Anda di halaman 1dari 7

MODUL PERKULIAHAN

AKUNTANSI KEUANGAN
LANJUTAN I

PERKEMBANGAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN
DI INDONESIA

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Ekonomi
Bisnis
S1 Akuntansi
01 01510001 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS

Abstrak Kompetensi
Materi ini membahas sejarah dan 1. Mahasiswa memahami dan
perkembangan standar akuntansi menjelaskan sejarah perkembangan
keuangan di Indonesia standar akuntansi keuangan
Indonesia.
2. Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan manfaat dan dampak
perubahan standar akuntansi
keuangan.
3. Mahasiswa mengetahui standar
akuntansi keuangan berlaku terkini.
Sejarah Standar Akuntansi Keuangan Di Indonesia
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mulai dirumuskan pada tahun 1973
dengan dibentuk panitia yang bernama Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur
GAAP dan GAAS. GAAP adalah kependekan dari Generally Accepted Accounting
Principles, sedangkan GAAS adalah Generally Accepted Auditing Standards. Selanjutnya,
Ikatan Akuntan Indonesia membentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI)
yang bertugas untuk melakukan kodefikasi prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia di
tahun 1974. Komite PAI akhirnnya memilih US GAAP sebagai acuan untuk membuat prinsip
akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Pada tahun 1994, IAI mulai melakukan perubahan total terhadap PAI dan mulai
membuat buku yang berisi standar akuntansi keuangan. Filosofi penggunaan kata "standar"
alih-alih "prinsip" adalah bahwa kata "standar" lebih mencerminkan sesuatu yang bersifat
baku tetapi masih tetap fleksibel, sedangkan kata "prinsip" terkesan lebih kaku. Komite PAI
juga berubah nama menjadi Komite SAK yang pada akhirnya berubah lagi menjadi Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK).

Selanjutnya, IAI tercatat melakukan berbagai penyempurnaan sebanyak 7 (tujuh)


kali. Proses penyempurnaan mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1996,
1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, 1 September 2007, dan 1 Juli 2009. Kemudian,
sesuai dengan kesepakatan para anggota G-20, IAI melakukan konvergensi SAK ke dalam
International Financial Reporting Standards (IFRS) yang memiliki karakteristik yang berbeda
dengan US GAAP. IFRS diketahui lebih bersifat principle based, berorientasi pada nilai
wajar dan pertimbangan profesional (professional judgment), dan memperbanyak
pengungkapan dalam laporan keuangan. Tujuan IFRS memberikan konsistensi terhadap
penyusunan akuntansi yang dapat membantu bisnis dan investor global dalam melakukan
analisa keuangan dan pengambilan keputusan.

IAI dalam rangka harmonisasi dari SAK berbasis US GAAP ke SAK berbasis IFRS,
telah dilaksanakan dua tahap konvergensi. Tahap pertama dilakukan pada tahun 2012
menghasilkan SAK yang efektif per tanggal 1 Juni 2012 merupakan hasil konvergensi
dengan IFRS per 1 Januari 2009. Tahap kedua dilakukan pada tahun 2013-2014 yang
menghasilkan SAK efektif per 1 Januari 2015 dan konvergen dengan IFRS yang efektif per
1 Januari 2014. Terakhir, SAK terbaru di Indonesia adalah SAK yang efektif per tanggal 1
Januari 2020.

Kronologi konvergensi SAK ke IFRS adalah sebagai berikut:


1. SAK per 1 Juni 2012 mengacu IFRS per 1 Januari 2009 yang terdiri dari PSAK,
Interpretasi SAK (ISAK), dan Pernyataan Pencabutan SAK (PPSAK).

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan I /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


1 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
2. SAK per 1 Januari 2015 mengacu IFRS per 1 Januari 2014 yang juga memuat SAK
non-IFRS seperti PSAK 28 Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian, PSAK 36 Akuntansi
Kontrak Asuransi Jiwa, PSAK 38 Kombinasi Bisini Entitas Sepengendali, PSAK 45
Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba, dan ISAK 25 Hak atas Tanah.
3. SAK efektif per 1 Januari 2017 menambahkan PSAK 70 Akuntansi Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak, ISAK 30 Pungutan, dan ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup
PSAK 13 Properti Investasi.
4. SAK efektif per 1 Januari 2020 menambahkan PSAK 71 Instrumen Keuangan., PSAK
72 Pendapatan dan Kontrak dengan Pelanggan, PSAK 73 Sewa., Amandemen PSAK
62 Kontrak Asuransi menerapkan PSAK 71 dan ISAK 35 Penyajian Laporan Keuangan
Entitas Berorientasi Nonlaba. Seluruh SAK baru yang berlaku efektif sejak 1 Januari
2020 memiliki dampak yang signifikan bagi seluruh industri perbankan, perusahaan
leasing, perusahaan nirlaba, dan lain-lain.

Setiap tahun beberapa PSAK mengalami perubahan, amandemen, dan


penyesuaian. Perbedaan Revisi, Amandemen, dan Penyesuaian Tahunan. Revisi
merupakan mengubah persyaratan secara signifikan dan memberikan persyaratan baru.
Hasil revisian akan menggantikan SAK sebelumnya. Amandemen merupakan klarifikasi
prinsip dan persyaratan dengan menambahkan pedoman pendukung. Sedangkan,
Penyesuaian tahunan merupakan memusatkan pada bagian yang tidak konsisten, klarifikasi
pilihan kata, tidak mengubah prinsip dan persyaratan, maupun tidak menambah prinsip dan
persyaratan baru.

Pilar Standar Akuntansi Indonesia


Di Indonesia sampai dengan saat ini, memiliki 5 (lima) standar akuntansi yang
berlaku sesuai dengan karakteristik industri dan perkembangan dunia bisnis, yaitu:
1. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan (SAK-ETAP)
3. Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM)
4. Standar Akuntansi Syari’ah (SAK Syariah)
5. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Standar Akuntansi Keuangan


Laporan keuangan memberikan infomasi tentang posisi keuangan, kinerja
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi
sebagian besar kebutuhan pemakai (investor dan kreditor
dilakukan manajemen dan bentuk pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan I /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
kepadanya. Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material:
“Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

Manfaat Standar Akuntansi Keuangan


 Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun
 Memudahkan auditor dalam mengaudit
 Untuk keseragaman laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan banyak pihak
sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna.
 Laporan keuangan yang relevan dan reliabel (representational faitfullness).
Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.

Dampak perubahan standar


1. Dampak perubahan standar dipengaruhi oleh:
• Tingkat perubahan standar  pengakuan, pengukuran, penyajian atau
pengungkapan.
• Relevansi standar terhadap transaksi dan penyajian LK perusahaan
2. Pengungkapan LK sebelum periode perubahan dilakukan
• Catatan atas LK terkait kebijakan akuntansi yang baru yang telah efektif dan
dampak kebijakan akuntansi baru jika diterapkan
3. Penyajian LK pada periode perubahan dilakukan
• Penyajian kembali laporan keuangan:
 Posisi keuangan (tiga tahun komparatif, dua tahun sebelumnya dengan
kebijakan akuntansi yang baru),
 Laba Rugi (dua tahun dengan penyajian tahun sebelumnya dengan
kebijakan akuntansi yang baru)
• Kebijakan akuntansi menjelaskan perubahan tersebut
• Catatan atas laporan keuangan menjelaskan akun yang berubah akibat
perubahan standar akuntansi
• Penjelasan akun yang terpengaruh standar

Implikasi Standar Akuntansi


Penerapan standar akuntansi mengakibatkan pengakuan munculnya aset atau
liabilitas baru yang sebelumnya tidak diakui oleh entitas; contoh aset hak guna, aset
biologis, liabilitas sewa. Selain itu, perhitungan atas kondisi beberapa rasio keuangan juga
berubah, misal jaminan pinjaman. Nilai ekuitas juga berubah dikarenakan memenuhi

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan I /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
ketentuan. Perubahan pencatatan nilai aset atau liabilitas karena cara pengukuran yang
berbeda. Pencatatan perhitungan penurunan nilai aset keuangan yang berbeda karena
merubah nilai penurunan nilai, pengakuan nilai piutang dan pengakuan beban

Lebih lanjut, penerapan standar akuntansi keuangan dapat merubah proses dann
praktek bisnis atau cara melakukan bisnis dimana berubahnya pengakuan pendapatan
dikarenakan persyaratan yang harus dipenuhi terkait kontrak perjanjian dengan pelanggan
berubah. Demikian juga, perubahan system di perusahaan dikarenakan perhitungan yang
membutuhkan tambahan data sehingga diperlukan perubahan sistem akuntansi

