Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era sekarang ini sangat diperlukan guru yang kreatif dalam kegiatan
belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya diperlukan sumber
belajar dari buku saja tetapi juga dibutuhkan metode pembelajaran dan media
pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan berkesan bagi siswa sehingga
materi tidak terlupakan oleh siswa. Metode pembelajaran dan media pembelajaran
yang menarik dibutukan agar materi pelajaran yang disampaikan dapat diterima
sehingga tujuan pembelaj aran tercapai.
Slameto (2010: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Nana Sudjana (2011:28) mengemukakan hakikat belajar sebagai inti proses
pengajaran. Dengan kata lain bahwa dalam proses belajar yang menjadi utama
ialah proses berubahnya tingkah laku siswa melalui berbagai pengalaman yang
diperolehnya.
Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 : 485, pembelajaran IPA
merupakan wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar serta pengembangan lebih lanjut untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Oleh sebab itu perlu adanya penerapan inovasi pembelajaran yang membuat
siswa sendiri berperan aktif dengan alam dan benda-benda di sekitarnya dengan
bantuan guru. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga suatu
proses penemuan (Permendiknas, 2006:486). Dalam proses belajar siswa dapat
belajar dengan benda-benda di kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar

1
secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar. Menurut Muchtar, dkk (2004: 5) menjelaskan bahwa
prinsipprinsip pembelajaran dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
sekolah dasar salah satunya adalah dengan pemberian ilustrasi, hal itu
dimaksudkan untuk memberikan penjelasan kepada murid dengan
mempergunakan contoh-contoh gambar dari setiap materi belajar dan untuk
menarik minat murid terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas
(Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman
belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep
IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Pembelajaran IPA SD
siterapkan dengan belajar bersama bisa dengan berkelompok. Dengan cara
belajar bersama dalam kelompok dapat meningkatkan kerjasama.
Dalam kenyataan kegiatan proses pembelajaran guru cendrung kurang
inovatif dan tidak memanfaatkan media yang ada untuk menunjang pembelajaran
sehingga menimbulkan kegiatan pembelajaran tidak menyenangkan bagi siswa.
Hal itu dapat membuat materi pembelajaran tidak tersampaikan sehingga tujuan
pembelajaran tidak tercapai.
Fenomena itu terjadi di SD N .............. Berdasarkan pengamatan pada
kelas tersebut hasil belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri ............. tergolong masih
rendah. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil nilai tes akhir semester untuk mata
pelajaran IPA terdapat 50% lebih berada di bawah nilai KKM yaitu 70.
Tabel 1
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus
No Ketuntasan Belajar Jumlah siswa Presentase (%)
1 Tuntas 5 38,46%
2 Belum Tuntas 8 61,54%
Jumlah 13 100%

2
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 13 siswa ada 5 siswa sudah
mencapai KKM dan 8 siswa yang belum mencapai KKM. Hal itu dikarenakan
siswa-siswa belum dapat gambaran nyata dari hal-hal di sekitarnya. Dari observasi
di kelas yang dilakukan dapat dilihat juga karakter siswa memiliki kemampuan
dan tingkat kecerdasan yang berbeda. Ada beberapa siswa juga memiliki sikap
yang diam dan kurang bersosialisasi dengan teman yang lain.
Dari peneltian yang telah dilakukan di kelas juga ditemukan bahwa
pembelajaran yang digunakan guru sering kurang inovatif sehingga kurang
memotivasi belajar siswa. Hal itu karena pembelajaran yang diterapkan oleh guru
dalam proses kegiatan belajar mengajar masih menggunakan metode ceramah /
metode konvensional sehingga cendrung membosankan bagi siswa. Saat
pembelajaran ada beberapa siswa yang bermain dengan alat-alat tulis di sekitarnya
bahkan ada anak-anak bercerita dengan teman di sampingnya. Selain itu terdapat
anak yang diam dan tidak berani berbicara saat ditanya guru.
Fenomena yang timbul di kelas tentunya dibutuhkan kreatifitas dari guru
untuk mengemas pembelajaran menjadi pembelajaran yang menarik. Dalam
pembelajaran untuk menunjang hasil belajar maka dalam pembelajaran diperlukan
metode pembelajaran dan media yang mudah dipahami oleh siswa yang sesuai
dengan kehidupan nyata. Dari penelitian di kelas dapat dilihat bahwa pada masa
anak SD merupakan masa bermain dan bersosialiasasi dengan temannya.
Pembelajaran yang menarik tidak lepas dari peran metode pembelajaran
dan media pembelajaran yang dipakai oleh guru. Melihat fenomena yang tejadi di
kelas 2 SDN ............. dapat menerapkan metode bermain. Dalam proses
pembelajaran peserta didik tidak hanya bermain tetapi belajar sambil bermain.
Menurut Ismail, A.(2006: 119) permainan edukatif yaitu suatu kegiatan yang
sangat menyenangkan dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang
bersifat mendidik . Metode bermain membuat anak senang dan aktif sehingga
dapat bersosialisasi dengan teman sebaya. Sesuai dengan konsep IPA yaitu belajar
bersama-sama yaitu dengan metode bermain bersama dalam kelompok belajar.
Media yang berperan dalam pembelajaran ini dapat menggunakan gambar
agar siswa dapat mengetahui gambaran nyata dari alat-alat yang menghasilkan

3
energi. Media gambar agar menarik dan juga melatih kognitif serta motorik anak
dapat menggunakan media puzzle. Penggunaan media puzzle diharapkan dapat
meningkatkan tingkat kecerdasan siswa. Melalui kegiatan pembelajaran dengan
metode pembelajaran bermain dengan menggunakan media puzzle dalam proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru diharapakan dapat meningkatkan hasil
belajar IPA siswa khususnya siswa kelas 2.
Dari latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka akan dilakukan
penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Bermain dengan Media Puzzle untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas 2 SD Negeri .............
Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun 2012/2013”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, rumusan masalah
pada penelitian ini yaitu apakah penerapan metode pembelajaran bermain dengan
media puzzle dalam pembelajaran IPA dapat meningkatakan hasil belajar pada
siswa kelas 2 SD Negeri ............. Kecamatan ............. Kabupaten ............. pada
tahun pelajaran 2012/2013?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tujuan dari penelitian
ini adalah untuk meningkatakan hasil belajar pelajaran IPA dengan metode
bermain dengan media puzzle pada siswa kelas SD Negeri .............
Kecamatan ............. Kabupaten ............. pada tahun pelajaran 2012/2013.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan sumbangsih dalam
dunia pendidikan dalam menerapkan kegiatan pembelajaran pada materi energi
untuk meningkatkan hasil belajar dengan metode pembelajaran bermain dengan
menggunakan media puzzle bergambar.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Memberikan wawasan bagi guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Hasil penelitian dapat digunakan untuk memberi masukan guru

4
dalam proses pembelajaran dengan metode pembelajaran bermain dengan
menggunakan media puzzle bergambar. Hal itu untuk meningkatkan hasil belajar
IPA khususnya dalam materi energi.
Dengan hasil penelitian ini juga dapat memberikan alternatif bagi guru
untuk melaksanakan pembelajaran inovatif dan menarik bagi siswa.
b. Bagi Siswa
Dengan hasil penelitian tersebut diharapakan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Memotivasi siswa dalam belajar dengan pembelajaran aktif dan
menyenangkan.
c. Bagi Sekolah
Dengan penelitian ini diharapkan pihak sekolah dapat menerapkan metode
dan media belajar ini untuk memperbaiki dan memberikan alternatif variasi dalam
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai