UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
Korporasi. Atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kasus pada Penelitian Fasilitas 07 & 08” dengan tepat waktu. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Perpajakan Korporasi di
Universitas Pamulang. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
Dengan adanya tugas yang diberikan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk pembiayaan negara
Namun, hingga saat ini tax ratio Indonesia masih tergolong rendah.
Revenue Statistic in Asia and Pacific Economic 2019 yang menempatkan tax
Kementerian Keuangan, tax ratio Indonesia pada tahun 2014 sebesar 13,7%,
2015 sebesar 11,6%, 2016 sebesar 10,8%, 2017 sebesar 10,7%, 2018 sebesar
11,6% dan tax ratio 2019 sebesar 12,2%. OECD menyebut rasio pajak
bahkan juga di bawah Afrika yang rata-rata tax ratio-nya sebesar 18,2%.
triliun. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang
penerimaan pajak yaitu sebesar 532,91 triliun rupiah atau sebesar 40,007%
dari total penerimaan pajak. Oleh sebab itu, sangat wajar apabila pemerintah
pajak. Salah satu jalan yang ditempuh adalah pemberian fasilitas atau
1
kemudahan dalam bidang Pajak Pertambahan Nilai.
meningkat setiap tahunnya yaitu pada tahun 2016 sebesar 116.326 miliar
rupiah, pada tahun 2017 sebesar 132.848 miliar rupiah, dan pada tahun 2018
sebesar 145.615 miliar rupiah. Belanja perpajakan dari fasilitas PPN dan
ini mencapai 60 persen dari total estimasi belanja perpajakan yaitu sebesar
192.563 miliar rupiah pada tahun 2016, sebesar 196.821 miliar rupiah pada
tahun 2017, dan sebesar 221.121 miliar rupiah pada tahun 2018 (Badan
lain sebagai berikut. Pajak pertambahan nilai (PPN) merupakan pajak yang
dikenakan atas konsumsi di dalam negeri (di dalam Daerah Pabean), baik
dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam
2
2011).
contoh kasus yang terjadi. Makalah permasalahan yang akan dibahas dalam
3. Seperti apa contoh kasus yang terjadi dalam penyelidikan fasilitas 07 &
08?
1.3 Tujuan
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka tujuan dari makalah ini sangat
diharapkan dapat menemukan beberapa hal yang menjadi jawaban dari rumus
dibebaskan
07 & 08
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Penyerahan Alat Angkutan Tertentu dan Penyerahan Jasa Kena Pajak Terkait Alat
Angkutan Tertentu.
5
115/PMK.03/2021 Tata Cara Pemberian Fasilitas Dibebaskan dari
Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas Impor dan/ atau Penyerahan
Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis, Tata Cara Pembayaran
Pajak Pertambahan Nilai Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat
Strategis yang Telah Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
yang Digunakan Tidak Sesuai dengan Tujuan Semula atau
Dipindahtangankan dan Pengenaan Sanksi atas Keterlambatan Pembayaran
Pajak Pertambahan Nilai.
Keputusan Ditjen Pajak No KEP 234/PJ/2003 tentang tata cara pemberian
dan penatasausahaan PPN yang dibebaskan atas impor/penyerahan BKP
tertentu bersifat strategis yang diekspor dan barang hasil pertanian yang
bersifat strategis yang dibebaskan dari pengenaan PPN.
Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2022 tentang Pertambahan Nilai
atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Tidak Dipungut atas Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak
Tertentu dan/atau Penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu dan/atau
Pemanfaatan Jasa Kena Pajak Tertentu dari Luar Daerah Pabean.
6
menyerahkan BKP berwujud kepada pengusaha di KPBPB. PKP yang
menggunakan kode faktur pajak 07 berdasarkan dokumen PPBJ, antara lain:
PKP di Tempat Lain Dalam Daerah Pabean (TLDDP).
PKP di Tempat Penibunan Berikat (TPB).
PKP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Pembuatan faktur pajak yang menggunakan kode faktur pajak 07 dari dokumen
PPBJ, setidaknya harus memenuhi beberapa syarat, yakni sebagai berikut:
Dokumen PPBJ masih berlaku. Masa berlaku dokumen PPBJ adalah 30 hari
kalender, terhitung sejak tanggal pembuatan PPBJ.
