Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN MAGANG

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEDERHANA, ANALISIS


ASPEK PERPAJAKAN PPH 21 DAN KEPUTUSAN
KARYAWAN TERHADAP PERATURAN PERUSAHAAN PT.
GANESHA CIPTA CENDIKIA MOJOKERTO

Oleh:

PRATAMA SILVIA AGUSTIN


20100004

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AL-ANWAR
MOJOKERTO
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEDERHANA, ANALISIS
ASPEK PERPAJAKAN PPH 21 DAN KEPUTUSAN
KARYAWAN TERHADAP PERATURAN PERUSAHAAN PT.
GANESHA CIPTA CENDIKIA MOJOKERTO

Oleh :
PRATAMA SILVIA.A

20100004

Laporan Ini Telah Disetujui


Pada Tanggal 2024

Mengetahui

Ketua Program Studi Akuntansi Dosen Pembimbing

Ade Setia Pratama, S.E., M.M. Rizki Arvita, S.E., M.A.

NIDN. 07-0112-9301 NIDN. 07-0904-9401


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah – NYA sehingga saya dapat menyelesaikan
Praktik Magang di PT. Ganesha Cipta Cendekia Kabupaten Mojokerto. Praktik
Magang dilaksanakan untuk memenuhi syarat kelulusan Sarjana (S1) di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi AL-ANWAR Mojokerto. Kegiatan Magang bertujuan
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan pada dunia kerja.Kegiatan
Magang ini berjalan lancra dengan bantuan dari berbagai pihak. Dengan
terselesaikannya kegiatn ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Asnawi, S.E., M.Si. selaku Ketua STIE AL- ANWAR Mojokerto
2. Bapak Ade Setia Pratama selaku Ketua Program Studi Akuntansi STIE
AL-ANWAR Mojokerto.
3. Ibu Rizki Arvita, S.E., M.A. selaku dosen Pembimbing yang sangat sabar
dan telaten dalam membimbing
4. Seluruh Keluarga Besar PT.Graha Citra Cendikia Mojokerto yang telah
memberikan izin kepada saya untuk melaksanakan kegiatan magang, dan
5. Kepada pihak-pihak lain yang turut membantu dalam pelaksanaan dan
penulisan laporan magang.

Dengan ini Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan pembuatan


laporan ini masih banyak kekurangan dan keslahan. Penulis mohon maaf dan
mengharap kiranya pembaca memberikan saran dan kritik yang membangun
untuk penyempunaan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga
kegiatan Praktik Industri ( magang ) ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Mojokerto, Desember 2023

Penulis

Pratama silvia a
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia bisnis, saat ini terjadi dalam
semua sektor industri. Semua entitas bisnis berupaya keras untuk meningkatkan
kualitas bisnisnya. Peningkatan kualitas entitas bergantung pada informasi
ekonomi yang bisa menjelaskan keberadaan dan perkembangan entitas tersebut
bagi pihak-pihak lain yang berhubungan dengan entitas. Penyajian informasi
terkait dengan aktivitas ekonomi entitas dapat dilakukan melalui penyajian
laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dan hasil usaha
yang dicapai oleh suatu perusahaan. Salah satu bentuk informasi yang dapat
digunakan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan suatu perusahaan adalah
laporan keuangan yang dilaporkan setiap akhir periode sebagai laporan
pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga
dapat menjadi tolak ukur bagi pemilik dalam memperhitungkan keuntungan yang
diperoleh, mengetahui berapa tambahan modal yang dicapai, dan juga dapat
mengetahui bagaimana keseimbangan hak dan kewajiban yang dimiliki.
Setiap keputusan yang diambil oleh pemilik dalam mengembangkan
usahanya akan didasarkan pada kondisi keuangan yang dilaporkan secara lengkap
bukan hanya didasarkan pada laba semata. Standar untuk penyusunan laporan
keuangan harus memenuhi kebutuhan pengguna. Dengan adanya fenomena
tersebut, maka Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) menyikapinya
melalui penerbitan. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP). SAK ETAP ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia
(IAI) untuk mempermudah perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini
dimaksudkan agar semua unit usaha dapat menyusun laporan keuangan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Standar ETAP ini cukup sederhana dan
tidak akan menyulitkan penggunannya. SAK ETAP diberlakukan secara efektif
per 1 januari 2011. SAK ETAP ini diterbitkan dengan tujuan untuk memudahkan
para penggunanya dalam menerapkan prinsip akuntansi yang selama ini masih
kurang jika menggunakan SAK Umum, SAK ETAP diharapkan mampu
mengakomodasi perusahaan kecil dan menengah dalam membuat laporan yang
mudah, transparan dan akuntabel sehingga tidak perlu membuat laporan keuangan
menggunakan SAK umum yang berlaku.
SAK ETAP memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan, diantaranya adalah
dapat menyusun laporan keuangannya sendiri, lebih sederhana sehingga lebih
mudah dalam implementasinya, dapat diaudit dan mendapatkan opini audit
sehingga dapat digunakan untuk memperoleh dana guna mengembangkan usaha,
dan keandalan informasi pada penyajian laporan keuangan. Pajak merupakan
salah satu komponen penerimaan negara yang sangat berarti bagi pemasukan dan
pendapatan negara yang digunakan untuk kepentingan bersama baik itu untuk
kemakmuran rakyat maupun untuk pembangunan negara. Sebagai Negara yang
berkembang, Indonesia telah melakukan pembangunan disegala bidang untuk
mencari laba, khususnya dibidang perpajakan. Semakin besar pajak yang dimiliki
perusahaan, maka laba bersihnya Semakin menurun dan sebaliknya. Oleh karena
itu perusahaan sering meminimalisasi pajak dengan cara yang terutang dalam
peraturan perpajakan sampai dengan cara yang melanggar hukum. Didalam
pelaksanaannya, terdapat perbedaan kepentingan antara wajib pajak dengan
pemerintah. Wajib pajak berusaha membayar pajak sekecil mungkin karena
dengan membayar pajak, berarti mengurang kemampuan ekonomis wajib pajak.
Dipihak lain, pemerintah memerlukan dana untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintah, yang sebagian besar berasal dari penerimaan pajak. Adanya
perbedaan kepentingan tersebut menyebabkan wajib pajak cenderung untuk
mengurang jumlah pembayaran pajaknya, baik secara legal maupun ilegal. Hal ini
dimungkinkan jika ada peluang yang dimanfaatkan kerena kelemahan peraturan
pajak atau sumber daya manusia.
Setiap wajib pajak belum sepenuhnya membayar pajak, karena mereka tidak
ingin memberikan sebagian hartanya ke pihak lain tanpa ada balas jasa secara
langsung namun di lain pihaknegara sangat membutuhkan dana untuk membiayai
kegiatannya baik untuk menyelenggarakan pemerintaha. Pengertian umum yang
mencakup perpajakan menurut undang-undang Nomor 6 Tahun 1984 tentang
ketentuan dan tata cara perpajakan sebagaimana telah diubah dengan undang-
undang Nomor 16 Tahun 2009 (Direktorat Jendral Pajak, 2008) pajak adalah
kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat (Halim, dkk, 2014) . Pajak di indonesia terbagi
menjadi beberapa jenis, diantaranya ada yang disebut dengan Pajak Penghasilan.
Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pungutan atas penghasilan yang
diterima oleh wajib pajak dalam tahun berjalan dari suatu pekerjaan, jasa, dan
kegiatan.
Pemotongan Pajak Penghasilan dapat disebut sebagai with holding taxes
system, yaitu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada
pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh
Wajib Pajak sesuai dengan peraturan perundangundangan perpajakan yang
berlaku (Resmi, 2014). Berdasarkan Undang – Undang . Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang – Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Undang – Undang PPh) Pasal
21 ayat (1) huruf a bahwa Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri wajib dilakukan
oleh pemberi kerja yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan
pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan
oleh pegawai atau bukan pegawai. Apabila penghasilan tersebut yang menerima
adalah wajib pajak luar Negeri maka diatur dalam pasal 26 UU PPh yang
selanjutnya disebut PPh pasal 26. Jenis penghasilan yang dikenakan Pemotongan
PPh Pasal 21 salah satunya yaitu penghasilan yang diterima oleh pegawai tetap,
baik penghasilan teratur maupun tidak teratur.
Selain penghasilan berupa upah atau gaji yang diterima secara teratur oleh
pegawai tetap dalam suatu perusahaan, bonus dapat menjadi salah satu
penghasilan tidak teratur yang diberikan oleh perusahaan sebagai bentuk apresiasi
kepada pegawai tetap dan menjadi motivasi pegawai tetap dalam menyelesaikan
pekerjaan selain mendapatkan tunjangan transportasi dan kesehatan. Bonus yang
didapatkan oleh pegawai tetap telah diatur secara khusus dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008 juncto Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER – 16/PJ/2016 Pasal 1 ayat (16) yang menyatakan bahwa penghasilan
pegawai tetap yang bersifat tidak teratur adalah penghasilan bagi pegawai tetap
selain penghasilan yang bersifat teratur, yang diterima sekali dalam satu tahun
atau periode lainnya, antara lain berupa bonus, Tunjangan Hari Raya (THR), jasa
produksi, tantiem, gratifikasi, atau imbalan sejenis lainnya dengan nama apapun.
Salah satu Objek Pajak Penghasilan yang jarang diketahui adalah Tunjangan Hari
Raya. Tunjangan Hari Raya atau THR adalah pendapatan yang wajib diberikan
oleh setiap perusahaan kepada karyawannya di luar gaji pokok menjelang hari
raya keagamaan. THR sendiri diberikan dalam bentuk uang dengan nominal
sebesar satu kali gaji per bulan untuk karyawan yang sudah bekerja selama satu
tahun atau lebih. Sedangkan untuk karyawan yang belum genap setahun bekerja,
THR akan dibayarkan sesuai dengan perhitungan masa kerjanya, dimana setiap
perusahaan memiliki perhitungannya masing-masing.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
Pokok Kepegawaian, kode etik profesi merupakan suatu pedoman sikap, tingkah
laku serta perbuatan dalam melaksanakan tugas dan juga dalam kehidupan sehari-
hari. Beberapa ahli juga memiliki definisi masing-masing dalam mengartikan
istilah tersebut. Menurut Lubis (1994), etika profesi merupakan suatu sikap hidup,
yang mana berupa kesediaan untuk dapat memberikan pelayanan profesional
terhadap masyarakat dengan keterlibatan penuh serta juga keahlian ialah sebagai
pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas. Pendapat lain dari Kaiser
(Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) mengartikan istilah tersebut sebagai suatu sikap
hidup berupa keadilan untuk dapat memberikan suatu pelayanan yang profesional
terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban serta juga keahlian yakni sebagai
pelayanan dalam rangka menyelesaikan tugas yang berupa kewajiban terhadap
masyarakat.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa etika profesi
adalah pedoman dalam bertingkah laku, baik di dalam lingkup kerja maupun pada
kehidupan sehari-hari demi mewujudkan ketertiban dan pelayanan yang baik bagi
masyarakat.
1.2 Sistematika Laporan
1. Bab I Pendahuluan dan Tujuan
Menjelaskan mengenai latar belakang dari topik yang dipilih dalam
laporan magang serta memaparkan tujuan penulisan laporan
2. Bab II Profil Organisasi dan Aktivitas Magang
a. Menjelaskan mengenai profil perusahaan secara spesifik terkait
dengan topik pembahasan dalam laporan magang
b. Menjelaskan mengenai seluruh aktivitas magang yang dilakukan
selama melakukan kegiatan magang dan aktivitas yang dianalisis
lebih lanjut dalam laporan magang.
3. Bab III Pembahasan
a. Menjelaskan mengenai teori atau konsep yang terkait dengan laporan
magang .
b. Menjelaskan mengenai topik yang dipilih dalam laporan magang
untulk dibahas lebih lanjut
c. Menjelaskan mengenai topik yang digunakan sesuai dengan
kompetensi yang terdapat dalam buku pedoman untuk digambarkan
sesuai dengan teori dan konsep yang kemudian dibandingkan dengan
praktik yang berjalan ditempat magang
4. Bab IV Kesimpulan dan Rekomendasi
Menjelaskan mengenai kesimpulan topik yang dianalisis dan
memberikan saran terkait dengan hasil analisis pada bab pembahasan.
BAB II
PROFIL ORGANISASI DAN AKTIVITAS MAGANG

