id
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Umum
a. Sejarah singkat KPP Pratama Surakarta
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta saat ini berlokasi di
Jalan Kyai Haji Agus Salim Nomor 1 Surakarta. Sebelum tahun 1966, Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta berstatus sebagai Kantor Dinas Luar
Tingkat I (KDL Tk. I) Surakarta dibawah wewenang wilayah kerja dari kantor
Inspeksi Keuangan Yogyakarta.
Pada tahun 1966 karena semakin banyaknya jumlah Wajib Pajak dan
jumlah penerimaan pajak, Kantor Dinas Luar (KDL Tk.I) Surakarta ditingkat-
kan menjadi Kantor Inspeksi Keuangan (KIK) Surakarta yang membawahi
diantaranya KDL Tk. I Klaten. Pada akhir tahun 1966 semua istilah Kantor
Inspeksi Keuangan Surakarta berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994 tentang
organisasi dan Tata Kerja DJP berubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak
Surakarta tipe A dengan wilayah kerja yang meliputi kotamadya Surakarta,
Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Sragen.
Sehubungan dengan reorganisasi di lingkungan Direktorat Jenderal
Pajak, KPP Surakarta telah berubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Surakarta. Dibentuk berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pajak
Kep-141/PJ/2007 yang ditetapkan pada tanggal 3 Oktober 2007 tentang
Penerapan Organisasi, Tata Kerja, dan Saat Mulai Beroperasinya Kantor
Wilayah DJP Jawa Tengah II dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan
Konsultasi Perpajakan di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I
Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II, Kantor Wilayah DJP Daerah Istimewa
Yogyakarta. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta mulai
beroperasi tahun 30 Oktober 2007 dan sampai saat ini KPP Pratama Surakarta
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
45
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
3) Seksi Pelayanan
Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,
pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT), serta penerimaan surat lainnya,
penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, serta me-
lakukan kerjasama perpajakan. Adapun rinciannya sebagai berikut:
(a) Penatausahaan surat, dokumen masuk, dokumen WP, laporan WP pada
tempat tata cara pendaftaran NPWP, penghapusan NPWP, perubahan
identitas WP, serta pemberitahuan penggunaan norma perhitungan.
(b) Menyelesaikan permohonan pengukuhan Penguasaha Kena Pajak
(PKP) dan pencabutan PKP.
(c) Menyelesaikan pemindahan WP dan PKP di KPP lama.
(d) Menyelesaiakn pemindahan WP dan PKP di KPP baru.
(e) Menerima dan mengolah SPT Tahunan PPh dan SPT Masa.
(f) Menyelesaikan permohonan perpanjangan waktu penyampaian SPT
Tahunan PPh, cetak salinan dan pembetulan SPPT atau SKP atau STP.
(g) Menerbitkan Surat Teguran penyampaian SPT Masa dan Tahunan,
serta Surat Ketetapan Pajak (SKP).
(h) Meneliti hasil keluaran berupa SPPT/ STP/ DHKP/ DHR.
(i) Meminjamkan atau mengirimkan berkas.
(j) Melaksanakan pemenuhan konfirmasi dan klarifikasi.
(k) Menyelesaikan permohonan pembukuan dalam bahasa inggris dan mata
uang dollar Amerika Serikat.
(l) Menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak untuk per-
wakilan Negara Asing dan badan-badan Internasional serta pejabat atau
tenaga ahlinya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
5) Seksi Ekstensifikasi
Peralihan dari seksi Pendataan dan Penilaian pada KPPBB, serta
menindaklanjuti data yang belum memiliki NPWP untuk dihimbau agar
segera memiliki NPWP. Adapun rinciannya sebagai berikut:
(a) Memproses dan penatausahaan dokumen masuk di seksi Ekstensifikasi.
(b) Pendaftaran objek pajak baru baik dengan penelitian kantor maupun
lapangan.
(c) Menerbitkan Surat Himbauan untuk ber-NPWP, dan daftar nominatif
untuk usulan SP3 PSL Ekstensifikasi.
