Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan Khusus...................................................................................................3
1.3 Manfaat Penelitian..............................................................................................3
1.4 Keutamaan Penelitian.........................................................................................3
1.5 Temuan yang Ditargetkan..................................................................................3
1.6 Kontribusi Penelitian terhadap Ilmu Pengetahuan..............................................3
1.7 Luaran Penelitian................................................................................................3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................4
2.1 Teori Kepatuhan.................................................................................................4
2.2 Pengetahuan Perpajakan, Kewajiban Moral, Sosialisasi Perpajakan, Sanksi
Perpajakan......................................................................................................................4
2.3 Perumusan Hipotesis..........................................................................................5
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................7
3.1 Desain Penelitian................................................................................................7
3.2 Tahap Penelitian.................................................................................................7
3.3 Definisi Operasional Variabel............................................................................8
3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data.............................................................8
3.5 Teknik Analisis Data..........................................................................................8
BAB IV. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN........................................9
4.1 Anggaran Biaya..................................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan.................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
Lampiran 5. Kuisioner
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepatuhan wajib pajak merupakan suatu keadaan dimana semua wajib pajak
dapat memenuhi kewajiban serta melaksanakan hak perpajakan. Kepatuhan wajib
pajak menjadi sangat penting karena ketidakpatuhan terhadap pajak dapat
menimbulkan upaya penghindaran terhadap pajak yang nantinya berdampak pada
kas negara yang berkurang. Ketidakpatuhan akan wajib pajak ini nantinya akan
memicu pada penghindaran pajak yang akan berdampak pada pembangunan
daerah. Dalam hal ini Pemerintah Provinsi Bali perlu memberikan perhatian yang
serius mengenai kepatuhan wajib pajak.Kota Denpasar sebagai kota terbesar di
Bali yang sedang memiliki tingkat perkembangan kendaraan bermotor yang
sangat pesat.
Menurut sumber https://bali.bps.go.id/indicator/17/248/1/jumlah-kendaraan-
menurut-wilayah.html# pada tahun 2019 tercatat jumlah kendaraan bermotor Kota
Denpasar sebanyak 1.421.953, pada tahun 2020 jumlah kendaraan bermotor Kota
Denpasar sebanyak 1.450.730, dan pada tahun 2021 jumlah kendaraan bermotor
Kota Denpasar sebanyak 1.470.570. Dapat dikatakan bahwa jumlah kendaraan
bermotor setiap tahunnya memiliki peningkatan yang signifikan, hal ini dapat
dimanfaatkan oleh pemerintah kota Denpasar untuk menarik pajak kepada pemilik
kendaraan bermotor tersebut yang dapat menjadi pajak penghasilan daerah. Pajak
daerah masih menjadi subkomponen terbesar dalam pencapaian realisasi. Pajak
kendaraan bermotor akan dibebankan kepada orang pribadi atau badan yang
memiliki ataupun menguasaikendaraan bermotor. Realisasi penerimaan pajak
daerah didominasi oleh Pajak Kendaraan Bermotor. Semakin banyaknya
masyarakat memiliki kendaraan bermotor maka semakin banyak pula pendapatan
asli daerah yang dihasilkan. Akan tetapi masih banyak masyarakat yang belum
paham dan tidak memiliki kesadaran akan wajib pajak mengakibatkan terjadinya
masalah menganai kepatuhan wajib pajak. Dilihat dari wajib pajak kendaraan
bermotor pada Kantor Samsat Kota Denpasar menunjukkan bahwa wajib pajak
yang melakukan kewajiban membayar pajak mengalami fluktuasi. Dapat dilihat
dari tahun 2017 jumlah kendaraan bermotor sebanyak 815.040 dan wajib pajak
yang melakukan kewajiban sebanyak 715.682, pada tahun 2018 jumlah kendaraan
bermotor sebanyak 826.312 sedangkan wajib pajak yang melakukan kewajiban
membayar pajak sebanyak 763.348, pada tahun 2019 jumlah kendaraan bermotor
sebanyak 893.333 sedangkan wajib pajak yang melakukan kewajibans sebanyak
795.331, pada tahun 2020 jumlah kendaraan bermotor sebanyak 890.111
sedangkan wajib pajak yang melakukan kewajiban pajak sebanyak 696.047, dan
pada tahun 2021 jumlah kendaraan bermotor sebanyak 891.101 sedangkan wajib
pajak yang melakukan kewajiban pajak sebanyak 587.739. Selama 5 tahun
terakhir jumlah kendaraan bermotor meningkat setiap tahunnya,akan tetapi WP
yang melakukan kewajiban mengalami penurunan.

1
Penelitian ini dikembangkan agar masyarakat lebih memahami kepatuhan
wajib pajak dalam membayar pajak terutama pada pajak kendaraan bermotor
sebagai akibat adanya pemberlakuan tarif pajak progresif. Masyarakat dalam hal
ini masih banyak yang belum mengerti sepenuhnya mengenai pengenaan pajak
progresif yang mengakibatkan permasalahan pada saat masyarakat membayar
pajak kendaraan bermotor dimana mereka harus membayar nominal lebih banyak
disebabkan jumalah kendaraan yang terdaftar atas nama warga tersebut walaupun
sebenarnya kendaraan tersebut sudah tidak dikuasai lagi. Hal ini terjadi karena
seringkali masyarakat telah menjual kendaraan bermotor namun kendaraan
tersebut masih atas nama pemilik sebelumnya sehingga ia dikenai pajak progresif
terhadap kendaraan yang tidak dikuasainya lagi.
Pemahaman mengenai pengetahuan pajak yang baik akan menumbuhkan
kesadaran untuk membayar pajak, sehingga wajib pajak menjadi lebih patuh
Sebaliknya kurangnya pemahaman mengenai pengetahuan akan perpajakan
berakibat pada rendahnya kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak, karena
beranggapan tidak ada insentif atau timbal balik secara langsung atas pembayaran
pajak yang dilakukan. Selain pengetahuan mengenai wajib pajak, factor yang
dapat mendukung adanya kepatuhan terhadap pajak antara lain : kewajiban moral,
sosialisasi , dan sanksi perpajakan. Kewajiban moral adalah moral yang dimiliki
seorang individu namun tidak dimiliki oleh orang lain seperti prinsip hidup, etika,
dan mempunyai kewajiban perpajakan dengan sukarela. Hal ini jika dilihat secara
teliti akan dapat berdampak terhadap kepatuhan wajib pajak. Sosialisasi juga
berdampak terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan adanya sosialisasi mengenai
pengetahuan perpajakan, masyarakat tentu akan mengetahui risiko ketidakpatuhan
terhadap pajak berupa sanksi. Jika dilihat dari tingkat kepatuhan wajib pajak
dalam membayar pajak, wajib pajak dalam hal ini akan memenuhi kewajiban
perpajakan bila memandang bahwa sanksi perpajakan akan lebih banyak
merugikannya .
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai factor yang akan
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak, antara lain mengenai pengetahuan pajak,
kewajiban moral, sosialisasi perpajakan, dan sanksi perpajakan. Penelitian tentang
kepatuhan wajib pajak telah dilakukan oleh beberapa peniliti, namun masih terjadi
ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya. Penelitian oleh (Yosi Yulia,
Ronni Andri Wijaya, Desi Permata Sari, 2020) menyatakan bahwa pengetahuan
tentang perpajakan berpengaruh signifikan dengan kepatuhan wajib pajak,
sedangkan penelitian oleh (Azmi, 2018) menyatakan bahwa pengetahuan
perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian oleh
(Yosi Yulia, Ronni Andri Wijaya, Desi Permata Sari, 2020) menyatakan bahwa
kewajiban moral berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, sedangkan
penelitian oleh (Ni Komang Ayu Juliantari, I Made Sudiartana, 2021) menyatakan
bahwa kewajiban moral tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

2
Penelitian oleh (Qohar, 2019) menyatakan bahwa sosialisasi perpajakan
berpengaruh positif dengan kepatuhan wajib pajak, sedangkan penelitian oleh
(Azizah, 2020) menyatakan bahwa sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak. Penilitian oleh (Ni Komang Ayu Juliantari, I
Made Sudiartana, 2021) menyatakan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak, sedangkan penelitian oleh (Supriatiningsih &
Jamil, 2021) menyatakan bahwa sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap
kepatuhan akan wajib pajak.
1.2 Tujuan Khusus
Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk menguji pengaruh: (1)
pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak, (2) kewajiban moral
terhadap kepatuhan wajib pajak, (3) sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan
wajib pajak, dan (4) sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.
1.3 Manfaat Penelitian
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkuat teori kepatuhan
(compliance theory). Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan mampu
memberikan pemahaman mendalam terkait pengaruh pengetahuan perpajakan,
kewajiban moral, sosialisasi perpajakan, dan sanksi perpajakan terhadap
kepatuhan wajib pajak di Kantor Samsat Kota Denpasar.
1.4 Keutamaan Penelitian
Penelitian ini memiliki keutamaan untuk dilakukan karena: (1) Pajak daerah
merupakan salah satu pendapatan daerah dan menjadi subkomponen terbesar
dalam pencapaian realisasi pendapatan asli daerah. Realisasi penerimaan pajak
daerah didominasi oleh pajak kendaraan bermotor; (2) penelitian yang menguji
pengaruh pengetahuan perpajakan, kewajiban moral, sosialisasi perpajakan, dan
sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak di Kantor Samsat Kota
Denpasar; dan (3) masih terjadi ketidakkonsistenan hasil dari penelitian-penelitian
terdahulu.
1.5 Temuan yang Ditargetkan
Penelitian ini menargetkan temuan berupa model pengaruh pengetahuan
perpajakan, kewajiban moral, sosialisasi perpajakan, dan sanksi perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak.
1.6 Kontribusi Penelitian terhadap Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini berkontribusi bagi literatur bidang akuntansi khusunya
perpajakan yang membahas mengenai kepatuhan wajib pajak dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
1.7 Luaran Penelitian
Luaran penelitian ini berupa laporan kemajuan, laporan akhir, dan artikel
ilmiah.

3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Kepatuhan
Kepatuhan berarti tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan. Jadi kepatuhan
wajib pajak dapat diartikan sebagai tunduk, taat dan patuhnya wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban persipajakannya sesuai dengan undang-undang
perpajakan yang berlaku (Rahayu, 2010). Erard dan Feinstin mengartikan
“Kepatuhan wajib pajak meggunakan teori psikologi yaitu sebagai rasa bersalah
dan rasa malu, persepsi wajib pajak atas kewajaran dan keadilan bebas pajak yang
mereka tanggung dan pengaruh kepuasan terhadap pelayanan pemerintah”
(Andreoni, 2006). Abdul Rahman mengertikan “Kepatuhan perpajakan sebagai
suatu keadaan di mana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan
melaksanakan hak perpajakannya” (Abdul, 2010). Menurut (Abdul, 2010) bahwa
kepatuhan adalah suatu peraturan yang menyatakan wajib pajak melaksanakan
hak perpajakan dan memenuhi kewajiban perpajakan. Terdapat dua macam
kepatuhan, yaitu kepatuhan formal dan material.
2.2 Pengetahuan Perpajakan, Kewajiban Moral, Sosialisasi Perpajakan,
Sanksi Perpajakan
Pengetahuan perpajakan adalah suatu proses dimana wajib pajak memahami
dan mengetahui tentang peraturan dan Undang-Undang serta tata cara perpajakan
dan menerapkannya untuk melakukan kegiatan perpajakan seperti, membayar
pajak, melaporkan SPT, dan lain sebagainya. Jika seseorang telah memahami dan
mengerti tentang perpajakan maka akan terjadi peningkatan pada kepatuhan wajib
pajak. Menurut (Rahman, 2018) menjelaskan pendidikan pada dasarnya
merupakan usaha pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan secara
sistematis, pragmatis, dan berjenjang agar menghasilkan manusia-manusia yang
berkualitas yang dapat memberikan manfaat dan sekaligus meningkatkan harkat
dan martabatnya.
Kewajiban moral adalah sikap yang berasal dari hati Nurani masing-masing
individu. Moral wajib pajak, sangat berpengaruh terhadap perilaku wajib pajak.
Menurut (Mustikasari, 2007), indikator-indikator yang digunakan untuk
mengukur kewajiban moral antara lain :
a) Membayar pajak merupakan tindakan yang benar.
b) Wajib pajak merasa cemas jika tidak melaksanakan kewajiban pajaknya.
c) Wajib pajak melanggar prosedur pajak jika tidak memenuhi kewajiban
perpajakannya.
d) Wajib pajak memiliki perasaan bersalah jika tidak membayar pajak.
e) Mengikuti semua hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan Undang-
Undang yang berlaku merupakan suatu norma yang benar.
Sosialisasi pajak adalah sebagai bentuk upaya dari pemerintah atau Direktorat
Jendral Pajak untuk memberikan pengertian, informasi, dan pembinaan kepada

4
masyarakat pada umumnya, dan wajib pajak pada khususnya, mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Menurut (Yogatama, 2014) indikatorindikator yang digunakan untuk mengukur
sosialisasi perpajakan antara lain:
a) Kantor samsat memberikan informasi terkait adanya pemberlakuan
peraturan pajak kendaraan bermotor yang baru.
b) Sosialisasi pajak yang diberikan dapat membantu wajib pajak dalam
memahami ketentuan wajib pajak kendaraan bermotor.
c) Adanya sosialisasi perpajakan untuk meningkatkan pengetahuan wajib
pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor.
d) Wajib pajak dapat meminta penjelasan kepada petugas pajak ketika
mendapatkan kesulitan dalam pembayaran pajak. Sosialisasi yang
dilakukan oleh petugas harus efektif dan tepat sasaran.
Sanksi perpajakan merupakan alat pencegah wajib pajak agar tidak melanggar
norma perpajakan, dan patuh akan wajib pajak. Menurut (Fatmawati, 2016)
indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur Sanksi Pajak antara lain :
a) Sanksi pajak sangat diperlukan untuk menciptakan kedisiplinan dalam
kewajiban membayar pajak kendaraan bermotor.
b) Pemberian sanksi harus dilaksanakan dengan tegas kepada semua wajib
pajak yang terlambat membayar pajak.
c) Penerapan sanksi pajak harus sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
d) Sanksi yang diberikan kepada wajib pajak kendaraan bermotor harus
sesuai dengan keterlambatannya.
e) Wajib pajak mengetahui sanksi yang diberikan apabila terlambat
membayar pajak kendaraan bermotor.
2.3 Perumusan Hipotesis
Menurut (Khasanah Septiyani Nur, 2014) menyatakan pengetahuan pajak
merupakan pengetahuan mengenai konsep ketentuan umum dibidang perpajakan,
jenis pajak yang berlaku di Indonesia mulai dari subyek pajak, obyek pajak, tarif
pajak,perhitungan pajak terutang, pencatatan pajak terutang sampai dengan
bagaimana pengisian pelaporan pajak. Pengetahuan pajak adalah kemampuan
seseorang memahami akan peraturan perpajakan. Hal ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Yosi Yulia, Ronni Andri Wijaya, Desi Permata
Sari, 2020) menyatakan bahwa pengetahuan tentang perpajakan berpengaruh
signifikan dengan kepatuhan wajib pajak
H1: Pengetahuan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak kendaraan bermotor

5
Kewajiban moral adalah moral yang berasal dari masing-masing individu
yang kemungkinan orang lain tidak memilikinya. Moral wajib pajak, etika dan
norma sosialnya sangat berpengaruh terhadap perilaku dari wajib pajak. Jika
kewajiban moral yang dimiliki seseorang kuat akan mampu meningkatkan tingkat
kepatuhanya Didukung penelitian yang dilakukan oleh (Yosi Yulia, Ronni Andri
Wijaya, Desi Permata Sari, 2020) yang menyatakan bahwa kewajiban moral
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
H2: Kewajiban moral berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak kendaraan bermotor.
Pengaruh sosialisasi perpajakan dapat menjadi faktor kepatuhan wajib pajak.
Menurut (Anwar, 2016) sosialisasi perpajakan dilakukan kepada wajib pajak
secara tidak langsung selalu memberikan pengaruh dalam meningkatnya
pengetahuan perpajakan wajib pajak, walaupun tujuan sosialisasi perpajakan yang
sebenarnya adalah untuk meningkatkan kepatuhan perpajakan. Di dukung dengan
adanya penelitian oleh (Qohar, 2019) yang menyatakan sosialisasi berpengaruh
positif terhadap kepatuhan wajib pajak
H3: Sosialisasi perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
dalam membayar pajak kendaraan bermotor.
Sanksi pajak dikenakan pada seorang wajib pajak bila melakukan
keterlambatan atau pelanggaran. Diharapkan dengan adanya peraturan sanksi yang
diterapkan tersebut dapat membuat wajib pajak orang pribadi semakin patuh
dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Semakin tinggi sanksi yang dikenakan
maka semakin tinggi pula kepatuhan pajak. Hasil ini juga sejalan dengan hasil
penelitian dari (Ni Komang Ayu Juliantari, I Made Sudiartana, 2021) bahwa
sanksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
H4 : Sanksi perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak kendaraan bermotor.
Berdasarkan rumusan hipotesis diatas, maka model konseptual penelitian ini

Pengetahuan Perpajakan (X1)


H1 H2 H3 H4
Kewajiban Moral (X2)
Kepatuhan Wajib Pajak
Sosialisasi Perpajakan (X3)

