tahun anggaran mendatang.
BAB II
GEOGRAFIS
A. Keadaan Alam
Secara administratif Kota Yogyakarta terdiri dari 14 kecamatan dan 45 kelurahan dengan
batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara Kabupaten Sleman
- Sebelah Timur Kabupaten Bantul dan Sleman
- Sebelah Selatan Kabupaten Bantul
- Sebelah Barat Kabupaten Bantul dan Sleman
B. Letak Geografis
Kota Yogyakarta terletak antara 110 º24'19"-110º28'53" Bujur Timur dan antara 07º15'24"-07
º
49'26" Lintang Selatan, dengan luas sekitar 32,5 Km2 atau 1,02 % dari luas wilayah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jarak terjauh dari Utara ke Selatan kurang lebih 7,5 Km dan dari Barat ke Timur
kurang lebih 5,6 Km.
Kota Yogyakarta yang terletak di daerah dataran lereng aliran Gunung Merapi memiliki
kemiringan lahan yang relatif datar antara 0 - 2 % dan berada pada ketinggian rata-rata 114 meter
dari permukaan air laut (dpa). Sebagian wilayah dengan luas 1.657 hektar terletak pada ketinggian
kurang dari 100 meter dan sisanya (1.593 hektar) berada pada ketinggian antara 100-199 meter dpa.
Sebagian besar jenis tanahnya adalah regosol.
Terdapat tiga sungai yang mengalir dari arah Utara ke Selatan yaitu : Sungai Gajahwong yang
mengalir di bagian timur kota, Sungai Code di bagian tengah dan Sungai Winongo di bagian barat kota.
Gambar 2.2
Peta Kota Yogyakarta
(sumber : jogjakota.bps.go.id)
Tabel
Wilayah Administratif Kotamadya Yogyakarta