2.1 Profil Organisasi

PT. Ganesha Cipta Cendekia merupakan perusahaan yang berdedikasi


dalam bidang pendidikan, pelatihan dan kompentensi tenaga kerja. Dengan
komitmen yang kuat untuk mempersiapkan individu menghadapi pasar kerja yang
terus berkembang. Kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci pertumbuhan
pribadi dan profesional. Perusahaan ini berpengalaman dalam melatih,
membimbing dan mendidik peserta pelatihan dengan pendekatan yang releven.

2.1.2 Struktur Organisasi

Menurut pendapat Azhar Susanto (2013), struktur organisasi dapat


didefinisikan sebagai suatu kerangka menyeluruh untuk perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan aktivitas yang dilakukan oleh pihak manajemen. Sedangkan
menurut pendapat Robbins dan Judge (2014), struktur organisasi adalah sebagai
suatu struktur yang dapat menunjukkan bagaimana tugas pekerjaan secara formal
dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Sehingga berdasarkan
pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi merupakan
kumpulan konsep kerja formal organisasi yang menunjukan alur tugas dan
tanggungjawab sebagai bentuk perencanaan serta pelaksanaan dan pengawasan
aktivitas yang menunjukkan bagaimana tugas pekerjaan dibagi secara formal.
Berikut susunan Organisasi pada PT.Graha Cipta Cendekia:
Gambar 2.1

Susunan Organisasi PT.Ganesha Cipta Cendekia

Dengan adanya struktural gambar 2.1 diatas, perusahaan dapat


menyelesaikan masalah-masalah yang muncul. Dalam setiap masalah yang
muncul ditangani oleh masing-masing divisi sesuai permasalahan yang dihadapi.
Berikut masing-masing tugasnya:

a. Komisaris Utama

Mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan perusahaan serta


memberikan nasihat kepada Direksi. Melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Direksi.

