Anda di halaman 1dari 7

1.

Jelaskan tonggak sejarah yang menjadi penentu dilakukan kodifikasi Prinsip


Akuntansi Indonesia dan direvisi menjadi SAK, serta apa yang menjadi kebutuhan
SAK yang terus direvisi tersebut, kaitan dengan kualitas laporan keuangan?
Jawab:
Tiga tonggak sejarah dalam pengembangan SAK di Indonesia:
- Menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. IAI melakukan
kondifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu
buku “Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)”
- Pada tahun 1984, komite PAI melakukan revisi kemudian mengkondifikasikannya
dalam buku “Prinsip Akuntansi Indonesia 1984”
- Pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan
melakukan kodifikasi dalam buku “Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1
Oktober 1994”

Pengesahan Undang-Undang No. 1 Tahun 1981: Pada tahun 1981, Pemerintah


Indonesia mengesahkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1981 tentang Wajib Pajak
yang menetapkan kewajiban perusahaan untuk menyusun laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.
Pendirian Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) pada 1997: Pada tahun
1997, Pemerintah Indonesia mendirikan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
sebagai badan independen yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar
akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Revisi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1981 pada 2000: Pada tahun 2000, Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1981 direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2000
tentang Pajak Penghasilan, yang mencantumkan persyaratan perusahaan untuk menyusun
laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh
DSAK.
Pengembangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) oleh DSAK: Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) aktif mengembangkan dan menyusun Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia. SAK adalah seperangkat pedoman yang
mengatur bagaimana laporan keuangan harus disusun, dipresentasikan, dan diungkapkan
di Indonesia.
Pengadopsian IFRS (International Financial Reporting Standards) pada 2012: Pada
tahun 2012, Indonesia mengadopsi IFRS (Standar Pelaporan Keuangan Internasional)
sebagai dasar untuk SAK. Ini adalah langkah menuju konvergensi dengan standar
internasional dalam upaya untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dan
memungkinkan perbandingan internasional.
Revisi dan Penyesuaian SAK: SAK terus direvisi dan disesuaikan dengan
perkembangan bisnis, perubahan dalam lingkungan peraturan, dan perkembangan dalam
praktik akuntansi. Perubahan ini bertujuan untuk memastikan bahwa SAK selalu relevan
dan sesuai dengan perkembangan terkini.

Dengan demikian, proses kodifikasi prinsip akuntansi Indonesia dan pengembangan


SAK merupakan upaya untuk meningkatkan transparansi, kualitas laporan keuangan, dan
konsistensi dalam pelaporan keuangan di Indonesia. Ini juga memungkinkan perusahaan
di Indonesia untuk beroperasi dan berkompetisi dalam lingkup global dengan mematuhi
standar akuntansi yang diterima secara internasional.
Revisi terus-menerus dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah respons
terhadap berbagai kebutuhan yang muncul seiring dengan perubahan dalam lingkungan
bisnis dan regulasi.
Relevansi: Laporan keuangan yang relevan memberikan informasi yang berguna dan
penting bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Keterbandingan (Comparability): Keterbandingan antara laporan keuangan
perusahaan-perusahaan yang berbeda adalah penting bagi para pemakai untuk
mengevaluasi kinerja relatif perusahaan dan membuat perbandingan.
Transparansi: Laporan keuangan yang transparan adalah laporan yang mengungkapkan
informasi dengan jelas dan mudah dimengerti.
Kepatuhan Hukum dan Peraturan: Peraturan dan hukum mengenai akuntansi dapat
berubah dari waktu ke waktu

2. Jelaskan bagaimana tokoh-tokoh bidang akuntansi merumuskan tujuan berdirinya


Ikatan Akuntansi Indonesia?
Jawab:
Tujuan didirikannya IAI adalah:
1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan.
2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan

3. Jelaskan terkait Elemen Kerangka Konseptual penyusunan laporan keuangan?


Jawab:
Elemen Kerangka Konseptual memiliki empat tingkatan, yaitu:
1) Tingkat Pertama (Sasaran) mengenai rumusan tujuan pelaporan keuangan suatu
kesatuan bisnis
- (organisasi bisnis/perusahaan) SFAC nomor 1 dan
- SFAC nomor 4 tujuan pelaporan keuangan perusahaan nonbisnis organisasi nirlaba.
2) Tingkat Kedua (fundamental)
Tentang Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi (SFAC nomor 2): dapat
dipahami, relevan, dapat diandalkan, dan dapat dibandingkan. Dan Unsur-unsur
laporan keuangan dari perusahaan bisnis dan nirlaba, (SFAC nomor 3 yg dignti nomor
6): asset, liabilities, equities, expenses, penghasilan dll.
3) Tingkat Ketiga (optional), menggambarkan pedoman operasional dalam menyusun
dan menerapkan prinsip akuntansi.
- Rumusan pengakuan dan pengukuran laporan dan pelaporan keuangan SFAC nomor
5.
- SFAC nomor 33, tentang pelaporan keuangan dengan penyesuaian tingkat harga
(tingkat inflasi).
4) Tingkat Keempat (display/penyajian)
Terdiri atas laporan laba rugi, laporan perubahan dana dan likuditas, dan laporan
posisi keuangan.

4. Bagimana cara akuntan memanfaatkan kerangka dalam menyelesaikan persoalan


akuntansi yang secara aturan belum diatur?
Jawab:
a. Kerangka tersebut dijadikan sebagai kerangka kerjayang menjadi dasar untuk
membuat standar dan aturan akuntansi
b. Sebagai referensi dasar teori akuntansi untuk menyelesaikan masalah2 praktik atas
pelaporan yang dihasilkan

5. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi dalam penyusunan Standar Akuntansi
dan apa yang menjadi tujuan utama adanya Standar Akuntansi, apakah ada
perbedaan mendasar penyusunan SAK di Indonesia dan di Negara lain seperti
Inggris?
Jawab:
Faktor yang mempengaruhi penyusunan Standar Akuntansi adalah teori akuntansi, faktor
politik, dan kondisi ekonomi. Tujuan utama adanya Standar Akuntansi agar adanya
keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Selain itu untuk mempermudah auditor
serta mempermudah pembaca laporan keuangan untuk memahami dan membandingkan
laporan keuangan entitas yang berbeda.
 Penyusunan SAK di Indonesia :
a) Berpedoman pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
b) Terdapat beberapa prosedur dalam proses penyusunan SAK :
i. Due Process Procedure penyusunan dan pencabutan standar akuntansi keuangan
/standar akuntansi keuangan syariah
ii. Due Process Prosedure penyusunan buletin teknis dan annual improvement
tidak wajib mengikuti keseluruhan tahapan due process
 Penyusunan SAK di Inggris :
a) Semua perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas harus diaudit oleh akuntan
independen setiap tahun dan anggota dari empat badan akuntansi sektor swasta
diberi wewenang untuk melakukan audit
b) Hanya ada dua sumber standar akuntansi di UK, yaitu company act dan standar
profesi akuntansi

6. Jelaskan beberapa jenis pendekatan ilmiah dalam akuntansi


Jawab:
Jenis pendekatan dalam akuntansi terbagi atas 2:
1) Pendekatan informal:
a) Pragmatis, praktis, nonteoritis
- Perumusan teori akt didasarkan pada keadaan dan praktik di lapangan.
- Yang menjadi pertimbangan yakni hal2 apa yang berguna untuk menyelesaikan
persoalan secara praktis
- Prinsip akuntansi yang dipakai didasarkan pada kegunaannya bagi pemakai
laporan keuangan dan relevansinya dalam pengambilan keputusan.
b) Otoriter
- Teori akuntansi dirumuskan oleh organisasi profesi yang mengeluarkan
pernyataan2 yang mengatur praktik akuntansi
2) Pendekatan Teoritis
a) Deduktif, perumusan dimulai dari dalil umum kepada dalil khusus, teori diuji dari
posisinya dalam menampung keinginan praktik.
b) Induktif, penyusunan teori didasarkan pada observasi dan pengukura khusus yang
pada akhirnya dirumuskan berbagai sampel yg seragam atau berulang. Kebenaran
dan kepalsuan dallil melalui pengujian empiris.
c) Etik, menggunakan konsep kewajaran, keadilan, kepemilikan, dam klebenaran.
Stanar dasarnya etika, metodenya logis dan coherent dan pengujian terakhir
didasarkan pada penerapan di lapangan.
d) Sosiologis, perhatian utama terhadap damapk social dari Teknik akuntansi
(pemakai laporan keuangan dan masyarakat keseluruhan)
e) Ekonomi, pemilihan Teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi
nasional.
f) Eklektif, penggunaan berbagai kombinasi pendekatan dalam perumusan teori
akuntansi.