(d) Mencari data dari pihak ketiga dalam pembentukan/pemutakhiran bank
commit to user
data perpajakan, serta data potensi perpajakan dalam monografi fiskal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
6) Seksi Pemeriksaan
Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pe-
laksanaan aturan pemeriksaan, penerbit dan penyaluran Surat Perintah
Pemeriksaan Pajak (SP3), serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainya.
Adapun rinciannya sebagai berikut:
(a) Memproses dan penatausahaan dokumen masuk di seksi Pemeriksaan.
(b) Menyelesaikan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan PPh lebih bayar
selain WP patuh.
(c) Menyelesaikan usulan pemeriksaan dan pemeriksaan bukti permulaan.
(d) Melaksanakan pemeriksaan kantor dan lapangan.
(e) Penatausahaan Laporan Pemeriksaan Pajak (LPP) dan nota perhitungan.
7) Seksi Penagihan
Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan, dan
angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang
pajak, penyimpanan dokumen-dokumen penagihan. Adapun rinciannya
sebagai berikut:
(a) Memproses dan penatausahaan dokumen masuk di seksi Penagihan,
Surat Ketetapan Pajak (SKP), Surat Tagihan Pajak beserta bukti pem-
bayarannya, Surat Keputusan Pembetulan, Keberatan, Putusan Banding,
Pengurangan, Pembatalan Ketetapan Pajak, dan Surat Keputusan Pe-
ngurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi pada Seksi Penagihan.
(b) Menjawab konfirmasi data tunggakan pajak WP.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
Tabel 5. Data Jumlah Surat Ketetapan Pajak Terbit pada Tahun 2010-
2012
50
5
Jumlah SKP terbit
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des
2010 1 4 2 2 3 0 0 0 1 1 1 1
2011 0 2 5 1 0 2 5 0 0 2 2 1
2012 0 1 3 2 1 1 0 1 0 3 5 0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
52
450
Persentase Kepatuhan WP Badan (%) 400
350
300
250
200
150
100
50
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des
2010 7 26 99 237 5 3 3 2 2 1 2 3
2011 8 20 99 335 7 4 3 2 2 2 4 5
2012 6 36 99 411 9 5 3 3 9 5 2 1
53
16.000
14.000
Penerimaan Pajak PPh Badan (Jutaan Rp)
12.000
10.000
8.000
6.000 2010
4.000 2011
2012
2.000
-2.000 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des
-4.000
-6.000
Bulan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
d. Analisis Deskriptif
Setelah data diperoleh dan diinput ke dalam SPSS 18, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis deskriptif guna memberikan gambaran
umum dan sebaran data dari variabel-variabel yang diteliti. Variabel yag diteliti
adalah Pemeriksaan Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak, dan Penerimaan Pajak
Penghasilan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Surakarta. Gambaran data yang
dapat dilihat antara lain jumlah data penelitian, nilai terendah (minimum), nilai
tertinggi (maximum), nilai rata-rata (mean), dan nilai standar deviasi masing-
masing data. Berikut ini merupakan tabel hasil uji statistik deskriptif:
Valid N 36
(listwise)
Sumber: Data diolah
55
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji nilai residual apakah berdistribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi dengan nilai
residual yang berdistribusi normal. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov dengan kriteria nilai residual
dikatakan normal apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.
Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan, asym. sig. menunjuk-
kan nilai sebesar 0,073 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 artinya data
telah berdistribusi normal sehingga data dapat digunakan untuk pengujian model
regresi berganda.
Hasil keluaran uji Kolmogrov-smirnov pada penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
2. Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2011) menyatakan uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji
ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang
lain dalam sebuah model regresi. Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas yang
digunakan adalah Uji Glejser melalui aplikasi SPSS 18. Uji ini dilakukan dengan
cara melakukan regresi variabel bebas dengan nilai absolut residual. Kriteria suatu
data dinyatakan terjadi heteroskedastisitas atau tidak adalah dengan melihat
probabilitas yang dihasilkan, apabila pada tingkat kepercayaan 5% probabilitasnya
lebih dari 0,05 maka dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas, namun sebalik-
nya apabila pada tingkat kepercayaan 5% probabilitasnya kurang dari 0,05 maka
dinyatakan terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dengan
menggunakan uji Glejser pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
57
3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk memenuhi persyaratan analisis regresi
berganda yaitu untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas terjadi
multikolinieritas atau tidak. Pada penelitian ini, uji multikolinieritas yang di-
gunakan untuk menguji model regresi adalah dengan mengamati nilai Variance
Inflation Factor (VIF) dan Tolerance.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
linear terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan
kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya), jika terjadi korelasi maka
dikatakan terdapat masalah autokorelasi. Hal ini sering ditemukan pada data runtut
waktu (time series) dan relatif jarang ditemukan pada data cross section.