b. Komisaris
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik
mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh
Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk
pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta
ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham, serta peraturan perundang undangan yang berlaku, untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan.
c. Direktur Utama
Memimpin sebuah perusahaan (perubahan peraturan pada industri
bisnis,).Memimpin dalam hal ini memiliki banyak sekali arti. Seorang
direktur utama harus membuat serta menerbitkan beragam kebijakan
perusahaan sekaligus mengawasi jalannya kebijakan tersebut. Ia juga
harus memeriksa anggaran tahunan perusahaan sebelum dilaporkan
kepada pemegang saham. Tugas Direktur Utama secara khusus :
 Menyusun strategi untuk mengarahkan bisnis menjadi lebih
maju Sebuah perusahaan pastinya memiliki tim untuk
menyusun strategi bisnis berdasarkan divisi masing-masing.
Sebagai direktur utama, dituntut untuk bisa menyusun strategi
atau perencanaan bisnis yang dapat mengarahkan perusahaan
ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini, direktur utama bisa
menggunakan masukan para karyawan dari seluruh level untuk
mengembangkan strategi rencana tersebut.
 Mengorganisasi visi dan misi perusahaan secara keseluruhan
yang dimaksud mengorganisasi di sini adalah seorang direktur
utama harus mampu menyusun, mengomunikasikan, dan
menerapkan visi, misi,serta arah yang akan ditempuh
perusahaan ke depannya, termasuk apa yang akan dilakukan
kepada para karyawannya. direktur utama harus memastikan
setiap karyawannya telah memahami betul tujuan yang hendak
dicapai perusahaan.
 Memimpin meeting rutin dengan para pemimpin senior
perusahaan biasanya direktur utama akan menjadi pemimpin
meeting rutin dengan CEO, tim eksekutif, dan para jajaran
pemimpin senior perusahaan untuk memastikan bahwa
berbagai keputusan yang dibutuhkan perusahaan telah berjalan
dengan baik dan tepat waktu.
 Mengevaluasi kesuksesan perusahaan meskipun sudah
mencapai target, tugas direktur utama tidak berhenti sampai di
situ saja. Seorang direktur utama masih harus melakukan
evaluasi kesuksesan perusahaan dengan menggunakan metode-
metode tertentu, atau justru mungkin perusahaan tidak berhasil
mencapai target yang ditetapkan, nah di sinilah tugas direktur
utama yaitu mencari tahu alasan di balik ketidakberhasilan
tersebut.

d. Direktur SDM

Melakukan perencanaan, mengembangkan dan implementasi


strategi pada bidang pengelolaan dan juga pengembangan SDM,
seperti merekrut karyawan, kebijakan, kontrak kerja, konsultasi,
penggajian, peraturan, pelatihan, membangun motivasi,
evaluasi ,serta mempunyai tanggungjawab mengawasi,
mengendalikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan program dan
kegiatan di bidang manajemen sumber daya manusia; dan.
menyusun dan menyerahkan laporan penyelenggaraan program
dan kegiatan berkala di bidangnya kepada Wakil Rektor Bidang
Sumber Daya dan Keuangan.

e. Direktur Keuangan
Direktur keuangan memiliki tugas dan tanggungajawab yang hampir
sama dengan direktur lainnya, namun lingkup tugasnya meliputi
bagian keuangan. Berikut adalah beberapa tugas direktur keuangan.
 Bertanggung jawab terhadap kinerja keuangan sebuah
perusahaan
 Bertanggung jawab membuat laporan rutin keuangan
perusahaan
 Mengawasi laporan keuangan perusahaan dari seluruh divisi
 Menyusun strategi dan meningkatkan pertumbuhan keuangan
perusahaan
 Meminimalisir resiko keuangan yang dapat merugikan
perusahaan
 Melihat peluang perusahaan untuk mencapai keuntungan

f. Divisi Branding dan Desain

Brand Marketing bertugas untuk menciptakan citra atau image


perusahaan di masyarakat. Selain itu brand marketing juga
bertugas membuat strategi agar produk perusahaan dapat lebih
dikenal oleh masyarakat. Desain Menerapkan ide atau mencari ide
baru berdasarkan permintaan klien, creative director, atau
marketing manager

g. Divisi Pemasaran

Tugas bagian pemasaran dapat memperkenalkan atau


mempromosikan setiap produk dan perusahaan yang sudah dihasilkan
dan disebarluaskan kepada masyarakat. Sehingga perusahaan dan
produknya dapat dikenal dan perusahaan juga dapat memiliki jumlah
peminat yang banyak terhadap produk yang dihasilkannya.