SAK Berlaku efektif per 1 Januari 2020

Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Tanggal


No
Standar Akuntansi Keuangan Pengesahan
PSAK
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan 26 Juni 2016
PSAK 2 Laporan Arus Kas 28 September 2016
PSAK 3 Laporan Keuangan Interim 228 September 2016
PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri 18 November 2015
PSAK 5 Segmen Operasi 18 November 2015
PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi 18 November 2015
PSAK 8 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 27 Agustus 2014
PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing 27 Agustus 2014
PSAK 13 Properti Investasi 18 September 2018
PSAK 14 Persediaan 27 Agustus 2014
PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama 26 April 2017
PSAK 16 Aset Tetap 16 Desember 2015
PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya 27 Agustus 2014
PSAK 19 Aset Tak berwujud 18 November 2015
PSAK 22 Kombinasi Bisnis 28 November 2018
PSAK 24 Imbalan Kerja 28 November 2018
PSAK 25 Kebijakan Akuntansi,Perubahan Estimasi Akuntansi, dan 26 Juni 2019
Kesalahan
PSAK 26 Biaya Pinjaman 28 November 2018
PSAK 28 Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian 11 Desember 2012
PSAK 36 Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa 11 Desember 2012
PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali 11 September 2012
PSAK 46 Pajak Penghasilan 28 November 2018
PSAK 48 Penurunan Nilai Aset 29 April 2014

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan I /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Tanggal
No
Standar Akuntansi Keuangan Pengesahan
PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian 29 April 2014
PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham 18 September 2017
PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 29 April 2014
PSAK 56 Laba Per Saham 27 Agustus 2014
PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi 27 Agustus 2014
PSAK 58 Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan 28 September 2016
Operasi yang Dihentikan
PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan 28 September 2016
PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan 27 Agustus 2014
Bantuan Pemerintah
PSAK 62 Kontrak Asuransi 27 Agustus 2014
PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 27 Agustus 2014
PSAK 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan 27 Agustus 2014
Sumber Daya Mineral
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian 18 November 2015
PSAK 66 Pengaturan Bersama 28 November 2018
PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain 26 April 2017
PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar 18 November 2015
PSAK 69 Agrikultur 16 Desember 2015
PSAK 70 Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak 14 September 2016
PSAK 71 Instrumen Keuangan 26 Juli 2017
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan 26 Juli 2017
PSAK 73 Sewa 18 September 2017
ISAK
ISAK 9 Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, 27 Agustus 2014
Restorasi, dan Liabilitas Serupa
ISAK 11 Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik 27 Agustus 2014
ISAK 13 Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar 27 Agustus 2014
Negeri
ISAK 14 Aset Tak berwujud – Biaya Situs Web 27 Agustus 2014
ISAK 15 PSAK 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan 1 Oktober 2014
Pendanaan Minimum, dan Interaksinya
ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa 27 Agustus 2014
ISAK 17 Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai 27 Agustus 2014
ISAK 18 Bantuan Pemerintah –Tidak Berelasi Spesifik dengan 27 Agustus 2014
Aktivitas Operasi
ISAK 19 Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 27 Agustus 2014
63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan I /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id
Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Tanggal
No
Standar Akuntansi Keuangan Pengesahan
ISAK 20 Pajak penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak 27 Agustus 2014
Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan 27 Agustus 2014
ISAK 28 Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen 27 Agustus 2014
Ekuitas
ISAK 29 Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap 27 Agustus 2014
Produksi pada Tambang Terbuka
ISAK 30 Pungutan 28 Oktober 2015
ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti 18 November 2015
Investasi
ISAK 32 Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan 10 Maret 2017

ISAK 33 Transaksi Valuta Asing dan Imbalan Di Muka 18 September 2017


ISAK 34 Ketidakpastian Dalam Perlakukan Pajak Penghasilan 28 Februari 2018
ISAK 35 Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi 11 April 2019
Nonlaba

Sumber : http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/sak-efektif-18-sak-efektif-per-1-januari-2020

‘20 Akuntansi Keuangan Lanjutan I /2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai