0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
38 tayangan16 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Membahas pengertian, sejarah, tujuan, struktur, dan manfaat penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards)
2. IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang disusun oleh IASB (International Accounting Standards Board)
3. Tujuan IFRS adalah memberikan standar penyusunan laporan keuangan perusahaan di seluruh dunia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Membahas pengertian, sejarah, tujuan, struktur, dan manfaat penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards)
2. IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang disusun oleh IASB (International Accounting Standards Board)
3. Tujuan IFRS adalah memberikan standar penyusunan laporan keuangan perusahaan di seluruh dunia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Membahas pengertian, sejarah, tujuan, struktur, dan manfaat penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards)
2. IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang disusun oleh IASB (International Accounting Standards Board)
3. Tujuan IFRS adalah memberikan standar penyusunan laporan keuangan perusahaan di seluruh dunia
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA TAHUN 2020 A. Pengertian IFRS International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah standar akuntansi internasional yang disusun oleh International Accounting Standards Board (IASB) yang awal terbentuknya bernama International Acounting Standards Committe (IASC). Sebelum berganti nama menjadi IASB, IASC terlebih dahulu mengeluaran standar akuntansi yaitu International Accounting Standards (IAS). IAS diterbitkan antara tahun 1973 sampai dengan 2001. Proses penyusunan IAS 9 mengalami perubahan subtansial dengan adanya restrukturisasi IASC menjadi IASB pada tahun 2001 (Lestari, 2011). Menurut Gamayuni (2009) IFRS merupakan suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Dengan menerapkan IFRS berarti laporan keuangan disajikan dengan prinsip akuntansi yang sama, sehingga mempermudah proses konsolidasi pelaporan keuangan perusahaan multinasional dengan cabang-cabang perusahaannya yang berada pada negara yang berbeda. Penerapan IFRS dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan pengambilan keputusan, serta kepastian dan konsistensi dalam interpretasi informasi akuntansi. International Financial Reporting Standard (IFRS) bertujuan memberikan kumpulan standar penyusunan laporan keuangan perusahaan di seluruh dunia. Perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas tinggi, dapat diperbandingkan dan transparan yang digunakan oleh investor di pasar modal dunia maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder). Menurut Paul Pacter (2017) penggunaan IFRS sudah mencapai 150 negara yang terdiri dari 44 negara di Europa, 23 negara di Afrika, 13 negara di Timur tengah, 33 negara di Asia dan 37 negara di Amerika. Dan IFRS memiliki misi untuk menjadikan standar yang transparan, memperkuat akuntabilitas ekonomi yang terinformasi, berkontribusi dalam efisiensi ekonomi dengan membantu investor dalam mengidentifikasi suatu perusahaan B. Sejarah IFRS
International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah
standar, interpretasi, dan kerangka yang diadopsi oleh badan penyusun standar akuntansi internasional yang dikenal dengan International Accounting Standards Board (IASB). Beberapa standar yang membentuk IFRS dulunya dikenal dengan nama International Accounting Standards (IAS). IAS diterbitkan oleh suatu badan yang dikenal dengan International Accounting Standards Committee (IASC) pada kurun waktu antara tahun 1973-2001. Hingga Maret 2002, IASC telah menerbitkan 41 IAS dan 34 SIC (Standing Interpretations Committee) Interpretations. Beberapa di antaranya telah diubah atau diganti oleh IASB. Standar yang masih tersisa dipandang sebagai payung bagi IFRS. IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar akuntansi ini disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC). Sepanjang tahun 1999-2000, IASC