Sanksi Perpajakan (X4)


dapat digambarkan dalam Gambar 2.1
Gambar 2.1 Model Konseptual

6
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Desain Penelitian
Desain dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian empirik
kuantitatif. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban
kuisioner wajib pajak kendaraan bermotor di Kota Denpasar yang diukur dengan
skala likert tentang variable yang dimaksud yaitu pengaruh pengetahuan
perpajakan, kewajiban moral, sosialisasi perpajakan, dan sanksi perpajakan pada
tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor pada
kantor samsat Kota Denpasar. Data dianalisis dengan cara mendeskripsikan atau
mengintepretasikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Populasi
dalam penelitian ini adalah para wajib pajak yang aktif dalam melakukan
pembayaran kendaraan bermotor di Kantor Samsat Kota Denpasar tahun 2021
yaitu sebanyak 587.739 orang.
3.2 Tahap Penelitian
Langkah 1 Pengumpulan data
Laporan keuangan wajib pajak kendaraan bermotor, data laporan keuangan
didapatkan dari Kantor Samsat Kota Denpasar. Langkah ini menghasilkan
kumpulan data yang diperlukan untuk pengujian model konseptual dan hipotesis.
Langkah 2 Analisis data
Setelah data terkumpul, data dianalisis menggunakan bantuan software SPSS
versi 26, data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, juga dilakukan
pengujian keterpenuhan asumsi klasik, kemudian dilakukan pengujian hipotesis.
Langkah ini menghasilkan gambaran variabel penelitian, hasil uji asumsi klasik,
dan hasil uji hipotesis.
Langkah 3 Interpretasi hasil analisis data
Berdasarkan hasil analisis data, dilakukannya interpretasi, sehingga dapat
diketahui dan dipahami pengaruh pengetahuan perpajakan, kewajiban moral,
sosialisasi perpajakan, dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Interpretasi terhadap hasil analisis data, dilakukan dengan mengkaitkan temuan
penelitian dengan teori yang mendasari penelitian, yaitu teori kepatuhan. Selain
itu, interpretasi terhadap hasil temuan juga dijustifikasi dengan hasil-hasil
penelitian sebelumnya. Luaran dari tahap ini adalah dihasilkan model empirik
pengaruh pengetahuan perpajakan, kewajiban moral, sosialisasi perpajakan, dan
sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Langkah 4 Penulisan artikel ilmiah
Temuan penelitian ditulis dalam bentuk artikel ilmiah untuk disubmit ke
jurnal. Langkah 4 menghasilkan luaran berupa artikel ilmiah yang disubmit pada
jurnal internasional, dengan capaian yang ditargetkan adalah submitted.

7
3.3 Definisi Operasional Variabel
Pengetahuan perpajakan diukur dengan seberapa luas wajib pajak mengetahui
sanksi atau hukuman apa yang akan diperoleh apabila tidak patuh dalam
membayar pajak, atau lalai dalam pembayaran pajak. Jika wajib pajak tidak
mengetahui pengetahuan akan perpajakan , wajib pajak akan cenderung tidak
patuh dalam melakukan pembayaran pajak yang nantinya akan lebih merugikan
oleh karena adanya sanksi perpajakan.
Kewajiban moral diukur dengan sebuah norma yang dimiliki individu untuk
sadar dalam membayar pajak. Kewajiban moral ini berkaitan dengan etika,
perasaan bersalah, dan prinsip hidup. Hal ini jika dikaitkan dengan kepatuhan
akan wajib pajak dapat mendorong wajib pajak dalam membayar pajaknya.
Sosialisasi perpajakan diukur dengan informasi yang sampai kepada wajib
pajak akan kepatuhan di dalam membayar pajak. Sosialisasi perpajakan dalam
jaman globalisasi sekarang tidak hanya bisa dilakukan secara tatap muka
langsung, akan tetapi di jaman sekarang sudah tersedia media virtual untuk
melakukan sosialisasi seperti lewat media social, aplikasi pertemuan virtual
seperti zoom, webcam, dan gmeet , dan juga lewat media lainnya.
Sanksi perpajakan diukur dengan sebuah hukuman yang akan dikenakan
kepada wajib pajak yang melakukan pelanggaran atau tidak mengikuti peraturan
pajak sesuai dengan undang-undang. Jika wajib pajak segan akan sanksi
perpajakan hal ini akan berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak di dalam
membayar pajak.
3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari Kantor Samsat Kota Denpasar. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Dalam penelitian ini kuisioner
langsung diantar ke lokasi penelitian dan diberikan kepada responden. Data yang
diperoleh dalam pengisian kuisioner yaitu jawaban seputar variable yang akan
diteliti yaitu pernyataan mengenai pengetahuan perpajakan, kewajiban moral,
sosialisasi perpajakan,dan sanksi pajak pada tingkat kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak kendaraan bermotor pada Kantor Samsat di Kota Denpasar.
3.5 Teknik Analisis Data
Statistik deskriptif yang digunakan adalah nilai minimum, maksimum, mean,
dan standar deviasi untuk memberikan gambaran variabel penelitian. Uji asumsi
klasik dilakukan dengan melakukan uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi,
dan heteroskedastisitas. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi
linier berganda, dengan persamaan yang akan diuji adalah sebegai berikut:
Y =α + β 1 X 1+ β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e

Y = Kepatuhan Wajib Pajak; α =konstanta; ꞵ1 - ꞵ4 = nilai koefisien dari setiap


variabel independen;

8
X 1 =pengetahuan pajak , X 2 kewajiban moral , X 3 =sosialisasi perpajakan , X 4 =sanksi perpajakan
; e = error.
Penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian akan dilakukan dengan
menggunakan: 1). koefisien determinasi (R2) yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana kemampuan model menerangkan variabel dependen; 2). uji F dengan
cara quick look, yaitu melihat nilai signifikansi F pada output hasil regresi dengan
nilai signifikansi 0,05; dan 3) uji t atau paired sample t-test untuk melihat ada atau
tidaknya pengaruh antar variabel independen dengan variabel dependen dengan
nilai signifikansi 0,05.

BAB IV. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran
Dana (Rp)
1 Bahan habis pakai (contoh: Belmawa Rp 4.200.000
ATK, kertas, bahan, dll) Perguruan Tinggi Rp 500.000
maksimal 60% dari jumlah dana Instansi Lainnya Rp -
yang diusulkan
2 Sewa dan jasa (sewa/jasa alat; jasa Belmawa Rp -
pembuatan produk pihak ketiga, dll), Perguruan Tinggi Rp -
maksimal 15% dari jumlah dana Instansi Lainnya Rp -
yang diusulkan
3 Transportasi lokal maksimal 30% Belmawa Rp 2.100.000
dari jumlah dana yang diusulkan Perguruan Tinggi Rp 1.100.000
Instansi Lainnya Rp -
4 Lain-lain (contoh: biaya komunikasi, Belmawa Rp 700.000
biaya bayar akses publikasi, dll) Perguruan Tinggi Rp 150.000
maksimal 15% dari jumlah dana Instansi Lainnya Rp -
yang diusulkan
Jumlah Rp 8.750.000

Rekap Sumber Dana Belmawa Rp 7.000.000


Perguruan Tinggi Rp 1.750.000
Instansi Lainnya Rp -

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No Bulan Penanggung Jawab
. Jenis Kegiatan
1 2 3 4
1 Pengumpulan data Komang Rere Septya
2 Analisis data Amalia

9
3 Interpretasi hasil analisis data
4 Penulisan artikel ilmiah

DAFTAR PUSTAKA
Abdul, R. (2010). Panduan Pelaksanaan Administrasi Pajak : Untuk Karyawan,
Pelaku Bisnis, Dan Perusahaan.
Achmadi, Cholid Narbuko H. Abu. (2013). Metodologi Penelitian (13th Ed.). Pt
Bumi Aksara.
Andreoni, E. Dan J. F. (2006). Tax Compliance.
Anwar, R. A. N S. (2016). Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan
Perpajakan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Di
Surakarta Dengan Pengetahuan Perpajakan Sebagai Variabel Pemediasi.
Azizah, F. (2020). Pengaruh Sanksi Pajak Dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Usaha (Studi Kasus
Kpp Pratama Pare). Jfas : Journal Of Finance And Accounting Studies, 1(1),
33–45. Https://Doi.Org/10.33752/Jfas.V1i1.169
Azmi, M. Nurul. (2018). Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Tingkat Kesadaran,
Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi
Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Bebas ( Studi Di Wilayah
Kpp Pratama Pontianak ). Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta, 1–97.
B, M. (2017). Statistika Ekonomi Dan Bisnis (1st Ed.).
Fatmawati, Y. (2016). Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak,
Kualitas Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 21
(8th Ed.).
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 25.
Khasanah Septiyani Nur, S. (2014). Pengaruh Pengetahuan Perpajakan,
Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, Dan Kesadaran Wajib Pajak
Pada Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Mardiasmo. (2011). Perpajakan Edisi Revisi.
Mustikasari. (2007). Kajian Empiris Tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan
Perusahaan Industri Pengolahan Di Surabaya.
Ni Komang Ayu Juliantari, I Made Sudiartana, N. L. G. M. D. (2021). Pengaruh

10
Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kewajiban Moral, Sanksi Pajak,
Dan Sosialisasi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar
Pajak Kendaraan Bermotor Di Kantor Samsat Gianyar. Jurnal Kharisma,
3(1), 128–139.
Qohar, A. (2019). Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Sosialisasi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dengan Kesadaran Wajib
Pajak Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Akuntansi Universitas Negeri
Semarang, 1(1), 6–7. Https://Lib.Unnes.Ac.Id/29614/1/7101413025.Pdf
Rahayu, S. K. (2010). Perpajakan Indonesia.
Rahman, A. (2018). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Tingkat Pendidikan, Dan
Pendapatan Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan.
Ramandey, L. (2020). Perpajakan Suatu Pengantar (1st Ed.).
Resmi, S. (2014). Perpajakan Teori Dan Kasus.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan Rnd.
Sugiyono, B. A. (2017). Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Rnd.
Supriatiningsih, S., & Jamil, F. S. (2021). Pengaruh Kebijakan E-Filing, Sanksi
Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 9(1), 191–200.
Https://Doi.Org/10.37641/Jiakes.V9i1.560
Waluyo. (2017). Perpajakan Indonesia (12th Ed.).
Yogatama, A. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi.
Yosi Yulia, Ronni Andri Wijaya, Desi Permata Sari, M. A. (2020). Pengaruh
Pengetahuan Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Tingkat Pendidikan Dan
Sosialisasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Umkm Dikota
Padang.
{Bibliography
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping
1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Komang Rere Septya Amalia
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Akuntansi
4 NIM  202033121036

11
5 Tempat Tanggal Lahir Denpasar, 05 September 2002
6 Alamat Email rereseptya2@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085936572677

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


Waktu dan
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan
Tempat
1 - - -

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


Pihak pemberi
No Jenis Penghargaan Penghargaan Tahun
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertnggung jawabkan secara hukum apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan,saya sanggup menerima
saksi

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH

Denpasar, 8 Januari 2023


Ketua

(Komang Rere Septya Amalia)

2. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan
gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIP/NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Bidang Institusi Tahun
Ilmu Lulus

12
1

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS

Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Tahun
Dana

Pengabdian Kepada Masyarakat


No. Judul Pengabdian kepada Penyandang Tahun
Masyarakat Dana

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertnggung jawabkan secara hukum apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan,saya sanggup menerima saksi

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH

Denpasar, 8 Januari 2023


Dosen Pembimbing

(Dr. Partiwi Dwi Astuti, SE, MSi, Ak, CA)

13
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
No Jenis Pengeluaran Volume Harga Total
Satuan
1 Belanja Bahan Habis Pakai (maks. 60%)
a Kertas HVS 2 rim Rp 50.000 Rp 100.000
b Cartridge Colour 2 buah Rp 150.000 Rp 300.000
c Alat Tulis Kantor 3 paket Rp 60.000 Rp 180.000
d Refill tinta berwarna 1 buah Rp 80.000 Rp 80.000
e Refill tinta hitam putih 1 buah Rp 80.000 Rp 80.000
f Poster 2 buah Rp 250.000 Rp 500.000
g Publikasi 1 publikasi Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
SUB TOTAL Rp 4.240.000
2 Belanja Sewa dan Jasa (maks. 15%)
a Profread Artikel 1 artikel Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
SUB TOTAL Rp 1.000.000
3 Transportasi Lokal (maks. 30%)
a Kegiatan Pengumpulan Data 5 kali Rp 45.000 Rp 300.000
b Kegiatan Koordinasi Tim 10 kali Rp 100.000 Rp 1.000.000
c Kegiatan Bimbingan dengan 10 kali Rp 100.000 Rp 1.000.000
Dosen Pendamping
SUB TOTAL Rp 2.225.000
4 Lain-lain (maks. 15%)
a Kuota Internet 4 paket Rp 100.000 Rp 400.000
b Jilid Laporan Kemajuan 10 buah Rp 4.000 Rp 40.000
c Jilid Laporan Akhir 10 buah Rp 4.000 Rp 40.000
d Fotocopy Laporan Kemajuan 90 halaman Rp 500 Rp 45.000
e Fotocopy Laporan Akhir 90 halaman Rp 500 Rp 45.000
f Masker 2 box Rp 50.000 Rp 100.000
g Hand Sanitizer 2 botol Rp 40.000 Rp 80.000
h Pengolahan data 1 Rp 500.000 Rp 500.000
SUB TOTAL Rp 1.250.000
GRAND TOTAL Rp 8.715.000