Kode Faktur Pajak yang dibuat adalah kode faktur 07 agar mendapatkan
fasilitas bebas PPN. 2. SPPB BC 4.0 Salah satu syarat PKP dapat membuat faktur
pajak, dengan menggunakan kode faktur pajak 07, adalah memiliki SPPB BC 4.0.
Surat Persetujuan Pemasukan Barang atau SPPB BC 4.0, merupakan dokumen
penetapan persetujuan untuk pemasukan barang pada saat dokumen BC 4.0 sudah
mendapatkan penetapan jalur hijau. Merujuk pada PMK 173/PMK.03/2021, DJP
dan DJBC telah melakukan integrasi dokumen, yakni antara dokumen BC 4.0 dan
kode faktur pajak 07 dalam aplikasi e-Faktur mulai 2022.
Penerbitan faktur pajak oleh PKP penjual di tempat lain dalam daerah
pabean setelah penyerahan dokumen BC 4.0, menjadi lebih mudah. Sistem kerja
intergrasi ini, adalah wajib pajak menyerahkan dokumen BC 4.0 melalui aplikasi
Customs-Excise Information System and Automation (CEISA). Kemudian, Kantor
Pelayanan Bea Cukai menerbitkan Surat Persetujuan Pemasukan Barang
(SPPB).Elemen dokumen BC 0.4 tersebut dikirim ke DJP untuk terlebih dahulu
diisi dalam e-Faktur untuk penerbitan Faktur Pajaknya. Lalu, PKP di tempat lain
dalam daerah pabean dapat menerbitkan faktur pajak menggunakan kode faktur
pajak 07 melalui e-Faktur. Selain itu, PKP yang menerbitkan faktur pajak di tempat
lain dalam daerah pabean tersebut, juga harus melaporkan faktur pajak dengan
Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPN.
2.2.2 Kode 08
Penggunaan kode faktur pajak 08 muncul karena pada dasarnya barang atau jasa
yang diimpor atau diserahkan ini merupakan kategori BKP/JKP. Sehingga, meski
mendapatkan fasilitas pembebasan PPN, namun tidak menghilangkan kewajiban
7
pembuatan faktur pajak, karena sekali lagi, yang diserahkan masuk dalam kategori
BKP/JKP. Berbeda dengan barang dan jasa yang atas penyerahannya mendapat
fasilitas tidak dipungut PPN, yang artinya sedari awal beberapa barang dan jasa
tertentu memang tidak dikenakan pungutan PPN. Untuk transaksi ini,
penyerahannya tidak diharuskan membuat faktur pajak. Kode faktur pajak jenis ini
harus dibuat saat melakukan penyerahan BKP/JKP dan harus juga menyertakan
Surat Keterangan Bebas (SKB) PPN, sebagai syarat bahwa impor atau penyerahan
BKP/JKP telah mendapatkan persetujuan mendapatkan fasilitas dibebaskan dari
pungutan PPN. Terhadap faktur pajak yang menggunakan kode faktur pajak ini,
penerima BKP/JKP tidak bisa mengkreditkan perolehan pajak masukan.
2.3.1 KODE 07
07 digunakan untuk penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya Tidak
Dipungut kepada selain Pemungut PPN, penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn
BM-nya Ditanggung Pemerintah (DTP) kepada selain Pemungut PPN, dan
penyerahan ke Kawasan Bebas/Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kepada selain
Pemungut PPN. Kode ini digunakan atas Penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn
BM-nya Tidak Dipungut, Ditanggung Pemerintah (DTP), dan Penyerahan ke
Kawasan Bebas/Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berdasarkan peraturan khusus
yang berlaku, antara lain :
a) Ketentuan yang mengatur mengenai Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan
Dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang Dibiayai Dengan Dana
Pinjaman/Hibah Luar Negeri.
b) Ketentuan yang mengatur mengenai Perlakuan Perpajakan bagi Pengusaha Kena
Pajak Berstatus Entrepot Produksi Tujuan Ekspor (EPTE) Dan Perusahaan
Pengolahan Di Kawasan Berikat (KB).
c) Ketentuan yang mengatur mengenai Tempat Penimbunan Berikat.
d) Ketentuan yang mengatur mengenai Perlakuan Perpajakan di Kawasan
Pengembangan Ekonomi Terpadu.
e) Ketentuan yang mengatur mengenai Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai atas
8
Penyerahan Avtur Untuk Keperluan Penerbangan Internasional.
