Anda di halaman 1dari 9

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Prakerin Prakerin adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan

keahlian/keterampilan profesional yang memerlukan sistem secara sistematik antara pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian diperoleh melalui pengalaman langsung di dunia kerja secara terarah untuk mencapai tingkatan tertentu. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berperan penting sebagai perantara utama dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia yang produktif dan pengalaman luas dengan pengamatan lebih lanjut. Keahlian profesional sangat diperlukan dalam menghadapi era globalisasi dan era reformasi saat ini. Persaingan bebas yang semakin kompetitif menuntut lembaga pendidikan untuk mampu berperan penting dalam membantu siswa untuk mengahadapi tantangan tersebut. Kemitraan dengan dunia kerja sudah harus diantisipasi sedini mungkin oleh lembaga pendidikan, melalui prakerin yang diharapkan mampu menghadapi era persaingan yang kompetitif tersebut.

B. Maksud dan Tujuan Prakerin Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini diharapkan dapat menjadi sarana belajar bagi penyusun dalam bentuk melaksanakan pekerjaan yang sesungguhnya di dunia kerja.Adapun maksud dan tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Industri bagi penyusun adalah :

1. Menguji Profesionalisme dan kualitassiswa di dunia kerja. 2. Sarana untuk memperaktekan teori yang di dapat selama proses pembelajaran di Sekolah melalui kegiatan kegiatan siswa di dunia kerja.

3. Menambah pengetahuan, keterampilan serta wawasan di bidang Aministrasi Perkantoran untuk menuju usaha di dunia kerja yang sebenarnya. 4. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Ujian Akhir dalam rangka mendapatkan nilai uji kompetensi/produktif.

1.3 Waktu dan Tempat Prakerin a. Waktu Pelaksanaan Prakerin Adapun waktu pelaksanaan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) di instansi dimulai dari tanggal 6 februari sampai dengan 30 Maret 2012. b. Tempat Pelaksnaan Prakerin Tempat pelaksanaan penyusun melakukan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini dilaksanakan di kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor.

BAB II TINJAUAN UMUM


A. Sejarah singkat KPP Pratama Bogor Pada masa pemerintah belanda, kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor bernama De In Fiksi Finansiensetelah indonesia merdeka nama tersebut berubah menjadi kantor inpeksi keuangan kemudian menjadi kantor inpeksi pajak. Setelah adanya reformasi perpajakan pada tahun 1984 dan adanya perubahan sistem pengungutan pajak maka kantor inpeksi pajak berganti nama menjadi kantor pelayanan pajak. Pada tahun 2000 dimulai reorganisasi direktorat jenderal pajak dengan terbentuknya KPP WP besar dan diikuti KPP Madya dan KPP Pratama yang dibentuk pertama kali di Jakarta. Pada bulan Agustus 2007 Kantor Pelayanan Pajak Bogor , Kantor Pelayanan PBB Bogor dan Karipka Bogor disatukan menjadi Pratama Bogor. KPP Pratama Bogor merupakan instansi pemerintah yang berperan aktif dalam menjalankan kegiatan dan aktifitas masyarakat disegala bidang dalam pembangunan. Pembangunan ini tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk mengatasi kebutuhan dana tersebut, berbagai potensi yang ada diberdayakan secara maksimal baik potensi dari instern dan ekstern. Penerimaan Intentern dapat berasal dari penerimaan pajak yang menjadi hal utama penerimaan negara saat ini. Sebagai hal utama penerimaan negara, tentunya penerimaan pajaknya harus dioptimalkan dengan tetap memperhatikan norma norma hukum yang ada. Dalam mengoptimalkan hal ini, tentunya juga dibutuhkan peran aktif wajib pajak juga . Untuk mewujudkan peran aktif wajib pajak ini,

maka pemerintah telah mengadakan reformasi birokrasi terhadap sistem perpajakan di indonesia dalam bentuk pemberlakuan Self Assessment System. Self Assessment System ini, diberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan , menyetor dan melaporkan

besarnya pajak yang terutang sendiri. Pada dasarnya Self Assessment System tidak bersifat mutlak dan masih tetap diperlukan untuk mengetahui kepatuhan wajib pajak. Salah satu kepatuhan wajib pajak ini dilihat dari surat pemberitahuan tahunan ( SPT ) wajib pajak yang disampaikan. Dalam SPT tahunan wajib pajak badan juga dilampiri laporan keuangan yang merupakan dasar untuk pengisian SPT wajib pajak badan. Laporan keuangan diambil dari pembukuan yang dilakukan wajib pajak dalam satu periode. Bagi wajib pajak yang penyusunan laporan keuangannya, sering kali wajib pajak badan menyajikan laporan keuangan yang berbeda untuk kepentingan yang berbeda pula misalnya perbedaan antara laporan keuangan untuk perusahaan sendiri yaitu digunakan sebagai laporan setiap akhir tahun untuk mengetahui perkembangan perusahaan itu sendiri dan untuk pengambilan keputusan ekonomi, untuk tujuan pajak yaitu digunakan sebagai arsip yang dilaporkan setiap akhir tahun pajak untuk mengetahui besarnya pajak penghasilan yang terhutang. Perbedaan pengakuan akun akun yang dilihat dari sudut akuntansi dan dari sudut pajak. Berdasarkan uraian diatas , maka penulis dilaporkan tersebut dalam judul KPP Pratama Bogor. mencoba membahas

analisa tentang rekonsiliasi laporan keuangan serta jumlah pajak yang

2.2 Struktur Organisasi Sebagaimana diketahui bahwa baik instansi pemerintah atau instansi tertentu yang telah maju tentunya mempunyai struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan kerangka atau bagian yang menunjukan bagian bagian yang ada pada instansi tersebut. Berikut ini penulis menguraikan

tugas dan tanggung jawab yang menduduki setiap bagian yang ada, guna mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien, yang mana terlihat pada skema dibawah ini .