h. Divisi Akuntansi dan Administrasi


Bertanggung Jawab Atas Dokumen Perusahaan Bagian Staff
administrasi di perkantoran bertanggung jawab terhadap segala
dokumen, data serta segala hal administratif yang berkepentingan
dengan perusahaan. Mencatat dan memeriksa status data keuangan,
menginput data penjualan sehari-hari, mengoperasikan penagihan serta
menindak lanjuti pengiriman data penjualan harian, membuat
informasi setiap akhir bulan mengenai informasi tagihan, dan
penjualan perbulan

Visi dan Misi adalah :

Visi “Membentuk individu dan organisasi yang lebih baik melalui


pendidikan dan pengembangan kompentensi”

Misi - Membentuk individu dan organisasi yang lebih baik melalui


pendidikan dan pengembangan kompentensi”.
2.2 Aktivitas Magang

Penulisan melakukan kegiatan magang di PT Ganesa Cipta Cendakia.


Secara garis besar pelaksanaan magang dilakukan penuh pada semester tujuh
dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan Pra Magang yang terdiri pengajuan proposal magang ke


KPS dan penyelesaian administrasi ke lokasi sasaran magang
termasuk juga pembekalan dari dosen pembimbing dilakukan
selama 5 kali mulai tanggal 09 Oktober – selesai.
2. Kegiatan Peleksanaan Magang dan Membuat Progres Laporan
dilakukan pada tanggal 09 Oktober 2023 – 09 Desember 2023.
Kegiatan magang tersebut dilaksanakan setiap hari senin – jum’at
pada pukul 08.00 – 16.00.
3. Kegiatan Pasca Magang terdiri atas penyusunan laporan magang
dan ujian magang yang dilakukan pada tanggal 22 Jnuari 2024 – 28
Januari 2024.

Dalam pelaksanaan magang, penulisan diberikan tugas – tugas yang sesuai dengan
divisi yang akan dianalisis penulisan dalam laporan magang.

Berikut tabel kegiatan di PT.Ganesha Cipta Cendekia

Tanggal Kegiatan Magang

09-13 Oktober 2023 - Pengenalan lingkungan perusahaan

(Minggu Pertama) - Perkenalan dengan seluruh staf kantor

- Membantu tugas karyawan dalam


menyiapkan keperluan terkait
pelaksanaan pelatihan SPSS

16-20 Oktober 2023 - Membantu dalam pendampingan


peserta pelatihan SSPS
(Minggu Kedua)

23-27 Oktober 2023 - Membantu melakukan pencatatan


laporan keuangan
(Minggu Ketiga)
- Membantu menghitung pph
karyawan

30 Oktober - 03 November - Membantu merekap laporan


2023 keuangan

(Minggu Keempat) - Diskusi berserta pembagian tugas


dalam pendampingan pencatatan
dan pembukuan UMKM

13-17 November 2023 - Membantu pelaku UMKM


(Minggu Kelima) dalam menentukan hpp dan
harga jual produk dengan
memanfaatkan penggunaan
aplikasi sederhana

13-17 November 2023 - Membantu mendampingi pelaku


UMKM terkait penggunaan aplikasi
(Minggu Keenam)
pencatatan UMKM.

20-24 ovenber 2023 - Membantu mendampingi pelaku


UMKM dan evaluasi dilapangan
(Minggu Ketujuh)

27 November – 1 Desember - Evaluasi hasil laporan keuangan


2023 UMKM.

(Minggu Kedelapan)

4-8 Desember 2023 - Menyerahkan tugas-tugas yang


selama ini diberikan
(Minggu Kesembilan)
- Perpisahan dengan kepala kantor.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Landasan Konseptual
3.1.1 Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan yaitu laporan keuangan yang memiliki tujuan
untuk menyediakan sebuah informasi keuangan yang dibutuhkan oleh berbagai
pihak, baik itu internal maupun eksternal erat kaitannya dengan pengambilan
keputusan. Informasi akuntansi ini disajikan melalui laporan keuangan. Memiliki
karakte- ristik kualitatif untuk membuat sebuah informasi dalam laporan keuangan
yang lebih berguna bagi semua pemakai dalam membuat suatu keputusan yang
bernilai ekonomis merupakan ciri khas dari laporan keuangan.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Putra (2012) laporan keuangan


adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan ada periode akuntansi yang
mengambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan berguna bagi
bank, kreditor, dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam menganilisis serta
menginterpretasikan kinerja keuangan dan kondisi keuangan. Dari beberapa
penjabaran pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
merupakan sebuah laporan yang tertulis dan memberikan sebuah informasi
tentang kondisi keuangan suatu perusahaan pada saat periode tertentu.
1. Tujuan Laporan Keuangan
Laporaan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi
keunangan perusahaan saat ini atau periode kedepannya. Maksud dan tujuan
laporan keuangan menunjukkan kondis keuangan perusahaan (Kamsir :
2013). Menurut IAI dalam SAK ETAP (2018), tujuan laporan keuangan
adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna
dalam pengambilan keputusan ekonomi untuk memenuhi suatu kebutuhan
informasi tertentu dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga dapat
menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
2. Unsur –Unsur Laporan Keuangan
Hery (2016:14-15), mengungkapkan definisi dari masing- masing unsur
laporan keuangan sebagaimana yng telah dirumuskan oleh pembuat standar
akuntansi:
a. Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan
diharapkan akan diperoleh entitas
b. Kewajiban merupakan kewajiban masa kini entitas yang timbul dari
peristiwa masa lalu, yang mengandung manfaat ekonomi.
c. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua
kewajiban.

3. Manfaat Laporan Keuangan


Pada akhir periode biasanya laporan keuangan disiapkan untuk
melaporkan aktivitas pendanaan dan investasi pada saat tersebut, dan untuk
meringkas aktivitas operasi selama periode sebelumnya (Subramanyam dan
John, 2010). Dalam bukunya analisis kinerja keuangan, Fahmi (2011)
mengatakan bahwa berdasarkan konsep keuangan maka laporan keuangan
sangat diperlukan untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan
dari waktu ke waktu dan untuk mengetahui sudah sejauh mana perusahaan
mencapai tujuannya.
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak- pihak yang berkepentingan dengan
data atau aktivitas perusahaan tersebut. Sehingga laporan keuangan
memegang peranan yang luas dan mempunyai suatu posisi yang dapat
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Menurut Harahap (2010), pihak esternal atau pemakai laporan keuangan
itu meliputi:

a. Pihak perusahaan

Pihak ini sangat berkepentingan untuk mengetahui laporan keuangan,


karena laporan tersebut dapat menilai sukses tidaknya manajer dalam
memimpin perusahaan. Laporan keuangan juga digunakan untuk
menilai kemungkinan hasil yang akan dicapai dimasa yang akan
datang, sehingga bisa untuk menaksir bagian keuangan yang akan di
terima pemilik.

b. Manajer / pemimpin perusahaan

Laporan keuangan digunakan untuk menyusun kebijaksanaan yang


lebih cepat, memperbaiki sistem yang telah dijalankan dan untuk
menyusun sistem pengawasan yang lebih bagus.

c. Investor

Peranaan modal yang beresiko dan panasehat mereka berkepentingan


dengan resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investor
yang mereka lakukan.

d. Karyawan

Karyawan dan kelompok yang mewakili mereka tertarik pada


informasi mengenai stabilitas dan protabilitas perusahaan.
e. Pemberi pinjaman (kreditur)

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang


memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta
serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

f. Pemasok dan kreditur usaha lainnya, tertarik dengan informasi yang


memungkinkan meraka untuk memutuskan apakah jumlah yang
terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

g. Pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan


hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian
jangka panjang atau tergantung pada perusahaan.

h. Pemerintah dan lembaga yang berada dibawah wewenangnya


berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan berkepentingan
dengan aktifitas perusahaan

Anda mungkin juga menyukai