f) Ketentuan yang mengatur mengenai Toko Bebas Bea.
g) Ketentuan yang mengatur mengenai Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah atas Impor Barang Kena Pajak Yang Dibebaskan
Dari Pungutan Bea Masuk.
h) Ketentuan yang mengatur mengenai Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung
Pemerintah Atas Penyerahan Minyak Goreng Sawit Di Dalam Negeri.
i) Ketentuan yang mengatur mengenai Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung
Pemerintah Atas Penyerahan Bahan Bakar Nabati Di Dalam Negeri.
j) Ketentuan yang mengatur mengenai Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan, Dan
Cukai Serta Pengawasan Atas Dan Pengeluaran Barang Ke Dan Dari Serta Berada
Di Kawasan Yang Telah Ditunjuk Sebagai Kawasan Perdagangan Bebas Dan
Pelabuhan Bebas.
k) Ketentuan yang mengatur mengenai Tata Cara Pengawasan, Pengadministrasian,
Pembayaran, serta Pelunasan Pajak Pertambahan Nilai dan/atau Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah Atas Pengeluaran dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak Dari Kawasan Bebas Ke Tempat Lain Dalam Daerah
Pabean dan Pemasukan dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa
Kena Pajak Dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean Ke Kawasan Bebas.
2.3.2 KODE 08
08 digunakan untuk penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya Tidak
Dipungut kepada selain Pemungut PPN, Kode ini digunakan atas Penyerahan yang
PPN atau PPN dan PPn BM-nya Tidak Dipungut berdasarkan peraturan khusus
yang berlaku.Ketentuan yang mengatur mengenai Tata Cara Pemasukan dan
Pengeluaran Barang Ke dan Dari Kawasan Yang Telah Ditunjuk Sebagai
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.
08 digunakan untuk penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN atau
PPN dan PPnBM kepada selain Pemungut PPN. Kode ini digunakan atas
penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN atau PPnBM berdasarkan
peraturan khusu yang berlaku antara lain:
a) Ketentuan yang mengatur mengenai Impor dan/atau Penyerahan Barang
Kena Pajak Tertentu dan/atau Penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu yang
Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.
9
b) Ketentuan yang mengatur mengenai Impor dan/atau Penyerahan Barang
Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis yang Dibebaskan dari
Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.
c) Ketentuan yang mengatur mengenai pemberian pembebasan Pajak
Pertambahan Nilai dan/atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah kepada
Perwakilan Negara Asing dan Badan Internasional serta pejabatnya.
10
2.4.2 KODE 08
Kasus 1: Impor beras
PT Padi Mandiri, sebuah PKP, melakukan impor beras dari Thailand. Beras
tersebut kemudian dijual kepada masyarakat umum. Penyerahan beras
tersebut merupakan penyerahan BKP yang dibebaskan PPN, karena beras
merupakan barang strategis yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Kasus 2: Penyerahan jasa kesehatan di rumah sakit pemerintah
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi merupakan PKP yang
memberikan jasa kesehatan kepada masyarakat. Jasa kesehatan yang
diberikan oleh RSUD Kota Bekasi, seperti pelayanan poliklinik, rawat inap,
dan operasi, merupakan penyerahan JKP yang dibebaskan PPN, karena jasa
tersebut merupakan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjaga
kesehatannya.
Kasus 3: Penyerahan jasa angkutan umum bus
PT Transportasi Maju, sebuah PKP, memberikan jasa angkutan umum bus
kepada masyarakat. Jasa angkutan umum bus tersebut merupakan
penyerahan JKP yang dibebaskan PPN, karena jasa tersebut merupakan jasa
yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk melakukan perjalanan.
Kasus 4: Penyerahan jasa sewa tanah dan bangunan untuk rumah ibadah
Pemerintah Kota B menyewakan tanah dan bangunan kepada sebuah
yayasan untuk digunakan sebagai tempat ibadah. Penyerahan jasa sewa
tanah dan bangunan tersebut merupakan penyerahan JKP yang dibebaskan
PPN, karena jasa tersebut merupakan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat
untuk beribadah.