Kepala Kantor ANGGRAH SURYO, SE.M.Tax

Seksi Pelayanan MARTINUS, SE.MM

Subbagian Umum MARUDUT SIDABUTAR, MM Seksi Pengawasan dan Konsultasi I WISNIATI ARIFAH, SE. ME

Seksi Pengolahan Data dan Informasi ABDUL MALIK, SE.MT Seksi Pengawasan dan Konsultasi II INDRA KUSUMA, MBA Seksi Penagihan SAIPUDDIN FAJRI, ST.MM Seksi Pengawasan dan Konsultasi III DEVI SONYA ANDRICE, S.Sos Seksi Ekstensifikasi RUSLAN, SE.MT

Seksi Pemeriksaan NOOR AGUNG PRIBADI, SE.MM

Kelompok Jabatan Fungsional

Fungsional Pemeriksaan Kelompok I BAMBANG GURITNO,SE

Fungsional Pemeriksaan Kelompok II Dra.MIRA GEMASURI, Ak

Fungsional Pemeriksaan Kelompok III GUSTI AYU RATNASIH, SE.MM

Fungsional Pemeriksaan PBB KARTOMO, SE

a. Uraian Jabatan Instansi

1. Kepala Kantor Merupakan pejabat eselon III yang bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap kegiatan kantor. Mengkoordinasi

pelaksanaan penyuluhan, pelayanan dan pengawasan wajib pajak di bidang pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak

penjualan atas barang mewah dan pajak tidak langsung lainnya dalam wewenang berdasarkan peraturan undang undang yang berlaku.

2. Sub Bagian Umum terdiri dari : 1) Kasubag Umum Mengkoordinasikan tugas pelayanan kesektariatan dengan cara mengatur,Kegiatan tata usaha dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga serta perlengkapan untuk menunjang kelancaran tugas KPP. 2) Pelaksana Kepegawain Memperoses urusan kepegawain dan menyelenggarakan tata usaha kepegawain. 3) Pelaksana keuangan dan bendahara a) Keuangan Menyusun rencana anggaran dan menyelenggarakan urusan keuangan lainnya. b) Bendahara Menerima, menyimpan dan membayarkan gaji / TKPKN kepada para pegawai dan penyelenggaraan pengolahan anggaran

dilingkungan KPP. 4) Pelaksana rumah tangga Menyelenggarakan urusan pengadaan , pendistribusian, dan penghapusan perlengkapan KPP agar dapat menunjang

Pelaksanaan tugas KPP. 3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

1) Kepala Seksi Mengkoordinasikan pengumpulan, pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, pelayanan dokumen, teknis komputer,

pemantauan e-SPT dan e-filling serta penyiapan laporan kerja. 2) Operator Console Melaksanakan pemeliharaan dan monitoring data, program, administrasi perpajakan, pengecekan, perbaikan komputer, dan perangkat penunjang, serta pengawasi pengoperasian komputer dan back up data.

4. Seksi Pelayanan 1) Kepala Seksi Mengkoorrdinasikan penetapan dan penerbitan pruduk hokum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan , penerimaan dan pengelolaan surat pemberitahuan serta

penerimaan surat lainnya, Penyusulan perpajakan , pelaksana regisrasi wajib pajak dan kerjasama perpajakan. 2) Pelakasana Pelayanan Menatausahakan dan mengarsipkan berkas wajib pajak,

melaksanakan penetapan dan penertiban produk hokum pajak pemutakhiran dan master file wajib pajak, penyuluhan ketentuan formal, penerimaan dan penyaluran dokumen dokumen

perpajakan. 5. Seksi Pengawasan dan Konsultasi Pajak 1) Seksi Pengawasan dan Konsultasi Pajak Mengkoordinasikan surat tugas, menyetujui surat tugas,

menyebarkan surat masuk dan keluar kepada setiap seksi dilingkungan kantor pajak. 2) Pelaksana Pengawasan dan Konsultasi Pajak

Melakukan pengawasan terhadap WP ( wajib pajak ) dalam mengkonsultasikan bagaimana cara mengisi blangko berupa SPT serta mengkonsultasikan PBB dan membantu mengkonsultasikan tentang cara menghitung pajak yang benar.

1. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor a. Visi Menjadi institut pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan Modern yang Efektif, Efisien dan di percaya Masyarakat dengan integritas dan profesionalisme tinggi.

b. Misi Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan UUD perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan anggaran pendapatan dan pembelanjaan negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.

BAB III KEGIATAN PRAKERIN

3.1 Laporan Kegiatan Prakerin Laporan kegiatan prakerin yang dilaksanakan oleh penyusun diantarnya , Merobek SPT, Membuat Kardus, Memasukan Data, Scanning Data, Menempel Barcode, Menghitung Jumlah Data,

Anda mungkin juga menyukai