7. Kenapa diperlukan pendekatan ilmiah dalam pengembangan ilmu akuntansi, apa


yang diinginkan dari suatu pendekatan ilmiah dalam akuntansi
Jawab:
Dengan adanya pendekatan ilmiah diperoleh informasi akuntansi yg disajikan dapat
digunakan dan memiliki nilai kepercayaan yang tinggi

8. Jelaskan bagaimana Struktur teori akuntansi dan apa yang menjadi Asumsi dasar
struktur teori tersebut?
Jawab:
Struktur teori akuntansi berisi elemen sebagai berikur.
a. Rumusan tentang tujuan laporan keuangan yang diperoleh dan para pemakai laporan
keuangan.
b. Rumusan tentang postulat yang dirumuskan dari tujuan laporan keuangan.
c. Konsep teoretis akuntansi yang berhubungan dengan asumsi-asumsi dan sifat-sifar
akuntansi yang mengarah pada sifat dan jenis informasi yang disusun untuk kelompok
atau pemakai tertentu. Postulat dan konsep teoretis ini dijabarkan dari rumusan tujuan
laporan keuangan
d. Rumusan prinsip akuntansi utama yang didasarkan pada postulat dan konsep teoretis
tadi yang menjelaskan sifat-sifat dan kualitas dasar akuntansi keuangan itu.
e. Standar atau teknik akuntansi sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan sesuai
kebutuhan para pemakai, yang dirumuskan dari prinsip akuntansi utama.

Asumsi dasar teori akuntansi


a. Dasar akrual, lap keuangan menyajikan seluruh transaksi yang terjadi seuai
peristiwanya, hak dan kewajiban yang melekat di dalamnya bukan hanya melihat
transaksi yang melibatkan kas
b. Kelangsungan usaha, lap keuangan dianggap menggambarkan perusahaan atau entitas
yang memang dimasa depan tidak akan melakukan likuidasi seluruhnya atau sebagian

9. Jelaskan apa contoh dari penggunaan Paradigma Anthropologika/Induktif.


Jawab:
Teori yang menggunakan paradigma ini adalah teori akuntansi positif (income
smoothing, earnings management). Paradigma Anthropologika/Induktif melandasi oleh
pemikiran bahwa teori-teori dapat dihasilkan dari pengamatan empiris atas dasar
bagaimana praktik-praktik yang berkaitan dengan teori tersebut di lapangan.
Contohnya: Praktik2 akuntansi yang sudah ada dan sikap manajemen terhadap praktik2
tsb

10. Jelaskan apa contoh Paradigma True-Income/Deductive dan Paradigma Decision-


usefulness/Decision
Jawab:
Teori yang menggunakan paradigma True-Income/Deductive adalah theory price level
adjusted accounting, replecement cost accounting, present value accounting, Teori yang
menggunakan teori Paradigma Decision-usefulness/Decision adalah: the efficient market
model, the efficient market hypothesis, the capital asset pricing model, dan the arbitrase
pricing theory.
Contoh paradigma True-Income/Deductive:
- Penyusunan suatu teori akuntansi berdasarkan pada pemikiran yg logis dan normative
dan ketegasan konseptual
- Suatu konsep laba yg ideal pada metode lain selain metode biaya historis
Contoh Paradigma Decision-usefulness/Decision:
Reaksi pasar terhadap data dan angka2 akuntansi
11. Jelaskan hubungan antara jenis laporan keuangan, Neraca, Laporan Laba Rugi,
Laporan Arus Kas?
Jawab:
Adapun hubungan antara laporan laba rugi, neraca, perubahan modal, dan arus kas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Angka laba bersih dalam laporan laba rugi ditambahkan ke item baris laba ditahan di
neraca yang mengubah jumlah ekuitas yang terdaftar di neraca.
b. Angka laba bersih juga muncul sebagai item baris di bagian arus kas dari aktivitas
operasi di laporan arus kas.
c. Perubahan berbagai item baris di neraca bergulir ke item baris arus kas yang
tercantum di laporan arus kas. Misalnya, peningkatan jumlah pinjaman yang terhutang
muncul di bagian kewajiban di neraca (sebagai saldo yang sedang berjalan) dan di
arus kas dari bagian aktivitas pendanaan di laporan arus kas (dalam jumlah
penambahan perubahan).
d. Saldo kas akhir di neraca juga muncul di laporan arus kas.
e. Pembelian, penjualan, atau disposisi aset lainnya muncul di neraca (sebagai
pengurangan aset) dan laporan laba (sebagai keuntungan atau kerugian, jika ada.

Anda mungkin juga menyukai