melakukan restrukturisasi (dengan mengubah konstitusi, strategi, struktur dan nama). IASC berkeinginan untuk menjadi badan akuntansi yang lebih independen dan profesional. Pada Maret 2001, IASC Trustees mengaktifkan Part B dari IASC Constitution yang baru dan menetapkan non-profit Delaware corporation yang diberi nama International Accounting Standards Committee Foundation untuk mengawasi IASB. Pada April 2001, IASB yang baru mengambil alih tanggung jawab IASC dalam menetapkan International Accounting Standards. IASB berkeinginan untuk membentuk satu standar pelaporan keuangan global yang berkualitas. Selama pertemuan pertamanya, badan yang baru tersebut mengadopsi IAS dan SIC (Standing Interpretation Committee) yang ada. IASB terus mengembangkan standar yang disebut dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Jadi IFRS termasuk standar dan interpretasi yang disetujui oleh IASB serta IAS dan SIC interpretations yang diterbitkan berdasarkan konstitusi sebelumnya. Upaya melakukan konvergensi standar akuntansi pada prinsipnya merupakan usaha untuk menghilangkan perbedaan. Upaya ini diwujudkan melalui kerjasama antara IASB, badan penentu standar nasional dan kelompok kelompok yang juga menginginkan solusi dalam mengatasi berbagai persoalan akuntansi dan pelaporan (choi : 2010) . Setiap negara pada dasarnya memiliki lembaga pembuat standar pelaporan keuangan tersendiri. Indonesia memiliki Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Amerika Serikat memiliki Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) yang keluarkan oleh Financial Accounting Standard Board (FASB) dan Uni Eropa memiliki International Accounting Standard (IAS) yang dihasilkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Penggunaan standar pelaporan oleh masing-masing Negara memungkinkan terjadinya perbedaan dan jarang pula menimbulkan kendala ketika terjadi interaksi satu sama lain. Salah satu kekhawatiran yang muncul adalah adanya perbedaan nilai sehingga sulit dibandingkan. Permasalahan ini diduga dapat berujung pada terhambatnya kegiatan pelaku bisnis secara internasional karena sulitnya pengambilan keputusan. (Fitriami dan Titan : 795). C. Tujuan IFRS
Dalam suatu perusahaan ataupun menjalankan bisnis, standar atau
pengaturan mengenai keuangan sangatlah dibutuhkan untuk internal maupun eksternal , maka dari itu standar menjadi kewajiban bagi suatu perusahaan untuk mengelola laporan keuanganya. Adapun tujuan standar akuntansi IFRS di Indonesia adalah untuk memperkenalkan perusahaan ke pasar modal dunia. Mantan sekretaris Treasury Lawrence Summer mengidentifikasi bahwa satu-satunya inovasi paling penting membentuk pasar modal adalah gagasan mengenai prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Dia kemudian mengatakan bahwa kita memerlukan prinsip akuntansi yang sama secara internasional. (Kieso, Weygandt, Warfield, 2007) Menurut Gamayuni(2009) mengungkapkan bahwa tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang: 1. Menghasilkan transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang perioode yang disajikan. 2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS. 3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna. D. Struktur IFRS International Financial Reporting Standards comprise: Standar Pelaporan Keuangan Internasional terdiri dari: 1. International Financial Reporting Standards (IFRS) "standards issued after 2001 Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS)-standar yang dikeluarkan setelah tahun 2001 2. International Accounting Standards (IAS) "standards issued before 2001 Standar Akuntansi Internasional (IAS)-standar yang diterbitkan sebelum 2001 3. Interpretations originated from the International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)"issued after 2001 Interpretasi berasal dari interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional Komite (IFRIC)-diterbitkan setelah tahun 2001 4. Standing Interpretations Committee (SIC) "issued before 2001 Interpretasi Berdiri Komite (SIC)-diterbitkan sebelum 2001 5. Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements Kerangka Kerja Persiapan dan Penyajian Laporan Keuangan E. Susunan IFRS Susunan IFRS meliputi : 1. Penyajian 2. Laporan keuangan 3. Pengakuan pendapatan 4. Biaya penggajian 5. Biaya pinjaman 6. Pajak penghasilan 7. Investasi pada perusahaan asosiasi 8. Persediaan 9. Aktiv tetap 10. Aktiva tidak berwujud 11. Sewa 12. Pensiun 13. Penggabungan usaha 14. Kurs valuta asing 15. Opera sisegmen 16. Kejadian setelah tanggal neraca F. Manfaat Penerapan IFRS Harmonisasi standar akuntansi dan pelaporan keuangan telah di anggap sebagai suatu hal yang mendesak yang harus dilakukan oleh setiap negara termasuk Indonesia sebagai negara berkembang. Menurut Marsini Purba dalm bukunya yang berjudul “ International Financial Reporting Standards”, manfaat utama yang diperoleh dari harmonisasi standar akuntansi dan pelaporan keuangan adalah adanya pemahaman lebih baik atas laporan keuangan oleh pengguna laporan keuangan yang berasal dari berbagai negara. Hal ini memudahkan perusahaan menjual sahamnya secara lintas negara atau lintas pasar modal. Selain itu memberikan efisiensi dalam penyusunan laporan keuangan yang menghabiskan banyak dana dan sumber dana setiap tahunnya dan juga dapat menambah kepercayaan investor asing terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan nasional. Membuat perubahan ke IFRS, artinya mengadopsi bahasa pelaporan global, yang akan membuat perusahaan dimengerti oleh global market (pasar dunia). The Big-4 Accounting Firm mengatakan bahwa banyak dari perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi IFRS mengalami kemajuan yang signifikan dalam rangka memenuhi maksud mereka memasuki pasar modal dunia. Dengan Indonesia mengadopsi penuh IFRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Adopsi penuh IFRS diharapkan memberi manfaat: 1. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan menggunakan SAK yang dikenal secara internasional. 2. Meningkatkan arus investasi global. 3. Menurunkan biaya modal melalui pasar modal global dan menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan. Menurut ketua tim implementasi IFRS-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Dudi M Kurniawan yang dimuat harian Kompas tanggal 6 Mei 2010 mengatakan bahwa dengan mengadopsi IFRS Indonesia akan mendapatkan tujuh manfaat sekaligus. 1. Meningkatkan kualitas Standar Akuntansi Keuangan (SAK). 2. Mengurangi biaya SAK. 3. Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan. 4. Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan. 5. Meningkatkan transparansi keuangan. 6. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal. 7. Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan. G. Konsep Pokok IFRS Konsep pokok IFRS menurut kelompok kami, menyimpulkan bahwa IFRS dijadikan standar secara global dalam menyusun laporan keuangan perusahaan public. Adapaun 4 hal pokok yang tercantum adalah; 1. Definisi elemen laporan keuangan atau infromasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam akun yang berkaitan seperti (aktiva, hutang, modal, pendapatan, dan biaya). 2. Pengukuran dan penilaian, pedoman ini dijadikan dasar pokok untuk menentukan nilai dari elemen laporan keuangan. 3. Pengakuan, untuk mengakui elemen laporan keuangan agar dapat disajikan dalam laporan keuangan, 4. Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan, elemen ini dijadikan untuk menentukan jenis infromasi dan bagaiaman informasi itu disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. H. Ciri Utama IFRS IFRS mempunyai 3 ciri utama, yaitu: 1. Principle based, mengatur hal-hal pokok yang dalam standar, dan prosedur dan kebijakan detail diserahkan kepada pemakai. Dimana standar mengatur prinsip pengakuan sesuai suibtansi ekonomi. Kelebihan pendekatan ini akan dapat menghindari dibuatnya perjanjian atau transaksi mengikuti peraturan dalam konsep pengungkapan. 2. Nilai wajar, berguna untuk meningkatkan relevansi infromasi akuntansi untuk mengambil keputusan. Dalam poin ini informasi nilai wajar lebih relevam dan menunjukkan nilai terkini. 3. Pengungkapan (idsclousure), digunakan agar pengguna laproan keuangan dapat mempertimbangkan infromasi yang relevan dan perlu diketahui terkait dengan apa yang dicantumkan dalam laporan keuangan dan kejadian penting. I. Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan IFRS 1. Laporan keuangan a. Dengan tujuan umum b. Disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali c. Disusun berdasarkan kebutuhan pemakai d. Unutk tujuan khusus, (perpajakan, prospectus diluar kerangka dasar ini) 2. Bagian proses Laporan Keuangan a. Laporan neraca b. Laba rugi c. Laporan perubahan posisi keuangan d. CALK 3. Kerangka ini berlaku untuk semua jenis perusahaan kemersial a. Pemakai; Pemakai dan kebutuham infromasi (investor, karyawan, pemberi jaminan, pemasok dan kreditur, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat b. Infromasi yang disajikan bersifat umum c. Manajemen menanggung tanggungjawab utama dalam penyusunan dan penyajian LK. 4. Tujuan Laporan Keuangan a. Memberikan infromasi yang menyangkut posisi keuangan atau yang bersangkutan dengan keuangan. b. Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai c. Menyediakan pengarug keuangan dr kejadian masa lalu d. Laporan keuangan menunjukan upaya yg dilakukan manajemen dan tanggungjawab sumber daya yg dipercaya kepadanya. 5. Posisi keuangan a. Factor; 1) Sumber daya yang dikendalikan 2) Struktur keuangan 3) Likuiditas dan solvabilitas 4) Kemampuan beradaptsi terhadap perubahan lingkungan b. Informasi keuangan c. Likuiditas dan solvabilitas 6. Kinerja perusahaan a. Profitabilitas, diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yg mungkin dikendaluikan di masa depan b. Untuk memperdiksi kapasitas entitas dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada c. Perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya 7. Perubahan posisi keuangan a. Untuk meinilai aktivitas keuangan b. Menilai kemampuan entitas dalam memperoleh kas, dan bagaiman entitas dalam memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan arus kas tsb. 8. Catatan dan skedul tambahan, berisi infromasi, pengungkapan, infromasi segmen dan geografi serta pengaruhnya terhadapa perusahaan. 9. Asumsi, ada akrual dan kelangsungan usaha. 10. Karakteristik kualitatif, adanya unsur dapat dipahami, relevan, matarialistis, keandalan, penyajian jujur, subtansi mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan. 11. Unsur laporan keuangan- aktiva a. Aktiva ; aktiva lancar, investasi, aktiva tetapo, aktiva tidak berwujud, aktiva lain-lain b. Kewajiban c. Ekuitas 12. Pengakuan dan pengukuran dalam LK a. Diakui jika ada manfaat yg berkaitan dengan pos akun dengan perusahaan b. Diukur dengan andal, atau menggunakan estimasi yg andal c. Pendapatana diakui jika terdapat penuruana asset atau kenaikan liabilitas d. Konsep ,atching cost again revenue Diukur dengan; 1) Historical cost 2) Current cost 3) Reasilable 4) Present value 13. Konsep pemeliharaan modal a. Pemeliharaan modal keuangan, laba diperoleh jika jumlah financial dari aktiva bersih pd akhir periode melebihi jumlah financial dari aktiva bersih pd awal periode b. Pemeliharaan moda fisik, laba diperoleh jika produktif fisik pd akhir periode melibihi produktif fisik pd awal periode.
J. Perbedaan IFRS dan US GAAP
Level 1: Tujuan Laporan Keuangan: US GAAP IFRS - Menyediakan informasi § Menyediakan informasi yang menyangkut yang berguna untuk pengambilan keputusa posisi keuangan, kinerja, serta perubahan n posisi keuangan suatu perusahaan yang Investasi dan kredit. bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. - Menyediakan informasi § Pengguna adalah investor, karyawan, yang berguna untuk memprediksi jumlah, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor waktu, dan ketidakpastian arus kas masa usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan depan perusahaan masyarakat. - Menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan terhadap keduanya. Level 2: Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi US GAAP IFRS Relevan – terdiri dari: Relevan – terdiri dari: Nilai prediksi – membantu Nilai prediksi pengguna memprediksi hasil dari Nilai konfirmasi kejadian masa lalu, saat ini dan Materialitas masa depan. Nilai umpan balik – membantu pengguna mengkonfirmasi dan membetulkan niilai prediksi sebelumnya. · Tepat waktu – tersedia sebelum kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan Dapat dipercaya – terdiri dari: Dapat dipercaya – terdiri dari: Disajikan dengan jujur Disajikan dengan jujur Netral Netral Dapat diferivikasi Substansi mengungguli bentuk Kehati-hatian (dimana ada ketidakpastian, kesalahan dalam menyediakn informasi dan menjamin adanya konservatisme. Kelengkapan Dapat dibandingkan Dapat dibandingkan Konsisten
Level 2: Element Laporan Keuangan
US GAAP IFRS Aset Aset Kewajiban Kewajiban Ekuitas Ekuitas Investasi pemilik Pemeliharaan modal (diperoleh dari revaluasi Distribusi kepada pemilik asset dan kewajiban) Laba komprehensif Laba (Pendapatan dan keuntungan) Pendapatan Beban (beban dan kerugian) Keuntungan Beban Kerugian
Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Asumsi dasar
US GAAP IFRS 1. Kelangsungan usaha 1. Kelangsungan usaha 2. Entitas ekonomi 2. Basis akrual 3. Unit moneter 4. Periodisitas
Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Prinsip
US GAAP IFRS 1. Biaya historis 1. Biaya historis 2. Pengakuan pendapatan 2. Biaya sekarang (apa yang harus dibayar hari ini 3. Kesesuaian untuk mendapatkan aset. Ini sering diperoleh 4. Pengungkapan penuh dalam penilaian yang sama dengan nilai wajar) 3. Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat diperoleh saat ini jika asset dilepas 4. Nilai wajar 5. Pengakuan pendapatan 6. Pengakuan beban 7. Pengungkapan penuh
Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Kendala
US GAAP IFRS 1. Biaya dan manfaat 1. Keseimbangan antara biaya dan 2. Materialitas manfaat 3. Praktik Industri 2. Tepat waktu 4. Konservatisme 3. Keseimbangan antara karakteristik kualitatif
Level 4 : Pengungkapan dalam Laporan posisi keuangan (neraca)
US GAAP IFRS 1. Aset : Aset lancar dan aset tidak lancer 1. Aset : Aset tidak lancar dan aset lancar 2. Laibilitas : Laibilitas jangka 2. Ekuitas : Akuitas yang dapat pendek dan laibilitas jangka panjang diatribusikan ke pemilik entitas induk dan hak 3. Ekuitas : Hak non pengendalian. nonpengendali dan ekuitas 3. Liabilitis : Liabilitis jangka panjang dan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas liabilitas jangka pendek. induk
Level 5 : Dalam Laporan Keuangan
US GAAP IFRS Dalam laporan keuangannya terdapat pos Dalam laporan keuangannya tidak terdapat luar biasa pos luar biasa, tetapi diganti dengan pendapatan komprehensif lainnya.
Level 6 : Fokus Laporan keuangan
US GAAP IFRS Berfokus pada Laporan Laba Rugi. Berfokus pada Laporan Posisi Keuangan (neraca) dan Laporan Laba Rugi.
US GAAP IFRS Hanya menggunakan pendekatan proporsi. Mengijinkan menggunakan 2 pendekatan yaitu: - Pendekatan proporsi kepemilikan - Pendekatan nilai wajar Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa sejumlah besar perusahaan secara
sukarela mengadopsi standard pelaporan keuangan Internasional (IFRS). Banyak Negara yang telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan dan menggunakan IFRS sebagai dasar standard nasional. Hal ini dilakukan untuk menjawab permintaan investor institusional dan pengguna laporan keuangan lainnya. Banyak pro dan kontra dalam penerapan standard internasional, namun seiring waktu, Standard internasional telah bergerak maju, dan menekan Negara-negara yang kontra. Indonesia harus mengadopsi standar akuntansi internasional untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. SAK Indonesia direncanakan akan mengadopsi penuh IFRS tahun 2012. Hal ini diharapkan akan semakin membawa perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat bersaing dengan perusahaan internasional lainnya karena dengan melakukan adopsi ini tentunya penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan juga akan semakin akuntabel dan transparan.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya
Manajemen Risiko Dan Uang Untuk Trading Harian Dan Swing Trading: Panduan Lengkap Cara Memaksimalkan Keuntungan Anda Dan Meminimalkan Risiko Anda Dalam Perdagangan Forex, Futures, Dan Saham