Peningkatan daya beli masyarakat. Penyerahan BKP atau JKP yang tidak
Dampak PPN fasilitas dibebaskan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu dampak
Penurunan harga barang dan jasa. Penyerahan BKP atau JKP yang
dibebaskan PPN akan menyebabkan harga barang dan jasa tersebut menjadi
lebih murah, karena tidak dikenakan PPN. Hal ini dapat meningkatkan daya
12
PPN dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, karena biaya produksi atau
penyediaan barang dan jasa tersebut menjadi lebih rendah. Hal ini dapat
PPN akan menyebabkan penerimaan pajak PPN menjadi lebih rendah. Hal
Secara umum, dampak PPN fasilitas dibebaskan dapat bersifat positif maupun
negatif. Dampak positif dari PPN fasilitas dibebaskan dapat berupa penurunan
harga barang dan jasa, peningkatan akses masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
peningkatan efisiensi ekonomi. Dampak negatif dari PPN fasilitas dibebaskan dapat
dampak positifnya dapat lebih besar daripada dampak negatifnya. Pemerintah harus
untuk memastikan bahwa penerapannya tetap sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
13
2.12 PENYELESAIAN FASILITAS 07 & 08
2.6.1 KODE 07
PKP yang melakukan penyerahan BKP atau JKP yang dibebaskan PPN
Nilai (SKB PPN) kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat PKP
tersebut terdaftar.
paspor) bagi WNI atau fotokopi paspor bagi WNA. Fotokopi NPWP.
KPP akan menerbitkan SKB PPN dalam waktu paling lama 14 hari kerja
Setelah SKB PPN diterbitkan, PKP yang melakukan penyerahan BKP atau JKP
penyerahan BKP atau JKP yang dibebaskan PPN tidak dapat dikreditkan oleh PKP
penerima.
14
2.6.2 KODE 08
BKP atau JKP tersebut harus mengajukan permohonan Surat Keterangan Bebas
Pajak Pertambahan Nilai (SKB PPN) kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat
Ketentuan tersebut meliputi jenis BKP atau JKP yang dapat dibebaskan
Penyerahan BKP atau JKP yang dibebaskan PPN harus dilakukan oleh
Penyerahan BKP atau JKP yang dibebaskan PPN tidak dapat dikreditkan
PPN-nya oleh PKP penerima. PPN yang dibayar untuk perolehan BKP atau
JKP yang dibebaskan PPN tidak dapat dikreditkan oleh PKP penerima.c
Pertambahan Nilai (SKB PPN) kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat PKP
tersebut terdaftar.
oleh KPP.
Fotokopi identitas diri (KTP atau paspor) bagi WNI atau fotokopi
15
paspor bagi WNA. Fotokopi NPWP. Fotokopi dokumen yang
PPN.
terdaftar.
KPP akan menerbitkan SKB PPN dalam waktu paling lama 14 hari kerja sejak
permohonan diterima secara lengkap. Setelah SKB PPN diterbitkan, PKP yang
melakukan penyerahan BKP atau JKP yang dibebaskan PPN harus menerbitkan
2.7.1 KODE 07
PT. Maju Usaha melakukan impor beras sebanyak 1.000 kg dengan harga jual
oleh masyarakat.
= Rp10.000,-/kg x 1.000 kg
= Rp10.000.000,-
Pada faktur pajak yang diterbitkan oleh PT. Contoh, kolom PPN diisi dengan
16
keterangan "PPN Dibebaskan".
Dengan demikian, tidak ada perhitungan PPN yang dilakukan dalam kasus ini.
2.7.2 KODE 08
PT. Jasa Sewa Bangunan menyewakan bangunan kepada PT. Pembeli untuk
merupakan penyerahan JKP yang dibebaskan PPN, karena jasa sewa bangunan
usaha.
PPN yang seharusnya terutang atas penyerahan jasa sewa bangunan tersebut
adalah:
Oleh karena itu, jumlah PPN yang dibebaskan adalah sebesar Rp11.000.000,-.
2.8.1 KODE 07
Sanksi PPN tidak dipungut adalah sanksi yang dikenakan kepada PKP yang
melakukan penyerahan BKP atau JKP yang seharusnya dipungut PPN, tetapi tidak
dipungut. Sanksi tersebut diatur dalam Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai (UU PPN). Berdasarkan Pasal 13 ayat (1) UU PPN, PKP yang
melakukan penyerahan BKP atau JKP yang seharusnya dipungut PPN, tetapi tidak
dipungut, dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% dari PPN
17
Sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% dari PPN yang tidak atau
dikurangi dengan jumlah PPN yang telah dibayar. Berikut adalah contoh
Oleh karena itu, PT. Maju Usaha dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan
sebesar 100% dari PPN yang tidak atau kurang dibayar, yaitu sebesar Rp100.000,-
x 100% = Rp100.000,-.