Pada penelitian ini uji autokorelasi yang digunakan adalah uji Durbin-
Watson. Kriteria uji ini adalah apabila dalam pengujian statistik diperoleh nilai
DW di bawah -2 maka dapat dikatakan terdapat autokorelasi positif, sedangkan
nilai DW di atas +2 mengindikasikan terdapat autokorelasi negatif. Apabila nilai
DW berkisar di antara -2 dan +2 dikatakan tidak terdapat autokorelasi. Hasil uji
autokorelasi penelitian ini disajikan dalam tabel berikut ini:
C. Pengujian Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji variabel independensecara bersama-
sama terhadap variabel dependen. Analisis regresi ganda digunakan peneliti apabila
peneliti bermaksud untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
60
Hasil Uji F di atas menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,005 atau lebih kecil
dari tingkat signifikansi penelitian yakni sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa model
regresi telah layak (fit) untuk digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian.
61
lebih kecil dari derajat kepercayaan maka hipotesis yang menyatakan bahwa suatu
variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen dapat diterima.
Kriteriapengujianiniadalahdengan melihat probability value (sig), apabila
diperoleh signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen sehingga hipotesis penelitian
dapat diterima atau didukung oleh data penelitian, namun sebaliknya apabila
diperoleh signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dinyatakan bahwa variabel
independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen sehingga hipotesis
penelitian ditolak atau tidak didukung oleh data penelitian. Hasil pengujian
signifikansi regresi parsial (Uji t) disajikan pada tabel berikut ini:
62
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
64
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Ratna Sari dan
Afriyanti (2011) yang membuktikan bahwa pemeriksaan pajak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap penerimaan pajak, namun sejalan dengan hasil penelitian
Suhendra (2010) yang menyimpulkan bahwa tidak signifikannya pengaruh
pemeriksaan pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan
Pajak di wilayah Jakarta dikarenakan masih rendahnya pemeriksaan pajak yang
dilakukan aparat perpajakan.
65
66
artinya terdapat pengaruh positif pemeriksaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak
secara bersama-sama terhadap penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
di KPP Pratama Surakarta periode 2010-2012. Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratna Sari dan Afriyanti (2011) yang
menyimpulkan kepatuhan Wajib Pajak dan pe-meriksaan pajak secara simultan
berpengaruh signifikan di KPP Pratama Denpasar Timur.
Berdasarkan uji koefisien determinasi yang dilakukan, variabel bebas
pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak memiliki peranan sebesar 27,3%
terhadap variabel terikat yakni penerimaan Pajak Penghasilan Badan di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Surakarta, sedangkan 73,7% diterangkan oleh variabel
lain di luar model penelitian. Variabel lain yang mungkin mempengaruhi
penerimaan pajak menurut Siti Resmi dalam Yeni (2013) antara lain: kejelasan
dan kepastian peraturan perundang-undangan dalam bidang perpajakan, tingkat
intelektualitas masyarakat, kualitas fiskus, dan sistem administrasi perpajakan
yang tepat.
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, di antaranya dapat disebutkan
sebagai berikut ini:
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu Kantor Pelayanan Pajak sehingga tidak
dapat melihat perbandingan dengan Kantor Pelayanan Pajak lain di satu wilayah
yang sama.
2. Data time series yang digunakan terbatas pada rentang waktu tiga tahun saja.
3. Variabel yang diteliti hanya mencakup dua variabel bebas yakni Pemeriksaan
pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak, sehingga dapat dimungkinkan untuk pe-nelitian
mendatang dapat menambah variabel yang diteliti.
commit to user