14
Catatan : Pengeluaran yang ditandai dengan warna biru didanai oleh Perguruan
Tinggi, sedangkan yang ditandai dengan warna hitam didanai oleh Belmawa

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Minggu
)
Bertugas dan
bertanggungjawab
terhadap seluruh
perencanaan dan
pelaksanaan
penelitian,
Komang Rere Septya terhadap
1 Akuntansi Akuntansi 24/16
Amalia/202033121036 pelaksanaan
kegiatan,
pengumpulan
data, analsis data,
dan penyusunan
laporan.

15
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama : Komang Rere Septya Amalia
Nomor Induk Mahasiswa : 202033121036
Program Studi : Akuntansi
Nama Dosen Pendamping : Dr. Partiwi Dwi Astuti, SE, MSi, Ak, CA
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-RSH saya dengan judul “Pengaruh
Pengetahuan Perpajakan, Kewajiban Moral, Sosialisasi Perpajakan, dan Sanksi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak” adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lainnya.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar -
benarnya.

Denpasar, 8 Januari 2023


Ketua

(Komang Rere Septya Amalia)

16
Lampiran 5. Kuisioner
A. Petunjuk pengisian kuisioner
1. Mohon Bpk/Ibu/Sda/i mengisi dan menjawab seluruh pertanyaan dan atau
pernyataan pada kuisioner yang telah disediakan
2. Semua pertanyaan dan atau pernyataan hanya diperkenankan memberi satu
jawaban
3. Cara menjawab cukup memberi tanda ceklis (√) pada salah satu kolom
jawaban yang dianggap sesuai.
B. Keterangan pengisian kuisioner
a) STS : Sangat Tidak Setuju
b) TS : Tidak Setuju
c) N : Netral
d) S : Setuju
e) SS : Sangat Setuju
ALTERNATIF JAWABAN
NO PERNYATAAN/PERTANYAAN
STS TS N S SS
PENGETAHUAN PERPAJAKAN
1 Pengetahuan wajib pajak dapat
dengan mudah diperoleh dan
dipahami melalui media massa.
2 Masyarakat mengetahui dan
memahami bagaimana cara
menghitung jumlah pajak yang
ditanggungnya
3 Masyarakat mengetahui fungsi dan
manfaat pajak yang digunakan untuk
membiayai pembangunan negara dan
sarana umum bagi masyarakat
4 Masyarakat mengetahui dan
memahami dalam UU perpajakan,
bagi wajib pajak yang tidak
melakukan kewajiban membayar
pajak akan dikenakan sanksi
5 Masyarakat mengetahui pajak
bersifat memaksa
KEWAJIBAN MORAL
1 Membayar pajak merupakan bentuk
partisipasi dalam menunjang
pembangunan negara

17
2 Pembayaran pajak yang tidak sesuai
akan berdampak pada kerugian yang
akan ditanggung negara
3 Saya bangga dapat membangun
negara melalui pajak yang telah saya
bayarkan
4 Melalui pembayaran pajak akan
terbentuk rencana kemajuan
kesejahteraan rakyat
5 Pajak ditetapkan dengan Undang-
Undang dan bersifat memaksa
SOSIALISASI PERPAJAKAN
1 Sosialisasi perpajakan dapat
membuat wajib pajak mengetahui
manfaat pajak bagi negara
2 Sosialisasi perpajakan sangat
membantu wajib pajak memahami
peraturan perpajakan yang berlaku
3 Pemberian sosialisasi perpajakan
yang baik dan benar akan
membangun kesadaran masyarakat
akan pentingnya pajak
4 Wajib pajak banyak memperoleh
kasus pajak melalui media social
5 Adanya sosialisasi pajak secara
berkala akan menumbuhkan
kesadaran wajib pajak untuk patuh
dalam melaksanakan kewajiban
pajaknya
SANKSI PERPAJAKAN
1 Sanksi pajak yang berlaku harus
sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku
2 Sanksi pajak diperlukan untuk
menghindari kerugian negara karena
tidak tertibnya wajib pajak
3 Saya rajin membayar kewajiban
perpajakan karena adanya sanksi
4 Sanksi pajak dapat membuat wajib
pajak yang melanggar kewajiban
perpajakan menjadi jera
5 Saya setuju dengan adanya sanksi
perpajakan

18
19

Anda mungkin juga menyukai