Selain sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% dari PPN yang
tidak atau kurang dibayar, PKP yang melakukan penyerahan BKP atau JKP yang
seharusnya dipungut PPN, tetapi tidak dipungut, juga dapat dikenakan sanksi
pidana. Sanksi pidana tersebut diatur dalam Pasal 39 ayat (1) huruf b UU PPN.
Berdasarkan Pasal 39 ayat (1) huruf b UU PPN, PKP yang melakukan penyerahan
BKP atau JKP yang seharusnya dipungut PPN, tetapi tidak dipungut, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda paling banyak
2.8.2 KODE 08
PT. Manggala merupakan PKP yang melakukan impor besi. Besi tersebut
kemudian dijual kepada PT. Tugu Jaya. Penyerahan besi tersebut merupakan
penyerahan BKP yang dibebaskan PPN, karena besi merupakan barang yang
18
PT. Manggala mengajukan permohonan Surat Keterangan Bebas Pajak
Pertambahan Nilai (SKB PPN) kepada KPP tempat PT. Manggala terdaftar.
Namun, permohonan tersebut ditolak oleh KPP, karena PT. Manggala tidak
Sebagai akibatnya, PT. Manggala dikenakan sanksi fasilitas 08 sebesar 100% dari
jumlah PPN yang tidak dibayar. Jumlah PPN yang tidak dibayar tersebut adalah
sebesar:
= Rp10.000.000 x 10%
= Rp1.000.000
Sehingga, total sanksi fasilitas 08 yang harus dibayar oleh PT. Manggala adalah
sebesar:
Rp1.000.000 x 100%
= Rp1.000.000
19
2.15 CONTOH FAKTUR PAJAK 07 & 08
2.9.1 KODE 07
20
2.9.2 KODE 08
21
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
tertentu yang diberikan oleh pemerintah kepada subjek pajak. Fasilitas tidak
dipungut biasanya diberikan ketika suatu transaksi atau jenis usaha tertentu
dikecualikan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau pajak lainnya. Sebaliknya,
kewajiban pajak yang seharusnya dikenakan, sering kali sebagai stimulus atau
insentif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi atau sektor tertentu. Kedua bentuk
fasilitas ini memiliki tujuan untuk mendukung pelaku usaha atau individu agar lebih
Dalam hal ini, pemberian fasilitas tidak dipungut dan dibebaskan menjadi
instrumen kebijakan pajak yang dapat membentuk lingkungan bisnis yang lebih
dalam perekonomian. fasilitas ini tidak hanya memberikan insentif kepada pelaku
usaha atau subjek pajak, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendukung
3.2 SARAN
22
investasi di negara ini, kami mengusulkan adanya fasilitas pajak berupa
ini ditujukan untuk memberikan insentif kepada pelaku usaha yang berkontribusi
fasilitas yang kami usulkan meliputi pembebasan pajak penghasilan (PPh) untuk
investasi tertentu selama periode awal, pengecualian dari Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) pada beberapa jenis transaksi tertentu, dan kemudahan akses terhadap kredit
investasi, tetapi juga menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif, yang pada
23
DAFTAR PUSTAKA
Faktur Pajak 070: Pengertian, Dasar Hukum, dan Aturan Pembuatannya - Accurate Online"
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/faktur-pajak-070/
https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/faktur-pajak-080
Kode Faktur Pajak 07, Definisi, Dasar Hukum, dan Syarat Penggunaannya
https://katadata.co.id/amp/agungjatmiko/ekonopedia/633a447c4df3f/kode-faktur-pajak-
07-definisi-dasar-hukum-dan-syarat-penggunaannya?page=2
ppn-efaktur/ppn-dibebaskan
https://ortax.org/ini-penjelasan-tentang-fasilitas-ppn-tidak-dipungut
https://reputasi.ulm.ac.id/id/index.php/pajak/article/download/5/4
Djuanda, Gustian. Pelaporan pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang
Wijaya, Suparna, and Komang Rina Arsini. "Fasilitas PPN tidak dipungut atau dibebaskan:
24