• Ekstensifikasi pajak merupakan kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh DJP terhadap
wajib pajak yang telah memenuhi syarat subjektif dan objektif namun belum mendaftarkan
diri untuk diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan perpajakan. Yang melakukan pemeriksaan ini merupakan Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama melalui Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan. Dalam
struktur organisasinya seksi ekstensifikasi terdiri dari kepala seksi ekstensifikasi dan
pelaksana ekstensifikasi.
• Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-03/PJ/2016 tentang
PETUNJUK KEGIATAN EKSTENSIFIKASI, PENDAFTARAN, PENDATAAN,
PENILAIAN, DAN KEGIATAN PENDUKUNG LAINNYA, disebutkan KPP Pratama
menyusun rencana kerja kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, dan penilaian,
untuk kegiatan :
a. Ekstensifikasi Wajib Pajak, termasuk ekstensifikasi dengan sasaran Wajib Pajak
orang pribadi golongan berpendapatan tinggi dan menengah non karyawan serta
sektor perdagangan;
b. Pendataan objek PBB P3L dan/atau pembentukan peta digital atau pemeliharaan
basis data peta digital;
c. Penilaian Individu objek PBB P3L; dan
d. Penilaian dalam rangka penggalian potensi Pajak Penghasilan dan/atau Pajak
Pertambahan Nilai.
• Untuk kegiatan pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak sudah tidak
dilakukan lagi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama karena kegiatan ini berhubungan dengan
kegiatan P2 atau PBB yang sudah dialihkan ke pemda, terkait basis data yang masih ada
pada KPP hanya kegiatan pemeliharan basis data terkait PBB P3L yaitu terkait tambang
hutan, perkebunan dan kegiatan tersebut hanya dilaksanakan di beberapa KPP saja.
• Pada tahun 2020 ini atau masa pandemic covid 19 ini, kegiatan ekstensifikasi tidak
dilakukan dengan melakukan kunjungan ke tempat Wajib Pajak, kegiatan ekstensifikasi
saat ini lebih menggunakan data hasil olahan Direktorat Data dan Informasi Perpajakan,
dimana data yang disediakan merupakan hasil kerjasama dengan instansi lain, seperti
Direktorat Jenderal Dukcapil, bank persepsi dan lain-lain, sehingga dari data tersebut KPP
dapat melihat potensi orang pribadi yang belum memiliki NPWP. Selain itu sedang
ditargetkan oleh Menteri Keuangan agar perdagangan melalui E-Commerce segera dpat
dikenai perpajakannya.
Sumber :
• SE – 03/PJ/2016
• PER – 21/PJ/2015
• Pajak.go.id